Anda di halaman 1dari 16

MEKANIKA FLUIDA

Fluida atau zat alir meliputi zat cair dan gas. Hukum-hukum yang berlaku pada air berlaku pula pada zat cair
lainnya. Walaupun zat cair dan gas tergolong dalam fluida, namun terdapat perbedaan antara kedua zat alir
tersebut.

ZAT CAIR GAS


- Molekul-molekul terikat secara longgar namun - Molekul-molekul bergerak bebas dan saling
tetap berdekatan bertumbukan
- Tekanan yang terjadi oleh karena ada gaya gravitasi - Tekanan gas bersumber pada perubahan
bumi yang bekerja terhadapnya momentum yang disebabkan tumbukan molekul
gas pada dinding
- Tekanan terjadi secara tegak lurus pada bidang - Tekanan terjadi tidak tegak lurus pada bidang

Mekanika fluida terbagi dua, yaitu :

1. Statika fluida (fluida dalam keadaan diam/statis)


2. Dinamika fluida (fluida dalam keadaan bergerak/dinamis)

I. STATIKA FLUIDA

Dalam statika fluida Anda mempelajari fluida yang diam/tidak bergerak. Fluida yang diam disebut fluida statis.
Jika yang diamati adalah zat cair, maka disebut hidrostatik.

Dalam pembahasan fluida sangat penting untuk mengetahui terlebih dahulu tentang pengertian tekanan.
Tekanan diberi lambang p (p=pressure).
𝐹
Rumus umum tekanan 𝑝=
𝐴

F : gaya tekan , satuan Newton (N)


A : luas bidang tekan , satuan m2
F=w=mg
P : tekanan, satuan N/m2= Pascal = Pa

Luas bidang tekan

Pada gambar di atas, terlihat bahwa gaya tekan yang menekan bidang tekan hanyalah gaya berat benda
𝑤 𝑚𝑔
(w=mg) saja, sehingga dapat dituliskan 𝑝 = =
𝐴 𝐴

Zat cair melakukan tekanan yang disebut tekanan hidrostatik. Tekanan hidrostatis adalah tekan zat cair yang
disebabkan oleh beratnya sendiri.

Penurunan rumus tekanan hidrostatis.

A Bayangkan satu volume zat cair berbentuk silinder. Kita ingin mencari
besar tekanan hidrostatis (ph) pada dasar silinder.
𝑚𝑔 𝜌𝑉𝑔 𝜌𝐴ℎ𝑔
h Gunakan rumus 𝑝ℎ = = = = 𝜌ℎ𝑔
𝐴 𝐴 𝐴

𝑝ℎ = 𝜌𝑔ℎ Dari rumus massa jenis (ρ)


𝑚
ph V=Ah 𝜌= jadi 𝑚 = 𝜌𝑉
𝑉

Luas permukaan yang


tertimpa zat cair
Dalam tubuh manusia, yang merupakan fluida adalah darah. Berikut ini beberapa contoh soal penerapan
statika fluida dalam tubuh manusia.

Contoh soal :

1. Jarak dari kaki ke jantung seseorang adalah 1,20 m dan massa jenis darah adalah 1060 kg/m3 . Beda
tekanan darah antara jantung dan kaki orang tersebut adalah . . . (g=9,8 m/s 2)
Jawab:
Dengan menggunakan rumus tekanan hidrostatis. (ρ=1060 kg/m3 , g=9,8 m/s 2 , h=1,2 m)
ph = ρgh = 1060 x 9,8 x 1,2 = 12 465,6 N/m2 = 12 465,6 Pa

2. Perkirakan selisih tekanan hidrostatis darah di antara otak dan kaki di dalam tubuh Dadang yang
tingginya 165 cm jika massa jenis darah adalah 1060 kg/m3 dan g=9,8 m/s 3.
Jawab :
Dengan menggunakan rumus tekanan hidrostatis. (ρ=1060 kg/m3 , g=9,8 m/s 2 , h=1,65 m)
ph = ρgh = 1060 x 9,8 x 1,65 = 17 140,2 N/m2 = 17 140,2 Pa

Apakah udara di atas permukaan bumi mempunyai tekanan? Kalau ada, berapa besarkah tekanan udara di
atas permukaan bumi?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, marilah kita bahas percobaan yang dilakukan oleh seorang ilmuwan
Italia yang bernama Evangelista Torricelli (1608-1647).

Torricelli melakukan pengukuran tekanan udara menggunakan tabung sepanjang 1 meter yang diisi dengan
air raksa. Setelah tabung diisi penuh air raksa (Hydrargyrum = Hg), mulut tabung tersebut kemudian ditutup
dengan jari, kemudian tabung dibalik dan dimasukkan ke dalam bejana berisi air raksa seperti tampak pada
gambar.

