“UJI WILCOXON”
Dosen Pengampu :
Misbah, M.Pd& Mustika, M.Pd
Oleh :
Kelompok 1
A02
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah statistik non parametric uji wilcoxon. Makalah ini
telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang “Uji Wilcoxon” ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................
A. Latar Belakang .....................................................................................
B. Rumusan Masalah ................................................................................
...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................
A. Pengertian Statistik Non Parametrik.....................................................
B. Pengertia Uji Wilcoxon ........................................................................
C. Contoh Soal Uji Wilcoxon....................................................................
BAB III PENUTUP ...............................................................................................
A. Kesimpulan ..........................................................................................
B. Saran ....................................................................................................
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Uji statistik nonparametrik ialah suatu uji statistik yang tidak memerlukan
asumsi-asumsi mengenai sebaran data populasi. Dari segi jumlah data, pada
umumnya statistik nonparametrik digunakan untuk data berjumlah kecil (n¿
30). Contoh metode statistik nonparametrik adalh Uji Wilcoxon (Signed-rank
test). Uji wilcoxon pertama kali diperkenalkan oleh Frank Wilcoxon pada
tahun 1945.Uji wilcoxon merupakan pengembangan dari Uji t dengan
ketelitian hasil analisis wilcoxon dibandingkan uji t adalah tidak hanya dapat
menunjukkan arah perbedaan antara kelompok-kelompok yang dibandingkan.
Uji peringkat bertanda wilcoxon tidak hanya memanfaatkan informas tentang
arah tetapi juga besarnya perbedaan pasangan nilai itu.
Tes wilcoxon ini adalah tes yang paling bergunan bagi para ilmuwan
sosial. Dengan data tingkah laku bukannya tidak lazim bahwa peneliti dapat
mengatakan anggota manakah dalam suatu pasangan yang “lebih besar dari”,
yaitu mengatakan tanda selisih observasi dalam setiap pasangan dan membuat
rangking selisih itu dalam urutan harga absolut. Artinya dapat membuat
penilaian tentang “lebih besar dari” itu antara dua penampilan dalam masing-
masing pasangan, dan juga dapat membuat penilaian antara dua skor yang
berbeda yang timbul dari setiap dua pasangan. Oleh karena itu uji wilcoxon
penting dan perlu dipelajari oleh para pendidik yang merupakan ilmuwan
sosial dalam meneliti perilaku-perilaku peserta didik dan lainnya.
B. RumusanMasalah
1. Apa pengertian dari statistik non parametrik?
2. Apa pengertian dari Uji Wilcoxon?
3. Bagaimana contoh soal dari Uji Wilcoxon?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari statistik non parametrik.
2. Untuk mwngetahui pengertian Uji Wilcoxon.
3. Untuk mengetahui contoh soal dari Uji Wilcoxon.
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah non parametrik pertama kali digunakan oleh Wolfowitz, pada tahun
1942. Uji non parametrik adalah pengujian yang dilakukan pada data dimana
distribusi induknya tidak berdistribusi normal, atau skalanya dalam level
ordinal atau nominal atau variabelnya adalah dikotomi atau dapat
dikhotomikan. Metode statistik non parametrik merupakan metode statistik
yang dapat digunakan dengan mengabaikan asumsi-asumsi yang melandasi
penggunaan metode statistik parametrik, terutama yang berkaitan dengan
distribusi normal. Istilah lain yang sering digunakan untuk statistik
nonparametrik adalah statistik bebas distribusi (distribution free statistics) dan
uji bebas asumsi (assumption-free test). Statistik non parametrik banyak
digunakan pada penelitian-penelitian sosial. Data yang diperoleh dalam
penelitian sosial pada umunya berbentuk kategori atau berbentuk rangking.
Uji statistik non parametrik ialah suatu uji statistik yang tidak memerlukan
adanya asumsi-asumsi mengenai sebaran data populasi. Uji statistik ini disebut
juga sebagai statistik bebas sebaran (distribution free). Statistik non-
parametrik adalah statistik bebas sebaran, artinya tidak menuntut persyaratan
bentuk sebaran parameter populasi, dan tidak mempermasalahkan distribusi
datanya normal atau tidak (Budiwanto: 2014).
