Anda di halaman 1dari 10

KONDISI FISIK KABUPATEN KLATEN

Gambar : Peta administratif Kabupaten Klaten


Sumber: BPS Kabupaten Klaten

A. Kondisi Geografis Kabupaten Klaten


Secara geografis, Kabupaten Klaten terletak diantara 11030-11045
Bujur Timur dan 730-745 Lintang Selatan. Letak Kabupaten Klaten cukup
strategis karena berbatasan langsung dengan Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY) dengan batas-batas administrasi sebagai berikut :
Sebelah Timur : Kabupaten Sukoharjo
Sebelah Barat : Kabupaten Sleman (DIY)
Sebelah Utara : Kabupaten Boyolali
Sebelah Selatan : Kabupaten Gunung Kidul (DIY)

Kabupaten Klaten memiliki luas wilayah sebesar 65.556 Ha (655,56 km2)


atau seluas 2,014% dari luas Propinsi Jawa Tengah.
B. Kondisi Administratif
Secara administratif Kabupaten Klaten terbagi dalam 26 kecamatan
dan 401 kelurahan. Seluruh desa yang ada di Kabupaten Klaten merupakan
desa swasembada. Desa swasembada adalah desa yang masyarakatnya telah
mampu memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya alam dan
potensinya sesuai dengan kegiatan pembangunan regional.

Tabel : Wilayah administratif Kabupaten Klaten


C. Kondisi Topografi
Topografi Kabupaten Klaten terletak diantara dua gunung yaitu
gungung merapi dan pegunungan seribu dengan ketinggian berkisar antara

75-160 meter diatas permukaan laut yang terbagi menjadi wilayah lereng
gunung merapi dibagian utara areal miring, wilayah datar dan wilayah
berbukit di bagian selatan. Berdasarkan dari hasil tinjauan ketinggian wilayah
Kabupaten Klaten terdiri dari dataran dan penggunungan, berada dalam
ketinggian yang bervariasi yaitu 9,72% terletak diketinggian 0-100 meter dari
permukaan air laut. Selain itu, 77,52 % terletak di ketinggian 100-500 meter
dari permukaan laut dan 12,70% terletak di 500-1000 meter dari permukaan
air laut.
Dari sisi topografi wilayah Kabupaten Klaten, dapat dirinci sebagai berikut:
1. Wilayah dengan ketinggian kurang dari 100 m di atas permukaan laut
(dpl) meliputi sebagian dari kecamatan-kecamatan: Juwiring,
Karangdowo dan Cawas.
2. Wilayah dengan ketinggian antara 100 200 m dpl meliputi kecamatankecamatan: Prambanan, Jogonalan, Gantiwarno, Wedi, Bayat, Cawas (di
bagian barat), Trucuk, Kalikotes, Klaten Selatan, Klaten Tengah, Klaten
Utara, Kebonarum (di bagian selatan), Ngawen (di bagian selatan dan
timur), Ceper, Pedan, Karanganom (di bagian timur), Polanharjo (di
bagian timur), Delanggu, Juwiring (di bagian barat) dan Wonosari (di
bagian barat).
3. Wilayah dengan ketinggian antara 200 400 m dpl meliputi kecamatankecamatan Manisrenggo, Jogonalan (di bagian utara), Karangnongko ,
Kebonarum (di bagianutara), Ngawen (di bagian utara), Jatinom,
Karanganom (di bagian barat), Tulung (sebagian besar) dan Polanharjo
(bagian barat).
4. Wilayah dengan ketinggian antara 400 1000 m dpl meliputi kecamatankecamatan: Kemalang (sebagian besar), Manisrenggo (sebagian besar),
Jatinom (sebagian kecil) dan Tulung (sebagian kecil).
5. Wilayah dengan ketinggian 1.000 2000 m dpl berada di Kecamatan
Kemalang.

D. Kondisi Struktur Geologi/Jenis Tanah


Klasifikasi Tanah di Kabupaten Klaten, terdiri dari 5 ( lima) macam,
yaitu :
1) Litosol : Bahan induk dari skis kristalin dan batu tulis terdapat di daerah
kecamatan Bayat.