Setelah tabung dibalik, air raksa dalam tabung turun sehingga mencapai 76 cm dari permukaan air raksa dalam
bejana. Tinggi air raksa dalam tabung Torricelli digunakan sebagai acuan tekanan atmosfer atau tekanan udara
luar. Sedang ruang hampa di atas air raksa dalam tabung dikenal dengan nama ruang hampa Torricelli

Ruang hampa Torricelli

Tekanan = 0

PA = PB
Pudara = ρ Hg gh

= 13600 x 9,8 x 0,76

≅ 101300 Pa

ρHg = 13600 kg/m 3

A B
Perhatikan titik A dan B pada gambar di atas, karena mempunyai ketinggian yang sama , maka tekanannya
pun sama (PA = PB). Tekanan di A (PA) disebabkan oleh udara di luar tabung, sedangkan tekanan di B (PB)
disebabkan oleh tekanan hidrostatis air raksi di dalam tabung.
Terlihat bahwa tekanan udara di luar tabung adalah 101300 Pa, dan disebut juga dengan 1 atmosfer = 1 atm.
Torricelli melakukan percobaannya di dataran rendah, sejajar dengan permukaan laut. Jadi besar tekanan
udara di permukaan laut adalah 1 atm = 76 cmHg = 760 mmHg = 10130 Pa.
Ada berbagai macam satuan tekanan, yang sudah kita bicarakan adala pascal (Pa), atmosfer (atm), cmHg, dan
mmHg.
Kita sering mendengar satuan bar, ternyata 1 bar = 105 Pa, dan juga satuan milibar, 1 mb = 102 Pa.
Jadi 1 atm = 1,013 x 10 5 Pa = 1,013 bar = 102,3 mbar.

SOAL
1. Perhatikan gambar di bawah ini. Tentukan tekanan hidrostatis
yang dialami ikan jika diketahui massa jenis air (ρai r) adalah 1000 60 cm
kg/cm3 dan besar percepatan gravitasi (g) adalah 10 kg/m2.

20 cm

HUKUM ARCHIMEDES

Hukum Archimedes menyatakan bahwa

“Setiap benda yang tercelup di dalam fluida, baik sebagian atau seluruhnya,
akan mendapatkan gaya apung ke atas sebesar berat fluida yang
dipindahkan”

Penjelasan tentang hukum archimedes tersebut dapat diterangkan dengan


gambar berikut ini.

Sebuah benda dimasukkan


ke dalam gelas berpancur
yang berisi air sampai ke
pinggir pancurannya. Begitu
benda dimasukkan ke
dalam gelas, air pun
tumpah dan tumpahannya
ditampung dengan gelas
ukur. Air berhenti tumpah
setelah seluruh benda
tercelup ke dalam gelas
berpancur. Banyaknya
volume air yang tumpah Vai r tumpah = Vbenda = V=V1+V2
(Vai r) sama dengan volume
benda (Vbenda) yang tercelup dalam air. Jika air yang tumpah tersebut ditimbang dan diperoleh massa air
(mai r), maka dapat dihitung besarnya gaya apung (FA , arah ke atas) yang dialami batu, yaitu sama dengan
berat air yang tumpah (𝑚𝑎𝑖𝑟 . 𝑔).
𝐹𝐴 = 𝑚𝑎𝑖𝑟 . 𝑔 FA = gaya apung

Dengan menggunakan rumus


massa jenis : 𝑚 V1 ρb
𝜌=
𝑉
V2
diperoleh 𝑚 = 𝜌. 𝑉
w=mg ρb
𝑚𝑎𝑖𝑟 = 𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑉 FA
dapat ditulis w=mg ρb N
ρf
FA ρf ρf
𝐹𝐴 = 𝑚𝑎𝑖𝑟 . 𝑔 = 𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑉𝑔

𝐹𝐴 = 𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑉𝑔 FA w=mg

Terapung Melayang Tenggelam

ρb < ρf ρb = ρf ρb > ρf
w = mg w = mg w = mg
= ρbVg = ρbVg = ρbVg
FA= ρfV2g FA= ρfVg FA= ρfVg

VISKOSITAS FLUIDA

Dalam satu fluida ideal (fluida tidak kental) tidak ada viskositas ( kekentalan) yang menghambat lapisan-lapisan
fluida ketika lapisan-lapisan tersebut menggeser satu sama lain. Dalam pipa yang luas penampangnya
seragam, setiap lapisan fluida ideal tergerak dengan kecepatan yang sama, demikian juga dengan fluida yang
dekat dengan dinding pipa. Ketika ada viskositas (kekentalan), kecepatan lapisan-lapisan fluida tidak
seluruhnya sama. Lapisan fluida yang terdekat dengan dinding pipa bahan sama sekali tidak bergerak (v=0),
sedangkan lapisan fluida pada pusat pipa memiliki kecepatan terbesar.

(a) Dalam aliran fluida ideal, semua partikel fluida yang melintasi
pipa memiliki kecepatan sama
(b) Dalam aliran fluida kental, kelajuan fluida pada permukaan
dinding adalah nol dan bertambah hingga mencapai maksimum
sepanjang sumbu pusat.
Kekentalan (viskositas) fluida dilambangkan dengan simbol η.

Viskositas dalam aliran fluida kental, sama saja dengan gesekan pada gerak benda padat. Untuk fluida ideal,
viskositas η=0, sehingga kita selalu menganggap bahwa benda yang bergerak dalam fluida ideal tidak
mengalami gesekan yang disebabkan oleh fluida. Akan tetapi bila benda itu bergerak dalam kelajuan tertentu
dalam fluida kental, maka benda tersebut akan dihambat geraknya oleh gesekan fluida dalam benda tersebut.

