Anda di halaman 1dari 49

RANCANG BANGUN ALAT PENYIRAMAN TANAMAN BAWANG

OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO

Laporan Tugas Akhir Guna Menyelesaikan Jenjang Diploma Tiga

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melaksanakan Tugas Akhir

Oleh:
Nama : Andri Wibowo
Nim : 16010006

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK ELEKTRONIKA


POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL
2019
ii
iii
iv
HALAMAN MOTTO

 Selalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa kepada allah SWT, dan
selalu ada jalan bagi mereka yang berusaha
 Niat itu ibarat surat, jika salah tulis alamat maka akan sampai ketempat yang
salah
 Kebenaran itu pahit, tapi kebohongan lebih pahit

v
HALAMAN PERSEMBAHAN

Yang paling utama dari segalanya, sujud syukur kepada allah SWT.
Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikan kekuatan. Membekaliku
dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta
kemudahan yang engkau berikan akhirnya laporan yang sederhana ini dapat
terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpah kepada Rosululloh
Mohammad SAW.
Untuk orang – orang yang senantiasa menyertai saya hari demi hari dan
detik demi detik dalam menyelesaikan laporan ini. Seseorang yang senantiasa
mencurahkan cinta tulusnya kepada saya, dan selalu menghiasi hari harinya
dengan doa – doanya yang tak pernah putus untuk anaknyayang sekarang ini
masih berjuang menuntut ilmu, sehingga saya mampu meneruskan tugas demi
tugas dengan sungguh – sungguh, saya persembahkan karya ini sebagai balasan
atas kesabaranya sekaligus penghargaan atas segala pengorbanan dan kasih
sayang-nya. Teruntuk ibu dan bapak tercinta. Karya ini kupersembahkan.

Tegal, 1 Juli 2019

Penulis

vi
ABSTRAK
RANCANG BANGUN ALAT PENYIRAMAN TANAMAN BAWANG OTOMATIS
BERBASIS ARDUINO UNO

Dosen Pembimbing :
Much. Sobri Sungkar, M.Kom
NIDN. 0608068801

Oleh :
Andri Wibowo
DIII Teknik Elektronika, Politeknik Harapan Bersama

Teknologi saat ini telah menambah diberbagai sektor kehidupan, dari pendidikan,
perkantoran, pemerintah serta pertanian. Penggunaan teknologi informasi bertujuan
mempermudah dan memberikan efesiensi dalam berbagai hal. Teknologi pada era
globalisasi ini sungguh memiliki peran yang sangat besar untuk bangsa Indonesia yang
sangat minim dalam perkembangan teknologi terutama di bidang pertanian, inovasi jelas
diperlukan agar bangsa ini mampu bersaing dikancah internasional.Berkembangnya
teknologi mikrokontroler saat ini tertentunya akan mempermudah pekerjaan manusia.
Sistem kendali elektronik yang sekarang sering digunakan adalah Arduino.
Arduino banyak digunakan karena memiliki bentuk yang kecil, modul yang siap pakai
dan komplit sehingga tidak perlu menambahkan modul yang lain, bahasa pemrograman
relatif mudah karena dilengkapi dengan kumpulan library yang cukup lengkap, dan harga
yang cukup terjangkau. Ada banyak projek dan alat –alat yang dikembangkan oleh
akademisi dan profesional dengan menggunakan Arduino, selain itu juga ada banyak
modul-modul pendukung (sensor, tampilan, penggerak dan sebagainya) yang dibuat oleh
pihak lain untuk bisa disambungkan dengan Arduino.
Penelitian ini bertujuan untuk membantu mahasiswa dalam memahami pelajaran
atau pengaplikasian Arduino, Modul Relay, motor DC, RTC, LCD dan komponen yang
lain yang sering digunakan dalam perkuliahan.
Metode yang digunakan adalah waterfall adalah model SDLC (system
development life cycle) konvensional, linier dan berurutan yang dimulai dari perencanaan,
analisis kebutuhan, desain, implementasi, pengujian dan perawatan.
Hasil dari pengujian yang dilakukan adalah alat dapat merespon perintah dengan
tepat dan berjalan sesuai yang diperintahkan. Penggunaan Real Time Clock sebagai
sensor input dapat memberikan perintah secara akurat. Penggunaan sensor Soil Moisture
dapat mempermudah dan meringankan pekerjaan karena petani tidak perlu lagi mengecek
kelembaban tanah pertanian dan dengan adanya perangkat ini mahasiswa dapat
mempelajari masing-masing komponen yang ada pada perangkat ini dengan mudah
karena dihadapi dengan aplikasi komponen tersebut secara riil.

Kata Kunci : Penyiraman, Kelembaban, Pertanian

vii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah
dan inayah-Nya sehingga terselesaikannya laporan Tugas Akhir dengan judul
“RANCANG BANGUN ALAT PENYIRAMAN TANAMAN BAWANG
OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO”.
Tugas Akhir merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan
untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam mencapai gelar Ahli Madya
Teknik Elektronika pada Program Studi DIII Teknik Elektronika Politeknik
Harapan Bersama Tegal.
Pada kesempatan ini, tidak lupa diucapkan terimakasih yang sebesar –
besarnya kepada :
1. Allah SWT, karena hanya atas izin dan karunia-Nyalah laporan ini dapat
dibuat dan selesai pada waktunya.
2. Bapak Qirom, S.Pd, M.T selaku Ketua Program Studi D3 Teknik
Elektronika Politeknik Harapan Bersama Tegal.
3. Bapak Much Sobri Sungkar, M.Kom selaku Pembimbing I
4. Bapak Rony Darpono, MT selaku Pembimbing II
5. Semua pihak yang telah mendukung, membantu serta mendoakan
penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini.
Semoga laporan Praktik Kerja Lapangan Ini dapat memberikan kontribusi
untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tegal,8 Agustus 2019

