1. PENGHANTAR/KONDUKTOR
2. MEDAN MAGNET
3. GERAKAN PERPOTONGAN MEDAN
MAGNET
PENGHANTAR / KONDUKTOR
EMAS (Au ) 2 : 8 : 18 : 32 : 18 : 1
Tembaga ( Cu ) 2 : 8 : 18 : 1
SEMIKONDUKTOR JUMLAH e pada ring
Silicon ( Si ) 2:8:4
Germanium ( Ge ) 2 : 8 : 18 : 4
ELECTRON VALENSI
Panjang konduktornya yaitu makin panjang konduktor tersebut makin besar tahanannya.
Penampang atau ukuran AWG-nya makin besar penampangnya makin kecil nilai tahanannya.
Temperature, makin tinggi nilai temperaturenya makin tinggi nilai tahanannya.
MAGNET
KARAKTERISTIK MAGNET
GARIS GAYA MAGNET
Garis gaya :
Dari dua gambar diatas, terlihat bahwa garis- garis gaya magnet pada
kutub-kutub magnet lebih rapat dibanding disekitar batang magnet.
Ini berarti bahwa fluks magnetik dikutub lebih besar dibanding
disekitar batang magnet. Hal ini berarti pula bahwa medan magnet
dikutub lebih kuat dibanding disekitar batang magnet.
MEDAN MAGNET
Garis Gaya Magnet:
garis khayal yang keluar dari kutub utara magnet dan masuk di kutub
selatan magnet yang berfungsi untuk membantu memvisualisasikan
medan magnet yang ada disekitar magnet.
Bila kita letakkan magnet batang pada serbuk besi, maka akan
terbentuk pola-pola garis yang mengarah dari utara ke selatan.
Selanjutnya disepakati bahwa garis-garis gaya magnet keluar dari
kutub utara dan masuk di kutub selatan.
PERMANENT DAN ELECTROMAGNET
PERMANENT MAGNET
ELECTRO MAGNET
ELECTROMAGNET
+ +
S
- -
Bila suatu konduktor dialiri arus listrik, maka disekeliling konduktor akan
timbul medan magnet yang arahnya dapat ditentukan oleh kaidah tangan
kanan
ARAH MEDAN MAGNET
Arah medan magnet yang timbul tergantung dari arah arus yang
melewati konduktor tersebut
ARAH MEDAN MAGNET
+ +
E = Tegangan
B = Kuat medan magnet / fluks
E=Bxlxv l = Panjang Penampang
v = Kecepatan
GERAKAN PERPOTONGAN
MAGNET STATIONARY
CONDUCTOR STATIONARY
KAIDAH TANGAN KANAN FLEMING
Arah dari gaya gerak listrik yang dibangkitkan pada sebuah konduktor dalam
medan magnet akan berubah dengan bertukarnya arah dari magnetic flux dan
arah gerakan konduktor. Bila sebuah konduktor bergerak, diantara magnet kutub
utara dan selatan, gaya gerak listrik akan mengalir dari kanan ke kiri .
Arah dari gaya listrik ini dapat dipahami dengan menggunakan hukum tangan
kanan fleming.
DEFINISI GENERATOR
Garis gaya atau fluks magnetiknya bergerak dari arah Utara ke Selatan, sehingga
arah arus yang ditimbulkan sebagai berikut :
• Pada B arah arus menjauhi kita dan pada A kearah kita (perhatikan arah arus
setelah keluar dari slip ring ke lampu/beban).
• Penghantar berputar 90°
• Putaran kita teruskan 180°, pada B arah arus menuju kearah kita dan pada
arah A menjauhi kita.
