Oleh:
JAFAR MUSTHAFA
18.41626
TEKNIK ELEKTRONIKA
SURAKARTA
2021
HALAMAN PERSETUJUAN
Hari : Kamis
Mengesahkan Disetujui
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Dewan penguji sebagai salah satu syarat kelulusaan di Politeknik Pratama Mulia
Surakarta pada:
Hari : Kamis
Mengesahkan
NIDN. 0620117102
iii
MOTTO
1. Ingatlah, jika kamu menjadi pemimpin, bukan berarti semua orang akan
2. Aku tidak ingin hidup seribu tahun. Bagiku, bisa hidup untuk hari ini saja
3. Tidak ada gunanya memiliki sesuatu yang berharga jika kamu tak sanggup
4. Mungkin di dunia ini tidak ada yang terjadi secara kebetulan, sebab
7. Banyak orang ingin melupakan masa lalu, tapi sedikit orang yang belajar dari
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan rasa syukur atas nikmat dan rahmat Allah SWT,
Surakarta.
Surakarta
angkatan 2018
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Rancang Bangun Pengisian Air dan
Penelitian ini disusun atas kerjasama dan berkat bantuan dari berbagai
akhir.
Mulia.
5. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dukungan
vi
akhir ini.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Tugas Akhir ini
Penyusun
Jafar Musthafa
vii
ABSTRAK
viii
ABSTRACT
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. ii
MOTTO ................................................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................v
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
x
2.5 Pompa Air ................................................................................................. 8
3.2.2.2. Software...........................................................................................16
3.6. Wiring Diagram Alat Pengisian dan Penutupan Botol Otomatis .......... 20
4.1. Hasil....................................................................................................... 23
xi
4.1.2. Diagram Bagian Pengisian Air dan Penutupan Botol Otomatis ........... 26
xii
4.2.1.14. Pemasangan Ke PLC ....................................................................... 45
Lampiran ............................................................................................................. 62
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.3 Flowchart Alat Pengisian dan Penutupan Botol Otomatis ................ 19
Gambar 4.1 Hasil Alat Pengisian dan Penutupan Botol Otomatis ........................ 24
xv
Gambar 4.7 Ladder Diagram Keseluruhan ........................................................... 31
xvi
Gambar 4.30 Skema rangkaian sensor FC-51 ke PLC.......................................... 47
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
dengan adanya era persaingan bebas. Otomatisasi merupakan salah satu realisasi
dapat dielakkan lagi untuk memperoleh sistem kerja yang sederhana, praktis, dan
efisien sehingga memperoleh hasil dengan tingkat keakuratan yang tinggi. Segi
waktu juga harus dipertimbangkan, karena dengan semakin pendek waktu yang
diperlukan untuk proses produksi, maka akan mendapatkan hasil yang mempunyai
waktu lebih lama. Selain jumlah produksi lebih banyak, biaya pengoperasiannya
juga dapat ditekan seminim mungkin serta membutuhkan tenaga yang lebih
PLC (Programable Logic Controller) merupakan salah satu kontroler yang umum
beberapa peralatan yang berfungsi sebagai relay, coil, latching coil, timer, counter,
perubahan analog ke digital, perubahan digital ke analog dan lain sebagainya yang
1
Selama ini, untuk pengaturan sistem-sistem ini masih menggunakan relay-
muncul adalah jika salah satu relay rusak maka secara otomatis sistem akan
berhenti dan hanya akan dapat dijalankan lagi jika relay tersebut telah selesai
diperbaiki, proses ini biasanya memakan waktu yang lama. Selain itu jika sistem
pembaharuan sistem relatif lebih singkat karena hanya dengan mengganti program
otomasi dapat dibagi menjadi sistem kontrol dan aplikasi yang akan dikontrol.
