Anda di halaman 1dari 62

LAPORAN PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI

PENERAPAN SISTEM LISTRIK PINTAR


DI PT. PLN (Persero) ULP BELANTI

Diajukan Sebagai Persyaratan Menyelesaikan Praktek Lapangan Industri


Jurusan Teknik Elektronika FT-UNP
Semester Januari–juni 2019

Oleh

YEL ANGGRAINI

16066042/2016

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
ii
iii
KATA PENGANTAR

Tiada rangkaian kata yang pantas diucapkan selain puji dan syukur Penulis

ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya

sehingga Penulis dapat menyelesaikan Praktek Lapangan Industri (PLI) serta

penulisan laporan PLI dengan judul “PENERAPAN SISTEM LISTRIK

PINTAR di PT. PLN (Persero) ULP BELANTI ”. Salawat beriring salam tidak

lupa pula Penulis do’akan kehadirat Allah SWT, semoga disampaikanNya

kehadirat ruh Nabi uswatun hasanah Muhammad SAW.

Laporan PLI ini disusun sebagai salah satu persyarat untuk menyelesaikan

mata kuliah PLI pada Jurusan Elektronika Prodi Teknik Elektronika Fakultas

Teknik Universitas Negeri Padang.Adapun penyusunan laporan Praktik Industri ini

berdasarkan data-data yang Penulis peroleh selama melakukan PLI, buku-buku

pedoman, serta data-data dan keterangan dari pembimbing.Penulis menyadari

bahwa dalam penyusunan laporan PLI ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak,

oleh karena itu pada kesempatan ini Penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada :

1. Teristimewa buat kedua Orang Tua saya tercinta, atas perhatian dan

dukungannya serta doanya selama ini.

2. Terima kasih kepada semua keluarga yang telah mendukung selama ini

iv
3. Bapak Drs. Hanesman, MM, selaku Ketua Jurusan Teknik Elektronika FT

UNP.

4. Ali Basrah Pulungan, ST, MT, selaku kepala Unit Hubungan Industri FT UNP.

5. Bapak Zulwisli,S.Pd.,M.Eng, yang telah bersedia menjadi pembimbing saya

untuk melaksanakan PLI ini.

6. Buat Bapak/Ibu dosen pengajar di Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNP,

yang telah memberikan ilmu yang sangat berguna untuk penulis.

7. Buat Bapak Muliawarman selaku Manajer PT. PLN (Persero) Unit Layanan

Pelanggan Belanti Area Padang yang bersedia menerima penulis untuk PLI di

PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Padang.

8. Buat Bapak Rafi Fernandes, Selaku Supervisor Transaksi Energi dan juga telah

bersedia menjadi pembimbing dalam pelaksanan PLI di PT. PLN (Persero) Unit

Layanan Pelanggan Belanti.

9. Buat Bapak Thamrin, Bang Dio, Bang Roni, Bang Afdal, Bang Razu, Buk

Eva.

10. Dan spesial untuk seluruh abang–abang, kakak–kakak, dan sahabat saya yang

telah memberikan dukungan dan semangat dalam melaksanakan PLI ini.

v
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak

kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik

dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi

kesempurnaan laporan PLI ini. Penulis berharap, semoga laporan PLI ini dapat

bermanfaat, khususnya bagi Penulis sendiri dan bagi pembaca pada umumnya.

Padang, 17 Maret 2019

Penulis

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pelaksanaan PLI ................................................ 1

B. Deskripsi PT.PLN (Persero) ULP Belanti .................................. 8

C. Perencanaan Kegiatan PLI ......................................................... 22

D. Pelaksanaan Kegiatan PLI......................................................... 22

BAB II TOPIK BAHASAN

A. Aspek-Aspek Teoritis ................................................................ 26

B. Proses Pengerjaan / Produksi ..................................................... 36

C. Pembahasan / Ulasan ................................................................. 38

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 43

B. Saran-Saran ................................................................................ 44

DAFTAR PUSTAKA

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi PT PLN (Persero) ULP Belanti ....................... 21

Gambar 2 Bagian-bagian KWH Meter Prabayar ............................................. 31

Gambar 3 Blok Diagram Sistem KWH Meter Prabayar .................................. 32

Gambar 4 Bentuk Fisik KWH Meter 1 Phasa .................................................. 37

Gambar 5 Rangkaian KWH Meter Prabayar ................................................... 39

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) ULP Belanti

Lampiran 2 Gambar Kegiatan di PT. PLN (Persero) ULP Belanti

Lampiran 3 Lembaran Penilaian Supervisor Industri

Lampiran 4 Surat Permohonan PLI ke Perusahaan

Lampiran 5 Surat Balasan PLI dari Perusahaan

Lampiran 6 Surat Tugas Pembimbing

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktek Lapangan Industri (PLI)

1. Latar Belakang Pelaksanaan PLI Universitas Negeri Padang (UNP)

Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang (FT-UNP) sebagai salah

satu lembaga pendidikan, mengembang tugas sebagaimana telah

dirumuskan oleh GBHN yaitu berupaya mengembangkan dan

meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), yakni manusia seutuhnya

yang memiliki wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu FT-UNP juga berupaya

melaksanakan program-program pendidikan yang bertujuan menghasilkan

lulusan-lulusan yang tidak saja memahami ilmu pengetahuan dan teknologi

akan tetapi juga mampu mempraktekkan serta mengembangkannya baik

didunia pendidikan maupun didunia industri.

Tujuan ini tidak akan tercapai apabila tidak didukung oleh sarana dan

prasarana serta keterlibatan secara aktif dari berbagai pihak. Salah satu

upaya yang dilakukan untuk memenuhi tujuan ini adalah dengan membuat

kurikulum berorientasi kepada usaha mempersiapkan Mahasiswa untuk

mampu memasuki dunia industri. Oleh karena itu FT-UNP mengadakan

suatu program pengalaman industri yaitu dengan mengirimkan Mahasiswa-

mahasiswanya keperusahan-perusahaan yang relevan dengan jurusan

masing-masing yang dinamakan dengan Pengalaman Lapangan Industri

(PLI). Mahasiswa dituntut untuk melaksanakan kegiatan observasi,

1
2

perencanaan, pra produksi dan produkasi/pelaksanaan pada perusahaan

tersebut.

Kegiatan PLI ini juga dimaksudkan untuk memberi wawasan yang

lebih luas terhadap Mahasiswa mengenai perkembangan dunia industri.

Dari kegiatan ini diharapkan Mahasiswa memiliki wawasan dan penguasaan

teknologi yang lebih luas dan aplikatif yang diterapkan kelak dalam

masyarakat. Secara tidak langsung kegiatan ini juga merupakan salah satu

upaya industri dalam meperkenalkan perkembangan teknologinya terhadap

dunia pendidikan.

Berbekal pengalaman yang didapatkan selama PLI, diharapkan

Mahasiswa FT-UNP memiliki profesionalisasi dibidangnya dan mampu

bersaing dalam dunia kerja nantinya.

2. Latar Belakang PLI di PT. PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan

Belanti

PT. PLN (Persero) merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) yang pastinya bergerak di bidang kelistrikan.

Tujuan utama PLN adalah memenuhi atau melayani kebutuhan masyarakat,

dalam hal penerangan. Karena listrik merupakan kebutuhan untuk

kelangsungan hidup manusia.

Memasuki era globalisasi dan pasar bebas, setiap perusahaan dan

instansi perusahaan dituntut untuk mandiri serta memiliki daya saing yang

tinggi, sehingga mampu bersaing dan mampu melangsungkan kegiatan

usahanya sebagimana tercantum dalam tujuan jangka panjang


3

pembangunan Nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

PT. PLN (Persero) ULP Belanti sebagai BUMN mempunyai misi yaitu

pelayanan kepada masyarakat dibidang penyediaan ketenaga listrikan yang

memadai untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat sangat

erat kaitannya dengan sumber daya manusia. PT PLN (Persero) ULP Belanti

berada di Jl. Khatib Sulaiman, No.44, Padang, Sumatera Barat.

3. Tinjauan Kegiatan Praktek Lapangan Idustri

Kegiatan PLI bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan

pengalaman langsung dalam berbagai kegiatan yang direncanakan di

perusahaan atau industri, sehingga mahasiswa dapat menerapkan apa

yang diperoleh dibangku kuliah agar sesuai dengan tuntutan yang

dibutuhkan didunia industri, yaitu :

a. Mampu beradaptasi dengan lingkungan industri dan dunia usaha

melalui ke ikut sertaan dalam disiplin kerja dan mematuhi peraturan

yang berlaku oleh pihak perusahaan atau industri.

b. Membuat laporan pengalaman industri dengan format yang baik dan

benar.

c. Sebagai persiapan bagi penulis untuk terjun langsung ke industri atau

dunia kerja.

d. Memperoleh pengalaman dan perluasan pandangan terhadap ilmu-ilmu

di tempat pengalaman lapangan industri yang belum dikenal oleh

mahasiswa.
4

4. Tinjauan Kegiatan PLI di PT. PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan

Belanti

Dengan melakukan kegiatan Pengalaman Lapangan Industri di PT.

