Anda di halaman 1dari 16

TUGAS REVIEW

JURNAL SCOPUS, JURNAL PROSIDING, JURNAL ABSTRAKSI, JURNAL SINTA


DAN CARA MEMBUAT KUESIONER VALIDASI DAN RELIABILITAS

Dosen Pendamping :

Dr.H. Sandu Siyoto, S.Sos., SKM.,M.Kes

Disusun Oleh :

Farhan Nur Arif

1811B0030 / IPN 6A

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

INSTITUT ILMU KESEHATAN

STRADA INDONESIA

2021/2022
SCOPUS

A. Pengertian

Scopus adalah salah satu database (pusat data) sitasi atau literatur ilmiah
yang dimiliki oleh penerbit terkemuka dunia, Elsevier. Scopus mulai diperkenalkan
ke masyarakat luas pada tahun 2004. Scopus biasanya bersaing ketat dengan Web
of Science (WOS) yang diterbitkan oleh Thomson Reuters yang juga menjadi pusat
data terbesar di dunia. Meski WOS lebih dulu terbit dibandingkan Scopus, namun
kenyataannya Scopus lebih banyak diminati dan menyediakan lebih banyak jurnal
(20% lebih banyak) jika dibandingkan dengan WOS. Selain Scopus, database lain
yang memiliki banyak data yaitu Sciencedirect. Diketahui, database tersebut juga
diterbitkan oleh Elsevier.

B. Cara Pencarian Jurnal Scopus


1. Scimago JR
Cara yang pertama yaitu menggunakan situs scimagojr.com. SJR ini sering
dikunjungi untuk melihat ranking sebuah jurnal yang dibagi menjadi 4 kuartil
yaitu Q1, Q2, Q3, dan Q4.

- Buka halaman utama di situs scimagojr.com


- Pilih subjeck area jurnal yang dituju. Misalkan, karena bidang farmasetika
maka akan dicari bidang “pharmacologi, toxicology, & pharmaceutics”.
- Pilih subjek kategori jurnal yang diinginkan. Subjek kategori adalah
subkategori dari subjek area jurnal internasional yang dicari
- Cari quartile yang diinginkan, download data ke excel
- Pastikan jurnal terindeks scopus

2. Langsung web scopus

Cara yang kedua ini bisa dilakukan apabila kamu sudah memiliki daftar
nama jurnal yang akan dicek. Simak caranya berikut ini:

- Buka laman resmi Scopus di https://www.scopus.com/home.url


- Klik “Sources” di bagian atas
- Isikan nama jurnal di kolom “Enter title” lalu tekan enter atau klik “Find
Sources”
- Jika nama jurnal yang kamu ketik sudah ditemukan di kolom search, klik
jurnal tersebut dan cek tahun coveragenya.
- Cek juga “Scopus Content Coverage” di bagian bawah. Jurnal masih terindeks
Scopus, jika telah masuk data 2020.
SINTA

