Oleh :
Identitas Mahasiswa.
Nama :Niko Yunior Pangestu
NIM :181006
Judul :Desain Mesin Las GTAW Semi Otomatis Berbasis Mikrokontroler
Jalur : Pembuatan Alat
Dinyatakan bahwa proposal Tugas Akhir ini telah disetujui dan diperiksa oleh Kaprodi
Diploma Tiga Teknik Mesin
Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Tugas Akhir Sekolah Tinggi Teknologi Warga
Surakarta Program Studi Teknik Mesin Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna
Memperoleh Diploma
Pada Hari/Tanggal :
Ketua Sekretaris
( ) ( )
Penguji :
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Pembuatan Tugas Akhir (TA) ini tidak
mengandung karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar diploma di suatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak megandung karya atau
pendapat yang pernah di tulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Penulis
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
vi
PRAKATA
vii
sangatdiharapkan. Akhir kata sebagai harapan penulis, semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi setiap pembaca.
Penulis.
viii
DAFTAR ISI
ix
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 37
LAMPIRAN .......................................................................................................... 39
x
DAFTAR GAMBAR
xi
Gambar 4.5 Assembly sumbu Z .......................................................................... 29
xii
Gambar 4.27 Bearing .......................................................................................... 36
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
ABSTRAK
Pada perkembangan dunia industri saat ini sangat dibutuhkan proses pengerjaan
berupa pengelasan yang dilakukan secara cepat, efisien, efektif dan tingat
kepresisian yang tinggi. Oleh sebab itu dirancanglah sebuah mesin las semi
otomatis yang berbasis mikrokontroler. Dalam laporan tugas akhir ini membahas
secara rinci tentang proses perancangan dan pembuatan mesin las semi otomatis
berbasis mikrokontroler. Sebelum dilakukan perancangan mesin pemipil jagung,
terlebih dahulu dilakukan observasi dan pengumpulan informasi tentang apa saja
yang perlu disiapkan sebagai dasar tolak ukur bidang perancangan. Rancang
bangun mesin las semi otomatis berbasis mikro kontroler ini dibuat untuk
membantu pelaku dunia industri untuk melakukan proses pengelasan umtuk
membantu proses produksi agar lebih cepat. Mesin ini juga dapat berfungsi sebagai
sarana penelitian dengan metode Destructive Test maupun Non Destructive Test
untuk sebagai bahan perbandingan hasil pengelasan yang dilakukan oleh manusia
ataupun dilakukan pada mesin. Mesin ini didesain menggunakan tipe mesin las
GTAW. Las GTAW sendiri merupakan sebuah proses las listrik yang menggunakan
elektroda tungsten yang tidak dapat dikonsumsi untuk menghasilkan las. Mesin ini
memiliki 3 (Tiga) sumbu yaitu sumbu x, sumbu y dan sumbu z. Basic dari mesin
ini menggunakan mikrokontroler dengan tie Arduino Uno dan moto penggerak
menggunakan motor stepper.
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pengelasan sangat penting untuk hampir setiap produk
manufaktur. Proses ini sering muncul untuk mengonsumsi sebagian besar biaya
dalam produksi dan menciptakan lebih banyak kesulitan produksi daripada
yang diharapkan. (ASM INTERNATIONAL, 1993). Pengelasan memegang
peran penting dalam bidang kontruksi sehingga menjadikannya salah satu
bagian penting dari perindustrian. Perkembangan pengelasan terjadi seiring
dengan perkembangan zaman dimana banyak terjadi pemutakhiran teknologi-
teknologi khususnya pada bidang pengelasan. Perkembangan-perkembangan
tersebut pada dasarnya mimiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas hasil
pengelasan.
1
2
B. Batasan Masalah
Penulisan laporan tugas akhir yang berjudul “Desain Mesin Las GTAW
Semi Otomatis Berbasis Mikrokontroler” penulis menentukan batasan-batasan
masalah, antara lain:
A. Tinjauan Pustaka
Djamiko, (2008) menjelaskan bahwa ”pengelasan merupakan
penyambungan dua bahan atau lebih yang didasarkan pada prinsip-prinsip
proses difusi, sehingga terjadi penyatuan bagian bahan yang disambung.
Kelebihan sambungan las adalah konstruksi ringan, dapat menahan kekuatan
yang tinggi, mudah pelaksanaanya, serta cukup ekonomis. Kelemahan yang
paling utama adalah terjadi perubahan struktur mickro bahan yang dilas,
sehingga terjadi perubahan sifat fisik maupun mekanis dari bahan yang dilas.”
Purwaningrum, dkk (2014) telah melakukan penelitian dengan judul
“Pengembangan Metode Stressed Sheeting Weld Pada Pengelasan Pelat
Berpenguat dengan Variasi Temperatur Preheat. Sambungan tumpang tindih
dengan material baja karbon SS 400 dengan ketebalan 1 mm dan 3 mm
dengan menggunakan las GMAW telah dilakukan”.
Menurut Tsuruta dkk, (1952) menyatakan bahwa “faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam hasil pengelasan ada berbagai macam, antara lain pada
pemilihan metode pengelasan, pemilihan bentuk sambungan, dan pemilihan
bahan elektroda. Metode pengelasan yang sedang dikembangkan adalah las
isi atau plug welding. Penelitian tentang plug weld, penelitian ini mengkaji
tentang teknik pengelasan plug weld pada lembaran baja karbon.”
Menurut Martin (2007) menjelaskan bahwa ”proses pengelasan dimulai
dengan proses pengeboran salah satu pelat yang akan disambung dengan
diameter 7,5-10 mm atau lebih besar lagi tergantung jenis material dan
ketebalannya. Pelat yang akan disambung disusun membentuk lap joint dan
dilanjutkan dengan proses pengelasan pada lubang-lubang yang telah dibuat”
seperti yang ditunjukkan Gambar 2.1 dan 2.2.5
4
5
Proses bereaksinya cairan logam las dengan udara luar sekitarnya juga
dapat menghasilkan berbagai macam cacat las, oleh karena itu unsur-unsur 6
oksigen maupun nitrogen harus dijauhkan dari cairan logam las. Di samping
fungsinya melindungi logam las dari kontaminasi udara luar, gas lindung juga
6
B. Dasar Teori
1. SolidWorks
SolidWorks adalah salah satu CAD software yang dibuat oleh
DASSAULT SYSTEMES digunakan untuk merancang part permesinan atau
susunan part permesinan yang berupa assembling dengan tampilan 3D
untuk merepresentasikan part sebelum real part nya dibuat atau tampilan
2D (drawing) untuk gambar proses permesinan. SolidWorks
diperkenalkan pada tahun 1995 sebagai pesaing untuk program CAD
seperti Pro / ENGINEER, NX Siemens, I-Deas, Unigraphics, Autodesk
Inventor, Autodeks AutoCAD dan CATIA. dengan harga yang lebih
murah. SolidWorks Corporation didirikan pada tahun 1993 oleh Jon
Hirschtick, dengan merekrut tim insinyur untuk membangun sebuah
perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak CAD 3D, dengan
kantor pusatnya di Concord, Massachusetts, dan merilis produk pertama,
SolidWorks 95, pada tahun 1995.
Tahun 1997 Dassault Systèmes, yang terkenal dengan CATIA CAD
software, mengakuisisi perusahaan dan sekarang ini memiliki 100% dari
saham SoliWorks. SolidWorks dipimpin oleh John McEleney dari tahun
2001 hingga Juli 2007, dan sekarang dipimpin oleh Jeff Ray. Saat ini
banyak industri manufaktur yang sudah memakai software ini, menurut
informasi WIKI , SolidWorks saat ini digunakan oleh lebih dari 3-4 juta
insinyur dan desainer di lebih dari 80.000 perusahaan di seluruh dunia.
Dulu orang familiar dengan AUTOCAD untuk desain perancangan
gambar teknik seperti yang penulis alami tapi sekarang dengan mengenal
SOLIDWORKS maka AUTOCAD sudah jarang saya pakai. Tentunya
tergantung kebutuhan masing-masing.
Permodelan pada industri pengecoran logam dalam hal pembuatan
pattern nya, program program 3D seperti ini sangat membantu sebab akan
7
dibuat. Oxford juga mencantumkan opsi definisi lain untuk desain, yaitu:
“corak dekoratif”.
Sementara itu ketika diserap dan digunakan oleh Bahasa Indonesia,
berdasarkan KBBI makna Design menjadi:
yang diatur oleh FDA (Food and Drug administration di Amerika) seperti
BPOM (Badan Pengawasan Obat & Makanan di Indonesia). Food Grade
Metal adalah material yang layak digunakan untuk perlengkapan
makanan/minuman,bahan logam tersebut tidak akan
memindahkan/mencemari zat-zat pada makanan. Food grade sangat cocok
untuk perlengkapan yang akan digunakan untuk pembuatan mesin ini.
Food grade material adalah suatu istilah untuk menjelaskan suatu
bahan/golongan material yang ketika bersentuhan dengan makanan atau
disekitar makanan,tidak akan mencemari/mengkontaminasi makanan
tersebut dengan zat-zat berbahaya/beracun, sesuai dengan batasan-batasan
yang diatur oleh FDA (Food and Drug administration di Amerika) seperti
BPOM (Badan Pengawasan Obat & Makanan di Indonesia). Food Grade
Metal adalah material yang layak digunakan untuk perlengkapan
makanan/minuman, bahan logam tersebut tidak akan
memindahkan/mencemari zat-zat pada makanan. Food grade sangat cocok
untuk perlengkapan yang akan digunakan untuk pembuatan mesin ini
4. Pengelasan
Pengertian Las Berdasarkan definisi dari Deutche Industrie Normen
(DIN), las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam
paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Definisi ini juga
dapat diartikan lebih lanjut bahwa las adalah sambungan setempat dari
beberapa logam dengan menggunakan energi panas (Wiryosumarto,
2000).
Las adalah cara penyambungan dua benda padat melalui pencairan dan
perpaduan dengan menggunakan panas. Berdasarkan terminologi tersebut,
maka berlaku dua syarat yang menentukan dalam pengelasan, yakni :
1. bahan yang disambung harus dapat mencair oleh panas,
2. bahan yang disambung harus cocok (compatible) satu dengan lainnya.
(Widharto, 2013)
10
2. Laptop
Laptop adalah komputer bergerak (bisa dipindahkan dengan mudah)
yang berukuran relatif kecil dan ringan, beratnya berkisar dari 1-6 kg,
tergantung ukuran, bahan, dari spesifikasi laptop tersebut, laptop dapat
digunakan dalam lingkungan yang berbeda dari komputer. Termasuk layar,
keyboard, dan trackpad atau trackball, yang berfungsi sebagai mouse.
Karena laptop dimaksudkan untuk digunakan di mana saja, Laptop memiliki
baterai yang memungkinkan untuk beroperasi tanpa terhubung ke
stopkontak (sumber listrik). Laptop juga termasuk adaptor daya yang
11
12
4. Mistar Baja
Mistar baja yaitu alat yang digunakan untuk mengukur dimensi
panjang, lebar, dan tebal. Ketelitiannya adalah ± 0,5 mm. Membaca skala
pada mistar, mata harus tegak lurus dengan skala yang akan dibaca seperti
pada gambar 3.4.
5. Mistar Gulung
Pengertian Mistar Gulung Mistar gulung adalah alat ukur yang
digunakan untuk mengukur benda kerja yang sangat besar atau panjang.
Mistar gulung memiliki tingkat ketelitian 0,5 milimeter seperti pada
gambar 3.5.
15
6. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai
seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian
bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian
dan ketelitian pengguna maupun alat seperti pada gambar 3.6.
Gambar 3.7 Mesin Bor Duduk Gambar 3.8 Mesin Bor Tangan
8. Gerinda Tangan
Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk
menggerinda benda kerja. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah
benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk
membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan
hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut,
menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain. Mesin
Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11000 –
15000 rpm.
Kecepatan tersebut batu gerinda, yang merupakan komposisi
aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat
menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang
diinginkan. Kecepatan tersebut juga, mesin gerinda dapat digunakan untuk
memotong benda logam dengan menggunakan batu gerinda yang
dikhususkan untuk memotong.
9. Hand Tap
Tap ( Membuat ulir dalam ) adalah alat yang dipakai untuk membuat
ulir dalam dengan tangan. Hal ini disebut saja “tap tangan” untuk
membedakan penggunaannya dengan yang dipakai mesin. Bahannya
terbuat dari baja karbon atau baja suat cepat (HSS) yang dikeraskan. Tiap
satu set, tap terdiri dari 3 buah yaitu tap no.1 (Intermediate tap) mata
potongnya tirus digunakan untuk pengetapan langkah awal, kemudian
dilanjutkan dengan tap no. 2 (Tapper tap) untuk pembentukan ulir,
sedangkan tap no. 3 (Botoming tap) dipergunakan untuk penyelesaian (
Gambar 1) Gambar 9.1.
Tap memiliki beberapa macam ukuran dan tipe sesuai dengan jenis ulir
yang dihasilkan apakah Ulir Metrik ataupun Ulir Withworth. Berikut arti
huruf dan angka yang tertera pada Tap ( hal ini juga berlaku pada Sney ).
10. Handle Tap
Handle tap berfungsi untuk menahan tap dengan kuat untuk
memungkinkan mekanik memberikan tekanan yang kuat dan merata pada
sistem tuas dan untuk memastikan bahwa sudut cut thread adalah 90°
dengan komponen tersebut.
18
mungkin bisa dilakukan menggunakan jenis mata bor yang sama. Maka
dari itu setiap produsen merancang dan membuat berbagai bor dan
mata bor agar bisa digunakan sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan, namun perlu di ingat setiap mata bor pasti memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing.
B. Gambar Desain
1 Penyusunan Poposal
2 Persetujuan
3 Pembimbingan
4 Konsultasi
5 Desain mesin
6 PKL
7 Pembuatan Alat
8 Pengujian Alat
9 Penulisan Laporan
10 Mengajukan Ujian TA
Melaksanakan Ujian
11 TA
12 Revisi
22
BAB IV
23
24
Tuntutan
No Kebutuhan Prioritas
Perancangan
1 Energi Menggunakan Litrik 5
Mudah didapat 4
Ringan 3
Rigid 4
c) Mudah dipindahkan
Alat ini mempunyai desain konstruksi yang mudah dipindahkan secara
konvensional tanpa memerlukan alat tambah.
d) Mudah dioperasikan
Untuk pengoperasiannya alat ini menggunakan saklar on/off untuk
menghidupkan dan mematikan mesin tanpa mencabut stop kontak.
27
e) Mudah dipelajari
Karena alai ini sangat simple dan sederhana, maka pengguna mudah
mempelajari setiap komponen yang ada apabila terjadi kerusakan.
f) Harga terjangkau
Untuk meminimalisir biaya, semua komponen alat ini dibuat dirumah
dengan alat yang cukup memadai dan dengan proses finishing manual.
Komponen alat ini juga banyak menggunakan stok material yang
berada di rumah dan membelinya dari penjual potongan besi bekas yang
masih layak dan bagus untuk digunakan.
g) Mudah dalam perawatan jika terjadi kerusakan, alat ini mudah
dibongkar pasang karena penghubung antar komponen menggunakan
bolt dan nut dan apabila ada komponen yang rusak maka akan dengan
mudah ditemukan di pasaran.
2. Hasil Gambar 3D (Gambar Bagian)
a) Meja
Meja berfungsi sebagai tumpuan komponen pada mesin las
otomatis berbasis mikrokontroler. Frame tersebut di assembly dengan
menggunakan las listrik dan baut. Material yang digunakan pada meja
tersebut menggunakan besi holo berukuran 30x30 mm dengan
ketebalan 1,4 mm. Meja ini juga dilengkapi dengan roda troli agar
memudahkan barang tersebut dipindahkan.
f) Assembly MK 8 Extuder
MK 8 Extruder berfungsi sebagai alat untuk menjalankan tungsten
agar keluar secara otomatis pada saat pengelasan berlangsung.
d) lead screw
Lead screw sebagai ulir penggerak untuk menggerakkan sumbu Y
dan Z.
r) Panel Box
Berfungsi sebagai tempat dudukan power supply dan Arduino uno.
PENUTUP
A. Kesimpulan
37
DAFTAR PUSTAKA
Martín, Ó., López, M., & Martín, F. Artificial neural networks for quality control
by ultrasonic testing in resistance spot welding. Journal of Materials
Processing Technology, 183(2), 226-233. 2007.
38
LAMPIRAN