Andri Wibowo
viii
NIM. 16010006

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................. 3
1.3. Batasan Masalah ................................................................................ 4
1.4. Tujuan ................................................................................................ 4
1.5. Manfaat .............................................................................................. 4
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 6
2.1. Pengertian Rancang Bangun .............................................................. 6
2.2. Arduino .............................................................................................. 7
2.3. Soil Moisture Sensor .......................................................................... 12
2.4. Relay .................................................................................................. 13
2.5. Pompa Air .......................................................................................... 14
2.6. LCD (Liquid Crystal Display) .......................................................... 15
2.7. RTC (Real Time Clock) ..................................................................... 17

ix
2.8. Kabel Jumper ..................................................................................... 18
2.9. Power Supply ..................................................................................... 19

BAB III METODELOGI PENELITIAN .................................................... 20


3.1. Prosedur Penelitian ............................................................................ 20
3.2. Penyiapan Bahan dan Alat ................................................................. 21
3.3. Perancangan Desain ........................................................................... 21
3.4. Pembuatan Alat .................................................................................. 22
3.5. Pengujian ........................................................................................... 23
3.6. Pembahasan Umum ........................................................................... 23
BAB IV PEMBAHASAN .............................................................................. 24
4.1. Desain dan Perancangan Alat ............................................................ 24
4.2. Perancangan Rangkaian Alat dan Prototipe ...................................... 26
4.3. Program/Cara Kerja Alat ................................................................... 27
4.4. Pengoprasian Alat .............................................................................. 28
4.5. Pengujian ........................................................................................... 28
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 30
5.1. Kesimpulan ........................................................................................ 30
5.2. Saran .................................................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 32
LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Data Teknik Board Arduino ............................................................ 8
Table 4.1 Daftar Alat yang Dibutuhkan .......................................................... 25
Table 4.2 Daftar Bahan yang Dibutuhkan ...................................................... 25
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Waktu penyiraman ................................................ 29
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Kelembaban Tanah untuk Mematikan Proses
Penyiraman ...................................................................................... 29

xi
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Macam-Macam Arduino ............................................................. 8
Gambar 2.2 Soil Moisture Sensor ................................................................... 13
Gambar 2.3 Relay Modul 2 Channel ............................................................... 14
Gambar 2.4 Pompa Air ................................................................................... 14
Gambar 2.5 Tampilan Pin LCD 2x16 ............................................................. 15
Gambar 2.6 IC DS3231 ................................................................................... 18
Gambar 2.7 Kabel Jumper ............................................................................... 19
Gambar 2.8 Adaptor power supply Arduino ................................................... 19
Gambar 4.1 Rancangan Alat Penyiraman ....................................................... 26

xii
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Masalah

Teknologi saat ini telah menambah diberbagai sektor kehidupan, dari

pendidikan, perkantoran, pemerintah serta pertanian. Penggunaan teknologi

informasi bertujuan mempermudah dan memberikan efesiensi dalam berbagai

hal[1]. Teknologi pada era globalisasi ini sungguh memiliki peran yang

sangat besar untuk bangsa Indonesia yang sangat minim dalam

perkembangan teknologi terutama di bidang pertanian, inovasi jelas

diperlukan agar bangsa ini mampu bersaing dikancah internasional. Adanya

teknologi yang membantu kerja manusia agar menjadi lebih efesien dan

efektif jelas perlu dikembangkan disektor pertanian. Petani yang cenderung

tradisional dapat memanfaatkan teknologi dalam kinerja mereka agar

memperoleh hasil panen yang lebih baik dan jumlah yang lebih besar[2].

Berkembangnya teknologi mikrokontroler saat ini tertentunya akan

mempermudah pekerjaan manusia. Mikrokontroler dapat diprogram

menggunakan computer sehingga rangkaian elektroniknya dapat membaca

input data lalu memproses dan mengeluarkan outputnya sesuai perintah

program yang diberikan. Salah satu jenis mikrokontroler adalah

Mikrokontroler Arduino[3].

Sistem kendali elektronik yang sekarang sering digunakan adalah

Arduino. Arduino banyak digunakan karena memiliki bentuk yang kecil,

1
2

modul yang siap pakai dan komplit sehingga tidak perlu menambahkan

modul yang lain, bahasa pemrograman relatif mudah karena dilengkapi

dengan kumpulan library yang cukup lengkap, dan harga yang cukup

terjangkau. Ada banyak projek dan alat –alat yang dikembangkan oleh

akademisi dan profesional dengan menggunakan Arduino, selain itu juga ada

banyak modul-modul pendukung (sensor, tampilan, penggerak dan

sebagainya) yang dibuat oleh pihak lain untuk bisa disambungkan dengan

Arduino. Arduino berevolusi menjadi sebuah platform karena ia menjadi

pilihan dan acuan bagi banyak praktisi. Berbagai papan Arduino

menggunakan tipe Atmega yang berbeda-beda tergantung dari spesifikasinya,

sebagai contoh Arduino Uno menggunakan Atmega328 sedangkan Arduino

Mega 2560 yang lebih canggih menggunakan Atmega2560[4].

Penyiraman tanaman merupakan suatu kegiatan yang perlu

diperhatikan dalam melakukan pemeliharaan tanaman, dikarenakan tanaman

memerlukan asupan air yang cukup untuk melakukan fotosintesis dalam

memperoleh kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang. Selain itu

pemberian air yang cukup merupakan faktor penting bagi pertumbuhan

tanaman, karena air berpengaruh terhadap kelembaban tanah. Tanpa air yang

cukup produktivitas suatu tanaman tidak akan maksimal. Petani biasa

melakukan penyiraman secara manual dengan memberikan air sesuai jadwal.