PLN ULP Belanti maka hendaklah dicapai melalui pelaksanaan kegiatan

PLI bagi mahasiswa yaitu :

a. Mengenal, mengetahui dan mempelajari organisasi perusahaan, agar

dapat memperluas pengetahuan dan mengembangkan wawasan berfikir

tentang pekerjaan di lapangan sesungguhnya.

b. Berusaha untuk mengatasi masalah yang terjadi di lapangan pekerjaan

sesungguhnya.

c. Berusaha untuk mengatasi masalah yang terjadi di lapangan pekerjaan

sesungguhnya.

d. Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan dan dapat

menambah ilmu pengetahuan pada mahasiswa dari pengalaman industri

yang tidak diperoleh di bangku perkuliahan.

e. Melatih disiplin kerja dengan mematuhi peraturan yang berlaku di

perusahaan tersebut.

f. Memberikan masukan-masukan yang berarti bagi perusahaan, jika

dimungkinkan.

5. Manfaat Pelaksanaan Pengalaman Lapangan Industri

Dengan dilaksanakan pengalaman lapangan industri, penulis

diberikan kesempatan untuk mempelajari prinsip kerja pada KWH Meter


5

Prabayar dan Pascabayar yang sangat bermanfaat bagi penulis sebagai

berikut :

a. Mengetahui proses penanganan masalah pada Meter Prabayar.

b. Mengetahui penggunaan Meter Prabayar di ULP Belanti.

c. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Meter Prabayar dengan Meter

Pascabayar.

1) Manfaat PLI Bagi Mahasiswa

a) Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berfikir dan

bekerja secara interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya

ketergantungan kaitan dan kerjasama antar sektor.

b) Dengan pengalaman lapangan industri mahasiswa dapat

menambah wawasan keterampilan dan pengetahuan pada instansi

atau lembaga tempat pelaksanaan pengalaman lapangan industri

tersebut.

c) Dengan pengalaman industri dapat melatih diri untuk menghadapi

suasana kerja.

2) Manfaat PLI bagi Mahasiswa di PLN

a) Menerapkan ilmu yang telah di pelajari sewaktu perkuliahan.

b) Mengetahui cara kerja dan prinsip kerja nyata di dunia industri.

c) Menambah ilmu baru yang dipelajari di industri.

d) Mendapatkan peluang kerja di dunia industri tersebut.


6

3) Manfaat PLI bagi Fakultas

a) Dapat memasukkan materi, sesuai dengan kebutuhan lapangan

kerja.

b) Dapat mempromosikan keadaan jurusan ketempat pelaksanaan

praktek lapangan industri.

c) Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerja sama dengan

instansi serta perusahaan lain melalui rintisan kerja sama

mahasiswa yang melaksanakan pengalaman lapangan industri.

d) Dapat membentuk mahasiswa yang mempunyai kreativitas dan

ilmu yang bisa di terapkan di dunia industri.

4) Manfaat PLI bagi Industri

a) Mempermudah perusahaan dalam merekrut calon karyawan yang

professional.

b) Membantu perusahaan dalam meningkatkan mutu karyawan.

c) Menghemat dana untuk pengembangan SDM.

d) Membina hubungan kemitraan antara perguruan tinggi dan

perusahaan.

6. Tempat Pelaksanaan Pengalaman Lapangan Industri

Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh koordinator PLI

FT-UNP berdasarkan rokomendasi dan saran dari Ketua Jurusan dan

Program Studi, maka kriteria tempat pelaksanaan PLI adalah sebagai

berikut:
7

a. Perusahaan atau Industri dalam melaksanakan kegiatan atau operasinya

memerlukan tenaga kerja dan tenaga ahli di bidang keteknikan/

kejuruan.

b. Perusahaan atau Industri harus memiliki badan hukum yang sah serta

bergerak dibidang produksi atau jasa.

c. Pada saat pengiriman peserta PLI, Perusahaan atau Industri sedang

melakukan kegiatan atau operasi sesuai dengan studi mahasiswa.

d. Perusahaan atau Industri sedapat mungkin memiliki Pusdiklat atau

memiliki tenaga ahli yang bisa memberikan bimbingan atau informasi

kepada mahasiswa selama melaksanakan PLI.

e. Melalui kegiatan atau operasi yang dilakukan Perusahaan atau Industri,

mahasiswa dapat memperoleh pengalaman langsung dalam

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di FT-

UNP.

Penulis melaksanakan Pengalaman Lapangan Industri di PT. PLN

(Persero) ULP Belanti yang beralamat di Jl. Khatib Sulaiman, No.44,

Padang, Sumatera Barat. Kegiatan Pengalaman Lapangan Industri di PT.

PLN (Persero) ULP Belanti dilaksanakan selama dua bulan yang dimulai

tanggal 7 Januari 2019 sampai 8 Maret 2019. Lembaga atau instansi

tempat melaksanakan pengalaman industri yakni dapat mempromosikan

secara tidak langsung kebaradaan instansi atau lembaga yang

bersangkutan kepada masyarakat umum dan Jurusan Teknik Elektronika

Program Studi Teknik Elektronika Universitas Negeri Padang.


8

B. Deskripsi Tentang Perusahaan/Industri Tempat Pelaksanaan PLI

1. Sejarah Kelistrikan Sumatra Barat

Pada zaman Hindia Belanda atas dasar Lembaran Negara (Staatsblad)

No. 312 tanggal 1 Juli 1918, sejak permulaan tahun 1868 daerah Ombilin

Sawahlunto menjadi terkenal dan penting pada saat Ir.W.H.De Greve

menemukan lapisan-lapisan dan ladang-ladang batubara (kolenvelden)

ditepi sungai Ombilin. Begitu pesatnya eksplorasi Pemerintahan Belanda,

sehingga produksi berlimpah ruah dan menumpuk, sedangkan transportasi

belum ada untuk mengangkutnya ke pelabuhan Teluk Bayur (dulu bernama

Emmahaven).

Setelah tambang Ombilin berhasil menemukan daerah pengolahan batu

bara dibawah tanah perbukitan (tunnelbouw) dirasakan sanggat diperlukan

aliran listrik guna menggerakkan motor-motor transporband (belt

conveyor), lori-lori, rumah sakit, bengkel besar, lampu-lampu penerangan

rumah, beding-beding pekerja, lampu-lampu penerangan jalan, dan

sebagainya, maka pada tahun 1892 didirikan sebuah Sentral Listrik Tenaga

Uap di desa Salak yang berjarak ± 10 KM dari Sawahlunto didekat Sungai

Batang Ombilin.

Pemerintah Belanda kemudian membuka perusahaan kereta api yang

dulu bernama Sumatra Staats Spoorwegen (S.S.S), yang tujuan utamanya

mengangkut batubara dari Sawahlunto ke Teluk Bayur guna diekspor untuk

keperluan kapal-kapal uap di Hindia Belanda. Setelah adanya beberapa

daerah yang dijangkau perkereta apian, maka S.S.S pada tahun 1912
9

membangun sebuah sentral listrik dengan tenaga uap yang bernama Sentral

Listrik Tenaga Uap Kampung Durian (Electrische Stoom Centrale

Kampung Durian) berlokasi ditepi Sungai Batang Arau, dengan

pemasangan perdana 2 buah turbin uap merk Gbrs Stork Hengelo berikut

dengan Generatornya masing-masing 650 kVA, kapasitas 500 kW merk

Willwm Smit Slikkerveer Holland. Ketel-ketel uap (stoomketels) memakai

bahan bakar batubara yang sudah dicuci bersih jenis notjes (ukuran biji

jagung).

Pada tahun 1914 sentral listrik tenaga uap kampung durian tersebut telah

beroperasi (inbedrijf) dan menyalurkan aliran listrik untuk kepentingan-

kepentingan:

a. Pelabuhan kapal Teluk Bayur (Emmahaven)

b. Bengkel besar kereta api (S.S.S Werkplaats) di Simpang Haru Padang.

Pada tahun 1918 Sentral Listrik Kampung Durian diperluas lagi

dengan pemasangan 1 buah lagi turbin uap Ptent Curtis merk A.E.C

dengan generatornya 1430 kVA kapasitas 1.000 kW. Dengan tambahan

mesin baru inilah Sentral mempunyai stand bye Unit.

Oleh karena beban puncaknya (peak load) masih rendah, maka pihak

Ombilin mengadakan agreement dengan pemerintahan kota Padang

(staads gemeente) masalah kelistrikan yang dapat disupply kedalam kota

Padang yang pada saat itu belum ada listrik sama sekali.

