Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN OBSERVASI

BUDAYA DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

DI SMAN 1 KALIDAWIR

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Oleh:

Ferdi Agus Prastyo

NIM: 12204183063

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

2021
LAPORAN OBSERVASI

BUDAYA DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

DI SMAN 1 KALIDAWIR

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Disusun untuk melengkapi tugas dan

memenuhi syarat mata kuliah

Magang I

Oleh:

Ferdi Agus Prastyo

NIM: 12204183063

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

2021

i
LEMBAR PENGESAHAN

Dengan ini Ferdi Agus Prastyo dinyatakan telah melaksanakan program Magang I
dan Laporan Observasi yang ditulis oleh mahasiswa tersebut telah mendapatkan
persetujuan dari Pembimbing Lapangan dan Dosen Pembimbing Magang.

Tulungaung, 23 Mei 2021

Dosen Pembimbing, Pembimbing Lapangan,

Mukhamad Sukur, M.Pd.I. Drs. Nahrowi

NIDN. 2001058304 NIP. 19680411 200003 1 006

Mengetahui,

Kepala Sekolah/ Pimpinan Lembaga

Agus Joko Santoso, S.Pd.

NIP. 19670921 198703 1 005

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul……………………………...…………………………………….
Halaman Judul…………………………………………………………...………...i
Lembar Pengesahan…………………...…………………………………….…….ii

Daftar Isi………………………………………………………………………….iii

Daftar Lampiran………………………………………………………………… iv

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1

A. Latar Belakang Observasi………………………………………...…….…1


B. Tujuan Observasi………………………………………………...…...…...2
C. Ruang Lingkup Observasi…………………………………………..……..3

BAB II OBSERVASI DAN REFLEKSI………………………………………..4

A. Waktu dan Tempat Observasi…………………………………………......4


B. Hal-hal yang Diobservasi ….………………………………………...........4
C. Budaya Lembaga Mitra……………………………………………………4
D. Rancangan Pembelajaran…………………………………………...……..8
E. Pelaksanaan Proses Pembelajaran……………………………………........9
F. Masalah-masalah Pembelajaran dan Cara Mengatasi…………………....12

BAB III PENUTUP……………………………………………………………..14

A. Kesimpulan…..…………………………………………………………..14
B. Saran..……………………………………………………………………15

LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………………..

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumen Foto Pelaksanaan Observasi Lingkungan Sekolah dan

Observasi Proses Pembelajaran

Lampiran 2 Jurnal Kegiatan Kunjungan dan Konsultasi

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Observasi


Sebagaimana kita ketahui, dunia pendidikan senantiasa mengalami
perubahan secara dinamik. Perubahan itu mengindikasikan bahwa proses
pendidikan harus senantiasa menyesuaikan perkembangan zaman. Zaman
yang semakin modern ini menjadi tantangan sendiri dalam dunia
pendidikan. Sistem pendidikan yang diterapkan harus mampu menjawab
tantangan yang diberikan sehingga permasalahan di dalam dunia pendidikan
dapat diselesaikan dengan baik.
Mahasiswa sebagai agent of change (agen perubahan) diharuskan
peka terhadap perubahan yang terjadi di sekelilingnya. Mahasiswa harus
memberikan kontribusi yang positif demi perubahan kehidupan yang lebih
baik dan berorientasi kepada tercapainya tujuan dan cita-cita Bangsa
Indonesia. Jika dikaitkan dengan sistem pendidikan yang berlaku saat ini,
khususnya bagi mahasiswa yang dipersiapkan untuk menjadi tenaga
pendidik di sekolah harus ikut andil dalam mengetahui proses pembelajaran
yang dilaksanakan di sekolah agar nantinya mampu dalam menghadapi
situasi belajar mengajar.
Untuk mengetahui situasi belajar mengajar yang dilakukan di
sekolah, salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan cara observasi
(pengamatan). Jika ditinjau dari segi istilah, observasi adalah kegiatan
terhadap suatu proses atau objek yang bertujuan untuk merasakan dan
memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan
dan gagasan yang dimiliki demi mendapatkan informasi tertentu sebagai
bahan untuk melanjutkan penelitian. Observasi bertujuan untuk
memperoleh data berdasarkan fakta atau gejala secara langsung dan
sistematis. Dengan dilakukannya observasi, observer dapat melihat
kenyataan atau fakta yang terjadi di lapangan.
Dalam rangka mempersiapkan calon tenaga pendidik yang
berkualitas, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung pada
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) telah mencanangkan suatu

