Anda di halaman 1dari 8

Materi 2 Teks Ceramah

Bahasa Indonesia Kelas XI MIPA 1


Senin, 6 September 2021

Isi, Struktur, dan Kebahasaan dalam Teks Ceramah

1. Menganalisis Isi dan Struktur Teks Ceramah


Setelah mempelajari materi ini, kalian diharapkan mampu:
1. Mengidentifkasi isi dan struktur teks dalam ceramah.
2. Mengidentifkasi kaidah kebahasaan dalam teks ceramah.

Setelah kita mempelajari mengenai informasi yang terkandung dalam teks


ceramah dan belajar untuk mmengidentifikasi informasi yang terkandung di
dalamnya, kali ini kita akan belajar mengenai struktur dan kebahasaan dalam teks
ceramah. Tentunya dalam sebuah teks diperlukan adanya struktur dan kaidah
kebahasaan agar sebuah teks dapat menjadi satu kesatuan yang utuh, begitu pula
dengan teks ceramah. Berikut akan kita pelajari bersama mengenai struktur dan
kaidah kebahasaan teks ceramah.

A. Struktur Teks Ceramah


Sebuah teks tentunya mempunyai struktur yang membangun teks
tersebut agar menjadi satu kesatuan yang utuh, begitu pula dengan teks
ceramah. Teks ceramah sendiri mempunyai struktur atau bagian-bagian
tertentu di dalamnya. struktur dari teks ceramah yakni meliputi bagian
pendahuluan, isi, dan penutup. Berikut penjelasannya:
1. Pendahuluan (Tesis)
Bagian pembuka ini berisi pengenalan isu, masalah ataupun
pandangan pembicara tentang sebuah topik yang dibahasnya dalam
ceramah. Bagian ini terdiri dari pembuka (berisi salam pembuka,
ucapan syukur, dan ucapan penghormatan) dan pengantar (berisi
paragraf pengantar yang menjadi pembuka sebelum memasuki isi
ceramah).
Biasanya pengantar berasal dari berita atau informasi faktual
yang berkaitan dengan tema ceramah atau gambaran umum isi
ceramah. Pengantar yang bagus adalah pengantar yang mampu
membuat pendengar semakin tertarik untuk masuk ke dalam inti
pembicaraan dalam ceramah.
Contoh:
Pemilihan kata-kata oleh masyarakat akhir-akhir ini cenderung
semakin menurun kesantunannya dibandingkan dengan zaman
saya dahulu ketika kanak-kanak. Hal tersebut tampak pada
ungkapan-ungkapan banyak kalangan dalam menyatakan
pendapat dan perasaan-perasaannya, seperti ketika
berdemonstrasi ataupun rapat-rapat umum. Kata-kata mereka
kasar (sarkastis), menyerang, dan tentu saja hal itu sangat
menggores hati yang menerimanya.

Bagian tersebut merupakan bagian pendahulauan dalam teks


ceramaha karena mengenalkan permasalahan utama (tesis), yakni
tentang menurunnya kesantunan berbahasa masyarakat di zaman
sekarang ini.
2. Isi (Rangkaian Argumen)
Berupa rangkaian argumen pembicara berkaitan dengan
pendahuluan atau tesis. Pada bagian ini dikemukakan pula sejumlah
fakta yang memperkuat argumen-argumen pembicara. Isi
merupakan struktur inti teks ceramah. Pada bagian ini penceramah
biasanya akan memaparkan data atau fakta pendukung yang
berkaitan dengan tema ceramah.
Dalam isi teks ceramah terdapat bagian Inti (berisi pokok
bahasan yang meliputi paparan informasi, nasihat, materi, ilustrasi,
atau pandangan umum yang menjadi fokus pembicaraan) dan
gagasan (berisi ide atau pokok pikiran yang ingin disampaikan
penceramah kepada pendengar. Gagasan harus berkaitan dengan inti
yang disampaikan sebelumnya. Ceramah yang baik biasanya berisi
satu gagasan besar yang dikembangkan ke dalam beberapa
subtopik).
Contoh:
Fenomena tersebut menunjukkan adanya penurunan standar
moral, agama, dan tata nilai yang berlaku dalam masyarakat itu.
Ketidaksantunan berbahasa berkaitan pula dengan rendahnya
penghayatan masyarakat terhadap budayanya, sebab kesantunan
berbahasa itu tidak hanya berkaitan dengan ketepatan dalam
pemilikan kata ataupun kalimat. Kesantunan itu berkaitan pula
dengan adat pergaulan yang berlaku dalam masyarakat itu.