Penurunan rumus besar gaya gesekan fluida tidak akan diberikan di sini, tapi akan ditunjukkan rumus akhirnya
saja yang telah dirumuskan oleh Sir George Stokes , yaitu besarnya gaya gesekan (Ff) benda dengan bentuk
geometris bola dengan jari-jari r jika dimasukkan ke dalam fluida kental.
Hukum Stokes 𝐹𝑓 = 6𝜋𝑟𝜂𝑣

Kecepatan terminal

Perhatikan sebuah benda misalnya kelereng yang terlepas jatuh bebas dalam satu fluida kental. Jika hanya
gaya gravitasi yang bekerja pada kelereng, maka kelereng akan bergerak dipercepat dengan percepatan sama
dengan percepatan gravitasi g. Ini berarti jarak antara dua kedudukan kelereng dalam selang waktu yang sama
haruslah semakin besar. Hasil eksperimen yang ditunjukkan pada gambar berikut menunjukkan hal yang
berbeda.

Gaya gesekan oli pada kelereng menyebabkan (a) Benda berbentuk bola jatuh bebas dalam fluida
pada satu saat kelereng bergerak dengan kental
kecepatan tetap (gerak lurus beraturan) (b) Diagram gaya-gaya yang bekerja pada benda : w
adalah gaya berat benda, Fa adalah gaya ke atas
oleh fluida, dan Ff adalah gaya gesekan fluida

Mula-mula jarak antara dua kedudukan kelereng dalam selang waktu yang sama adalah sama besar. Dari hasil
eksperimen disimpulkan bahwa satu benda yang dijatuhkan bebas dalam satu fluida kental, kecepatannya
membesar sampai mencapai kecepatan terbesar yang tetap. Kecepatan terbesar yang tetap ini dinamakan
kecepatan terminal.

Pada satu benda yang jatuh bebas dalam fluida kental, selama geraknya pada benda tersebut bekerja tiga
buah gaya, yaitu gaya berat w = mg , gaya ke atas (gaya apung) yang dikerjakan fluida Fa , dan gaya gesekan
yang dikerjakan fluida Ff. Pada saat dicapai kecepatan terminal vt , gaya-gaya yang bekerja pada benda adalah
seimbang.

∑𝐹 = 0

𝑚𝑔 − 𝐹𝑎 − 𝐹𝑓 = 0

𝐹𝑓 = 𝑚𝑔 − 𝐹𝑎

6𝜋𝜌𝜂𝑣𝑡 = 𝜌𝑉𝑔 − 𝜌𝑜 𝑉𝑔 = 𝑉𝑔(𝜌 − 𝜌𝑜 )


4
6𝜋𝜌𝜂𝑣𝑡 = 𝜋𝑟3 𝑔(𝜌 − 𝜌𝑜)
3
2𝑟2 𝑔
𝑣𝑡 = ( 𝜌 − 𝜌𝑜 )
9𝜂
Dengan :

- r = jari-jari kelereng
- vt = kecepatan terminal
- ρ = massa jenis kelereng
- ρo= massa jenis fluida
- g = percepatan gravitasi
- η = viskositas (kekentalan) zat cair

Pengetahuan mengenai cara menghitung kecepatan terminal sangat berguna di dunia medis, yaitu untuk
menghitung Laju Endapan darah (LED). Jika kelereng kita analogikan sebagai sel darah merah dan fluidanya
adalah plasma darah, maka kita dapat menghitung berapa besar laju pengendapan darah. Kita tulis kembali
rumusnya :

2𝑟 2 𝑔
𝑣= ( 𝜌 − 𝜌𝑜 )
9𝜂
Dengan :

- r = jari-jari sel darah merah


- v = kecepatan endapan sedimentasi
- ρ = massa jenis sel darah merah
- ρo= massa jenis plasma darah
- g = percepatan gravitasi
- η = viskositas (kekentalan) zat cair
Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED)

Pemeriksaan LED atau laju endap


darah (ESR; erythrocyte sedimentation rate) adalah
pemeriksaan darah dengan mengukur kecepatan
pengendapan dari sel darah merah pada plasma yang
diukur dalam satu waktu tertentu. Pemeriksaan ini
tidak spesifik untuk suatu penyakit, jadi banyak sekali
keadaan yang dapat meningkatkan nilai LED.

Pada infeksi akut dan kronis, inflamasi, keganasan,


dan nekrosis atau infark jaringan akan terjadi
peningkatan protein plasma yang menyebabkan sel
darah merah memiliki kecenderungan menempel satu
sama lain. Hal ini akan meningkatkan berat sel darah merah dan lebih cepat mengendap. Sehingga pada
beberapa penyakit tersebut nilai LED akan meningkat. Pada beberapa penyakit, LED dapat digunakan untuk
melihat perjalanan penyakit dan memonitor pengobatan. Secara umum, jika penyakit memburuk nilai LED
akan meningkat, dan sebaliknya jika penyakit membaik LED turun.

Perlu diingat bahwa nilai LED yang naik tidak melulu karena penyakit. Terdapat beberapa keadaan yang
secara normal dapat meningkatkan nilai LED, antara lain kehamilan (setelah minggu ke-12), setelah
melahirkan, menstruasi, dan pengobatan dengan metildopa, kontrasepsi oral, penisilamin, dan teofilin.
Nilai normal LED:

 Pria <15 mm/jam


 Wanita <20 mm/jam
 Anak <10 mm/jam
 Bayi baru lahir 0-2 mm/jam.

Jika nilai LED>50mm/jam, maka dibutuhkan pemeriksaan lanjutan mengenai kadar protein dalam serum+, anti Commented [MN1]:
Nuclear antibody, dan faktor rematoid karena dapat mengarah kepada tuberkulosis, penyakit tiroid, systemic
lupus erythematosus, atau arthritis rematoid.

Jika nilai LED>100 mm/jam, maka memiliki indikasi infeksi serius, maignansi, paraproteinemia atau
hiperfibrinogemia. Commented [MN2]:

Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai LED :


1. Kadar fibrinogen
2. Rasio sel darah merah terhadap plasma darah
3. Keadaan sel darah merah yang abnormal
4. Faktor teknis pada saat uji LED.
Penentuan kecepatan sedimentasi ini sangat penting pada beberapa penyakit, yaitu :

 rheumatic
 rheumatic fever
 rheumatic heart disease
 gout (asam urat)

Sel darah merah cenderung berkumpul/bergerombol bersama dan jari-jari efektif meningkat sehingga pada
waktu pengetesan kecepatan sedimentasi akan tampak meningkat.

Pada penderita dengan hemolytic jaundice (pemecahan hemoglobin berlebihan) dan sickle sel anemia, sel
darah merah berubah menjadi ceper dan pecah sehingga radius (r) sel darah merah berkurang, kecepatan
sedimentasi sel darah merah akan berkurang dari harga normal.

II. DINAMIKA FLUIDA

Hukum-hukum yang digunakan dalam pembahasan dinamika fluida adalah :


1. Hukum kontinuitas
2. Hukum Bernoulli
3. Hukum Poiseuille

Penurunan rumus hukum-hukum tersebut tidak akan diberikan di sini, tapi hanya dituliskan perumusan
akhirnya dan pentingnya untuk perhitungan-perhitungan dalam tubuh manusia.

Pada saat Anda akan menyemprotkan air dengan menggunakan selang, Anda akan melihat fenomena fisika
yang aneh tapi nyata. Ketika lubang selang dipencet, maka air yang keluar akan menempuh lintasan yang
cukup jauh. Sebaliknya ketika selang dikembalikan seperti semula maka jarak pancaran air akan berkurang.
Fenomena fisika tersebut dapat dijelaskan dengan mempelajari bahasan tentang persamaan kontinuitas
berikut. Persamaan kontinuitas menghubungkan kecepatan fluida di suatu tempat dengan tempat lain.
Sebelum menurunkan hubungan ini, Anda harus memahami beberapa istilah dalam aliran fluida.

Pengertian debit (Q)

Debit adalah besaran yang menyatakan volume fluida yang mengalir melalui satu penampang tertentu dalam
satuan waktu tertentu.
L

v
Luas = A

𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 𝑉 𝐴𝐿 𝐴(𝑣𝑡 )


𝑑𝑒𝑏𝑖𝑡 = atau 𝑄= atau 𝑄= = = 𝐴𝑣
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡 𝑡 𝑡

Jadi, definisi debit 𝑄 = 𝐴𝑣 satuan debit adalah m3/s

Persamaan Kontinuitas

Telusurilah sebuah sungai yang memiliki bagian yang lebar dan yang sempit, perhatikan aliran airnya. Pada
bagian mana aliran air paling deras?

Dalam selang waktu t sejumlah sejumlah fluida yang melalui pampang seluas A telah menempuh panjang lintasan L.

Dalam fluida kita mengenal fluida tak termampatkan, massa jenis fluida konstan.
Hasil perumusan akhir Persamaan Kontinuitas dapat dituliskan sebagai :

𝐴1 𝑣1 = 𝐴2 𝑣2 = 𝐴3 𝑣3 = . . . = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
Persamaan kontinuitas dapat juga dinyatakan dalam bentuk :

𝑄1 = 𝑄2 = 𝑄3 = . . . = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛

Contoh soal :

1. Darah mengalir dari pembuluh darah


besar dengan jari-jari 0,3 cm dan kelajuan
10 cm/s, ke dalam daerah dengan jari-jari
0,2 cm akibat penebalan dinding arteri
(arteriosklerosis). Berapakah kelajuan
darah pada bagian itu?
2. Aorta dengan radius 1 cm dilewati darah dengan kecepatan 30 cm/s, sedangkan pipa kapiler dengan
radius 4.10-4 cm dan dilewati darah dengan kecepatan 5.10-4 cm/s. Perkirakan jumlah pembuluh
kapiler.

Persamaan Bernoulli

Bentuk akhir persamaan Bernoulli adalah :


1⁄ 𝜌 + 𝑃 + 𝜌𝑔ℎ = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
2
Dapat ditulis juga :
1⁄ 𝜌 + 𝑃 + 𝜌𝑔ℎ = 1⁄ 𝜌 + 𝑃 + 𝜌𝑔ℎ
2 1 1 2 2 2

Aplikasi Persamaan Bernoulli dalam Tubuh Manusia

Salah satu penerapan dari kedua asas (persamaan kontinuitas dan


persamaan Bernoulli) tersebut adalah penjelasan tentang TIA
(transient ischemic attack), artinya aliran darah ke otak berhenti
sebentar), yang disebabkan oleh sindrom pencurian subclavian
(subclavian steal syndrome). TIA sering juga dianggap sebagai stroke
kecil (mini stroke). Orang yang menderita TIA biasanya mengalami
gejala seperti pusing, pandangan berbayang, sakit kepala, dan lemah
pada tungkai dan lengan. TIA (ministroke) biasanya terjadi kurang dari
24 jam. Jika lebih dari 24 jam, maka terjadi stroke.

Proses terjadinya TIA adalah sebagai berikut. Darah biasanya mengalir


menuju otak di bagian belakang kepala melalui dua arteri vertebral–
masing-masing naik dari satu sisi leher–yang bertemu untuk membentuk arteri basilar persis di bawah otak,
sebagaimana ditunjukkan oleh gambar.

Arteri vertebral keluar dari arteri subclavian sebelum memasuki lengan. Ketika sebuah lengan dilatih dengan
giat, aliran darah meningkat untuk memenuhi kebutuhan otot lengan. Lalu, jika arteri subclavian pada salah
satu sisi tubuh (misal sisi kiri) terhalang sebagian (ada constriction), misalnya oleh arterio sclerosis (pembuluh
nadi berubah menjadi kaku dan sempit), maka sesuai persamaan kontinuitas aliran darah di sisi tersebut
menjadi lebih cepat.

Sehingga, sesuai hukum Bernoulli, tekanan darah pada pada arteri subclavian kiri menjadi lebih rendah.
Dengan demikian, darah yang naik menuju otak melalui arteri basillar akan dibelokkan menuju arteri
subclavian kiri. Akibatnya, pasokan darah ke otak menjadi berkurang, dan timbul gejala seperti pusing dan rasa
lemas.

Akibat dari TIA bergantung pada daerah otak yang terlibat. Umumnya rendahnya daya pandang mata (low of
vision), kedutan (aphasia) dan lemahnya satu sisi tubuh (hemiarises).

TIA terjadi karena penyumbatan pembuluh darah (arteri) di otak, tekanan darah tinggi, penyakit jantung,
vertigo, merokok, kolesterol tinggi, penggunaan obat terus menerus dalam waktu lama, alkohol.

Pola aliran fluida ideal

PERSAMAAN POISEUILLE

Jika sebelumnya kita membahas aliran fluida ideal (tidak


mempunyai viskositas / kekentalan), sekarng kita akan
membahas aliran fluida yang memiliki kekentalan. Ternyata
kecepatan aliran fluida kental tidak seragam, paling cepat
pada bagian tengah fluida, dan paling lambat pada bagian
perbatasan fluida dengan pipa / pembuluh tempat cairan
mengalir.

Solusi untuk persoalan ini adalah persamaan Poiseuille. Tetapi


seperti halnya persamaan Bernoulli, penurunan persamaan
Poiseuille tidak akan dibahas di sini, tapi hanya dituliskan
bentuk akhir perumusannya.

Bentuk akhir perumusan persamaan Poiseuille adalah :

𝜋𝑟 4 ∆𝑝
𝑄=
8𝜂𝑙
𝜋𝑟 4 (𝑝2 − 𝑝1 )
𝑄=
8𝜂𝑙
 Q = volume zat yang mengalir per detik (debit = kecepatan aliran) , satuan m3/s.
𝑁𝑠 𝑑𝑦𝑛𝑒 𝑠
 η = viskositas = kekentalan zat , satuan 2 = Pa s = poiseuille = Pl (sistem MKS) atau 2
= poise
𝑚 𝑐𝑚
(sistem CGS). 1 poiseuille = 10 poise atau 1 Pl = 10 poise.
Untuk air : 10-3 Pa s pada suhu 20 oC.

Untuk darah : 3 – 4 . 10-3 Pa s, tergantung pada prosentase sel darah merah dalam darah
 r = jari-jari pembuluh, satuan m.
 l = panjang pembuluh , satuan m.
 ∆𝑝 = perbedaan tekanan pada dua titik yang diamati , satuan Pa.

Hukum Poiseuille menyatakan bahwa cairan yang mengalir melalui satu pipa akan berbanding langsung
dengan penurunan tekanan sepanjang pipa dan pangkat empat jari-jari pipa.

Hukum Poiseuille hanya bisa berlaku apabila aliran zat cair itu laminar dan harga bilangan Reynolds (Re) =
2000. Bilangan Reynolds merakan salah satu bilangan tak berdimensi yang paling penting dalam mekanika
fluida dan digunakan untuk memberikan kriteria untuk menentukan dynamic similitude.

Rumusan bilangan Reynolds umumnya diberikan sebagai berikut :


𝜌𝑣𝑠 𝑙 𝑣𝑠 𝑙 𝐺𝑎𝑦𝑎 𝑖𝑛𝑒𝑟𝑠𝑖𝑎
𝑅𝑒 = = =
𝜂 𝜐 𝐺𝑎𝑦𝑎 𝑣𝑖𝑠𝑘𝑜𝑠

Dengan :

 vs = kecepatan fluida
 l = panjang karakteristik
 η = viskositas absolut fluida dinamik
 v = viskositas kinematik fluida : v = η/ρ
 ρ = kerapatan fluida
Jika bilangan Reynolds sangat besar, maka viskositas dapat diabaikan.
Nilai tipikal bilangan Reynols

- spermatozoa : 1x10-2
- aliran darah di otak : 1x102
- aliran darah di aorta : 1x103
- batas muncunya akhiran turbulen : 2,3x103 pada aliran pipa hingga 106 pada lapisan
batas

Hukum Poiseuille dapat ditulis dalam bentuk :


8𝜂𝑙
∆𝑝 = 𝑄 yang mempunyai persamaan dengan hukum Ohm ∆𝜀 = 𝐼𝑅
𝜋𝑟4

𝑏𝑒𝑑𝑎 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 ∆𝑝 ; ∆𝜀 𝑏𝑒𝑑𝑎 𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑎𝑙


𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑧𝑎𝑡 𝑞 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑑𝑒𝑏𝑖𝑡 = = 𝑄 ; 𝐼= = = 𝑎𝑟𝑢𝑠
𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛 𝑡 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
8𝜂𝑙
𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛 = ; 𝑅 = ℎ𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘
𝜋𝑟4
Soal-soal persamaan Poiseuille :

1. seseorang mengalami penyempitan pembuluh darah kena pengapuran, sehingga jari-jari pembuluh
darah menjadi setengah kali semula, maka diperlukan perbedaan tekanan sebesar 16x semula untuk
membuat darah mengalir seperti semula (agar debit darah tetap), karena itu jantung harus bekerja
lebih keras. Jelaskan!
2. Seseorang dengan kekentalan 1,5x normal membuat jantung harus bekerja lebih keras agar untuk
mempertahankan agar jantung memompa darah dengan debit yang sama. Jelaskan.
3. Jelaskan dengan menggunakan hukum Poiseuille mengapa lanjut usia mengalami pingsan akibat
tekanan darah meningkat?
4. Mengapa daerah akral (ujung) suhunya dingin?

Kita tinjau kembali rumus untuk menentukan debit darah yang dipompakan jantung dan rumus tahanan
darah :
𝜋𝑟2 ∆𝑝 8𝜂𝑙 ∆𝑝
𝑄= dan 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛 = dapat ditulis 𝑄 =
8𝜂𝑙 𝜋𝑟4 𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛

Dari rumus di atas terlihat bahwa debit cairan/darah bergantung pada :

1. Panjang pembuluh darah (l), semakin panjang pembuluh darah, semakin besar tahanan yang dialami
darah, sehingga semakin sedikit cairan yang melewati pembuluh tersebut.
2. Semakin besar jari-jari pembuluh darah (r), semakin kecil tahanan yang dialami, sehingga debat darah
yang mengalir semakin besar.
3. Semakin besar kekentalan darah (η) , semakin besar tahanan, sehingga debit yang mengalir semakin
kecil. Kekentalan penting untuk mengetahui konsentrasi sel darah merah. Pada darah normal,
kekentalan sebesar 3,5 kali air. Apabila konsentrasi darah 11/2 kali dari darah normal, kekentalan
menjadi dua kali kekentalan ia, dan apabila konsentrasi darah meningkat menjadi 70 kali di atas
normal, maka kekentalan darah mencapai 20 kali air. Dengan alasan demikian, aliran Dar para pendeta
anemia alah cepat karena konsentrasi sel darah merah sangat rendah. Sebaliknya pada penderita
polycythemia (kadar sel darah merah meningkat) aliran darah sangat lamban.
4. Semakin besar tekanan, semakin besar debit darah yang mengalir.

DAYA OLEH DEBIT AIR :

Bagaimana kita menghitung daya dari satu tenaga air yang mengalir dengan debit Q dari ketinggian h? Telah
diketahui bahwa sejumlah massa air m yang berada pada ketinggian h memiliki energi potensial Ep.
𝐸𝑝 = 𝑚𝑔ℎ 𝑚
𝜌=
𝑉
Daya P yang dibangkitkan dengan energi potensial adalah : 𝑚 = 𝜌𝑉
𝐸𝑝 𝑚𝑔ℎ (𝜌𝑉)𝑔ℎ
𝑃= = =
𝑡 𝑡 𝑡
𝑉
𝑃 = 𝜌 ( ) 𝑔ℎ = 𝜌𝑄𝑔ℎ = 𝑄𝜌𝑔ℎ = 𝑄𝑝ℎ
𝑡
Jadi daya oleh debit fluida adalah :

𝑃 = 𝑄𝜌𝑔ℎ = 𝑄𝑝ℎ
contoh soal :

Sebuah air terjun dengan ketinggian 100 m menghasilkan debit air sebesar 900 m3/menit. Tentukan besar daya
yang dihasilkan air terjun tersebut.

g = 10 m/s
ρai r = 1000 kg/m3
h

Jawab :
𝑚3 𝑚3
𝑄 = 900 = 900
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 60 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛

𝑚3
𝑄 = 15
𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛

𝑃 = 𝑄𝜌𝑔ℎ = 15𝑥1000𝑥10𝑥100

𝑃 = 15 000 000 𝑤𝑎𝑡𝑡 = 15𝑀𝑊

SOAL-SOAL :

