Anda di halaman 1dari 14

PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM

BERPARADIGMA AL QUR’AN DAN AL HADITS


Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok
pada mata kuliah Pemikiran Pendidikan Islam

Dosen Pengampuh Mata Kuliah : Izatul Silmi, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 3:


Aisyah Fitriyanti Tamara (2102022)
Wa Ode Fauziah (2102030)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM IMAM
BUKHORI
BULUKUMBA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu


wataa’alaa, yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad shallahu alaihi wa sallam
yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah Subhanahu
wataa’alaa atas limpahnya nikmat sehat-Nya, baik itu berupa akal
sehat maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Pemikiran
Pendidikan Islam Berparadigma Al-qur’an dan Al-hadits”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar besarnya kepada dosen Izatul Silmi,M.Pd yang telah
meberikan tugas terhadap kami. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Oleh karna itu, keterbatasan waktu dan kemampuan itu, maka
keritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga
makalah ini dapat berguna bagi kami pada khususnya dan pihak lain
yang berkepentingan pada umumnya.

Bulukumba, 13 Maret 2023

Penulis

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................ii
BAB I....................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................1
C. Tujuan............................................................................................1
BAB II...................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................2
A. Pengertian Paradigma pendidikan.................................................2
B. Paradigma Pendidikan Islam.........................................................4
C. Pondasi dan Penelaahan bagi Paradigma Pendidikan Islam.........6
BAB III..................................................................................................9
PENUTUP.............................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................9
B. Saran..............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Paradigma merupakan konsepsi, model atau pola pemikiran yang
sifatnya umum dan mendasar. Paradigma bukan teori, tetapi
merupakan pemikiran yang teoritis yang menuju kepada
pengembangan teori tentang sesuatu, dan pemikiran teoritis ini
menjadi dasar fundamental bagi paraktek.
Paradigma pendidikan merupakan pemikiran teoritis yang
sifatnya mendasar yang dipakai sebagai latar belakang bagi
disusunnya suatu framework untuk pelaksanaan pendidikan. Biasanya
paradigma itu dinyatakan dalam bentuk skema, yang memperlihatkan
hubungan – hubungan antara unsur – unsur yang terlibat didalamnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian paradigma pendidikan?
2. Bagaimana berparadigma pendidikan islam pada pondasi dan
sumber penelaahannya?
C. Tujuan
1. Mengetahui paradigma pemdidikan
2. Mengetahui berparadigma pendidikan islam pada pondasi dan
sumber penelaahannya

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Paradigma pendidikan
Paradigma, secara eimologis berasal dari bahasa Inggris,
paradigma berarti type of something, model, pattern (bentuk sesuatu,
model, pola). Dalam bahasa Yunani, paradigma berasal kata para (di
samping, di sebelah) dan kata dekynai (memperlihatkan; yang berarti:
model, contoh, arketipe, ideal). Plato menggunakan kata paradeigma
dalam Republic-nya dengan arti “a basic form encompassing your
entire destiny”. Murid Socrates dan guru Aristoteles ini juga pernah
menyatakan, “Sesuatu yang diciptakan tentunya diciptakan untuk
suatu sebab”. Dan agaknya suatu sebab itulah yang dimaksudkan Plato
sebagai paradeigma, sehingga kata ini bisa dikaitkan dengan kata
daimon (Yunani) atau genius (Romawi). Kedua kata itu berhubungan
erat dengan konsep calling (panggilan hidup), destiny (nasib atau
takdir), innate image, soul image, original image, dan true biography.1
Secara terminologis paradigma berarti a total view of a problem;
a total outloook, not just a problem in isolation. Paradigma adalah cara
pandang atau cara berpikir tentang sesuatu.2 Dalam Kamus Filsafat,
terdapat beberapa pengertian paradigma, di antaranya sebagai berikut:
1. Cara memandang sesuatu;
2. Dalam ilmu pengetahuan diartikan sebagai model, pola, ideal.
Dari model-model ini berbagai fenomen dipandang dan
dijelaskan;
3. Totalitas premis-premis teoretis dan metodo-logis yang
menetukan atau mendefinisikan suatu studi ilmiah konkret. Hal
ini melekat dalam praktik ilmiah pada tahap tertentu;
4. Dasar untuk menyeleksi problem-problem dan pola untuk
memecahkan problem-problem riset3

1
Andrias Harefa, Menjadi Manusia Pembelajar—on Becoming a Learner—Pemberdayaan diri,
Transformasi Organisasi dan Masyarakat Lewat Proses Pembelajaran, (Jakarta: Kompas, 2000),
cet. III, hlm. 83
2
Ismail SM, (ed..), Op. Cit. Hlm. Viii.
3
Lorens,ibid

2
Paradigma pendidikan dapat diartikan sebagai cara berfikir atau
sketsa pandang menyeluruh yang mendasari rancang bangun suatu
sistem pendidikan. Sistem pendidikan secara fungisional merupakan
refleksi ideologis dari filsafat tertentu yang menyuguhkan cara
pandang tertentu terhadap sesuatu dalam semesta kehidupan. Itulah
paradigma yang mengilhami bagunan sistem pendidikan.
Paradigma pendidikan berbeda dengan asas pendidikan, lebih
dekat dengan pondasi pendidikan. Pondasi pendidikan merupakan
rujukan pokok dari segala persoalan pendidikan, sedangkan asas
pendidikan berarti pernyataan empiris yang valid dan kredibel yang
bersumber dari ilmu pengetahuan.
Banyak sekali paradigma-paradigma yang berkembang di
Indonesia. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2010: 6)
mengemukakan bahwa paradigma pendidikan merupakan cara
pandang dan proses memahami pendidikan nasional dalam bentuk
pengamatan dan proses pencarian cara mengatasi permasalahan yang
muncul dalam pendidikan nasional. Perkembangan paradigma di
Indonesia juga di pengaruhi atas dasar tantangan, kebutuhan serta
tuntutan masyarakat pada era revolusi industry 4.0 ini (Zamroni, dkk.,
2014: 197). Maka dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
paradigma-paradigma yang berkembang pada suatu daerah juga
mengalami perubahan baik dari segi perubahan perkembangan
paradigma yang disesuaikan atas masalah pendidikan ataupun dari
tantangan, kebutuhan serta tuntutan masyarakat sekitar.4
William Harmon menulis bahwa paradigma adalah cara yang
mendasar dalam memahami, berfikir, menilai, dan cara mengerjakan
sesuatu yang digabungkan dengan visi tentang kehidupan tertentu.
Sedangkan Barker sendiri mendifinisikan paradigma sebagai
seperangkat peraturan dan ketentuan (tertulis maupun tidak) yang
melakukan dua hal, yaitu ia menciptakan atau menentukan batas-batas
dan ia menjelaskan kepada anda cara untuk berperilaku di dalam
batas-batas tersebut agar menjadi orang yang berhasil. Dari beberapa
4
Muhammad Kurniawan Hidayatullah, (dkk.), Paradigma baru Pendidikan: Partisipati orangtua
sebagai aspek penilaian peserta didik di era pandemi, hal. 197, tersedia di
http://conference .um..ac.id/index.php/apfip/article/download/415/366, diakses pada tanggal 13
maret 2023 pada pukul 14:27

3
definisi yang dikemukakan di atas, tampaklah bahwa paradigma
adalah cara dan pola yang mendasari pemahaman, penilaian,
peraturan, dan pedoman dalam mengerjakan sesuatu. Jadi, "paradigma
baru" berarti cara atau pola baru dalam melakukan sesuatu.

B. Paradigma Pendidikan Islam


Islam dalam bentuknya lengkap dengan pedoman beramal dalam
segala segi kehidupan beragama. Al-qur’an sebagai sumber primer
ajaran Islam tak pernah sepi dari pemerhati yang terkesima dengan
kekayaan dimensi yang dimiliki oleh al-Quran dari klasik hingga pada
masa kontemporer, dari era agraris sampai pada era pasca industrial.
Sehingga dapat dimengerti bahwa paradigma al-Quran yang
dimaksudkan oleh Kuntowijoyo berarti suatu konstruksi pengetahuan
yang memuat konsep-konsep dan saling terkait satu sama lainnya
yang memungkinkan realitas dipahami sebagaimana al-Quran
memahaminya.5
Sebagai dasar pendidikan Islam, al-Qur’an dan al-Hadits adalah
rujukan untuk mencari, membuat dan mengembangkan paradigma,
konsep, prinsip, teori dan teknik pendidikan Islam. Al-Qur’an dan
Hadits merupakan rujukan dalam setiap upaya pendidikan. Artinya,
rasa dan pikiran manusia yang bergerak dalam kegiatan pendidikan
mestilah bertolak dari keyakinan tentang kebenaran al-Qur’an dan
hadits Nabi. Selain itu, keduanya juga merupakan kerangka normatif-
teoretis pendidikan Islam. Keduanya adalah sumber nilai kehidupan
manusia dalam berbagai aspeknya, yang telah memperkenalkan dan
mengajarkan manusia untuk selalu berpikir. Karena itu, keduanya
sudah semestinya dijadikan sebagai dasar paradigma pendidikan
Islam.
Sebagai sebuah sistem, pendidikan Islam memiliki berbagai
komponen6yang antara satu dan lainnya saling terkait, dan didasarkan
5
Kahar, K. (2019). Paradigma Al-Quran Kuntowijoyo. Jurnal Mimbar: Media Intelektual Muslim
Dan Bimbingan Rohani, 5(2), 1-15. https://doi.org/10.47435/mimbar.v1i1.270, di akses pada
tanggal 13 maret 2023 pada pukul 15:57
6
Komponen pendidikan Islam terdiri dari visi, misi, tujuan, kurikulum, proses belajar mengajar,
pendidik, peserta didik, manajemen pengelolaan, sarana dan prasarana, atmosfer akademik,

4
pada nilai-nilai ajaran Islam sebagaimana terdapat di dalam al-Qur‟an
dan al-Sunnah, serta pendapat para ulama dan warisan sejarah yang
sesuai dengan al-Qur‟an dan al-Sunnah tersebut. Nilai-nilai ajaran
Islam tersebut antara lain keadilan, kejujuran, kesederajatan,
keseimbangan, keterbukaan, kemanusiaan, kesesuaian dengan fitrah
manusia, kesesuaian dengan tempat dan perkembangan zaman,
keunggulan, profesionalitas, keikhlasan, dan akhlak mulia lainnya.
Dalam berbagai komponen pendidikan tersebut telah terjadi
paradigma baru sebagai akibat dari perkembangan global, era
reformasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
perkembangan masyarakat, agama, filsafat, dan ideologi sebuah
bangsa, serta perkembangan politik pada negara di mana pendidikan
tersebut dilaksanakan.
pada pandangan lain menyatakan bahwa, pendidikan Islam pada
dasarnya merupakan upaya normatif (sesuai dengan ajaran, nilai-nilai
dan normanorma Islam) untuk menolong/membantu proses
perkembangan keberagamaan seseorang (sebagai manusia) dan/atau
keberagamaan satuan sosial (sebagai kehidupan masyarakat) ke
tingkat keberagamaan yang lebih tinggi, baik dan benar.7
Pendapat tersebut menilai bahwa pendidikan Islam beraksentuasi
kepada reformulasi dan rekonstruksi pengetahuan dan pengamalan
ajaran Islam secara normatif dan masif, yang menjadi inspirasi dan
refleksi diri dalam perkembangan potensi fitrah keberagamaan
seseorang. Manusia dapat menjalankan tugasnya berdasarkan petunjuk
al-Quran dan Hadis apabila potensi fitrah yang dimilikinya dapat
berkembang dengan baik. Pentingnya pengembangan dan
pemberdayaan potensi-potensi fitrah manusia, Allah Swt. menjelaskan
dalam QS. An-Nahl: 78, yaitu:

kerja sama dan evaluasi. Berbagai komponen tersebut memiliki hubungan fungsional simbiotik
antara satu dan lainnya, dan membentuk sebuah sistem yang khas, yakni didasarkan pada nilai-
nilai yang terdapat di dalam dengan al-Qur‟an dan al-Sunnah. Abudin Nata, Manajemen
Pendidikan; Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam di Indonesia, Edisi Ketiga, (Jakarta: Kencana,
2010), hlm. 327,
7
Muhaimin, Renungan Keagamaan dan Zikir Kontekstual: Suplemen Pendidikan Agama Islam di
Sekolah dan Perguruan Tinggi (Cet. I; Jakarta: Rajawali Press, 2014), h. 10

5
‫ْص[ َر َوٱَأْل ْفِٔـ َدةَ ۙ لَ َعلَّ ُكم‬ َّ ‫َوٱهَّلل ُ َأ ْخ َر َج ُكم ِّم ۢن بُطُو ِن ُأ َّم ٰهَتِ ُك ْم اَل تَ ْعلَ ُم[[ونَ َشئًْـا َو َج َع[ َل لَ ُك ُم‬
َ ٰ ‫ٱلس[ ْم َع َوٱَأْلب‬
ْ ‫تَش ُكر‬
َ‫ُون‬
Artinya: Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu Pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
Keterangan ayat di atas menunjukkan bahwa setiap manusia
terlahir dengan potensi yang dimilikinya. M. Quraish Shihab
menjelaskan bahwa firman Allah tersebut di atas menunjuk kepada
alat-alat pokok yang digunakan guna meraih pengetahuan, yang alat
pokok pada objek yang bersifat material adalah mata dan telinga,
sedang pada objek yang bersifat immaterial adalah akal dan hati. 8
Proses pendidikan Islam diawali dengan transmisi ilmu pengetahuan,
baik yang bersifat profan maupun transenden, proses ini saling terkait
dan sinergis, sebagai refleksi pencarian kearifan Allah Subhanahu
Wata’ala. secara kaffah yakni bersyukur. Istilah dasar paradigma
pendidikan dimaksudkan sebagai landasan tempat berpijak atau
pondasi berdirinya suatu sistem pendidikan
C. Pondasi dan Penelaahan bagi Paradigma Pendidikan Islam
Dalam studi Islam, secara epistemologik dikenal tiga macam
bentuk dan sumber penelaahan. Pertama, telaah atas sumber pokok
ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan hadits; Kedua, telaah atas hasil
pemikiran dan penelitian para ulama dan pakar; dan Ketiga, telah atas
bentuk perilaku umat Islam yang merupakan refleksi dari keyakinan
terhadap ajaran yang disesuaikan dengan ruang dan waktu.9
Sebelum menjelaskan apa yang menjadi pondasi atau dasar dan
sumber penelaahan paradigma pendidikan Islam, terlebih dahulu akan
dikemukakan pengertian pondasi dan istilah lain yang sering dikaitkan
dengannya yaitu ‘asas pendidikan’. Pondasi pendidikan merupakan
rujukan pokok dari segala persoalan pendidikan, sedangkan asas
pendidikan berarti pernyataan empiris yang valid dan kredibel yakni
ilmu pengetahuan. Ide pokoknya adalah mendeskripsikan keadaan
8
Quraish Shihab. Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasioan al-Quran (Volume 6; Jakarta:
Lentera Hati, 2002), h. 673.
9
Sanusi Uwes, “Pendidikan dalam Perspektif Islam”, makalah Workshop Dosen Fak. Tarbiyah
IAIN Bandung pada Pembinaan Program D2 PGSD tanggal 4 Desember 1999, hlm. 1