1
program yang dapat menunjang kegiatan mahasiswa sebagai calon tenaga
pendidik, yaitu magang. Di dalam program tersebut, mahasiswa akan
dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mendidik. Program
ini digunakan sebagai sarana pembelajaran untuk menjadi seorang tenaga
pendidik yang memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial , dan
professional.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Tulungagung
telah mengadakan program Magang I dan II secara berurutan untuk
menyiapkan calon tenaga pendidik. Tujuan dilakukannya program Magang
I adalah bertujuan untuk melakukan observasi terhadap sekolah, meliputi
profil sekolah, gambaran sekolah, kultur sekolah, kopetensi pendidik,
perangkat pembelajaran, dan proses pembelajaran yang dilakukan oleh
salah satu guru pamong. Setelah Magang I, nantinya akan langsung
dilakukan Magang II sebagai kelanjutan dari program sebelumnya.
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN
Tulungagung berkesempatan untuk melakukan kegiatan observasi di salah
satu sekolah yang menjadi mitra IAIN Tulungagung untuk melaksanakan
kegiatan Magang I dan II. Observer berkesempatan untuk melakukan
observasi di SMAN 1 Kalidawir yang terletak di Desa Ngubalan,
Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung. Kegiatan observasi ini
merupakan tahap awal yang dilakukan oleh mahasiswa untuk mengetahui
budaya dan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di SMAN 1
Kalidawir. Dengan kegiatan observasi ini, diharapkan dapat memberikan
manfaat, baik untuk observer sendiri maupun orang lain dalam mengatasi
yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di sekolah.
B. Tujuan Observasi
Secara umum, observasi yang dilakukan pada program magang I ini
bertujuan untuk membentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap
profesional mahasiswa sebagai calon pendidik. Adapun tujuan secara
khusus yaitu:
1. Untuk memenuhi tugas Magang I sebagai syarat wajib untuk
kelulusan menempuh program studi pada jenjang S-1.

2
2. Untuk mengetahui budaya dan suasana kegiatan pembelajaran di
SMAN 1 Kalidawir.
3. Untuk mengetahui tingkat kemampuan dan keterampilan seorang
tenaga pendidik (guru) dalam melaksanakan proses kegiatan belajar
mengajar (KBM) di SMAN 1 Kalidawir.
4. Untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi
pembelajaran yang disampaikan oleh guru di SMAN 1 Kalidawir.
5. Untuk menambah pengalaman observer di dunia pendidikan
sehingga nantinya ilmu yang diperoleh dapat digunakan di dunia
nyata.
C. Ruang Lingkup Observasi
Ruang lingkup observasi pada kegiatan Magang I yang dilakukan di
SMAN 1 Kalidawir yaitu meliputi budaya di lingkungan sekolah dan
pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas. Namun, situasi yang terjadi
saat ini kurang kondusif karena adanya pandemi Covid-19. Kebijakan yang
diambil oleh sekolah adalah melaksanakan pembelajaran secara daring
dengan sistem Virtual dari Rumah (VDR) rumah dan tatap muka di sekolah
dengan persentase 25% siswa yang masuk secara bergantian sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan oleh pihak sekolah. Observer melaksanakan
observasi dengan bergabung bersama siswa pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung. Metode yang digunakan adalah metode
partisipate observation dan non partisipate observation. Observer tidak
terlibat di dalam pembelajaran secara langsung, tetapi observer masuk
dalam kegiatan pembelajaran untuk memperoleh data dan fakta sebagai
bahan untuk menyusun laporan observasi. Kedudukan observer adalah
sebagai pengamat yang mengamati aktivitas pembelajaran yang dilakukan
oleh guru dan siswa. Observer mencatat hal-hal yang terjadi di dalam proses
pembelajaran dan hal-hal yang berkaitan dengan pengamatan secara
mendetail. Keberadaan observer di dalam ruang kelas dilakukan seminimal
mungkin dengan tujuan agar tidak mengganggu jalannya kegiatan
pembelajaran yang dilakukan.