Bagian penting yang mendasari sistem otomasi pada kinerja sistem ini adalah
pada alat kontrol digital yang berisikan suatu program yang sesuai dengan proses
yang ingin dibuat atau dicapai. Kelebihan lainnya dari PLC (Programable Logic
Controller) ini adalah efisien, hal ini dikarenakan program yang dibuat dapat
Sistem kontrol PLC ini dapat digunakan untuk pengisian dan penutupan
botol secara otomatis yang sering disebut sebagai MESIN FILLING CAPING
2
caping bottle menggunakan PLC OMRON dengan ukuran botol yang berbeda-
komponen listrik yang dirangkai sedemikian rupa, sehingga dapat berfungsi untuk
pengisian botol yang masing-masing botol berbeda ukuran, tinggi renda dan
volume dalam botol tersebut. Sekarang ini sudah ada mesin pengisian botol secara
konveyer akan bekerja. Mesin konveyor semacam ini dilengkapi dengan sistem
kontrol otomatis, sehingga proses kerjanya dapat dikontrol oleh manusia. Lalu
konveyor berhenti dan botol tepat dibawah mesin cupping dan dari tangki
penampungan terdapat pompa air ukuran kecil, proses pengisisan ini berpacu pada
program plc, yang dimana proses pengisian di atur oleh timer pada program plc
dimana ketepatan atau presisi sangat di perlukan untuk pelakuka proses ini,
setelah botol terisi makan akan berjalan menuju proses pemberian dan penutupan
botol yang dimana ini juga membutuh kan ke tepatan yang harus baik.
PLC untuk mengatur berapa acuan ketepatan, dimana ketepatan itu terdapat pada
pengisisan botol dan pada saat botol memasuki mesin pemberian tutup dan
pengencangan tutup botol, dan timer juga mengatur supaya bagaimana botol bisa
3
1.2 Batasan Masalah
maka dapat diambil beberapa rumusan masalah dalam pembuatan tugas akhir ini,
diantaranya :
2. Bagaimana cara kerja dari alat pengisian air dan penutupan botol otomatis
Tujuan yang hendak dicapai pada pembuatan tugas akhir ini adalah :
Manfaat yang bisa diperoleh dari pembuatan alat tugas akhir ini adalah :
2. Prototipe yang dibuat dapat diterapkan pada keadaan yang sebenarnya oleh
3. Sebagai referensi pada tugas akhir dengen tema yang sama untuk bisa
4
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Conveyor
memindahkan barang, Untuk itu wujud dari konveyor seperti yang ditunjukan
pada Gambar 2.1 banyak dipilih sebagai alat angkut bahan-bahan industri yang
padat.
Prinsip kerja belt conveyor adalah mengangkut barang yang ada di atas
belt, dimana umpan atau inlet pada sisi tail dengan menggunakan chute dan
setelah sampai di head material ditumpahkan akibat belt berbalik arah. Belt
(Admin)
5
PLC ditunjukan pada Gambar 2.2 beroperasi dengan cara memeriksa
input dari sebuah proses guna mengetahui statusnya kemudian sinyal input ini
Sebagai hasilnya adalah berupa sinyal output. Sinyal output inilah yang dipakai
Controllers (PLC) bekerja dengan menerima data-data dari peralatan input luar,
2.3 Motor DC
menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut
Ketika arus listrik dc atau arus listrik searah mengalir melalui kumparan
dalam medan magnet, gaya magnet menghasilkan torsi yang akan memutar motor.
Komutator membalik arah arus listrik setiap setengah putaran untuk menjaga arah
6
Pada Gambar 2.4 Menunjukan gambar motor dc yang digunakan untuk
Motor DC tersusun dari dua bagian yaitu bagian diam (stator) dan bagian bergerak
(rotor). Stator motor arus searah adalah badan motor atau kutub magnet (sikat-
sikat), sedangkan yang termasuk rotor adalah jangkar lilitanya. Pada motor, kawat
penghantar listrik yang bergerak tersebut pada dasarnya merupakan lilitan yang
ditunjukan pada Gambar 2.5 adalah wujud dari motor stepper. Karena motor
7
stepper berputar secara bertahap, tidak kontinyu seperti berputarnya motor AC
induksi. Motor stepper bergerak berdasarkan urutan pulsa yang diberikan kepada
Pompa air diperlihatkan pada Gambar 2.6 diatas. Pengertian pompa air
secara umum adalah alat yang digunakan untuk memindahkan cairan atau (fluida)
dari suatu tempat ke tempat lainya melalui saluran (pipa) dengan menggunakan
tenaga listrik untuk mendorong air yang dipindahkan secara terus menerus.
Pada prinsipnya, unit mesin pompa air menghisap dan mendorong air
dengan menggunakan putaran dari kipas impeller. Air yang ditarik akan terus
menerus menarik air dari sumber air kemudian dialirkan menuju pipa output.
(CourseHero, 2020)
8
2.6 Relay
gambar Gambar 2.7 berupa saklar atau switch elektrik yang dioperasikan secara
listrik dan terdiri dari 2 bagian utama yaitu Elektromagnet (coil) dan mekanikal
yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih
untuk menghubungkan cahaya optik seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.8
9
optical isolator, dan opto-isolator.
