Anda di halaman 1dari 7

1.

Jurnal Scopus
 Definisi
Scopus merupakan sebuah layanan indeksasi dan penyedia database jurnal
terbesar saat ini. Layanan Scopus tersebut berada di bawah naungan Elsevier, sebuah
organisasi atau perusahaan penerbit publikasi ilmiah internasional yang kini berbasis di
Amsterdam, Belanda yang berdiri sejak 1880. Saat ini Scopus telah mengindeks lebih
dari 22.000 judul artikel jurnal dari 5000 lebih penerbit. Sekitar 20.000 artikel yang
terindeks merupakan artikel peer-reviewed. Selain Scopus, ada beberapa layanan
indeksasi jurnal lain. Jurnal Indonesia yang telah terindeks Scopus sering dianggap
sebagai jurnal yang berkualitas tinggi dan memiliki reputasi internasional. Scopus mulai
diperkenalkan ke masyarakat luas pada tahun 2004.
Fungsi utama Scopus adalah membuat indeks literatur ilmiah untuk memberikan
informasi yang akurat mengenai metadata masing-masing artikel ilmiah secara individual,
termasuk di dalamnya adalah data publikasi, abstrak, referensi, dll. Scopus biasanya
bersaing ketat dengan Web of Science (WOS) yang diterbitkan oleh Thomson Reuters
yang juga menjadi pusat data terbesar di dunia. Meski WOS lebih dulu terbit
dibandingkan Scopus, namun kenyataannya Scopus lebih banyak diminati dan
menyediakan lebih banyak jurnal (20% lebih banyak) jika dibandingkan dengan WOS.
Selain menampilkan karya ilmiah, Scopus juga menyajikan data hak paten berbagai
penelitian di dunia. Scopus juga menyediakan layanan untuk menilai suatu jurnal
berdampak signifikan atau tidak. Tingkat pengaruh tersebut dicantumkan sebagai Simago
Journal Rank (SJR). SJR berfungsi mengukur sejauh mana dampak saintifik rata-rata
artikel dalam jurnal. Di samping itu, Scopus juga memberikan data agregat untuk
menunjukkan tingkat pengaruh suatu jurnal (journal impact) atau institusi (institutional
impact) dalam dunia publikasi ilmiah berdasarkan hubungan sitasi dari dan ke artikel-
artikel yang diterbitkan oleh sebuah jurnal atau dipublikasikan oleh peneliti-peneliti dari
suatu institusi.
Bidang-bidang ilmiah yang terindeks dalam Scopus meliputi 4 kategori besar
yaitu:
1. Ilmu-ilmu Hayati (life sciences) yang terdiri dari pertanian, biologi, ilmu
syaraf/neuroscience, dan farmakologi.
2. Ilmu-ilmu Sosial (social sciences), mencakup seni & humaniora, bisnis &
manajemen, sejarah, dan ilmu informasi.
3. Ilmu-ilmu Fisik (physical sciences), yaitu kimia, rekayasa/engineering, dan
matematika.
4. Ilmu-ilmu Kesehatan (health sciences), terdiri dari kesehatan paramedik, kedokteran
gigi, keperawatan, dan kedokteran hewan.

 Secara detail, cakupan Scopus terdiri dari :


1. Jurnal Ilmiah
a. Jurnal-jurnal ilmiah yang terindeks Scopus adalah jurnal yang menerapkan
konsep
penilaian sejawat (peer-reviewed journals), baik berupa jurnal dengan akses
tertutup (subscription-based) atau terbuka (open-access). Terdapat sekitar 21.000
judul jurnal yang diterbitkan oleh lebih dari 5.000 penerbit dari seluruh dunia.
Dari jumlah tersebut, sekitar 2.800 judul diantaranya berkonsep terbuka secara
penuh dengan menarik biaya publikasi dari penulis (gold open-access journals).
b. Scopus juga mencakup lebih dari 365 publikasi yang diterbitkan spesifik untuk
suatu bidang industri tertentu (trade publications).
c. Scopus juga mengindeks artikel-artikel yang sudah diterima (accepted) oleh
jurnal-jurnal terindeks Scopus namun belum secara penuh dipublikasikan dalam
suatu edisi jurnal terkait (article-in-press). Ada sekitar 3.750 jurnal dan penerbit
yang juga memasukkan article-in-press mereka untuk diindeks oleh Scopus.
2. Buku
a. Ada sekitar 50.000 buku yang sudah terindeks Scopus, dan untuk tahun 2015
ditargetkan mencapai sekitar 75.000 judul buku.
b. Ada juga sekitar 420 judul buku berbentuk serial (book series) yang terindeks
Scopus.
3. Makalah Konferensi
a. Scopus juga mengindeks sekitar 6,5 juta makalah seminar dalam pusat data
mereka. Artikel sebanyak itu berasal dari sekitar 17.000 konferensi ilmiah dari
seluruh dunia.
b. Scopus mempunyai cakupan terhadap 100% data dari pusat data inSPIRE yang
mengindeks konferensi-konferensi di bidang high-energy physics.
c. Scopus juga 100% mengindeks data konferensi-konferensi bidang ilmu komputer
dari pusat data DBLP. Dan masih banyak lagi dari institusi-institusi riset/asosiasi
ilmuwan terkenal semacam IEEE, Society of Petroleum Engineers (SPE),
European Society of Cardiology (ESC), American Society for Information
Security (ASIS), Japan Society of Mechanical Engineers (JSME), dll.
4. Paten
Di luar literatur ilmiah, Scopus juga menyediakan data mengenai paten-
paten untuk memberi informasi hal-hal apa saja yang sudah terklaim hak
kekayaan intelektualnya. Ada sekitar 24 juta paten dari lima kantor paten utama
dunia, yaitu: US Patent & Trademark Office, European Patent Office, Japan
Patent Office, World Intellectual Property Organization, UK Intellectual Property
Office.

 Cara Cek Jurnal Terindeks Scopus


Ada dua macam cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah jurnal tersebut
terindeks Scopus atau tidak. Selengkapnya, kita simak infonya di bawah ini :
1. Scimago JR
Cara yang pertama yaitu menggunakan situs scimagojr.com. SJR ini sering
dikunjungi untuk melihat ranking sebuah jurnal yang dibagi menjadi 4 kuartil yaitu
Q1, Q2,Q3, dan Q4.
a. Buka halaman utama di situs scimagojr.com
b. Pilih subjeck area jurnal yang dituju. Misalkan, karena bidang farmasetika maka
akan
dicari bidang “pharmacologi, toxicology, & pharmaceutics”.
c. Pilih subjek kategori jurnal yang diinginkan. Subjek kategori adalah subkategori
dari
subjek area jurnal internasional yang dicari.
d. Cari quartile yang diinginkan, download data ke excel
e. Pastikan jurnal terindeks scopus
2. Langsung ke Website Resmi Scopus
Cara yang kedua ini bisa dilakukan apabila kamu sudah memiliki daftar nama jurnal
yang akan dicek. Simak caranya berikut ini:
a. Buka laman resmi Scopus di https://www.scopus.com/home.url
b. Klik “Sources” di bagian atas
c. Isikan nama jurnal di kolom “Enter title” lalu tekan enter atau klik “Find Sources”
d. Jika nama jurnal yang kamu ketik sudah ditemukan di kolom search, klik jurnal
tersebut dan cek tahun coveragenya.
e. Cek juga “Scopus Content Coverage” di bagian bawah. Jurnal masih terindeks
Scopus, jika telah masuk data 2020.

Demikian cara mengetahui apakah jurnal sudah terindeks Scopus atau belum, jika
masih ragu, sebaiknya memilih jurnal yang diterbitkan oleh penerbit besar seperti
Elsevier, Wiley, dan Springer.

2. Prosiding
 Definisi
Prosiding merupakan kumpulan paper akademis hasil publikasi dari seminar
akademis atau konferensi. Prosiding berisi hasil-hasil pemikiran para peneliti yang sudah
diseminarkan dalam suatu acara seminar akademis yang telah dipublikasikan baik yang
diselenggarakan pada tingkat nasional maupun internasional. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) Prosiding merupakan kumpulan makalah seminar yang telah
dibukukan. Terdapat paper yang merupakan hasil dari pemikiran para ahli di dalam
prosiding. Paper merupakan artikel ilmiah yang penulisannya mengikuti format-format
tertentu. Paper biasanya adalah hasil dari penelitian baru dan dapat juga bentuk ulasan
kembali dari penelitian-penelitian terdahulu. Karya tulis tersebut harus sudah
diseminarkan baik secara nasional maupun secara internasional. Prosiding memuat
makalah dari pembicara kunci (makalah kunci), makalah dari pembicara utama lain
(makalah utama), dan makalah dari peserta seminar atau konferensi atau simposium
(makalah pendamping).
 Ketentuan dan Karakteristik Prosiding
Secara umum ketentuan sistematika paper atau makalah dalam prosiding
mempunyai pola yang hampir sama dengan makalah hasil penelitian atau opini seperti
biasa, yaitu bagian pendahuluan, bagian isi dan bagian penutup. Namun, pada umumnya
penyelenggara seminar atau konferensi menetapkan ketentuan-ketentuan lain sesuai
dengan aturan yang mereka gunakan. Penyelenggara biasanya menetapkan template yang
di dalamnya sudah diatur syarat-syarat menyusun makalah atau paper seperti
jumlah kata, sistematika penulisan, serta apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
dalam makalah.
Prosiding yang dipublikasikan pada seminar harus memenuhi persyaratan-
persyaratan tertentu. Syarat-syarat buku ilmiah yang dipublikasikan sesuai dengan jenis
prosidingnya. Pada prosiding seminar nasional syarat-syaratnya meliputi:

 Memuat makalah atau paper yang lengkap;


 Penulisan dalam Bahasa Indonesia;
 Mempunyai International Standard Book Number (ISBN);
 Penerbit harus lembaga ilmiah yang bereputasi, yaitu lembaga penelitian atau
perguruan tinggi;
 Penulis yang ikut berpartisipasi dalam penulisan makalah paling sedikit harus berasal
dari empat institusi yang berbeda;
 Editor harus sesuai dengan bidang ilmu prosiding yang dibuat; dan
 Paper harus terjamin keasliannya dan tidak mengandung unsur plagiarisme.

Pada prosiding seminar internasional syarat-syaratnya meliputi:

 Memuat makalah atau paper yang lengkap;


 Penulisan dalam bahasa resmi PBB yaitu bahasa Inggris, Arab, Perancis, Spanyol,
Rusia atau Tiongkok;
 Mempunyai International Standard Book Number (ISBN);
 Penulis yang ikut berpartisipasi dalam penulisan makalah paling sedikit harus berasal
dari empat negara yang berbeda;
 Editor harus sesuai dengan bidang ilmu prosiding yang dibuat dan dapat berasal dari
berbagai Negara dengan bidang keilmuan yang sama; dan
 Paper harus terjamin keasliannya dan tidak mengandung unsur plagiarisme.

 Prosiding baik skala nasional maupun internasional harus memuat paper yang
lengkap. Paper tersebut harus memenuhi format-format penulisan sebagai berikut :
1. Abstrak
Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa inggris, biasanya
memuat 150-200 kata. Abstrak memuat keseluruhan yang terdapat dalam paper,
mencakup latar belakang permasalahan, tujuan penelitian, metode yang digunakan,
hasil-hasil temuan yang didapatkan, dan kesimpulan dari penelitian yang sudah
dilakukan. Selain itu, abstrak ditulis tanpa mencantumkan singkatan-singkatan yang
sulit dipahami atau yang tidak lazim. Di dalam abstrak terdapat kata kunci yang
biasanya terdiri dari maksimal 5 kata yang utama dan terpilih. Pemilihan kata kunci
harus mewakili keseluruhan isi naskah karya ilmiah.
2. Pendahuluan
Pendahuluan memuat latar belakang permasalahan, pengantar pentingnya penelitian
yang akan dikaji dan dasar pemikiran untuk memecahkan permasalahan yang akan
diteliti. Di dalam pendahuluan juga terdapat tujuan penelitian yaitu tujuan
dilakukannya penelitian tersebut dan memuat sasaran topik yang akan dikaji dalam
penelitian.
3. Landasan Teori
Landasan teori memuat teori-teori yang didapatkan dari tinjauan pustaka yang
berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil penelitian menampilkan data-data yang didapatkan dari penelitian, pengolahan
data hasil penelitian, dan hasil-hasil temuan dari penelitian. Pembahasan menjelaskan
secara detail hasil dari penelitian, menafsirkan hasil yang dikaitkan dengan landasan
teori yang berkaitan dengan penelitian tersebut, memodifikasi teori yang sudah ada
sebelumnya atau menyusun teori baru yang didapatkan dari hasil penelitian yang
telah dilakukan.
5. Kesimpulan
Kesimpulan ditulis dalam bentuk butir-butir yang berkaitan dengan hasil penelitian
dan kesimpulan menjawab tujuan penelitian yang telah diuraikan pada bagian
pendahuluan.
6. Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan referensi yang terkait dengan penelitian. Daftar pustaka
minimal ada 10 referensi, baik itu referensi dari jurnal nasional, jurnal internasional
maupun prosiding dan semua referensi dianjurkan yang mutakhir (up to date).

Anda mungkin juga menyukai