1. Sebuah air terjun dengan ketinggian 200 m menghasilkan debit air sebesar 1200 m3/menit. Tentukan
besar daya yang dihasilkan air terjun tersebut.
2. Jarak dari kaki ke jantung seseorang adalah 1,20 m dan massa jenis darah adalah 1,06x103 kg/m3 . Beda
tekanan antara jantung dan kaki adalah . . . (g=9,81 m/s 2).
3. Perkirakan selisih tekanan hidrostatik darah di antara di antara otak dan kaki ala tubuh Dadang yang Commented [MN3]:
tingginya 165 cm jika massa jenis darah adalah 1060 kg/m3 dan g=9,8 m/s 2.
4. Paru-paru manusia biasanya dapat bekerja melawan beda tekanan yang lebih kecil dari 1/20 tekanan
atmosfer standar. Jika Andi menyelam menggunakan sebuah pipa napas sehingga ia bisa bernapdas
di dalam laut, berapa lamakah ia dapat menyelam di bawah permukaan air? Commented [MN4]:
5. Daya keluaran jantung seorang atlet selama melakukan aktivitas berat sekitar 8W. Jika tekanan darah
meningkat menjadi 20 kPa ketika darah mengalir melalui jantung atlet, tentukan laju aliran darah
dalam satuam liter/menit.

HUKUM FISIKA YANG MENGATUR PERGERAKAN CAIRAN MELALUI PIPA MEMPENGARUHI ALIRAH DARAH
DAN TEKANAN DARAH

Kecepatan aliran darah

Di dalam aorta darah mengalir lebih dari 1000 x lebih cepat (30 cm/sekon) dibanding di dalam kapiler 9sekitar
0,026 cm/s). Untuk memahami mengapa Alan darah mengalami penurunan kecepatan, kita perlu memahami
Hukum kontinuitas, yaitu :

A1v1 = A2v2

Berdasarkan hukum kontinuitas, kita pada awalnya bisa menganggap bahwa darah seharusnya mengalir
melalui kapiler lebih cepat dibandingkan jika melalui aorta, karena diameter pembuluh kapiler jauh lebih kecil Commented [MN5]:
daripada diameter aorta. Akan tetapi, luas total penampang keseluruhan pipa yang mengalirkan cairan itulah
yang akan menentukan laju aliran. Meskipun satu pembuluh kapiler berukuran sangat kecil, setiap arteri
mengalirkan darah ke kapiler yang berjumlah sangat banyak, sehingga diameter total pembuluh kapiler sangat
besar dibandingkan dengan bagian manapun dalam sistem sirkulasi. Kapiler merupakan satu-satunya
pembuluh yang mempunyai dinding cukup tipis untuk memungkinkan transfer zat-zat antara darah dan cairan
interstisial, dan aliran darah yang lebih lambat melalui pembuluh yang sangat kecil ini meningkatkan intensitas
pertukaran kimiawi tersebut. Ketika arah meninggalkan kapiler dan masuk ke venula dan vena, kecepatannya
meningkat kembali sebagai hasil pengurangan total luas penampang. (venula menggumpalkan darah dari
kapiler dan secara bertahap bergabung menjadi vena yang semakin besar). Vena merupakan saluran yang
berfungsi untuk mengangkut darah dari venula menuju jantung.

Pembuluh Luas penampang (cm2)


Aorta 2,5
Small arteries 20
Arterioles 40
Capilaries 2500
Venules 250
Small veins 80
Vena cavae 8
Resistensi

Resistensi merupakan hambatan aliran darah dalam pembuluh, tapi tidak dapat diukur secara langsung
dengan cara apapun biasanya disebutkan dengan nama satuan resistensi perifer atau Pru (Peripheral
Resistence Unit) dan PRT (Peripheral Resistence Total). Semakin tinggi resistensi/tahanan perifer, maka
semakin sedikit darah yang melewati pembuluh tersebut.

Bila pembuluh darah serial, maka aliah darah dalam setiap pembuluh sama, dan resistansi total adalah jumlah
resistansi semua pembuluh darah. Rtotal =R1+R2 +R3+ . . .

Pembuluh darah yang bercabang membentuk sirkuit paralel yang menyuplai darah ke beberapa organ dalam
jaringan tubuh. Pengaturan paralel memuat jaringan dapat mengatur alirannya sendiri. Jumlah darah yang
mengalir melalui jaringan lebih besar daripada jaringan serial, nilai hambatan/resistensi menjadi lebih kecil.
1 1 1 1
= + + +. . .
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅1 𝑅2 𝑅3
Tekanan darah

Cairan memberikan suatu gaya yang disebut tekanan hidrostatik terhadap permukaan yang mengadakan Commented [MN6]:
kontak dengan cairan tersebut, dan tekanan inilah yang menggerakkan cairan melalui pipa itu. Gaya
hidrostatik yang diberikan oleh darah terhadap pembuluh disebut tekanan darah (blood pressure). Tekanan
ini jauh lebih besar di dalam arteri dibanding vena, dan paling besar ketika jantung berkontraksi selama sistole
ventrikel. Tekanan darah adalah gaya utama yang mendorong darah dari jantung melalui arteri dan arteriola
e hamparan kapiler. Fluida selalu mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah.