Optocoupler terdiri dari dua bagian utama, yaitu transmitter serta receiver
secara langsung sehingga tidak terjadi suatu hubungan konduktif. Meskipun tak
fungsi otomatis. Hal ini disebabkan oleh cara kerja optocoupler yang
menggunakan cahaya optik sebagai masukan atau input. Setelahnya, diolah dan
cukup tinggi yang memisahkan terminal input dan output. Dengan begitu,
komponen ini hanya memerlukan sinyal digital kecil untuk bisa mengendalikan
daya bolak-balik, tegangan, serta arus listrik yang tinggi. (Barokah, 2021)
untuk mendeteksi sinar infra merah pada area kerjanya. Dalam rangkaian sensor
infrared FC-51 ini terdapat dua buah komponen infrared yaitu pemancar infrared
10
sendangkan penerima infrared merupakan sebuah dioda khusus yang berfungsi
sebagai penerima sinar infra merah. Bagian-bagian sensor infrared FC-51 terlihat
LED indikator sinyal akan hidup (ON). Cara kerja dari sensor infrared FC-51 ini
adalah dengan memancarkan sinar infra merah melalui IR Transmitter. Jika tidak
ada benda yang ada di wilayah pancaran infra merah, maka tidak ada media yang
dapat memantulkan sinar infra merah tersebut. IR Receiver infra merah tidak akan
mendeteksi apapun. Pada keadaan ini, LED indikator sinyal akan mati (OFF) dan
Jika ada benda yang ada di wilayah pancaran infra merah IR Transmitter
tersebut, maka sinar infra merah tersebut akan dipantulkan kembali. Pantulan
sinar infra merah ini akan dideteksi oleh IR Receiver dan akan diproses oleh IC
LM393. Pada keadaan sepeti ini, LED indikator sinyal akan hidup (ON) dan
sinyal keluaran akan berlogika LOW ( 0 V ). Jarak benda yang dideteksi bisa
disesuaikan dengan cara memutar potensio (pengatur jarak) agar dapat mendeteksi
benda dengan jarak antara 2 cm hingga 15 cm. Sensor infrared FC-51 ini bekerja
11
2.9 Power Supply
Power Supply seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.10 diatas adalah
memberikan suplai daya. Biasanya komponen power supply ini bisa ditemukan
mudah. Driver motor ini dapat mengontrol kerja motor stepper hanya dengan 2
pin dari kontroler, pin pertama untuk mengontrol arah putaran, pin kedua untuk
12
Driver ini menyediakan lima step resolutions yang berbeda: Full-Step,
sebagai berikut :
13
BAB III
METODOLOGI
penyusunan tugas akhir dari penentuan judul hingga pelaksanaan ujian tugas akhir
sekitar delapan bulan. Dimulai pada bulan Maret hingga September 2021 dengan
3.2.1 Alat
1. Gergaji 5. Cutter
2. Obeng 6. Solder
3. Tang Potong
4. Lem Tembak
14
3.2.2 Bahan
a. PLA/Filamen Secukupnya
e. PLC Secukupnya
f. Laptop/PC Secukupnya
h. Relay Secukupnya
i. Microstep Secukupnya
j. IC 7805 Secukupnya
k. Photocoupler Secukupnya
l. Motor DC Secukupnya
q. Pralon Secukupnya
s. Saklar Secukupnya
15
3.2.2.2 Perangkat Lunak (Software)
bahan yang berupa perangkat lunak atau software yaitu CX-Programmer yang
akan digunakan untuk membuat ledder diagram program pengisian dan penutupan
untuk mempermudah dalam proses pembuatan dan merangkai alat, agar tersusun
dan sesuai dengan design yang di buat. Pada Gambar 3.1 adalah menerangkan
rangkaian kerja, yang pertama adalah konveyor yang berfungsi menjalankan botol
ke alur yang telah di tentukan lalu yang kedua adalah pengisian air setalah itu
rangkaian kerja yang ke tiga adalah botol di berikan tutup botol otomatis secara
mekanik dan yang ke empat adalah botol akan masuk di rotary yang berfungsi
adalah botol pengencangan tutup botol yang nanti akan di teruskan dengan
16
Gambar 3.1 Design Perancangan Alat
letakan, ada empat sensor yang akan di gunakan dalam perancangan alat tersebut
yang dimana setiap sensor memiliki fungsi yang berbeda-beda, Sensor 1 adalah
sensor yang digunakan agar konveyor berhenti tepat dibawah selang pengisian air
supaya botol bisa terisi air dengan mudah, Sensor 2 adalah sensor untuk
menghidupkan motor rotary yang dimana pada saat menghidupkan motor rotary
botol berhenti tepat di bawah alat untuk mengencangkan tutup botol, lalu Sensor 4
adalah sensor reset yang digunakan agar program PLC kembali pada posisi awal.