A. Pengertian
Satu fungsi Science and Technology Index (SINTA) adalah menilai
kinerja jurnal berdasarkan standar akreditasi dan sitasi, dengan mengindeks
seluruh jurnal nasional yang sudah diakreditasi oleh Akreditasi Jurnal
Nasional (ARJUNA). Menurut Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit
Kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik Dosen, Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2019, Jurnal Nasional
Terakreditasi adalah majalah ilmiah yang memenuhi kriteria sebagai jurnal
nasional dan mendapat status terakreditasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi dengan masa berlaku akreditasi 5 tahun.
B. Fitur-Fitur Sinta
Guna memudahkan pengelolaan, maka Portal Sinta dilengkapi beberapa fitur
sebagai berikut:
1. Citation
Pada bagian Citation menampilkan h-index dalam kurun waktu pertahun
untuk Google Scholar dan Scopus.
2. Networking
Sedangkan dada bagian networking, Anda dapat mengetahui networking
dengan peneliti lain yang pernah mengadakan kerjasama dengan Anda.
3. Research Oputput
Research Output berisi mengenai artikel jurnal, buku dan artikel seminar
yang telah Anda hasilkan. Sedangkan pada bagian Score, Anda dapat
melihat indeks di Scopus, Google Scholar dan InaSTI.
Keunggulan utama SINTA dibandingkan dengan portal peng-indeks yang lain
yaitu dapat secara otomatis meng-indeks hasil karya yang telah ter-indeks di
Google Scholar, Scopus, InaSTI dan Indonesian Publication Index (IPI).
SINTA dibuat guna mewadahi hasil penelitian yang sudah dipublikasikan
secara online. Sehingga orang yang dapat berkontribusi di Portal SINTA
adalah para peneliti dan dosen. Dosen juga dianggap sebagai peneliti karena
disamping mengajar di kelas, dosen juga melakukan penelitian dan
pengabdian masyarakat. Sehingga kedua profesi inilah yang dapat
berkontribusi dalam meningkatkan indeks publikasi jurnal ilmiah di negara
kita.
Analisis Sinkronisasi dan Integrasi Data pada SINTA
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, SINTA merupakan portal yang
berisi pengukuran kinerja atau rating dari peneliti dan dosen yang melakukan
penelitian atau memiliki hak paten yang di tuangkan di dalam jurnal, buku,
dan artikel seminar. Pengukuran ini digambarkan dalam hindeks yang
mengukur jumlah publikasi yang terindeks dan yang mengutip publikasi
tersebut. Pada portal SINTA, ada 2 h-indeks, yaitu h-indeks pada Scopus dan
Google-scholar. Pada bagian ini penulis akan menjabarkan analisis proses
sinkronisasi dan integrasi data antara situs web SINTA sebagai hasil integrasi
data, Scopus dan Google-Scholar sebagai sumber data.
Agar peneliti dan dosen dapat terdaftar di SINTA terdapat 3 tahapan,
yaitu (1) registrasi, (2) verfikasi, dan (3) sinkronisasi. Sinkronisasi adalah
proses menyalin artikel atau publikasi yang ada di sumber data terhadap
sistem yang ada. Dalam hal ini, sumber data adalah database Scopus dan
database situs web SINTA sebagai sistem yang menampung data hasil
sinkronisasi. Data yang disinkronisasi adalah jumlah publikasi dan jumlah
kutipan terhadap publikasi tersebut.
Ada beberapa cara untuk melakukan sinkronisasi, bisa dengan
memasangkan script pada situs web yang ingin diakses datanya atau
mengakses API yang disediakan web yang tersebut. Data-data yang didapat
dari hasil sinkronisasi terhadap sumber tersebut, dalam pembahasan ini adalah
Scopus dan Google-Scholar, dilakukan kalkulasi. Kalkulasi tergantung pada
situs web SINTA, apakah langsung dilakukan penjumlahan atau menggunakan
bobot tertentu. Dalam melakukan kalkulasi, data yang ada dari beragam
sumber tersebut harus disatukan yang menyebabkan terjadi proses integrasi
data pada situs web SINTA. Hasil kalkulasi terhadap data-data yang sudah
terintegrasi tersebut adalah yang menentukan peringkat suatu afiliasi, dosen
atau peneliti pada situs web SINTA.
Secara umum, SINTA berfungsi untuk mengukur kinerja dosen dan
peneliti, kinerja jurnal, serta kinerja institusi. (Hidayat et al., 2019) Detail
fungsi SINTA adalah sebagai berikut:
1. Mendata Publikasi dan Sitasi Akademisi dan Peneliti Indonesia melalui ID
Google Scholar dan Scopus, sehingga semua publikasi dapat terdata.

2. Menilai Kinerja Jurnal berdasarkan standar akreditasi dan sitasi. Fungsi ini
dilakukan dengan mengambil data jurnal dari Arjuna yang sudah
Terakreditasi atau Dievaluasi dengan peringkat di SINTA 1-6.