Namun cara ini kurang efektif, karena membutuhkan banyak waktu dan

tenaga. Pemilik juga tidak bisa meninggalkan tanaman dalam kurun waktu
3

yang lama, karena tanaman dapat kekurangan air dan menyebabkan kematian

pada tanaman tersebut.

Inovasi teknologi dalam bidang pertanian dengan menggunakan sensor

dan mikrokontroler dan memonitoring terhadap kelembapan tananh yang

menjadi media tanam dari tanaman pertanian. Mengetahui nilai kelembaban

tanah akan sangat bermanfaat untuk bisa menentukan langkah atau

penanganan terhadap tanah tersebut. Jika kelembapan tanah kurang dari

ambang batas yang dibutuhkan oleh tanaman tersebut maka secara otomatis

akan dilakukan penyiraman. Dengan menggunakan Arduino Uno sebagai

pengendali utama yang diprogram untuk mengetahui kelembapan tanah (Soil

Mousture Sensor)[4]. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil

judul “Rancang Bangun Alat Penyiraman Tanaman Bawang Otomatis

Berbasis Arduino Uno” yang diharapkan dapat membantu petani dalam hal

penyiraman tanaman bawang sebagai salah satu pemeliharaan. Agar dapat

meningkatkan hasil pertanian.

b. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu

bagaimanakah Rancang Bangun Alat Penyiraman Tanaman Bawang

Otomatis Berbasis Arduino Uno?


4

c. Batasan Masalah

Dari uraian diatas maka batasan masalah yang ditentukan sebagai berikut :

1. Alat ini bekerja dengan mengukur kelembaban tanah dengan

menggunakan sensor kelembaban tanah.

2. Menggunakan 1 sensor kelembaban bertipe YL-69 (soil moisture

sensor)

3. Menggunakan controller Arduino Uno

4. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa pemograman C

dengan software Arduino IDE

d. Tujuan Penelitian

Membuat sistem penyiraman otomatis pada tanaman dengan

menggunakan sensor kelembapan tanah agar dapat membantu pekerjaan

petani dalam hal penyiraman. Karena untuk mendapatkan hasil yang bagus

membutuhkan kelembapan tanah yang memenuhi kriteria tanah yang besar.

e. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa untuk memahami sistem alat

atau mesin yang berbasis otomasisasi dengan cara memanfaatkan arduino

uno sebagai pengendali mesin atau alat yang berbasis Mikrokontroler.


5

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Mahasiswa

Sebagai sarana belajar mahasiswa tentang sistem otomasisasi pada alat

yang di buat, dan juga sebagai contoh pengaplikasian berbagai alat

bantu, sensor, mekatronika dan juga pemograman pada alat yang

ditargetkan.

b. Bagi Dosen

Sebagai bahan ajar untuk di perlihatkan kepada mahasiswa untuk

contoh tentang pengaplikasian sistem otomasisasi sebuah alat. Dan

sebagai bahan penelitian selanjutnya apabila akan dikembangkan.

c. Bagi Masyarakat

Menjadi innovasi baru dalam membantu pengguna baik itu petani, ibu

rumah tangga dan pengelola taman dalam melakukan penyiraman.

Mengontrol penggunnaan air agar lebih efektif dan tidak terbuang sia-

sia. Menghemat waktu dalam melakukan penyiraman tanaman.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Rancang Bangun

2.1.1. Rancang

Perancangan merupakan salah satu hal yang penting dalam

membuat program. Adapun tujuan dari perancangan ialah untuk

memberi gambaran yang jelas lengkap kepada pemrogram dan

ahli teknik yang terlibat. Perancangan harus berguna dan mudah

dipahami sehingga mudah digunakan. Perancangan adalah Sebuah

Proses untuk mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan

menggunakan teknik yang bervariasi serta di dalamnya melibatkan

deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga

keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaanya.

Menurut Pressman (2009) perancangan atau rancang merupakan

serangkaian prosedur untuk menterjemahkan hasil analisa dan

sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk

mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen

sistem di implementasikan.

2.1.2. Bangun

Pembangunan atau bangun sistem adalah kegiatan menciptakan

sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah

ada secara keseluruhan. Jadi dapat disimpulkan bahwa Rancang

6
7

Bangun adalah penggambaran, perencanaan, dan pembuatan

sketsa atau pengaturan dari 7 beberapa elemen yang terpisah

kedalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Dengan

demikian pengertian rancang bangun merupakan kegiatan

menerjemahkan hasil analisa ke dalam bentuk paket perangkat

lunak kemudian menciptakan sistem tersebut atau memperbaiki

sistem yang sudah ada.

2.2. Arduino

Arduino adalah platform pembuatan prototipe elektronik yang bersifat

open-source hardware yang berdasarkan pada perangkat keras dan perangkat

lunak yang fleksibel dan mudah digunakan. Arduino ditujukan bagi para

seniman, desainer, dan siapapun yang tertarik dalam menciptakan objek atau

lingkungan yang interaktif[5].

Gambar 2.1 Macam-Macam Arduino

Arduino merupakan platform yang terdiri dari software dan hardware.

Hardware Arduino sama dengan mikrocontroller pada umumnya hanya pada

arduino ditambahkan penamaan pin agar mudah diingat. Software Arduino

merupakan software open source sehingga dapat didownload secara gratis.

Software ini digunakan untuk membuat dan memasukkan program ke dalam


8

Arduino. Pemrograman Arduino tidak sebanyak tahapan mikrokontroller

konvensional karena Arduino sudah didesain mudah untuk dipelajari,

sehingga para pemula dapat mulai belajar mikrokontroller dengan

Arduino[6].

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa arduino merupakan

platform pembuatan prototipe elektronik yang terdiri dari hardware dan

softaware.

a. Hardware Arduino

Komponen utama didalam papan Arduino adalah sebuah 8 bit

dengan merk ATmega yang dibuat oleh Atmel Corporation. Berbagai

papan Arduino menggunakan tipe ATmega yang berbeda-beda

tergantung dari spesifikasinya sebagai contoh Arduino Uno

menggunakan ATmega328 sedangkan Arduino Mega 2560 yang lebih

canggih menggunakan ATmega2560[4].