17
3.4 Flowchart Pengisian dan Penutupan Botol Otomatis
Pengisian dan Penutupan Botol Otomatis seperti yang ditunjukkan oleh Gambar
3.3. Saat alat dihidupkan maka conveyor akan hidup/berjalan, kemudian botol
diletakan di conveyor untuk dibawa ke tempat pengisian dimana sensor yang akan
mendeteksi, jika sensor tidak mendeteksi maka conveyor akan tetap berjalan
sampai sensor mendeteksi botol lalu conveyor akan mati dan motor pengisian
akan hidup utnuk mengisi botol selama waktu yang ditentukan. Setelah motor
pengisian mati maka conveyor akan hidup dan menjalankan botol menuju ke
sensor rotary saat mendeteksi botol maka motor rotary/penggerak akan hidup.
Saat motor rotary hidup botol akan berputar menuju ke sensor 3, saat sensor 3
mendeteksi botol maka motor rotary akan off dan mulai mengidupkan motor
maka motor stepper akan on dan mulai menaikan pengencang tutup botol. Saat
motor Stepper off, maka motor rotary akan hidup menuju ke sensor 4 untuk
18
Start
Input Botol
Motor Rotary berputar
membawa botol Botol
Conveyor berjalan
membawa botol Tidak
Sensor 3
Tidak Mendeteksi
Sensor 1
Ya
Mendeteksi
Motor Rotary OFF dan
Ya Motor Pengencangan ON
selama 13s
Conveyor OFF,pompa air
ON selama 7s
Isi Botol
Isi Botol
Motor Rotary ON
Conveyor ON
Tidak
Tidak Sensor 4
Mendeteksi
Sensor 2
Mendeteksi
Ya
Ya Motor Rotary OFF
Motor Conveyor OFF dan
Motor Rotary ON
Finish
19
3.5 Wiring Diagram Alat Pengisian dan Penutupan Botol Secara
komponen lain yang digunakan pada project tugas akhir ini selain PLC. Sensor
infrared, relay, saklar power, motor dc, motor steper, microstep dan lain
sebagainya. Pada pembahasan kali ini akan lebih berfokus pada wiring atau
pengkabelan seluruh komponen yang digunakan pada alat ini. Untuk lebih
lengkapnya dapat diliat pada Gambar 3.4 dibawah ini. Beberapa komponen lain
yang belum dijelaskan diatas juga bisa dilihat pada gambar berikut.
20
Gambar 3.4 Wiring Diagram Alat
Untuk Penjelasan tentang Wiring diagram dari Gambar 3.4 dijelaskan pada Tabel
3.2 yang merupakan arti dari Singkatan pada wiring diagram diatas
21
Tabel 3.2 Arti Simbol Wiring Diagram
Simbol Pengertian
C Command
Gnd/ Ground
R Motor Rotary
KV Motor Konveyor
P Motor Pengencangan
Tugas akhir ini disusun secara bertahap untuk lebih memudahkan dalam
3.6.1. Observasi
22
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis
konveyor buatan alumni terbuat dari mika dan juga kayu untuk kerangka
dan karet
3.6.2 Wawancara
atau lebih yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung,
alu 2020 dan alu 2040 sebagai kerangka dari konveyor agar lebih mudah
dengan baut serta menggunkan 3D printer agar lebih mudah dalam proses
3.6.3 Dokumen
user manual dan media internet (E-book) Hasilnya adalah referensi yang
23
BAB IV
4.1 Hasil
Merupakan hasil dari perancangan alat Pengisian Air dan Botol Otomatis
Gambar 4.1 Hasil Alat Pengisian Air dan Penutupan Botol Otomatis
Berikut merupakan fungsi dari bagian bagian alat pengisian air pada
6. Sleeding Cup berfungsi meletakan tutup botol secara otomatis saat botol
berjalan di conveyor
24
7. Sensor 2 berfungsi membaca botol yang digunakan untuk menghidupkan
botol rotary
tutup saat kurang presisi tidak bergeser atau jatuh serta untuk
pengencangan tutup
11. Sensor 3 berfungsi membaca botol agar botol dapat berhenti tepat dibawah
Panjang 103 cm
Keseluruhan
Lebar Keseluruhan 21 cm
Tinggi Keseluruhan 47 cm
25
4.1.2 Diagram Bagian Pengisian dan Penutupan Botol Otomatis
Pada Gambar 4.2 Menjelaskan alur kerja dari alat pengisian dan penutupan
botol secara otomatis, seperti yang terlihat ada 3 bagian dalam cara kerja alat ini,
Dalam bagian input terdapat botol sebagai inputan atau pengaktifan sensor
yang dimana sinyal-sinyal sensor IR yang aktif karena adanya botol ini akan di
