BAHASA INDONESIA
(PUEBI)
AY U O C TA R I N A , S . P D . , M . P D .
PENULISAN HURUF
A. Huruf Kapital atau Huruf Besar
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata
pada awal kalimat.
Misalnya:
Dia mengantuk. Apa maksudnya?
Kita harus bekerja keras. Selamat pagi.
2
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti
untuk Tuhan.
Misalnya:
Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.
Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.
Allah Mahakuasa, Mahatinggi
Tuhan Maha Pengasih, Maha Esa
Alkitab Weda
Islam Kristen
3
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan
dan pangkat yang diikuti nama orang, instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Gubernur Ali Sadikin
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
Menteri Hatta Radjasa
Jenderal Soedirman
Profesor Supomo
Gubernur Sulawesi Utara
4
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama orang.
Misalnya:
Amir Hamzah Wage Rudolf Supratman
Amien Rais Nicholas Saputra
5
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun,
bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Misalnya:
hari Proklamasi Kemerdekaan hari Natal
tahun Hijriah tarikh Masehi
bulan Agustus bulan Oktober
hari Jumat Perang Padri
6
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
Asia Tenggara Jalan Diponegoro
Blitar Jazirah Arab
Bukit Barisan Kali Ciliwung
Cirebon Selat Karimata
7
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama negara,
badan, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta
nama dokumen resmi, kecuali konjungsi.
Misalnya:
Departemen Pendidikan Nasional
Keputusan Presiden RI Nomor 156 Tahun 1972
Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak
Majelis Permusyawaratan Rakyat
8
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama
buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali preposisi, konjungsi,
dan interjeksi yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
Cinta Laila kepada Majnun
Pelajaran Ekonomi untuk Sekolah Menengah Atas
Jalan-Jalan ke Malioboro, yuk!
12. Huruf kapital dipakai dalam singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
Misalnya:
Dr. Doktor Sdr. Saudara
dr. Dokter S.Sos. Sarjana Sosial
M.A. Master of Arts S.H. Sarjana Hukum
Catatan:
Singkatan di atas selalu diikuti oleh tanda titik.
9
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik,
dan paman yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.
Misalnya:
Kapan Bapak berangkat?
Itu apa, Bu?
Surat Saudara sudah saya terima.
Catatan:
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan yang tidak dipakai sebagai kata ganti atau
sapaan.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
10
B. Huruf Miring (Kursif)
11
3. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata nama-
nama ilmiah atau ungkapan asing, kecuali yang telah
disesuaikan ejaannya.
Misalnya:
Sebaiknya kita menggunakan kata kudapan untuk
kata snack.
Catatan:
Dalam tulisan tangan, huruf atau kata yang akan
dicetak miring bisa diberi satu garis di bawahnya.
12
PEMAKAIAN TANDA BACA
A. Tanda Titik (.)
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau
seruan.
Misalnya:
Ayahku tinggal di Salatiga.
14
6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan
detik yang menunjukkan waktu.
Misalnya:
Pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)
15
9. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan yang terdiri atas huruf-
huruf awal kata atau suku kata, atau gabungan keduanya, yang
terdapat di dalam nama badan pemerintah, lembaga-lembaga
nasional atau internasional, atau yang terdapat di dalam akronim
yang sudah diterima oleh masyarakat.
Misalnya:
TNI AD (Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat)
tilang (tindakan langsung)
10. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan
ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.
Misalnya:
Cu
10 cm
kg
Rp567.000,00
16
11. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan
kepala karangan, atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
Misalnya:
Acara Kunjungan Menteri Pertanian
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk
17
B. Tanda Koma (,)
18
3a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari
induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului
induk kalimatnya.
Misalnya:
Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
19
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan
penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat.
Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun
begitu, dan akan tetapi.
Misalnya:
Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.
Jadi, soalnya tidaklah semudah itu.
20
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung
dari bagian lain dalam kalimat.
Misalnya:
Kata ibu,“Saya gembira sekali.”
“Saya gembira sekali,” kata ibu,“karena kamu lulus.”
21
8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang
dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Jakarta: Balai Pustaka.
22
10. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan dan di antara
rupiah dan sen dalam bilangan.
Misalnya:
Rp12,50 (lambang Rp tidak diberi titik)
12. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari
bagian lain dalam kalimat apabila petikan langsung tersebut
berakhiran dengan tanda tanya atau tanda seru, dan mendahului
bagian lain dalam kalimat itu.
Misalnya:
“Di mana Saudara tinggal?” tanya Mustafa.
23
C. Tanda Titik Koma (;)
24
D. Tanda Titik Dua (:)
1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika
diikuti rangkaian atau pemerincian.
Misalnya:
Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan itu:
hidup atau mati.
Kita persiapkan perlengkapan berkemah: tenda dan ransel.
25
3. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalnya:
Ibu : “Bawa kopor ini, Mir!”
Amir : “Baik, Bu.”
4. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman,
(ii) di antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, (iii) di antara
judul dan anak judul suatu karangan, (iv) di antara nama kota dan
penerbit buku dalam daftar pustaka.
Misalnya:
(i) Republik, 1 (2020), 34: 7
(ii) Surah Yasin: 9
(iii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup:
Sebuah Studi, sudah terbit.
(iv) Fahri. 2020. Negosiasi. Purwokerto: Lampion.
26
E. Tanda Hubung (-)
27
3. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
Misalnya:
anak-anak
berulang-ulang
28
5. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata
berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (b) ke- dengan
angka, (c) angka dengan -an, dan (d) singkatan huruf kapital
dengan imbuhan atau kata.
Misalnya:
se-Indonesia se-Jabodetabek
HUT ke-28 tahun ’50-an
29
F. Tanda Kurung (...)
30
3. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang merinci satu
seri keterangan. Angka atau huruf itu dapat juga diikuti oleh
kurung tutup saja.
Misalnya:
Faktor-faktor produksi memengaruhi masalah berikut.
1) alam;
2) tenaga kerja; dan
3) modal.
31
G. Tanda Kurung Siku ([...])
32
H. Tanda Petik (“...”)
2. Tanda petik mengapit judul sajak, lagu, artikel, naskah, dan bab buku,
apabila dipakai dalam kalimat.
Misalnya:
Bacalah bab “Pendahuluan” dalam buku Perilaku di Media Sosial.
Saya suka lagu “Nina Bobo” pada album Lagu Anak Terpopuler.
Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul “Rapor dan Nilai
Prestasi di SMA” diterbitkan dalam Tempo.
Sajak “Berdiri Aku” terdapat pada halaman 5 buku itu.
33
3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang masih kurang dikenal
atau kata yang mempunyai arti khusus.
Misalnya:
Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara “coba dan ralat”
saja.
Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal
dengan nama “cutbrai”.
34
5. Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat
ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata
atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus.
Misalnya:
Karena warna kulitnya, Daus mendapat julukan “Si
Hitam”.
Bang Munir sering disebut “pahlawan”; ia sendiri tidak
tahu sebabnya.
35
I. Tanda Petik Tunggal (’...’)
36
J. Tanda Garis Miring (/)
37
K. Tanda Penyingkat/Apostrof (’)
38
LATIHAN
1. Kita harus selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
2. Kalau kamu menang aku akan memberi hadiah.
3. Wah cantik sekali perempuan itu.
4. “Ibu akan pergi”, Kata Mustafa,“Karena kamu nakal”.
5. Bapak Ir H. Bambang Kusuma S.H. MT. baik sekali.
6. Bacalah Bola Lampu dalam buku “seribu satu malam”.
7. Harganya Rp. 1000 perlembar.
8. Kakak adalah mahasiswa UNPAD; adik adalah mahasiswa
UNSRI.
9. Dengan pesawat terbang, Jogjakarta-Jakarta di tempuh hanya
dalam waktu 55 menit.
10. Ibu sedang memasak nasi, sayur dan lauk.
39
Nomor A B Nomor A B