Anda di halaman 1dari 3

Struktur Teks Ceramah

1. Pendahuluan

 Pembuka: bagian ini berisi salam pembuka, ucapan penghormatan, dan ucapan
syukur.
 Pengantar: bagian ini adalah paragraf pengantar yang mengarah pada topik.
Biasanya pengantar berasal dari informasi atau berita yang faktual yang masih
terkait dengan topik ceramah.

2. Isi Ceramah

 Inti: berisi paparan dari penceramah, pandangan umum, ilustrasi dari materi yang
disampaikan.
 Gagasan: berisi ide besar yang ingin disampaikan kepada pendengar. Ceramah
yang baik berisi satu gagasan besar yang kemudian dikembangkan dalam
subtopik.

3. Penutup

 Simpulan
 Ucapan permintaan maaf
 Salam penutup

Kaidah atau Ciri Kebahasaan Teks Ceramah

Bagaimana dengan kaidah kebahasaan dari teks ceramah? Simak berikut ini. 
1. Menggunakan kalimat simpleks/tunggal dan kompleks/majemuk.
2. Menggunakan kata kerja mental, misalnya memprihatinkan, mengagumkan,
menduga, memperkirakan, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan.
3. Menggunakan kata-kata persuasive, misalnya : hendaklah, sebaiknya,
diharapkan, perlu, harus.
4. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi (sebab-
akibat) satu dengan yang lainnya. Misalnya : jika… maka, sebab, karena, dengan
demikian, akibatnya, oleh karena itu. Selain itu, dapat pula digunakan kata-kata yang
menyatakanhubungan temporal ataupun perbandingan/pertentangan, misalnya :
sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya, namun.
5. Menggunakan kata-kata teknis/peristilahan yang berkenaan dengan topik yang
dibahas penceramah.
6. Menggunakan kata sapaan orang orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang
kedua atau ketiga jamak yang sesuai dengan bahasa adat setempat, santun serta
sesuai dengan kondisi/situasi. Teks ceramah sering kali menggunakan kata sapaan
yang ditujukan pada orang banyak, misalnya : hadirin, kalian, bapak-bapak, ibu-ibu,
saudara-saudara.

Kata Ganti Orang


Kata ganti orang merupakan jenis kata ganti yang digunakan untuk menggantikan kata
benda orang atau persona dengan kata benda lain. Kata ganti orang dibagi menjadi 6
jenis, yaitu :
1. Kata ganti orang pertama tunggal, contohnya : saya, aku
2. Kata ganti orang kedua tunggal, contohnya : kamu, anda, kau
3. Kata ganti orang ketiga tunggal, contohnya : dia, beliau
4. Kata ganti orang pertama jamak, contohnya : kami, kita
5. Kata ganti orang kedua jamak, contohnya : kalian
6. Kata ganti orang ketiga jamak, contohnya : mereka.

Menemukan Kalimat Majemuk Bertingkat dalam Teks Ceramah


Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu klausa dan
hubungan antara klausa tidak sederajat. Salah satu unsur klausa ada yang menduduki
induk kalimat, sedangkan unsur yang lain sebagai anak kalimat.
Kalimat majemuk bertingkat terbagi kedalam beberapa jenis, antara lain :
1. Kalimat majemuk hubungan akibat, ditandai oleh kata penghubung : sehingga,
sampai-sampai, maka.
Contoh : - Ia terlalu bekerja keras sehingga jatuh sakit.
- Kakak berjalan terburu-buru sampai-sampai tidak menghiraukan ada
motor didepannya.
2. Kalimat majemuk hubungan cara, ditandai oleh kata penghubung : dengan.
Contoh : - Dengan alat seadanya, ia berusaha membuka koper itu.
3. Kalimat majemuk hubungan sangkalan, ditandai oleh kata penghubung : seolah-
olah, seakan-akan.
Contoh : - Suasana di dalam rumah sangat gaduh,seolah-olah tidak tahu apa
yang sedang terjadi.
4. Kalimat majemuk hubungan kenyataan, ditandai oleh kata penghubung : padahal,
sedangkan.
Contoh : - Adik menangis sangat keras, padahal hanya digigit semut.
- Para tamu sudah siap, sedangkan kita belum siap.
5. Kalimat majemuk hasil, ditandai oleh kata penghubung : makanya.
Contoh : Lantainya sangat licin, makanya kakak terpeleset.
6. Kalimat majemuk hubungan penjelasan, ditandai oleh kata penghubung : bahwa,
yaitu.
Contoh : Berkas riwayat hidupnya menunjukkan bahwa dia adalah seorang pelajar
teladan.
7. Kalimat majemuk hubungan atribut, ditandai oleh kata penghubung : yang.
Contoh : Istrinya yang dating bersama dia itu, seorang insinyur.

Anda mungkin juga menyukai