Anda di halaman 1dari 70

PT.

ALTRAK 1978 – TRAINING CENTER


PEMBANGKITAN LISTRIK
KOMPONEN GENERATOR
ENGINE CONTROL & SAFETY DEVICE
AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR
GOVERNOR
CONTROL PANEL ACCESSORIES
• TEGANGAN
• FREKUENSI
• SUDUT PHASA
Syarat utama membangkitkan listrik :

1. PENGHANTAR/KONDUKTOR
2. MEDAN MAGNET
3. GERAKAN PERPOTONGAN MEDAN
MAGNET
PENGHANTAR / KONDUKTOR

TEMBAGA PERAK EMAS

PLATINA KAWAT BESI

Penghantar adalah jenis material yang dapat menghantarkan listrik dengan


baik atau memiliki sifat konduktif. Karena sifatnya yang konduktif maka
disebut konduktor. Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan
jenis yang kecil.
PENGHANTAR / KONDUKTOR

Kemampuan konduktor menghantarkan arus listrik dipengaruhi


oleh :

1. Jenis (dilihat dari struktur atom pembentuknya)


2. Panjang
3. Diameter
4. Temperature
Atom yang mempunyai electron > 4 di outer ring
disebut isolator, < 4 disebut konduktor, jika sama
dengan 4 disebut semi konduktor.

KONDUKTOR JUMLAH e pada ring

EMAS (Au ) 2 : 8 : 18 : 32 : 18 : 1

Tembaga ( Cu ) 2 : 8 : 18 : 1
SEMIKONDUKTOR JUMLAH e pada ring

Silicon ( Si ) 2:8:4

Germanium ( Ge ) 2 : 8 : 18 : 4
ELECTRON VALENSI

Semakin banyak lapisan ring semakin mudah electron terluar


terpengaruhi oleh gaya luar.
Panjang kawat

Luas Penampang Temperature / suhu

Faktor yang mempengaruhi tahanan:

 Panjang konduktornya yaitu makin panjang konduktor tersebut makin besar tahanannya.
 Penampang atau ukuran AWG-nya makin besar penampangnya makin kecil nilai tahanannya.
 Temperature, makin tinggi nilai temperaturenya makin tinggi nilai tahanannya.
MAGNET
KARAKTERISTIK MAGNET
GARIS GAYA MAGNET

Garis gaya :

 Diluar magnet dari arah U ke S


 Didalam magnet dari arah S ke U
FLUKS MAGNET
Fluks Magnet adalah jumlah garis-garis gaya magnet yang dilingkupi
oleh suatu permukaan. Fluks magnet menggambarkan besar kecilnya
kuat medan magnet di daerah tersebut.

Dari dua gambar diatas, terlihat bahwa garis- garis gaya magnet pada
kutub-kutub magnet lebih rapat dibanding disekitar batang magnet.
Ini berarti bahwa fluks magnetik dikutub lebih besar dibanding
disekitar batang magnet. Hal ini berarti pula bahwa medan magnet
dikutub lebih kuat dibanding disekitar batang magnet.
MEDAN MAGNET
Garis Gaya Magnet:
garis khayal yang keluar dari kutub utara magnet dan masuk di kutub
selatan magnet yang berfungsi untuk membantu memvisualisasikan
medan magnet yang ada disekitar magnet.
Bila kita letakkan magnet batang pada serbuk besi, maka akan
terbentuk pola-pola garis yang mengarah dari utara ke selatan.
Selanjutnya disepakati bahwa garis-garis gaya magnet keluar dari
kutub utara dan masuk di kutub selatan.
PERMANENT DAN ELECTROMAGNET

PERMANENT MAGNET

ELECTRO MAGNET
ELECTROMAGNET

+ +
S

- -

Elektromagnet : medan magnet (garis gaya magnet) yang


ditimbulkan oleh aliran arus listrik pada sebuah konduktor
SIFAT ELEKTROMAGNET

Bila suatu konduktor dialiri arus listrik, maka disekeliling konduktor akan
timbul medan magnet yang arahnya dapat ditentukan oleh kaidah tangan
kanan
ARAH MEDAN MAGNET

Arah medan magnet yang timbul tergantung dari arah arus yang
melewati konduktor tersebut
ARAH MEDAN MAGNET

Bila gulungan atau coil dialiri arus listrik, maka pada


gulungan/coil tersebut akan timbul medan magnet
PENGUATAN ELECTROMAGNET

Arah gulungan atau arah arus


listrik berubah, maka arah
medan magnet yang timbul
juga akan berubah
PENGUATAN ELECTROMAGNET

+ +

Makin besar arus yang mengalir, makin besar medan magnet


yang timbul
PENGUATAN ELECTROMAGNET

 Memperbesar arus yang mengalir


 Menambah inti besi ke dalam gulungan/coil
 Memperbanyak jumlah gulungan/coil
INDUKSI ELECTROMAGNET

Bila sebuah konduktor


digerak-gerakkan
memotong garis gaya
magnet, maka pada
konduktor akan
menghasilkan gaya listrik
(tegangan induksi).