6
lapangan atau fakta-fakta yang dapat membantu menetapkan aturan-
aturan atau teori bagi pelaksanaan pendidikan.
Pondasi paradigma pendidikan merupakan hal yang fundamental
dalam satu sistem pendidikan sebagai basis sumber idealisasi. Setiap
sistem pendidikan memiliki pondasi paradigma pendidikan tertentu,
yang merupakan cerminan filsafat atau pandangan hidup yang dianut
oleh sistem pendidikan itu. Pondasi paradigma pendidikan
merefleksikan apa yang menjadi nilai anutan dari satu sistem
pendidikan.
Dasar paradigma pendidikan Islam identik dengan dasar Islam itu
sendiri. Keduanya berasal dari sumber yang sama, yaitu al-Qur’an dan
al-Hadits. Dari kedua sumber inilah, kemudian muncul sejumlah
pemikiran mengenai masalah umat Islam yang meliputi berbagai
aspek, termasuk di antaranya masalah paradigma pendidikan
Islam.10Oleh karena itu, secara garis besar sumber penelaahan
pendidikan Islam dapat diidentifikasi ke dalam dua corpus, yaitu: al-
Qur’an dan al-Hadits, yang kemudian keduanya menghasilkan
berbagai pendapat para ahli pendidikan.
Al-Qur’an sebagai sumber pertama dan utama dalam ajaran
Islam mengajarkan dan mengajak manusia untuk selalu
menggunakanakal dan pikirannya untuk memikirkan seluruh ciptaan
Allah SWT dan untuk senanatiasa mengambil hikmah darinya.
Sebagai sumber ajaran Islam, al-Qur’an telah menunjukkan
keistimewaannya. Pada sisi yang lain, Hadits yang merupakan
penafsiran alQur'anadalah landasan praktik ajaran Islam secara
faktual. Pribadi Nabi Muhammad saw. merupakan perwujudan dari
alQur'anyang ditafsirkan untuk manusia sebagai aktualisasi ajaran
Islam yang dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya,
hadits menjadi salah satu sumber ajaran Islam.
Demikian gambaran umum mengenai pondasi dan sumber
penelaahan paradigma pendidikan Islam yakni Al-Qur’an dan Hadits.
Al-Qur’an dan Hadits merupakan dasar paradigma pendidikan Islam,
karena di dalamnya memuat sejumlah penjelasan konsepsional yang
10
Muhaimin, et. al, Op. Cit., hlm. 145. Bandingkan Jalaluddin, dkk., Filsafat Pendidikan Islam:
Konsep dan Perkembangan Pemikirannya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994)., hlm. 19

7
mempunyai nilai penting guna mengembangkan pendidikan Islam,
terutama sekali tentang konsep Tuhan dan manusia yang dibutuhkan
dalam paradigma pendidikan.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Paradigma pendidikan dapat diartikan sebagai cara berfikir atau
sketsa pandang menyeluruh yang mendasari rancang bangun suatu
sistem pendidikan. paradigma adalah cara yang mendasar dalam
memahami, berfikir, menilai, dan cara mengerjakan sesuatu yang
digabungkan dengan visi tentang kehidupan tertentu. Sebagai dasar
pendidikan Islam, al-Qur’an dan al-Hadits adalah rujukan untuk
mencari, membuat dan mengembangkan paradigma, konsep, prinsip,
teori dan teknik pendidikan Islam. Al-Qur’an dan Hadits merupakan
rujukan dalam setiap upaya pendidikan.
Istilah dasar paradigma pendidikan dimaksudkan sebagai
landasan tempat berpijak atau pondasi berdirinya suatu sistem
pendidikan. Pondasi pendidikan merupakan rujukan pokok dari segala
persoalan pendidikan, sedangkan asas pendidikan berarti pernyataan
empiris yang valid dan kredibel yakni ilmu pengetahuan. Ide
pokoknya adalah mendeskripsikan keadaan lapangan atau fakta-fakta
yang dapat membantu menetapkan aturan-aturan atau teori bagi
pelaksanaan pendidikan.
B. Saran
Demikian makalah yang kami susun, semoga dapat memberikan
manfaat bagi penyusun khususnya dan bagi para pembaca. Penyusun
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah kami.

9
DAFTAR PUSTAKA
Anshori. (2010). Transformasi Pendidikan Islam. Jakarta: CRSD
Press.
Halik, A. (2016). Paradigma Pendidikan Islam Dalam Transformasi
Sistem Kepercayaan Tradisional. Studi Pendidikan, 142-143.
Mahmud, & Priatna, T. (2005). Pemikiran Pendidikan Islam.
Bandung: SAHIFA.
Priatna, T. (2004). Reaktualisasi Paradigma Pendidikan Islam.
Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
Rosada, D. (2004). Paradigma Pendidikan Demokrasi. Jakarta:
Prenada Media.

10

Anda mungkin juga menyukai