Pada tahun 1924 karena kelebihan energi maka pemerintah kota

Padang mulai membangun gardu-gardu Transformator dibeberapa


10

lokasi, mendirikan saluran udara tegangan rendah (SUTR) yang berasal

dari rel-rel kereta api, pipa-pipa baja, tiang vakwerk dan penarikan

kawat-kawat saluran udara tegangan rendah dan pengamanannya.

Pekerjaan didalam kota Padang tersebut berada dibawah Gemeentclijke

Electiciteit Bedrijf (G.E.B). Setelah itu barulah sentral listrik Kampung

Durian menyalurkan arus listrik tegangan tinggi 6 kV melalui kabel-

kabel tanah sampai pada gardu induk yang terletak didekat persimpangan

jalan Proklamasi, dan karena perkembangan kota gardu induk itu

dipindahkan ketempat lain. Jadi Sentral Listrik Kampung Durian hanya

sebagai pembangkit, sedangkan untuk distribusinya ditangani langsung

oleh G.E.B Padang.

Pada tahun 1942-1945 masa pendudukan Jepang Sentral Listrik

Kampung Durian Padang tetap jalan seperti biasa dan tetap berpusat pada

Ombilin Sawahlunto yang bernama Padang Hatsudensho, dan

pendistribusian tetap ditangani oleh Balai Kota Padang (Padang

Shiakusho).

Pada tahun 1945 setelah Jepang kalah dan menyusul Proklamasi

Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, Sentral Listrik

masih tetap dibawah naungan P.N.T.B.O Sawahlunto.

Pada tanggal 10 Oktober 1945 tentara sekut (Allied Forces) mendarat

dipelabuhan Teluk Bayur dengan tujuan untuk mengembalikan

kekuasaan Pemerintahan Belanda dari pemerintahan Jepang, tetapi

Kemerdekaan Republik Indonesia teah diproklamirkan, dan diseluruh


11

Nusantara telah berkibar bendera sangsaka merah putih dengan jayanya.

Pada akhir tahun 1946 setelah tentara sekutu meninggalkan kota Padang

dan sekitarnya, tentara Belanda dan NICA yang membonceng sekutu

mendarat dan mengambil kantor Balai Kota Padang yang dipakai sebagai

headquarter dari tangan Jepang.

Serangan yang membabi buta oleh Belanda mengakibatkan

pengiriman batubara dari Sawahlunto ke Sentral Listrik Kampung

Durian Padang terhalang, akan tetapi pegawai tetap bekerja

mempertahankan perusahaan vital tersebut tetap menjadi milik

Pemerintah Republik Indonesia, jadi semangat “Merdekalah” yang

mendorong pegawai untuk bekerja.

Pada tanggal 19 Desember 1948 hubungan administratif dan teknis

antara Sentral Listrik Kampung Durian dengan PN.TBO Sawahlunto

terputus, persediaan batubara sudah habis dan pemerintah Belanda yang

berkuasa ingin agar listrik kota Padang tetap menyala maka mereka

mendatangkan batu bara halus (gruis kolen) dari Bukit Asam Palembang.

Akhirnya Sentral Listrik dikuasai pemerintah Belanda dan berada

dibawah Verkeer & Waterstaat (V&W) yang ditangani langsung oleh

perusahaan listrik kota yang bernama Gemeertelijkc Electriciteit Bedrijf

(GEB).

Tidak lama kemudian terjadilah perubahan status negara yaitu

menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) yang tidak bertahan lama.

Pemerintah Belanda serta orang-orangnya berangsur-angsur


12

meninggalkan Indonesia. GEB berubah menjadi perusahaan listrik Kota

Praja, berpusat dikantor Balai Kota yang menangani pendistribusian

aliran listrik dalam kota. Setelah hapusnya RIS dari bumi Indonesia dan

kita hanya mengakui satu Republik saja yaitu Republik Indonesia, maka

pengiriman batubara untuk Sentral mulai normal kembali. Penguasaan

berpindah dari Balai Kota ke Eksploitasi P.N.K.A Padang dan berpusat

kejawatan Tenaga di Jl. Hayam Wuruk No. 3 Jakarta.

Pada tahun 1952 Sentral Listrik berpindah ke Perusahaan Negara

untuk Distribusi Tenaga Listrik (PENUDITEL) Sumatera Tengah,

berkantor di Jl. Lurus Bukittinggi dan tetap berpusat di Jawatan Tenaga

di Jakarta. PENUDITEL mulai merehabilitasi, menormalisir, dan

membangun beberapa PLTD didaerah Sumbar & Riau, dengan 3 (tiga)

wilayah kerja yaitu :

a. PLN Eksploitasi Cabang Padang.

b. PLN Eksploitasi Cabang Bukittinggi

c. PLN Eksploitasi Cabang Pekanbaru.

Pada tahun 1965 Sumatera Barat dan Riau menjelma menjadi Wilayah

kerja PLN Eksploitasi XIV. Tidak lama kemudian seluruh Perusahaan

Listrik berada dibawah satu Kementrian Pekerjaan Umum dan Tenaga

Listrik (PUTL) di Jakarta. Dan barulah pada tahun 1971 terjadi serah

terima pendistribusian listrik antara Balai Kota Padang kepada PLN.

Pada pertengahan tahun 1964, karena Sentral Listrik Kampung Durian

tidak ekonomis lagi, bahkan rendemen harga 1 kg bahan batubara lebih


13

tinggi dan mahal dari 1 KWH yang dihasilkan, apalagi ongkos transport

batu bara yang tidak sedikit terpaksa ditutup dan tidak dioperasikan.

Aliran listrik untuk kota disupply dari PLTD Simpang Haru.

Pada tahun 1969 pemerintah mulai dengan Rencana Pembangunan

Lima Tahun (Repelita) pertama. Perlistrikan berangsur-angsur baik,

tidak hanya untuk kota Padang dan sekitarnya saja, tetapi mencakup

seluruh wilayah kerja PLN Eksploitasi XIV baik Sumbar maupun di

Riau. Kondisi yang membaik tersebut juga ditandai dengan telah

selesainya PLN Pikitring membangun PLTA Maninjau dan PLTG Pauh

Limo. Masyarakat ikut bergembira dan berterima kasih kepada

Pemerintah khususnya PLN karena listrik telah masuk sampai ke

desa.PLN di Sumatera Barat beberapa kali mengalami perubahan

struktur organisasi, yaitu sebagai berikut:

a. PT. PLN (Persero) Wilayah III, ditetapkan melalui Keputusan

Direksi No. 019.K/023/DIR/1997, dengan wilayah kerja meliputi

daerah Sumatera Barat dan Riau.

b. PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Sumbar dan Riau, ditetapkan dengan

Keputusan Direksi No. 113.K/023/DIR/2001 tanggal 25 Mei 2001.

Restrukturisasi dari Wilayah III menjadi Unit Bisnis Sumbar dan

Riau ini dalam rangka optimasi Corporat Gain, dimana wilayah

diarahkan menjadi strategic business unit / investment centre.

c. PT. PLN (Persero) Wilayah Sumbar, yang ditetapkan dengan

Keputusan Direksi No. 304.K/023/DIR/2003 tanggal 19 Nopember


14

2003. Perubahan organisasi ini diawali dengan keluarnya Keputusan

Direksi No. 089.K/023/DIR/2002 tentang perubahan organisasi Unit

Bisnis di lingkungan PT. PLN (Persero), dimana telah dibentuk Unit

Bisnis kelistrikan baru dibeberapa wilayah kerja diantaranya

Wilayah Riau. Dengan keluarnya Keputusan Direksi ini maka

wilayah kerja Sumbar dan wilayah kerja Riau masing-masing berdiri

sendiri, dimana Wilayah Sumbar saat ini memiliki 3 (tiga) Cabang

yaitu Cabang Padang, Cabang Bukittinggi, dan Cabang Solok. dan

terakhir di tahun 2008 dioperasionalkan PLN Cabang Payakumbuh.

2. Profil PLN Wilayah Sumbar

PLN Wilayah Sumatera Barat saat ini memiliki 1.105.279 pelanggan.

Wilayah kerja PLN Wilayah Sumatera Barat adalah 19 kota kabupaten di

Sumatera Barat dan 1 kabupaten di Jambi yaitu Kerinci.

Dengan 4 Area yaitu Area Padang, Bukittinggi, Solok dan Payakumbuh,

PLN Sumbar siap memberikan pelayanan kepada pelanggan dan siap

memberikan kesinambungan listrik kepada pelanggan.

Pegawai yang berjumlah 1.025 orang siap memberikan pelayanan kepada

pelanggan dengan terus mengembangkan layanan-layanan kelistrikan yang

dipasok melalui sistem interkoneksi Sumatera dan juga sistem isolated

PLTD di beberapa tempat yaitu Sungai Penuh Kerinci, Pesisir Selatan dan

Kabupaten Kepulauan Mentawai.