E = Tegangan
B = Kuat medan magnet / fluks
E=Bxlxv l = Panjang Penampang
v = Kecepatan
GERAKAN PERPOTONGAN

MAGNET STATIONARY

CONDUCTOR STATIONARY
KAIDAH TANGAN KANAN FLEMING

Arah dari gaya gerak listrik yang dibangkitkan pada sebuah konduktor dalam
medan magnet akan berubah dengan bertukarnya arah dari magnetic flux dan
arah gerakan konduktor. Bila sebuah konduktor bergerak, diantara magnet kutub
utara dan selatan, gaya gerak listrik akan mengalir dari kanan ke kiri .
Arah dari gaya listrik ini dapat dipahami dengan menggunakan hukum tangan
kanan fleming.
DEFINISI GENERATOR

Media yang yang merubah energi


MEKANIK menjadi energi LISTRIK
PRINSIP KERJA GENERATOR

Bila hanya sebuah konduktor saja yang


diputar dalam sebuah medan magnet maka
gaya listrik yang dihasilkan juga sedikit
(sangat kecil).

Bila konduktor dihubungkan ujung –


ujungnya maka gaya listrik yang dihasilkan
akan bertambah, dan juga bila putaran
konduktornya didalam medan magnet
ditambah, maka bertambah pula gaya listrik
yang dibangkitkan.

Konduktor yang berbentuk koil (kumparan),


sehingga jumlah gaya listrik yang terjadi
akan lebih besar.
Generator menghasilkan listrik dengan
memutar sebuah kumparan (koil) didalam
medan magnet
GENERATOR AC

Garis gaya atau fluks magnetiknya bergerak dari arah Utara ke Selatan, sehingga
arah arus yang ditimbulkan sebagai berikut :
• Pada B arah arus menjauhi kita dan pada A kearah kita (perhatikan arah arus
setelah keluar dari slip ring ke lampu/beban).
• Penghantar berputar 90°
• Putaran kita teruskan 180°, pada B arah arus menuju kearah kita dan pada
arah A menjauhi kita.
GENERATOR DC

b a
a b

i i

Desain segmented ring hanya memiliki satu terminal keluaran


sehingga walaupun sisi kumparan dalam medan magnetik bertukar
(berputar 180o), arus listrik keluar ( i ) yang dihasilkan tetap sama
arahnya, menghasilkan arus DC.
GENERATOR CONNECTION
FREKUENSI

Frekuensi listrik adalah jumlah gelombang sinusoidal per


detik yang dinyatakan dalam satuan Hertz (Hz)

•f = nilai frekuensi (Hz)


• p / 2 = jumlah kutub / pole
• n / 60 = kecepatan putaran rotor (rpm) per detik
FREKUENSI

Contoh beberapa gelombang


sinusoida dengan beberapa
macam frekuensi.
SUDUT PHASA

Perbedaan sudut perpotongan medan magnet antara


kutub pada kumparan / penghantar yang satu dengan
yang lain
MAIN STATOR

Gulungan 3 fasa
Gulungan keluaran dari generator
Menghasilkan tegangan AC
MAIN ROTOR

Gulungan 1 fasa
Menerima arus DC dari penyearah (main rectifier)
Fungsinya untuk menghasilkan medan magnet utama
yang selanjutnya akan menginduksikan GGL ke main stator
EXCITER STATOR

Gulungan 1 fasa
Menerima arus DC dari AVR untuk membangkitkan
medan magnet dan selanjutnya diinduksikan ke
dalam gulungan exciter rotor
EXCITER ROTOR

Gulungan 3 fasa terhubung star


Menerima tegangan induksi AC dari exciter stator dan
diteruskan ke gulungan main rotor melaluipenyearah
(rectifier-dioda set)
RECTIFIER

