Anda di halaman 1dari 38

Desain Kawasan

Konservasi
Oleh Kelompok 7
Anggota
Kelompok :
Riska Maulidah Khasanah
(190210103074)
Rio Adjie Deannova
(190210103106)
Sindhy Rohmada Rizgiyya
(190210103108)
Ana Rosyidah
(200210103111)
Topik Pembahasan

01 02 03
Penentuan SLOSS (Single KEE (Kawasan
Prioritas Kawasan Large or Several Ekosistem
Konservasi Small) Essensial)
01
Penentuan
Prioritas
Kawasan
Konservasi
Kenapa konservasi harus
direncanakan dan diprioritaskan?

hukum pertama ilmu konservasi adalah bahwa populasi manusia


tersebar secara tidak merata di seluruh dunia ( Cincotta et al.
2000). Ini sejajar dengan hukum pertama ilmu keanekaragaman
hayati, bahwa keanekaragaman hayati itu sendiri juga terdistribusi
secara tidak merata (Gaston 2000; Bab 2).
Sejarah dan
keadaan lapangan
sembilan kerangka utama prioritas
konservasi terestrial global telah
dikembangkan oleh organisasi
konservasi. Untuk memahami
pendekatan penetapan prioritas
global ini, penting untuk
memeriksa metrik kerentanan dan
ketidaktergantian yang mereka
gunakan, dan unit spasial di
antaranya yang diprioritaskan.
❖ empat jenis ukuran kerentanan: variabel lingkungan dan spasial,
kepemilikan lahan, spesies terancam, dan pendapat ahli.
❖ Ukuran paling umum dari ketidaktergantian adalah endemisme tumbuhan
templat ke 5 menggunakan endemisme burung
❖ Salah satu template prioritas menggunakan negara sebagai unit spasial
kesesuaian antara prioritas konservasi di
darat dan di laut
● dua studi besar dari lingkungan laut menunjukkan bahwa mungkin sebenarnya
ada beberapa kesesuaian antara prioritas konservasi di darat dan di laut.
● 80% dari hotspot karang laut meskipun terbatas pada sistem terumbu tropis
dangkal, berdekatan dengan hotspot terestrial.
● Baru-baru ini, Halpern et al. (2008) mengukur dan memetakan intensitas
tekanan di laut (terlepas dari keanekaragaman hayati laut); puncak tekanan
pada peta gabungan mereka secara mengejutkan mendekati prioritas
konservasi keanekaragaman hayati di darat (pengecualian utama adalah laut
utara).
● tanda-tanda awal ini menunjukkan bahwa mungkin ada beberapa kesamaan
geografis dalam prioritas konservasi bahkan di antara bioma.
Untuk semua kemajuan penetapan prioritas konservasi keanekaragaman hayati
global, perencanaan jauh lebih baik skala diperlukan untuk memungkinkan
implementasi pada tanah atau air. Untuk menentukan dimana di dalam pulau
sumberdaya ini harus diinvestasikan perlu pertimbangan tiga tingkat organisasi
ekologi:
● Spesies
● Lokasi
● Laut/lanskap
Perencanaan Konservasi
Tingkat Spesies
Dasar tujuan dari konservasi keanekaragaman hayati adalah untuk
menghindari kepunahan spesies. Untuk melakukan konservasi tingkat
spesies maka terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni :
• Sejarah keadaan
• Memperhatikan spesies dalam daftar IUCN Red List.
Dengan memperhatikan data tersebut maka dapat untuk
mendapatkan prioritas konservasi spesies.
• Tantangan dan Ancaman
• Tantangan dan ancaman dalam konservasi perlu
diperhatikan untuk mendukung proses konservasi spesies.
Perencanaan Konservasi Tingkat
Lokasi dan Prioritas
Spesies terancam punah, tingkat ancaman meningkat dari tahun
ketahun, dan banyaknya tumbuhan dan invertebrata yang belum
teridentifikasi, dan berbagai ancaman lain. Data IUCN menyebutkan
bahwa ancaman habitat merupakan salah satu pendorong kehancuran.
Oleh karena itu, perlu adanya konservasi suatu habitat untuk
mengurangi kepunahan yakni:
• Kurangnya kesadaran tentang pentingnya konservasi
• Perluasan akuatik
• Memprioritaskan keanekaragaman hayati utama
Perencanaan Konservasi Tingkat Lokasi dan Prioritas