PLN Wilayah Sumatera Barat memiliki aset distibusi 8.600,8 kms

Jaringan Tegangan Menengah dan 10.883,6 Jaringan Tegangan Rendah dan


15

6.442 Gardu distribusi dengan 6.449 Trafo distribusi berkapasitas 576.029

kVA.

Fitur- fitur layanan yang sekarang sedang digalakkan oleh PLN Pusat

juga sudah terdapat di Sumatera Barat seperti Listrik Pintar, Pembayaran

listrik secara online nasional dimana pelanggan PLN Sumatera Barat sudah

bisa melekukan pembayaran listrik dimana saja dan kapan saja di

seluruh indonesia. selain itu PLN Wilsumbar juga sudah memiliki Tim

PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) yang dapat melakukan

pemeliharaan distribusi tanpa melakukan pemadaman.

3. Sejarah Singkat PT.PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan

Pelanggan Padang

Kelistrikan di kota Padang dimulai pada tahun 1952 dengan

didirikannya Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Simpang Haru

yang memiliki daya terpasang 2 x 772 kW pada awalnya. Pengelolaan

PLTD Simpang Haru dibawah PLN AREA Padang. Pada tahun 1963

ditambah lagi pemasangan diesel 2 x 1 MW di PLTD Simpang Haru. Pada

tahun 1968 ditambah lagi pemasangan diesel di PLTD Simpang Haru 1 x

900 kW.

Peraturan pemerintah No. 18 / 1972 Perusahaan Listrik berubah

menjadi Perum. Pada tahun 1973 ditambah lagi pemasangan diesel di PLTD

Simpang Haru 1 x 1240 kW. Pada tahun 1975 ditambah lagi pemasangan 1

unit diesel di PLTD Simpang Haru 1 x 2430 kW. Pada tahun 1977 ditambah

2 unit diesel di PLTD Simpang Haru 2 x 2520 kW.


16

Pada tahun 1978 ditambah lagi 2 unit diesel di PLTD Simpang Haru 2

x 40kW. Pada tahun 1982 dibangun Pembangkit Listrik Tenaga gas (PLTG)

Pauh Limo Alsthom I, II dengan daya terpasang 2 x 23,5 kW. Pada tahun

1983 berdirinya PLN Sektor Padang dan pemindahan PLTD Simpang Haru

dibawah PLN AREA Padang menjadi asset PLN Sektor Padang dibawah

PLN Wilayah III, sebagai kepala PLN Sektor Padang Pertama adalah Ir.

Abimanyu Suyoso.

Pada tanggal 12 Maret 1983 beroperasinya PLTG Pauh Limo, Alsthom

I & II SUTM 20 kV Pauh Limo-PLTD Simpang Haru, SUTM 20 kV Pauh

Limo Indarung dan GI / 6 kV Indarung (khusus untuk pelayanan PT. Semen

Padang). Pada tanggal 26 Mei 1983 peresmian instalasi peralatan

pembangkit dan penyaluran energi listirk PLN (Persero) Sektor Padang oleh

Presiden RI Soeharto. Pada tanggal 14 September 1983 peresmian SUTT

150 kV Maninjau-Pauh Limo (4 x 17 MW). Pada tanggal 12 Februari 1986

Pengoperasian GH Simpang Haru dan Bulan April 1986 pengoperasian

SUTT 150 kV Pauh Limo-Ombilin / Salak beserta GI Solok dan GI Ombilin

/ Salak.

Pada bulan juli 1988 pelaksanaan pengoperasian GI Indarung 150 kV.

Pada tanggal 26 Desember 1990 penggantian kepala PLN Sektor Padang

dari Ir. Abimanyu Suyoso kepada Ir. Suharso. Pada tahun 1993 penambahan

Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) sebanyak 2 unit general elektrik

dengan kapasitas 30 MW per-unit, lokasinya Pauh Limo. Peraturan

pemerintah No.23 / 1994 tanggal 16 Juni 1994 tentang pengalihan


17

Perusahaan Umum Listrik Negara menjadi PT. PLN (Persero) dengan akte

notaries Sutjipto, SH No. 169 tanggal 30 Juni 1994 di Jakarta. Pada tanggal

5 Agustus 1994 dilaksanakan penambahan 1 unit Alsthom PLTG Pauh

Limo (Relokasi dari Tambak Lorok Semarang) dengan kapasitas 21,3 MW

dan pengoperasian unit general elektrik I & II dengan daya terpasang 2 x 34

MW. Pada tahun 1995 pemindahan kantor PT.PLN (Persero) Sektor Padang

dari komplek PLTG Pauh Limo ke kantor baru Jl. By Pass km 6 Lubuk

Begalung Padang.

Pada tanggal 6 April 1995 penggantian kepala PT. PLN (Persero)

Sektor Padang dari Bapak Ir. Suharso kepada Ir. Purwoko berdasarkan surat

keputusan direksi PT. PLN (Persero) Pusat No. 005. K/023/DIR/1994

tanggal 12 Februari 1994 tentang perubahan struktur organisasi PT. PLN

(Persero) Wilayah III Sumbar Riau Sektor Padang Pola VII kelas II.

Keputusan direksi PT. PLN (Persero) No. 118.K/023/DIR/ tanggal 18

November 1996, tentang penetapan tingkat unit pelaksana induk PT. PLN

(Persero) Kitlur Sumbagsel. Keputusan direksi PT. PLN (Persero) No.

112.K/023/DIR/1996 tanggal 18 November 1996 tentang penetapan unit

administrasi yang masuk dalam lingkup PT.PLN (Persero) Sumbagsel.

Pada tahun 1997 dibangun Gardu induk Padang Industrial Park yang

interkoneksi dengan gardu induk Pauh Limo dan Gardu Induk Lubuk Alung.

Selanjutnya pada tahun 2000 Gardu Induk Padang Industrial Park

diresmikan untuk operasi melayani kebutuhan industri dan penerangan

disekitar wilayah Padang Industrial Park dengan daya terpasang 20 MVA.


18

Instalasi yang dikelola PT. PLN (Persero) Sektor Padang yang pada awal

berdirinya terdiri dari 10 unit PLTD (Simpang Haru) dengan total daya

terpasang 15,50 MW. Selanjutnya instalasi pembangkitan dan penyaluran

yang semula dikelola AREA Padang diserahkan pengelolaannya ke PLN

Sektor Padang dengan unit asuh:

a. Unit PLTD Simpang Haru

b. Unit PLTG Pauh Limo

c. Unit Tragi Padang.

Kemudian Kitlur Sumbagsel pecah menjadi P3B Sumatera UPT

Padang berdasarkan SK. Direksi No. 021.K/010/DIR/2005 tanggal 27

Januari 2005 tentang Organisasi PT PLN (Persero) Penyaluran Dan Pusat

Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Padang yang

diberlakukan tanggal 1 Mei 2005, dengan unit asuh :

a. Tragi Padang.

b. Tragi Solok.

c. Tragi Padang Luar.

d. Tragi Payakumbuh.

e. Tragi Kiliran Jao.

f. Tragi Garuda Sakti.

Pada tanggal 1 Oktober 2018 PT. PLN (Persero) Rayon Belanti berubah

nama menjadi PT. PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Belanti.


19

4. Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan

Belanti

MANAGER

SUPV.TRANSAKSI
SUPV.ADM SUPV.TEKNIK PEJABAT K3LH
ENERGI

AS Pelayanan
Pelanggan JO ADM Teknik AO ADM Umum

JA Pelayanan
Pelanggan JT Pemeliharaan JT Pengendalian
Distribusi Kontruksi

AF Cater dan
Pengendalian JO Operasi
JO Pembacaan
Piutang Distribusi
dan Pembuatan
Rekening

AS Akuntansi
dan ADM AT Pemeliharaan
Keuangan Distribusi JT
Pemeliharaan
APP
JT Penyambung
dan Perusahaan
AS Pengendalian
Susut dan PJU

Gambar 1. Stuktur Organisasi PT. PLN (Persero) ULP Belanti

Struktur organisasi merupakan mekanisme kerjasama dalam

perusahaan.Struktur organisasi memperlihatkan tentang tugas, wewenang

dan tanggung jawab dari masing – masing bagian yang ada dalam

perusahaan. Pembagian kerja dibawah ini menuntut inisiatif dan spontanitas

dari karyawan yang diserahi tugas tersebut sebatas wewenang yang ada
20

padanya tanpa meninggalkan system gotong royong atau kerja sama

sebagaimana yang telah terlaksana sebelumnya.