proses di PLC, dan botol ini akan bekerja pada 4 sensor inframerah, yang pertama
sensor inframerah 1 akan memproses pengisian air 300ml pada botol, lalu botol
berjalan dan akan sendirinya tutup botol akan bertempat diujung botol dengan
melalui sleding tutup botol yang menuju rotary. Sensor inframerah 2 akan
26
Gambar 4.3 Botol
4.1.2.2. Bagian Proses
Dalam bagian proses terdapat beberapa langkah kerja yaitu ketika pengisian
Pada proses ini botol akan mengkaktifkan sensor 1 aktif dan akan
mengisikan air pada botol seperti pada gambar 4.4, dan langkah-langkah yang
4. Motor pump/pengisian air aktif selama kurang lebih botol terisi sampai
27
5. Setelah motor pump mati maka akan terjeda 2 detik sebelum konveyor
aktif kembali.
langkah kerjanya, pada proses ini botol akan diberi tutup secara mekanik tepat
setelah pengisian air, lalu konveyor kembali berjalan maka tutup botol akan
botol dan berada tepat di atas botol seperti pada gambar 4.5 di bawah, dan ketika
botol sudah diberi tutup botol maka proses selanjutnya adalah pengencangan tutup
botol.
28
4.1.2.2.3. Proses Penutupan Botol
Pada proses penutupan botol ini bagian yang paling penting adalah timer
PLC yang digunakan sebagai waktu untuk pengencangan botol yang cukup untuk
mengencangkang tutup botol, terdapat juga rangkaian proses yang lainya, berikut
1. Pada proses ini setelah botol di beri tutup secara mekanik, botol akan
otomatis tersebut.
5. Ketika alat untuk mengencangkan tutup botol ini aktif, maka alat tersebut
akan turun mendekati tutup botol dan mengencangkan tutup pada botol
tersebut.
6. Setelah tutup botol dirasa sudah kencang, maka alat iki akan naik ke posisi
awal.
7. Untuk waktu naik dan turun nya pengencangan tutup botol tersebut adalah
29
Gambar 4.6 berikut adalah gambaran ketika botol dalam proses pengencangan
tutup botol.
Bagian output adalah hasil dari proses yang sudah di kerjakan oleh alat yaitu
botol sudah ada air dan tutup nya secara otomatis, yang di mana pada hal ini botol
30
Gambar 4.7 Gambar Ladder Diagram Kesuluruhan
Pada ladder program rung 0 adalah program yang berfungsi untuk pengak
tifan konfeyor dengan cara menghubungkan tegangan pada alamat 0.00 yaitu
31
on/off, dan setelah pada 0.00 terhubung maka konfeyor akan berjalan.
Pada rung 1 adalah program ketika sensor 1 mendeteksi botol, maka sensor
mengirimkan input ke plc untuk pengaktifan motor pengisian air yang di atur oleh
Pada rung 2 yaitu ketika sensor 2 aktif maka yang terjadi adalah timer 001
akan bekerja dan setelah timer mencapai waktu batas yang ditentukan maka
digunakan untuk menghubungkan tegangan pada rung 11, dan pada rung 11 ini
akan terjadi penguncian tegangan dan output dari rung 11 ini akan
menghubungkan tegangan pada rung 3 yang menyebab kan motor rotary berputar
Setelah rotari berputar maka botol akan terdeteksi sensor 3 yang berada di
motor pengencangan berputar turun, turunnya motor ini di atur oleh timer 002,
dan setelah timer 2 hidup maka pada motor penutupan botol akan aktif dan pada
hal ini yang terjadi adalah alat akan mengencangkan tutup botol selama 2 detik
yang diatur oleh timer 3, setelah timer 3 mencapai bats pewaktu maka pada hal ini
akan memutus hubungan tegangan pada RY 2 dan penutup botol dan yang terjadi
adalah pengencangan akan berputar ke atas atau naik, naiknya pengencangan ini
Pada hal ini apabila ada botol yang sudah di isi air dan akan menuju ke
rotary, ketika di rotary masih melakukan pengerjaaan maka yang terjadi adalah
botol akan berhenti tepat di depan sensor 2, karena pada rung 10 berfungsi ketika
32
maka akan menghubungkan tegangan pada out register 1.09, out register tersebut
akan berfungsi menghentikan konveyor, maka tidak ada penumpukan tugas yang
terjadi di rotary
mencapai bats waktu yang di tentukan, makan rotary akan berputar menuju sensor
4 pada rung 8.
