Anda di halaman 1dari 10

TUGAS BAHASA INDONESIA

REVIEW JURNAL

NAMA : RATU MULTI SUNANDA


NIM : 220903500015
KELAS : MANAJEMEN C

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
REVIEW JURNAL

Judul Penelitian : Keterpakaian dan relevansi Jurnal Agritech sebagai rujukan artikel jurnal
ilmiah internasional terindeks Scopuseneur
Author : Sri Junandi
Review :
Masalah Penelitian

Badan Penerbit dan Publikasi (BPP) Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah badan yang
mengelolapublikasi yang berasal dari civitas akademika termasuk mengelola penerbitan jurnal.
Salah satu jurnalyang telah terbit dan berkembang adalah Jurnal Agritech. BPP UGM terus
berupaya meningkatkankualitas jurnal ilmiah antara lain melalui internasionalisasi dengan
indeksasi ke lembaga pengindeksbereputasi. Salah satu persyaratan internasionalisasi jurnal
ilmiah adalah artikel yang diterbitkan seringdirujuk oleh artikel lain yang diterbitkan jurnal
internasional bereputasi. Selain itu penggunaan sumberacuan primer oleh artikel tersebut
berasal dari jurnal ilmiah dan prosiding yang relevan dan baru.

Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017 di Perpustakaan
Universitas Gadjah Mada.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) keterpakaian Jurnal Agritech sebagai rujukan
artikel dalam jurnalilmiah internasional terindeks Scopus, dan (2) relevansi topik rujukan
dengan topik artikel tersebut.

Landasan Teori

Salah satu media komunikasi untuk menyebarluaskan hasil penelitian adalah jurnal.
Jurnal adalah bentuk terbitan yang berfungsi meregistrasi kegiatan kecendekiaan,
mensertifikasi hasil kegiatan yang memenuhi persyaratan ilmiah minimum,
mendiseminasikannya secara meluas kepada khalayak ramai, dan mengarsipkan semua
temuan hasil kegiatan kecendekiaan ilmuwan dan pandit yang dimuatnya. Jurnal terdiri
empat tingkatan, yaitu jurnal nasional,jurnal terakreditasi, jurnal internasional dan
jurnal internasional bereputasi (Kemendikbud, 2014). Bagi dosen, jurnal ilmiah bukan
hanya sekedar sarana untuk sosialisasi hasil penelitian, tetapi juga menentukan
profesionalisme karena dosen dituntut membuat karya tulis ilmiah (KTI) sebagai salah
satu persyaratan bagi jabatan fungsional dosen. Apabila seorang dosen berhasil
mempublikasikan karya ilmiahnya pada jurnal internasional bereputasi akan mendapat
pengakuan atau bobot yang maksimal dibandingkan pada jurnal tingkat bawahnya. Staf

1
pengajar/dosen yang tidak produktif mempublikasikan KTI akan mengalami hambatan
dalam karir jabatan fungsionalnya. Hal ini sesuai pendapat Sumarno (2010) dalam
Hermanto and Sunihardi (2010) yang mengungkapkan bahwa peneliti, terutama yang
bernaung di bawah lembaga penelitian pemerintah, dituntut menulis dan
mempublikasikan hasilpenelitian yang telah dilakukan sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas penggunaan dana dan fasilitas penelitian agar masyarakat
mengetahui dan memanfaatkan hasil penelitian tersebut.Hal serupa dikemukakan oleh
Sutardji (2012), bahwa KTI hasil penelitian yang dipublikasikan berperan penting dalam
promosi jabatan fungsional dan pengembangan karir.Media publikasi KTI antara
lainadalah jurnal ilmiah hasil penelitian, baik dalam bentuk cetak maupun elektronik.
Akreditasi bagi jurnal ilmiah telah diberlakukan di Indonesia, sejak tahun 2015 dengan
diterbitkannya Peraturan Kepala LIPI nomor 1 tahun 2014 dan Peraturan Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 1 tahun 2014 tentang Pedoman Akreditasi Terbitan
Berkala Ilmiah, maka pengajuan akreditasi secara elektronik melalui aplikasi Akreditasi
Jurnal Nasional (Arjuna).