Berdasarkan pembagian tugas dan wewenang tersebut dapat

digambarkan struktur organisasi dari PT. PLN (Persero) ULP Belanti yang

masih berlaku pada saat ini dan dapat berubah sekitar atau dibelakang

struktur formal yang terjadi pada semua jenis proses informal sehingga hal

ini dapat membuatnya bekerja.

5. Visi dan Misi PT.PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Belanti

a. Visi

Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh kembang,

unggul dan terpecaya dengan bertumpu pada potensi insani.

1) Ciri Perusahaan Kelas Dunia

a) Merupakan barometer standar kualitas pelayanan dunia.

b) Memiliki cakrawala peikiran yang mutakhir.

c) Terdepan dalam pemanfaatan teknologi.

d) Haus akan kesempurnaan kerja dan perilaku.

e) Merupakan perusahaan idaman bagi pencari kerja.

2) Tumbuh kembang

a) Mampu mengantisipasi berbagai peluang dan tantangan usaha.

b) Konsisten dalam pengembangan standar kinerja.

3) Unggul

a) Terbaik, terkemuka dan mutakhir dalam bisnis kelistrikan.

b) Fokus dalam usaha mengoptimalkan bisnis kelistrikan.


21

c) Peningkatan kualitas inpust, proses dan output produk dan jasa

pelayanan secara berkesinambungan.

4) Terpercaya

a) Memegang teguh etika bisnis.

b) Konsisten memenuhi standar layanan yang dijanjikan.

c) Menjadi perusahaan favorit pada pihak yang berkepentingan.

5) Potensi Insani

a) Berorientasi pada pemenuhan standar etika dan kualitas.

b) Kompeten, professional dan berpengalaman.

b. Misi

1) Melaksanakan usaha pendistribusian dan penjualan tenaga listrik

berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan

pihak – pihak yang berkepentingan lainnya.

2) Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan

kualitas kehidupan masyarakat.

3) Mengupayakan agar listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi

daerah.

4) Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan dan

keselamatan ketenagalistrikan.
22

C. Perencanaan Kegiatan PLI di Perusahaan

Kegiatan yang telah dilaksanakan selama Pengalaman Lapangan Industri di

PT. PLN (Persero) ULP Belanti adalah :

1. Kegiatan Umum

a. Pengenalan terhadap lingkungan PT. PLN (Persero) ULP Belanti.

b. Pengenalan terhadap konsep dan system yang digunakan PT. PLN

(Persero) ULP Belanti.

c. Pengenalan terhadap aplikasi yang digunakan PT. PLN (Persero) ULP

Belanti.

2. Kegiatan Khusus

a. Melakukan pengamatan langsung terhadap aplikasi yang digunakan

PT. PLN (Persero) ULP Belanti.

b. Mempelajari teknologi baru untuk meningkatkan ilmu pengetahuan

dan keterampilan.

c. Menerapkan ilmu yang telah di dapat selama melaksanakan

perkuliahan dan mengembangkan wawasan berpikir tentang ilmu

pengetahuan dan teknologi.

d. Melakukan tanya jawab serta diskusi dengan pembimbing lapangan.

D. Pelaksanaan Kegiatan Praktek Lapangan Industri di Perusahaan

1. Kegiatan PLI

Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh koordinator PLI

Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang serta berdasarkan rekomendasi


23

dan saran dari Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi, maka kriteria

tempat PLI adalah sebagai berikut :

a. Perusahaan atau industri harus memiliki badan hukum yang sah serta

bergerak dibidang produksi atau jasa.

b. Perusahaan atau industri dalam melaksanakan kegiatan atau

operasinya memerlukan tenaga kerja dan tenaga ahli dibidang teknik

dan kejuruan.

c. Pada saat pengiriman peserta PLI, perusahaan/industri sedang

melakukan kegiatan atau operasi sesuai dengan bidang studi

mahasiswa.

d. Perusahaan atau industri sedapat mungkin memiliki pusdiklat atau

memiliki tenaga ahli yang bisa memberikan bimbingan atau informasi

kepada mahasiswa selama melaksanakan PLI.

e. Melalui kegiatan atau operasi yang dilakukan perusahaan atau industri,

mahasiswa dapat memperoleh pengalaman langsung dalam

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di FT-

UNP.

Berdasarkan syarat dan kriteria perusahaan atau industri yang telah

ditetapkan tersebut, maka penulis mengajukan permohonan untuk

melaksanakan PT. PLN (Persero) Rayon Belanti dengan pertimbangan

bahwa PT. PLN (Persero) Rayon Belanti merupakan intansi yang sedang

melakukan kegiatan atau operasi sesuai dengan bidang studi mahasiswa.


24

Berdasarkan dari permohonan yang telah diajukan, maka pihak

perusahaan menyetujui untuk melaksanakan kegiatan PLI diperusahaannya

sebanyak 3 orang selama 60 hari.

Ada 2 kegiatan yang telah dilaksanakan oleh penulis selama kerja

praktek di PT. PLN (Persero) ULP Belanti :

a. Kegiatan Umum

1. Pengenalan terhadap sejarah perusahaan, ruang lingkup kerja dan

tata tertib perusahaan.

2. Pengenalan terhadap perangkat-perangkat yang digunakan pada

PT. PLN (Persero) ULP Belanti.

b. Kegiatan Khusus

1) Ikut serta melakukan pengontrolan dan pemeliharaan perangkat

jaringan PLN yang dikelola oleh PT. PLN (Persero) ULP Belanti.

2) Tanya jawab ( diskusi) dan penjelasan dari pembimbing lapangan.

3) Studi literatur, yaitu mempelajari buku-buku panduan dan

pelatihan yang disajikan langsung oleh pembimbing lapangan.


BAB II

PENERAPAN SISTEM LISTRIK PINTAR

DI PT. PLN (Persero) ULP BELANTI

A. Aspek-aspeks Teoritis

1. Latar Belakang Listrik Pintar

Listrik memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan.

Dapat dikatakan bahwa listrik telah menjadi sumber energi utama dalam

setiap kegiatan baik di rumah tangga maupun industri (Joeardie, 2012).

PT.PLN (Persero) merupakan perusahaan penyedia jasa kelistrikan terbesar

di Indonesia. Perusahaan ini telah banyak memberikan kontribusi yang

besar dalam memasok kebutuhan listrik untuk masyarakat. Selaku

perusahaan BUMN yang menangani masalah kepentingan listrik dan

memberikan jumlah pasokan listrik kepada masyarakat dalam jumlah yang

sangat besar, tentunya PT. PLN (Persero) memberikan pelayanan sebagai

upaya pasti dalam memberikan public service yang maksimal untuk

kepentingan dan kemajuan bangsa (Wahyusetya, 2011).

Selama ini pelanggan PT. PLN (Persero) mendapat layanan program

listrik pascabayar, yaitu menggunakan energi listrik terlebih dahulu

kemudian membayar pada bulan berikutnya. Setiap bulan PT. PLN

(Persero) harus mencatat meter, menghitung dan menerbitkan rekening

yang harus dibayar pelanggan, melakukan penagihan kepada pelangga

nyang terlambat atau tidak membayar, dan memutus aliran listrik jika

25
26

pelanggan terlambat atau tidak membayar rekening listrik setelah waktu

tertentu (PLN, 2013).

Untuk mengembangkan pelayanan suatu perusahaan, dibuatlah suatu

inovasi demi mempertahankan eksistensi juga untuk kemajuan serta

pengembangan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Bentuk

inovasi yang diciptakan oleh PT. PLN (Persero)adalah dengan

mengeluarkan program listrik prabayar atau disebut juga Listrik Pintar

(Dhuhuriawan, 2012). Program listrik prabayar, yaitu mengeluarkan biaya

terlebih dahulu untuk membeli energi listrik yang akan dikonsumsinya.

Pelanggan tidak perlu berurusan dengan pencatatan meter yang biasanya

dilakukan setiap bulan, dan tidak perlu terikat dengan jadwal pembayaran

listrik bulanan. Alasan PT. PLN (Persero) mengganti program listrik

pascabayar menjadi listrik prabayar karena program listrik prabayar

merupakan program yang mempermudah pelanggan dalam pengontrolan

penggunaan listrik. Dengan program ini pelanggan dapat mengatur

pemakaian listrik dan dapat mematok anggaran biaya listrik bulanan. Selain

itu, pelanggan juga terlepas dari masalah kesalahan mencatat penggunaan

listrik serta terbebas dari sanksi pemutusan terlambat membayar listrik.

Secara otomatis layanan ini juga mengatasi keluhan pelanggan tentang

pembacaan meter oleh petugas PLN yang tidak akurat. Pelanggan juga

tidak perlu khawatir mati listrik mendadak saat stroom yang tertera di meter

sudah habis. Karena secara otomatis, meteran prabayar akan memberikan

alarm jika jumlah kWh sudah mulai habis.