Setelah botol mengenai sensor reset maka di semua program akan di ulang
seperti awal kembali dan konveyor kembali berjalan, dan pada sensor 2 yang
sebelumnya ada botol berhenti maka sensor 2 akan men timer ulang agar rotary
kembali berputar, dan akan melakukan tugas sama seperti pada saat botol pertama
dan program alat akan terus melakukan tugas berulang dengan cara yang sama.
33
4.1 Pembahasan
34
mendistribusikan dari botol kosong ke tempat pengisian air lalu ke botol rotary.
1. Panjang conveyor 57 cm
2. Tinggi conveyor 16 cm
3. Lebar conveyor 17 cm
2. Lebar belt 12 cm
3. Ketebalan 1 mm.
35
Gambar 4.9 Pemasangan Belt Conveyor
dan lebar 20 cm. Pada bagian bawah alas rotary dipasang 4 buah gotri agar
berputarnya alas menjadi licin seperti yang ditunjukan pada Gambar 4.10
dibawah.
36
Gambar 4.11 Pemasangan Botol Rotary
Gambar 4.12 dibawah merupakan pompa air mini yang nantinya akan
mengisi air pada botol. Gambar 4.13 dibawah merupakan pemasangan selang air
pada atas sensor 1 yang mana saat sensor 1 aktif pompa akan hidup dan mulai
37
Gambar 4.13 Pemasangan Selang Pompa Air Pengisian
tutup botol secara mekanik terbuat dari alimunium siku tipis dengan ujung mika
untuk penahan tutup botol. Dimana nantinya diletakan beberapa tutup botol pada
slide cap yang otomatis turun dengan sendirinya karena pemasangannya yang
dibuat miring.
38
4.2.1.5 Pemasangan Motor Stepper dan Motor Pengencangan Tutup
printer yang didalam nya dibuat bergerigi agar tidak slip saat berputar untuk
39
4.2.1.6 Pemasangan Sensor Pengisian
sensor active maka conveyor akan mati dan pompa air akan hidup dan mulai
saat botol berjalan di conveyor saat mendekati botol rotary maka sensor akan
active dan mulai mengaktifkan timer pada program PLC yang kemudian
tutup botol. Fungsi timer digunakan agar saat jatuh ke botol rotary tidak langsung
40
Gambar 4.18 Pemasangan Sensor Botol Rotary
yang berguna saat botol berputar di botol rotary maka sensor akan membaca dan
mematikan botol rotary dan mulai menghidupkan motor stepper dan mulai
Gambar 4.20 merupakan sensor reset yang berguna untuk mereset ulang
program PLC yang pada saat botol berputar di botol rotary setelah dari
41
pengencangan maka sensor akan aktif dan mematikan botol rotary dan mulai
untuk mengubah tegangan 5v menjadi 12v. Jika ada tegangan 5v yang masuk ke
optocoupler maka akan optocoupler akan aktif dan mengalirkan tegangan 12v dari
vcc ke output. Penggunaan rangkaian ini digunakan pada keluaran sensor infrared
yang berupa tegangan 5v agar terbaca di PLC, karena Input PLC tidak bisa
membaca tegangan 5v maka diubah menjadi 12 v agar terbaca. Pada Gambar 4.22
42
Gambar 4.22 Jalur PCB Optocoupler
Pada Gambar 4.24 Menunjukan wiring regulator 7805. Pada rangkaian ini
menyuplai tegangan motor conveyor dan motor pompa pengisian serta motor
pengencangan
43
Gambar 4.24 Wiring Regulator 7805
juga PLC.
terminal yang nantinya akan menyuplai tegangan kepada alat seperti motor
maupun sensor,dll.