Adapun data teknis board Arduino Mega2560 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Data Teknik Board Arduino


Digital I/O Pins 54 (of which 15 provide PWM output)
Analog Input Pins 16
DC Current per I/O Pin 40 mA
DC Current for Pin 3.3V 50 mA
256 KB of which 8 KB used by
Flash Memory
bootloader
SRAM 8 KB
EEPROM 4 KB
Clock Speed 16 MHz
9

Arduino Uno ATmega328 Revisi 3 memiliki fitur-fitur baru berikut:

1) 1.0 pinout : Ditambahkan pin SDA dan pin SCL yang dekat

dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya ditempatkan dekat

dengan pin RESET, IOREF memungkinkan shield untuk

beradaptasi dengan tegangan yang tersedia pada papan. Di masa

depan, shield akan kompatibel baik dengan papan yang

menggunakan AVR yang beroperasi dengan 5 Volt dan dengan

Arduino Due yang beroperasi dengan tegangan 3.3 Volt. Dan ada

dua pin yang tidak terhubung, yang disediakan untuk tujuan masa

depan.

2) Sirkuit RESET.

3) Chip ATmega16U2 menggantikan chip ATmega8U2.

b. Sumber Daya tegangan Arduino

Arduino Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan

catu daya eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Sumber daya

eksternal (non-USB) dapat berasal baik dari adaptor AC-DC atau

baterai. Adaptor dapat dihubungkan dengan mencolokkan steker 2,1

mm yang bagian tengahnya terminal positif ke ke jack sumber tegangan

pada papan. Jika tegangan berasal dari baterai dapat langsung

dihubungkan melalui header pin Gnd dan pin Vin dari konektor

Power[4].

Papan Arduino mega2560 dapat beroperasi dengan pasokan daya

eksternal 6 Volt sampai 20 volt. Jika diberi tegangan kurang dari 7 Volt,
10

maka, pin 5 Volt mungkin akan menghasilkan tegangan kurang dari 5

Volt dan ini akan membuat papan menjadi tidak stabil. Jika sumber

tegangan menggunakan lebih dari 12 Volt, regulator tegangan akan

mengalami panas berlebihan dan bisa merusak papan. Rentang sumber

tegangan yang dianjurkan adalah 7 Volt sampai 12 Volt[4].

Pin tegangan yang tersedia pada papan Arduino adalah sebagai berikut:

1) VIN : Adalah input tegangan untuk papan Arduino ketika

menggunakan sumber daya eksternal (sebagai „saingan‟ tegangan 5

Volt dari koneksi USB atau sumber daya ter-regulator lainnya).

Anda dapat memberikan tegangan melalui pin ini, atau jika

memasok tegangan untuk papan melalui jack power, kita bias

mengakses/mengambil tegangan melalui pin ini.

2) 5V : Sebuah pin yang mengeluarkan tegangan ter-regulator 5 Volt,

dari pin ini tegangan sudah diatur (ter-regulator) dari regulator

yang tersedia (built-in) pada papan. Arduino dapat diaktifkan

dengan sumber daya baik berasal dari jack power DC (7-12 Volt),

konektor USB (5 Volt), atau pin VIN pada board (7-12 Volt).

Memberikan tegangan melalui pin 5V atau 3.3V secara langsung

tanpa melewati regulator dapat merusak papan Arduino.

3) 3V3 : Sebuah pin yang menghasilkan tegangan 3,3 Volt. Tegangan

ini dihasilkan oleh regulator yang terdapat pada papan (on-board).

Arus maksimum yang dihasilkan adalah 50 mA.

4) GND : Pin Ground atau Massa.


11

5) IOREF : Pin ini pada papan Arduino berfungsi untuk memberikan

referensi tegangan yang beroperasi pada mikrokontroler. Sebuah

perisai (shield) ikonfigurasi dengan benar untuk dapat membaca

pin tegangan IOREF dan memilih sumber daya yang tepat atau

mengaktifkan penerjemah tegangan (voltage translator) pada

output untuk bekerja pada tegangan 5 Volt atau 3,3 Volt.

c. Memori Arduino

Arduino ATmega2560 memiliki 256 KB flash memory untuk

menyimpan kode (yang 8 KB digunakan untuk bootloader), 8 KB

SRAM dan 4 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis dengan

perpustakaan EEPROM)[4].

d. Software Arduino

Arduino diciptakan untuk para pemula bahkan yang tidak memiliki

basic bahasa pemrograman sama sekali karena menggunakan bahasa

C++ yang telah dipermudah melalui library. Arduino menggunakan

Software Processing yang digunakan untuk menulis program kedalam

Arduino. Processing sendiri merupakan penggabungan antara bahasa

C++ dan Java. Software Arduino ini dapat di-install di berbagai

operating system (OS) seperti: LINUX, Mac OS, Windows. Arduino

tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi kombinasi dari

hardware, bahasa pemrograman dan Integrated Development

Environment (IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah software yang

sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode


12

biner dan meng-upload ke dalam memori mikrokontroler. Software IDE

Arduino terdiri dari 3 (tiga) bagian:

1) Editor program, untuk menulis dan mengedit program dalam bahasa

processing. Listing program pada Arduino disebut sketch.

2) Compiler, modul yang berfungsi mengubah bahasa processing (kode

program) kedalam kode biner karena kode biner adalah satu–satunya

bahasa program yang dipahami oleh mikrokontroler.

3) Uploader, modul yang berfungsi memasukkan kode biner kedalam

memori mikrokontroler.