Rectifier Dioda
Reverse

SHAFT

Varistor
Rectifier Dioda
Forward

Merupakan jembatan penyearah 3 fasa gelombang penuh


Terdiri atas 6 buah dioda (3 forward dan 3 reverse) dan surge
suppressor/varistor
Dioda set berfungsi menyearahkan arus AC dari exciter rotor menjadi
aruc DC dan dialirkan ke main rotor
PRINSIP KERJA DIODA
RANGKAIAN RECTIFIER

K K K

A A A

Main
Rotor

K K K
Exciter

A A A
PERMANENT MAGNET GENERATOR

Rotor
Merupakan magnet permanen
Menginduksikan medan magnet ke
dalam gulungan PMG Stator

Stator
Gulungan 3 fasa
Mengeluarkan tegangan AC untuk
mencatu AVR
Single bearing coupling
assembly
Exciter Rotor Main Rotor
Bearing
Cartridge
N.D.E
Key

Shaft

P.M.G
Rotor
Rectifier

Fan Bearing
Main Rotor Main Stator
Exciter Rotor
Fan
Exciter Stator
Bearing
Cartridge
N.D.E

Key

Shaft
P.M.G
Rotor
Rectifier
P.M.G
Stator
ENGINE CONTROL
&
SAFETY DEVICE
GENERATOR – SET

GENERATOR PRIME MOVER

GENERATOR
CONTROL PANEL
SAFETY DEVICE

Berfungsi untuk mendeteksi


gangguan dan melakukan
tindakan pengamanan atas
gangguan tersebut yang dapat
menyebabkan terjadinya
kerusakan pada genset ataupun
output dari genset.
ENGINE PROTECTION
 Overspeed Shutdown
 Low Lube Oil Pressure Shutdown
 Low Lube Oil Pressure Warning
 High Coolant Temperature Shutdown
 High Coolant Temperature Warning
 Low Coolant Pressure Warning/Shutdown
 Low Coolant Level Warning/Shutdown
 Low Coolant Temperature Warning
 Low and High Battery Voltage Warning  Fail to Crank Shutdown
 Discharged Battery Protection  Redundant Starter Disconnect
 Weak Battery Warning  Redundant Speed Sensors
 Fail to Start (Over crank) Shutdown  Low Fuel-Day Tank and Low Fuel-Main
Tank Warning
 Cranking Lockout
 Sensor Failure Indication
 High Crankcase Blowby Level Warning
 High Fuel Temperature Warning
 High Intake Manifold
Temperature/Pressure
 After cooler Cooler Inlet Over
Temperature
ELECTRIC PROTECTION

• Over Current

• Short Circuit

• Over Voltage

• Under Voltage

• Under Frequency

• Over Frequency

• Over Load (kW)

• Excitation Fault
ENGINE CONTROL

Berfungsi untuk mengatur


sekaligus memudahkan operator
dalam pengoperasian,
memonitor operasional genset
dan melakukan adjust/setting
parameter yang diperlukan.
Control Panel
FUNGSI AVR

Menjaga dan mengatur tegangan output (keluaran) generator


agar tetap pada nilai atau range yang telah ditentukan/setting.
Dimana prinsip kerjanya :

1. Menerima suplai tegangan AC dari gulungan main stator yang merupakan


tegangan sensing sebagai nilai referensi/acuan tegangan yang akan
distabilkan.
2. Menerima suplai tegangan AC sebagai tegangan power suplai (pencatu).
Untuk generator self-exciter, tegangan diambil dari output gulungan main
stator, sedangkan untuk generator separated-exciter, tegangan diambil
dari output gulungan stator PMG.
3. Mengatur besar/kecilnya keluaran arus DC sebagai pengatur
eksitasi/kemagnetan pada exciter stator dan main rotor (field coil),
sehingga tegangan yang dihasilkan pada output generator tetap konstan
(stabil) menurut nilai/range yang telah ditentukan walaupun putaran dan
bebannya berubah-ubah.
CONTROL AVR – MX 341
FUNGSI SETTING
VOLT
Potensio regulator untuk tegangan output generator. Diputar CW (clockwise)
memperbesar tegangan output.

STABILITY
Potensio pengatur sensitifitas time respon untuk perubahan tegangan naik/turun
kembali ke nilai tegangan yang ditentukan. Diputar CW menaikkan respon
sensitifitas.

DROOP
Potensio pengaturan droop tegangan hingga 5% saat beban penuh. Diputar CW
menaikkan % droop.

EXT TRIP
Potensio pengatur batasan over excitation (arus kemaknetan berlebihan). Diputar
CW memperbesar batasan over excitation.

