Anda di halaman 1dari 24

 Alief Rachmawan (5)

 Ananta Indriyani (6)


 Perla Uli Manalu (21)
Tri Yulianto ()
Pengertian Ceramah
 Pembicaraan di depan umum yang berisi
penyampaian suatu informasi, pengetahuan, dsb.
Perbedaan Ceramah, Pidato, dan
Khotbah
 Ceramah : Berisi penyampaian suatu informasi

 Pidato : Berisi ajakan / dorongan pada khalayak


untuk berbuat sesuatu
 Khotbah : Berisi penyampaian pengetahuan
keagamaan / praktik beribadah dan
ajakan memperkuat iman
Jenis – Jenis Informasi dalam Teks
Ceramah
 Berdasarkan fungsi : bergantung pada materi dan
kegunaan informasi.

 Berdasarkan format penyajian : bentuk penyajian


informasi.

 Berdasarkan lokasi peristiwa : berdasarkan tempat


kejadian berlangsung.

 Berdasarkan bidang kehidupan : berdasarkan bidang


kehidupan yang ada.
Jenis – Jenis Informasi dalam Teks
Ceramah
 Berdasarkan bidang kepentingan :
o Informasi menyangkut keselamatan /
kelangsungan hidup pembaca
o Informasi menyangkut perubahan dan berpengaruh
pada kehidupan pembaca
o Informasi menyangkut cara baru dan praktis bagi
pembaca untuk meningkat kualitas hidup pembaca
o Informasi menyangkut peluang pembaca untuk
memperoleh sesuatu
Bagian Penting dalam Teks
Ceramah
 Bagian – bagian penting : suatu informasi yang
dianggap penting jika bersifat umum merangkum
dasar uraian lain tergantung pendengar
Kebahasaan dalam Teks Ceramah
-Kalimat Majemuk Bertingkat