Selanjutnya bahwa tes non parametrik tidak menuntut sekuat yang dituntut
tes-tes parametrik; sebagian besar tes non-parametrik dapat diterakan untuk
data dalam skala ordinal, dan beberapa yang lain juaga dapat diterapkan untuk
data dalam skala nominal. Kekuatan tes non parametrik mungkin dapat
ditingkatkan dengan hanya memperbesar ukuran jumlah sampel, dan karena
ilmuan sosial jarang mencapai jenis pengukuran yang memungkinkan
penggunaan secara berarti tes parametrik, maka tes non paramerik memainkan
peran penting dalam penelitian dilapangan ilmu sosial. Teknik analisis dalam
statistik non-parametrik adalah teknik analisis koefisien phi, korelasi biserial,
korelasi point biserial, chi kuadrat, koefisien kontingensi, koefisien tata
jenjang, uji tanda, uji wilxocon dan uji median.
Hipotesis
a. (Dua arah) : H0 : MD = 0 vs. H1 : MD ≠ 0
b. (Satu arah) : H0 : MD ≤ 0 vs. H1 : MD > 0
c. (Satu arah) : H0 : MD ≥ 0 vs. H1 : MD < 0
Statistik Uji
Prosedur umum uji peringkat bertanda Wilcoxon adalah sebagai berikut :
1. Hitung selisih nilai Di = Yi –Xi. Jika hasilnya Di = 0, abaikan pengamatan
tersebut.
2. Beri peringkat untuk |Di|. Jika ada nilai yang sama (disebut ties) beri
peringkat tengah (mid-rank).
3. Pasangkan tanda ‘plus’ dan ‘minus’ pada peringkat sesuai nilai pada
langkah pertama.
4. Hitunglah : jumlah peringkat bertanda ‘plus’ (T+), dan jumlah peringkat
bertanda ‘minus’ (T-). Statistik uji yang digunakan untuk masing-masing
hipotesis adalah adalah :
a. (Hipotesis a) : T = T’ = min (T-, T+)
b. (Hipotesis b) : T = T
c. (Hipotesis c) : T = T+
Kaidah Keputusan
a. (Hipotesis a) : Tolak H0 jika T’ ≤ Tn(α/2)
b. (Hipotesis b) : Tolak H0 jika T- ≤ Tn(α)
c. (Hipotesis c) : Tolak H0 jika T+ ≤ Tn(α)
Uji statistik yang digunakan pada uji peringkat bertanda Wilcoxon adalah
uji statistik Wilcoxon w hitung. Nilai statistik dari uji Wilcoxon merupakan
nilai dari jumlah ranking yang paling kecil, yakni antara jumlah ranking
untuk tanda positif(+)atau jumlah ranking untuk tanda negatif (−) .
Berdasarkan tabel, nilaistatistik dari uji Wilcoxon adalah w hitung= min 20;1=
1. Setelah diperoleh nilai statistik dari uji Wilcoxon w hitung, kemudian
menentukan nilai kritis Wilcoxon 𝑊𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 yang diperoleh berdasarkan
tabel distribusi Wilcoxon. Berikut aturan pengambilan keputusan terhadap
hipotesis.
𝐽𝑖𝑘𝑎w hitung≤ 𝑊𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖 ,1 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑑𝑎𝑛𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘.
𝐽𝑖𝑘𝑎w hitung>𝑊𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖 ,0 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑑𝑎𝑛𝐻1 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘.
Selain itu, penyelesaian pada uji peringkat bertanda Wilcoxon dapat
diselesaikan dengan pendekatan normal atau uji statistik 𝑍. jika ukuran
sampel cukup besar (moderately large), yakni ukuran sampel lebih dari 20,
maka pendekatan normal dapat digunakan. Jika ukuran sampel cukup besar,
maka distribusi sampling akan mendekati distribusi normal dengan rata-rata
standar deviasi: Sehingga variabel normal standarnya dirumuskan;
ω−σω
Z=
σω
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno Hadi, MA. 2002. Statistik Jilid II Cetakan keduapuluhtiga. Andi Offset
Singgih, S. 2005. Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS. PT. Elex
Media Komputindo, Kelompok Gramedia, Jakarta