GENERATOR DC
b a
a b
i i
Gulungan 3 fasa
Gulungan keluaran dari generator
Menghasilkan tegangan AC
MAIN ROTOR
Gulungan 1 fasa
Menerima arus DC dari penyearah (main rectifier)
Fungsinya untuk menghasilkan medan magnet utama
yang selanjutnya akan menginduksikan GGL ke main stator
EXCITER STATOR
Gulungan 1 fasa
Menerima arus DC dari AVR untuk membangkitkan
medan magnet dan selanjutnya diinduksikan ke
dalam gulungan exciter rotor
EXCITER ROTOR
Rectifier Dioda
Reverse
SHAFT
Varistor
Rectifier Dioda
Forward
K K K
A A A
Main
Rotor
K K K
Exciter
A A A
PERMANENT MAGNET GENERATOR
Rotor
Merupakan magnet permanen
Menginduksikan medan magnet ke
dalam gulungan PMG Stator
Stator
Gulungan 3 fasa
Mengeluarkan tegangan AC untuk
mencatu AVR
Single bearing coupling
assembly
Exciter Rotor Main Rotor
Bearing
Cartridge
N.D.E
Key
Shaft
P.M.G
Rotor
Rectifier
Fan Bearing
Main Rotor Main Stator
Exciter Rotor
Fan
Exciter Stator
Bearing
Cartridge
N.D.E
Key
Shaft
P.M.G
Rotor
Rectifier
P.M.G
Stator
ENGINE CONTROL
&
SAFETY DEVICE
GENERATOR – SET
GENERATOR
CONTROL PANEL
SAFETY DEVICE
• Over Current
• Short Circuit
• Over Voltage
• Under Voltage
• Under Frequency
• Over Frequency
• Excitation Fault
ENGINE CONTROL
STABILITY
Potensio pengatur sensitifitas time respon untuk perubahan tegangan naik/turun
kembali ke nilai tegangan yang ditentukan. Diputar CW menaikkan respon
sensitifitas.
DROOP
Potensio pengaturan droop tegangan hingga 5% saat beban penuh. Diputar CW
menaikkan % droop.
EXT TRIP
Potensio pengatur batasan over excitation (arus kemaknetan berlebihan). Diputar
CW memperbesar batasan over excitation.
TRIM
Potensio pengatur senstifitas penyesuaian sinyal masuk analog. Diputar CW
menaikkan respon sensitifitas.
FUNGSI SETTING
UFRO (Under Frequency Roll-Off)
Potensio pengaturan suatu nilai kesatuan antara kecepatan (speed) dengan
tegangan, sehingga menunjukkan perbandingan voltage/speed (Hz).
Potensio UFRO merupakan pengatur lengan “Knee Point” pada perbandingan
tersebut. Diputar CW memperpanjang lengan “Knee Point”.
DIP
Potensio pengatur sudut perbandingan voltage/speed. Diputar CW memperkecil
sudut respon perbandingan voltage/speed.
UFRO DIP
CONTROL AVR – MX 321
FUNGSI SETTING
RAMP
Potensio pengatur waktu yang diperlukan dari saat awal start hingga mencapai
rating tegangan. Diputar CW menaikkan waktu RAMP.
I LIMIT
Potensio pengatur batasan arus keluaran dari stator. Diputar CW menaikkan nilai
batasan.
OVER V
Potensio pengatur batasan tegangan berlebih (Over Voltage) dengan cara
menghilangkan arus kemagnetan. Diputar CW menaikkan nilai batasan.
Correct setting: 300V +/- 5%
DWELL
Potensio pengatur waktu recovery antara tegangan dengan kecepatan. Diputar CW
menambah waktu recovery.
ELECTRONIC FUEL CONTROL
menunjukkan
keluaran arus AC
generator setiap fasa
menunjukkan
pembacaan power
factor
CONTROL PANEL ACCESSORIES
Voltmeter AC KW Meter
menunjukkan menunjukkan
keluaran tegangan AC keluaran generator
generator setiap fasa AC 3 fasa yang
dihasilkan dalam
kilowatt
Frequency Meter
menunjukkan frekuensi
keluaran generator
dalam Hz dan
kecepatan engine dalam
revolution per menit
(RPM)