27

Pada umumnya KWH Meter ( Kilo Watt Hour ) merupakan alat yang

digunakan untuk mengukur energi listrik, dimana hasil pembacaan tersebut

digunakan untuk perhitungan konversi ke dalam nilai rupiah. Alat ini

digunakan oleh Perusahaan Listrik untuk mencatat dan menganalisa

penggunaan energi listrik yang terpakai oleh konsumen. Selain itu, KWH

meter juga sekaligus digunakan sebagai alat transaksi tenaga listrik karena

memang alat ini dapat mencatat berapa besar energi listrik yang

terpakai.Pemakaian energi listrik oleh konsumen baik industri maupun

rumah tangga menggunakan satuan Kilo Wattt Hour (KWH). Dengan

demikian KWH meter merupakan alat yang sesuai digunakan untuk

mengukur energi listrik yang terpakai tersebut.

2. Defenisi KWH Meter

KWH Meter merupakan alat penghitung pemakaian energi listrik. Alat

ini bekerja menggunakan metode induksi medan magnet dimana medan

magnet tersebut menggerakan piringan yang terbuat dari alumunium.

Pengukur Watt atau Kwatt, yang pada umumnya disebut Watt-

meter/Kwatt meter yang disusun sedemikian rupa, sehingga kumparan

tegangan dapat berputar dengan bebasnya, dengan jalan demikian tenaga

listrik dapat diukur, baik dalam satuan WH (watt Jam) ataupun dalam

KWH (Kilo Watt Hour).

Pemakaian energi listrik di industri maupun rumah tangga

menggunakan satuan Kilo Watt Hour (KWH), dimana 1 KWH sama

dengan 3.6 MJ. Karena itulah alat yang digunakan untuk mengukur energi
28

pada industri dan rumah tangga dikenal dengan Watt Hour Meters. Besar

tagihan listrik biasanya berdasarkan pada angka-angka yang tertera pada

KWH meter setiap bulannya untuk saat ini. KWH meter induksi adalah

satu-satunya tipe yang digunakan pada perhitungan daya listrik rumah

tangga.

KWH Meter berdasarkan kapasitasnya dibagi menjadi dua, yaitu KWH

meter satu phasa dan KWH meter tiga phasa. KWH meter satu phasa biasa

digunakan pada konsumen yang memerlukan energi listrik yang relatif

lebih kecil seperti rumah tangga yang menggunakan tegangan 220 Volt,

sedangkan KWH meter tiga phasa biasanya digunakan oleh konsumen

yang memerlukan daya yang cukup besar seperti pabrik-pabrik dan

industri yang memang menggunakan jaringan listrik tiga phasa di

dalamnya.

3. Jenis-jenis KWH Meter

Secara umum KWH meter ada dua jenis yaitu KWH meter 1 Phase dan

Kwh meter 3 Phase. Penggunaan disesuaikan dengan sumbernya apakah itu

satu phase atau tiga phase. Sekarang jenis teknologinya ada 2, yaitu KWH

Meter Pascabayar (Analog) dan KWH Meter Prabayar atau yang disebut

Listrik Pintar.

Namun sekarang KWH meter yang disarankan digunakan oleh pihak

PLN adalah jenis KWH Meter Prabayar atau Listrik Pintar yang sistem

pembayaran atau pengisian rekening listrik adalah dengan menggunakan

aplikasi chip card (Pulsa).


29

a. Defenisi Listrik Pintar

Listrik Pintar atau Listrik Prabayar adalah sebuah layanan listrik

PLN kepada pelanggan dalam menjual energi listrik dengan cara

membayar dimuka. Layanan yang dikeluarkan oleh PLN untuk

konsumen dalam mengelola konsumsi listrik melalui Meter Elektronik

Prabayar (MPB).

Dengan listrik prabayar setiap pelanggan bisa mengendalikan sendiri

penggunaan listriknya sesuai kebutuhan dan kemampuannya. Layanan

ini telah menjadi layanan yang banyak diminati oleh masyarakat.

Sistem prabayar ini tetap mempergunakan KWH Meter yang sudah

ada dengan sedikit modifikasi untuk memasang sensor dan unit sistem.

Hal ini bertujuan untuk lebih mendayagunakan peralatan KWH Meter

yang sudah ada.

Gambar 2. Bagian-bagian KWH Meter Prabayar


30

Gambar 3. Blok Diagram Sistem KWH Meter Prabayar

b. Keunggulan dan Kelebihan Listrik Prabayar

Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh oleh Penyedia Layanan

dari penggunaan KWH Meter Prabayar di antaranya adalah :

1) Mendapatkan uang kas lebih awal sebelum listrik diproduksi dan

digunakan, sehingga dapat menambah likuiditas penyedia layanan

ini.

2) Pengendalian transaksi lebih mudah sehingga mengurangi

kemungkinan tagihan yang tidak terbayar dan pencurian listrik.

Pemasaran listrik prabayar ini dapat juga diserahkan pada pihak

ketiga.

3) Pengurangan overhead atau biaya yang diperlukan untuk

pengecekan konsumsi listrik ke rumah-rumah atau konsumen

lainnya.
31

4) Petugas PLN tidak perlu apel lagi ke rumah pelanggan

Pihak PLN tidak perlu lagi datang ke rumah setiap satu bulan untuk

mencatat meteran, menerbitkan rekening, dan melakukan penagihan

bagi yang terlambat membayar listrik.

Sedangkan bagi konsumen keuntungan dalam menggunakan Listrik

Prabayar ini adalah :

1) Pengendalian penggunaan listrik dapat lebih baik, karena pembayaran

yang dilakukan diawal dapat digunakan untuk membatasi konsumsi.

2) Perbaikan sistem pengukuran karena perangkat elektronik yang

digunakan adalah elektronis dengan ketelitian dan keamanan yang lebih

tinggi.

3) Mengurangi kesalahan penagihan yang disebabkan human.

4) Petugas PLN tidak perlu apel lagi ke rumah pelanggan

Dengan sistem prabayar, pelanggan merasa semua serba praktis dan

mudah. Pihak PLN tidak perlu lagi datang ke rumah setiap satu bulan

untuk mencatat meteran, menerbitkan rekening, dan melakukan

penagihan bagi yang terlambat membayar listrik.

5) Pelanggan dibebaskan biaya beban bulanan

Ketika listrik tak digunakan sama sekali (atau tidak diisi pulsa), maka

tidak akan ada tagihan beban bulanan.


32

6) Beli pulsa listrik mudah dan cepat

Pelanggan merasa lebih nyaman saat memanfaatkan listrik prabayar

karena penyedia pulsa listrik prabayar ini sudah bisa ditemukan dimana-

mana.

7) Pelanggan merasa aman dari bahaya

Ketika instalasi kabel listrik bermasalah pada KWH Meter Prabayar

muncul indikator bahwa jaringan kabel bermasalah sehingga pemilik

rumah bisa langsung ambil tindakan, yaitu dengan cek kondisi kabel

atau biar lebih aman langsung menghubungi PLN agar petugas datang

ke rumah.

c. Kekurangan Listrik Prabayar

Dibalik kelebiha yang ada pada listrik prabayar, namun juga

terdapat beberapa kekurangan dari listrik pintar ini. Adapun

kekurangan dari listrik prabayar adalah sebagai berikut yaitu :

1. Pada beberapa golongan tarif misalnya tarif rumah tangga daya

450VA dan 900VA tarifnya lebih mahal dibandingkan listrik

pascabayar. Tetapi kita dapat mengakalinya dengan menggunakan

peralatan listrik yang penting-penting saja. Perlu kita ketahui juga

bahwa jika pemakaian listrik anda hampir 100% rata-rata dalam

sebulan, pemakaian pulsa lisrik anda tidak akan sampai pada nilai

Rp.450.000 (jika PPj lebih kurang 7%) untuk daya R1/900VA, yang

450VA tentu lebih sedikit lagi.


33

2. Pembelian pulsa listrik tidak periodic. Bagi yang pemakaian

listriknya banyak mungkin akan membeli pulsa listrik lebih dari 1

kali dalam sebulan. Tetapi yang jelas jika pemakaian listrik banyak

pelanggan dapat membelli pulsa dengan nominal besar, sebab

nominal pulsa listrik tersedia hingga nilai Rp.2.000.000,- (dua juta

rupiah). Nominal pulsa listrik yang tersedia 20.000, 40.000, 50.000,

75.000, 100.000, 200.000, 300.000, 400.000, 500.000, 1000.000 dan

2.000.000. untuk keterangan mengenai minimal dan maksimal

pembelian pulsa listrik pada masing-masing daya pelanggan dapat

melihat pada buku panduan yang sudah diberikan kepada masing-

masing LPB.

3. Pulsa habis (KWH habis) berarti strom habis tentu mati/padam,

sehingga pelanggan listrik prabayar ada 2 (dua) kemungkinan

listriknya padam yakni pemadaman dari PLN dan pulsa habis.