TRIM
Potensio pengatur senstifitas penyesuaian sinyal masuk analog. Diputar CW
menaikkan respon sensitifitas.
FUNGSI SETTING
UFRO (Under Frequency Roll-Off)
Potensio pengaturan suatu nilai kesatuan antara kecepatan (speed) dengan
tegangan, sehingga menunjukkan perbandingan voltage/speed (Hz).
Potensio UFRO merupakan pengatur lengan “Knee Point” pada perbandingan
tersebut. Diputar CW memperpanjang lengan “Knee Point”.

DIP
Potensio pengatur sudut perbandingan voltage/speed. Diputar CW memperkecil
sudut respon perbandingan voltage/speed.

UFRO DIP
CONTROL AVR – MX 321
FUNGSI SETTING
RAMP
Potensio pengatur waktu yang diperlukan dari saat awal start hingga mencapai
rating tegangan. Diputar CW menaikkan waktu RAMP.

I LIMIT
Potensio pengatur batasan arus keluaran dari stator. Diputar CW menaikkan nilai
batasan.

OVER V
Potensio pengatur batasan tegangan berlebih (Over Voltage) dengan cara
menghilangkan arus kemagnetan. Diputar CW menaikkan nilai batasan.
Correct setting: 300V +/- 5%

DWELL
Potensio pengatur waktu recovery antara tegangan dengan kecepatan. Diputar CW
menambah waktu recovery.
ELECTRONIC FUEL CONTROL

 Magnetic Pick Up (MPU) akan mendeteksi putaran mesin


dari gigi flywheel dan mengirimkan sinyal ke governor
control.

 Perubahan arus di coil aktuator akan membuat shaft


aktuator berputar, sehingga aliran bahan bakar dan
putaran mesin akan berubah ketika shaft actuator berubah
CONTROL GOVENOR

 Frekuensi generator akan berbanding lurus dengan putaran engine.


 Governor Control akan membandingkan sinyal elektrik dari MPU
dengan perbandingan nilai acuannya.
 Dari perbandingan tersebut akan merubah besar/kecil arus ke aktuator.
FUNGSI SETTING
• Fungsi : untuk mengatur sensitivitas dari
governor
• Jika kita memutar searah jarum jam akan
memperpendek waktu respon tersebut
dari perubahan beban

• Fungsi : Untuk mengatur dari 0 % - 5%


droop
• Jika diputar tidak searah jarum jam akan
semakin mendekati 0% droop

• RUN SPEED : Potensiometer yang


mempunyai batas sampai dengan 20
putaran, untuk mengatur putaran tinggi
• IDLE SPEED : Potensiometer dengan
batas 20 putaran, untuk mengatur putaran
rendah
CONTROL PANEL ACCESSORIES
Ammeter AC

menunjukkan
keluaran arus AC
generator setiap fasa

Power Factor Meter

menunjukkan
pembacaan power
factor
CONTROL PANEL ACCESSORIES

Voltmeter AC KW Meter
menunjukkan menunjukkan
keluaran tegangan AC keluaran generator
generator setiap fasa AC 3 fasa yang
dihasilkan dalam
kilowatt

Frequency Meter
menunjukkan frekuensi
keluaran generator
dalam Hz dan
kecepatan engine dalam
revolution per menit
(RPM)

menunjukkan jam kerja mesin/generator set pada saat


Hour Meter beroperasi dalam satuan jam
CONTROL PANEL ACCESSORIES

 Emergency Stop Button, mematikan mesin dengan


segera atau dalam keadaan emergency

 Fault Acknowledge, mengijinkan operator untuk


mengetahui adanya peringatan dan shutdown dari
switch panel

 Panel Lamp/Lamp Test, menyalakan dan mematikan


penerangan panel kontrol

 Upper and Lower Scale Indicator Lamp,


menunjukkan skala yang dipakai AC voltmeter dan
AC ammeter
CONTROL PANEL ACCESSORIES

 Manual Run/Stop, pada posisi RUN akan menghidupkan mesin,


posisi STOP akan mematikan mesin

 Off/Manual/Auto, mode selection switch untuk menjalankan


genset secara manual atau otomatis

 Status Indicator, terdiri dari Remote Start, Not in Auto,


Shutdown, Warning.

 Phase Selector Switch and Indicators, memilih fasa keluaran


generator yang akan diukur dengan AC voltmeter dan AC
ammeter

 Self Test Switch, penekanan tombol ini dengan tidak dilepas


akan menyalakan semua lampu LED front panel dan melihat
apakah ada pesan-pesan peringatan dan shutdown

Anda mungkin juga menyukai