Anda di halaman 1dari 39

KETERAMPILAN BERPIKIR

KEBIJAKAN TINGKAT TINGGI


PROGRAM PKB
(HIGHER ORDER THINKING SKILL/HOTS),
MELALUI PKP BERBASIS
PPK DAN GERAKAN LITERASI

ZONASI
Bimbingan Teknis Narasumber
Nasional/Instruktur Nasional /Guru Inti

PPPPTK PENJAS DAN BK


Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
PPPPTK PENJAS
Pendidikan DAN BK
Jasmani dan Bimbingan Konseling
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Jasmani dan Bimbingan Konseling
DAFTAR ISI

1 TUJUAN

2 SKENARIO

3 MATERI

4 REFLEKSI

5 SIMPULAN
TUJUAN

Menerangkan Keterampilan Berpikir Tingkat inggi


(HOTS), Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan
Gerakan Literasi Nasional (GLN)

BACK NEXT
Bahan
• Buku Pegangan Pembekalan Narasumber
Nasional/Instruktur Nasional
• Bahan Presentasi
• Kertas post it
• Kertas plano
SKENARIO

Pengantar dan Brainstorming Menempelkan dan


pembagian 4 menjelaskan post it
contoh penerapan
kelompok besar contoh penerapan
PPK dan GLN di PPK dan GLN di
(5’) Post it (10’) kelompok (25’)

Mengkategorikan
Penguatan (30’) contoh penerapan
PPK dan GLN (20’)

BACK NEXT
Pembagian Kelompok
Besar
• Kelas dibagi menjadi 4 kelompok besar
• Setiap kelompok dipimpin oleh ketua
kelompok
Brainstorming contoh penerapan
PPK dan GLN (10’)
• Setiap peserta menuliskan contoh penerapan
PPK dan GLN di kertas post it
Penjelasan Contoh Penerapan
PPK dan GLN (25’)
• Ketua kelompok memfasilitasi setiap anggota
untuk menempelkan dan menjelaskan post it
contoh penerapan PPK dan GLN pada kertas
plano yang di tentukan fasilitator
Kategori contoh penerapan PPK
dan GLN (20’)
• Ketua dan anggota kelompok
mengkategorikan contoh penerapan PPK dan
GLN
Tabel PPK
Contoh
Penerapan Religiositas Nasionalis Kemandirian Gotong royong Integritas
PPK
         
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Tabel GLN
Budaya dan
Baca Tulis Numerasi Sains Digital Finansial
kewarganegaraan
         
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Penguatan (30’)
URGENSI PENGUATAN PENDIDIKAN
KARAKTER (PPK)

Menghadapi Generasi
Pembangunan
kondisi Menghadapi emas 2045
SDM sebagai
degradasi dinamika dan yang berdaya
fondasi
akhlak, moral, tantangan era saing dan
pembanguna
dan budi global berjiwa
n bangsa
pekerti Pancasila

BACK
PENGUATAN 5 NILAI UTAMA
KARAKTER
• Beriman dan Bertaqwa • Bersih • Toleransi
• Menjalankan segala perintah-Nya • Peduli lingkungan lingkungan • Saling
• Disiplin beribadah • Memanfaatkan lingkungan dengan enolong/menghormati
bijak • Cinta damai
• Peduli sosial



Kejujuran Religiosit •Cinta tanah air
Keteladanan
• Tanggungjawab as •Semangat kebangsaan
• Antikorupsi •Menghargai kebhinnekaan
• Komitmen moral •Demokratis
•Rela berkorban
Integrita
• Cinta pada kebenaran
Nasionalis •Taat hukum

s Nilai
me

Utama •Kerja keras (etos kerja)


• Kerja sama
• Solidaritas •Kreatif dan inovatif
• Kekeluargaan •Disiplin
•Tangguh
• Bersahabat/komunikatif
• Berorientasi pada kemaslahatan bersama Gotong Kemandiri •Rasa ingin tahu dan menghargai prestasi

Royong an •Gemar
hayat
membaca/pembelajar sepanjang
STRATEGI IMPLEMENTASI PPK
PPK BERBASIS KELAS
1 • Integrasi dalam mata
pelajaran
• Optimalisasi muatan lokal
• Manajemen kelas
PPK BERBASIS BUDAYA SEKOLAH MENJADI BUDAYA
2 •


Pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian
sekolah
Branding sekolah
1 MENJADI KARAKTER
MENJADI KEBIASAAN
• Keteladanan pendidik DILATIH
• Ekosistem sekolah
• Norma, peraturan, dan tradisi sekolah KONSISTEN
PPK BERBASIS MASYARAKAT DIBIASAKAN
3 •

Orang tua, Komite Sekolah
Dunia usaha
DIAJARKAN
• Akademisi
• pegiat pendidikan
• Pelaku Seni, Budaya, Bahasa & Sastra
• Pemerintah & Pemda
PERPRES NOMOR 87/2017
Penguatan
Ekosistem
Pendidikan

Revitalisasi peran Pengaturan hari


Kepala Sekolah Penguatan Sekolah
sebagai manajer Pendidikan
Karakter

Revitalisasi Revitalisasi Komite


kewajiban 8 jam guru Sekolah
di sekolah (PP no. (Permendikbud no.
19/2017 tentang 75/2016 tentang komite
guru) sekolah)
PERMENDIKBUD NOMOR 20 TAHUN 2018

PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan


pendidikan
PPK dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
pendidikan karakter
PPK satuan pendidikan formal mengoptimalkan fungsi kemitraan tripusat
pendidikan yaitu : sekolah, keluarga dan masyarakat
Pendekatan PPK satuan pendidikan formal berbasis: kelas, budaya,
sekolah dan masyarakat
PPK melalui Manajemen berbasis sekolah

PPK untuk pemenuhan beban kerja kepala sekolah dan guru


Dilaksanakan selama 6 (enam) atau 5 (lima) hari sekolah dalam 1
minggu
PP NOMOR 19 TAHUN 2017
Kondisi saat ini
Beban Kerja Guru
a. Merencanakan Memudahkan guru
Guru tidak dapat pembelajaran atau memenuhi beban kerja
memenuhi 24 jam pembimbingan • Guru tidak perlu lagi cari-
tatap muka b. Melaksanakan
cari jam tambahan
pembelajaran atau
mengajar di luar
pembimbingan
c. Menilai hasil
sekolahnya untuk
Guru harus
mencari tambahan pembelajaran atau memenuhi beban kerja
jam di luar sekolah pembimbingan mengajar.
d. Membimbing dan • Guru harus
melatih peserta bertanggungjawab
didik terhadap perkembangan
Guru tidak dapat e. Melaksanakan tugas
fokus menjalankan siswanya.
tambahan yang
fungsinya melekat
MEMBANGUN GENERASI EMAS 2045 YANG DIBEKALI
KETERAMPILAN ABAD 21

Keterampilan abad 21 yang dibutuhkan setiap siswa

1 2 3
Kualitas Karakter Literasi Dasar Kompetensi
Bagaimana siswa beradaptasi Bagaimana siswa menerapkan Bagaimana siswa memecahkan
pada lingkungan yang dinamis. keterampilan dasar sehari-hari. masalah kompleks

• Religiositas • Literasi bahasa • Berpikir kritis


• Nasionalisme • Literasi numerasi • Kreativitas
• Kemandirian • Literasi sains • Komunikasi
• Gotong royong • Literasi digital • Kolaborasi
(teknologi informasi &
• Integritas
komunikasi)
• Literasi finansial
• Literasi budaya dan
kewargaan
“Culture, Value, Imagination, Creativity, and Team Work” (Jack Ma)
Sumber: Kemendikbud 2016
GERAKAN LITERASI NASIONAL (GLN)

Baca Tulis

Digita
l
PROGRAM LITERASI KEMENDIKBUD

Gerakan
Literasi
Keluarga Gerakan
Gerakan Literasi
Literasi Guru dan
Sekolah Tendik
GERAKAN
LITERASI
NASIONAL
Gerakan
Literasi Gerakan
Masyarakat Literasi
Bahasa dan
Gerakan Sastra
Literasi
Budaya
PRINSIP GERAKAN

KOORDINASI

MILIK
KOMITMEN
BERSAMA
GERAKAN
LITERASI
NASIONAL

KEBERLANJUT
KEMITRAAN
AN
LITERASI BACA DAN TULIS

INDIKATOR
SEKOLAH
- Skor PISA literasi membaca
- Skor PIRLS literasi membaca
DEFINISI - Rata-rata nilai UN Bahasa Indonesia
- Rata-rata skor UKG Guru Bahasa Indonesia

 Melek pengetahuan dan


kemampuan membaca dan
menulis, mencari, menelusuri, KELUARGA
mengolah dan memahami informasi Jumlah bahan bacaan literasi bahasa
untuk menganalisis, menanggapi, yang dimiliki setiap keluarga
dan menggunakan bahasa dan
sastra secara cendekia.