Konservasi Area di Turki


Pemetaan daerah priortas
konservasi dilakukan untuk
memperhatikan keanekaragaman
hayati utamanya. Standar KBA di
Turki melakukakn standar delapan
taksa yakni: capung, kupu-kupu,
ikan air tawar, amfibi, reptile,
burung, dan mamalia.
Perencanaan Konservasi Tingkat
Laut dan Prioritas
Ancaman dan tantangan yang didapati ketika melakukan konsevasi
lingkungan laut adalah dengan melakukan perencanaan konsevasi
dalam sistem perairan tertinggal.. Selain itu, perubahan iklum juga
menyebabkan ancaman serius. Konservasi laut adalah dilakukan
mempertahankan keanekaragaman hayati akuatik saat ini untuk
mempertahankan atau mengurangi kepunahan hayati.
Perencanaan Konservasi Tingkat
Laut dan Prioritas
Ancaman dan tantangan yang didapati ketika melakukan konsevasi
lingkungan laut adalah dengan melakukan perencanaan konsevasi
dalam sistem perairan tertinggal.. Selain itu, perubahan iklum juga
menyebabkan ancaman serius. Konservasi laut adalah dilakukan
mempertahankan keanekaragaman hayati akuatik saat ini untuk
mempertahankan atau mengurangi kepunahan hayati.
Perencanaan Konservasi
Prioritas global top-down dan bottom-up perencanaan konservasi mencakup:
• Penyelesaian dan pembaruan IUCN Red List dari vertebrata dan tumbuhan
serta invertebrata terpilih.
• Identifikasi kawasan keanekaragaman hayati .
• Pengukuran dan pemetaan kontinu permukaan skala lanskap untuk
memperhatankan spesies di suatu area,
• Analsisis ancanaman terhadap spesies, situs, dan area serta manfaat
pelestarian.
Perencanaan Konservasi
Saat ini, terdapat 41.415 spesies dalam kategori kuantitatif dan kriteria
yang terancam punah sehigga perlu mendapatkan konservasi. Ancaman
utama keanekaragam hayati ini adalah dekonstruksi habitat. Oleh karena
itu perlunya konservasi habitat sebagai respon hal tersebut. Sementara
itu, konservasi jangka panjang juga perlu dilakukan untuk mempertahan
kan spesies yang telah dikonservasi.
02
SLOSS (Single
Large or Several
Small)
Introduction
SLOSS (Single Large or Several
Small) merupakan perdebatan
dalam ekologi dan biologi
konservasi selama tahun 1970 –
1980 yang memperdebatkan
tentang keadaan manakah
kekayaan spesies akan dapat
dicapai secara maksimal, yakni
melalui cagar alam tunggal yang
berukuran besar (single large) atau
cagar alam yang berukuran sama
namun terpecah-pecah dalam
beberapa lokasi yang lebih kecil
(several small)
❑ Para pendukung cagar alam tunggal (single large)
berpendapat bahwa bagi spesies yang berukuran besar yang
memiliki jelajah luas serta memiliki kerapatan individu yang kecil
(misalnya karnivora besar) hanya cagar alam besar yang dapat
mempertahankannya dalam jumlah yang mencukupi sehingga
mewujudkan populasi umur panjang.
❑ Di lain pihak, beberapa ahli biologi konservasi berpendapat bahwa
cagar alam kecil (several small) yang ditempatkan secara baik akan
mempunyai berbagai kelebihan karena dapat mencakup tipe-tipe
habitat yang beragam serta dapat menampung lebih banyak
populasi spesies langka.
❑ Namun pada akhirnya terbentuk sebuah konsensus, bahwa strategi
mengenai ukuran cagar alam akan disesuaikan dengan kelompok
spesies yang akan dilindungi.
Kelebihan dan Kelemahan