44
Gambar 4.26 Proses Instalasi Kabel ke Sumber Daya
memasukan program PLC ke alat,agar sesuai dengan perintah yang kita inginkan
45
Gambar 4.28 Hasil Perancangan Mekanik Keseluruhan
46
Gambar 4.30 Skema Rangkaian Sensor Inframerah FC 51 ke PLC
47
Sensor FC 51 berkerja bila ditandai dengan perubahan pada led sensor dari
terang menjadi redup dan kembali lagi menjadi terang maka bisa dikatakan sensor
berkerja dengan maksimal bila jarak antara sensor dan objek memenuhi standar
ketentuan sensor. Objek yang dibaca sensor juga harus mempunyai pantulan balik
led cahaya, supaya sensor inframerah FC 51 mampu membaca objek dengan baik
dan tepat. Sensor inframerah FC 51 tidak akan berkerja apabila objek tidak
memiliki pantulan balik led sensor inframerah FC 51, dan sensor juga akan tidak
akan bekerja jika jarak antara objek dan sensor inframerah FC 51 terlalu jauh dari
Sensor inframerah FC 51 tidak akan berkerja pula jika sumber daya yang
digunakan tidak mencakupi 5V. Sedangkan sensor akan terbaca pada PLC ketikan
sekitar, apabila lingkungan disekitar sensor terlalu terang maka sensor inframerah
keaktifan sensor yang terus menerus yang membuat kinerja sensor berantakan dan
menghiraukan objek yang sudah ditentukan, karena cahaya dari luar membuat
cahaya led inframerah menjadi redup dan susah untuk pembacaan cahaya led
inframerah yang dipantulkan balik. Jika lingkungan disekitar gelap maka sensor
48
inframerah FC 51 akan berkeja secara maksimal pada saat pembacaan objek,
karena tidak terganggu dari cahaya lain selain cahaya dari led sensor inframerah
FC 51.
terkoneksi, dan konveyor akan menyala sesuai kecepatan yang sudah ditentukan,
49
Ketika sensor IR mendeteksi adanya benda maka pada kontak sensor
inframerah 1 (pengisian air) akan bekerja atau pada posisi kontak NC atau
terhubung, dalam pengaktifan sensor inframerah 1 ini ada tiga langkah kerja yaitu
pada sensor bekerja untuk menghidupkan motor pengisian air selama 7 detik, lalu
sensor bekeja sebagai kunci pada sensor inframerah 2 karena program ini bekerja
secara step by step artinya sensor 2 tidak akan pernah bisa bekerja sebelum sensor
conveyor dan menghidupkan motor pengisian air selama 7 detik yang sudah diatur
oleh timer, ketika timer sudah mencapai batas waktu maka akan conveyor akan
50
4.2.2.1.3. Intruksi Rotary On/Off
berfungsi untuk waktu tunda kapan rotary akan bekerja dan sensor 2 akan
mengitruksi ke program PLC suapaya sensor 3 bisa aktif, setelah timer sudah aktif
maka pada kontak NO T001 akan terhubung yang menyebabkan motor rotary
botol yang bergerak dan meberi inputan untuk mengaktifkan motor rotary
51
Gambar 4.35 Ladder Diagram Pengaktifan Roatary
terjadi adalah motor rotary berhenti dan pada relay 1 dan relay 2 aktif,
turun selama 12 detik yang bertujuan supaya motor pengencangan bisa sampai ke
52
tutup botol yang ingin dikencangkan dan timer 2 pada output relay 2 adalah untuk
Setelah timer 2 bekerja maka yang akan terjadi adalah aktifnya motor
pengencangan selama 2 detik, dan timer 3 adalah pada saat waktu timer 3 aktif
dan motor pengencangan akan naik selama 14 detik seperti posisi semula.
fungsi timer 4 ini ada 3 yaitu yang pertama adalah untuk pewaktu berapa detik
motor pengencangan naik, yang kedua adalah ketika timer 4 telah aktif makayang
terjadi adalah pemutusan tegangan pada relay 1, dan yang ketiga adalah untuk
setelah motor pengencangan sudah berhenti di posisi semula, maka pada rotari
53
inframerah 3 yang langsung mengaktifkan motor stepper yang turun selama 12
detik dan pada detik ke 10 motor DC 5V juga aktif berputar untuk proses
pengencangan selama 2 detik, jika proses sudah selaesai maka tegangan akan
berbalik untuk menaikan motor stepper tersebut dan mengaktifkan motor rotary
dan dengan hal inilah sensor 4 akan mendeteksi botol yang berputar setelah
pengencangan botol, dan ketika sensor 4 ini aktif maka yang terjadi pada program
adalah semua hubungan tegangan yang masih ada dalam timer atau yang lain nya
akan terputus dan menyebabkan rotari berhenti tetapi akan menyalakan kembali
kinerja sensor inframerah 2 untuk melakuakan proses pada botol yang selanjutnya seperti
54
Ketika botol mengenai sensor inframerah 4 maka semua program akan reset
dan mengaktifkan sensor inframerah 2 yang sudah ada botol untuk melanjutkan
prosess seperti botol yang tadi, proses ini akan terus berlangsung hingga sakelar
tersebut.