MASYARAKAT
- Angka melek aksara
- Publikasi buku per tahun
Literasi Numerasi

INDIKATOR
DEFINISI
SEKOLAH
• menggunakan berbagai macam angka Jumlah kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan numerasi
dan simbol-simbol yang terkait dengan berbasis proyek
matematika dasar untuk memecahkan Peningkatan kecakapan multiliterasi melalui numerasi
Tumbuhnya pandangan dan sikap positif terhadap numerasi
masalah praktis dalam berbagai macam
konteks kehidupan sehari-hari.
• menganalisis informasi dan mampu
mengolahnya ke dalam berbagai macam KELUARGA
bentuk presentasi numerasi (grafik, tabel, Jumlah dan variasi bahan bacaan numerasi yang dimiliki
bagan, dsb.). setiap keluarga.
• membangun interpretasi terhadap Peningkatan frekuensi pemanfaatn bahan bacaan numerasi
informasi angka dan simbol numerik Peningkatan frekuensi kesempatan anak mengaplikasikan
lainnya. numerasi dalam kehidupan sehari-hari

MASYARAKAT
Jumlah dan variasi bahan bacaan numerasi yang dimiliki setiap desa
Peningkatan frekuensi pemanfaatan bahan bacaan numerasi
LITERASI SAINS
INDIKATOR
DEFINISI
SEKOLAH
 Kemampuan untuk menggunakan − Skor PISA literasi sains
pengetahuan sains, mengidentifikasi − Skor TIMSS literasi sains
pertanyaan, menarik kesimpulan dalam − Rata-rata skor UKG Guru IPA
rangka memahami serta membuat − Rata-rata nilai UN IPA
keputusan yang berkenaan dengan alam.
 Seseorang disebut literat terhadap sains,
jika memiliki kompetensi untuk:
1. Menjelaskan fenomena sains KELUARGA
2. Mengevaluasi & mendesain Jumlah bahan bacaan literasi sains yang dimiliki
pengetahuan & keterampilan sains setiap keluarga
secara mandiri
3. Menginterpretasi data & bukti sains

MASYARAKAT
Jumlah program yang berkaitan dengan
lingkungan dalam suatu daerah
LITERASI DIGITAL

INDIKATOR
DEFINISI SEKOLAH
− Ketersediaan akses internet di sekolah
• − Bahan literasi digital yang ada di sekolah
Kecakapan (life skills) yang
tidak hanya melibatkan
kemampuan penggunaan
KELUARGA
perangkat teknologi, informasi
Jumlah penduduk yang menggunakan komputer dan
dan komunikasi semata, tetapi
gawai berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin,
juga kemampuan
tempat tinggal, dan lama waktu penggunaan per hari.
bersosialisasi, kemampuan
dalam pembelajaran, maupun
memiliki sikap, berpikir kritis,
kreatif, serta inspiratif sebagai MASYARAKAT
kompetensi digital. − Jumlah penduduk yang mengakses
internet berdasarkan kelompok umur,
jenis kelamin, tempat tinggal & lama
waktu penggunaan / hari.
− Penurunan angka penduduk yang
terjerat kasus pelanggaran UU ITE
menurut kelompok umur
LITERASI FINANSIAL
INDIKATOR
DEFINISI
SEKOLAH
 Kemampuan untuk memahami
Jumlah siswa dan guru yang menggunakan
bagaimana uang berpengaruh di dunia produk layanan tabungan dan koperasi
(bagaimana seseorang mengatur
untuk menghasilkan uang, mengelola
uang, menginvestasikan uang dan KELUARGA
menyumbangkan uang untuk
menolong sesama). Penurunan tingkat kemiskinan penduduk
 Rangkaian proses atau aktivitas untuk Indonesia
meningkatkan pengetahuan,
keyakinan, dan keterampilan
konsumen dan masyarakat sehingga
mereka mampu mengelola keuangan
MASYARAKAT
dengan baik.
Jumlah penduduk usia produktif yang menggunakan
produk layanan jasa keuangan (Tabungan, Asuransi,
Saham, Lembaga Pendanaan, Dana Pensiun,
Industri jasa keuangan syariah)
Jumlah uang kartal yang beredar berkurang
LITERASI
BUDAYA DAN KEWARGAAN