Pada penggalan teks tersebut merupakan salah satu bagian dari


argumen atau gagasan pembicara yang berkaitan tentang
menurunnya tingkat kesantunan berbahasa di lingkungan
masyarakat.
3. Penutup (Penegasan Kembali)
Berupa penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan
sebelumnya dalam teks ceramah. Dalam bagian penutup berisi
simpulan (kesimpulan dari materi ceramah yang telah disampaikan.
Dapat berupa pesan, nasihat, arahan, atau ajakan untuk melakukan
sesuatu), ucapan permintaan maaf (biasanya penceramah
menyampaikan ucapan permintaan maaf di ujung ceramahnya bila
ada salah kata atau kesalahan lainnya saat ceramah berlangsung, dan
Salam penutup.
Contoh:
Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang
dimiliki oleh setiap orang sejak kecil. Anak perlu dibina dan
dididik berbahasa santun. Apabila dibiarkan, tidak mustahil rasa
kesantunan itu akan hilang sehingga anak itu kemudian menjadi
orang yang arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan
agama. Tentu saja, kondisi itu tidak diharapkan oleh orangtua dan
masyarakat manapun.

Pada penggalan teks tersebut merupakan suatu bagian simpulan,


sebagai hasil penalaran dari penjelasan sebelumnya. Hal ini ditandai
oleh kata-kata yang berupa saran-saran yang disertai pula dengan
sejumlah alasan.
Untuk lebih jelasnya coba perhatikan bagan berikut ini.

• Isu
Pendahuluan (Tesis) • Permasalahan
• Pandangan umum penulis

Isi (Rangkaian • Pendapat-pendapat


Argumen) • Fakta

Penutup (Penegasan • Simpulan


Kembali) • Rangkuman

B. Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi


Sebagaimana jenis teks lainnya, teks ceramah juga memiliki ciri
kebahasaan tersendiri yang cenderung berbeda dengan teks-teks lainnya.
Fungsi dari ciri kebahasaan ini adalah agar pembaca dapat dengan mudah
menebak teks tersebut termasuk pada jenis teks yang seperti apa. Berikut ini
ciri kebahasaan dari teks ceramah:
1. Menggunakan kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti
orang kedua jamak, sebagai sapaan.
Kata ganti orang pertama, contohnya yakni saya, dan aku. Atau
mungkin juga menggunakan kata kami apabila penceramahnya
mengatasnamakan sebuah kelompok. Teks ceramah sering kali
menggunakan kata sapaan yang dituju pada orang banyak, seperti
hadirin, kalian, bapak-bapak, ibu-ibu, dan saudara-saudara.
2. Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan
dengan topik yang dibahas.
Misalnya dalam ceramah yang mengangkat topik tentang
masalah kebahasaan yang menjadi fokus pembahasanya, maka istilah-
istilah yang akan muncul dalam teks ceramah tersebut tentunya adalah
istilah sarkastis, eufemistis, tata krama, kesantunan berbahasa, etika
berbahasa.
3. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan
argumentasi (sebab akibat).
Misalnya ditunjukkan dengan kata jika..., maka, sebab, karena,
dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu. Selain itu, dapat pula
digunakan kata-kata yang yang menyatakan hubungan temporal
ataupun perbandingan/pertentangan, seperti sebelum itu, kemudian,
pada akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya, namun.
4. Menggunakan kata-kata kerja mental
Kata kerja mental seperti diharapkan, memprihatinkan,
memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi,
menyimpulkan, dan lain sebagainya.
5. Menggunakan kata kerja persuasif
Kata kerja persuasif ini contohnya seperti kata hendaklah,
sebaiknya, perlu, harus.

Perhatikanlah contoh teks ceramah berikut ini!

Hadirin yang saya hormati, di zaman seperti sekarang ini, literasi merupakan
salah satu modal utama yang harus terus ditingkatkan menghadapi era revolusi 4.0
ini. Apalagi Indonesia sedang dalam keadaan darurat literasi. Hal tersebut dibuktikan
melalui penelitian PISA yang menempatkan Indonesia menjadi urutan ke 62 dalam
minat membaca. Di zaman yang serba cepat dan instan ini kebutuhan akan
pengetahuan yang kaya menjadi sangatlah penting. Literasi adalah kunci utama untuk
mendapatkannya. Jika tidak, saya pikir kita akan dengan mudah tertinggal oleh
zaman yang sedang terus berlari kencang melalui teknologi informasi dan
komunikasi.
Kecepatan media teknologi informasi dan komunikasi juga membuat
informasi mampu menyebar dengan cepat pada semua lapisan masyarakat. Tanpa
literasi yang kaya, seseorang akan mudah terhasut oleh berita bohong yang dapat
menyebar jauh lebih cepat dari pesan kebaikan. Literasi juga menjadi gerbang utama
dalam menggapai masa depan abad ini. Bagaimana tidak, percepatan industri yang
tak terkendali ini akan menumbuhkan ekonomi dengan cepat namun akan banyak
memberikan permasalahan yang menggemingkan.
Mengapa demikian? Karena sesuatu yang dikerjakan secepat mungkin akan
jauh lebih rawan untuk mendapatkan masalah purna produksi. Maka dari itu, problem
sovling atau pemecahan masalah adalah salah satu kemampuan yang wajib dimiliki
untuk menghadapinya. Dari mana kita mendapatkannya? lagi-lagi: literasi. Oleh
karena itu pemahaman akan suatu wawasan dalam teks pengetahuan; literasi haruslah
terus ditingkatkan. Kita tidak dapat hanya mengandalkan internet untuk mengetahui
sesuatu. Wawasan itu untuk dikuasai, bukan untuk diingat apalagi “diketahui”
melalui satu klik saja. Wawasan semacam itu justru hanya menyesatkan dan tidak
dapat memberikan dampak baik bagi perkembangan diri.

Sumber : https://serupa.id/contoh-teks-ceramah-beserta-strukturnya-berbagai-topik/

Hasil analisis ciri kebahasaan yang ada pada teks ceramah tersebut

Ciri Kebahasaan Kalimat

Kata ganti tunggal dan kata ganti jamak, Jika tidak, saya pikir kita akan dengan
sebagai sapaan mudah tertinggal oleh zaman yang
sedang terus berlari kencang melalui
teknologi informasi dan komunikasi.

Kata-kata teknis/istilah Literasi merupakan salah satu modal


utama yang harus terus ditingkatkan
dalam menghadapi era revolusi 4.0 ini.

Hubungan argumentasi (sebab akibat) Mengapa demikian? Karena sesuatu


yang dikerjakan secepat mungkin akan
jauh lebih rawan untuk mendapatkan
masalah purna produksi.

Kata kerja mental Bagaimana tidak, percepatan industri


yang tak terkendali ini akan
menumbuhkan ekonomi dengan cepat,
tetapi akan banyak memberikan
permasalahan yang menggemingkan.