Kerangka Teori dan Hipotesis

Salah satu keberhasilan perguruan tinggi ditentukan oleh kualitas dan kuantitas
hasil penelitian yang telah memberi manfaat secara nyata dan optimal kepada
pengguna baik peneliti,akademisi maupun masyarakat pada umumnya baik
nasional dan internasional. Universitas Gadjah Mada sebagai lembaga
perguruan tinggi telah berkontribusi dalam pembangunan pertanian nasional
dengan menghasilkan berbagai teknologi yang sebagian telah dimanfaatkan
pengguna yaitu peneliti,penyuluh pertanian, pengusaha agribisnis, pengajar,
mahasiswa, pelajar,penentu kebijakan, dan petani.Salah satu media komunikasi
untuk menyebarluaskan hasil penelitian adalah jurnal. Jurnal adalah bentuk
terbitan yang berfungsi meregistrasi kegiatan kecendekiaan, mensertifikasi
hasil kegiatan yang memenuhi persyaratan ilmiah minimum,
mendiseminasikannya secara meluas kepada khalayak ramai,dan mengarsipkan
semua temuan hasil kegiatan kecendekiaan ilmuwan dan pandit yang
dimuatnya. Jurnal terdiri empat tingkatan, yaitu jurnal nasional,jurnal
terakreditasi, jurnal internasional,dan jurnal internasional bereputasi
(Kemendikbud, 2014). Bagi dosen, jurnal ilmiah bukan hanya sekedar sarana
untuk sosialisasi hasil penelitian, tetapi juga menentukan profesionalisme
karena dosen dituntut membuat karya tulis ilmiah (KTI) sebagai salah satu
persyaratan bagi jabatan fungsional dosen. Apabila seorang dosen berhasil

2
mempublikasikan karya ilmiahnya pada jurnal internasional bereputasi akan
mendapat pengakuan atau bobot yang maksimal dibandingkan pada jurnal
tingkat bawahnya. Staf pengajar/dosen yang tidak produktif mempublikasikan
KTI akan mengalami hambatan dalam karir jabatan fungsionalnya. Hal ini
sesuai pendapat Sumarno (2010) dalam Hermanto and Sunihardi (2010) yang
mengungkapkan bahwa peneliti,terutama yang bernaung di bawah lembaga
penelitian pemerintah, dituntut menulis dan mempublikasikan hasil penelitian
yang telah dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan
dana dan fasilitas penelitian agar masyarakat mengetahui dan memanfaatkan
hasil penelitian tersebut.Hal serupa dikemukakan oleh Sutardji (2012), bahwa
KTI hasil penelitian yang dipublikasikan berperan penting dalam promosi
jabatan fungsional dan pengembangan karir.Media publikasi KTI antara lain
adalah jurnal ilmiah hasil penelitian, baik dalam bentuk cetak maupun
elektronik. Akreditasi bagi jurnal ilmiah telah diberlakukan di Indonesia, sejak
tahun 2015 dengan diterbitkannya Peraturan Kepala LIPI nomor 1 tahun 2014
dan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 1 tahun 2014
tentang Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah, maka pengajuan
akreditasi secara elektronik melalui aplikasi Akreditasi Jurnal Nasional
(Arjuna).Apabila jurnal ilmiah sudah berhasil terakreditasi sebaiknya
ditindaklanjuti dengan indeksasi ke lembaga pengindeks.

Jenis Penelitian dan Metodologi

Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.


Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017 di Perpustakaan Universitas
Gadjah Mada. Hasil kajian menunjukkan bahwa Jurnal Agritech digunakan sebagai rujukan
dalam artikel yang dipublikasikan oleh jurnal ilmiah internasional yang terindek Scopus.

Temuan Penelitian

Hasil kajian ini juga menunjukkan bahwa dari delapan jurnal ilmiah
internasional terindeks Scopus, jumlah rujukan pada Jurnal Agritech berkisar
1-6 rujukan.Secara keseluruhan, artikel yang diterbitkan pada delapan jurnal
ilmiah internasional terindeks Scopus sudah merujuk literatur yang relevan
dengan topik Jurnal Agritech. Ini menunjukkan bahwa manajemendan kualitas

3
Jurnal Agritech perlu ditingkatkan dengan program internasionalisasi yaitu
dengan Mengikut sertakan dalam index ke Scopus.

Kelemahan dan Riset Lanjutan


Kelemahan dari penelitian ini adalah karena menggunakan metode deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif yang dimana metode ini kurang efeektif karena hanya menggambarkaan
apa adanya tentang variabel

Kesimpulan

Sesuai dengan tujuan penelitian keterpakaian Jurnal Agritech sebagai rujukan artikel dalam
jurnal iilmiah internasional terindeks Scopus dan relevansi topik artikel rujukan dengan topik
artikel Jurnal Agritech. Jurnal Agritech telah digunakan oleh para penulis sebagai rujukan
dalam KTI yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah internasional terindeks Scopus. Jumlah
rujukan dari delapan jurnal ilmiah internasional terindeks Scopus ke KTI Jurnal Agritech
berkisar 1-6 rujukan.Secara keseluruhan, KTI yang diterbitkan pada delapan jurnal ilmiah
internasional terindeks Scopus sudah merujuk literatur yang relevan dengan topik KTI Jurnal
Agritech. Jurnal Agritech adalah salah satu sumber rujukan relevan yang digunakan dalam
KTI pada jurnal ilmiah internasional terindeks Scopus, sehingga disarankan bagi pengelola
sudah saatnya untuk mengindekan ke Scopus untuk menuju jurnal ilmiah bereputasi
internasional.

4
REVIEW JURNAL

Judul Penelitian : Efek Suplementasi Seng pada Hipotiroidisme Neonatal dan Distorsi
Cerebellar Diinduksi oleh Karbimazol Ibu
Author : AA El-Ghareeb, AM El-Bakry, RG Ahmed, Asmaa Gaber.
Penerbit : Jurnal Ilmu Terapan Asia (ISSN: 2321 – 0893)

Review :

Masalah Penelitian

Hormon tiroid (THs) memainkan peran penting dalam perkembangan dan fungsi fisiologis
sistem saraf pusat (SSP). Salah satu fungsi terpenting yang dilakukan oleh TH adalah regulasi
ketat konsumsi oksigen seluler dan generasi selanjutnya dari spesies oksigen reaktif (ROS) di
beberapa jaringan .Obat antitiroid memiliki berbagai efek pada fungsi tiroid dan perkembangan
otak hewan percobaan. CMI (methimazole (MMI) derivatif) adalah agen antitiroid oral yang
digunakan dalam pengobatan hipertiroidisim (Sunildkk.,2013). Zaididkk.(2004) melaporkan
bahwa pemberian CMI selama kehamilan dan menyusui mengakibatkan perubahan pada
mikrostruktur tiroid neonatus. Disfungsi tiroid ini terkait dengan kelainan neurologis
(Pillhatschdkk., 2011; Cortesdkk.,2012). Selain itu, hipotiroidisme selama periode janin
dan/atau neonatus menyebabkan beberapa perubahan histologis pada otak tikus neonatus.Di sisi
lain, status tiroid normal tergantung pada keberadaan banyak elemen untuk sintesis dan
metabolisme THs (Nazifidkk.,2009). Interaksi TH dengan Zn telah diselidiki secara ekstensif
(Leblondeldkk1992; anehdkk.,2001). Beberapa gangguan endokrin dan efek merusak pada
fungsi otak yang diamati pada manusia, terutama selama pertumbuhan, disertai dengan
defisiensi Zn (Kwandkk.,1995; Geogrief, 2007). Fakta bahwa defisiensi Zn memiliki efek
penekanan pada THs, sedangkan suplementasi Zn memiliki efek sebaliknya (Baltacidkk.,2003,
2004) menunjukkan adanya hubungan antara Zn dan THs. Telah dilaporkan bahwa kadar TH
meningkat pada pasien hipotiroid yang diberi suplemen Zn (Kandhrodkk.,2008).Zn adalah
salah satu ion logam divalen paling melimpah di SSP, yang penting untuk menjaga fungsi
kognitif (Gower-Winter dan Levenson, 2012). Selain Zn memainkan peran antioksidan,
defisiensi Zn umumnya terkait dengan peningkatan oksidan, kerusakan sel dan modulasi
pertahanan antioksidan (Oteiza, 2012), sedangkan suplementasi Zn dapat melawan efek ini
pada beberapa keganasan dan penyakit (Chasapis, 2012).dkk.,2012).Penelitian dilakukan untuk
mengetahui potensi pengobatan Zn terhadap hipotiroidisme ibu yang diinduksi oleh CMI dari
hari kehamilan (GD) 13 sampai hari postnatal (PND) 28 pada fungsi tiroid, kadar
prooksidan/antioksidan dan struktur histologis otak kecil neonatus.