2) Regosol Kelabu : Bahan induk abu dan pasir vulkan intermedier terdapat
di kecamatan Cawas, Trucuk, Klaten Tengah, Kalikotes, Kebonarum,
Klaten Selatan, Karangnongko, Ngawen, Klaten Utara, Ceper, Pedan
Karangdowo, Juwiring, Wonosari, Delanggu, Polanharjo, Karanganom,
Tulung dan Jatinom.
3) Grumusol Kelabu Tua : Bahan induk berupa abu dan pasir vulkan
intermedier terdapat di kecamatan Bayat, Cawas sebelah selatan.
4) Kompleks Regosol Kelabu dan Kelabu Tua : Bahan induk berupa batu
kapur napal terdapat di daerah Kecamatan Klaten Tengah dan kalikotes
sebelah selatan.
5) Regosol Coklat Kekelabuan : Bahan induk berupa abu dan pasir vulkan
intermedier
terdapat
di
daerah
Kecamatan
Kemalang,
Manisrenggo,Prambanan, Jogonalan, Gantiwarno, dan Wedi.Dari kondisi
Kabupaten Klaten wilayahnya dapat ditemui 2 endapan yaitu :
Endapan Vulaknik Gunung Merapi
Endapan ini merupakan hasil erupsi Gunung Merapi yang
menghampar sampai ke tenggara Kabupaten Klaten. Ketebalan
endapan di bagian puncak berkisar antara 0,1 6,5 meter, sedangkan
pada lerengnya berkisar antara 0,5 1,0 meter. Endapan vuklanik ini
umumnya berupa pasir, krikil, berangkal dan bongkah-bongkah batuan
beku. Daerah penyebaran endapan vulkanik ini relative sangat subur.
Endapan Alluvial
Secara umum endapan ini berupa sungai maupun endapan hasil
transportasi yang berasal dari pelapukan batu-batuan yang lebih tua.
Penyebaran endapan sungai ini terdapat di kali Dengkeng dan
sekitarnya berupa : lempung, pasir kerikil dan kerakal. 2.1.3
Hidrologi
Suplai air tanah maupun air tawar seluruhnya datang dari hujan yang
berasal dari penguapan air laut, yang merupakan bagian dari proses siklus
hidrologi. Hujan yang jatuh akan meresap ke dalam tanah, sebagian menjadi
air tanah yang mengisi aguifer (formasi tanah yang mengandung dan
menghantarkan air tanah) dan sebagia n besar mengalir di permukaan sebagai
run off ( surface flow dan sub surface flow ), dalam kenyatannya siklus
hidrologi ini sangat rumit meskipun pada dasarnya hidrologi adalah bagian
dari ilmu bumi, namun pada hakekatnya hidrologi harus berhubungan dengan
atmos fir sebagai medium yang meneruskan air ke muka bumi maupun dari
muka bumi. Wilayah kabupaten Klaten termasuk dalam wilayah DAS
Bengawan Solo yaitu Sub DAS Bengawan Solo hulu. Ada beberapa sumber
air yang terdapat di Kabupaten Klaten dan sangat bermanfaat untuk keperluan
rumah tangga, irigasi, industry serta kepentingan-kepentingan lainnya. Sungai-

sungai besar yang mengalir dari atas/pegunungan menuju dan bermuara di


Bengawan Solo diantaranya : Kali Dengkeng, Kali Simping, Kali Pusur, Kali
Brambang, dan Kali Soko. Sungai-sungai tersebut mempunyai beberapa anak
sungai pada bagian hulunya. Kecuali pemanfaatan air beserta sumber-sumber
air tersebut, terutama ditujukan untuk menjaga kelestarian serta mencegah
pencemaran terhadapnya. Dengan adanya banyak sungai (air permukaan) yang
mengalir diwilayah Kabupaten Klaten tersebut akan membawa manfaat dan
pengaruh terhadap kedalaman air tanah. Adanya sungai-sungai tersebut
merupakan suatu cara untuk menaikkan kedalaman air tanah sebagai discharge
atau sebagai pengisi yang merupakan suplai air tanah, di samping untuk
kegiatan pengairan serta kegiatan-kegiatan lainnya.
E. Kondisi Sosial Ekonomi
Kependudukan
Berikut ini jumlah penduduk Kabupaten Klaten menurut kecamatan
dan jenis kelamin (series tahun) :
N
o

Kecamata
n

Prambanan

Gantiwarno

Wedi

Bayat

Cawas

Trucuk

Kalikotes

Kebonarum

9
1
0
1
1
1
2

Jogonalan
Manisrengg
o
Karangnon
gko
Ngawen

Lakilaki
24.10
1
19.72
3
27.12
0
31.67
4
32.28
8
41.74
6
19.08
4
10.43
7
29.57
8
20.56
6
18.50
8
22.64
0

Peremp
uan

Jumlah

25.946

50.047

21.679

41.402

28.868

55.988

32.839

64.513

33.797

66.085

42.296

84.042

19.593

38.677

11.192

21.629

29.390

58.968

22.076

42.642

19.357

37.865

22.559

45.199

1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6

Ceper
Pedan
Karangdow
o
Juwiring
Wonosari
Delanggu
Polanharjo
Karangano
m
Tulung
Jatinom
Kemalang
Klaten
Selatan
Klaten
Tengah
Klaten
utara
Jumlah
2012
2011
2010
2009

31.66
7
24.39
2
25.22
4
29.96
2
30.53
0
22.48
9
22.89
4
24.17
8
27.14
7
28.89
3
17.71
2
20.95
7
21.54
1
21.28
4
646.3
35
644.3
62
642.3
70
640.1
87
637.9
39

32.645

64.312

24.861

49.253

25.887

51.111

30.980

60.942

32.902

63.432

22.541

45.030

23.733

46.627

25.040

49.218

27.790

54.937

29.728

58.621

18.055

35.767

22.003

42.960

22.664

44.205

22.151

43.435
1.316.9
07
1.313.9
14
1.311.0
19
1.307.5
62
1.303.9
10

670.572
669.552
668.649
667.375
665.971

Tabel : Kependudukan Kabupaten Klaten


Sumber: BPS Kabupaten Klaten

Tingkat Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu fokus utama dalam Tujuan
Pembangunan Global atau Millenium Development Goals (MDGs).

N
o
1
2
3
4
5
6

Tah
un
2007
2008
2009
2010
2011
2012

Garis Kemiskinan
(Rupiah)
203.205
240.551
241.608
258.854
275.002
296.530

Jumlah
(Orang)
249.100
243.100
220.180
197.400
203.052
191.300

Persentas
e (%)
22,27
21,72
19,68
17,47
17,95
16,71

Tabel : tingkat kemiskinan di Kabupaten Klaten


Sumber : BPS Kabupaten Klaten
Berdasarkan tabel di atas, tingkat kemiskinan di Kabupaten Klaten
relatif mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal tersebut dikarenakan
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Klaten yang meningkat serta
masyarakat Kabupaten Klaten yang telah memiliki pekerjaan tetap
sehingga dapat menunjang perekonomian dalam keluarga.
Ekonomi
Secara garis besar, Kota Klaten bukan merupakan kota industri
maupun perdagangan. Sampai saat ini, aktivitas industri hanya terpusat di Jl.
Diponegoro (Jl. Lingkar Selatan). Kota Klaten sempat booming dengan
perdagangan tanaman hiasnya, terutama Anthurium, yang juga merebak di
Kabupaten Karanganyar. Kota yang terletak di antara Yogyakarta dan Solo ini
sebagai kota transit antara dua kota besar terebut. Pusat keramaian ekonomi
tersebar di beberapa pasar-pasar tradisional dan pasar modern.
Pendidikan
Latar belakang Kota Klaten yang dulunya merupakan kota pelajar,
walaupun kini bukan merupakan kota pelajar, namun prestasinya tetap dapat
dibanggakan. Sekolah-sekolah di Kota Klaten merupakan salah satu sekolah
favorit di Jawa Tengah. Perguruan tinggi yang ada di Kota Klaten antara lain
Universitas Widya Dharma, STIKES Muhammadiyah Klaten, Akademi
Akuntansi Muhammadiyah Klaten, STAIM Klaten, dll.
Sekolah menengah atas yang ada di Kota Klaten:

SMA Negeri 1 Klaten, Jl. Merbabu 13, Klaten Selatan (SBI)


SMA Negeri 2 Klaten, Jl. Angsana, Klaten Selatan (SSN)
SMA Negeri 3 Klaten, Jl. Perintis Kemerdekaan, Klaten Utara (SSN)
SMA Muhammadiyah 1 Klaten, Jl. Sersan Sadikin 89, Klaten Utara
MA Negeri Klaten, Jl. Ki Ageng Gribig, Klaten Utara
MA Negeri Karanganom, Jl. Dr. Sutomo, Klaten Utara

SMK Negeri 1 Klaten, Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 22, Klaten Utara
(SBI)
SMK Negeri 2 Klaten, Kampung Senden, Ngawen (SBI)
SMK Negeri 3 Klaten, Jl. Merbabu 11, Klaten Selatan (SSN)
SMK Negeri 4 Klaten, Jl. Mataram 5, Klaten Utara
SMK PL Leonardo, Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 30, Klaten Utara
SMK Muhammadiyah 1 Klaten Tengah, Jl. Kopral Sayom, Klaten
Tengah
SMK Muhammadiyah 1 Klaten Utara, Jl. Ki Ageng Pengging 40, Klaten
Utara
SMK Muhammadiyah 2 Klaten Tengah
SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara, Kampung Setran, Gergunung,
Klaten Utara
SMK Muhammadiyah 3 Klaten Tengah, Jl. Kendalisodo, Klaten Tengah
SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara, Jl. Mayor Kusmanto 73, Klaten
Utara
SMK Muhammadiyah 4 Klaten Tengah, Jl. Jombor Indah Km.01, Klaten
Tengah

Sekolah menengah pertama yang ada di Kota Klaten:

SMPN 1 Klaten, Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 20, Klaten Utara (RSBI)
SMPN 2 Klaten, Jl. Pemuda Selatan 4, Klaten Tengah (SBI)
SMPN 3 Klaten, Jl. Andalas 5, Klaten Tengah (SSN)
SMPN 4 Klaten, Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 26, Klaten Utara (SSN)
SMPN 5 Klaten, Jl. Kendalisodo, Klaten Tengah
SMPN 6 Klaten, Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 18, Klaten Utara
SMPN 7 Klaten, Jl. dr. Suradji Tirtonegoro, Klaten Selatan
SMPN 1 Ngawen, Jl. Karanganom Mayungan, Ngawen
MTsN 1 Klaten, Jl. Ki Ageng Gribig 7, Klaten Utara

Kota Klaten juga menyumbang berbagai prestasi di kancah nasional maupun


internasional, seperti paduan suara Vocalista Angel yang bermarkas di kota ini
kerap menjuarai lomba paduan suara tingkat internasional.
F. Kondisi Tata Ruang Wilayah
Rencana Struktur Ruang
1. Rencana Sistem Perkotaan Wilayah Kabupaten Penetapan sistem pusat
pelayanan (perkotaan) tersebut dimaksudkan untuk menentukan kawasankawasan yang berperan sebagai pusat pertumbuhan dan pusat pelayanan

sesuai dengan jangkauan pelayanannya. Sistem pusat kegiatan di


Kabupaten Klaten sebagai berikut:
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yaitu kawasan perkotaan Klaten
(Ibukota Kabupaten Klaten) yang melayani wilayah Kabupaten Klaten
dan wilayah kabupaten sekitarnya, yaitu Kabupaten Boyolali,
Sukoharjo, Gunungkidul dan sebagian Kabupaten Sleman.
Pusat Kegiatan Lokal (PKL), yaitu kawasan perkotaan yang melayani
beberapa wilayah kecamatan, yaitu:
1) Kawasan perkotaan Prambanan
2) Kawasan perkotaan Delanggu.
Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp), yaitu kawasan perkotaan yang
melayani beberapa wilayah kecamatan yang diproyeksikan menjadi
Pusat Kegiatan Lokal, yaitu:
1) Kawasan perkotaan Wedi,
2) Kawasan perkotaan Pedan dan
3) Kawasan perkotaan Jatinom
Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), yaitu kawasan perkotaan yang
melayani kecamatan yang bersangkutan serta beberapa kecamatan
sekitarnya, meliputi: Kawasan perkotaan Gantiwarno, Kawasan
perkotaan Bayat, Kawasan perkotaan Trucuk, Kawasan perkotaan
Kalikotes, Kawasan perkotaan Jogonalan, Kawasan perkotaan
Kebonarum, Kawasan perkotaan Manisrenggo, Kawasan perkotaan
Karangnongko, Kawasan perkotaan Ngawen, Kawasan perkotaan
Cawas, Kawasan perkotaan Karangdowo, Kawasan perkotaan
Juwiring, Kawasan perkotaan Wonosari, Kawasan perkotaan
Polanharjo, Kawasan perkotaan Ceper, Kawasan perkotaan
Karanganom, Kawasan perkotaan Tulung, Kawasan perkotaan
Kemalang.

DAFTAR PUSTAKA

Diakses 7 April 2015;


http://ppsp.nawasis.info/dokumen/perencanaan/sanitasi/pokja/bp/kab.klaten/Draft
%20BAB%20II%20BPS%20Klaten.pdf
Diakses 7 April 2015;
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/131484-T-27470-Strategi%20kebijakanMetodologi.pdf
Diakses 7 April 2015;
Klaten, Studio2, 2012; https://studio2klaten.wordpress.com/2012/09/12/profilkabupaten-klaten/
Diakses 7 April 2015;
https://studiosetunggal.wordpress.com/profil-wilayah/fisik/kondisi-fisik/umkm/
Diakses 7 April 2015;
http://klatenkab.bps.go.id/
Diakses 7 April 2015;
http://e-journal.uajy.ac.id/6044/4/TA313255.pdf
Diakses 7 April 2015;
http://penataanruangjateng.info/index.php/profil/25
Diakses 7 April 2015;
http://id.wikipedia.org/wiki/Klaten_(kota)

Anda mungkin juga menyukai