2.3. Sensor Kelembaban Tanah (Soil Moisture Sensor)

Sensor soil moisture YL-69 adalah sensor yang mampu mengukur

kelembaban suatu tanah. Cara menggunakannya cukup mudah, yaitu

membenamkan probe sensor ke dalam tanah dan kemudian sensor akan

langsung membaca kondisi kelembaban tanah. Namun kekurangan dari

sensor ini adalah sensor ini tidak dapat bekerja dengan baik di luar

ruangan dikarenakan sensor ini rawan korosi atau karat. Versi baru dari

sensor kelembaban tanah ini ialah probe sensornya sudah dilengkapi

dengan lapisan kuning pelindung nikel. Sehingga nikel pada sensor

kelembaban ini bisa terhindar dari oksidasi yang menyebabkan karat.

Lapisan ini dinamakan Electroless nickel immersion gold (ENIG) dan lapisan

ini memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan lapisan

permukaan konvensional seperti solder, seperti daya tahan oksidasi yang lebih
13

bagus kadar air di dalam tanah. Sensor ini menggunakan dua buah probe

untuk melewatkan arus melalui tanah lalu membaca tingkat resistansinya

untuk mendapatkan tingkat kelembaban tanah. Makin banyak air membuat

tanah makin mudah mengalirkan arus listrik (resistansi rendah), sementara

tanah kering sulit mengalirkan arus listrik (resistansi tinggi). Ada tiga

buah pin yang terdapat pada sensor ini yang mana masing masing pin

memiliki tugas sendiri -sendiri, yaitu : Analog output yang (kabel biru) ,

Ground (kabel hitam), dan Power (kabel merah).

Gambar 2.2 Soil Moisture Sensor

2.4. Relay Modul 2 Channel

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan

merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri

dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat

Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk

menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low

power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai

contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA

mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya)

untuk menghantarkan listrik 220V 2A.


14

Gambar 2.3 Relay Modul 2 Channel

2.5. Pompa Air

Pada pembuatan alat penyiraman otomatis ini, digunakan jenis motor

listrik yang bisa digunakan menyedot air dari bawah keatas atau dari dekat

menjadi jauh ataupun sebaliknya. Pompa air biasa digunakan oleh masyarakat

untuk mengambil air bersih dari profil ke aquarium dan kolam untuk

selanjutnya ditampung pada sebuah wadah besar sebagai keperluan manusia

baik untuk memelihatra ikan atau keperluan rumah tangga lainya.

Pada prinsipnya, pompa air menyedot dan membuang air dengan

menggunakan putaran impeller sehingga menimbulkan tarikan, air yang ditarik

akan terus-menerus menarik air dari dasar sumur untuk dialirkan menuju pipa

out, impeller akan mendorong air untuk menuju ke penampungan atau

pembuangan. Pompa air termasuk motor listrik jenis kapasitor running.

Gambar 2.4 Pompa Air


15

2.6. LCD (Liquid Crystal Display) 2x16

Liquid Crystal Display adalah salah satu rangkaian elektronika yang

berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik.

LCD adalah salah satu jenis tampilan elektronik yang dibuat dengan teknologi

CMOS logic yang bekerja memantulkan cahaya yang terdapat di

sekelilingnya terhadap front-lit dan back-lit. LCD banyak sekali

digunakan dalam merancang suatu sistem dengan menggunakan

mikrokontroler. Liquid Crystal Display ini juga berfungsi untuk

menampilkan suatu teks, atau menampilkan menu pada aplikasi

mikrokontroler.

Liquid Crystal Display yang digunakan adalah Liquid Crystal

Display 2x16, artinya LCD terdiri dari 2 baris dan 16 karakter dengan

16 pin konektor. Gambar 2.2 menunjukkan bentuk fisik dan nama pin LCD

2x16.

Gambar 2.5 Tampilan Pin LCD 2x16

Konfigurasi dan deskripsi dari pin-pin LCD antara lain :

1. VSS (Pin 1) : merupakan power supply (GND).

2. VCC (Pin2) : merupakan power supply (+5V).

3. VEE (Pin 3) : merupakan input tegangan kontras LCD.


16

4. RS Register Select (Pin 4) : merupakan register pilihan 0 = Register

Perintah,

5. Register Data.

6. R/W (Pin 5) : merupakan read select, 1 = Read, 0 = Write.

7. Enable Clock LCD (Pin 6) : merupakan masukan logika 1

setiap kali pengiriman atau pembacaan data sampai D7 (Pin 7

sampai Pin 14) : merupakan data bus 1 sampai 7.

Dalam modul LCD (Liquid Crystal Display) terdapat mikrokontroler

yang berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter. Mikrokontroler

tersebut dilengkapi dengan register dan memori. Memori yang digunakan

pada mikrokontroler LCD adalah :

1. Display Data Random Acces Memory atau DDRAM merupakan memori

tempat karakter untuk ditampilkan.

2. Character Generator Random Acces Memory atau CGRAM merupakan

memori untuk menggambarkan sebuah pola karakter yang dimana

dari karakter dapat diubah sesuai dengan keinginan. 10

3. Character Generator Read Only Memory atau CGROM merupakan

memori untuk menggambarkan sebuah pola karakter yang dimana

pola tersebut adalah karakter dasar yang sudah ditentukan oleh

pabrikan pembuat LCD, sehingga pengguna hanya mengambilnya

sesuai dengan alamat memorinya dan tidak dapat merubah karakter

dasar didalam CGROM.


17

Register yang ada pada LCD diantaranya adalah :

1. Register perintah adalah register yang berisikan perintah-perintah

dari mikrokontroler ke LCD pada saat proses penulisan data atau

tempat status dari LCD dapat dibaca pada pembacaan data.

2. Register data yaitu register yang digunakkan untuk menuliskan

atau membaca data dari LCD ke DDRAM. Register data akan

menempatkan data tersebut ke DDRAM sesuai dengan alamat yang

telah diatur.