3. Melihat analisis profil Institusi, Penulis dan Jurnal. SINTA menyediakan


tampilan peringkat instutisi teratas, penulis teratas, jurnal teratas, dan sitasi
institusi terbaik.

4. SINTA Metrics. SINTA menampilkan pemeringkatan Institusi, Penulis


dan Jurnal berbasis pada komponen perhitungan dan formula perhitungan
tertentu.

5. Memantau Kinerja Publikasi Dosen dan Peneliti.

SINTA sebenarnya merupakan salah satu solusi bagi para mahasiswa,


dosen, dan peneliti yang kesulitan dalam mencari jurnal untuk
mempublikasikan karya ilmiahnya. Semua jurnal nasional terakreditasi sudah
terangkum di dalam portal ini, yang dapat diakses melalui:
htttp://SINTA2.ristekdikti.go.id. SINTA menyediakan menu khusus terkait
dengan jurnal terakreditasi nasional. Karena seluruh jurnal yang diindeks
terlebih dahulu sudah diakreditasi oleh ARJUNA. Untuk mencarinya ikuti
langkah berikut:

1. Buka website resmi SINTA melalui laman: http://sinta2.ristekdikti.go.id/

2. Dari daftar menu yang ada, pilih menu Source, setelah itu klik Journals

3. Setelah itu, akan tampil daftar jurnal terakreditasi nasional yang diurutkan
berdasarkan skornya, mulai dari SINTA 1 s/d SINTA 6.

4. Untuk mencari jurnal yang sesuai dengan kebutuhan topik penelitian,


cukup dengan mengetikkan kata kunci nama jurnal pada kolom pencarian
yang ada di bagian atas daftar jurnal.

5. Akan tampil daftar jurnal yang sesuai kata kunci yang diketik. Pilih jurnal
yang sesuai untuk dijadikan sebagai sarana publikasi makalah.

Dalam memasukkan kata kunci untuk pencarian jurnal/penerbit, perlu juga


diperhatikan sinonim, padanan kata, atau istilah dalam bahasa asing (terutama
Bahasa Inggris) karena tidak semua penerbit melabeli jurnalnya dengan
memasukkan bidang ilmu atau subjek yang mereka geluti
PROSIDING

