JURNAL INTERNASIONAL
Oleh
Wasilah Sahabuddin
Karya Tulis Ilmiah atau biasa disingkat Karya Ilmiah (Scientific Paper) adalah
tulisan atau laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian suatu
masalah oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan
yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Data, simpulan, dan informasi
lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi
ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Karya ilmiah
juga sering disebut “tulisan akademis” (academic writing) karena biasa ditulis oleh
kalangan kampus perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa. Karya ilmiah berfungsi
sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi berupa
penjelasan (explanation), prediksi (prediction), dan pengawasan (control).
Sedangkan, Publikasi adalah tahapan terakhir dalam menulis karya tulis ilmiah,
sehingga dapat disimpulkan bahwa publikasi merupakan publikasi karya tulis ilmiah
merupakan penyiaran (memberitahukan) sebuah hasil penelitian kepada halayak ramai
(publik). Menyusun karya tulis ilmiah dan mempublikasikannya bukan hanya tanggung
jawab guru, peneliti, dan pengembang lain, melainkan tanggung jawab banyak orang.
Namun, sebelum mempublikasikan karyanya, seorang penulis dituntut untuk mampu
menyuarakan pengetahuannya, memecahkan masalah dengan membaca keadaan
sekitar, menstimulai permasalahan dari berbagai sudut pandang atau sekadar
mengungkapkan ekspresi emosionalnya dalam memandang suatu permasalahan ke
dalam sebuah karya tulis ilmiah. Dengan mempublikasikan karya ilmiah, kita dapat
berkontribusi untuk dapat menyelesaikan sebuah permasalahan yang belum memiliki
solusinya. Dengan banyak melakukan publikasi, tentunya semua orang akan mengenal
karya kita dan kita memiliki jaringan networkingcukup luas, sehingga dapat menambah
dan memperkaya ilmu pengetahuan kita. Itulah pentingnya mempublikasikan karya
ilmiah untuk kebermanfaatan khalayak banyak serta menyelamatkan “harta karun” ini
sebagai acuan (referensi) yang berguna bagi generasi yang akan datang.
Publikasi karya ilmiah menjadi agenda penting bagi para akademisi, bukan hanya
sebagai prasyarat semata tetapi hal tersebut juga dilakukan untuk masa depan bangsa
Indonesia. Selain itu, publikasi karya ilmiah dapat juga menjadi bukti utama originalitas
penelitian yang dilakukan serta dapat menjadi modal rekam jejak peneliti sebagai
akademisi. Lebih luas lagi adalah peneliti dapat membangun jejaring internasional
melalui publikasi tersebut.
B. Sharing Session
Sejauh ini, Alhamdulillah saya telah menghasilkan beberapa karya ilmiah yang
telah dipublikasikan pada Jurnal internasional maupun Jurnal internasional bereputasi.
Kedua jurnal skala internasional tersebut memiliki tuntutan dan tantangan yang
berbeda. Berikut ini adalah beberapa daftar judul karya ilmiah saya yang telah berhasil
dipublikasikan pada jurnal-jurnal bereputasi, baik nasional maupun internasional.
1. Dome Form Typology of Islamic Architecture in Persia, Journal of Islamic
Architecture, tahun 2017
2. Waste processing building with incineration technology, IOP Conference Science
Earth and Environmental Science, Scopus tahun 2018
3. The advancement the built environment research through employment of
structural equation modeling (SEM), IOP Conference Science Earth and
Environmental Science, Scopus tahun 2018
4. Akulturasi Budaya Pada Pola Permukiman Tradisional di Kampung Gantarang
Lalang Bata Kapupaten Kepulauan Selayar, Jurnal Tataloka, tahun 2018
5. Lakeside Resort Based on Eco-Architecture, IOP Conference Science Earth and
Environmental Science, Scopus tahun 2019
6. THE STRUCTURAL EFFECTIVITY OF BENT PILES IN AMMATOAN VERNACULAR
HOUSES (Buildings) terindeks Scopus tahun 2019
7. GREEN BUILDING WITH NATURE CONCEPT ON LAKESIDE RESORT DESIGN
(Environmental Science and Sustainable Development IEREK) terindeks EBSCOhost
dan DOAJ tahun 2019
8. Eco-tech Design Application on Campus Development (A case Study of Stain Majene,
Indonesia), Publisher EAI, Published 2020
Dalam pengajuan ke jenjang guru besar/professor, ada beberapa hal yang perlu
menjadi perhatian, Pertama, menulis artikel sesuai dengan misi jurnal yang akan
dituju. Saat menulis artikel salah satu hal yang diperhatikan adalah misi jurnal dan
gayanya. Judul harus masuk dalam kluster yang menjadi ruang lingkup jurnal. Kedua,
dalam menulis artikel/jurnal, argumentasi harus kuat dan berdasar perkembagan
keilmuan intelektual yang dosen geluti. Senantiasa memastikan untuk mencantumkan
referensi yang akurat, terkini, dan mengutip jurnal yang dituju. Pada umumnya usia
buku dan artikel yang dikutip tidak lebih dari 10 tahun. Idealnya yaitu lima tahun. Salah
satu yang sering luput adalah tidak dikutipnya salah satu artikel yang dari jurnal yang
dibidik. Karena dengan mengutip artikel yang dipublikasikan pada jurnal tersebut,
pengelola jurnal akan mempertimbangkan artikel yang dikirim, sekaligus dapat
meningkatkan angka pengutian pada jurnal tersebut. Ketiga, meskipun kita yakin akan
kemampuan bahasa asing yang kita miliki, namun dalam penulisan jurnal umumnya
menggunakan bahasa-bahasa khusus yang sering digunakan dalam artikel-artikel
bereputasi, sehingga untuk mempermudahnya, artikel yang telah ditulis, baik bahasa
Indonesia atau inggris, di kirim ke editor atau sering disebut peer review bahasa jurnal.
Penerjemah professional dan baik adalah penerjemah yang mengerti dan memahami
tulisan setiap karya ilmiah. Penerjemah tidak hanya menggunakan tools terjemah, tapi
mampu merangkai kalimat yang isinya mendekati dengan bahasa aslinya. Sehingga,
hasil terjemahan tetap memuat poin-poin penting yang ingin disampaikan penulis.
Keempat, sebelum dosen mengirimkan naskahnya alangkah baiknya konsultasikan
terlebih dahulu dengan pakarnya. Hal tersebut juga dilakukan untuk memastikan artikel
yang ditulis memenuhi substansi artikel sekaligus bahasanya. Konsultasi bisa dilakukan
sebelum penerjemahan. Tetapi wajib dilakukan pasca penerjemahan untuk mengetahui
kelayakan tulisan.
Proses penerjemahan biasanya akan memakan waktu lama, karena tidak jarang
konsultan membedah berulang-ulang tulisan agar benar layak terbit. Sehingga
diperlukan kesabaran ekstra dan jangan mudah putus asa, jangan sampai kendala yang
dihadapi dalam proses ini membuat cita-cita menjadi Profesor atau Guru Besar urung.
Kemudian langkah selanjutnya adalah mengirim jurnal. Dalam hal pengiriman, jurnal
bereputasi biasanya tidak menggunakan email untuk pengiriman artikel, melainkan
melalui website jurnal. Jadi, perlu membuka website jurnal, melakukan registrasi, dan
log in untuk proses pengiriman artikel.m Ketika artikel sudah terkirim, tugas
selanjutnya adalah menunggu hasil review. Jika ada koreksi segera mungkin perbaiki,
tentunya setelah mendapat masukan dari reviewer. Jika terlambat merespon,
kesempatan terbit akan semakin kecil dan harus menanti lebih lama.
Sebelum mengirim artikel di jurnal bereputasi internasional, tentunya dosen
terlebih dahulu melakukan penelitian. Sehingga nantinya akan memiliki banyak bahan
yang untuk dijadikan jurnal. Hal lain, yang memudahkan peningkatan karir sesorang
dalam mencapai guru besar/professor adalah karena memiliki keilmuan yang digeluti
bersifat linier. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda para dosen
yang ingin segera mewujudkan impian menjadi profesor atau Guru Besar