Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
SKRIPSI
Oleh:
Febriana Arumsari
NIM. 150210103031
i
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
SKRIPSI
Oleh:
Febriana Arumsari
NIM. 150210103031
ii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
PERSEMBAHAN
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala kelimpahan rahmat serta hidayah-
Nya, dan sholawat serta salam tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW, Saya
sembahkan skripsi ini dengan segala cinta dan sayang kepada:
1. Ayahanda tercinta Alm. Bapak Kusni Eko Prastyo dan Ibu Umi Dian Kurniati
tercinta, yang selalu memberikan cinta dan motivasi yang begitu tulus tanpa
henti serta doa dan harapan yang selalu mengalir dalam setiap doa kepada
Allah SWT untuk keberhasilan dan kesuksesan Febriana putri terkasih.
2. Keluarga besar saya tersayang Mas Dody Dian Eko Prastyo, Mbak Sulasah,
Adik Rico Budi Tricahyono dan Dyah Ayu Septi A., Sepupu Faiza Adilla
Husna, Sepupu Chalista Haura Alsava, dan Mas Angga Prayogi yang telah
memberikan dukungan dan motivasi.
3. Guru-guru sejak SD sampai SMA dan Semua Dosen khususnya Dosen
Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Jember yang telah
memberikan segenap ilmunya serta memberikan bimbingan dengan penuh
kesabaran dan keikhlasan.
4. Almamater Program Studi Pendidikan Biologi fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas jember yang menjadi kebanggaanku.
iii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
MOTTO
هَّسَ َف َّنل ُُ َدد ََّ ُوا اَمَّنِ َإد ََدََ َوا َْ َن َمو
"Barang siapa yang bersungguh sungguh, sesungguhnya kesungguhan tersebut untuk
kebaikan dirinya sendiri"
(Qs. Al-Ankabut: 6)1)
ِو
ووََ َْوقِتَُو ل َُُْ َكمِّ ُإ ُع ُوي
وه ِو
"Bertaqwalah kepada Allah, maka Dia akan membimbingmu. Sesungguhnya Allah
mengetahui segala sesuatu"
(Qs. Al Baqarah: 282)1)
____________________________________________________________________
1) KementrianوAgamaوRI.و2014.وAlqur’anوAl-Karim dan terjemahannya. Surabaya:
PT. Halim Publishing dan Distributing.
iv
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
PERNYATAAN
NIM : 150210103031
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul
“ToksisitasوGranulaوEkstrakوBijiوSrikaya(وAnnona squamosa L.) terhadap Mortalitas
Larva Nyamuk Culex sp. dan Pemanfaatannya SebagaiوBukuوIlmiahوPopuler”وadalahو
benar-benar hasil karya sendiri, kecuali kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya
dan belum pernah diajukan pada institusi manapun, serta bukan karya jiplakan. Saya
bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya dengan sikap ilmiah yang
harus dijunjung tinggi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, tanpa adanya
tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi akademik
jika ternyata kemudian hari pernyataan ini tidak benar.
Jember, 2019
Yang menyatakan,
Febriana Arumsari
NIM. 150210103031
v
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
SKRIPSI
Oleh:
Febriana Arumsari
NIM. 150210103031
Pembimbing :
vi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
PERSETUJUAN
SKRIPSI
Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan dan mencapai gelar Sarjana (S1)
pada Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Nama Mahasiswa : Febriana Arumsari
NIM : 150210103031
Jurusan : Pendidikan MIPA
Progam Studi : Pendidikan Biologi
Angkatan Tahun : 2015
Daerah Asal : Kediri
Tempat, Tanggal Lahir : Kediri, 01 Februari 1997
Disetujui oleh
Dosen Pembimbing Utama Dosen Pembimbing Anggota
vii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
PENGESAHAN
Hari, tanggal :
Tempat : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember
Tim Penguji:
Ketua, Sekretaris,
Mengesahkan,
Dekan FKIP Universitas Jember
viii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
RINGKASAN
ix
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
x
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
xi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
PRAKATA
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas karunia-Nya sehingga penulisan
skripsiوyangوberjudul“وToksisitas Granula Ekstrak Biji Srikaya (Annona squamosa L.)
terhadap Mortalitas Larva Nyamuk Culex sp. dan Pemanfaatnya sebagai Buku Ilmiah
Populer” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah
satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) Program Studi
Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Jember.
Penyusunan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak. Oleh karena
itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Prof. Drs. Dafik, M.Sc., Ph.D selaku Dekan fakultas keguruan dan ilmu
Pendidikan Universitas Jember.
2. Dr. Dwi Wahyuni, M.Kes., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
3. Dr. Iis Nur Asyiah, S.P., M.P selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember.
4. Dr. Dwi Wahyuni, M.Kes., selaku Pembimbing Utama yang telah
meluangkan waktu, pikiran, dan perhatian dalam penulisan skripsi ini.
5. Ibu Kamalia Fikri, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing Anggota yang
telah meluangkan waktu, pikiran, dan perhatian dalam penulisan skripsi ini.
6. Prof. Dr. Joko Waluyo, M.Si., selaku Dosen Penguji Utama yang telah
meluangkan waktu, pikiran, dan perhatian dalam penulisan skripsi ini.
7. Bapak Mohammad Iqbal, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Penguji Anggota yang
telah meluangkan waktu, pikiran, dan perhatian dalam penulisan skripsi ini.
xii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
8. Bapak Mohammad Iqbal, S.Pd., M.Pd., selaku validator sebagai ahli materi
yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan perhatian dalam penulisan produk
buku ilmiah populer ini.
9. Ibu Ika Lia N, S.Pd., M.Pd., selaku validator sebagai ahli media dan
pengembangan yang telah meluangkan waktu, pikiran dan perhatian dalam
penulisan produk buku ilmiah populer ini.
10. Semua dosen Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember atas semua ilmu
yang telah diberikan selama saya menjadi mahasiswa.
11. Alm. Ayah Kusni Eko Prastyo dan Ibu Umi Dian Kurniati yang selalu
memberikan kasih sayang dan cinta tulus.
12. Bapak Tamyis, mas Enki, mbak Evi dan mas Pendik selaku teknisi
laboratorium di Program Studi Pendidikan Biologi.
13. Teman-teman seperjuangan Group Research Yesi Efriliana, Lutfiah Hasanah,
Yolanda Eka P., Kartika Tan K., dan Rovita Dwi M., yang telah saling
membantu dan memotivasi satu sama lain.
14. Sahabat Yesi E., Lutfiah H., Meiliana D.C, Della Mahda Yunita dan Group
IMAKA (Ikatan Mahasiswa Kadiri) yang saling mensuport dan memotivasi
satu sama lain.
15. Sahabat Pendidikan Biologi angkatan 2015 yang saling berbagi motivasi satu
sama lain.
16. Semua Pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu
Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat.