A. Pengertian
Prosiding (proceeding) mirip dengan jurnal, juga merupakan tempat
dipublikasikannya paper- paper. Beda prosiding dengan jurnal adalah, prosiding
hanya menerbitkan paper-paper yang diseminarkan dalam seminar/conference
tertentu. Prosiding adalah kumpulan dari paper akademis yang dipublikasikan
dalam suatu acara seminar akademis. Biasanya didistribusikan sebagai buku
cetakan setelah seminar usai. Prosiding berisi kontribusi yang dihasilkan para
peneliti dalam seminar tersebut. Catatan pekerjaan yang telah dipresentasikan
kepada rekan-rekan peneliti. Proses review dalam prosiding merupakan kumpulan
paper yang disusun oleh satu orang atau lebih, dengan membentuk tim
editorial. Kualitas dari paper-paper tersebut dipastikan dengan memakai orang
luar untuk membaca paper-paper tersebut sebelum diterima dalam prosiding,
proses ini bisa jadi memakan waktu revisi sampai satu tahun. Para editor
memutuskan komposisi dari prosiding, memesan tulisan, dan membuat kata
pengantar dan boleh jadi tulisan yang lainnya. Meskipun kebanyakan perubahan
dalam paper terjadi tergantung pada perjanjian
antara editor dan penulis, editor dapat juga melakukan perubahan sendiri paper
tersebut. Publikasi prosiding dipublikasikan sendiri (in house), oleh institusi
penyelenggara seminar, atau lewat publikasi akademik.
B. Ketentuan dan Karakteristik Prosiding
Secara umum ketentuan sistematika paper atau makalah dalam prosiding
mempunyai pola yang hampir sama dengan makalah hasil penelitian atau opini
seperti biasa, yaitu bagian pendahuluan, bagian isi dan bagian penutup. Namun,
pada umumnya penyelenggara seminar atau konferensi menetapkan ketentuan-
ketentuan lain sesuai dengan aturan yang mereka gunakan. Penyelenggara
biasanya menetapkan template yang di dalamnya sudah diatur syarat-syarat
menyusun makalah atau paper seperti jumlah kata, sistematika penulisan, serta
apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan dalam makalah.
Prosiding yang dipublikasikan pada seminar harus memenuhi persyaratan-
persyaratan tertentu. Syarat-syarat buku ilmiah yang dipublikasikan sesuai dengan
jenis prosidingnya. Pada prosiding seminar nasional syarat-syaratnya meliputi:
1. Memuat makalah atau paper yang lengkap;
2. Penulisan dalam Bahasa Indonesia;
3. Mempunyai International Standard Book Number (ISBN);
4. Penerbit harus lembaga ilmiah yang bereputasi, yaitu lembaga penelitian atau
perguruan tinggi;
5. Penulis yang ikut berpartisipasi dalam penulisan makalah paling sedikit harus
berasal dari empat institusi yang berbeda;
6. Editor harus sesuai dengan bidang ilmu prosiding yang dibuat; dan
7. Paper harus terjamin keasliannya dan tidak mengandung unsur plagiarisme.
Pada prosiding seminar internasional syarat-syaratnya meliputi:
1. Memuat makalah atau paper yang lengkap;
2. Penulisan dalam bahasa resmi PBB yaitu bahasa Inggris, Arab, Perancis,
Spanyol, Rusia atau Tiongkok;
3. Mempunyai International Standard Book Number (ISBN);
4. Penulis yang ikut berpartisipasi dalam penulisan makalah paling sedikit harus
berasal dari empat negara yang berbeda;
5. Editor harus sesuai dengan bidang ilmu prosiding yang dibuat dan dapat
berasal dari berbagai Negara dengan bidang keilmuan yang sama; dan
6. Paper harus terjamin keasliannya dan tidak mengandung unsur plagiarisme.
Prosiding baik skala nasional maupun internasional harus memuat paper yang
lengkap. Paper tersebut harus memenuhi format-format penulisan sebagai
berikut :
1. Abstrak
Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa inggris, biasanya
memuat 150-200 kata. Abstrak memuat keseluruhan yang terdapat dalam paper,
mencakup latar belakang permasalahan, tujuan penelitian, metode yang
digunakan, hasil-hasil temuan yang didapatkan, dan kesimpulan dari penelitian
yang sudah dilakukan. Selain itu, abstrak ditulis tanpa mencantumkan singkatan-
singkatan yang sulit dipahami atau yang tidak lazim. Di dalam abstrak terdapat
kata kunci yang biasanya terdiri dari maksimal 5 kata yang utama dan terpilih.
Pemilihan kata kunci harus mewakili keseluruhan isi naskah karya ilmiah.
2. Pendahuluan
Pendahuluan memuat latar belakang permasalahan, pengantar pentingnya
penelitian yang akan dikaji dan dasar pemikiran untuk memecahkan permasalahan
yang akan diteliti. Di dalam pendahuluan juga terdapat tujuan penelitian yaitu
tujuan dilakukannya penelitian tersebut dan memuat sasaran topik yang akan
dikaji dalam penelitian.
3. Landasan Teori
Landasan teori memuat teori-teori yang didapatkan dari tinjauan pustaka yang
berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil penelitian menampilkan data-data yang didapatkan dari penelitian,
pengolahan data hasil penelitian, dan hasil-hasil temuan dari penelitian.
Pembahasan menjelaskan secara detail hasil dari penelitian, menafsirkan hasil
yang dikaitkan dengan landasan teori yang berkaitan dengan penelitian tersebut,
memodifikasi teori yang sudah ada sebelumnya atau menyusun teori baru yang
didapatkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
5. Kesimpulan
Kesimpulan ditulis dalam bentuk butir-butir yang berkaitan dengan hasil
penelitian dan kesimpulan menjawab tujuan penelitian yang telah diuraikan pada
bagian pendahuluan.
6. Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan referensi yang terkait dengan penelitian. Daftar pustaka
minimal ada 10 referensi, baik itu referensi dari jurnal nasional, jurnal
internasional maupun prosiding dan semua referensi dianjurkan yang mutakhir (up
to date).
C. Cara penerbitan prosiding
1. Mencari Seminar Atau Konferensi Nasional maupun Internasional yang Terindeks
Scopus
2. Mempersiapkan Naskah untuk Diterbitkan dalam Prosiding
3. Menulis Naskah Karya Ilmiah
4. Mengirimkan Naskah Karya Ilmiah
Tabel Prosiding