2.7. RTC (Real Timer Clock)

RTC merupakan sebuah IC yang memiliki fungsi untuk menghitung

waktu. Ada beberapa RTC yang di jual di pasaran, seperti : DS3231,

DS1302, DS3234, DS12C887. DS3231 adalah mempunyai biaya cukup

rendah, I2C (RTC) sangat akurat dengan temperature compensated

terintegrasi osilator kristal (TCXO) dan kristal. Perangkat ini

menggabungkan masukan baterai, dan memelihara ketepatan waktu yang

akurat ketika listrik utama ke perangkat terganggu. Integrasi resonator

Kristal meningkatkan akurasi jangka panjang perangkat juga sebagai

mengurangi jumlah potongan-bagian dalam garis manufaktur. DS3231 ini

tersedia dalam komersial dan industri Suhu berkisar, dan ditawarkan dalam

16-pin, 300-mil SO paket. RTC DS3231 dapat dilihat pada gambar 2.3.

RTC mempertahankan informasi waktu. Tanggal pada akhir bulan

dengan otomatis akan disesuaikan selama berbulan-bulan dengan sedikit dari


18

31 hari, termasuk untuk tahun kabisat. Jam tersebut beroperasi dalam 12 jam

atau 24 jam atau dengan format PM atau AM. Dua diprogram waktu dari

alarm dan output gelombang persegi diprogram adalah disediakan.

Gambar 2.6 IC DS3231

Alamat data ditransfer secara serial melalui bus dua arah I2C. Sebuah

tegangan referensi suhu kompensasi presisi dan rangkaian komparator

memonitor status VCC ke mendeteksi gangguan listrik, untuk memberikan

output reset, dan otomatis beralih ke pasokan cadangan jika diperlukan.

Selain itu, pin RST dipantau sebagai tombol tekan masukan untuk

menghasilkan reset μP.

2.8. Kabel Jumper

Kabel jumper adalah kabel yang digunakan sebagai penghubung

antar komponen yang digunakan dalam membuat perangkat prototype. Kabel

jumper bisa dihubungkan ke controller seperti Arduino Uno melalui

bread board. Kabel jumper akan ditancapkan pada pin I/O di Arduino

Uno. Sesuai kebutuhannya kabel jumper bisa digunakan dalam bermacam-

macam versi, contohnya seperti versi male to female, male to male dan female

to female. Karakteristik dari kabel jumper ini memiliki panjang antara 10


19

sampai 20 cm. Jenis kabel jumper ini jenis kabel serabut yang bentuk

housingnya bulat.

Gambar 2.7 Kabel Jumper

2.9. Power Supply

Arduino uno untuk supply daya dapat melalui koneksi jalur USB atau

dengan sebuah power supply eksternal, sumber daya tersebut dapat dipilih

secara otomatis oleh board arduino.

Gambar 2.8 Adaptor power supply Arduino

Supply eksternal (non-USB) dapat diperoleh dari sebuah adaptor AC

ke DC atau battery. Adaptor dapat langsung dihubungkan dengan

memasukkan sebuah center-positive plug yang panjangnya 2,1 mm ke

port power jack dari board arduino. Apabila menggunakan catu daya

berupa battery maka dapat langsung menyambungkan ke port arduino

pin ground (GND) dan pin power (Vin).


BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1. Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan prosedur seperti dibawah ini.

pada diagramblok dibawah ini.

Penyiapan Perancangan Pembuatan Pengujian


Bahan dan -> Desain -> -> Alat -> Alat
Alat

Gambar 3.1 Diagram Blok prosedur penelitian

3.2. Penyiapan Bahan dan Alat

Bahan dan Alat yang harus dipersiapkan sebelum

melakukanpenelitian sebagai berikut:

1) Bahan Penelitian

a) Arduino Uno

b) Real Time Clock (RTC)

c) Relay DC

d) Liquid Crystal Display (LCD)

e) Kable Jumper

f) Power supply

g) Soil Moisture Sensor

2) Alat Penelitian

a) Obeng (+)

20
21

b) Obeng (-)

c) Tang Potong

d) Solder dan Tinol

e) Multimeter

3.3. Perancangan Desain

Sebelum melakukan perakitan, perancangan desain alat yang akan

dibuat, dibawah ini bentuk diagram blok skema rangkaian alat yang

akan dibuat.

LCD

POWER ARDUINO RELAY POMPA AIR

SOIL
RTC MOISTURE
SENSOR

Gambar 3.2 Diagram Blok Skematik Alat

3.4. Pembuatan Alat

Proses pembuatan alat dilakukan setelah bahan dana alat yang

dibutuhkan sudah terpenuhi, pembuatan alat di rakit berdasarkan panduan

skematik diatas. Dibawah ini adalah fungsi dari alat-alat yang akan dirakit

berdasarkan alat yang akan dibuat dalam penelitian :


22

1. Pembuatan Alat

a) Desain bentuk alat yang akan dibuat

b) Potong bahan-bahan sesuai kebutuhan seperti triplek yang akan

dibuat alat

c) Pasang bahan-bahan yang sudah dipotong tersebut sesuai desain

2. Perakitan Komponen

a) Real Time Clock : Berfungsi mengirimkan data yang mencakup

tanggal dan jam yang dikirimkan ke arduino.

b) Arduino UNO : Sebagai otak dan penyimpan memori sementara

sebelum ditampilkan pada display.

c) Liquid Crystal Display : Sebagai media penampilan data nyala

pompa air.

d) Soil Moisture Sensor : Sebagai saklar off ketika tanah dalam

keaadan lembab.

e) Relay : Sebagai saklar sistem penyiraman otomatis yang telah di

atur oleh Arduino Uno

3.5. Pengujian Alat

Pengujian alat dilakukan setelah alat sudah selesai dan siap di

operasikan, pengujian dilakukan dengan cara menagamati apakah alat

berjalan sesuai program yang telah di masukan kedalam mikrokontroler

atau tidak.
23

3.6. Pembahasan Umum

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tabel-

tabel sebagai alat uji penelitian alat yang sudah dibuat. Dengan adanya

tabel yang sudah dibuat sesuai program yang di masukan kedalam

mikrokontroler, sehingga penelitian dapat dilakukan dengan mudah.


