Anda di halaman 1dari 17

1.

Huruf Kapital
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat
Contoh :
 Kita adalah saudara.
 Apakah kamu baik baik saja?
 Siapa dia?
 Aku percaya semuanya akan baik baik saja.
 Dimana kamu berada?
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk
julukan.
Contoh :
 Sahsa datang terlambat.
 Dewa Air adalah yang mereka sembah
 Sartika suka jajan
 Dewa Matahari menjadi dewa mereka
 Dito selalu mengamuk pada mereka
 Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Contoh :
 “Kapan kita akan berlibur?” tanya Adik.
 “Aku sudah jenuh dengan semua ini”. kata Tuti.
 Ayah berkata “Kamu harus rajin belajar”.
 Ibu berkata “Kita akan pergi berlibur”.
 "Mereka berhasil meraih medali emas," katanya.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab
suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan
Contoh :
 Tuhan selalu ada bag kamu
 Allah melihat yang semua kamu lakukan
 Alkitab adalah kitab suci agama Kristen
 Alquran adalah kitab suci agama Islam
 Kristen artinya pengikut Kristus
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar
kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan
kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.
Contoh :
 Selamat tinggal, Dokter
 Baik Yang Mulia
 Mohon izin, Jendral
 Saya akan pergi kesana, Guru
 Saya akan melakukan yang terbaik, Sultan.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti
nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Contoh :
 Bupati Tapanuli Utara terkenal dengan keramahannya
 Profesor Hidayah tidak msuk hari ini
 Presiden Republik Indonesia adalah Bapak Jokowi
 Menteri Keuangan Indonesia adalah Sri Mulyani
 Wakil Presiden Indonesia adalah Jusuf Kalla
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa.
Contoh :
 Indonesia adalah Negara ku
 Korea adalah Negara yang terkenal dengan operasi pelastik
 Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sulit dipelajarin
 Batak adalah salah satu suku di Indonesia
 Perancis adalah negara yang memiliki menara yang terkenal
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan
hari besar atau hari raya.
Contoh :
 Januari adalah bulan pertama
 Kamis adalah hari yang melelahkan
 Natal adalah hari besar umat Kristen
 Paskah adalah hari raya umat Kristen
 Peristiwa itu terjadi sekita 34 tahun Sebelum Masehi
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Contoh :
 Gerakan 30 September PKI
 Perang Dunia I telah terjadi di Indonesia
 Perang Dunia II menjadi sejarah di Indonesia
 Konfrensi Meja Bundar menjadi konfrensi terbesar pada saat itu.
 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan oleh Ir.
Soekarno
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, atau sapaan.
Contoh :
 M.Si. = magister sains
 Pdt. = pendeta
 Dr. = doktor
 Prof. = profesor
 Tn. = tuan
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan
Contoh :
 Beristirahalah Pak.
 Aku akan menuruti perintah Ibu.
 "Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?"
 Kami akan mengirimkannya kepada Saudara.
 Silahkan duduk Bapak.
 Digunakan sebagai huruf pertama unsur- unsur nama diri geografi
Contoh :
 Indonesia terletak di benua Asia
 Lionel berasal dari Spanyol..
 Temanku tinggal di Medan.
 Susi sudah pinah dari Jakarta di Bandung sekarang.
 Marina tinggal di Spanyol.
 Digunakan sebagai huruf pertama nama organisasi, lembaga, atau instansi
pemerintah dan dokumen Negara
Contoh :
 Dasar negara Indonesia adalah Pancasila.
 Pemilihan anggota legislatif seperti Dewan Perwakilan Rakyat
akan dilakukan bersamaan dengan pemilihan presiden.
 Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga yudikatif di
Indonesia.
 Indonesia resmi menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa
sejak 28 September 1950.Zulkifli Hasan adalah ketua Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
 Digunakan sebagai huruf pertama judul buku, majalah,surat kabar, dsb
Contoh :
 Kompas adalah surat kabar yang seing dibaca oleh ayah.
 Adik senang membaca novel Hujan karya Tere Liye
 Ayah suka membaca surat kabar Tribun News
 Susi memiliki novel Sebuah Usaha Melupakan karya Boy Candra
 Buku Perahu Kertas karya Dee Lestari diangkat menjadi sebuah fil
 Kata sapaan
Contoh :
 Silahkan masuk Pak.
 Harap tenang Bu.
 Kepada Saudara sekalian harap mengantri
 Kepada Bapak/Ibu silahkan ambil suratnya di bagian kasir
 Kepada Saudari Susi silahkan tunggu di depan.
 Unsur bentuk ulang sempurna
Contoh:
 Indonesia termasuk ke dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa
 Dia masuk ke dalam Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
 Kami memiliki organisasi Perkumpulan Teknik-Teknik POLMED
 Saya masuk dalam Perkumpulan Muda-Mudi Kristen
2. Kata serapan
\

Kata serapan masuk ke dalam bahasa indonesia dengan 4 cara :


a. Cara adopsi, terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna
kata asing itu secara keseluruhan
Contoh kata : supermarket, plaza, mall.
Contoh kalimat : Medan plaza merupakan salah satu pusat perbelanjaan di
kota medan yang terbakar.
b. Cara adaptasi, terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata
asing itu, sedangkan ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa
Indonesia
Contoh kata : akseptabilitas
Contoh kalimat : akseptabilitas hasil pemilihan tersebut masih perlu diuji

c. Penerjemahan, terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang


terkandung dalam bahasa asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya
dalam Bahasa Indonesia
Contoh kata : try out
Contoh kalimat : Hasil try out ujian semester berbasis komputer di sekolah itu
sangat akurat.

d. Kreasi, terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar


yangada dalam bahasa Indonesia.
Contoh kata: spare parts
Contoh kalimat : Saat ingin membeli spare parts di suatu toko motor, pastikan
semua barangnya berkualitas bagus.
3. Huruf Miring
 Huruf miring digunakan untuk menuliskan nama buku atau sebuah kalimat.
Contoh :
 Cerita kasih tak sampai, Siti Nurbaya, novel karya Marah Rusli yang
melegenda
 Kitab Sutasoma, yang di karang oleh Empu Tantular, di jadikan sebagai Motto
Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu Bhinekka Tunggal Ika
 Habis Gelap Terbitlah Terang, adalah buku yang merupakan kumpulan-
kumpulan surat yang di tulis oleh R.A. Kartini dan di kirimkan kepada teman-
temannya di Eropa
 Saya sudah membaca buku Salah Asuhan karangan Abdoel Moeis.
 Berita itu muncul dalam surat kabar Cakrawala.

 Huruf miring di gunakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf atau kata
dalam sebuah kalimat.
Contoh :
 Huruf a adalah huruf pertama dalam alphabet
 Isilah kolom di bawah ini dengan menggunakan huruf capital
 Blog ini tidak bermaksud untuk menggurui pembaca, tetapi hanya media
sharing
 Peraturan di sekolah tersebut, setiap hari jumat murid dan guru diwajibkan
memakai baju batik
 Dalam kasus investasi bodong kemarin, pasangan suami istri tersebut bukanlah
penipu, tetapi mereka adalah korban yang tertipu
 Huruf miring digunakan untuk menuliskan daftar pustaka dalam sebuah karya
ilmiah.
Contoh :
 Keraf, Gorys.1980. Komposisi, Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende:
Nusa Indah
 Nugraha, Aria. 2015. Mari Belajar Bahasa Indonesia dengan Baik dan Benar.
Bandar Lampung. Pustaka Bintang
 Witarsa dan Rahmat Ruhyana. 2002. Pendidikan Budi Pekerti 4. bandung:
Ganeca Exact
 Arcturus. 2011. Kumpulan Dongeng Klasik: Kisah-Kisah Memikat dari seluruh
Dunia. Jakarta: Elex Media
 Bambang Riyanto, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Gajah Mada Press,
Yogyakarta, 1995

 Huruf miring digunakan untuk menulis kalimat yang dikutip dari buku, majalah
atau pernyataan orang lain
Contoh :
 Kesempatan untuk menemukan kekuatan yang lebih baik dalam diri kita
muncul ketika hidup terlihat sangat menantang, Joseph Campbell
 Jika ingin memperoleh ilmu pengetahuan yang tinggi, kita harus menghormati
guru, belajar giat dan sungguh-sungguh, dan terutama berterima kasih atas
bimbingan guru yang tanpa pamrih, Master Cheng Yen
 Kekuasaan seorang presiden ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng
hanya kekuasaan rakyat. Dan di atas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang
Maha Esa, Ir. Soekarno
 Kesenangan dalam sebuah pekerjaan membuat kesempurnaan pada hasil yang
dicapai, Aristoteles
 Hargailah usahamu, hargailah dirimu. Harga diri memunculkan disiplin diri.
Ketika anda memiliki keduanya, itulah kekuatan sesungguhnya, Clint
Eastwood
 Huruf miring di gunakan untuk memberi perbedaan atau penanda dalam kalimat
Contoh :
 Kata Tri di dalam bahasa sansekerta bermakna tiga.
 Bunga desa, baik hati, rendah diri, lapang dada, merupakan beberapa contoh
kata sifat majemuk
 Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos dan nomos.
 Kata Pancasila, berasal dari bahasa sansekerta, yang terdiri dari dua kata, yaitu
panca yang berarti lima dan sila yang berarti prinsip atau dasar atau asas
 Oleh karena itu, namun, meskipun, disamping itu, adalah beberapa contoh
konjungsi antar kalimat.
 Huruf miring digunakan untuk menuliskan nama ilmiah dan nama latin di dalam
kalimat.
contoh :
 Oryzae sativa adalah nama ilmiah padi
 Indonesia pernah mengalami kerja paksa zaman Belanda, Rodi
 Fungsi adalah nama biologi jamur
 Makanan yang mengandung Monosodium glutamate tidak baik untuk
kesehatan
 Semut termasuk kedalam Artrhopoda
 Huruf miring digunakan untuk menuliskan alamat website atau sebuah link di
dalam kalimat.
 Silahkan kunjungi website kami www.siapkerja.com
 Silahkan kunjungi link ini https://web.whatsapp.com/
 Kamu dapat memberikan penilaian di https://questoioner.com/
 Silahkan kunjungi web polmed https://www. Polmed.ac.id /
4. TANDA BACA
 Titik (.)
 Tanda titik digunakan pada akhir kalimat pernyataan
Contoh :
 Saya sedang belajar.
 Saya akan tiba dalam 5 menit.
 Dia seorang pelajar.
 Saya datang terlambat.
 Mereka sudah lapar.
 Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik
yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.
Contoh :
 02.0 .02 (Pukul 02 lewat 02 menit 02 detik)
 22.12 (Pukul 22 lewat 12 menit)
 15.00(Pukul 15)
 20.21(Pukul 20 lewat 21 menit)
 01.24(Pukul 01 lewat 24 menit)
 Tanda titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya yang menunjukkan jumlah.
Contoh :
 Jumlah penduduk di sini 3.000 orang
 Dana yang terkumpul sekitar Rp45.000.000
 Jumlah buku yang terjual sebanyak 45.000 buah
 Jeruk yang terjual sebanyak 1.500 buah
 Dina memiliki uang sebanya Rp2.000.000
 Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,
ikhtisar, atau daftar
Contoh :
 III. Sekolah Dasar
 B.Sekolah Menengah Pertama
 1. Latar Belakang
 1.1 Isi Karangan
 1.2.1 Gambaran Masalah
 Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun,
judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan
tempat terbit.
Contoh:
 Adhim, MF. 2013. Segenggam Iman Anak Kita. Yogyakarta: Pro-
U Media
 Liye, Tere. 2015. Rembulan Tenggelam di Wajahmu. Jakarta: PT
Gramedia.
 Arsyad, Maidar G. dan Mukti U.S. 1991. Pembinaan kompetensi
Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
 Susilo, Rahaden, Rudi Sucipto dan Angga Sela. 2002. Tata Bahasa
Indonesia. Malang: Bagian Penerbitan Sastra Bahasa Indonesia
UB.
 Mustofa, Dimas Eva. 2011. Sudut Pandang Umum dalam Kanji
(Analisis Semiotika terhadap Buku Kanji Pictographix). Jakarta:
Universitas Indonesia.

 Untuk singkatan nama


Contoh :
 W.R. Supratman
 A.A. Marawis
 T.B. Simatupang
 Rifki A.
 Nelli Erika S.
 Singkatan kata umum
Contoh:
 Koper ini di berikan a.n Pradigta Mirza
 Alm. Ki Hajar Dewantara adalah pahlawan bangsa
 Untuk informasi tentang tumbuhan bisa di cari di hlm. 65
 Sekolah kami libur dari tanggal 12 s.d 20 juni 2009
 Andri suka buah-buahan seperti apel,anggur,mangga, dll.
 Singkatan gelar
Contoh :
 Wulandari, S.Pd
 Marzuki, S.Kom
 Silvia Ramadhani, M.Pd
 Riyan, M.Hum
 Panca Maulana, S.Sn
 Koma (,)
 Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian
atau pembilangan.
Contoh :
 Setelah pulang sekolah, dia pergi bermain,
 Susi, Tuti dan Cika akan pergi ke sekolah.
 Saya membawa buku, pulpen, payung dan dompet ke sekolah.
 Juara 1, 2 dan 3 yang akan dibawa ke tingkat provinsi
 Batu, pasir, air dan semen adalah bahan dasar untuk membangun
bangunan.
 Tanda koma digunakan sebelum kata penghubung (konjungsi) yang
menunjukkan pertentangan, seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan lain
sebagainya dalam kalimat majemuk
Contoh :
 Saya akan makan, jika ada makanan.
 Jika malam sudah tiba, saya akan tidur.
 Saya tidak akan datang, jika dia juga datang
 Sayang sedang membaca, sedangkan adik bermain
 Saya sudah tiba, tetapi dia belum juga tiba
 Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang dalam
penulisannya mendahului induk kalimat.
Contoh:
 Karena sedang hujan, saya memakain payung
 Kalau kamu berbohong, ibu akan memarahimu
 Agar tidak terlambat, aku bangun lebih cepat
 Karena mati lampu, saya tidak bisa tidur
 Bila nanti sudah menikah, saya akan berhenti.
 Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antar
kalimat
contoh:
 Cika merupakan anak yang rajin. Oleh karena itu, dia terpilih
sebagai sekretaris kelas.
 Susi kesulitan dalam menerima pelajaran. Jadi, dia ikut les
tambahan diluar sekolah.
 Reino selalu berbuat kerusuhan di kelas. Meskipun demikan, ibu
guru selalu memakluminya.
 Titin sedang sakit.karena itu, ia membuat surat sakit
 Ditto akan menikah. Sehubungan dengan itu, ia repot
mempersiapkan segalanya.
 Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian
lain dalam kalimat.
Contoh :
 “mereka sedang mennungu ku ”, kata Cika.
 Ayah berkata, “kita harus menolong orang lain”
 Kata ibu saya, “tidak boleh menghina orang lain”.
 “setiap orang saling membutuhkan”, kata Ririn.
 "Kita harus berbagi dalam hidup ini," kata nenek saya
 Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis
yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri,
keluarga, atau marga.
Contoh :
 Ikhsan, S.Pd
 Susi, S.E
 Kiko, M.Kom
 Pipit, S.T
 Riko, M.Kom
 Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen
yang dinyatakan dengan angka.
Contoh :
 0,5 m
 23,7
 90,3 kg
 2,2 g
 1,5 km
 Titik koma (;)
 Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di
dalam kalimat majemuk.
Contoh :
 Saya sedang belajar; Ayah sedang membaca Koran; Ibu sedang
memasak.
 Tuti akan pergi; Ani akan pulang; Cika akan datang.
 hari sudah pagi; anak-anak pergi ke sekolah.
 hari sudah malam; Tuti masih belajar.
 Ini adalah hari libur; kami pergi bertamasya.
 Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian
dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma.
Contoh :
 Saya membawa buku,pulpen dan pensil; baju,jaket,celana
 Pertemuan ini membahas program kerja, anggaran dana dan
tanggal kerja; koordinator, wakil coordinator dan sekretaris.
 Dia menjual baju, celana, dan rok; apel, pisang dan semangka.
 Ibu membeli ikan, daging dan tahu; gayung dan ember
 Tuti suka makan pisang,jeruk dan sirsak; daging dan telur
 Tanda titik koma digunakan pada akhir perincian yang berupa klausa.
Contoh :
Di buka lowongan untuk Management Trainee, dengan kriteria
sebagai berikut:
 lulusan S-1 dengan IPK minimal 3.00/4.00 (untuk universitas
negeri) atau 3.25/4.00 (untuk universitas swasta);
 memiliki kemampuan bahasa Inggris yang lancar, baik tertulis
maupun lisan;
 sehat jasmani dan rohani;
 Bersedia ditempatkan dimanapun;
 bersedia mengikuti program training selama satu tahun.