Nama Dosen yang


File
Mengikutin
No Penyelenggara Tahun Download

Stie YPPI Rembang-


1 Jawa Tengah Ir. Munawir.MM 2014

Dr. Zulkifli Rangkuti.SE.MM & Faras Zulina


2 Universitas Diponegoro Ayunani.SE.MM 2917
CARA MEMBUAT KUISIONER

A. Uji Validasi
Uji Validitas adalah uji untuk membuktikan apakah instrumen penelitian valid.
Teknik untuk mengukur validitas kuesioner adalah sebagai berikut dengan
menghitung korelasi antar data pada masing-masing pernyataan dengan skor total,
memakai rumus korelasi product moment Item Instrumen dianggap jika r hitung >
r tabel (kritis) Tingkat signifikansi yang dipakai biasanya 5% atau 10% Untuk
melihat tabel, baris yang dilihat adalah N-2, dimana N adalah jumlah responden.
B. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah uji untuk membuktikan apakah instrumen penelitian
reliable. Uji reliabilitas adalah uji untuk memastikan apakah kuesioner penelitian
yang akan dipergunakan untuk mengumpulkan data variabel penelitian reliabel
atau tidak. Kuesioner dikatakan reliabel jika kuesioner tersebut dilakukan
pengukuran berulang, akan medapatkan hasil yang sama. Cara pengujian
reliabilitas kuesioner penelitian Pengujian reliabilitas kuesioner dapat dilakukan
secara eksternal dan internal Secara eksternal cara pengujian reliabilitas kuesioner
penelitian ada tiga cara: Teknik pengukuran ulang (test-retest) Teknik belah dua
Teknik parallel
C. Tehnik Pembuatan Kuesioner
Yang perlu diperhatikan dalam membuat kuesioner
a. Pakai bahasa yang sederhana, yang mudah dimengerti oleh responden, hindari
menggunakan bahasa yang sulit dimengerti
Contoh:
- Apakah Ibu mengikuti program ASI Eksklusif?
b. Pertanyaan jangan terlalu luas
Contoh:
- Dimana ibu melahirkan?
c. Pertanyaan tidak boleh double contoh:
- Apakan Ibu sudah mengikuti KB, dan siapa yang menyuruh? (double
pertanyaan)
- Apakah Ibu sudah ikut KB?
d. Pertanyaan tidak boleh memimpin atau mengarahkan
Contoh:
- Ibu sudah ikut KB, bukan? (mengarahkan)
- Apakan Ibu sudah ikut KB?
e. Pertanyaan diusahakan mudah dijawab responden
f. Hindari pertanyaan bias
g. Pertanyaan Terbuka
- Apakah Saudara setuju Puskesmas Peterongan dipindahkan ke lokasi
Pondok?
- Apa alasan Saudara tidak setuju?