5. Mengambil botol yang sudah terisi dan tertutup botol secara otomatis.
7. Ketika ingin mematikan alat, matikan dengan menekan tombol saklar pada
posisi off.
55
4.2.4. Hasil Percobaan Kerja Alat
kerja alat pengisian dan penutupan botol secara otomatis. Adapun beberapa hasil
1. Percobaan pada sensor, di percobaan kali ini penulis melihat apakah sensor
bekerja dengan baik, melihat dari segi presisi dan ketepatan saat botol
berhenti tepat di sonsor dan kelancaran waktu yang telah di tentukan, dan
Sensor 1 P KP TJ TJ TJ
Sensor 2 TD TD KP P KP
Sensor 3 P KP TJ TJ TJ
Sensor 4 KP P KP TJ TJ
Keterangan :
P = Presisi
KP = Kurang Presisi
TJ = Terlalu Jauh
TD = Terlalu Dekat
56
kekencangan yang cukup. Berikut adalah Tabel 4.1 hasil percobaan
57
Tabel 4.3 Hasil Analisa Keseluruhan
1 √ 0 0 0 √ 0 0 0 Sesuai
2 0 √ 0 0 0 √ 0 0 Sesuai
3 0 0 √ 0 0 0 √ √ Sesuai
4 0 0 0 √ 0 0 0 0 Sesuai
Keterangan :
58
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Alat ini dibuat dengan tahapan membuat konveyor dan botol rotary,
membuat mekanik alat seperti slide cup dan pengencangan tutup botol,
2. Cara kerja alat ini adalah otomatis karena adanya sensor infrared sebagai
tutupnya. Pada saat alat dihidupkan dengan menekan tombol ON, input
berupa botol yang diletakan di ujung conveyor akan berjalan menuju tempat
pengisian air dan pemasangan tutup botol, lalu menuju ke botol rotary untuk
tombol OFF.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diajukan dalam tugas akhir ini adalah sebagai
berikut :
2. Untuk Pembaca
59
1. Sebagai referensi pada tugas akhir dengen tema yang sama untuk
60
Daftar Pustaka
Admin. (t.thn.). Pengertian Conveyor Belt dan Fungsinya. Dipetik 08 02, 2021, dari
https://www.dnm.co.id/pengertian-belt-conveyor-dan-apa-saja-jenisnya/
Barokah, R. (2021, 03 26). Pengertian Optocoupler,Jenis-jenis dan Prinsip Kerjanya.
Dipetik 08 02, 2021, dari https://rezekibarokah.com/pengertian-optocoupler-
dan-prinsip-kerjanya/
CourseHero. (2020). Sistem Pengisian Air dan Penutupan Botol Terintegrasi.
Kho, D. (t.thn.). Pengertian Motor DC dan Prinsip Kerjanya. Dipetik 08 02, 2021, dari
Komponen Elektronika: https://teknikelektronika.com/pengertian-motor-dc-
prinsip-kerja-dc-motor/
Samsul, E. (2019, 04 08). Motor Stepper Prinsip Kerja dan Pengendalian pada Otomasi
Industri. Dipetik 08 02, 2021, dari http://jagootomasi.com/motor-stepper-
prinsip-kerja-dan-pengendalian-pada-otomasi-industri/
Wahyudi, A. (t.thn.). Cara Kerja Modul Infrared FC-51 Sensor Infra Merah. Dipetik 08 02,
2021, dari https://www.tptumetro.com/2021/01/cara-kerja-modul-infrared-fc-
51-sensor.html
LAMPIRAN
1. Foto Alat
Tampak Depan
61
Tampak Samping
Tampak Samping
Tampak Atas
62
Proses Pembacaan Sensor Rotary saat Botol akan masuk ke botol rotary
Proses Selesai/Reset
63
SPECIFIKASI TEKNIS SENSOR INFRARED
64
4. DataSheet Optocoupler
65
5. Ladder Diagram Keselurahan
66
67
68