Namun pada kWh meter prabayar jika sudah dilengkapi dengan

alarm dimana jika kWh sudah menunjukkan nilai 10 kWh atau

kelipatan 5 kWh maka alarm pada kWh meter akan berbunyi, jika

alarm berbunyi sebaiknya segera melakukan pembelian pulsa listrik

prabayar. Untuk alarm itu sendiri pelanggan dapat men-setting

sendiri dengan cara menekan tombol 456XX, dimana XX adalah

kWh minimal untuk menghidupkan alarm pemberitahuan. XX

adalah dua angka kWh minimal , misalnya angka minimalnya 5


34

kWh, maka settingannya adalah dengan menekan tombol 45605

kemudian tekan enter.

Perlu diketahui listrik prabayar ini adalah inovasi terbaru dari

layanan PLN yang lebih menjanjikan kemudahan, kebebasan dan

kenyamanan bagi pelanggannya. Dengan listrik prabayar, setiap

pelanggan bisa mengendalikan sendiri penggunaan listriknya sesuai

kebutuhan dan kemampuannya. Seperti halnya pulsa isi ulang pada

telepon seluler, maka pada sistem listrik prabayar, pelanggan juga

terlebih dahulu membeli pulsa (voucher/token listrik isi ulang). Token

yaitu susunan 20 digit angka-angka yang mempunyai arti spesifik untuk

dimasukkan (diketikkan) pada keypad meter prabayar yang bisa

diperoleh melalui gerai ATM sejumlah bank atau melalui loket-loket

pembayaran tagihan listrik online. Lalu 20 digit nomor token tadi

dimasukkan (input) ke dalam KWH Meter khusus yang disebut dengan

Meter Prabayar (MPB) dengan bantuan keypad yang sudah tersedia di

MPB.

Nantinya, lewat layar yang ada di MPB akan tersajikan sejumlah

informasi penting yang langsung bisa diketahui dan dibaca oleh

pelanggan terkait dengan penggunaan listriknya, Jika energi listrik yang

tersimpan di MPB sudah hampir habis, maka MPB akan memberikan

sinyal awal agar segera dilakukan pengisian ulang. Jadi, kendali

penggunaan listrik ada di tangan pelanggan. Dengan demikian,


35

pelanggan secara real time, setiap saat, kapan saja dapat mengetahui

atau mengontrol penggunaan listrik di rumah.

Gambar 4. Bentuk Fisik KWH Meter 1 Phasa

4. Cara Hitung KWH Meter Prabayar

a) Rumus Perhitungan Manual

Contoh : Pelanggan membeli pulsa listrik sebesar 100.000 untuk

batas daya 1300 VA golongan rumah tangga R1, maka rumus

perhitungannya adalah sebagai berikut :

1) Biaya admin, pada saat ini untuk perhitungan Kwh biaya admin

tidak dimasukan lagi. Tetapi pemotongan biaya admin masih tetap

ada. ( biaya admin ATM : Rp 3.000 etc ), sisa uang Rp 97.000.

2) Biaya materai, pembelian pulsa listrik dibawah Rp 250.000 tidak

ada biaya materai. sisa uang Rp 97.000.

3) PPJ, Biaya PPJ ( Pajak Penerangan Jalan ) di setiap daerah akan

berbeda, PPJ Sumbar untuk RT adalah 10% : Rp. 87.300.

4) Kwh yang didapat, rumus menentukan jumlah Kwh yang akan

didapat ( nilai token / tarif 1300 VA ) = 87.300 / 1467 = 59,50 Kwh.


36

b) Rumus Perhitungan Batas Pembelian Pulsa Listrik

Banyak kasus ketika pelanggan PLN memasukan kode pulsa di

meteran prabayar sering muncul tulisan “TOTAL KWH MELEBIHI

BATAS” hal ini disebabkan pembelian pulsa melebihi batas yang

ditetapkan oleh PLN /Kwh. Rumus untuk menentukan batas KWH :

(DAYA TERPASANG X 720 JAM / 1000), Contoh perhitungan untuk

daya 1300 watt : 1300 X 720 JAM / 1000 = 936 KWH.

B. Proses Pengerjaan

1. Prosedur Pemasangan KWH Meter Prabayar

a) Pemasangan backplate pada tembok/papan pada pelanggan.

b) Pemasangan Main Unit Meter ACE 9000 pada backplate.

c) Pengawatan (wiring) dari jaringan PLN (SR) ke meter sesuai dengan

diagram di bawah ini :

Gambar 5. Rangkaian KWH Meter Prabayar


37

d) Tutup Cover Meter dan pastikan terpasang dengan rapi

e) Selesai pengawatan pada meter dan pelanggan , serta SR sudah

bertegangan, maka meter ON dan tampil pada meter LCD “PERIKSA”.

f) Masukkan token awal sesuai dengan urutan langkah berikut :

1) Masukkan coding token, 2 x 20 digit token

20 digit pertama, kemudian tekan Enter , maka akan muncul di

LCD : “GANTI 1” 20 digit kedua, kemudian tekan Enter, maka

akan muncul di LCD : “ BENAR”

2) Masukkan Clear Tamper, dan pastikan pada LCD tampil

“BENAR”, kemudian tanda PERIKSA pada LCD akan hilang.

3) Masukkan Token Power Limit, dan pastikan pada LCD tampil

“BENAR”

4) Masukkan Token Clear Credit, dan pastikan pada LCD tampil

“BENAR”, kemudian nilai kredit 0,00 kWh.

5) Masukkan Token Perdana (Free Issue), dan pastikan pada LCD

tampil “BENAR”, kemudian nilai kredit kWh akan bertambah

sesuai dengan nilai kWh dari Token Perdana tersebut.

g) Setelah semua pemasangan selesai, cek kondisi beban pada pelanggan

dengan meminta pelanggan menghidupkan semua beban yang ada di

rumah, dengan urutan pengelompokkan beban sebagai berikut :

1. Lampu (Lampu Pilot, Neon, dll), tunggu selama 1 menit. Jika tidak

muncul kata “PERIKSA” lanjut kebeban selanjutnya.


38

2. AC , Kulkas, TV, Seterika, Komputer sejenisnya. Tunggu selama

1 menit Jika pada LCD meter tidak tampil “PERIKSA”, maka

instalasi meter ACE 9000 sudah benar. Jika pada LCD meter tampil

“PERIKSA”, lakukan langkah pada bab Maintenance Pemasangan

Meter ACE 9000.

C. Pembahasan/ Ulasan

1. Langkah-langkah Penggunaan Listrik Prabayar

a. Langkah 1

Sebelum menggunakan listrik prabayar, voucher token harus dibeli

dari tempat penjualan token terdekat. Nomor serial meter harus sesuai

dengan identitas pelanggan agar token kWh dapat digunakan. Pada saat

membeli token pelanggan akan mendapatkan 20 digit yang tertera di

struk pembelian. Masukkan 20 digit nomor token di struk ke meter

anda. PENTING: Token hanya dapat dipakai untuk nomor seri meter

tertentu dan Token hanya dapat digunakan sekali pakai.

b. Langkah 2

20 digit nomor token harus diinputkan ke meter melalui keypad di

meter prabayar. Nomor token yang diinputkan akan terlihat di display

meter. Periksa nomor yang diinputkan sama dengan nomor token. Jika

salah input, gunakan tombol spasi balik untuk menghapus nomor yang

salah. Bila ingin mengulangi inputan nomor token, tekan tombol tanda

pagar (#) ini akan menghapus semua nomor yang diinput dan anda dapat

menginputkan 20 digit nomor token kembali.


39

c. Langkah 3

Setelah menginputkan 20 digit nomor token, meter prabayar akan

memeriksa dan jika nomor valid layar meter akan menunjukkan nilai

kWh yang dibeli. Sekarang anda sudah dapat menggunakan listrik

prabayar.

d. Langkah 4

Ketika anda menyalakan lampu atau peralatan listrik lainnya, nilai

kWh akan berkurang sesuai dengan penggunaan. Pantaulah selalu nilai

kredit kWh di meter Prabayar, agar anda dapat mengatur pemakaian

listrik secara hemat.

e. Langkah 5

Ketika sisa KWH tinggal sedikit (dibawah 20 kWh) indikator keypad

akan muncul dilayar meter, indikasi dapat berupa perubahan lampu LED

menjadi merah, atau muncul suara peringatan (buzzer) dari meter

Prabayar. Ini pertanda token baru harus disiapkan. Jika sisa kWh habis,

meter akan memadamkan listrik anda. Untuk menghidupkan kembali,

anda harus input 20 digit nomor token baru.