Jember, Juli 2019
Penulis
xiii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... v
HALAMAN PEMBIMBING ....................................................................... vi
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... vii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... viii
RINGKASAN ................................................................................................ ix
PRAKATA ..................................................................................................... xii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xx
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 4
1.3 Tujuan Peneitian ....................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 4
1.5 Batasan Masalah ....................................................................... 5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 6
2.1 Nyamuk Culex sp. ..................................................................... 6
2.1.1 Klasifikasi Nyamuk Culex sp. .......................................... 6
2.1.2 Morfologi Nyamuk Culex sp. ........................................... 6
2.1.3 Siklus Hidup Nyamuk Culex sp. ....................................... 10
2.1.4 Habitat dan Perilaku Nyamauk Culex sp. ......................... 13
xiv
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
xv
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
xvi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
xvii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Nyamuk Culex sp. betina ......................................................... 7
Gambar 2.2 Bagian-bagian tubuh larva nyamuk Culex sp. .......................... 9
Gamber 2.3 Siklus hidup nyamuk Culex sp. ............................................... 11
Gambar 2.4 Telur Culex sp. ........................................................................ 11
Gambar 2.5 Perbedaan Larva A. Aedes, B. Anopheles, dan C. Culex
sp. ............................................................................................. 12
Gambar 2.6 Pupa nyamuk Culex sp ............................................................. 12
Gambar 2.7 Nyamuk Culex sp. .................................................................... 13
Gambar 2.8 Tanaman Srikaya (Annona squamosa L.) ............................... 18
Gambar 2.9 Buah Srikaya ............................................................................ 18
Gambar 2.10 Biji Buah Srikaya ..................................................................... 20
Gambar 2.11 Kerangka Berfikir ..................................................................... 23
Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian............................................................... 36
Gambar 4.1 Hasil Identifikasi Larva Nyamuk Culex sp. ............................ 37
Gambar 4.2 Perbedaan Larva Culex sp. ...................................................... 39
Gambar 4.3 Histogram Rerata Mortalitas (%) Larva Nyamuk Culex sp. .... 42
Gambar 4.4 Mekanisme Keracunan Granula Ekstrak Biji Srikaya (Annona
squamosa L.) terhadap Larva Nyamuk Culex sp. .................... 49
xviii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan Morfologi Nyamuk Aedes aegypti L., Culex sp., dan
Anopheles) .................................................................................... 7
Tabel 3.1 Rancangan Uji Pendahuluan ......................................................... 31
Tabel 3.2 Rancangan Uji Akhir Pengamatan 24 jam ................................... 32
Tabel 3.3 Skor Terendah dan Tertinggi Analisis Buku Ilmiah Populer ...... 33
Tabel 3.4 Skor Validasi Buku Ilmiah Populer ............................................. 35
Tabel 4.1 Mortalitas (%) Larva Nyamuk Culex sp. pada Uji Pendahuluan
dengan Konsentrsi Granula Ekstrak Biji Srikaya dalam Waktu
Dedah 24 Jam .............................................................................. 40
Tabel 4.2 Mortalitas Larva Nyamuk Culex sp. pada Uji Akhir yang diberi
Perlakuan Konsentrsi Granula Ekstrak Biji Srikaya dalam
Waktu Dedah 24 Jam .................................................................... 41
Tabel 4.3 Analisis Probit LC50 Toksisitas Granula Ekstrak Biji Srikaya
(Annona squamosa L.) dalam Waktu Dedah 24 Jam .................. 43
xix
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A. Matriks Penelitian ..................................................................... 65
Lampiran B. Hasil Penelitian ........................................................................ 67
Lampiran C. Dokumentasi Penelitian ........................................................... 69
Lampiran D. Surat Pembelian Larva ............................................................. 71
Lampiran E. Hasil Uji Pendahuluan .............................................................. 72
Lampiran F. Hasil Uji Akhir ......................................................................... 73
Lampiran G. Hasil Analisis Probit LC50 ....................................................... 74
Lampiran H. Lembar Konsultasi Penyusunan Skripsi .................................. 77
Lampiran I. Surat Ijin Peelitian .................................................................... 79
Lampiran J. Surat Permohonan Peminjaman Alat ....................................... 80
Lampiran K. Surat Rekomendasi Validator ................................................. 81
Lampiran L. Validasi Buku Ilmiah Populer .................................................. 82
Lampiran M. Lembar Validasi Buku Produk Buku Ilmiah Populer Oleh
Ahli Materi .............................................................................. 83
Lampiran N. Penjelasan Instrumen Validasi Materi Buku Ilmiah Populer ... 86
Lampiran O. Lembar Validasi Produk Buku Ilmiah Populer Oleh Ahli
Media dan Pengembangan ....................................................... 89
xx
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
BAB 1. PENDAHULUAN
1
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
2
diaplikasikan, lebih praktis daam penggunaaa serta memiliki resko rendah apabila
terjadi dose dumping (Agoes, 2008).
Pada penelitian sebelumnya oleh Puspasari (2014) Hasil analisis probit uji
akhir granula ekstrak biji srikaya terhadap larva nyamuk Aedes aegypti diperoleh nilai
LC50 sebesar 1,08 ppm, sedangkan LC90 sebesar 52,14 ppm. LC50 (Lethal
Concentration 50) adalah konsentrasi yang dibutuhkan untuk mematikan 50% hewan
uji dari 100% hewan uji. Sedangkan LC90 (Lethal Concentration 90) adalah
konsentrasi yang dibutuhkan untuk mematikan sebesar 90% hewan uji dari 100%
hewan uji. Nilai LC50 yang semakin rendah berarti toksisitas ekstrak semakin tinggi.
Nilai LC50 diperoleh dari hasil analisis probit (Theresia, R., et al. 2016). Mentor, et
al (2014) dan Clarckson, et al (2004), menjelaskan kriteria tokisisitas menjadi tidak
toksik (LC50 > 1000 ppm), toksisitas rendah (LC50 500 > 1000 ppm), toksisitas
menengah (LC50 100 > 500 ppm), sangat toksik (LC50 0 > 100 ppm). Uji toksisitas
granula ekstrak biji srikaya belum pernah dilakukan pada jenis nyamuk yang lain
termasuk nyamuk Culex sp. Pengaruh larvasida terhadap larva nyamuk dapat
diketahui dengan memasukkan larva ke dalam suatu larutan uji (larutan larvasida)
dengan berbagai konsentrasi selama 24 - 48 jam atau bahkan lebih (Azari, 2007).
Informasi mengenai manfaat dari kandungan biji srikaya perlu disampaikan kepada
masayarakat sebagai informasi yang aktual dan menarik minat masyarakat dengan
dengan dipublikasikan dalam bentuk buku ilmiah populer. Menurut Dalman (2012),
buku ilmiah populer merupakan karangan ilmiah yang berisikan ciri-ciri karangan
ilmiah yaitu menyajikan fakta-fakta secara cermat, jujur, netral, sistematis serta
pemaparannya jelas, ringkas, dan tepat. Menurut Lubis (2004) dalam Lestasi (2016)
buku ilmiah populer merupakan suatu tulisan sebagai hasil kajian dengan metode
ilmiah. Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas maka perlu dilakukan penelitian
denganوjudul“وToksisitasوgranulaوekstrakوbijiوsrikaya(وAnnona squamosa L.) terhadap
mortalitas larva nyamuk Culex sp. dan pemanfaatannya sebagai buku ilmiah
popular”.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
4
6
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
7
Larva
Tubuh pupa terlihat Pupa nyamuk Culex sp. Tubuh pupa lebih
membengkok hamper sama seperti membengkok
Aedes aegypti L. dibandingkan Aedes
aegypti L.
Imago
(Susanti, 2014)
Telur Culex sp. saat pertama kali diletakkan warnanya putih, dan akan
berubah coklat atau hitam kurang lebih 12-14 jam setelah telur diletakkan (WHO,
2013). Panjang telur sekitar 1/4 inch dan lebar 1/8 inch (Manimegalai dan Sukanya,
2014). Ciri khas dari nyamuk Culex sp. adalah peletakan telur yang bergerombol
membentuk menyerupai rakit. Satu gerombolon terdapat 100 telur atau lebih dan
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
9
menetas 24-30 jam setelah diletakkan di dalam air (New Zaeland Biosecure
Entomology Laboratory, 2008).
Larva nyamuk Culex sp. memiliki 3 segmen yaitu kepala, thoraks, dan
abdomen. Pada bagian abdomen terdapat delapan segmen. Selain itu terdapat ciri
khas siphon yang panjangnya 4 kali lebih panjang daripada larva nyamuk jenis lain.
Tubuh larva ditutupi oleh buluh halus (Stephani et al., 2013). Sesuai dengan
perkembangannya, larva nyamuk dibagi menjadi 4 tahap yaitu insrae I, II, III, dan IV.
Pertumbuhan dan perkembangan larva berbeda-beda tergantung suplai nutrisi dan
temperatur tempat larva hidup. Larva instar I yaitu pada hari ke 1-2 setelah telur
menetas dengan ukuran 1-2 mm. Lrva instar II yaitu pada hari ke 2-3 setelah telur
menetas dengan ukuran 2,5 – 3,5 mm. Larva instar III yaitu pada hari ke 3-4 setelah
telur menetas dengan ukuran 4-5 mm. Larva instar IV yaitu pada hari ke 4-6 setelah
telur menetas dengan ukuran 5-6 mm (Manimegalai dan Sukanya, 2014).
Gambar 2.2 Bagian-bagian tubuh larva nyamuk Culex sp. (Sumber: Souza, T. 2016).
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
10
Pupa nyamuk Culex sp. Memiliki bentuk seperti koma dan bergerak secara
aktif. Secara anatomis, pupa memiliki dua segmen yaitu peleburan antara kepala dan
thoraks (cephalothoraks) dan abdomen. Bagian cephalothoraks memiliki warna
bervariasi bergantung pada variasi habitatnya dan akan menghitam pada bagian
posteriornya. Pada bagian cephalothoraks juga terdapat sebuah trumpet yaitu bagian
berbentuk seperti pipa yang membesar dan warnanya semakin memudar saat bagian
trumpet menjauhi tubuh. Trumpet berfungsi sebagai alat pernafasan pada pupa. Pada
bagain abdomen terdiri dari 8 segmen dimana 4 segmen anterior lebih gelap
dibandingkan dengan 4 segmen posterior. Pada bagian apeks abdomen juga terdapat
paddle yang berwarna translusen dan kuat dengan 2 setae (rambut kaku) pada bagian
akhir posteriornya (Stephani et al., 2013).
Nyamuk dewasa Culex sp. Memiliki ukuran bervariasi 4-10 mm
(Manimegalai dan Sukanya, 2014). Tubuhnya terdiri dari tiga segmen, yaitu kepala,
thorax, dan abdomen. Pada bagian kepala terdapat sepasang antenna yang berguna
sebagai sensor informasi bagi seekor nyamuk. Bagian kepala juga terdapat mulut
yang berkembang sempurna pada nyamuk dewasa betina (WHO, 2013). Mulut atau
yang dinamakan probosis berfungsi untuk menghisap darah. Probosis dan antena
pada nyamuk Culex sp. memiliki panjang yang tidak sama atau panjang antena lebih
pendek daripada probosis. Pada bagian abdomen bertanggung jawab terhadap
pencernaan dan perkembangan telur nyamuk (Stephani et al., 2013)
Gambar 2.3 Siklus hidup nyamuk Culex sp. (Sumber: Medhekar, 2017)
Telur dari jenis Culex sp. diletakkan berkelompok (raft). Satu kelompok
terdapat puluhan atau ratusan ribu nyamuk. Telur mampu bertahan hidup dalam
waktu yang cukup lama dalam bentuk dorman. Namun, bila air cukup tersedia, telur
biasanya menetas 2-3 hari sesudah diletakkan (Sembel, 2009).
Gambar 2.4 Telur Culex sp. (Sumber: Dept. Medical Entomology, 2002)
Telur menetas menjadi larva. Larva nyamuk memiliki kepala serta toraks dan
abdomen yang cukup jelas. Larva menggantungkan tubuhnya membentuk sudut
terhadap permukaan air untuk mendapatkan oksigen dan udara, larva-larva nyamuk
Culex sp. Stadium larva memerlukan waktu kurang lebih satu minggu. Pertumbuhan
dan perkembangan larva dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya adalah temperatur,
cukup tidaknya bahan makanan, ada tidaknya pemangsa dalam air dan lain
sebagainya (Soegijanto, 2006). Larva melakukan pergantian kulit empat kali dan
berpupasi sesudah tujuh hari (Sembel, 2009).
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
12
Gambar 2.5 Perbedaan Larva A. Aedes, B. Anopheles, dan C. Culex sp. (Sumber:
Más et al., 2009).
Larva sesudah melewati pergantian kulit keempat, maka terjadi pupasi. Pupa
berbentuk agak pendek, tidak makan, tetapi tetap aktif bergerak dalam air terutama
bila diganggu (Sembel, 2009). Menurut Staf Pengajar Departemen Parasitologi FK UI
(2009) وmenyatakan“ وPupa وtidak وmemerlukan وmakanan وtetapi وmemerlukan وoksigenو
yang didapatkan melalui tabung pernafasan (breathing trumpet)”.وPupaوberenang naik
turun dari bagian dasar ke permukaan air (Sembel, 2009). Pupa tumbuh menjadi
nyamuk dewasa dalam waktu 2-5 hari (Manimegalai dan Sukanya, 2014).
Gambar 2.6 Pupa nyamuk Culex sp. (Sumber: Dept. Medical Entomology, 2002).
Dewasa, nyamuk dewasa yang baru keluar dari pupa berhenti sejenak di atas
permukaan air untuk mengeringkan tubuhnya terutama sayap – sayapnya dan sesudah
mampu mengembangkan sayapnya, nyamuk dewasa terbang mencari makan.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
13
Nyamuk Culex sp. dan Aedes sp. dalam keadaan istirahat hinggap keadaan sejajar
dengan permukaan, sedangkan Anopheles sp. hinggap membentuk sudut dengan
permukaan (Sembel, 2009).
4-10
mm
Gambar 2.7 Nyamuk Culex sp. Dewasa (Sumber: Dept. Medical Entomology, 2002).
tempat penampungan air. Nyamuk Aedes sp., dan Culex sp. termasuk spesies yang
memiliki habitat wadah artifisial. Perubahan alam dapat menyebabkan perubahan
habitat. Misalnya banjir dapat menyapu telur yang ada di selokan (Rattanarithikul et
al., 2005).
Nyamuk Culex sp. Biasanya istirahat saat siang hari dan menghisap darah
pada malam hari setelah matahari terbenam. Oleh karena itu Culex sp. dikenal
sebagai nocturnal mosquito yang sering masuk ke dalam rumah-rumah tengah malam
dan nyamuk ini bersifat endofik (hidup berada di dalam rumah) juga eksofagik
(Prianto, 2000). Nyamuk ini meletakkan telur dan berkembangbiak di selokan yang
berisi air bersih ataupun selokan air pembuangan domestik yang kotor (organik),
serta di tempat penggenangan air domestik atau air hujan di atas permukaan tanah.
Larva nyamuk Culex sp. banyak di temukan dalam jumlah yang sangat besar di
selokan air kotor (Sembel, 2009).
2.3 Insektisida
Insektisida merupakan bahan yang digunakan untuk mengendalikan ataupun
membasmi serangga dalam kadar tertentu dengan lama waktu pengendalian. Kriteria
insektisida yang baik selain aman, selektif, mudah didegradasi juga harus ekonomis.
Insektisida yang dapat disimpan lama tanpa mengalami penurunan efektivitas akan
memiliki nilai ekonomis (Satria, 2012). Insektisida ada dua macam yaitu insektisida
kimia dan insektisida nabati. Cara kerja keduaya sebagai berikut.
2.3.1 Insektisida Kimia
Insektisida kimia banyak meninggalkan dampak negatif (Wahyuni et al.,
2014). Insektisida berfungsi untuk membunuh serangga (Sudarmono, 2007).
Larvasida yang biasa digunakan adalah abate (temefos). Abate merupakan jenis
insektisida yang tergolong ke dalam organofosfat. Penggunaan abate di Indonesia
sudah sejak tahun 1976. pada tahun 1980, pemerintah mencanangkankan abatisasi
yaitu bagian dari program pemberantasan massal Aedes aegypti di Indonesia. Bisa
dikatakan abate sudah digunakan lebih dari 30 tahun (Felix, 2008). Menurut
Georghio (1998) resistensi serangga terhadap suatu insektisida akan terjadi apabila
digunakan secara intensif selama 2-20 tahun dan terus menerus sepanjang tahun.
Penggunaan insektisida kimia sering menimbulkan resistensi dan kontaminasi pada
lingkungan (Chandra, 2007).
Resistensi diakibatkan karena serangga memiliki system enzim yang mampu
menetralkan racun atau insektisida, apabila terjadi resistensi maka pemberian
insektisida dosis ditingkatkan, namun jika dosis semakin tinggi akan membahayakan
kesehatan manusia dan lingkungan (Ridha dan Nisa, 2012). Fenomena resistensi itu
selanjutnya, dapat dijelaskan dengan teori evolusi. Ketika suatu lokasi dilakukan
penyemprotan pestisida, nyamuk yang peka akan mati, sebaliknya yang tidak peka
akan tetap melangsungkan hidupnya. Paparan pestisida yang terus menerus
menyebabkan nyamuk beradaptasi sehingga jumlah nyamuk yang kebal bertambah
banyak. Nyamuk yang kebal tersebut dapat membawa sifat resistensinya ke
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
16
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Infrakingdom : Streptophyta
Superdivision : Embryophyta
Division : Tracheophyta
Subdivision : Spermatophytina
Class : Magnoliopsida
Superorder : Magnolianae
Order : Magnoliales
Family : Annonaceae
Genus : Annona L.
Spesies : Annona squamosa L. (ITIS, 2019).
Gambar 2.8 Tanaman Srikaya (Annona squamosa L.) (Sumber: Masirul, 2013).
Biji srikaya mengandung senyawa kimia annonain yang terdiri dari squamosin
dan asimisin (Hermianto dan Wiharsi, 2004). Biji srikaya mengandung senyawa
alkaloid, tannin, saponin, flavonoid, asetogenin (squamosin A, squamosin B, C, D, E,
F, G, I, J, K, L, M, N, annonain, anonasin A, anonin I, IV, VI, VIII, IX, XVI,
skuamostatin A, bulatasin, skuamon, neoanonin B, asimisisn, sanonasin, anonastatin
neoanonin). Alkaloid juga merupakan senyawa yang bekerja pada susunan syaraf
pusat (Setyawaty, 2002). Menurut Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB dan Gagas
Ulung (2014) menyatakan bahwa kandungan squamosin pada biji srikaya berfungsi
sebagai insektisida. Kandungan Alkaloid pada biji srikaya sebagai racun bagi
serangga dengan menghambat enzim kolinesterase, akan terjadi gangguan transmisi
rangsang yang menyebabkan menurunnya koordinasi otot, dan kematian (Bruneton,
1999).
Kandungan pada biji srikaya selain alkaloid juga terdapat tanin. Tanin
termasuk dalam golongan fenol, senyawa ini mempunyai rasa sepat dan dianggap
sebagai penolak hewan (Harborne, 1987). Komponen tanin berperan sebagai
pertahanan tanaman terhadap serangga dengan cara menghalangi serangga dalam
mencerna makanan. Tanin dapat mengganggu serangga dalam mencerna makanan
karena tanin akan mengikat protein dalam sistem pencemaan yang diperlukan
serangga untuk pertumbuhan sehingga proses penyerapan protein dalam sistem
pencernaan menjadi terganggu. Tanin berperan penting sebagai larvasida karena
menyebabkan rusaknya membran sel sehingga larva nyamuk mati. Hal ini
dikarenakan tanin menyebabkan terjadinya penyerapan air pada tubuh organisme,
sehingga dapat mematikan organisme, karena tubuh organisme kekurangan air.
Komposisi asam lemak penyusun minyak biji srikaya terdiri dari metal palmitat,
metal stearate, metil linoleat (Tasmilah, 2014). Kandungan zat kimia aktif yang
terdapat pada biji srikaya yaitu 42-45% lemak, annonain, dan resin yang bekerja
sebagai racun perut dan racun kontak terhadap serangga (Kardinan, 2003). Senyawa
aktif utama biji srikaya tergolong sebagai asetogenin.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
20
2.5 Granula
Granula adalah gumpalan dari partikel-partikel yang lebih kecil umumnya
berbentuk tidak merata dan seperti tunggal yang lebih besar. Granulasi adalah proses
pembesaran ukurn partikel campuran serbuk untuk menghasilkan campuran obat dan
eksperimen dalam bentuk granula yang lebih besar dan lebih kuat dari ukuran awal,
sedangkan partikel awal masih dapat diidentifikasi (Agoes, 2008). Kelebihan dari
granula diantaranya yaitu lebih tahan terhadap udara, mudah diaplikasikan, lebih
praktis dalam penggunaan serta memiliki resiko rendah apabila terjadi dose dumping
(Agoes, 2008). Granulasi digunakan untuk produksi tablet dan kapsul. Granula dapat
digunakan sebagai bentuk sediaan. Proses granulasi telah banyak dikembangkan, dari
metode konvensional seperti slugging dan granulasi dengan bahan pengikat musilago
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
21
amili hingga pembentukan granul dengan peralatan terkini seperti spray dry dan
freeze dry (Parikh et al,. dalam Nugrahani, 2005).
Menurut Agoes (2008) metode granulasi terbagi menjadi dua antara lain:
a. Granulasi kering
Metode cara kering tidak digunakan cairan sebagai pembentukan agregat.
Granulasi kering melalui proses pencampuran zat aktif dan bahan dalam keadaan
kering tidak menggunakan panas atau air, namun dengan memadatkan massa yang
besar kemudian ditempa menjadi partikel yang lebih kecil. Pembentukan partikel
menggunakan tekanan tinggi. Tekanan tinggi berfungsi meningkatkan daerah kontak
antarpermukaan dengan kekuatan secara menyeluruh dan diperlukan tambahan bahan
pengikat pada saat pencampuran serbuk. Hasil granulasi kering dapat diaplikasikan
terhadap bahan peka panas dan air.
b. Granulasi basah
Metode dengan cara basah, menggunakan cairan untuk agregasi yang diikuti
dengan proses pengeringan. Granulasi basah yang disebut juga dengan aglomerasi
serbuk dilakukan dengn cara pengadukan atau agitasi serbuk atau campuran serbuk
dengan keberadaan cairan yang biasanya berupa larutan pengikat yang sudah
dicampurkan dengan serbuk kering.
Proses tahapan dalam pembuatan granulasi basah melalui proses penggilingan
bahan awal, selanjutnya dengan pencampuran bahan kering lalu menambahkan cairan
sehingga membentuk massa basah kemudian dilakukan pengeringan dan langkah
terakhir yaitu proses penggilingan atau pengayakan untuk mencapai ukuran granul
yang sesuai. Ukuran granula bergantung pada tujuan pemakaian dan menyesuaikan
lubang ayakan (Ansel, 1989).
Tujuan suatu sediaan yang diolah menjadi granul antara lain: (a) Untuk
meningkatkan bobot jenis bubuk secara keseluruhan; (b) Untuk mendapatkan
campuran yang mempunyai sifat alir yang baik (free flowing); (c) Mengurangi debu
dari serbuk halus yang digunakan; (d) Mencegah terjadinya segresi atau pemisahan
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
22
akibat perbedaan bobot jenis, kemampuan dikempa; (e) Untuk meningkatkan dan
mengontrol kecepatan disolusi (wettabilit) (Saputro, 2012).
Efektivitas dan hasil dari suatu granulasi tergantung pada: (a) Jumlah bahan pelicin
dan pengikat yang digunakan; (b) Tipe bahan pelicin dan pengikat yang digunakan;
(c) Besarnya ukuran obat dan eksipien; (d) Efektivitas dan lamanya proses
pengadukan; (e) Kecepatan pengeringannya (Saputro, 2012).
Nyamuk Culex sp. merupakan vektor pembawa Di Indonesia pada tahun 2016 dilaporkan
penyakit infeksi cacing filarial yang sebanyak 29 provinsi dan 239 kabupaten/kota
menyebabkan penyakit filariasis. Filariasis endemis filariasis, sehingga diperkirakan
ditularkan melalui gigitan nyamuk yang telah sebanyak 102.279.739 orang yang tinggal di
terinveksi oleh cacing tersebut yang mana kabupaten/kota endemis tersebut berisiko
penularannya lewat gigitan nyamuk Culex sp. terinfeksi filariasis (Kemenkes RI, 2016).
(Loka Litbang P2B2 Banjarnegara. 2005).
Penanganan wabah filariasis umumnya menggunakan insektisida kimia, karena dianggap bekerja lebih
efektif dan hasilnya cepat terlihat (Wahyuni, 2005).
Pengendalian menggunakan insektisida kimia dapat mengakibatkan polusi lingkungan, keracunan pada
manusia, bahkan resisten terhadap serangga (Felix, 2008).
Perlunya insektisida nabati yang dihasilkan oleh tanaman yang tidak bersifat mencemari lingkungan
dan mudah terurai (Cania dan Setyaningrum, 2013).
Kandungan zat kimia aktif yang terdapat pada biji Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Puspasari
srikaya (Annona squamosa L.) yaitu 42-45% (2014) Hasil analisis probit uji akhir granula
lemak, annonain, dan resin yang bekerja sebagai ekstrak biji srikaya terhadap larva nyamuk Aedes
racun perut dan racun kontak terhadap serangga aegypti diperoleh LC50 sebesar 1,08 ppm dalam
(Kardinan, 2003). Granula adalah gumpalan dari waktu dedah 24 jam, sedangkan LC90 sebesar
partikel-partikel yang lebih kecil dan merupakan 52,14 ppm dalam waktu dedah 24 jam. Penelitian
sediaan dasar farmasi yang dapat diproses lanjut nyamuk jenis lain yaitu nyamuk Culex sp.
berupa serbuk, tablet, kapsul. Kelebihan dari menggunakan granula ekstrak biji srikaya belum
granula diantaranya yaitu lebih tahan terhadap pernah dilakukan sehingga perlu diadakan penelitian
udara, mudah diaplikasikan, lebih praktis dalam untuk mengetahui besarnya toksisitas terhadap
mortalitas larva nyamuk dan Culex sp.
penggunaan serta memiliki resiko rendah apabila
terjadi dose dumping (Agoes, 2008).
Granula ekstrak biji srikaya (Annona squamosa L.) toksik terhadap larva nyamuk Culex sp.
Diperlukan produk dalam bentuk buku Ilmiah Populer yang akan menambah pengetahuan masyarakat
untuk mengendalikan perkembangan nyamuk Culex sp.
2.8 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah, maka jawaban sementara (hipotesis) dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Besarnya LC50 granula ekstrak biji srikaya (Annona squamosa L.) terhadap
mortalitas larva nyamuk Culex sp. dalam waktu dedah 24 jam berkisar 1 ppm
sampai dengan 25 ppm.
25
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
26
a. Toksisitas adalah suatu kemampuan dari zat yang dapat menimbulkan kerusakan
maupun mematikan organisme hidup. Toksisitas adalah sifat racun pada suatu
senyawa yang dimiliki oleh garnula ekstrak biji srikaya (Annona squamosa L.)
setelah pemberian dalam waktu 24 jam.
b. Granula adalah sediaan serbuk kasar yang diperoleh dari pencampuran sediaan
ekstrak aquades dan maltodextrin melalui proses pengeringan dan pemanasan
hingga terbentuk buih. Granulasi merupakan gumpalan partikel-partikel lebih
lebih kecil umunya tidak merata dan seperti tunggal yang lebih besar (Agoes,
2008).
c. Mortalitas adalah banyaknya angka kematian pada populasi larva Culex sp. dalam
waktu dedah 24 jam yang ditandai dengan kriteria sebagai berikut:
1. Larva nyamuk Culex sp. berada dipermukaan air atau dasar air.
2. Larva nyamuk Culex sp. tidak memberikan respon setelah diberi sentuhan.
3. Secara kimia bila larva nyamuk Culex sp. ditetesi iodine berwarna transparan
karena sel-sel tubuh yang telah mati sehingga tidak dapat menyerap warna.
d. Waktu dedah merupakan waktu yang digunakan untuk mengetahui toksisitas
granula ekstrak terhadap serangga uji. Waktu yang digunakan untuk mengetahui
tingkat toksisitas ekstrak terhadap serangga uji pada penelitian ini adalah 24 jam.
e. Larva nyamuk Culex sp. adalah serangga pradewasa yang masih sangat bergerak
aktif di dalam air, dengan pergantian instar I sampai dengan IV, sebelum menjadi
pupa.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
28
t ( r – 1 )و≥و20
Keterangan:
t : Jumlah perlakuan
r : Jumlah pengulangan
20 : Derajat bebsa untuk Rancangan Acak Lengkap (RAL)
t ( r – 1و≥و)و20
8 ( r – 1و≥و)و20
8r –86و≥و20
8rو≥و28
rو≥و3,5
hingga sedikit tinggi untuk mendapatkan larva yang mati 1 dan mati 19 dari 20 larva
uji.
Pembuatan serial konsentrasi menggunakan rumus pengenceran:
. = .
: Volume awal
: Konsentrasi awal
: Volume akhir
: Konsentrasi akhir
b. Persiapan larva
Untuk mendapatkan larva uji instar III akhir hingga IV awal, dilakukan
pemesanan larva nyamuk Culex sp. yang dapat dilakukan di Laboratorium
Entomologi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
1) Tahap pemeliharaan
Tahap pemeliharaan dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Proses pemberian pakan pada larva dilakukan dengan pemberian ekstrak hati
yang dihaluskan dengan mortal dan pistil.
b) Melakukan pengamatan setiap hari untuk mengetahui proses pergantian kulit,
sehingga dapat ditentukan stadium larva dengan menghilangkan lapisan yang
terbentuk dibagian permukaan air dengan menggunakan pipet dan kertas saring.
c) Proses pemeliharaan larva instar III akhir sampai IV awal yang siap digunakan
sebagai larva uji.
d) Larva yang digunakan sebagai serangga uji yaitu larva yang terseleksi dan
homogen pada stadium larva instar III akhir sampai IV awal dengan kriteria
sehat dengan melihat gerakan yang lincah.
a) Mengisi beberapa gelas wadah dengan air sebanyak 100 mL dan granula ekstrak
biji srikaya dengan serial konsentrasi (1 ppm sampai 25 ppm).
b) Memasukkan 20 larva uji yaitu Culex sp. kedalam gelas wadah dengan
menggunakan pipet kedalam tiap larutan konsentrasi, kemudian ditutup
menggunakan kasa.
c) Melakukan pengamatan terhadap jumlah larva uji yang mati, selama 24 jam.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
31
Mortalitas =
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
33
Apabila kematian larva nyamuk pada kontrol 5-20 % maka dilakukan koreksi
persentase dengan menggunkan rumus Abbot:
A1=
Keterangan:
A1 : Persentase setelah koreksi
A : Persentase kematian larva uji
B : Persentase kematian larva kontrol
b. Jika persentase kematian larva pada kontrol lebih besar daripada 20% maka
pengujian dianggap gagal atau harus diulang. Jika lebih dari 10% larva uji
menjadi pupa maka pengujian harus dibuang dan diulang (WHO, 2005:11).
c. Menentukan LC50 dalam waktu 24 jam dari serial konsentrasi granula ekstrak biji
srikaya (Annona squamosa L.) digunakan analisis Probit. Software yang
digunakan adalah Minitab 18 for Windows.