Lingkup Penelitian

5
Lingkup dari penelitian ini adalah peran protektif Zn pada fungsi tiroid dan gangguan otak kecil
yang disebabkan oleh carbimazole.
Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran protektif Zn pada fungsi tiroid dan
gangguan otak kecil yang disebabkan oleh carbimazole (CMI) pada neonatus di PND 28. Hewan
dibagi menjadi empat kelompok: kelompok I bertindak sebagai kontrol; kelompok II hanya
menerima karbimazol (1,35mg/kg.b.wCMI); kelompok III menerima Zn sebagai seng sulfat
(3mg/kg.bw) dan kelompok IV menerima Zn dan CMI. Pemberian CMI ibu menyebabkan
penurunan yang signifikan dalam serum T4, T3 dan tingkat hormon pertumbuhan (GH) dan
peningkatan yang signifikan dalam kadar TSH serum di kedua bendungan dan bayi mereka yang
baru lahir relatif terhadap kelompok kontrol. Sementara pada kelompok Zinc-hipotiroid, pola
sebaliknya terlihat untuk semua parameter sebelumnya dibandingkan dengan kelompok
hipotiroid. Pemberian CMI ibu menyebabkan penurunan signifikan pada GSH, SOD, GPX, CAT
dan t-SH otak kecil dan peningkatan kadar prooksidan termasuk MDA, HHAI2dan NO
sementara pemberian Zn ke bendungan hipotiroid membalikkan efek ini. Pemberian CMI
menyebabkan beberapa degenerasi dan deformasi pada otak kecil bayi baru lahir sementara
suplementasi seng pada kelompok CMI meningkatkan struktur, panjang, jumlah dan ukuran sel
purkinje, juga meningkatkan ukuran lapisan granular. Hasil kami menunjukkan bahwa seng
memiliki peran peningkatan pada tingkat TH dan histoarsitektur otak kecil. terhadap peran
antioksidannya.

Metode penelitian

Metode yang digunakan yaitu kualitatif dengan metode eksperimen yang dilakukan pada hewan.
Penelitian ini dilakukan pada 90 ekor tikus albino, 60 ekor betina perawan dewasa dengan berat
badan 180 ± 200 gram dan 30 ekor jantan dewasa. Mereka diperoleh dari National Institute of
Ophthalmology, Giza, Mesir. Tikus dewasa diobservasi selama 2 minggu di kandang hewan
departemen untuk menyingkirkan infeksi penyerta dan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi
baru. Hewan yang dimusnahkan ditandai, ditempatkan di kandang logam (baja tahan karat)

6
terpisah dengan ventilasi yang baik pada suhu atmosfer normal (23±2ºc) dan diberi pakan pelet
hewan pengerat standar yang diproduksi oleh Perusahaan Mesir untuk minyak dan sabun serta
beberapa sayuran sebagai sumber vitamin. Air keran digunakan untuk minumad libitumdan
hewan-hewan ini terpapar pada periode gelap/terang harian yang konstan selama 12 jam (jam)
masing-masing (lampu menyala pada pukul 06:00) dan kelembaban relatif 50±5%. Secara
umum, protokol mengikuti pedoman umum perawatan hewan dan rekomendasi dari Canadian
Council on Animal Care (CCAC; Olfertdkk.1993). Semua upaya dilakukan untuk
meminimalkan jumlah hewan yang digunakan dan penderitaan mereka.

Hasil Penelitian

Pada kelompok CMI, kadar T3 dan T4 menunjukkan penurunan yang sangat signifikan (LSD;
P<0,01) sementara, kadar serum TSH meningkat secara signifikan pada kedua bendungan dan
neonatusnya relatif terhadap kontrol. Pada kelompok Zn, kadar TSH dan T3 serum ibu tidak
berubah secara signifikan tetapi kadar T4 meningkat secara signifikan (LSD;P<0,01), sedangkan
kadar serum neonatus dari hormon-hormon ini tidak signifikan (LSD; P>0,05) berbeda
dibandingkan dengan kelompok kontrol. sisi lain, suplementasi seng menjadi kelompok
hipotiroid ibu secara signifikan (LSD; P<0,01) meningkatkan kadar serum T3 dan T4 sementara,
secara signifikan (LSD; P<0,01) Mengurangi kadar serum TSH dari kedua bendungan dan
neonatusnya relatif terhadap kelompok hipotiroid. Kadar serum GH neonatus Menurun secara
signifikan pada kelompok CMI tetapi tidak berbeda secara signifikan pada kelompok Zn
dibandingkan dengan kelompok Kontrol. Sebaliknya, kadar serum GH meningkat secara
signifikan pada kelompok CMI – Zn relatif terhadap kelompok CMI. Mengenai ANOVA satu
Arah untuk semua hormon yang diuji, terungkap bahwa efek umum antar kelompok sangat
signifikan (P<0,001) selama periode percobaan

Pengaruh pemberian seng sulfat bendungan hipotiroid pada kadar Zn di otak kecil diilustrasikan
pada tabel 3. Data menunjukkan Bahwa pemberian CMI secara signifikan (LSD; p<0,01)
mengurangi kadar Zn di otak kecil relatif terhadap kelompok kontrol serta Pemberian Zn pada
bendungan normal secara signifikan ( LSD; p<0,01) menurunkan kadar Zn bayi baru lahir di
otak kecil dibandingkan Dengan kelompok kontrol. Di sisi lain, pemberian Zn ke bendungan

7
hipotiroid secara signifikan (LSD; p>0,05) mempengaruhi kadar Zn di Otak kecil relatif
terhadap kelompok CMI. Mengenai one way ANOVA, efek umum antar kelompok sangat
signifikan (P<0,001).