Prinsip dalam pembuatan kuesioner :


1. Isi dan tujuan pertanyaan
2. Bahasa yang di gunakan sesuai dengan bahasa responden
3. Tipe dan bentuk pertanyaan atau pernyataan.
4. Pertanyaan tidak mendua
5. Tidak menanyakan hal yang sudah di lupa
6. Pertanyaan tidak bersifat menggiring
7. Pertanyaan tidak panjang
8. Urutan pertanyaan
9. Prinsip pengukuran
10. Penampilan rank angket.
ABSTRAKSI

A. Pengertian
Abstrak adalah sebuah ringkasan isi dari sebuah karya tulis ilmiah yang
ditujukan untuk membantu seorang pembaca agar dapat dengan cepat dan mudah
untuk melihat tujuan dari sebuah tulisan.
Dalam artian lain disebutkan abstraksi adalah proses representasi data dan
program dalam bentuk sama dengan pengertiannya (semantik), dengan
menyembunyikan rincian atau detail implementasi. Abstraksi mencoba
menyembunyikan detail agar programmer dapat berfokus pada konsep tertentu saja
pada satu waktu.
Abstraksi juga merupakan proses untuk memperoleh intisari dari sebuah
objek, menghilangkan kebergantungannya pada objek-objek dunia nyata yang pada
mulanya mungkin saling terkait, dan memper-umum-nya sehingga ia memiliki
terapan-terapan yang lebih luas atau bersesuaian dengan penjelasan abstrak lain untuk
gejala yang setara.
Di dalam dunia akademik, tulisan pendek ini digunakan oleh
institusi/lembaga/organisasi pendidikan sebagai informasi awal atas sebuah penelitian
ketika dimasukkan dalam jurnal, konferensi, lokakarya, atau yang sejenisnya. Ketika
digunakan, abstrak selalu muncul di awal naskah, ini bertindak sebagai titik masuk
untuk setiap makalah akademis atau aplikasi paten yang diberikan.
B. Fungsi Abstrak
Abstrak memberikan potret informasi bagi pembaca mengenai isi dari suatu
karya ilmiah yang sudah dibuat, penjabaran sederhana digunakan untuk
mempermudah proses unggah ke dunia maya dan mempermudah pembaca memahami
inti dan isi dari sebuah karya ilmiah.
C. Jenis-Jenis Abstrak
Ada 2 jenis abstrak yang umum dikenal yaitu:
1. Abstrak Informatif
Yaitu abstrak sebuah dokumen yang begitu penting,umum, informasinya kualitatif
dan kuantitatif. Abstrak ini lebih panjang dari abstrak lainya karena dibuat sebaik
mungkin tetapi tidak mengubah isi atau makna dari penulisan aslinya.
2. Abstrak Indikasi
Abstrak ini menjelaskan isi sebuah penulisan atau dokumen dengan menggunakan
pernyataan yang umum dan tidak disertakan data kuantitatif atau informasi yang
detail hasilnya berupa dokumen prosiding, dokumen diskusi, dan esei.
3. Sifat Abstrak
Abstrak bersifat informatif dan deskriptif, secara singkat abstrak memiliki sifat :

