Anda di halaman 1dari 3

TEKS CERAMAH

 Ceramah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian suatu informasi,
pengetahuan, dan sebagainya.
 Yang menyampaikan adalah orang-orang yang menguasai di bidangnya. Yang mendengarkan
melibatkan banyak orang.
 Media: langsung atau melalui sarana komunikasi (televise, radio, dll)
 Pidato adalah pembicaraan di depan umum yang cenderung bersifat persuasive, yakni berisi
ajakan ataupun dorongan pada khalayak untuk berbuat sesuatu.
 Khotbah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian pengetauan
keagamaan atau praktik beribadah dan ajakan-ajakan untuk memperkuat iman.

 Struktur Teks Ceramah:


1. Pembuka
Berupa pengenalan isu, masalah, ataupun pandangan pembicara tentang topik yang akan
dibahasnya.
2. Isi
Berupa rangkaian argumen pembicara berkaitan dengan pendahuluan atau tesis. Pada
bagian ini dikemukakan juga sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumen
pembicara.
3. Penutup
Berupa penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya.

 Informasi = Penerangan Informasi bersifat publisitas, ditujukan untuk umum (publik),


umumnya bersifat aKtual, dan berkaitan dengan isu-isu terhangat..
 Jenis-jenis Informasi:
1. Informasi berdasarkan fungsi
 Informasi yang bergantung pada materi dan juga kegunaan informasi.
 Contoh: informasi edukatif (informasi yang menambah pengetahuan) tentang cara
belajar jitu, informasi yang menyenangkan (missal: cerpen, karikatur, komik)
2. Informasi berdasarkan format (bentuk) penyajian
 Penyajian dalam bentuk foto, kartun, karikatur.
 Dalam bentuk tulisan: berita, artikel, karangan khas (feature), resensi, kolom, karya
fiksi.
3. Informasi berdasarkan lokasi peristiwa
 Daerah, nasional, mancanegara
4. Informasi berdasarkan bidang kehidupan
 Pendidikan, olahraga, music, sastra, budaya, iptek, dll.
5. Informasi berdasarkan bidang kepentingan
a. Informasi yang menyangkut keselamatan atau kelangsungan hidup pembaca.
b. Informasi yang menyangkut perubahan dan berpengaruh pada kehidupan pembaca.
c. Informasi tentang cara atau kiat baru dan praktis bagi pembaca untuk meningkatkan
kualitas hidupnya.
d. Informasi tentang pelung bagi pembaca untuk memperoleh sesuatu.

 Suatu informasi dianggap penting apabila informasi itu bersifat umum yang merangkum
atau menjadi dasar uraian-uraian lainnya.

UNSUR KEBAHASAAN

 Kalimat Majemuk Bertingkat


Adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu klausa dan hubungan antara klausa tidak
sederajat. Salah satu unsur klausa ada yang menduduki induk kalimat, sedangkan klausa lain
sebagai anak kalimat.
1. Kalimat majemuk hubungan akibat
 sehingga, sampai-sampai, maka
 Contoh: Ia terlalu bekerja keras sehingga jatuh sakit.
2. Kalimat majemuk hubungan cara
 dengan
 Contoh: Dengan cara menggendongnya, anak itu ia bawa ke rumah orang tuanya.
3. Kalimat majemuk hubungan sangkalan
 seolah-olah, seakan-akan
 Contoh: keadaan di dalam kota kelihatan tenang, seolah-olah tidak terjadi apap pun.
4. Kalimat majemuk hubungan kenyataan
 padahal, sedangkan
 Contoh: Para tamu sudah siap, sedangkan kita belum.
5. Kalimat majemuk hasil
 makanya
 Contoh: Tempat ini licin, makanya Anda terjatuh.
6. Kalimat majemuk hubungan penjelasan
 bahwa, yaitu
 Contoh: Berkas riwayat hidupnya menunjukkan bahwa dia adalah pelajar teladan.
7. Kalimat majemuk hubungan atributif
 yang
 Contoh: Pamannya yang tinggal di Bogor itu, sedang dirawat di RS.

 Menggunakan kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak
sebagai sapaan.
 Orang I: saya, aku, kami
 Sapaan: hadirin, kalian, bapak-bapak, ibu-ibu, saudara-saudara

 Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan


 Berkenaan dengan topik
 Masalah bahasa: sarkastis, eufimistis, tata karma, kesantunan berbahasa, etika
berbahasa.

 Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi (sebab-akibat).


 Jika …maka …, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu.
 Hubungan temporal:
Sebelum itu, kemudian, pada akhirnya
 Hubungan perbandingan/ pertentangan:
Sebaliknya, berbeda halnya, namun

 Menggunakan kata-kata kerja mental


Diharapkan, memprihatinkan, mmperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat,
berasumsi, menyimpulkan.
Verba material : mengacu pada tindakan fisik
(misal: melihat, memukul, menulis).
Verba tingkah laku (mental) : mengacu pada tindakan yang dilakukan dengan ungkapan
(menunjukkan respons atau sikap seseorang terhadap suatu tindakan)
(misal: merasa, menolak, memahami, menikmati, menyetujui, tersakiti)

 Menggunakan kata-kata persuasif


Hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus.

Anda mungkin juga menyukai