Kategori Skor
Gagal 1
Kurang layak 2
Cukup layak 3
Layak 4
Sangat Layak 5
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
34
P X 100
Keterangan:
Pi = persentase penilaian untuk aspek ke-i
xi = jumlah jawaban penilaian dari validator untuk aspek ke- i
yi = jumlah nilai maksimum untuk aspek ke-i
P = Persentase penilaian keseluruhan
n = banyak aspek yang dinilai
i = 1,2,3,..., n
Identifikasi larva
Uji Pendahuluan
Tiap konsentrasi dilakukan satu kali ulangan
LC 5% 1 ppm LC 95% 25
ppm
Serial Konsentrasi
1 5 10 15 20 25
ppm ppm ppm ppm ppm ppm
Tiap konsentrasi dilakukan empat kali ulangan
Uji akhir
Kesimpulan
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Toksisitas Granula Ekstrak Biji Srikaya (Annona
squamosa L.) terhadap Mortalitas Larva Nyamuk Culex sp. dan Pemanfaatannya
sebagai Buku Ilmiah Populer maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Besarnya LC50 granula ekstrak biji srikaya terhadap mortalitas larva nyamuk
Culex sp. dalam waktu dedah 24 jam memiliki besar LC50 sebesar 9,14267 ppm
dengan batas bawah sebesar 7,87626 ppm dan batas atas sebesar 10,3049 ppm.
b. Produk وpendidikan وberupa وBuku وIlmiah وPopuler وdengan وJudul“ وPotensi وBijiو
Srikaya sebagai Larvasida Culex sp. dinyatakan layak digunakan sebagai buku
bacaan untuk masayarakat umum dengan nilai persentase hasil validasi dari
validator ahli media sebesar 76,8% dan persentase hasil validasi dari validator
ahli meteri sebesar 80%, serta dari rerata persentase oleh pengguna sebesar 89%.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka diajukan saran oleh peneliti sebagai
berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Penerjemah Farida Ibrahim.
Jakarta: Universitas Indonesia.
Agribisnis. 2016, Maret 19. Budidaya Srikaya, Kaya akan Khasiat. Jurnal Asia:
http://www.jurnalasia.com/bisnis/agribisnis/budidaya-srikaya-kaya-akan
khasiat/ [04 Agustus 2017].
Alfiah, N. 2013. Isolasi Chitosan Kulit Udang dan Pemanfaatannya Pada Buah
Strawberry (fragraria Annanasa). Skripsi. Jakarta: Universitas Pendidikan
Indonesia.
Asikin, S. 2012. Efication Test Extract of Swamp Plant to Control Army Worm
(Spodoptera litura) at Laboratorium Scale. Jurnal Argoscientae. 19(3): 1-6.
Bachheti, R.K., I. Rai, A. Joshi, D.P. Pandey, dan A. Sharma. 2012. Phytochemical
and Pharmacological Evaluation of The Seeds of Annona squamosa Linn.
International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences. 4(3).
Cahyadi, A., S. Wahdaningsih, D. Natalia. 2013. Daya Tolak Infusa Daun Pandan
Wangi (Pandanus Amaryllifolius Roxb.) Terhadap Peletakan Telur Nyamuk
Aedes Spp. Jurnal Fitofarmaka Indonesia. 1(2): 65 – 71.
Campbell, N.A., dan B.R. Jane. 2010. Biology. Eighth Edition. Terjemahan oleh
Wulandari, D. T, 2010. Bio logi. Edisi Kedelapan, Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Cania, B.E., dan E. Setyaningrum. 2013. Uji Efektifitas Larvasida Ekstrak Daun
Legundi (Vitex trifolia) terhadap Larva Aedes aegypti. Jurnal Kedokteran.
2(4): 52 – 60.
Clarckson, C., J.V. Maharaj, R. Crouch, Neil, M. Olwen, P. Pamisha. 2004. In vitro
Antiplasmodial Activity of Medicinal Plants Native to or Naturalised in South
Africa. J. Ethnopharmacology. 92(3): 177-191.
Cloyd, R.A. 2004. Natural Indeed: Are Natural Insecticides Safer and Better than
Conventional Insecticides?. Illinois Pesticide Review 17(3): 1 – 8.
Depkes Repubil Indonesia, Dirjen PP dan PL. 2008. Pedoman Program Eliminasi
Filariasis di Indonesia. Jakarta.
Eol. 2019. Gambar Buah Srikaya. http://eol.org. (Diakses pada tanggal 03 Februari
2019).
Fatmawati, Titi, N. Sri, dan P. Bambang. 2014. Distribusi dan Kelimpahan Populasi
Aedes sp. di Kelurahan Sukorejo Gunungpati Semarang Berdasarkan
Peletakan Ovitrap. Unnes Journal of Life Science.
Felix. 2008. Ketika Larva dan Nyamuk Dewasa Sudah Kebal Terhadap Insektisida.
Farmacia. 7(7).
Gama, Z. P., Y. Bagyo, H.K. Tri. 2010. Safe Strategy to Control Mosqquito: The
Potential of Bacillus thuringiensis Isolate Indogenus From Madura as a
Natural Enemies os Mosquito (Aedes aegypti). Jurnal Pembangunan dan
Alam Lestari. 1(1): 1-10.
Georghio, G.P., dan T. Sito. 1998. Pest Resistance to Pesticides. New York: Plenum
Press.
Ghorbani, F., H. Vatandoost, A.A. Hanafi-Bojd, M.R. Abai, H. Nikookar, dan A.A.
Enayati. 2018. High Resistance of Vector of West Nile Virus, Culex pipiens
Linnaeus (Diptera: Culicidae) to Different Insecticides Recommended by
WHO in Northern Iran. J Arthropod-Borne Dis. 12(1): 24–30.
Hamidah. 2001. Eksplorasi dan Uji Biolarvasida Fraksi Daun Tanaman Marga
Annona terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti dan Culex quinqienfasciatus.
Berkala Penelitian Hayati (J.Biol.Res). 6(2):153-157.
Hariana, A. 2013. 262 Tumbuhan Obat & Khasiatnya (Edisi Revisi). Jakarta: Penebar
Swadaya.
Hermianto, dan T.S. Wiharsi. 2004. Potensi Ekstrak Biji Srikaya (Annona squamosa)
untuk Mengendalikan Ulat Krop Kubis Crocidolomina pavonana. Agrosains.
6(1): 31-35.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Wilayah KLB DBD dan Filariasis
ada di 11 Provinsi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Leatemia, J.A., dan M.B. Isman. 2004. Toxicity and Antifeedant Activity of Crude
seed Extracts of Annona squamosal (Annonaceae) Against Lepidopteran
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
59
Loren, I. 2016. Toksisitas Campuran Ekstrak Dan Sirih (Pipier Betlei dan Ekstrak
Biji Srikaya (Annona squamosa L.) Terhadap Mortalitas Larva Nyamuk
Aedes aegypti L.. Skripsi: Universitas Jember.
Marjoni, M.S. 2016. Dasar-Dasar Fitokimia untuk Diploma III Farmasi. Jakarta:
Trans Info Media.
Más, I.G., B.M. Araújo, A.A. Inchaurbe, I.P. Roldán, A.G. Moreno, dan P.R. Román.
2009. Manual de laboratorio de Parasitología 12. Insectos Dípteros. Reduca
(Biología) Serie Parasitología 2(5): 80-105.
Masirul. 2013. Srikaya Jumbo : Buah Prospek Untuk di Kembangkan : http:// balitbu
.litbang.pertanian.co.id/ind/index.php/berita-mainmeni26/info-lainnya/24-
lain-lain/553-srikaya-jumbo-buah-prospek-untuk-dikembangkan [04 Agustus
2018].
Mentor, R.H., J. Blagica, K.P. Tatjana. 2014. Toxicological Evaluation of the Plant
Product Using Brine Shrimp (Artemia salina L.) Model. Macedonian
Pharmaceutical bulletin. 60 (1): 9-18.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
60
Nombe, S., dan Binawati. 2017. Pemberian Ekstrak Biji Alpukat (Persea americana
Mill.) dan Biji Sirsak (Annona muricata L.) terhadap Mortalitas Larva
Nyamuk Culex sp.. Stigma 10(2): 1-15.
Panghiyangani, R., Isnaini, dan T. Dodo. 2010. Aktivitas Larvisida Minyak Atsiri
Rimpang Kunyit Putih (Curcuma zedoaria) terhadap Larva Aedes aegypti.
Majalah Kedokteran FK UKI 27(3).
Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB dan Gagas Ulung. 2014. Sehata Alami dengan
Herbal. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Puspasari, V.G. 2014. Toksisitas Granula Ekstra Biji Srikaya (Annona squamosa L.)
terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti L. Skripsi. Jember: Universitas
Jember.
Rattanarithikul, R., B.A. Harrison, P. Panthusiri, dan R.E Coleman. 2005. Illustrated
keys to the mosquitoes of Thailand I. Background; Geographic Distribution;
Lists of Genera, Subgenera, and Species; and a Key to The Genera. The
Southeast Asian Journal of Tropical Medicine and Public Health. 36: 1–80.
Ridha, M.R., dan K. Nisa. 2012. Larva Aedes aegypti Sudah Toleran Terhadap
Temepos di Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan. Jurnal Vektora. 3(2): 93 –
111.
Rosmayanti, K. 2014. Uji Efektifitas Ekstrak Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Sebagai Larvasida Pada Larva Aedes aegypti Instar III/IV. Skripsi. Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Saefudin dan Setiawan. 2006. Teknik Pembutan Leaflet untuk Kegiatan Marketing
dan Informasi di Perpustakaan. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Peternakan (546-552).
Sari, M. F. A. 2014. Pengaruh Kombinasi Pakan Tepung Darah Ayam (Gallus gallus
domestica) dan Tepung Kulit Pisang (Musa paradisiaca L.) terhadap
Pertumbuhan Dophima sp. dan Pemanfaatannya sebagai Buku Suplemen
(Sekolah Menengah Kejuruan Kelas X Semester Genap). Skripsi. Jember:
Jember University Press.
Satria, W.A.K. dan H. Prasetyowati. 2012. Daya Larvasida Ekstrak Biji Srikaya
(Annona squamosa) Dengan Rentang Waktu Penyimpanan yang Berbeda
Terhadap Larva Culex quinquefasciatus. Aspirator. 4(1): 21 – 26.
Souza, T. 2016. How to Identify Culex, Anopheles, and Aedes Mosquito and Their
Larvae?Researchgate.https://www.researchgate.net/post/How_to_identify_Cu
lex_Anopheles_and_Aedes_mosquitoes_and_their_larvae. [Diakses pada
tanggal 01 Oktober 2018].
Staf Pengajar Departemen Parasitologi FK UI. 2009. Parasitologi Kedokteran.
Jakarta: Balai Penerbit FK UI.
Sudjari, Iskandar A, Telussa Arley Sadra. 2011 Pengaruh Dekok Daun Mint (Mentha
arvensis var javanica) Sebagai Larvasida Nabati Nyamuk Anopheles sp. di
Pantai Balekambang, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Artikel
Penelitian.Diakses_melalui:http://elibrary.ub.ac.id/bitstream/123456789/1832
5/1/ Pengaruh- dekok- daun- mint- (Menthaarvensis-var-javanica) –sebagai –
larvasida –nabati -Nyamuk Anopheles-sp -di -PantaiBalekambang,
Kecamatan -Bantur,-Kabupaten-Malang.pdf [diakses pada tanggal 13 Januari
2019].
Sunarjono, H. 2005. Sirsak dan Srikaya, Budi Daya untuk Menghasilkan Buah
Prima. Jakarta: Penebar Swadaya.
Taslimah. 2014. Uji Efikasi Ekstrak Biji Srikaya (Annona Squamosa L.) Sebagai Bio
Insektisida Sebagai Upaya Intregated Vector Managenet Terhadap Aedes
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
63
Theresia, R., S. Falah, M. Safithri, M. Assyar. 2016. Toxicity Ekstract and Faction of
Surian Leaf and Bark (Toona sinensis) Against Shrimp Larvae (Artemia
salina L.). Current Biochemistry. 3(3): 128-137.
Umiyah وdan وPrihatin. و2006.“ وUji وToksisitas وEkstrak وDaun وPolyantia longifolia
terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes aegypti L.” وTidak وDiterbitkan.و
Skripsi. Surabaya; FMIPA,Universitas Airlangga.
Wahyudi, A., Gunari, dan Iir. 2013. Bimbingan Media Tercetak. Jakarta: Pusat
Penyuluhan Kelautan dan Perikanan Badan Pengembangan Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan.
Wahyuni, D. 2013. Granulasi senya Toksik untuk Memberantas larva Nyamuk Aedes
aegypti. Jember: Universitas Jember.
Wahyuni, D., D.P. Dewi, dan Suratno. 2014. Toksisitas Granula Ekstrak Biji Alpukat
(Persea Americana Mill.) Terhadap Mortalitas Larva Nyamuk Aedes aegypti
L. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa.
Wardhana, A.H., dan A. Husein. 2014. Efek Larvasida Ekstrak Air Biji Srikaya
(Annona squamosa L.) terhadap Larva Lalat Chrysomya bezziana. Jurnal
Semnas Teknologi Peternakan dan Veteriner.
Wardhana, وA.H., وA وHusein., وJ. وManurung. و2005.“ وEfek وLarvasida وEkstrak وAir وBijiو
Srikaya (Annona squamosa L.) terhadap Larva Lalat Chrysomya
bezziana”.[serialonline].http://peternakan.litbang.deptan.go.id/publikasi/semn
as/pro05154.pdf. JITV. 10(2) [diakses pada tanggal 13 Januari 2019].
Yunita, E.A., N.H. Suprapti, dan J.W. Hidayat. 2009. Pengaruh Ekstrak Daun Teklan
(Eupatorium riparium) terhadap Mortalitas dan Perkembangan Larva Aedes
aegypti.Bioma.11(1):11–17.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
65
LAMPIRAN A.
MATRIKS PENELITIAN
sehingga mengurangi risiko pencemaran tanah dan air (Novizan, 2002: 5). srikaya hingga Desember
Tanaman Indonesia penghasil buah yang berpotensi sebagai (Annona instar IV 2018.
squamosa
insektisida nabati salah satunya adalah Srikaya (Annona squamosal L.). awal dalam 4. Analisis:
L.) terhadap - Analisis data
Rosmayanti (2014) menyatakan bahan kimia acetogenin dimiliki hampir mortalitas waktu
dedah 24 yang
oleh seluruh famili Annonaceae, termasuk Srikaya (Annona squamosa L.) larva
nyamuk jam. digunakan
telah banyak diketahui bahwa molekul tersebut berperan sebagai larvasida. untuk
Culex sp.?
Tanaman ini juga mengandung alkaloid yang berfungsi sebagai insektisida menentukan
yang mampu menyebabkan kematian serangga melalui mekanisme racun nilai LC50
3. Variabel dengan
kontak (Nombe, S. dan Binawati, 2017). Kontrol
Toksisitas granula ekstrak tanaman biji srikaya terhadap larva Aedes menggunakan
Larva larva analisis probit
aegypti L. sudah diteliti dengan hasil perolehan LC50 sebesar 1,08 ppm, uji, dengan
sedangkan LC90 sebesar 52,14 ppm (Puspasari, V.G., 2014). Uji toksisitas aquades, minitab versi
granula ekstrak biji srikaya belum pernah dilakukan pada jenis nyamuk waktu 18.
yang lain termasuk nyamuk Culex sp. pengujian, - Produk Buku
Informasi mengenai manfaat dari kandungan biji srikaya perlu disampaikan sifat fisik ilmiah populer
kepada masayarakat sebagai informasi yang aktual dan menarik minat granula dianalisis data
masyarakat dengan dengan dipublikasikan dalam bentuk buku ilmiah dan presentasi.
populer. Menurut Dalman (2012), buku ilmiah populer merupakan karangan lingkungan
ilmiah yang berisikan ciri-ciri karangan ilmiah yaitu menyajikan fakta-fakta laboratoriu
m.
secara cermat, jujur, netral, sistematis serta pemaparannya jelas, ringkas,
dan tepat.
Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu dilakukan penelitian
denganوjudul“وToksisitasوgranulaوekstrakوbijiوsrikaya(وAnnona squamosa L.)
terhadap mortalitas larva nyamuk Culex sp. serta pemanfaatannya sebagai
BukuوIlmiahوPopuler”.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
67
2
8
1
3
9
5
6
7
A
Gambar 4.1 Hasil Identifikasi Larva Nyamuk Culex sp. perbesaran 100x (Sumber:
Dokumentasi Pribadi).
Keterangan:
1. Chepal
2. Thorax
3. Abdomen
4. Spina lateral
5. Bristle (duri-duri di dada)
6. Insang trakea
7. Corong pernapasan
8. Mata
9. Antena
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
68
B.2 Morfologi Larva Nyamuk Culex sp. Sebelum dan Sesudah diberi Perlakuan
Secara Mikroskopis
A B
Keterangan:
A
A. Sebelum diberi perlakuan granula ekstrak biji srikaya (Annona squamosa L.)
B. Sesudah diberi perlakuan granula ekstrak biji srikaya (Annona squamosa L.)
dengan konsentrasi 25 ppm dalam waktu dedah 24 jam.
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
69
B
D E
I
A
C G
K H
Keterangan:
Alat
A. Gelas plastik E. Pipet tetes
B. Glas ukur 100ml F. Nampan kecil (leser kecil)
C. Saringan G. Kaca benda
D. Pegaduk H. Timbangan digital
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
70
Bahan
I. Aquades K. Granula ekstrak biji srikaya
J. Larva nyamuk Culeex sp.
A B
Keterangan:
Pengambilan larva Culex sp. secara homogen (A), pengamatan larva Culex sp. Secara
mikroskopis (B).
B. Uji Akhir
Keterangan:
Uji Akhir dengan menggunakan 6 konsentrasi granula ekstrak biji srikaya (Annona
squamosa L.) dengan empat kali pengulangan
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
71
Response Information
Regression Table
Standard
Variable Coef Error Z P
Constant -3,17509 0,322665 -9,84 0,000
Konsentrasi 1,26915 0,119994 10,58 0,000
Natural
Response 0
Log-Likelihood = -224,761
Goodness-of-Fit Tests
Method Chi-Square DF P
Pearson 8,50492 4 0,075
Deviance 8,55316 4 0,073
Tolerance Distribution
Parameter Estimates
95,0% Normal CI
Standard
Parameter Estimate Error Lower Upper
Shape 1,26915 0,119994 1,05447 1,52754
Scale 12,2037 0,678784 10,9432 13,6093
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
75
Table of Percentiles
95,0% Fiducial CI
Standard
Percent Percentile Error Lower Upper
1 0,325355 0,116692 0,137538 0,589486
2 0,564000 0,173345 0,269831 0,938946
3 0,779423 0,216133 0,400948 1,23488
4 0,981699 0,251258 0,531734 1,50161
5 1,17521 0,281282 0,662596 1,74916
6 1,36237 0,307572 0,793779 1,98294
7 1,54474 0,330965 0,925452 2,20623
8 1,72335 0,352017 1,05774 2,42128
9 1,89898 0,371125 1,19074 2,62965
10 2,07221 0,388580 1,32454 2,83252
20 3,74303 0,505277 2,71882 4,69568
30 5,41645 0,563121 4,24646 6,46322
40 7,18839 0,591965 5,94951 8,29029
50 9,14267 0,612293 7,87626 10,3049
60 11,3914 0,653411 10,0880 12,6869
70 14,1257 0,768240 12,6832 15,7561
80 17,7556 1,05222 15,9117 20,1684
90 23,5445 1,74362 20,6745 27,8470
91 24,3894 1,86236 21,3423 29,0190
92 25,3246 1,99808 22,0753 30,3293
93 26,3737 2,15536 22,8903 31,8148
94 27,5711 2,34092 23,8120 33,5291
95 28,9694 2,56522 24,8778 35,5555
96 30,6566 2,84594 26,1500 38,0333
97 32,7957 3,21640 27,7434 41,2234
98 35,7486 3,75204 29,9114 45,7104
99 40,6518 4,69625 33,4417 53,3549
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
76
LEMBAR KUISIONER
UJI PRODUK BUKU ILMIAH POPULER
I. Identifikasi Penulis
II. Pengantar
Dalam rangka menyelesaikan pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jember, penulis melaksanakan penelitian
dengan judul “Toksisitas Granula Ekstrak Biji Srikaya (Annona squamosa L.)
Terhadap Mortalitas Larva Nyamuk Culex sp. dan Pemanfaatannya Sebagai
Buku Ilmiah Populer”.
Guna mencapai tujuan tersebut, penulis dengan hormat memohon
kesediaan Bapak/Ibu untuk membantu dalam melakukan pengisian lembar kuesioner
yang penulis ajukan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Kerahasiaan jawaban serta
identitas Bapak/Ibu akan dijamin oleh kode etik dalam penelitian. Penulis
mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu dalam
mengisi lembar kuesioner yang penulis ajukan.
Hormat Saya,
Penulis
Febriana Arumsari
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
83
Lampiran M. Lembar Validasi Buku Produk Buku Ilmiah Populer Oleh Ahli
Materi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
84
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
85
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
86
A. Cakupan Materi
Butir 1 : Kejelasan tujuan penyusunan buku
Penjelasan : Materi yang disajikan sesuai dengan tujuan penyusunan dan
memperhatikan keterbacaan sasaran penggunanya.
Butir 2 : Keluasan materi sesuai dengan tujuan penyusunan buku
Penjelasan : Materi yang disajikan minimal mencerminkan jabaran
substansi materi yang perlu diketahui oleh pembaca.
Butir 3 : Kedalaman materi sesuai dengan tujuan penyusunan buku
Penjelasan : Materi mencakup mulai dari pengenalan konsep sampai
dengan interaksi antarkonsep dengan memperhatian tujuan
penyusunan buku.
Butir 4 : Kejelasan materi
Penjelasan : Materi yang tertulis didalam buku telah benar dan sesuai
dengan literatur yang ada.
B. Akurasi Materi
Butir 5 : Akurasi fakta dan Data
Penjelasan : Fakta dan data yang disajikan berdasarkan hasil penelitian dan
studi literatur yang sudah dilakukan.
Butir 6 : Akurasi konsep/teori
Penjelasan : Konsep /teori yang disajikan berdasarkan hasil penelitian dan
studi literatur yang sudah dilakukan.
Butir 7 : Akurasi gambar atau ilustrasi
Penjelasan : Gambar dan ilustrasi yang disajikan berdasarkan hasil
penelitian dan studi literatur yang sudah dilakukan.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
87
C. Kemutakhiran Materi
A. Teknik Penyajian
Butir 10 : Konsistensi sistematika sajian
Penjelasan : Materi yang disajikan konsisten.
Butir 11 : kelogisan penyajian dan keruntutan konsep
Penjelasan : Materi yang disajikan logis dan runtut.
B. Pendukung Penyajian Materi
Butir 12 : Kesesuaian dan ketepatan ilustrasi dengan materi
Penjelasan : Materi dan ilustrasi yang disajikan sesuai dan tepat.
Butir 13 : Pembangkit motivasi pembaca
Penjelasan : Materi yang disajikan dapat membangkitkan motivasi
pembaca untuk mendapatkan pengetahuan baru.
Butir 14 : Produk bersifat informatif
Penjelasan : Buku yang disusun bersifat informatif, artinya memberikan
informasi baru kepada pembaca untuk mengembangkan
pengetahuan yang dimilikinya.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
88
Lampiran O. Lembar Validasi Produk Buku Ilmiah Populer Oleh Ahli Media
dan Pengembangan
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
90
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
91
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember
92