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Desain dan Perancangan Alat

Desain dan perencanaan Rancang Bangun Penyiraman Tanaman

Otomatis Berbasis Arduino Uno Sebagai Media Pembelajaran Mahasiswa

Teknik Elektronika Politeknik Harapan Bersama Tegal. Secara urut metode

adalah analisa yang dibutuhkan selama proses pembuatan. Selanjutnya

dilakukan pembuatan perangkat keras/prototipe (Hardware) dan perangkat

lunak (software), serta dilanjutkan dengan pengujian alat.

4.1.1. Analisis Kebutuhan

Rancang Bangun Penyiraman Tanaman Otomatis Berbasis

Arduino Uno Sebagai Media Pembelajaran Mahasiswa Teknik

Elektronika Politeknik Harapan Bersama Tegal membutuhkan

beberapa perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (software)

dan alat–alat pendukung antara lain sebagai berikut:

1. Perangkat Keras (hardware)

Dalam pembuatan alat ini menggunakan alat dan bahan

penelitian dengan rincian sebagai berikut:

a. Alat yang akan digunakan dalam pembuatan alat ini adalah:

24
25

Table 4.1 Daftar Alat dan Alat Bantu yang Dibutuhkan

No NAMA ALAT BANTU JUMLAH


1 Tang 1 Buah
2 Obeng 1 Buah
3 Gergaji 1 Buah
4 Solder 1 Buah
5 Bor 1 Buah
6 Tespen 1 Buah
7 Multi meter 1 Buah
8 Palu 1 Buah
9 Amplas 1 Buah
10 Cuter 1 Buah

No NAMA ALAT JUMLAH


1 Arduino Uno 1 Buah
2 Power Supply 1 Buah
3 Kabel USB 1 Buah
4 Soil Moisture Sensor 1 Buah
5 Relay 2 Channel 1 Buah
6 Pompa Air 1 Buah

b. Bahan yang akan digunakan dalam pembuatan alat ini

adalah:

Table 4.2 Daftar Bahan yang Dibutuhkan

No NAMA BAHAN JUMLAH


1 Kayu Secukupnya
2 Triplek Secukupnya
3 Kabel Jumper Secukupnya
4 Kabel Steker Secukupnya
5 Tinol Secukupnya
6 Isolasi Secukupnya
7 Baut dan Mur Secukupnya
26

2. Perangkat Lunak (software)

a. Arduino IDE

Aplikasi ini digunakan untuk menulis program

dengan bahasa pemrograman C++.

b. Proteus Simulator.

Aplikasi ini digunakan untuk mencoba secara

simulasi program yang sebelumnya telah dibuat sesuai

dengan konsep rangkaian yang ada.

c. App Inventor.

Aplikasi ini digunakan untuk membuat aplikasi

manual kontrol melalui android agar lebih mudah.

4.2. Perancangan Rangkaian Alat dan Prototipe

4.2.1. Perancangan Skema Rangkaian

Perancangan skema rangkaian dibuat menggunakan aplikasi

fritzing. Pembuatan skema sangat perlu dilakukan agar nantinya

saat perakitan alat tidak salah rakit. Pada halaman berikutnya

skema rangkaian Rancang Bangun Penyiraman Tanaman Otomatis

Berbasis Arduino Uno:


27

Gambar 4.1. Rancangan Alat Penyiraman Tanaman Otomatis


Berbasis Arduino Uno.
Penjelasan peran masing-masing komponen pada Rancang Bangun Alat

Penyiraman Tanaman Otomatis Berbasis Arduino Uno diatas yaitu:

1. Arduino Uno sebagai otak program papan informasi.

2. Real Time Clock sebagai pengatur manual on/offpada pompa air sesuai

dengan program..

3. Soil Moisture Sensor sebagai saklar untuk mematikan pompa air saat

tanah dalam kelembaban yang cukup.

4.3. Program/Cara Kerja Alat

Gambar 4.9. Flowchart cara Rancang Bangun alat penyiram tanaman otomatis

Berbasis Arduino Uno


28

Ketika program dimulai maka akan masuk ke mode standby yang

telah di setting dan akan melakukan eksekusi program awal. Kemudian

Real Time Clock akan membaca waktu penyiraman yang telah di program

dari Arduino, setelah kelembaban tanah cukup maka soil moisture sensor

akan mematikan proses penyiraman secara otomatis.

4.4. Pengoperasian Alat

Pada dasarnya pembuatan papan informasi ini mengacu pada program

yang dikirim dari aplikasi melalui arduino uno. Untuk menjalankan alat

tersebut dilakukan langkah – langkah sebagai berikut:

1. Menghubungkan alat dengan kabel power melalui adaptor menuju

tegangan jala – jala PLN 220 V AC

2. Setelah itu tunggu program siap, lalu Display akan bekerja otomatis

sesuai program yang telah di tanam pada Arduino Uno.

4.5. Pengujian

Ada 2 pengujian yang dilakukan terhadap alat penyiraman tanaman

otomatis berbasis Arduino Uno. Pertama pengujian terhadap waktu

penyiraman yang telah ditentukan dan berhentinya pompa air berdasarkan

sensor soil moisture ketika kelembapan tanah mencukupi.