2. Prinsip Kerja KWH Meter

a. Prinsip Kerja KWH Meter Prabayar

KWH Meter Prabayar bekerja berdasarkan program yang dirancang

pada mikroprosesor yang terdapat didalam piranti kwh meter

parabayar/digital tersebut. Pada prinsipnya, sebuah kwh meter digital

akan mengkonversi sinyal analog tegangan dan arus yang terukur


40

menjadi sinyal digital atau diskrit dengan mengambil nilai-nilai sampel

dari sinyal analog tegangan dan arus secara periodic setiap periode

sampling.

Jika Token pada meter prabayar telah habis maka Kwh meter harus

segera diisi kembali (register sisa pulsa sama dengan 10%) maka ada

alarm (LED ON) sebagai indikator pemberitahuan, dan jika setelah

jangka waktu yang telah ditetapkan belum juga diisi maka Kwh meter

akan memutus saklar pemutus atau Internal Contactor sehingga supplay

daya terputus.

3. Gangguan dan Cara Mengatasi

a. Kemungkinan kwh meter padam sendiri

Kemungkinan kwh meter (meteran listrik) padam sendiri padahal

sekring tidak terputus dan yang mati di KWH meter serta lampu

indikator padam selang beberapa menit kemudian kwh meter hidup

kembali, ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini :

1) karena beban yang dipakai terlalu over

Yang dimaksud beban yang over disini adalah penggunaan daya

yang berlebihan sehingga terjadi beban yang kuat di dalam fusebox

atau MCB. solusinya silahkan cek sekering pada fusebox, silahakn

kresskan sampai kuat, pastikan kalau sekring benar-benar tertancap

dengan kuat. saran yang di anjurkan kalau memungkinkan silahkan

anda ganti dengan Box Automatic Circuit Breaker. karena dengan


41

mengguna automatic circuit breaker jarang sekali mengalami

kondisi putus kalau tidak benar-benar listrik lagi konsleting.

2) Sekring yang kurang kres

yang di maksud disini adalah sekring pada fusebox dengan tepat,

solusinya masih sama dengan solusi diatas yaitu ganti dengan

automatic circuit breaker, biasa dinamakan box wi atau presto. dan

tak kalah pentingnya. jika memakai sekring otomatis pastikan jika

sekring yang terpasang harus memenuhi SNI.

3) Instalasi yang konslet

Jika kwh meter terus-terusan mati silahkan cek saluran yang berada

di luar instalasi pasangan PLN, yang dimaksud disini. silahkan cek

instalasi tambahan yang mungkin di pasang sendiri oleh pelanggan,

biasanya sering terjadi konsleting karena ada penambahan-

penambahan instalasi diluar ketentuan PLN. Alangkah baiknya

putuskan dulu saluran-saluran yang anda tambah, kemudian cek

apakah kwh masih padam atau sudah bisa beroperasi dengan

sebagai mana mestinya.

b. Meteran Listrik Bertuliskan “PERIKSA”

Kata "PERIKSA” pada KWH Meter Prabayar dapat disebabkan

oleh faktor-faktor berikut ini :

1) Karena penambahan pada instalasi listrik mandiri sesudah instalasi

yang dipasang oleh pihak Instalatir


42

Agar tidak terjadi error pada meter prabayar, jangan sesekali

mengganti kabel anda dengan kabel yang tidak dari PLN.

Gunakanlah kabel yang berkualitas yaitu kabel standart PLN.

2) Penambahan grounding setelah fuse box atau box sekring

Penambahan grounding diluar APP dan PHB akan menyebabkan

meteran prabayar error dan selanjutnya pada meteran akan muncul

kata "PERIKSA". Jika sudah error maka meteran harus diberi token

baru lagi, namun sebelum memasukkan token prabayar silahkan

cabut dulu groundingnya.

3) Karena meteran prabayar rusak

Sebagai inovasi terbaru meter prabayar ini tentu saja masih terdapat

kekurangannya, Karena merupakan buatan pabrikan. Sehingga PLN

sendiri siap menerima keluhan pelanggan melalui call center dan

dating langsung kepelanggan.

4) Tutup Meter Prabayar terbuka sehingga switch terbuka

Seperti yang dibahas sebelumnya Meter Prabayar ini mempunyai

switch relay yang berfungsi sebagai pengaman tegangan, maka

ketika kita buka atau mengubahnya menjadi terbuka,

Microcontroller tidak bisa mengalirkan tegangan keluaran. Itu

dikarenakan tegangan netral dari “SHUNT” tidak bisa terdeteksi

oleh Microcontroller dan membuatnya error.


43

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan kegiatan Pengalaman Lapangan Industri (PLI) di

PT. PLN (Persero) ULP Belanti dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan PLI

ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa FT-UNP khususnya Teknik

Elektronika. Sehingga dalam pelaksanaan PLI ini mahasiswa dapat :

1. Memahami bentuk kegiatan yang sesuai dengan keahlian yang didapat

oleh mahasiswa pada saat perkuliahan.

2. Memahami kondisi lingkungan kerja yang akan ditekuni oleh

mahasiswa setelah selesai perkuliahan.

3. Memahami tata tertib sebuah perusahaan yang akan menjadi suatu

lapangan pekerjaan bagi mahasiswa.

4. Memahami cara pergaulan di suatu perusahaan.

Setelah Pelaksanaan Pengalaman Lapangan Industri (PLI) di PT. PLN

(Persero) ULP Belanti, Penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

KWH Meter Prabayar merupakan alat pengukur daya listrik yang

menggunakan sistem pulsa. Dengan sistem ini, pelanggan diuntungkan

karena dapat meminimalisir kesalahan dalam pencatatan ketika hendak akan

membayar listrik. Disamping itu, pelanggan dapat mengontrol atau

mengendalikan sendiri penggunaan listrik yang akan dipergunakan. Hal ini

juga mempermudah pihak PLN dalam melakukan pengecekan ataupun

43
44

pendataan. Selain itu, pelanggan dapat memilih jumlah pulsa dengan

nominal yang berbeda sesuai dengan konsumsi daya yang dibutuhkan.

B. Saran

Berdasarkan pengalaman penulis selama melaksanakan Praktek Lapangan

Industri (PLI) di PT.PLN (persero) ULP Belanti, maka penulis dapat

memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Sebelum melaksanakan Praktek Lapangan Industri ini diharapkan agar

mahasiswa mempersiapkan diri sebelum melaksakan PLI. Sehingga dalam

pelaksanaan nantinya tidak mengalami kesulitan.

2. Diharapkan pada Unit Hubungan Industri agar lebih mengarahkan

mahasiswa yang akan melaksanakan PLI dalam merencanakan kegiatan-

kegiatan apa saja yang akan dilakukan di industri.

3. Melihat keterbukaan PLN dalam menerima mahasiswa UNP untuk

melaksanakan PLI, hendaknya perlu diadakan suatu kerja sama antara

PLN dengan FT UNP dalam penerimaan berkala untuk mahasiswa PLI.


45

DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan Pengalaman Lapangan Industri FT-UNP 2015.

Buku Pedoman Perilaku PT. PLN (Persero) 27 Oktober 2010.

Interplus (2013). Definisi dan Pengertian Kwh Meter. www.interplus.com.

Jajali (2014). Pengertian Kwh Meter dan Jenis-Jenis dan Prinsip Kerjanya.

PT. PLN (Persero), Smart Meter, “KWh Meter Prabayar Tipe Star DDSY23S 2S-
2R”, Manual Book.

PLN.2011. “Sejarah PT.PLN Sumatera Barat”. Artikel Sejarah PT.PLN Sumbar.


Online : http://www.pln.co.id/sumbar/, diakses 20 Februari 2019.

Ridho Muhammad. 2010.”Sejarah PT.PLN (Persero) Cabang Padang”.


Artikel Sejarah PT.PLN. Online : http://emridho.blogspot.com, diakses 20
Februari 2019.
STRUKTUR ORGANISASI PT. PLN (PERSERO) UNIT

LAYANAN PELANGGAN BELANTI

MANAGER

SUPV.TRANSAKSI
SUPV.ADM SUPV.TEKNIK PEJABAT K3LH
ENERGI

AS Pelayanan
Pelanggan JO ADM Teknik AO ADM Umum

JA Pelayanan
Pelanggan JT Pemeliharaan JT Pengendalian
Distribusi Kontruksi

AF Cater dan
Pengendalian JO Operasi
JO Pembacaan
Piutang Distribusi
dan Pembuatan
Rekening

AS Akuntansi
dan ADM AT Pemeliharaan
Keuangan Distribusi JT
Pemeliharaan
APP
JT Penyambung
dan Perusahaan
AS Pengendalian
Susut dan PJU

Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) ULP Belanti

26
27

GAMBAR KEGIATAN KERJA

DI PT.PLN (PERSERO) ULP BELANTI


28
29
30
31
32
33

Anda mungkin juga menyukai