Ketika menghitung denyut nadi anda dengan cara menempatkan jari pada pergelangan tangan, dapat
dirasakan arteri mengembang pada setiap denyutan jantung. Sebagian penyebab tekanan tersebut adalah
sempitnya lubang pembukaan arteriola yang menghalangi keluarnya darah dari arteri. Dengan demikian,
ketika jantung berkontraksi, darah memasuki arteri lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan meninggalkan
arteri, dan pembuluh tersebut akan meregang akibat tekanan itu. Dinding elastis arteri akan mengecil kembali
selama diastole, tetapi jantung berkontraksi kembali sebelum cukup banyak darah mengalir kembali ke dalam
arteriola untuk memulihkan tekanan dalam arteri secara sempurna. Hambatan yang diberikan oleh arteriola
disebut sebagai resistensi periferal (periheral resistance). Sebagai konsekuensi dari kerja arteri elastis melawan
resistensi periferal, maka masih ada tekanan darah bahkan selam diastole sekalipun, yang mengalirkan darah
ke dalam arteriola dan kapiler secara kontinu.
Hubungan antara kecepatan aliran darah, luas
penampang pembuluh darah dan tekanan darah

Kecepatan aliran darah menurun tajam dalam arteriola


dan paling lambat kecepatannya dalam kapiler, karena
adanya peningkatan total luas penampang (yang paing
kecil di arteri, lebih besar di arteriola, dan paling besar
di kapiler). Tekanan darah, gaya utama yang
mendorong dan menggerakkan darah dari jantung ke
kapiler, terdapat paling tinggi di arteri. Puncak
ketinggian tekanan darah saat berlangsungnya sistole
ventrikel, terjadi saling bergantian dengan tekanan
lebih rendah yang terjadi selama diastole. Resistensi
terhadap aliran melalui arteriola dan kapiler, akibat
kontak darah dengan luas permukaan endotelium yang
lebih besar , mengurangi tekanan darah dan
menghilangkan puncak tekanan.

Tekanan darah ditentukan sebagian oleh


curah jantung dan sebagian lagi oleh derajat resistensi periferal terhadap aliran darah dalam arteriola yang
merupakan penyempitan (leher botol) pada sistem sirkulasi. Kontraksi otot polos dalam dinding arteriola akan
menyempitkan pembuluh yang sangat kecil itu, meningkatkan resistensi, sehingga meningkatkan tekanan
darah di daerah hulu arteri. Ketika otot polos berelaksasi arteriola berdilatasi, darah yang mengalir melalui
arteriola meningkat dan tekanan dalam arteri akan menurun. Impuls, saraf, hormon dan sinyal-sinyal lain
mengontrol otot dinding arteriola tersebut. Cekaman baik secara fisik maupun emosional, dapat
meningkatkan tekanan darah dengan cara memicu respons saraf dan hormon yang akan menyempitkan
pembuluh darah.

Ketika darah mencapai vena, tekanannya tidak banyak dipengaruhi oleh jantung. Hal tersebut terjadi karena
darah menghadapi begitu banyak resistensi ketika melewati jutaan arteriola dan kapiler yang sangat kecil
sehingga gaya dai pemompaan jantung tidak map lagi mendorong darah dalam vena. Bagaimana darah
kembali ke jantung, khususnya ketika darah harus bergerak dari tungkai paling bawah melawan gravitasi?
Kontraksi berirama otot polos dalam dinding venula dan vena memberikan sebagian kontribusi terhadap
pergerakan darah. Akan tetapi yang lebih penting lagi, aktivitas otot rangka selama olah raga akan memeras
darah melalui vena. Selain itu, ketika kita menghirup udara, perubahan tekanan di dalam rongga dada
menyebabkan menyebabkan vena cava dan vena besar lainnya yang terletak di dekat jantung membesar dan
terisi penuh dengan darah.
Aliran darah dalam vena

Otot yang berkontraksi akan memeras vena, di mana kelepak-kelepak jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang menjaga
agar darah mengalir hanya menuju jantung. Jika kita duduk atau berdiri terlalu lama,kurangnya aktivitas otot akan menyebabkan kaki
kita bengkak karena cairan darah yang sudah turun tak bisa kembali ke jantung

1. Paru-paru manusia biasanya dapat bekerja melawan beda tekanan yang lebih kecil daripada 1/20
tekanan atmosfer standar. Jika Andi menyelam menggunakan sebuah pipa nafas sehingga ia bisa
bernafas di dalam laut (ρai r l aut=1030 kg/m3), berapa dalamkah ia dapat menyelam di dalam air?
Tekanan atmosfer standar besarnya adalah 1 atmosfer = 1 atm = 76 cmHg, yaitu tekanan hidrostatis
yang disebabkan oleh air raksa setinggi 76 cm yang berada dalam tabung.

P Hg = ρgh = 13600 x 9,8 x 0,76 = 101292,8 Pa= 1 atm

76 cm Air raksa = hydrargyrum= Hg

ρ Hg = 13 600 kg/m3
Jawab : ph
ph
Paru-paru manusia bisa melawan beda tekanan 1/20 tekanan atmosfer standar (ph = 1/20 atm = 1/20 x
101292,8 Pa).
𝑝ℎ 1⁄ 𝑥 101292,8
20
Gunakan rumus ph = ρai r l aut gh dan ℎ = = = 0,50175 𝑚
𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑙𝑎𝑢𝑡𝑔 1030 𝑥 9,8

Anda mungkin juga menyukai