 Titik Dua (:)


 Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
Contoh :
 Hari : Rabu, 09 Desember 2018
 Tempat : Gedung Serbaguna Polmed
 Pukul : 09.00 WIB
 Pembicara : Ir. Surbakti
 Tema : Menjadi Mahasiswa Cerdas
 Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap yang
diikuti pemerincian atau penjelasan.
Contoh ;
 Ibu membelikan aku: buku, pulpen, papan ujian, pensil dan
penghapus
 Hanya ada dua pilihan : sakarang atau tidak sama sekali
 Aku memberikan adik: celana, baju dan jaket.
 Ayah mengajakku pergi ke: Bandung, Jakarta dan Surabaya
 Kakak memiliki koleksi: sepatu, jam tangan dan baju.
 Tanda titik dua digunakan dalam naskah drama atau lakon sesudah kata
yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contoh :
 Ayah : “Dimana kamu sekarang?”
 Adik : “Aku disini ayah”.
 Ibu : “Siapa yang akan mencuci piring?”
 Kakak : “Aku yang akan melakukannya ibu”
 Tante : “Minggu depan, aku akan berkunjung ke rumah”.
 Tanda titik dua digunakan di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b)
surah dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul, serta (d) nama
koa dan penerbit dalam daftar pustaka.
Contoh :
 The lonely people 12:180
 Perahu Kertas 45:200
 Mazmur 3:2
 Along with the God : 49 days
 Siska, 2009.Menjadi Dewasa. Jakarta : Cinta Rakyat.
 Tanda Hubung (-)
 Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh
pergantian baris.
Contoh :
 Setiap orang menyeb-
rang melewati zebra cross
 Banyak orang yang da-
tang ke acara itu
 Setiap orang mengi-
kuti perintahnya
 dia berjalan tan-
pa tujuan dan arah
 semuanya terasa ber-
beda saat dia hadir
 Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.
Contoh :
 Kupu-kupu itu terbang ke sana
 Hati-hati dijalan ya..
 Malam- malam aku duduk sendiri
 Menusuk-nusuk dijantung ku
 Berjaga-jaga di malam hari
 Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang
dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf dalam kata yang dieja
satu-satu.
Contoh :
 11-12-2011
 04-05-06
 M-a-k-a-n-a-n
 M-i-n-u-m-a-n
 S-a-m-p-a-h
 Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata
atau ungkapan.
Contoh :
 Ada sebuah asteroid yang ber-orbit lonjong.
 Aku berusaha meng-ikhlaskan
 Aku selalu berserah Kepada-Nya
 Mereka sedang meng-ukur panjang tali itu
 Adik sedang meng-aduk kopi
 Tanda hubung digunakan untuk merangkai.
Contoh :
 Mereka mengadakan perlombaan se-kabupaten
 Dia adalah anak ke-2 dari 4 bersaudara
 Mereka adalah angkatan 2000-an
 Saya lupa membawa SIM-ku
 Saya adalah tamatan D-3
 Tanda hubung digunakan untuk merangka unsur bahasa Indonesia dengan
bahasa lain, baik bahasa daerah maupun asing.
Contoh :
 Dia sedang meng-upload videonya ke youtube
 Saya sedang men-download lagu

 Tanda Tanya (?)
 Tanda tanya digunakan di akhir kalimat tanya.
Contoh :
 Apa yang kamu lakukan?
 Dimana kamu bekerja?
 Siapa yang mendirikannya?
 Mengapa kamu melakukannya?
 Bagaimana kamu melakukannya?
 Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian
kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan
kebenarannya.
Contoh :
 Terdapat 800 (?) jenis bahasa di dunia
 Indonesia memiliki 60 (?) daerah terpencil
 Ada 300 (?) daerah yang belum masuk listrik
 Ada 400 (?) orang yang ikut demonstrasi
 Ada 1000 (?) orang yang belanja di pasar tradisional

 Tanda Seru (!)


 Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang
berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
Contoh :
 Buanglah sampah pada tempatnya!
 Jangan berisik!
 Bayar pajak tepat waktu!
 Horas!
 Merdeka!
 Tanda Elipsis (…)
 Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau
kutipan ada bagian yang dihilangkan.
Contoh :
 Dalam sebuah hubungan harus … agar berjalan dengan baik
 Mereka berjalan … selama hujan turun
 Sore hari dia pergi … dari orang tuanya
 Belajar menjadikan seseorang pandai … agar ia memiliki bekal
 Tidur siang adalah salah satu hal ... dan baik bagi kesehatan
 Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam
dialog.
Contoh :
 “Alangkah lebih baik jika… Apakah anda setuju?”
 “saya tidak bermaksud… saya minta maaf”.
 “bilamana saya … saya akan membawanya”.
 “kamu harus menjadi… itu adalah hal terbaik”.
 “jika kamu … apa yang harus kamu lakukan?”
 Tanda Petik
 Dipakai untuk mengapit judul rubrik, judul makalah, bab buku, atau judul
karangan lain yang berlum diterbitkan.
 . Dipakai untuk mengapit judul rubrik, judul makalah, bab buku,
atau judul karangan lain yang berlum diterbitkan.
 Dipakai untuk mengapit judul rubrik, judul makalah, bab buku,
atau judul karangan lain yang berlum diterbitkan.

 Dipakai untuk mengapit judul rubrik, judul makalah, bab buku, atau judul
karangan lain yang berlum diterbitkan.
 Ayah : “Dimana kamu sekarang?”
 Adik : “Aku disini ayah”.
 Ibu : “Siapa yang akan mencuci piring?”
 Kakak : “Aku yang akan melakukannya ibu”
 Tante : “Minggu depan, aku akan berkunjung ke rumah”.

 Tanda Pisah (—)


1. Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau
kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat
a. Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—
diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
b. Keberhasilan itu—kita sependapat—dapat dicapai jika kita mau
berusaha keras.
c. Keberhasilan itu—saya yakin—dapat dicapai kalau kita mau
berusaha keras.
d. Kebudayaan khas daerah–wajib–perlu dilestarikan.
e. Suara rakyat–saya yakin akan didengar–menjadi pendukung
keputusan publik secara nasional.

2. Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan


aposisi atau keterangan yang lain

3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang
berarti 'sampai dengan' atau 'sampai ke'.

 Tanda Petik Tunggal (‘…’)


1. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat
dalam petikan lain
- Tanya dia, "Kaudengar bunyi 'kring-kring' tadi?"
- "Kudengar teriak anakku, 'Ibu, Bapak pulang!', dan rasa letihku
lenyap seketika,"ujar Pak Hamdan.
- "Kita bangga karena lagu 'Indonesia Raya' berkumandang di arena
olimpiade itu," kata Ketua KONI.
- “Sepertinya waktuku cukup untuk membaca novel ‘Edensor’
sembari menunggu kedatanganmu tadi”, ucap Wati kesal.
- “Andreas, apa kau tadi juga mendengar bunyi ‘pluk’ di belakang
pohon sana?”, Rey berbisik takut pada Andreas.

2. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, terjemahan, atau


penjelasan kata atau ungkapan
- tergugat 'yang digugat'
- retina 'dinding mata sebelah dalam'
- noken 'tas khas Papua'
- tadulako 'panglima'
- marsiadap ari 'saling bantu'
- tuah sakato 'sepakat demi manfaat bersama'
- policy 'kebijakan'
- wisdom 'kebijaksanaan'
- money politics 'politik uang'
 Tanda Kurung ((…))
1. Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau
penjelasan

2. Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang


bukan bagian utama kalimat

3. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang


keberadaannya di dalam teks dapat dimunculkan atau dihilangkan

4. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau angka yang


digunakan sebagai penanda pemerincian

 Tanda Kurung Siku ([…])


1. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok
kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di
dalam naskah asli yang ditulis orang lain

2. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat


penjelas yang terdapat dalam tanda kurung

 Tanda Garis Miring (/)


1. Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat,
dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim

2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta
setiap

3. Tanda garis miring dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok
kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan
di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.

 Tanda Penyingkat (')


Tanda penyingkat atau apostrof dipakai untuk menunjukkan penghilangan
bagian kata atau bagian angka tahun dalam konteks tertentu
Contoh :
- Dia 'kan kusurati. ('kan = akan)
- Mereka sudah datang, 'kan? ('kan = bukan)
- Malam 'lah tiba. ('lah = telah)
- 5-2-'13 ('13 = 2013)
- Paketnya sudah diterima, ‘kan? (‘kan berarti bukan)

Anda mungkin juga menyukai