-Jelas
-Tepat
-Ringkas
-Objektif
-Berdiri Sendiri
D. Panduan Menulis Abstrak
Berikut 10 tahapan yang harus diperhatikan dalam menulis abstrak:
1. Mulai menulis abstrak setelah menyelesaikan penulisan isi makalah ilmiah secara
menyeluruh. Tidak ada abstrak yang baik jika dibuat di awal sebelum isi
keseluruhan makalah (paper) selesai.
2. Pilih tujuan, hipotesis, dan kesimpulan utama dari makalah ilmiah pada bagian
Pendahuluan dan Kesimpulan untuk dicantumkan di dalam abstrak jurnal atau
makalah.
3. Tentukan kalimat kunci dan frase-frase penting pada bagian metode dan seleksi 2
atau maksimum 3 poin penting dari sana.
4. Identifikasi hasil utama dari makalah ilmiah yang ditemukan pada bagian hasil.
Hasil utama ini haruslah berdasarkan data yang diambil dan dibahas dalam
makalah yang bersangkutan untuk menjawab tujuan serta hipotesa penelitian.
5. Setelah poin 1-4 terkumpul, susunlah kalimat dan frase yang telah ditentukan
ke dalam satu paragraph dengan urutan : Pendahuluan, Metode, Hasil, dan
Kesimpulan.
6. Pastikan paragraf pada poin 5 tidak mengandung:
- Informasi baru yang tidak terdapat di dalam makalah ilmiah
- Nama-nama/istilah tidak terdefinisi
- Pembahasan dan sitasi literatur lain yang digunakan
- Rincian tidak begitu penting seputar metode yang digunakan
7. Eliminasi informasi-informasi tambahan dengan hanya fokus menulis hal-hal
berikut: rancangan studi dasar, metodologi dan teknik utama yang digunakan,
penemuan utama, ringkasan interpretasi penulis, kesimpulan, dan implikasi
8. Periksa kembali konsistensi antara abstrak dengan isi dari makalah ilmiah yang
dibuat
9. Ajukan permohonan kepada pihak lain untuk memeriksa abstrak yang dibuat
sebagai bahan evaluasi
10. Periksa kembali abstrak final apakah sudah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku pada instansi publisher jurnal tujuan (jumlah kata, tipe abstrak, kata
kunci).
Struktur penulisan sebuah abstrak juga harus memperhatikan:
1. Struktur Paragraf
Sebuah abstrak ditulis dalam satu paragraf yang menerangkan keseluruhan isi
tulisan secara singkat dan jelas. Penulisannya tidak melakukan indensasi pada
kalimat pertama paragraf. Single space adalah pilihan yang dimiliki oleh penulis
untuk menyusun kalimat dalam paragrafnya.
2. Jumlah kata
Idealnya sebuah paragraf terdiri dari 150 sampai dengan 200 kata. Namun,
pertimbangan jumlah kata yang paling tepat dalam penulisan Skripsi, Tesis,
maupun disertasi biasanya bergantung pada pertimbangan pandangan pembimbing
(supervisor) yang mendampingi seorang mahasiswa dalam penulisannya. Seorang
supervisor harusnya tidak mempertimbangkan jumlah kata sebagai acuan utama
penulisan paragraf, karena bagian utama justru isi (content) paragraf.
3. Isi paragraph
Pada saat pembimbingan, seorang supervisor mengedepankan 4 bagian empiris
dari sebuah abstrak.

Ciri-Ciri Abstrak Karya Tulis Ilmiah Yang Baik


Berikut ini ciri-ciri abstrak yang baik dari suatu karya ilmiah, diantaranya:
1. Terdapat beberapa paragraf yang merupakan satu kesatuan, yang dapat berdiri
sendiri.
2. Mengikuti kronologis dari tulisan pembahasan.
3. Adanya transisi secara logika, antara informasi yang disampaikan.
4. Hanya meringkas laporan penelitian yang dilakukan, tidak menambah-nambahkan
informasi baru.
5. Mudah dimengerti atau dipahami oleh para pembaca.

Penulisan abstrak memang tidak bisa diselesaikan dalam satu kali penulisan. Sama
halnya dengan penulisan esai (essay), penulisan abstrak juga memerlukan latihan agar
bisa menciptakan hasil tulisan yang baik. Saat ini panduan penulisan menggunakan
APA (American Psychology Association) style telah populer digunakan di perguruan
tinggi. Meskipun panduan penulisan ini bukanlah satu-satunya panduan penulisan
yang ada, APA style menjadi pilihan banyak para penulis dikarenakan pertimbangan
panduan ini digunakan oleh banyak perguruan tinggi di dunia sehingga juga
memudahkan penyesuaian dan penerimaannya.

Anda mungkin juga menyukai