Jelas dari tabel 4&5 bahwa, pemberian CMI ibu menyebabkan penurunan signifikan (LSD;
P<0,01) tingkat antioksidan serebelum (GSH, t-SH, SOD GPX, dan CAT) kecuali untuk GST
sementara itu menyebabkan peningkatan yang signifikan untuk LPO, H2HAI2dan NO relatif
terhadap Kontrol. Sebaliknya, pemberian Zn pada bendungan hipotiroid menyebabkan
peningkatan kadar CAT, SOD, GPX, dan GSH yang signifikan (LSD; P<0,01) sedangkan GST
dan t-SH tidak berubah secara signifikan (LSD;P>0,05) terhadap kelompok CMI. . Paparan Zn
pada bendungan hipotiroid Juga menyebabkan penurunan signifikan (LSD; P<0,01) dalam
kandungan LPO dan H2O serebelum.2HAI2tetapi tidak terpengaruh pada Norelatif Terhadap
kelompok CMI. Kelompok Zn ibu secara signifikan (LSD; P<0,01) meningkatkan GSH, GST,
LPO, H2HAI2Sementara itu secara signifikan menurunkan kadar SOD, CAT, GPX, dan t-SH
dibandingkan dengan kelompok kontrol. Mengenai ANOVA satu arah, efek umum antar
kelompok pada PNDs 28 sangat signifikan (P<0,001) untuk semua yang diuji selama periode
Percobaan.

Dalam penelitian kami, korteks serebelar terdiri dari empat lapisan pada tikus normal dan kedua
tikus yang diobati; lapisan granular eksternal Superfisial (EGL), lapisan molekuler (ML),
lapisan Purkinje (PL) dan lapisan granular internal dalam (IGL). Pada kelompok kontrol, lapisan
Molekuler terletak sebelum lapisan granular internal (IGL). Lapisan purkinje (PC) terdiri dari
berbentuk buah pirNeuron tersusun dalam satu baris. Sebuah nukleus besar terlihat jelas di setiap
badan sel PC dengan mantel sitoplasma tebal. IGL terdiri dari Neuron-neuron berbentuk oval
atau bulat yang tersusun rapat dengan nukleus besar bernoda padat yang diinfiltrasi dengan
ruang antar sel Yang dikenal sebagai pulau seperti yang ditunjukkan pada (gbr. 1A).1,
SEBUAH2). Di sisi lain, otak kecil neonatus hipotiroid telah menunjukkan Beberapa perubahan
histopatologi termasuk pengurangan ukuran dan jumlah PC dengan beberapa perubahan
degeneratif, area odematous Antara PC dan IGL, dan pengurangan jumlah dan ukuran neuron
yang membentuk IGL dengan lebih banyak interseluler. Ruang membandingkan Dengan kontrol
(fig.1B1-B3). Neonatus dari kelompok Zn menunjukkan struktur otak kecil yang normal (gbr.

8
1C1). Kelompok Znhipotiroid Menunjukkan peningkatan jumlah dan ukuran PC dan jumlah
neuron yang terdiri dari IGL meningkat, lebih padat tetapi masih memiliki Beberapa degenerasi
relatif terhadap kelompok CMI (gbr.1D1).

Kesimpulan

Kami menyimpulkan bahwa Zn memiliki peran protektif pada bayi baru lahir terhadap
hipotiroidisme yang disebabkan oleh karbimazol selama kehamilan, di mana Zn memainkan
peran penting dalam produksi dan fungsi TH dan memainkan peran penting dalam
perkembangan otak. Seng meningkatkan pertumbuhan bayi baru lahir melalui efeknya pada GH.
Hipotiroidisme yang diinduksi CMI dikaitkan dengan perubahan yang nyata pada komponen
antioksidan enzimatik dan non-enzimatik. Hasil kami menunjukkan bahwa nutrisi antioksidan
Zn merupakan elemen neuroprotektif penting yang dapat digunakan sebagai suplemen makanan
terhadap kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh hipotiroidisme.

Anda mungkin juga menyukai