INDIKATOR
DEFINISI SEKOLAH
1. Rata-rata nilai USBN - PKn
 Kemampuan untuk 2. Jumlah sekolah yang memiliki aktivitas seni
memahami, menghargai dan budaya & bahasa daerah (mulok, ekstrakulikuler)
berpartisipasi secara mahir
dalam budaya.
 Kemampuan untuk KELUARGA
berpartisipasi secara aktif dan
Penggunaan bahasa daerah di lingkungan
menginisiasi perubahan dalam
komunitas dan lingkungan keluarga
sosial yang lebih besar. Penurunan angka kejahatan dan pelanggaran
anak di bawah umur

MASYARAKAT
Jumlah penduduk Indonesia yang menguasai
bahasa dan seni budaya daerah masing-masing
Angka partisipasi dalam pemilu
IMPLEMENTAS LITERASI DI
SEKOLAH
GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS)

Sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh


dan berkelanjutan untuk menjadikan sekolah
sebagai organisasi pembelajaran yang warganya
literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.

TUJUAN UMUM GLS


Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui
pembudayaan ekosistem literasi sekolah agar mereka menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
TUJUAN KHUSUS GLS
PRINSIP-PRINSIP LITERASI SEKOLAH

Sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik


A berdasarkan karakteristiknya
Dilaksanakan secara berimbang; menggunakan berbagai ragam
B teks dan memperhatikan kebutuhan peserta didik
Berlangsung secara terintegrasi dan holistik di semua area
C kurikulum

D Kegiatan literasi dilakukan secara berkelanjutan

E Melibatkan kegiatan kecakapan berkomunikasi lisan

F Mempertimbangkan keberagaman
STRATEGI MEMBANGUN
LITERASI SEKOLAH
LINGKUNGAN SOSIAL DAN
LINGKUNGAN FISIK
AFEKTIF

Mengkondisikan Mengupayakan
lingkungan fisik lingkungan sosial
ramah literasi. dan afektif.

LINGKUNGAN AKADEMIK

Mengupayakan
sekolah sebagai
lingkungan akademik
yang literat.
PELAKSANAAN KEGIATAN
LITERASI DI SEKOLAH
Penumbuhan budaya literasi dan
minat baca di sekolah,
salah satunya melalui kegiatan 15
menit membaca sebelum
pembelajaran
Pembelajaran

Pengembangan

Pembiasaan

Pengembangan kecakapan
literasi melalui
kegiatan nonakademik,
misalnya kegiatan
ekstrakurikuler
dan kunjungan wajib ke
perpustakaan
Kegiatan intrakurikuler/pembelajaran
Menggunakan strategi literasi
LITERASI DAN KETERAMPILAN
BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HOTS)

• Menghubungkan pengetahuan dengan pengalaman sebelumnya.


• Melakukan preview dan prediksi untuk meningkatkan pemahaman teks.
• Mengelola informasi dan menerapkan kerangka dan kategori yang bermaka.
• Mampu menggunakan pancaindra (melihat, mendengar, merasakan,
membaui, atau mengecap) gambaran yang disampaikan dalam teks tulis.
• Memantau pemahaman secara mandiri.
• Mengevaluasi teks secara kritis.
• Memberikan penilaian terhadap bentuk dan/atau isi teks.
• Menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari teks untuk situasi baru.

(Moore dkk. 2003)


REFLEKSI
• Begitu pentingnya PPK, GLN, Pembelajaran
Berorientasi HOTS ditumbuhkembangkan lagi
pada peserta didik untuk membekali mereka
agar menjadi generasi muda Indonesia
generasi emas yang mampu berdaya saing
tetapi juga memiliki karakter yang kuat
karakter Indonesia
• (Silahkan ditambahkan.....)
BACK
SIMPULAN

BACK

Anda mungkin juga menyukai