Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS JEMBER

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

LEMBAR KERJA MAHASISWA


Dosen Pengampu Mata kuliah : Prof.Dr. Suratno, M.Si dan Dr. Iis Nur Asyiah, S.P., M.P.
Pokok Bahasan : Penyusunan Artikel Ilmiah: Kesimpulan dan Daftar
Pustaka
IDENTITAS MAHASISWA
Nama Firda
Kelas A
Pertemuan Ke 6
Hari/Tanggal Rabu/5 Oktober 2022
BAHAN DISKUSI
Setelah Menyimak Materi yang Disampaikan oleh Presenter, Jawablah Pertanyaan
Berikut!
1. Mengapa suatu jurnal harus melalui indeksasi? Apakah ada pengaruhnya terhadap
reputasi jurnal tersebut?
2. Apa yang membedakan antara jurnal sinta dan jurnal scopus?
3. Beberapa layanan indeksasi baru telah muncul, meliputi DOAJ, Hinari, Open L Gate,
SCOLOAR, SIIC databases and Ulrich’s International Periodical Directory. Apakah
layanan indeks ini cukup terpercaya? Bagaimana memilih jurnal terbaik berdasarkan
indeksnya?
4. Siapa saja yang berperan dalam publikasi Jurnal Nasional dan Internasional dan apa
saja perannya?
5. Apa yang membedakan antara Jurnal nasional dan Internasional?
HASIL PENGERJAAN
1. Pembangunan Sistem Indeksasi dan Sitasi Indonesia (SINTA) diinisiasi oleh Direktur
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti untuk memudahkan
pendataan dan pemetaan publikasi ilmiah yang dilakukan oleh akademisi dan peneliti.
SINTA menggunakan teknologi berbasis web untuk mengukur kerja peneliti dan
institusi berdasarkan kualitas dan jumalh publikasi serta peringkat jurnal berdasarkan
jumlah artikel dan sitasinya.
2. Jurnal Sinta secara garis besar adalah database jurnal-jurnal nasional yang sudah
terakreditasi oleh ARJUNA, Sehingga bisa dituju untuk membuktikan seorang dosen
dan peneliti sudah menerbitkan jurnal nasional terakreditasi. Sementara jurnal Scopus
merupakan database untuk jurnal internasional bereputasi. Perbedaan yang kedua dari
jurnal Sinta dan jurnal Scopus adalah pada cakupannya. Sebagaimana penjelasan di
poin sebelumnya, Sinta mencakup jurnal bertaraf nasional.Sehingga jurnal lokal dan
jurnal-jurnal nasional yang belum terakreditasi tidak bisa masuk ke database ini. Perlu
usaha lebih agar jurnal yang dipublikasikan bisa terakreditasi oleh ARJUNA sehingga
bisa segera masuk ke Sinta.Sementara cakupan jurnal Scopus tentu saja jurnal
berskala internasional, itupun bukan sembarang internasional. Melainkan jurnal
internasional yang sudah memenuhi sejumlah standar sehingga kualitasnya terjamin
dan terbukti. Perbedaan jurnal Sinta dan jurnal Scopus berikutnya adalah pada
standar. Jadi, sebagai database yang merangkum jurnal dengan kualitas tinggi. Baik
Sinta maupun Scopus tentu memiliki standar yang tinggi juga. Selain jurnal yang
dimuat di dalam Sinta dan Scopus, masih banyak jurnal yang belum terindeks di
dalamnya. Penyebab utamanya adalah jurnal-jurnal tersebut belum memenuhi standar
untuk masuk ke database mereka.Pada Sinta, standar yang dipakai adalah hasil
akreditasi dari ARJUNA dan juga sitasi. Artinya, jurnal nasional yang sudah
mendapatkan akreditasi dari ARJUNA bisa masuk ke Sinta. Kemudian, jurnal
nasional yang sitasinya cukup banyak karena dijadikan rujukan atau referensi.
Nantinya akan mempengaruhi nilainya di sistem Sinta. Jika sudah banyak dan ada
akreditasi, maka otomatis masuk ke Sinta.Sementara standar untuk Scopus adalah
jurnal internasional yang memiliki standar dan reputasi tinggi. Reputasi tinggi ini juga
dilihat dari sitasi dan kinerja jurnal internasional tersebut. Nantinya juga akan
berhubungan dengan jumlah sitasinya.
3. Kebanyak jurnal lebih suka diindeks dalam database yang kredibel. Meskipun
demikian, ada banyak jurnal yang memilih untuk diindeks pada lebih dari satu
database untuk meningkatkan visibilitas yang lebih tinggi. Meskipun demikian, setiap
database memiliki fitur “indeksasi” tersendiri yang memungkinkan pengguna untuk
mencari semua jurnal yang diindeks oleh database tersebut. Biasanya, seseorang dapat
menelusur dari “daftar utama jurnal” atau dapat menemukannya dengan
menggunakan pilihan “Search.” Misalnya, para peneliti dapat menggunakan Clarivate
Master Journal List untuk menentukan apakah jurnal yang dipilih terindeks dalam
daftar jurnal ISI. Anda dapat menelusur jurnal yang menjadi target dengan
mengetikkan nama jurnal atau ISSNnya. Dengan mengusung konsep multidisiplin,
indeks WOS memberikan cakupan yang sangat komprehensif dalam berbagai disiplin
ilmu, termasuk sains, ilmu-ilmu sosial (social sciences), serta humaniora (art and
humanities). Berbagai indeks yang disediakan oleh WOS meliputi: Science Citation
Index Expanded (SCIE), Social Sciences Citation Index (SSCI), Arts and Humanities
Citation Index (AHCI), Emerging Sources Citation Index (ESCI), Current Chemical
Reactions and Index Chemicus, Book Citation Index (BCI), dan Conference
Proceedings Citation Index (CPCI).    Dengan demikian, peneliti dapat menemukan
apakah jurnal targetnya terdaftar dalam database Scopus dengan menggunakan search
page atau mengunjungi website Scimago journal yang didukung oleh Scopus. Anda
dapat menelusur database dengan menggunaka judul jurnal, penerbit atau nomor
ISSN jurnal. Untuk memastikan pakah jurnal anda terindeks dalam Pubmed, peneliti
dapat menjelajah jurnal dalam database NCBI dengan menggunakan judul dan nomor
ISSN jurnal.
4. Penulis, editor, Reviewer (pengulas), dan penerbit
5. Perbedaan jurnal Nasional dan Internasional :
1) Bahasa Jurnal yang Digunakan
Perbedaan jurnal nasional dan internasional sangat mudah dibedakan dari segi
bahasa. Melansir ristekdikti.go.id, jurnal internasional ditulis dengan
menggunakan bahasa resmi PBB. Bahasa tersebut adalah Arab, Inggris, Prancis,
Rusia, Spanyol, dan Tiongkok. Sementara itu, jurnal nasional ditulis dengan
bahasa Indonesia.
2) Publikasi Jurnal
Perbedaan lainnya bisa dilihat dari publikasinya, Menurut pasal 20 UU No.
20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, publikasi jurnal nasional bersifat
nasional (publikasi ilmiah nasional). Sementara publikasi jurnal internasional
berskala internasional. Jurnal internasional harus terindeks oleh indeks jurnal
ilmiah yang diakui secara internasional seperti DOAJ atau Scopus.
3) Dewan Redaksi Jurnal
perbedaan jurnal nasional dan internasional Perbedaan jurnal internasional dan
nasional adalah dari segi dewan redaksi. Dewan redaksi jurnal ilmiah bertugas
memeriksa dan melakukan review jurnal yang diajukan untuk dipublikasikan agar
layak dan sesuai kriteria. Melansir ristekdikti.go.id, dewan redaksi (editorial
board) jurnal internasional adalah pakar di bidangnya paling sedikit berasal dari 4
negara. Sementara itu, dewan redaksi jurnal nasional merupakan para ahli pada
bidang akademik tertentu yang berasal dari dalam negeri.
4) Penulis Jurnal
Penerbitan jurnal internasional juga harus memenuhi sejumlah kriteria. Untuk
jurnal internasional, artikel ilmiah yang diterbitkan dalam satu nomor terbitan
paling sedikit penulisnya berasal dari 2 negara.
5) Pengaruh Jurnal Ilmiah
Meskipun sama-sama memiliki pengaruh, namun jurnal internasional dan nasional
memiliki sedikit perbedaan. Jurnal internasional harus memiliki dampak atau
pengaruh yang lebih tinggi dibandingkan dengan jurnal nasional. Sementara itu,
jurnal nasional dapat menjadi petunjuk adanya pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi di dalam negeri.

Anda mungkin juga menyukai