3
BAB II

OBSERVASI DAN REFLEKSI

A. Waktu dan Tempat Observasi


Waktu pelaksanaan observasi dimulai pada tanggal 17 Maret – 22
Mei 2021. Observasi budaya lembaga mitra dilaksanakan pada hari Kamis,
1 April 2021, sedangkan untuk observasi pembelajaran di kelas
dilaksanakan di ruang kelas X MIPA 3 pada hari Jumat, 16 April 2021 pukul
07.50 – 08.30 WIB. Untuk melengkapi data-data observasi, observer juga
melakukan wawancara kepada kepada Guru Pamong Mata Pelajaran
Matematika selaku pendamping kegiatan program Magang I, yaitu Bapak
Drs. Nahrowi.
B. Hal-hal yang Diobservasi
Hal-hal yang diobservasi oleh observer diantaranya:
1. Budaya, suasana, dan tata cara berperilaku yang sudah sejak lama
diterapkan di SMAN 1 Kalidawir.
2. Praktik kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa di
SMAN 1 Kalidawir, baik berupa kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,
dan kegiatan penutup.
3. Masalah-masalah yang muncul dalam kegiatan pembelajaran, respon
guru dalam menghadapi keunikan sikap dan perilaku pada siswa, dan
upaya guru dalam mengatasi hal tersebut.
4. Hal-hal unik yang bersifat kreatif dan inovatif yang berasal dari guru
sehingga dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi observer nantinya
ketika terjun langsung mengajar di sekolah.
C. Budaya Lembaga Mitra
SMA Negeri 1 Kalidawir memiliki nama lain, yaitu SMAKALITA
atau SMA Kucur. Nama “Kucur” tersebut merupakan sebutan untuk aliran
sumber mata air yang letaknya berada di sekitar sekolah. Kata “Kucur”
memiliki kepanjangan yang menarik, yaitu Kreatif, Ulet, Cekatan, Unggul,
dan Rajin. Secara geografis, SMA Negeri 1 Kalidawir berada di wilayah
dataran tinggi, tepatnya di lereng gunung dengan kemiringan 65°. SMAN 1

4
Kalidawir terletak di desa Ngubalan, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten
Tulungagung, Jawa Timur. Sekolah ini berjarak 4 km dari Kantor
Kecamatan Kalidawir. SMA Negeri 1 Kalidawir terbagi menjadi wilayah,
yaitu wilayah bawah yang terdiri dari dua tingkat dan wilayah atas yang
terdiri dari tujuh tingkat dengan sistem bangunannya menyerupai terasering.
SMA Negeri 1 Kalidawir memiliki semboyan, yaitu “Adhikari Widya
SMAKALITA” yang menunjukkan keyakinan seluruh warga sekolah bahwa
SMAN 1 Kalidawir tidak hanya memiliki posisi tinggi secara geografis,
tetapi juga mampu mewujudkan komitmen untuk menyiapkan generasi
penerus menjadi generasi yang memiliki kualitas dan kompetensi yang
tinggi di bidang keahlian masing-masing, memiliki motivasi yang tinggi
untuk belajar, mengembangkan jiwa kewirausahaan lewat berbagai kegiatan
yang mendukung, dan memperkokoh jati diri sebagai insan yang
berkarakter dan berintegritas dalam wujud pelajar yang memiliki Profil
Pancasila.
1. Visi Sekolah
“Terwujudnya insan yang berkeahlian, berwawasan lingkungan,
berintegritas, berbudaya Indonesia, dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa demi tegak abadi dan bermartabatnya NKRI.”
2. Misi Sekolah
a. Meningkatkan kompetensi, komitmen, dan integritas pendidik dan
tenaga kependidikan.
b. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berdeferensiasi,
berkeahlian, dan holistik.
c. Menyelenggarakan kegiatan pengelolaan sekolah yang berkualitas
berbasis data dan teknologi informasi dalam rangka memenuhi
akuntabilitas publik.
d. Meningkatkan kesempatan berprestasi unggul secara seimbang
berbasis akademik inovatif dan berbasis ekonomi kreatif bagi guru,
tenaga kependidikan, dan peserta didik.
e. Menjadikan sekolah sebagai rumah kedua yang aman, nyaman, dan
menyenangkan serta terbebas dari perundungan.

5
f. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dalam wadah keragaman nusantara.
g. Menyiapkan peserta didik yang berjiwa kewirausahaan, bersikap
antisipatif, berbudi pekerti luhur, berbudaya karakter Indonesia, dan
yang mampu bersaing lintas batas maupun lintas zaman.
h. Mengembangkan dan membudayakan kearifan lokal, kepedulian
konservasi flora, fauna, dan sumber daya alam nusantara.
i. Menyelenggarakan kegiatan dalam rangka menumbuh kembangkan
jiwa nasionalisme dan wawasan nusantara demi tegak abadi
eksistensi dan bermartabatnya NKRI.

SMA Negeri 1 Kalidawir merupakan salah satu sekolah di


Kabupaten Tulungagung yang memiliki prestasi yang membanggakan. Hal
tersebut tentunya tidak terlepas pihak sekolah yang memfasilitasi kegiatan
akademik maupun non-akademik siswa dengan baik sehingga prestasi yang
ditorehkan dapat menjunjung dan mengharumkan nama sekolah. Siswa
SMAN 1 Kalidawir senantiasa melaksanakan setiap peraturan yang telah
ditetapkan, bahkan siap menerima resiko apabila melakukan pelanggaran.
Peraturan tidak hanya ditaati dan dijalankan oleh para siswa saja, tetapi
semua warga sekolah beserta tamu yang datang harus menaati dan
menjalankan peraturan yang sudah ditetapkan. Kedisiplinan di SMA Negeri
1 Kalidawir juga sangat dijunjung tinggi dengan tujuan untuk menjaga nama
baik sekolah serta menjalankan peraturan dan kebiasaan yang telah
diterapkan sejak dahulu.

Kedisiplinan sangat dijunjung tinggi di sekolah sebagai bekal untuk


mencapai kesuksesan. Kedisiplinan tersebut diterapkan dalam berbagai
bentuk, antara lain wajib berseragam lengkap bagi siswa dan guru serta
berpakaian rapi bagi karyawan yang ada di sekolah. Guru selalu datang di
kelas tepat waktu agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan
maksimal sebagai bentuk penghargaan terhadap waktu karena waktu itu
adalah uang. Selain itu, guru juga memberikan contoh kepada siswa agar
rajin dan semangat dalam menuntut ilmu. Meskipun terdapat petugas

6
kebersihan, seluruh warga sekolah juga disiplin dalam menjaga kebersihan
dan kerapian lingkungan sekolah. Siswa wajib menjaga kebersihan
lingkungan sekolah dengan melaksanakan piket kelas, membuang sampah
pada tempatnya, merawat bangunan sekolah, dan lain-lain. Bahkan, guru
pun juga harus menjaga kebersihan ruangan serta lingkungan sekolah untuk
memberikan teladan kepada siswanya.

Peraturan adalah suatu hal yang tidak mudah untuk dijalankan. Perlu
pembiasaan sejak dini agar tidak berat dalam menjalankan sesuau hal yang
sudah disepakati bersama. Sejauh observer mengamati, ketika ada siswa
yang kedapatan melanggar peraturan, maka guru pun langsung menegur,
lalu memberikan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Setelah
menjalani hukuman sesuai sanksi yang diberikan, siswa meminta maaf
kepada guru dan berjanji untuk tidak mengulanginya serta berusaha untuk
memperbaiki diri. Hubungan sosial antara siswa, guru, staff TU, karyawan,
dan warga sekolah lainnya terjalin dengan baik. Jika bertemu, warga
sekolah satu dengan yang lainnya saling menegur sapa, mengingatkan jika
ada kesalahan, serta saling membantu atau gotong royong. Guru juga
bersedia menerima konsultasi di luar jam pembelajaran apabila siswa masih
mengalami kesulitan pada mata pelajaran, maupun hal-hal lainnya seperti
kegiatan ekstrakurikuler, acara-acara yang akan diadakan lingkungan
sekolah, dan lain-lain.

Hubungan yang baik juga terjalin antara pihak sekolah dengan orang
tua/wali murid. Sekolah rutin mengadakan rapat setiap satu semester yang
dihadiri oleh orang tua/wali murid untuk mengadakan penyuluhan
mengenai proses belajar dan kegiatan siswa di sekolah, kebutuhan
administrasi sekolah, serta pembagian rapor siswa. Pihak sekolah juga
terbuka apabila terdapat keluhan dari wali murid, kemudian mencari solusi
yang terbaik untuk mengatasi hal yang dikeluhkan. Hal ini sebagai wujud
pertanggungjawaban pihak sekolah dalam memberikan layanan kepada
orang tua/wali murid. Para tamu yang datang ke sekolah disambut dengan

7
sangat baik dan antusias, termasuk kegiatan Magang I dan II yang
dilaksanakan oleh mahasiswa IAIN Tulungagung.

D. Rancangan Pembelajaran

Sebelum memulai kegiatan pembelajaran di kelas, guru diharuskan


membuat perangkat pembelajaran, seperti RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran), bahan ajar, media pembelajaran, dan administrasi
pembelajaran yang lainnya. Guru pamong mata pelajaran matematika di
SMA Negeri 1 Kalidawir telah membuat RPP, bahan ajar matematika, dan
lembar kerja siswa (LKS) sebagai bahan latihan soal bagi siswa. Mengingat
saat ini masih terjadi pandemi Covid-19, maka guru pamong matematika
juga menambahkan video pembelajaran yang didapatkan dari Youtube
sebagai suplemen belajar siswa ketika belajar secara mandiri di rumah. Saat
berada di sekolah, guru hanya menggunakan media konvensional, yaitu
papan tulis dan spidol. Penjelasan materi disampaikan dengan metode
ceramah. Selain itu, guru mengajak siswa untuk berdiskusi secara bersama-
sama untuk membahas materi yang belum dipahami. Ketika pembelajaran
dilakukan secara daring, guru menggunakan media Smartphone berbasis
Android dan Personal Computer (PC) untuk meng-upload tugas dan materi
pembelajaran. SMA Negeri 1 Kalidawir juga menggunakan e-learning
berbasis G-Suite untuk kegiatan pembelajaran daring. Guru mengupload
RPP, daftar materi pembelajaran, dan bahan ajar yang akan digunakan.
Kemudian, siswa mengakses G-Suite untuk berdiskusi, mempelajari materi
secara mandiri, dan mengumpulkan tugas.

Guru membuat RPP berdasarkan Kalender Akademik, Silabus,


Program Tahunan (Prota), dan Program Semester (Promes). RPP dibuat
dengan tujuan untuk membuat gambaran tentang pembelajaran yang akan
dilakukan dan memudahkan guru ketika kegiatan belajar mengajar
berlangsung. Untuk mata pelajaran matematika, pada masa pandemi ini RPP
yang digunakan oleh guru pamong adalah RPP dengan format satu lembar.
Tetapi, beliau menegaskan bahwa RPP yang biasa dibuat adalah
menggunakan format lama karena tahapan-tahapannya lebih rinci. Untuk

8
format RPP satu lembar tersebut memuat tiga hal pokok yaitu tujuan
pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan instrumen penilaian hasil
belajar. Saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19 sehingga
pembelajaran tatap muka belum dilaksanakan dengan maksimal. Siswa
yang datang ke sekolah hanya sebagian saja dengan menggunakan sistem
shift. Siswa yang tidak masuk ke sekolah tetap mengikuti pembelajaran
secara daring, sehingga guru mempersiapkan materi atau bahan ajar berupa
video pembelajaran dari Youtube serta tugas atau latihan soal yang diupload
di G-Suite.

Ketika pembelajaran di kelas, guru melanjutkan materi


pembelajaran matematika, memberikan contoh soal beserta
penyelesaiannya, memberikan latihan soal, serta membahas kesalahan-
kesalahan siswa ketika mengerjakan latihan soal untuk menghindari
kesalahpahaman pada siswa mengenai konsep matematika. Media yang
digunakan guru di kelas adalah media konvensional yaitu berupa papan tulis
dan spidol. Meskipun media yang digunakan sederhana, tetapi media ini
paling cocok digunakan untuk siswa SMAN 1 Kalidawir pada mata
pelajaran matematika. Sebagai tambahan, guru juga menggunakan
penggaris besar untuk alat bantu menggambar objek-objek matematika.

E. Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Pada saat observer melakukan kegiatan observasi, proses


pembelajaran dilakukan secara luring. Bapak Drs. Nahrowi selaku guru
pamong mata pelajaran matematika mengajar Matematika Wajib kelas X.
Observasi dilakukan di kelas X MIPA 3. Tak lupa, Bapak Drs. Nahrowi juga
membawa perangkat pembelajaran secara lengkap ke dalam kelas. Kegiatan
pembelajaran yang dilakukan mencakup kegiatan pendahuluan (membuka
pelajaran), inti, dan penutup.

Pada kegiatan pendahuluan, guru memulai pembelajaran


matematika dengan mengucap salam. Lalu, siswa merespon dengan
menjawab salam. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, guru memimpin

9
berdoa terlebih dahulu sesuai dengan keyakinan masing-masing. Setelah
berdoa, guru memastikan kehadiran siswa dengan melakukan presensi,
kemudian guru juga mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran
melalui aktivitas yang menarik perhatian siswa. Guru juga mengaitkan
materi yang akan dipelajari dengan pengetahuan yang telah dipelajari
sehingga siswa dapat lebih matang dalam mempersiapkan diri untuk
mempelajari materi selanjutnya.

Pada kegiatan inti, guru memimpin kegiatan diskusi bersama dengan


materi pokok yaitu Trigonometri. Pada tahap awal, guru tidak lupa untuk
mendemonstrasikan tentang kompetensi yang harus dikuasai siswa.
Kompetensi Dasar (KD) yang diajarkan pada saat observer melakukan
pengamatan yaitu menentukan perbandingan trigonometri pada segitiga
siku-siku. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah peserta didik
(siswa) mampu menjelaskan dan menentukan perbandingan trigonometri
pada segitiga siku-siku dengan tepat. Guru mulai memantik diskusi dengan
satu pertanyaan terkait konsep segitiga siku-siku yang didapatkan pada
jenjang SMP dahulu. Metode diskusi dipilih dengan tujuan untuk
melibatkan siswa secara aktif. Dalam hal ini, guru juga menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan dengan membuat gurauan yang
mengundang tawa siswa. Kemudian guru menunjuk salah satu siswa untuk
menjawab pertanyaan tersebut dan memintanya untuk menjelaskannya
secara lisan. Sambil menunggu jawaban siswa tersebut, guru meminta siswa
lain saling berdiskusi untuk menambahkan jawaban dari siswa yang telah
ditunjuk. Siswa yang ditunjuk menjawab pertanyaan dengan baik dan siswa
lainnya kemudian menambahkan jawaban. Guru kemudian menguatkan
kembali jawaban yang berasal dari siswa dan menjelaskan konsep segitiga
siku-siku di papan tulis menggunakan spidol dan penggaris panjang sebagai
alat bantu menggambar serta menulis. Guru pun menggunakan media
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
dan memanfaatkan media pembelajaran tersebut dengan efektif dan efisien.
Materi yang dituliskan tersebut beserta penjelasan yang disampaikan
kepada siswa merupakan balikan (feedback) dari respon siswa terhadap

10
pertanyaan yang dilontarkan. Balikan tersebut juga disampaikan secara jelas
terhadap performansi siswa. Materi yang disajikan menunjang pencapaian
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa dan disajikan benar secara
teoritis. Guru mendorong siswa untuk mengungkapkan kesulitan yang
dihadapi. Beberapa saat kemudian, terdapat siswa yang menanyakan materi
yang belum dipahami. Guru pun segera menjawab pertanyaan siswa
tersebut dengan memadai dan menggunakan bahasa yang jelas dan mudah
dipahami (komunikatif). Siswa lalu merespon jawaban dari guru dan
mengatakan bahwa akan mempelajari lebih lanjut lagi.

Pada bagian penutup, guru membantu siswa dalam membuat


kesimpulan terkait materi Trigonometri serta memberikan penguatan
kembali terhadap materi yang telah disampaikan. Sebagai bekal di rumah,
guru menginstruksikan kepada siswa untuk mengerjakan beberapa latihan
soal yang ada di dalam buku LKS dan akan dibahas kembali pada pertemuan
selanjutnya. Guru melakukan assesment (penilaian) sesuai dengan
Kompetensi Dasar (KD) yang harus dicapai siswa. Beberapa saat kemudian,
bel tanda pergantian jam pembelajaran pun berbunyi. Guru bersama siswa
menutup kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan berdoa bersama-
sama, kemudian mengucapkan salam.

Dari hal tersebut, observer mendapatkan ilmu yang baru mengenai


cara menjadi seorang pendidik matematika yang baik melalui pengamatan
yang dilakukan. Seorang pendidik harus mempunyai kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial , dan professional dalam melaksanakan
tugasnya. Guru juga harus mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dalam
mengajar dan tampil dengan performa yang baik terhadap penyampaian
materi yang dilakukan. Guru juga harus mampu mengorganisasikan waktu
secara tepat sehingga semua kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan
efektif dan efisien. Sebagai seorang guru, gaya berpakaian pun juga harus
diperhatikan. Guru harus berbusana dan berdandan dengan sopan dan rapi
yang mencerminkan cara berpakaian yang tepat untuk seorang guru. Hal
tersebut telah dilakukan oleh Bapak Drs. Nahrowi selaku guru mata

11
pelajaran Matematika Wajib. Hal yang tidak kalah penting adalah guru
harus memperlakukan siswa secara bijak dan adil serta tidak boleh
membeda-bedakan perlakuan antara satu siswa dengan siswa yang lain.

F. Masalah-masalah Pembelajaran dan Cara Mengatasi

Masalah-masalah yang ditemukan dalam kegiatan pembelajaran di


kelas tidak banyak ditemukan. Hanya saja permasalahan yang terlihat saat
observer melakukan pengamatan yaitu siswa masih belum menguasai dan
banyak yang lupa terhadap materi matematika yang didapat pada jenjang
SMP, siswa yang aktif dalam kegiatan diskusi hanya segelintir orang saja,
dan beberapa siswa ada yang mengantuk. Hal tersebut sangat dimaklumi
mengingat siswa yang ada di kelas bersifat heterogen dan tidak dapat
disamakan antara siswa satu dengan hal yang lainnya.

Guru pun mempunyai teknik tersendiri dalam mengatasi hal


tersebut. Untuk mengatasi permasalahan yang pertama adalah guru
mengulangi kembali materi yang didapatkan pada jenjang SMP dahulu
secara mendetail dengan tujuan untuk membangkitkan ingatan siswa
terhadap materi tersebut. Penjelasan dilakukan secara perlahan sehingga
siswa memahami betul hal-hal yang disampaikan karena materi tersebut
sebagai prasyarat materi yang dipelajari saat ini. Untuk permasalahan yang
kedua, guru mengatasinya dengan cara menunjuk siswa dan memberikan
pertanyaan secara kontinu sehingga siswa terdorong untuk melakukan
diskusi bersama temannya karena harus menjawab pertanyaan yang
diberikan. Dalam hal ini, siswa pun kemudian memiliki kesadaran diri untuk
aktif dalam kegiatan diskusi bersama. Untuk permasalahan yang ketiga,
guru menaikkan volume suara dengan lebih tinggi lagi dan mengajak siswa
untuk bergurau sehingga siswa yang merasa mengantuk tidak akan
mengantuk lagi.

Masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran dan cara


mengatasinya tersebut dapat observer jadikan bekal mengajar ketika sudah
terjun di sekolah. Dengan bekal tersebut, observer dapat mengetahui

12
treatment yang harus dilakukan ketika menghadapi situasi yang nyata.
Masalah-masalah yang terjadi jangan sampai dijadikan hambatan dalam
proses pembelajaran. Akan tetapi, jadikanlah masalah tersebut sebagai
motivasi untuk terus melakukan inovasi dan perbaikan demi peningkatan
mutu pembelajaran di kelas sehingga tercipta suasana pembelajaran yang
ideal sesuai dengan cita-cita.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
SMAN 1 Kalidawir memiliki nama lain, yaitu SMAKALITA
atau SMA Kucur merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas
(SMA) yang berada di wilayah dataran tinggi, tepatnya di lereng
gunung dengan kemiringan 65°. SMAN 1 Kalidawir terletak di desa
Ngubalan, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Jawa
Timur. Sekolah ini berjarak 4 km dari Kantor Kecamatan Kalidawir.
SMAN 1 Kalidawir memiliki semboyan, yaitu “Adhikari Widya
SMAKALITA” yang menunjukkan keyakinan seluruh warga sekolah
bahwa SMAN 1 Kalidawir tidak hanya memiliki posisi tinggi secara
geografis, tetapi juga mampu mewujudkan komitmen untuk
menyiapkan generasi penerus menjadi generasi yang memiliki kualitas
dan kompetensi yang tinggi di bidang keahlian masing-masing,
memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar, mengembangkan jiwa
kewirausahaan lewat berbagai kegiatan yang mendukung, dan
memperkokoh jati diri sebagai insan yang berkarakter dan berintegritas
dalam wujud pelajar yang memiliki Profil Pancasila.
SMAN 1 Kalidawir memiliki prestasi yang membanggakan
sekolah baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. SMAN
1 Kalidawir juga memiliki budaya atau kebiasaan-kebiasaan yang baik
yang ditanamkan kepada siswa sejak dini. Seluruh kegiatan yang
dilakukan di sekolah berorientasi kepada kedisiplinan yang tinggi.
Semua warga sekolah melaksanakan peraturan sekolah dengan tertib
dan berani mempertanggungjawabkan perbuatannya apabila
melakukan pelanggaran dengan pemberian sanksi. Dari segi sarana dan
prasarana, SMAN 1 Kalidawir dilengkapi oleh fasilitas yang memadai
sehingga mendukung suasana belajar siswa.
Sistem pembelajaran di SMAN 1 Kalidawir dilakukan secara
luring dengan menggunakan metode konvensional dan daring dengan

14
menggunakan aplikasi berbasis G-Suite. Untuk siswa yang
melaksanakan pembelajaran secara luring (tatap muka), mereka masuk
dengan sistem shift dan sisanya belajar dari rumah dengan sistem
daring. Guru mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam
pembelajaran seperti materi pembelajaran, video pembelajaran,
silabus, RPP, tugas sekolah dan kelengkapan administrasi yang lain,
kemudian meng-upload di G-Suite agar dapat diakses oleh siswa. Guru
dapat mendesain pembelajaran dengan baik dengan fasilitas yang
disediakan oleh sekolah.
Guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang dimulai
dari kegiatan pendahuluan, lalu kegiatan inti, dan diakhiri dengan
kegiatan penutup dengan manajemen waktu yang baik. Guru mampu
memotivasi siswa untuk semangat dalam belajar dan membuat siswa
menjadi aktif dalam kegiatan diskusi. Tahapan-tahapan yang
dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan sudah sistematis dan sesuai
dengan Kompetensi Dasar (KD) dan tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai. Terdapat masalah-masalah yang terdapat di dalam
pembelajaran, yaitu siswa masih belum menguasai dan banyak yang
lupa terhadap materi matematika yang didapat pada jenjang SMP,
siswa yang aktif dalam kegiatan diskusi hanya segelintir orang saja,
dan beberapa siswa ada yang mengantuk. Meskipun demikian, guru
dapat mengatasi permasalahan tersebut dan kegiatan pembelajaran
dapat berjalan normal seperti biasa.
B. Saran

Saran dari observer untuk SMAN 1 Kalidawir yaitu teruslah


berinovasi dalam menciptakan hal baru di dalam dunia pendidikan.
Inovasi pendidikan dengan pemanfaatan G-Suite sebagai aplikasi
pembelajaran daring perlu ditingkatkan lagi dalam hal konten dan
sistem pelaksanaannya. Sebaiknya, guru membuat video pembelajaran
sendiri dengan memanfaatkan sumber daya yang ada sehingga selain
materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik dan kedekatan
antara guru dengan siswa semakin terjalin karena interaksi seakan-

15
akan dilakukan secara langsung. Semoga laporan observasi ini dapat
digunakan sebagai bahan rujukan dalam mengenali dan mengetahui
lebih dalam lagi mengenai SMAN 1 Kalidawir, serta saran dari
pembaca sangat observer nantikan demi perbaikan penulisan laporan
observasi ini di masa yang akan datang.

16
Lampiran 1 Dokumen Foto Pelaksanaan Observasi Lingkungan Sekolah

dan Observasi Proses Pembelajaran


Lampiran 2 Jurnal Kegiatan Kunjungan dan Konsultasi

JURNAL KEGIATAN KUNJUNGAN MAHASISWA KE LEMBAGA


MITRA DAN KONSULTASI DENGAN DOSEN PEMBIMBING MAGANG
I

Paraf
No Hari/Tanggal Deskripsi Kegiatan
GPM/DPM

8
9

10

11

12

13

Guru Pamong Magang, Dosen Pembimbing Magang,

Drs. Nahrowi Mukhamad Sukur, M.Pd.I.


NIP. 19680411 200003 1 006 NIDN. 2001058304

Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Kalidawir

Agus Joko Santoso, S.Pd.


NIP. 19670921 198703 1 005

Anda mungkin juga menyukai