4.5.1. Pengujian pengujian waktu

Dalam satu alat yang dibuat, terdapat 2 sensor utama yang

akan aktif sesuai program yang telah dibuat, Real Time Clock

sebagai sensor waktu penyiraman yang dilakukan sesuai dengan


29

waktu yang telah di tentukan sedangkan Soil Moisture Sensor

sebagai sensor untuk mematikan proses penyiraman ketika

kelembaban tanah kering > 68 < basah.

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Waktu penyiraman


No. Waktu Pompa Air Nilai Sensor Hasil Kondisi

1 06.00 ON 45 Kering

2 17.30 ON 65 Kering

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Kelembaban Tanah untuk Mematikan


Proses Penyiraman
No. Waktu Pompa Air Nilai Sensor Hasil Kondisi

1 06.00 OFF 70 Lembab

2 17.30 OFF 68 Lembab


BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari uraian perancangan, implementasi dan pengujian mengenai

Rancang Bangun Alat Penyiraman Tanaman Bawang Otomatis Berbasis

Arduino Uno, maka dapat diambil kesimpulan bahwa desain alat ini telah

berhasil dibuat dan berfungsi dengan baik. Adapun alat ini terdiri dari

beberapa bagian yaitu:

1. Alat penyiraman tanaman otomatis ini bekerja dengan

menggunakan Arduino IDE, ketika program ini dioperasikan

secara otomatis program akan menjalankan output yang berupa

pompa air berdasarkan waktu penyiraman dan kelembaban

tanah.

2. Dalam pembuatan program ini menggunakan Arduino IDE tipe

ini mudah dipelajari, dipahami dengan menggunakan sistem

pemograman c++.

3. Alat ini dibuat untuk meringankan pekerjaan petani dalam hal

penyiraman tanaman yang ditentukan..

30
31

5.2. Saran

Untuk menyempurnakan lebih lanjut maka, beberapa saran perlu

ditambahkan, antara lain:

1. Program alat penyiraman tanaman otomatis ini dapat dikembangkan

dengan menambahkan sensor lain

2. Real Time Clock (RTC) sering mengalami kendala ketika terkena

guncangan pada alat.


DAFTAR PUSTAKA

[1] Artanto, D. (2012). Interaksi Arduino dan Lab VIEW. Jakarta:


LabVIEW”.Elex Media Komputindo

[2] Carl, C. Y. (2014, May 21). SRI (System of Rce Intensification) untuk Sang
Padi. Retrieved from blogs.uajy.ac.id:
http:blogs.uajy.ac.id/yulent/2014/05/21/srisystem-of-rice-intensification-untuk-
sang-padi/

[3] Diningrat, M. S. (2015). Sistem Irigasi Swah Berbasis Wireless Arduino.


Naskah Publikasi

[4] Djuandi, F. (2011, Juli). Pengenalan Arduino. Retrieved November 16, 2016,
From tokobuku.com: tobuku.com/docs/ArduinoPengelan.pdf

[5] hardjowigeno, S. (2010). Ilmu Tanah. Jakarta : Akapres

[6] PINEM, R. E. (2016). Alat Ukur kelembaban tanah menggunakan sensor yl-69
berbasis android phone. Projek akhir II, 1.

[7] SALIM, E. (2014). Perancangan dan Implementasi telementari suhu berbasis.


Tugas akhir, 6.

[8] Syarif, M. (2011). Pengendalian Lampu Lalu Lintas Berbasis Mikrokontroler


AT89S52 Dan IC LM 567 Dengan Tampilan Visual Basic. Tugas Akhir, 5.

[9] Tani, A. (n.d). Budidaya padi organic dengan metode SRI. Retrieved Januari
19, 2017, from alamtani.com:
http://alamtani.com/budidaya padi-organik-metoded-sri.html

[10] Yutanto, J. (2016). Perancangan sistem penghitung benih ikan berbasis


arduino. Penelitian, 9.

32
LAMPIRAN

#include "DS3231_Simple.h"
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2);
DS3231_Simple Clock;

int sensor = 8; //You can remove this line, it has no use in the program.
int val; //This variable stores the value received from Soil moisture sensor.

void setup() {
Serial.begin(9600);
Clock.begin();
lcd.begin();
pinMode(12, OUTPUT);// OUTPUT RTC
pinMode(11, OUTPUT);// OUTPUT SENSOR
pinMode(8,INPUT); //Set pin 8 as input pin, to receive data from Soil moisture
sensor.
}

void loop() {
DateTime waktu;
waktu = Clock.read();

Serial.print(waktu.Day);
Serial.print("/");
Serial.print(waktu.Month);
Serial.print("/");
Serial.print(waktu.Year);
Serial.print(" ");
Serial.print(waktu.Hour);
Serial.print(":");
Serial.print(waktu.Minute);
Serial.print(":");
Serial.println(waktu.Second);
// Menyalakan lampu
if(waktu.Hour == 14 & waktu.Minute == 43 & waktu.Second == 00){
digitalWrite(12, HIGH);
lcd.clear();
lcd.print("AIR ON");
}
if(waktu.Hour == 14 & waktu.Minute == 45 & waktu.Second == 00){
digitalWrite(12, HIGH);
lcd.clear();
lcd.print("AIR ON");
}

// Mematikan Lampu
if(waktu.Hour == 14 & waktu.Minute == 44 & waktu.Second == 00){
digitalWrite(12, LOW);
lcd.clear();
lcd.print("AIR OFF");
}

if(waktu.Hour == 17 & waktu.Minute == 46 & waktu.Second == 00){


digitalWrite(12, LOW);
lcd.clear();
lcd.print("AIR OFF");
}

val = digitalRead(8); //Read data from soil moisture sensor


if(val == LOW)
{
lcd.clear();
lcd.print("AIR OFF");
digitalWrite(11,LOW); //if soil moisture sensor provides LOW value send LOW
value to relay
}
else
{
digitalWrite(11,HIGH); //if soil moisture sensor provides HIGH value send HIGH
value to relay
}

Anda mungkin juga menyukai