-Struktur Teks Ceramah

-Kata Ganti

-Konjungsi

-Kata Kerja

-Kata Persuasif
Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk secara umum adalah kalimat yang
terdiri dari dua kalimat tunggal menjadi satu
kalimat yang dihubungkan oleh kata
penghubung/sambung.
Kalimat Majemuk Bertingkat
 Majemuk Bertingkat : kalimat yang memiliki lebih dari
satu klausa dan hubungan antara klausa tidak sederajat.
 Kalimat majemuk hubungan akibat ( sehingga, sampai-
sampai, maka)
o Ia terlalu berkerja keras sehingga jatuh sakit
o Kakak sering melanggar peraturan sekolah sampai-sampai
dikeluarkan dari sekolah.
 Kalimat majemuk hubungan cara ( dengan )
o Pemburu itu menunggu di atas bukit dengan jari telunjuknya
melekat pada pelatuk senjatanya.
o Anthony Ginting berhasil menjuarai Indonesia Indonesia
Open dengan smash kencangnya.
Kalimat Majemuk Bertingkat
 Majemuk hubungan sangkalan ( seolah-olah, seakan-
akan )
o Dia diam saja seakan-akan dia tidak mengetahui
persoalan yang terjadi.
o Wajahnya sangat ketakutan, seolah-olah ada monster di
depannya.
 Majemuk hubungan Kenyataan ( padahal, sedangkan )
o Pura – pura tidak tahu padahal dia tahu banyak.
o Teman – teman sudah siap untuk ulangan bahasa
Indonesia, sedangkan saya belum siap
Kalimat Majemuk Bertingkat
 Majemuk hubungan hasil ( makanya )
o Tempat ini licin, makanya kamu jatuh
o Lantai koridor sangat licin, makanya dia terpeleset.
 Majemuk hubungan penjelasan ( bahwa )
o Berkas riwayat hidup menjelaskan bahwa dia adalah seorang
pelajar teladan
o Sertifikat tanah ini menunjukkan bahwa tanah ini adalah
milik kami
 Majemuk hubungan atributif ( yang )
o Pamannya yang tinggal di Bogor itu, sedang dirawat di rumah
sakit
o Logat yang mereka gunakan terdengar asing di kuping kami.
Struktur Teks Ceramah
1. Pembuka ( Pendahuluan )
berupa pengenalan isu, masalah, ataupun pandangan
pembicara tentang tentang topik yang dibahasnya.
2. Isi ( Rangkaian Argumen )
Berupa rangkaian pembicara berkaitan dengan
pendahuluan / tesis.
3. Penutup ( Penegasan Ulang )
Berupa penegasan kembali atas pernyataan
sebelumnya.
Kata Ganti
Jenis kata yang menggantikan nomina / frasa nomina.
Kata Ganti
 Menggunakan kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata
ganti orang kedua jamak, sebagai sapaan.
 Kata ganti orang pertama, yakni saya, aku. Mungkin juga
menggunakan kata kami apabila penceramahnya
mengatasnamakan kelompok. Teks ceramah sering kali
menggunakan kata sapaan yang ditujukan pada orang
banyak, seperti hadirin, kalian, bapak-bapak, ibu-ibu,
saudara-saudara.
 Contoh :
 Bapak-bapak dan Ibu-ibu, prasangka saya waktu itu
bukannya tidak memahami akan perlunya ketertiban
berbahasa di lingkungan sekolah.
Kata Konjungsi
Kata penghubung 2 satuan bahasa yang sederajat :
kata dengan kata frasa dengan frasa, klausa dengan
klausa, dan kalimat dengan kalimat.
Kata Konjungsi/Argumentasi
( Hubungan sebab-akibat )
 Misalnya, jika... maka, sebab, karena, dengan
demikian, akibatnya, oleh karena itu. Selain itu, dapat
pula digunakan kata-kata yang menyatakan hubungan
temporal ataupun perbandingan/pertentangan, sperti
sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya,
berbeda halnya, namun.
 contoh :
 Saya melihat ketidakberesan mereka berbahasa, antara
lain, disebabkan oleh kekurangwibawaan bahasa
Indonesia itu sendiri di mata mereka.
Kata Kerja
Kelas kata yang menyatakan suatu tindakan,
keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis
lainnya.
Kata Kerja Mental
 Kata kerja mental seperti memprihatinkan,
mengagumkan, menduga, dan lain-lain.
 Contoh :
 Bapak-bapak dan Ibu-ibu, prasangka saya waktu itu
bukannya tidak memahami akan perlunya ketertiban
berbahasa di lingkungan sekolah.
Kata Persuasif
Kata yang digunakan untuk mengajak seseorang
melakukan sesuatu.
Kata Persuasif
 Kata-kata persuasif seperti hendaklah, sebaiknya,
perlu, dll.
 Contoh :
 Para siswa justru harus menunjukkan kelas tersendiri
dalam hal berbahasa.
Langkah-langkah Menyusun Teks
Ceramah
Berikut beberapa langkah untuk menyusun kerangka
pidato/ceramah/khotbah.

1. Menentukan tema.
Tema merupakan pokok pikiran atau dasar cerita
yang sangat penting dalam sebuah teks atau naskah
pidato. Sebelum mulai membuat naskah pidato, tema
harus sudah ditentukan terlebih dahulu. Cara-cara
untuk menentukan tema sudah dibahas dalam topik
sebelumnya.
Langkah-langkah Menusun Teks
Ceramah
2. Menuliskan bagian pendahuluan.
a. Menuliskan salam pembuka.
b. Menuliskan sapaan hormat dan ucapan terima
kasih.
c. Menuliskan ucapan syukur.
d. Menuliskan apa yang akan dibahas dalam
pidato/ceramah/khtotbah.
Langkah-Langkah Menyusun Teks
Ceramah
3. Menuliskan bagian isi pidato.
a. Menuliskan pembahasan umum dari tema
pidato/ceramah/khotbah.
b. Menuliskan pembahasan inti atau khusus yang
akan berhubungan juga dengan tema utama.
4. Menuliskan bagian penutup.
a. Menuliskan simpulan dari keseluruhan isi naskah
pidato/ceramah/khotbah.
b. Menuliskan permintaan maaf atas kekurangan
dalam penyampaian serta isi pidato.
c. Menuliskan salam penutup.Simak lebih lanjut di
Menyunting Teks Ceramah
1) Siapkan teks ceramah yang akan disunting
2) Sediakan bahan pemandu penyuntingan ( EYD,
kamus, buku teknik penulisan ceramah
3) Cermati cara penyajian isi maupun bahasanya.
4) Perbaiki kesalahan dalam bahan suntingan secara
benar berpedoman pada sumber terpercaya.

Anda mungkin juga menyukai