Single Large Several Small


Single Large
Kelebihan : Kekurangan :
❖ Dapat mencakup lebih banyak ❖ Jika terjadi bencana hebat
spesies baik yang berukuran seperti tsunami, kebakaran
besar maupun kecil dalam hutan atau pandemi suatu
jumlah yang mencukupi penyakit atau hama maka bisa
❖ Mempunyai keanekaragaman memusnahkan seluruh species
habitat yang lebih besar yang ada tanpa tersisa
❖ Dapat mengurangi efek-efek
tepi (edge effects)
Several Small
Kelebihan : Kekurangan :
❖ Mewakili tipe habitat yang ❖ Tidak dapat menampung
lebih beragam spesies yang berukuran besar
❖ Lebih banyak menampung dalam jumlah banyak karena
populasi spesies langka pengaruh kepadatan individu
❖ Dapat menampung spesies ❖ Meningkatnya resiko
yang berukuran kecil dalam kepunahan lokal karena
jumlah banyak masalah genetik, perubahan
❖ Dapat menyimpan habitat yang demografik dan perubahan
serupa ditempat yang lain jika lingkungan
terjadi bencana alam
03
KEE (Kawasan
Ekosistem
Essensial)
This is a table
Link :
http://ksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/Perdirjen_P.1_KSDAE_BPE2_KSA.4_2_2021.pdf
-KEE

TIPOLOGI
Kawasan Ekosistem Esensial
(KEE) adalah kawasan di luar
Kawasan Suaka Alam,
Kawasan Pelestarian Alam,
dan Taman Buru yang secara
ekologis penting bagi
keanekaragaman hayati. KRITERIA
KEE
Tipologi
Kriteria Tipologi KEE
PENGELOLAAN KEE

Menyusun Rencana Aksi


Pelindungan KEE

PENGELOLAAN Menyusun Rencana Kegiatan


KEE Pelindungan KEE

Melaksanakan Pelindungan
KEE
Menyusun Rencana Aksi Pelindungan KEE
Rencana Aksi Pelindungan KEE merupakan dokumen utama dalam pengelolaan
KEE dimana perencanaan lainnya harus mengacu pada rencana tersebut,
Adapun ketentuannya yaitu :
● Disusun untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan/atau disesuaikan dengan
jangka waktu rencana pembangunan daerah.
● Disusun paling lambat 6 (enam) bulan setelah penetapan KEE
● Dokumen paling sedikit memuat: latar belakang; tujuan pelindungan; kondisi
umum; rencana Pelindungan; dan pemantauan dan evaluasi.
● Disampaikan kepada Direktur Jenderal KSDAE untuk dilakukan pengesahan.
● Disosialisasikan kepada masyarakat sekitar dan para pihak yang
berkepentingan setelah ditetapkan.
Menyusun Rencana Kegiatan
Pelindungan KEE
● Rencana Kegiatan Pelindungan KEE disusun oleh pengelola yang memuat
program kerja 1 (satu) tahun.
● Dokumen Rencana Kegiatan Pelindungan KEE memuat: jenis kegiatan; lokasi
pelaksanaan kegiataan; sumber pendanaan; pelaksana kegiatan; dan tata
waktu pelaksanaan.
● Ditandatangani oleh pengelola KEE, disampaikan kepada Direktur Jenderal
KSDAE dan UPTD
Melaksanakan Pelindungan KEE
Pelindungan KEE dilakukan melalui kegiatan yaitu Perlindungan Ekosistem
Esensial, Pengawetan Keanekaragaman Hayati, Pemulihan Ekosistem, dan
Pemanfaatan Secara Berkelanjutan.

● Perlindungan Ekosistem Esensial dimaksudkan untuk mencegah terjadinya


kerusakan KEE dan melakukan pengamanan wilayah KEE secara efektif
● Pengawetan keanekaragaman hayati dilakukan untuk menjamin keberadaan
keanekaragaman hayati dan kelestarian fungsi keanekaragaman hayati dalam
jangka panjang,
● Pemulihan ekosistem dimaksudkan untuk memulihkan struktur, fungsi,
dinamika populasi, serta keanekaragaman hayati dan ekosistemnya
● Pemanfaatan secara berkelanjutan dimaksudkan untuk menjamin kelestarian
manfaat keanekaragaman hayati dan didasarkan pada asas keadilan dan
pemerataan, dengan mempertimbangkan aspek kelestarian KEE,
Thanks!
Do you have any questions?

info@slidesgo.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai