Anda di halaman 1dari 9

RESUME

BAHASA INDONESIA

Disusun oleh:
Nama :Niki Sulnia
Nim : 1021 0111

Dosen Pembimbing
Erika Margareta, S. Pd. I.

FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) RADEN FATAH
PALEMBANG
2010

0
A. Pemakaian Tanda Titik

1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya:
Ayahku tinggal di solo.
Biarlah mereka duduk disana.

2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau
daftar.
Misalnya:
a. III. Departemen Dalam Negeri
A. Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa
b. 1. Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.1.1 Gambar Tangan

3. Tanda titk dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu.
Misalnya:
Pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)

4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka, jam, menit, dan detikyang
menunjukkan jangka waktu.
Misalnya:
1.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)
0.20.30 jam ( 2o menit, 30 detik)
0.0.30 jam (30 detik)

5. Tanda titik dipakai diantara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan
tanda tanda Tanya atau tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Siregar, Merari. 1920.Azab dan Sengsara, Waltevreden: Balai Poestaka.

6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.


Misalnya:
Desa itu berpenduduk 24.200 orang.
Gempa yang terjadi semalam menewaskan 1.231 jiwa.

B. Huruf Vocal dan Huruf Diftong

1
a. Huruf vocal
Huruf yang melambangkan vocal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, e,
i, o, dan u.
Misalnya:
api padi lusa
enak kena sore
itu simpan murni
oleh kota radio

b. Huruf diftong

Didalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang didalamnya dilambangkan


dengan ai, au, dan oi
Misalnya:
ai ain syaitan pandai
au aula saudara harimau
oi - boikot amboi

C. Pemakaian Huruf Kapital

1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat.
Misalnya:
Apa maksudnya?
Kita harus belajar.

2. Huruf kafital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.


Misalnya:
Bapak menasihatkan, “Berhati-hatilah, nak!”
“Siapa yang dating tadi malam?” Tanya ibu.

3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan
dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Allah Yang Mahakuasa
Qur’an Kristen
Islam Weda

4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama namagelar kehormatan, keturunan,


dan keagamaan yang diikuti dengan nama orang.
Misalnya:
2
Haji Agus Salim
Bedakan: ia pergi naik haji
Mahaputra Yamin
Nabi Muhammad

5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu,
nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Wakil Presiiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
Professor Supomo
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
Gubernur Irian Jaya

6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.


Misalnya:
Amir Hamzah
Dewi Sartika
Halim Perdanakusumah

7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa.
Misalnya:
bangsa Indonesia
suku Sunda
bahasa Inggris

8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya,
dan peristiwa sejarah.
Misalnya:
bulan September hari Natal
bulan Maulid Perang Candu
hari Galungan tahun Hijriah
hari Jum’at tarikh Masehi
hari Lebaran Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.


Misalnya:
Laut Jawa Gunung Semeru

3
Asia Tenggara Selat Lombok
Bukit Barisan Lembah Baliem

10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur-unsur nama negara,
lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali
kata seperti dan.
Misalnya:
Republic Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomorr 57, Tahun 1972

11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna
yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta
dokumen resmi.
Misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosail
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur
kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul
karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak
terletak pada posisi awal.

Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra
Ia menyelesaikan makalah “Asas-Asas Hukum Perdata
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat,
dan sapaan.
Misalnya:
Dr. doktor
M. A. master of art
S. H. sarjana hokum
Tn. Tuan

14. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata petunjuk hubungan kekerabatan
seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik dan paman yang dipakai dalam
penyapaan dan pengacuan.

4
Misalnya:
“kapan Bapak berangkat” Tanya Budi
Adik bertanya “Itu apa, Bu?”
Surat Saudara sudah saya terima.

15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Surat Anda sudah kami terima.

D. Denotasi dan Konotasi

a. Denotasi
Denotasi adalah makna kata sebenarnya, makna kata secara wajar, secara apa
adanya, atau disebut juga makna leksikal.
Misalnya:
 Pohon mangga yang ditanamnya sudah mulai berbuah
 Warna daunnya sangat hijau

b. Konotasi
Makna konotasi adalah makna tambahan, yaitu makna yang diluar makna
sebenarnya, atau makna kiasan.
Misalnya:
 Perilakunya menjadi buah bibir masyarakat.
 Tidak disangka, bambang menjadi kaki tangan Bandar narkoba

E. Ambigu

Ambigu itu asalnya dari bahasa Inggris ambiguous artinya mempunyai lebih
dari satu pengertian. Secara sederhana kalimat ambigu adalah kalimat yang
dapat diartikan secara berbeda, atau mempunyai dua arti yang mungkin
membingungkan.
Misalnya:

5
 Mayat itu diloncati kucing hidup.
kalimat tersebut bisa berarti
- Mayat diloncati oleh kucing hidup.
- Mayat diloncati kucing kemudian hidup.

 Bedul berenang di laut mati.


Kalimat tersebut bisa berarti
- Bedul berenang di laut yang bernama mati
- Bedul berenang di laut kemudian mati

F. Pemakaian Tanda Koma

1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemikiran atau pembiilangan.
Misalnya:
Saya membeli tas, pena, dan tinta.

2. Tanda koma dipakai unruk memisahkan suatu kalimat setara yang satu dari
kalimatsetara berikutnya yang didahului oleh kata hubung seperti tetapi, melainkan,
dan sedangkan.
Misalnya:
Saya ingin dating, tetapi hari hujan
Didi bukan anak saya, melainkan anak pak kasim.
Saya membeli tas, sedangkan dia baju.

3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dengan induk kalimat jika anak
kalimat mendahukui induk kalimat.
Misalnya:
Kalau hari hujan, saya tidak akan dating.
Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.

4. Tanda koma dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang
taerdapat pada awal kalimat. Termasuk didalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula,
meskipun begitu, dan akan tetapi.
Misalnya:
….Oleh karena itu kita harus berhati-hati.

5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat.

6
Misalnya:
Kata ibu, “Saya gembira sekali.”

6. Tanda koma dipakai diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya
untuk membedakan dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Misalnya:
B. Ratulangi, S. E.
Ny. Khadijah, M.A.

7. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak
membatasi.
Misalnya:

Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, mengikuti pelatihan paduan suara.
8. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, dari
kata lain yang terdapat didalam kalimat.
Misalnya”
O, begitu?
Hati-hati, ya, nanti jatuh.

9. Tanda koma dipakai diantara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii)
tempat dantanggal, dan (iv) nama tempat dan wilaya atau negeri yang ditulis
berurutan.
Misalnya:
Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor
Palembang, 10 Mei 2010

10. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam
daftar pustaka.
Misalnya:
Alisjahbana, Sultan Takdir. 1949. Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2.
Djakarta: PT Pustaka Rakjat.

11. Tanda koma dipakai diantara bagian-bagian dalam catatan kaki.


Misalnya:
W.J.S. Poerwa darminta, Bahasa Indonesia Untuk Karang-mengarang (Yogyakarta;
UP Indonesia, 1967), hlm. 4.

12. Tanda koma dipakai dimuka angka persepuluhan atau diantara rupiah dan sen yang
dinyatakan dengan angka

7
Misalnya:
12,5 m

13. Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang
terdapat pada awal kalimat.
Misalnya:
Dalam pembicaraan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang
bersungguh-sungguh.

G. Pemakaian Kata Kerja Transitif dan Intrasitif

a. Kata kerja transitif


Kata kerja transitif adalah kata kerja yang memerlukan objek dalam
kalimatnya. Berbeda dengan kata kerja intransitif, kata kerja transitif dapat
diubah menjadi bentuk pasif. Hal ini tidak berlaku untuk kata kerja
intransitif.
Contoh kalimat:
 Tami sedang mendengar musik klasik.
 Para caleg mempersiapkan segala sesuatunya.

b. Kata kerja intransitif


Kata kerja Intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan obyek.
Misalkan dalam bahasa Indonesia kata-kata ini adalah:
 duduk, tidur dsb.
Pada beberapa bahasa yang memiliki modus pasif, kata kerja transitif bisa
dijadikan intransitif dengan mengubah fokus dari agens ke patiens.
Contoh:
 Saya memukul anjing
o Anjing dipukul

Anda mungkin juga menyukai