Anda di halaman 1dari 21

BAHASA INDONESIA

Kalimat Efektif dan Kalimat Turunan

1. Dhita Eka Novilia


2. Luluk Raul K
3. Pebriyan Hidayat
4. Elmy Ey Sita Rossa
5. Tio Baskoro
6. Kiki Novrianti
7. Budimas Setya H
8. Rahmasari Dwi R
9. Richard Novianto
10. Wahyu Novita A
---

Oleh
Kelompok 3

Kalimat efektif adalah


kalimat yang
mengungkapkan pikiran
atau gagasan yang
disampaikan sehingga
dapat dipahami dan
dimengerti oleh orang
lain.
Efektif mengandung
pengertian tepat guna,
artinya efektif dalam
kalimat adalah ketepatan
penggunaan kalimat dan
ragam bahasa tertentu
dalam situasi kebahasaan
tertentu pula.
Kalimat dikatakan efektif
apabila berhasil
menyampaikan pesan,
gagasan, perasaan,
maupun pemberitahuan
sesuai dengan maksud si
pembicara atau penulis.

Apa itu
kalimat
efektif?

Kesatuan
Gagasan

Ciri
Ciri
Kalimat
Kalimat
Efektif
Efektif

Kelogisan

Penekana
n

Kehemata
n

Kesejajar
an
next
next

Kesatuan Gagasan
Memiliki subyek, predikat, serta unsur-unsur lain
(objek/keterangan) yang saling mendukung serta
membentuk kesatuan tunggal.
Contoh:
Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan
yang dapat membantu keselamatan umum.
Kalimat ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung
subyek. Unsur di dalam keputusan itu bukanlah subyek,
melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan
keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di
dalam, ini harus dihilangkan.

Kesejajaran
Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu
menggunakan kata kerja berimbuhan di, bagian kalimat yang
lainnya pun harus menggunakan di- pula.
Contoh:
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir
jalan.
Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikatpredikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni
imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat pasif,
yakni menggunakan imbuhan di-.
Kalimat itu harus diubah :
Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir
jalan.

Kehematan
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata
yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih.
Penggunaan kata yang berlebih hanya akan
mengaburkan maksud kalimat.

Contoh:
Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati
sangat disukainya.
Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas
tidak perlu.

Penekanan
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.
Caranya:
1. Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan
bagian yang penting di depan kalimat.
Contoh :
Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan
lagi pada kesempatan lain
2. Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat
menggunakan partikel lah, -pun, dan kah.
Contoh :
Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.
next

3. Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang


kata yang dianggap penting.
Contoh :
Dalam membina hubungan antara suami istri,
antara guru dan murid, antara orang tua dan anak,
antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya
komunikasi dan sikap saling memahami antara satu
dan lainnya.
4. Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata
yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud
dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.
Contoh :
Anak itu tidak malas, tetapi rajin.

Kelogisan
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal
ini hubungan unsur unsur dalam kalimat harus
memiliki hubungan yang logis/masuk akal.
Contoh :
Kepada Bapak Miko, waktu dan
tempatnya kami persilakan.
Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal
karena waktu dan tempat adalah beda mati
yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat
tersebut jika dibetulkan menjadi
Kepada Bapak Miko, kami persilahkan

Batasan-batasan kalimat efektif

Lalu, apa itu


kalimat
efektif
turunan?

Kalimat turunan adalah kata dasar yang


mendapat imbuhan, baik berupa awalan,
sisipan atau akhiran, maupun gabungan kata.
Kalimat turunan termasuk salah satu unsur
pembentuk kalimat selain kata dasar dalam
setiap penulisan artikel.

Menurut jumlah klausa


pembentuknya, kalimat dapat
dibedakan atas dua macam, yaitu:
kalimat tunggal

kalimat majemuk
next

Kalimat tunggal adalah

kalimat
yang mempunyai satu klausa atau kelompok kata.
Karena klausanya yang tunggal maka dinamai
kalimat tunggal. Hal itu juga berarti hanya ada
satu predikat di dalam kalimat tunggal. Subjek dan
prediket selalu wajib dalam setiap kalimat karena
unsur subjek dan predikat adalah penanda klausa.
Kalimat tunggal dapat dilengkapi atau diperluas
dengan menambah satu unsur objek, pelengkap, dan
keterangan. Jadi kalimat tunggal tidak harus
berupa kalimat pendek.
Contoh:
Mobil orang kaya itu ada delapan.

Kalimat majemuk

adalah kalimat
yang merupakan gabungan dua atau lebih
kalimat tunggal. Hal itu berarti dalam
kalimat majemuk terdapat lebih dari satu
klausa.
Perhatikan contoh diberikut ini.

Seorang manajer harus mempunyai wawasan yang luas dan


S
P1
O1
harus menjunjung tinggi etika profesi.
P2
O2

Kalimat majemuk
terbagi lagi menjadi
dua, yaitu:

next

Kalimat majemuk setara mempunyai


ciri:
Dibentuk dari penggabungan dua atau
lebih kalimat tunggal
Kedudukan tiap kalimat sederajat
Contoh kalimat majemuk setara :
1. Ayah membaca koransedangkanibu
memasak nasi.
2. Galih tetap tinggal di desaataupergi
kuliah di kota.

Kalimat majemuk bertingkat yaitu

penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat


tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam
kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur
induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat
timbul akibat perluasan pola yang terdapat
pada induk kalimat.
Contoh kalimat majemuk bertingkat :
1.Dewi mendapat hadiah
mobilkarenameraih juara 1 lomba
menyanyi.
2.Bima pura - pura tidak
tahu,padahaldia tahu banyak hal.

Sek
ia n
Ter
d an
im a k
asih
atas
perh
atia
nnya

Ada
pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai