Anda di halaman 1dari 15

PENGELOLAAN JOURNAL DAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH JURNAL

INTERNASIONAL1
Oleh:
Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan,SH, MHum, LLM.2

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Karya ilmiah yang dipublikasikan dalam bentuk publikasi jurnal adalah merupakan
salah satu bentuk luaran dari penelitian akademisi di perguruan tinggi maupun peneliti
lainnya dari berbagai instansi maupun institusi. Berdasarkan Surat Edaran Dirjen DIKTI
Nomor 152/E/T/2012 menentukan bahwa para dosen, akademisi, para peneliti yang
melakukan kegiatan penelitian di lingkungan Perguruan Tinggi diwajibkan untuk
melakukan publikasi ilmiah. Selain itu, berdasarkan Surat Edaran Dirjen DIKTI Nomor
20150/E/T/2011 tentang Kebijakan Unggah Karya Ilmiah, mempersyaratkan para peneliti
agar menerbitkan karya ilmiah atau artikel ilmiahnya pada jurnal online melalui e-journal.

Dalam perkembangannya, khususnya untuk persyaratan jabatan lektor kepala dan


guru besar, tidak semua karya ilmiah jurnal yang dihasilkan oleh para peneliti dosen yang
telah diterbitkan dalam e-journal dapat dipergunakan untuk memenuhi persyaratan
tersebut di atas. Salah satu faktor yang menyebabkan tidak diakuinya karya jurnal dosen
adalah selain karena substansinya, juga karena karya ilmiah tersebut diterbitkan oleh
jurnal yang dianggap meragukan atau jurnal yang pengelolaannya tidak jelas. Berdasarkan
fenomena tersebut, maka penting untuk mengkaji secara lebih mendalam tentang
pengelolaan jurnal yang baik serta penulisan karya ilmiah yang memenuhi kaidah-kaidah
penulisan akademik.

1
Makalah disampaikan dalam “Lokakarya Pembentukan Jurnal Program Studi Doktor (S3) Ilmu Hukum
Universitas Udayana, Denpasar 29 Nopember 2016.
2
Pemakalah adalah Dosen pada Bagian Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Udayana Bali dan
pengajar pada Program doktor Ilmu Hukum Universitas Udayana
2.1. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, dalam makalah ini akandibahas
fokus kajian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengelolaan jurnal agar diakui sebagai jurnal nasional terindek
maupun jurnal internasional yang bereputasi?
2. Bagaimana staregi dan skill menulis artikel ilmiah agar dapat dimuat dalam
jurnal ilmiah nasional maupun internasional yang bereputasi?

3.1. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui dan memahami pengelolaan jurnal nasional maupun jurnal
internasional bereputasi
2. Untuk mengetahui dan memahami strategi dan skill menulis artikel ilmiah agar
dapat termuat dalam jurnal ilmiah nasional maupun jurnal internasional
bereputasi.
II. METODE PENULISAN
Dalam rangka penulisan makalah workshop ini, metode penulisan dan penelusuran
bahan-bahan untuk pemaparan materinya menggunakan pendekatan studi holistik
terutama untuk mendapatkan bahan kajian yang lebih komprehensif dan terintegrasi satu
dengan yang lainnya baik mengenai bahan-bahan yang berkaitan dengan metode
penulisan, peningkatan writing skill publishable maupun penulisan topik artikel ilmiah
hukum serta pengelolaan jurnal, metode penelitian dan penulisannya menggunakan jenis
metode penelitian hukum normatif

III. PEMBAHASAN
3.1.Pengelolaan Jurnal
Pengelolaan jurnal sebelum keluarnya Surat Edaran Dirjen DIKTI Nomor
152/E/T/2012 tentang Wajib Publikasi Karya Ilmiah dan Surat Edaran Dirjen DIKTI
Nomor 20150/E/T/2011 tentang Kebijakan Unggah Karya Ilmiah, dominan pengelolaan
jurnal menghasilkan terbitan jurnal cetak. Namun pasca Surat Edaran tersebut di atas,
maka agar hasil publikasi jurnalnya dapat dimanfaatkan oleh penulis mapun substansinya
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara lebih luas bahkan global, maka pengelolaan
jurnal setuju tidak setuju harus dilakukan secara online atau sering dikenal dengan sebutan
pengelolaan jurnal berbasis e-journal. Melalui Panduan Program Insentif Jurnal Terindeks
Internasional Tahun 2014 yang diterbitkan oleh Dikti, dapat diketahui klasifikasi jurnal
terbagai menjadi tiga klasifikasi sebagai berikut:3

1. Jurnal nasional yang sudah terindeks di lembaga pengindeks internasional


bereputasi tinggi (Scopus dan/atau Thomson Web of Science).
2. Jurnal yang sudah terindeks di lembaga pengindeks internasional bereputasi
tinggi (Scopus dan/atau Thomson Web of Science), namun tetap terus
meningkatkan kualitasnya ditandai dengan menduduki peringkat 3 besar
Indonesia di lembaga pemeringkat jurnal (Scimago dan/atau Thomson Web of
Science) berdasarkan nilai faktor dampak (SJR dan/atau Impact Factor(IF)), dan
memiliki rencana aksi yang nyata untuk mendaftarkan ke lembaga pengindeks
bereputasi lebih tinggi lainnya.
3. Jurnal nasional yang telah terpilih dan mengikuti pembinaan workshop
internasionalisasi jurnal dan melakukan langkahlangkah perbaikan, sudah
terindeks minimal di Directory of Open Access Journal (DOAJ), berbahasa
Inggris, dan berpotensi atau sudah siap terindeks di lembaga pengindeks
internasional bereputasi tinggi (Scopus dan/atau Thomson Web of Science).

Dalam sistem IMISSU Universitas Udayana, jurnal dikategorisasikan menjadi4:


1. Jurnal Internasional Bereputasi ( terindek dalam database internasional bereputasi
Scopus, Web of Science, dan berfaktor dampak atau SJR, If >= 10)
2. Jurnal internasional bereputasi terindek dalam database internasional bereputasi
(Scopus, Web of Science, Microsoft Academic Research)
3. Jurnal internasional terindek pada database internasional di luar kategori No. 2.
4. Jurnal Nasional terakreditasi

3
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat , Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014, Panduan Program Insentif Jurnal Terindeks Internasional
Tahun 2014, h. 4, simlitabmas.dikti.go.id/.../Panduan-Program-Insentif-Jurnal-Terindeks-Internasiona,
diakses tanggal 27 Nopember 2016.
4
https://imissu.unud.ac.id/ , diakses 27 Nopember 2016.
5. Jurnal nasional berbahasa Indonesia terindeks pada DOAJ
6. Jurnal nasional berbahasa resmi PBB terindeks pada DOAJ
7. Jurnal nasional
8. Jurnal ilmiah yang ditulis dalam bahasa resmi PBB, namun tidak memenuhi
syarat-syarat sebagai jurnal internasional
9. Jurnal OJS Unud.

Keberadaan pengelolaan e-journal, dalam perkembangannya teridentifikasi


menjadi berbagai kategorisasi.
Dengan mengacu pada pengelolaan berbagai jurnal, khususnya jurnal internasional
bereputasi seperti Scopus maupun Web of Science dan termasuk dalam SJR penting
untuk memperhatikan manajemen pengelolaannya, yaitu didukung oleh Editoriar Boards
bereputasi agar tidak termasuk dalam kategori jurnal internasional yang meragukan.
Contoh salah satu journal internasional bereputasi termasuk dalam SJR adalah Asian
Journal of International Law, tampilan pengelolaannya sebagai berikut:
Dalam pengelolaan Jurnal selain penting untuk memperhatikan manajemen
pengelolaannya dilakukan secara profesional dengan salah satu pencirinya Editorial
Boards-nya dari berbagai penjuru dunia dengan keahlian dan reputasinya, juga penting
memperhatikan dan memastikan jangan sampai suatu jurnal dikelola oleh editor in chief
yang sama pada beberapa jurnal, karena akan dikategorikan sebagai jurnal yang
meragukan.5

5
http://pak.dikti.go.id/portal?download=371
3.2.Strategi Menulis Artikel Publikasi Jurnal
Dalam rangka kewajiban publikasi artikel ilmiah, para akademisi maupun peneliti
tidak hanya dituntut memiliki kemampuan atau skill menulis artikel ilmiah semata, namun
juga mampu menulis artikel ilmiah yang “publishable” agar dapat diterima oleh pengelola
jurnal dan pada akhirnya terpublikasikan. Namun dalam kenyataannya tidak mudah untuk
menulis karya ilmiah yang “publishable”, terlebih menembus international journal yang
bereputasi, sehubungan dengan hal tersebut penting kiranya dilakukan pelatihan-pelatihan
dalam penulisan jurnal, salahsatunya dengan mengambil topik “Penulisan artikel ilmiah
yang Publishable serta strategi menembus International Journal”.
Publikasi ilmiah pada International Journal, khususnya yang bereputasi saat
sekarang ini menjadi suatu kewajiban terutama bagi para akademisi yang mengajukan
Usulan Guru Besar atau Usulan Kenaikan Jabatan. Berdasarkan hasil penelusuran
termasuk dalam Sistem Penilaian Angka Kredit Dosen Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi (PAK DIKTI) terkait International Journal yang termasuk kategori International
Journal bereputasi adalah Journal –Journal yang telah diterbitkan secara online dan
termasuk dalam daftar SCOPUS RANK maupun SJR (Scimago Journal and Country
Rank). Laman yang sering diacu untuk jurnal ilmiah : 1. ISI Knowledge - Thomson
Reuter (USA) dan 2. SCOPUS,
http://www.scimagojr.com.
Berkaitan dengan penulisan jurnal untuk persyaratan kenaikan pangkat disarankan
agar menuju jurnal terakreditasi nasional bukan terbitan PT (Perguruan Tinggi) sendiri
serta pada jurnal yang bidang keilmuannya sebidang..6 Yoris Adi Maretta, Associate
Editor DOAJ memberikan beberapa panduan , strategi dalam rangka mengakses Jurnal
Internasional terindex SCOPUS yaitu : 7
- SCOPUS melalui website SCIMAGOJR.com
- Thomson Reuters melaluiwebsite IP- Science.Thomsonreuters.com

6
Administrator, 2013, Informasi Tentang Laman Acuan Jurnal Ilmiah, Sistem penilaian tentang Angka
Kredit Dosen ,06 October, 2013, RISTEKDIKTI, http://pak.dikti.go.id/portal/?p=115,
7
Yoris Adi Maretta, 2015, Panduan Cara Akses Jurnal Internasional Terindex DOAJ, Scopus, Thomson,
http://pps.unj.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/Panduan-Akses-Jurnal-Internasional-Terindex-SCOPUS-
THOMSON.pdf.
- Jeffrey Beall’s List untuk mengecek daftar jurnal predator /abal-abal melalui
website Scholaryoa.com

Berikut bentuk tampilan SJR sebagai tahap awal dalam penelusuran daftar Jurnal
Internasional bereputasi:

Berbagai Jurnal internasional dari berbagai bidang eilmuan dapat ditemukan dalam
daftar Scimago Institutions Rankings atau yang sering juga hanya ditulis dengan istilah
SJR, namun untuk dapat menembus jurnal tersebut dalam artian artikel ilmiah kita bisa
terbit di jurnal-jurnal bereputasi tersebut tidaklah semudah menemukan daftar jurnalnya.
Dalam rangka berhasil menerbitkan jurnal internasional bereputasi, para akademisi
di lingkungan perguruan Tinggi dituntut untuk berjuang keras, saling berbagai
pengalaman dan sharing, meskipun belum berhasil karya imiahnya terbit di jurnal
bereputasi, namun tidak ada salahnya untuk saling berbagi proses, berbagi pengalaman
dalam perjuangan. Berdasarkan pengalaman penulis, memang tidak mudah, namun
penulis tidak berputus asa, ketika artikel yang telah di submit ditolak, atau diminta untuk
direvisi, tentu saja sebagai penulis kita mengikuti arahan dari penerbit jurnal yang kita
tuju. Pelajaran penting yang dapat dipetik hikmahnya adalah pengalaman dan proses
sehingga selangkah demi selangkah dilalui untuk menuju sukses, hanya itu yang dapat
dilakukan sabar, berjuang dan tentu saja meningkatkan writing academic skill.
Sehubungan dengan memilih jurnal internasional bereputasi yang sudah termasuk
dalam list SJR yang mana sebaiknya dituju, barangkali penting strateginya
dipertimbangkan sebagai berikut:
- Strategi menembus SCOPUS-SJR
- Strategi menulis dan menembus International Journal Bereputasi

Bagaimana strategi menembus Jurnal Nasional maupun SCOPUS-SJR?


 Memilih sesuaikan dengan kemampuan, bisa dimulai dari tingkat Indonesia, Asia,
kemudian Australia, Eropa, UK, Amerika
 Pilih Journal International sesuai dengan topik hasil reset yang dilakukan:
 Karya Ilmiah tentang Human Right Human Right Law Review, UK, Journal
of Human Right Practice, UK
 Karya Ilmiah tentang Hak Kekayaan Intelektual atau Hukum Bisnis Journals
of Intellectual Property Rights, ASEAN Journal of WTO, dll
 Karya Ilmiah Comparative Study tentang European Law Maastricht Journal
of European and Comparative Law
 Karya Ilmiah tentang studi-studi hukum Indonesia dalam perspektif global,
lokal dan nasional Indonesia Law Review

Strategi menulis dan menembus International Journal diantaranya:


 Pilih salah satu Journal International SJR yang paling memungkinkan
menerbitkan artikel ilmiah kita (misalnya bisa dimulai dari tingkat Indonesia,
kemudian tingkat ASEAN) dan pilih Penerbit Jurnal yang sesuai dengan topik
penelitian atau karya ilmiah yang sedang diajukan
 Review, telaah/pelajari artikel ilmiah yang sudah di publish di journal tersebut,
kenali bahasanya dan juga sistematika penulisan citation : foot note atau body note,
jumlah halaman yang diminta, spasi , dan hal hal teknis lainnya
 Penting memperhatikan tahapan penulisan
 Abstract
 Introduction
 Main Body of the text : Issue 1 First draft, second draft, Issue 2 First draft,
secobd draft, etc
 Conclusion

Dalam penulisan artikel ilmiah sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya kaidah-


kaidah dan norma norma penulisan artikel yang baik wajib diikuti, termasuk didalamnya
bagian-bagian apa saja yang harus ada dalam sebuah penulisan artikel ilmiah. Konstruksi
artikel ilmiah pada umumnya terdiri dari Abstract, Introduction, Body Texts, and
Conclusion.

Bagaimana Menulis Abstract?


 Abstract singkat, padat dan jelas
 Mengilustrasikan mengapa topik reset tersebut penting diteliti dan
dipublikasikan, apa yang direset (legal issues, research problem, legal
problem, permasalahan hukum), metodenya apa (jika perlu), apa
rekomendasi.
 Keywords
 Umumnya tidak lebih dari 300 words.

Salah satu contoh Abstract, bersumber dari Artikel Ilmiah Surya P Subudi,
University of Leeds, the United Kingdom yang diterbitkan dalam Asian Journal of
International Law, 6 (1). pp. 1-14. ISSN 2044-2513 berjudul The UN Human Rights
Special Rapporteurs and the Impact of their Work: Some Reflections of the UN Special
Rapporteur for Cambodia disajikan sebagai berikut8:

Abstract
As one of only twelve UN country-specific mandate holders, and as the longest-
serving UN Special Rapporteur for Human Rights in Cambodia, my work has had a
significant impact on the situation of human rights in that country, with many of my
recommendations having been implemented by the government. The Parliament of

8
Surya P Subandi, 2015, The UN Human Rights Special Rapporteurs and the Impact of their Work: Some
Reflections of the UN Special Rapporteur for Cambodia, Asian Journal of International Law, 6 (1). pp. 1-
14. ISSN 2044-2513,
Cambodia has enacted three fundamental laws designed to enhance the independence and
capacity of the judiciary, and has amended the Constitution of the country to make the
National Election Commission a constitutional, independent, and autonomous body, in
linewithmy recommendations. In this paper I examine the role of the UN country-specific
mandate holders, the approach that I took to implement my mandate in Cambodia, and the
impact of my work in that country.

Penulisan Abstract tersebut diatas tampaknya telah memenuhi kaidah penulisan


Abstract yang baik. Catatan penting yang dapat diperhatikan adalah: penulisannya
menggunakan satu (1) spasi, jumlah kata tidak melebihi 300 words sesuai yang
dipersyaratkan, serta penyampaian informasinya singkat, padat dan tegas.
Tahap selanjutnya dari menulis Artikel Ilmiah untuk Jurnal Internasional adalah
menulis Introduction. Bagaimana menulis Introduction ? Pada umumnya dalam sebuah
“Introduction” memuat : Why, What and How a topic was studied9
Why a topic was studied?
 What exactly was studied in relation to that subject (research questions
and sub-questions)
 How that subject was studied (methodology and structure)

Dalam menulis “Introduction” sebaiknya dipergunakan checking list apakah


Introduction yang ditulis sudah memuat research question begitu juga sub –questions jika
diperlukan termasuk methodology dan structure-nya. Beberapa contoh “introduction “
dapat dicermati misalnya dari tulisan sebagai berikut:

- Personal Status law and Women’s Rights to Equality in Law and in Practice: the
Case of Land Rights of Balinese Hindu Women, by Ingrid Westendorp, published
in Journal of Human Rights Practice, the UK
- The UN Human Righta Special Repporteurs and the Impact of their Work: Some
Reflections of the UN Special Rapporteur for Cambodia, by Surya P Subedi,
published in Asian Journal of International Law, link to http://Journals
Cambridge.org.

9
Ian Curry-Sumner Francois Kristen et al., 2010, Research Skills Instruction for Lawyers, School of Law
Utrecht University,the Netherlands, p.33.
- Corporate Responsibility and Corporate Crime Control in the Tourism Sector, by
Grat van den Heuvel & Ni Ketut Supasti Dharmawan, published in Eleven
International Publishing, the NL.
Dalam penulisan Introduction, seperti halnya penulisan Abstract, untuk memastikan
sudah terpenuhinya kaidah-kaidah penulisan yang baik, penting untuk membuat Checklist
sebagai berikut:

CHECKLIST FOR INTRODUCTION

 Whether I already described the importance of research (WHY we doing


reaserch): reason and context

 Whether I already described research question and sub-questions properly (WHAT


: well-defined research questions)

 Whether I already described the method that I used to answer research questions
(HOW: methodology and structure)

Penulisan Introduction selanjutnya diikuti dengan penulisan “Main Body of the


text”, yaitu menulis paragraph demi paragraph dalam penulisan yang memaparkan tentang
kajian dan analisis dari seorang penulis artikel ilmiah. Dalam konteks ini dilakukan
penulisan first Draft- Writing Stage dan dilanjutkan dengan Second- draft dan seterusnya.
Dalam menulis First Draft- Writing Stage beberapa langkah-langkahyang penting
untuk diperhatikan menurut Terry Hutchinson et.al. diantaranya sebagai berikut10:

 Start writing as soon as you start reading. While you are reading, begin to
succinctly write down not only an outline of the facts but also your thoughts or
critical analysis of how this fits into your argument.
 Editing, Rewriting and Revising the First draft
 Develop a clear research question
 Develop a clear argument and clear structure
 Ask our colleagues to review our work
 Use checklist for every stage of our writing

Salah satu contoh dari cheklist for every stage of writing adalah checklist for
rewriting sebagai berikut 11:

10
Terry Hutchinson, 2002, Researching and writing in Law, Thomson Legal &Regulatory Limited,
Australia, p. 161
Misalnya untuk Content and Ideas:
Checklist yang hendaknya dipersiapkan seperti:

a. Is the law right?


b. Have I included all the relevant issues?
c. Have I included all the relevant research?
d. Have I updated all the research?
e. Have I included all the necessary background information?
f. Have I eliminated those points that I found while doing my
research but do not add to the document

Begitu pula untuk bagian Large –scale organization, checklist yang harus dibuat
sekurang-kurangnya tentang :
a. Do I have logical order?
b. Have I provided an overview so that the reader can understand
how my paper progresses from introduction to conclusion?
c. Etc….

Tahapan terakhir dari sebuah penulisan Artikel Ilmiah Jurnal Internasional adalah
menulis conclusion. Dalam Ian Curry et.al. dikemukakan bahwa conclusion hendaknya
memuat hal-hal sebagai berikut:12

- The conclusion should be limited to information following directly from


your research results only.
- The conclusion needs to contain all the answers to the sub-questions that
you have drafted in the introduction

PENTINGNYA MENULIS SUMBER

 Justifikasi, Verifikasi, membantu untuk menemukan lebih banyak lagi sumber


yang mendukung

 Dalam menulis artikel ilmiah meskipun sudah dilakukan dengan cara


“Paraphrasing” dan “Summarising” artikel atau bahan bacaan orang lain, namun
tidak mencantumkan sumbernya dengan jelas tetap dikategorisasikan telah
melakukan plagiarism.

11
Ibid, p. 164.
12
Ian Curry, et.al., 2002, p. 36.
IV. PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan pada bagian pendahuluan dan pembahasan, maka dapat


dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengelolaan Jurnal diklasifikasikan dalam berbagai kategori seperti Jurnal
Internasional bereputasi terindeks dalam Scopus, Web of Science, SJR, Jurnal
Nasional terakreditasi, Jurnal Terindeks DOAJ, maupun Jurnal OJS yang belum
terindeks. Dalam pengelolaannya penting untuk memperhatikan manajemen
pengelolaannya seperti Editorial Boards-nya terdiri dari orang-orang yang ahli di
bidangnya dan memiliki reputasi dari institusinya maupun universitasnya, serta
memastikan jurnal dikelola oleh Managing Director yang tidak merangkap pada
beberapa jurnal.
2. Berkaitan dengan penulisan Jurnal Internasional bereputasi strategi awal
memastikan tulisan ilmiah yang ditulis dikirim kepada international journal yang
ada dalam daftar Scopus Rank maupun SJR (Scimago Journal and Country
Rank), serta memenuhi dengan konsisten ketentuan yang dipersyaratkan oleh
jurnal yang dituju. Writing Skills yang relevan dikembangkan dalam penulisan
International Journal meliputi penulisan Abstract, Introduction, Main Body-Texts,
Conclusion dengan memperhatikan kaidah-kaidah penulisan akademik yang baik
(academic writing) serta penggunaan checklist untuk setiap tahapan dari
penulisan artikel ilmiah, seperti checklist rewriting.

4.2.Saran

Diharapkan kepada para akademisi dan peneliti di lingkungan Perguruan Tinggi


terus meningkatkan academic writing agar dapat menembus jinternational journal yang
bereputasi dalam rangka mempublikasikan karya ilmiahnya, saling berbagi pengalaman
dengan akademisi dan peneliti lainnya. Begitu pula pada pengelola jurnal agar
meningkatkan profesinalismenya dalam mengelola jurnal agar mampu menjadi jurnal
yang bereputasi baik.
DAFTAR BACAAN

Ian Curry-Sumner Francois Kristen et al., 2010, Research Skills Instruction for Lawyers,
School of Law Utrecht University,the Netherlands.
Surya P Subandi, 2015, The UN Human Rights Special Rapporteurs and the Impact of
their Work: Some Reflections of the UN Special Rapporteur for Cambodia, Asian
Journal of International Law, 6 (1). pp. 1-14. ISSN 2044-2513
Terry Hutchinson, 2002, Researching and writing in Law, Thomson Legal &Regulatory
Limited, Australia.
Administrator, 2013, Informasi Tentang Laman Acuan Jurnal Ilmiah, Sistem penilaian
tentang Angka Kredit Dosen ,06 October, 2013, RISTEKDIKTI,
http://pak.dikti.go.id/portal/?p=115.
Yoris Adi Maretta, 2015, Panduan Cara Akses Jurnal Internasional Terindex DOAJ, Scopus,
Thomson, http://pps.unj.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/Panduan-Akses-Jurnal-
Internasional-Terindex-SCOPUS-THOMSON.pdf
Surat Edaran Dirjen DIKTI Nomor 152/E/T/2012 Tentang Publikasi Karya Ilmiah
Surat Edaran Dirjen DIKTI Nomor 20150/E/T/2011 tentang Kebijakan Unggah Karya
Ilmiah
http://pak.dikti.go.id/portal?download=371

Anda mungkin juga menyukai