Kata kerja persuasif Oleh karena itu, pemahaman akan suatu


wawasan dalam teks pengetahuan;
literasi haruslah terus ditingkatkan
TUGAS 2

1. Bacalah teks ceramah tentang “Moral Remaja Masa Kini” berikut!


Moral Remaja Masa Kini
Assalamu'alikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua,
Pada kesempatan yang berbahagia ini, ijinkan saya memberikan
ceramah dengan tema tentang rusaknya moral remaja masa kini.
Belakangan ini ramai diperbincangkan di televisi, surat kabar, jejaring
sosial di internet, serta berbagai media yang lain mengenai moral remaja masa
kini. Ada begitu banyak permasalahan yang terjadi pada lingkungan remaja
saat ini. Hal - hal tersebut yang membuat sebagian besar para orang tua
mengelus dada dan tidak habis pikir mengapa terjadi penurunan moral remaja
masa kini. Coba kita lihat kasus-kasus pemakaian narkoba, tawuran,
pencurian, bahkan pembunuhan dilakukan oleh kaum remaja. Tidak sedikit
diantara mereka yang mempunyai tingkat pendidikan yang baik, berasal dari
keluarga yang berkecukupan, bahkan tidak sedikit diantara mereka
merupakan publik figur yang di idolakan oleh banyak remaja lainnya.
Dari banyak kasus yang terjadi, sebagian besar dari pelaku mengaku
bahwa mereka menyesal atas apa yang telah mereka lakukan. Penyebab
rusaknya moral remaja saat ini cenderung disebabkan oleh pembentukan
mental serta karakter yang kosong, dimana para remaja tersebut tidak
mempunyai pegangan dalam menjalankan hidup.
Tidak adanya landasan agama yang kuat serta bimbingan dan kasih
sayang dari orang tua juga disinyalir sebagai pokok permasalahan ini. Para
orang tua yang sibuk bekerja demi mencukupi kebutuhan hidup keluarganya
dimana kita juga tahu bahwa tuntutan kebutuhan sudah sangat tinggi
ditambah dengan minimnya pendidikan agama yang diberikan kepada anak
telah menciptakan generasi muda yang rapuh, emosional, dan cenderung
anarkis.
Kondisi seperti ini harus segera diatasi demi kebaikan kita bersama.
Karena generasi muda merupakan tulang punggung bangsa, calon pemimpin
dimasa depan, dan para generasi muda lah yang akan membawa negara ini ke
arah yang lebih baik. Bila generasi muda tidak bisa diharapkan lagi, bisa
dibayangkan akan menjadi apa bangsa dan negara kita tercinta ini. Peranan
orang tua dalam membina, mendidik, serta membentuk karakter para remaja
sangatlah dominan.
Oleh karena itu, dibutuhkan kerjasama yang baik antara orang tua dan
anak. Ini berarti bahwa orang tua harus bisa memberikan pengertian serta
berperan sebagai pengayom anak-anak mereka sehingga para anak merasa
nyaman dan terlindungi. Bila hal ini telah terjadi, anak tidak akan mencari
tempan yang mereka anggap nyaman di luar rumah. Karena bisa jadi tempat
yang mereka anggap nyaman tersebut merupakan pergaulan yang salah
sehingga bisa mempengaruhi karakter dan mental anak di masa yang akan
datang.
Selain itu, berikanlah pendidikan agama sedini mungkin sejak masih
usia kanak-kanak. Pendidikan agama merupakan pondasi utama yang bisa
dijadikan pegangan dalam melakukan semua hal. Menciptakan rasa takut
kepada Tuhan merupakan hal yang sangat penting karena bila remaja sudah
tidak mempunyai rasa takut kepada Tuhan, apapun yang mereka lakukan
sudah pasti akan menyimpang dari norma dan kaidah yang berlaku di
masyarakat. Kita tidak boleh berhenti untuk tetap berusaha menyelamatkan
mental dan moral para generasi muda kita.
Dengan memberikan fondasi agama yang kuat serta memberikan
kasih sayang kepada para generasi muda, bisa dipastikan tidak akan terjadi
lagi penurunan moral para remaja sehingga kita akan mempunyai kualitas
hidup yang lebih baik, dapat hidup dengan lebih nyaman, serta terjaminnya
masa depan negara tercinta ini. Demikian ceramah dari saya, semoga bisa
memberikan sedikit pencerahan bagi kita semua. Terimakasih,
wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Sumber: http://nawwafcom.blogspot.com/2013/04/contoh-ceramah-tentang-
moral-remaja.html

2. Tentukan dan jelaskan bagian dari struktur teks ceramah yang merupakan
pendahuluan (tesis), isi (rangkaian argument), dan penutup (penegasan
kembali).
No. Struktur Teks Isi Teks Penjelasan

1. Pendahuluan (tesis)

2. Isi (rangkaian
argument)
3. Penutup (penegasan
kembali)

3. Analisislah ciri kebahasaan dari ceramah yang telah kalian baca dari teks
ceramah di atas.

Ciri Kebahasaan Kalimat Penjelasan

Kata ganti tunggal dan


kata ganti jamak,
sebagai sapaan

Kata-kata
teknis/istilah
Hubungan
argumentasi (sebab
akibat)

Kata kerja mental

Kata kerja persuasif

Anda mungkin juga menyukai