Anda di halaman 1dari 40

Pada tahun 2020 menghasilkan ahli madya keperawatan

yang berkarakter dan berwawasan global, serta unggul


dalam penguasaan teknologi keperawatan neurosains

KELOMPOK 2
HURUF TEBAL, TANDA TITIK, DAN TANDA KOMA

PROGRAM STUDI : D III


: Keperawatan
MATA KULIAH : Bahasa Indonesia
BEBAN STUDI : 2 SKS
KODE MK : PWT.104
:
PENEMPATAN : 1/TA.2017/2018
TIM : Dwi Pratiwi MP.d
KELOMPOK 1 : 1. Annisa septiani
2. Hana Juniawati
3. Indah Sugi Pratiwi
4. Lailiyah
5. Nyoman Dyah Ayu Puspa
Dewi

POLTEKKES KEMEMNKES JAKARTA III


JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2017
Kelompok 1

Penggunaan Huruf Kapital dan Huruf Miring

A. Huruf Kapital
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat
Contoh kalimat :
 Ibu sedang mencuci pakaian.
 Kita harus rajin belajar.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama orang, termasuk julukan.
Contoh kalimat :
 Dewa Siwa dipercaya oleh masyarakat Hindu sebagai dewa penghancur
alam.
 Theo James merupakan aktor yang berasal dari negara Inggris.
3. Huruf kapital pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Contoh kalimat :
 “Kemarin, Adik membeli permen di warung,” kata kakak.
 Ayah bertanya, “Hari ini ibu memasak apa ?”.
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci
dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti.
Contoh kalimat :
 Islam merupakan pedoman hidup manusia.
 Kitab suci agama islam adalah Al-quran.
5. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,
keturunan, keagamaan, atau akademi yang diikuti nama orang, termasuk gelar
akademi yang mengikuti nama orang.
Contoh kalimat :
 Nabi Muhammad saw merupakan suri tauladan umat muslim.
 Zahrotunnisa, Magister Keperawatan mengajar sebagai dosen di
Universitas Indonesia.
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,
keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan, dan kepangkatan yang
dipakai sebagai sapaan.
Contoh kalimat :
 Selamat ulang tahun, Dina.
 Selamat datang di Jogya, Ratna.
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat
yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang, nama
instansi, atau nama tempat.
Contoh kalimat :
 Presiden Soekarno merupakan presiden pertama di Indonesia.
 Gubernur DKI Jakarta Annies Baswedan akan membuka program baru di
Jakarta.
7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa.
Contoh kalimat :
 Bahasa Indonesia wajib dipelajari oleh warga negara Indonesia.
 Bahasa Inggris sudah menjadi bahasa Internasional sejak dulu.
8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari
besar atau hari raya.
Contoh kalimat :
 Berdasarkan penanggalan Hijriah hari ini bertepatan dengan peristiwa
hijrah Nabi Muhammad saw.
 Latifah lahir pada bulan September sehingga dalam nama lengkapnnya
dicantumkan kata septi.
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Contoh kalimat :
 Setiap tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia memperingati hari
Kemerdekaan.
 29 Oktober ditetapkan sebagai hari sumpah pemuda
Pembetulan: 28 Oktober ditetapkan sebagai hari Sumpah Pemuda.
.
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Contoh kalimat :
 Suci temanku tinggal di Jalan Sulawesi Tambun Selatan.
Penjelasan : Tambun Selatan merupakan suatu kecamatan sehingga
harus diberi tanda titik dibelakang kata Sulawesi.
Pembentulan: Suci temanku tinggal di Jalan Sulawesi, Kecamatan
Tambun Selatan.
 Poltekkes Kemenkes Jakarta III berada di Kecamatan Pondok Melati,
Kota Bekasi.
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata ( termasuk semua
unsur bentuk ulang sempurna ) dalam nama negara, lembaga, badan,
organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan
untuk.
Contoh kalimat :
 Pembacaan Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
merupakan hal yang wajib dilakukan dalam kegiatan upaca bendera.
 Kemarin telah diselenggarakan pemilihan ketua dari Yayasan Ilmu-Ilmu
Kesehatan.
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata ( termasuk unsur kata
ulang sempurna ) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta
nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang,
dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.
Contoh kalimat :
 Kakak membaca majalah Bahasa dan Sastra.
 Ayah sangat suka membaca majalah Tempo.
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, atau sapaan.
Contoh kalimat :
 Minah Prabuayu, S.Kep telah lulus dari Universitas Padjajaran.
 Wakil Presiden Pertama Indonesia Pertama Indonesia adalah Drs Moh
Hatta.

Pembetulan: Wakil Presiden Pertama Indonesia Pertama Indonesia


adalah Drs. Moh Hatta.

13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau
ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.
Contoh kalimat :
 Kapan saudara berangkat ?
Penjelasan : Di penjelasan tertulis bahwa huruf 5apital harus digunakan
di depan kata yang menyatakan hubungan kekerabatan, tetapi contohnya
menggunakan kata saudara yang tidak menunjukan hubungan
kekerabatan.
Pembentulan: Kapan Ayah berangkat?
 Saya akan disuntik, Dok ?

B. Huruf Miring
1. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama
surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.
Contoh kalimat :
 Novel yang berjudul Laskar Pelangi adalah salah satu hasil karya dari
penulisan Andrea Hirata.
 Novel yang berjudul Tentang Kamu adalah salah satu hasil karya dari
penulisan Tere Liye.
2. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata,
kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
Contoh kalimat :
 Di lingkungan tersebut, dilarang merokok.
 Di lingkungan Kali Citarum, dilarang membuang sampah sembarangan.
Kelompok 2

A. Huruf Tebal
1. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti
judul buku, bab, atau subbab.
Misalnya:
Judul : Penggunaan Huruf Miring dan Huruf Tebal dalam EYD
Bab : BAB I PENDAHULUAN
Bagian Bab : 1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Tujuan
Daftar, Indeks, dan Lampiran :
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
2. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis
miring.
Misalnya: Arti kata et pada ungkapan divide et impera adalah ‘dan’
B. Tanda titik
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan.
Misalnya: Ayah membaca Koran.
Saya membawa nasi untuk adik.
2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar,
atau daftar
Misalnya:
 Kondisi kenegaraan
a. Pancasila berkedudukan sebagai
1. Dasar Negara
2. Pedoman hidup bangsa
b. UUD 1945 berkedudukan sebagai
1. Cita-cita bangsa
2. Pokok kaidah Negara yang fundamental
 Patokan Umum
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah

Catatan:
(1) Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah
bertanda kurung dalam suatu perincian.
(2) Tanda titik tidak dipakai pada akhir penomeran digital yang lebih
dari satu angka.
(3) Tanda titik tidak dipakai dibelakang angka atau angka terakhir
dalam penomeran deret digital yang lebih dari satu angka dalm
judul table,bagan,grafik, atau gambar.
 Tanda titik dipaki pada daftar pustaka diantara nama penulis,
tahun, judul tulisan(yang tidak berakhir dengan tanda Tanya atau
tanda seru), dan tempat terbit.
Misalnya:
Susanto, Eko. 2001. Penggunaan EYD. Bandung:
Gramedia
Shodiqin, Ali. 2008. Antropologi Al-Qur'an: Model
Dialektika Wahyu & Budaya. Yogyakarta: Ar-.
Ruzz Media
 Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannnya yang menunjukkan jumlah.
Misalnya:
Korban tsunami Aceh terdiri dari 5.000 orang
Peserta SBMPTN pada tahun 2017 mencapai lebih dari
17.000 orang.

Catatan
(1) Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan
ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan
jumlah.
(2) Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang
merupakan kepala karangan, ilustrasi, atau table.
(3) Tanda titik tidak dipakai dibelakang alamat penerima
dan pengirim surat serta tanggal surat.

3. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka diantara nama penulis, tahun, judul
tulisan, dan tempat terbit

Misalnya: Susanto, Eko. 2001. Penggunaan EYD.


Bandung: Gramedia
Shodiqin, Ali. 2008. Antropologi Al-Qur'an: Model
Dialektika Wahyu & Budaya. Yogyakarta: Ar-.
Ruzz Media
4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya
yang menunjukan jumlah
Misalnya : Ibu membeli sebuah rumah dengan harga Rp 500.000.000.00.
Adik diberikan uang jajan sebesar Rp 5000,00.
Catatan :
1) tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilanhan ribuan atau
kelipatannya yang tidak meunjukkan jumlah
2) tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala
karangan, ilustrasi, atau labek
3) tanda titik tidak dipakai dibelakang (a) alamat dan pengirim surat serta
(b) tanggal surat.

C. Tanda Koma
1. Tanda koma dipakai diantara unsur unsur dalam suatu pemerincian atau
pembilangan
Misalnya: pulpen, pensi, penghapus, penggaris, serutan
Sepatu, sandal, kaos kaki
2. Tanda akoma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan,
dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara)
Misalnya: ayah pergo ke kantor, sedangkan ibu pergi ke pasar
Anto ingin mengambil beasiswa, akan tetapi nilainya kurang
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului
induk kalimatnya
Misalnya: karena dia pintar, dia menjadi juara
Agar menjadi orang sukses, kita harus berusaha
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau unkapan penghubung antar
kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan
itu, dan meskipun demikian.
Misalnya : pada tanggal 28 oktober diperingati sebagai hari sumpah pemuda,
oleh karena itu kita sebagai warga Negara Indonesia wajib mengikuti upacara
sumpah pemuda
Negara Indonesia adalah Negara yang kaya akan budaya, jadi kita
sebagai warga negaranya wajib melestarikan budaya tersebut
5. Tanda koma dipakai sesbelum dan/atau sesudah kata seru, sesperti oh, ya,
wah, aduh, atau hai dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti bu, dik,
atau, nak
Misalnya : nak, sudah makan?
Aduh, kaki aku sakit
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dari kalimat
Misalnya : kata ibu saya, “kita harus hormat kepada dosen”
“Oh, jadi kamu yang membuat ini?”
7. Tanda koma dipakai diantara (a) nama dan alamat, (b) bagian bagian
alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau
negeri yang ditulis berurutan
Misalnya : Bekasi, 10 Oktober 2016
Indah sugi, Jalan AMD Raya
8. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik
susunannya dalam daftar pustaka

Misalnnya: Susanto, Eko. 2001. Penggunaan EYD. Bandung:


Gramedia
Shodiqin, Ali. 2008. Antropologi Al-Qur'an: Model
Dialektika Wahyu & Budaya. Yogyakarta: Ar-.
Ruzz Media
9. Tanda koma dipakai diantara bagian bagian dalam catatan kaki atau
catatan akhir.
Misalnya : Annisa Septiani, Ilmu Pengetahuan Alam, Jilid 3 (Bekasi: alumni,
1998), hlm.12
Hana Juniawati, Matematika Dasar, Jilid 1 (Tangerang: Pustaka
Rakyar, 2001), hlm.35
Kelompok 3

A. TANDA KOMA ( , )
10. Tanda koma dipakai diantara nama orang dan singkatan gelar akademis
yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri,
keluarga, atau marga.
Contoh :
 Muamar Rijal Mu’ti, S.Kom. ( Sarjana Komputer )
 Erwin Kurniawan, M. Pd. ( Magister Pendidikan )

11. Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau diantara rupiah dan
sen yang dinyatakan dengan angka.
Contoh :
 Rp900,00
 23,5 g

12. Tanda koma dipakai untuk menjepit keterangan tambahan atau


keterangan aposisi ( Ungkapan yang berfungsi menambah atau
menjelaskan ungkapan sebelumnya dalam kalimat yang bersangkutan ).
Contoh :
 Dosen saya, Bu Lulu, sangat menyenangkan.
 Dini lulus ujian, dengan nilai tertinggi, dia diterima di
perguruan tinggi yang diinginkan tanpa melalui tes.

13. Tanda koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada
awal kalimat untuk menghindari salah baca atau salah pengertian.
Contoh :
 Atas pengertiannya, saya ucapkan terima kasih.
 Dalam perkembangan teknologi, kita dapat ilmu dengan
luas.
B. TANDA TITIK KOMA ( ; )
1. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di
dalam kalimat majemuk.
Contoh :
 Nana membaca koran; Cindy menyelesaikan makalah;
Lusi mengerjakan pekerjaan rumah.
 Hari sudah oetang’ andi masih bermain.

Pembetulan : Hari sudah Petang’ Andi masih bermain.

2. Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa
 Berbadan sehat;
 Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.

3. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian – bagian


pemerincian dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma.
Contoh :
 Ibu membeli buku, pensil dan tinta; baju, celana, dan
kaus; pisang, apel, dan jeruk.
 Agenda rapat ini meliputi :
a. Pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara.
b. Penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah
tangga, dan program kerja; dan
c. Pendataan anggota, dokumentasi, dan aset
organisasi.
C. TANDA TITIK DUA ( : )
1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu penyataan lengkap yang di ikuti
pemerincian atau penjelasan.
Contoh :
 Mereka memerlukan perabot rumah tangga : kursi, meja,
dan lemari.
 Hanya ada dua pilihan bagi pejuang kemerdekaan :
hidup atau mati.

2. Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan itu merupakan
pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Contoh :
 Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
 Tahap penelitian yang harus dilakukan meliputi :
a. Persiapan,
b. Pengumpulan data,
c. Pengolahan data, dan
d. Pelaporan.
3. tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian
contoh :
 Ketua : Panji Aditya
Wakil Ketua : Dina Ayu
Sekretaris : Siena Putri
Bendahara : Della Amelia
 Tempat : Aula SMAN 8 Bandung
Hari, Tanggal : Sabtu, 26 November 2016
Waktu : 09.00 – Selesai
4. Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contoh :
 Mama : “Kamu dimana?”
Widi : “Aku lai di rumah teman mah, sedang
mengerjakan tugas kelompok”
Mama : “Yasudah pulang malam – malam ya”
Widi : “Iya ma”
 Pembetulan :
Mama : “Kamu dimana?”
Widi : “Aku lagi di rumah teman mah, sedang
mengerjakan tugas kelompok”
Mama : “Yasudah jangan pulang malam –
malam ya”
Widi : “Iya ma”
 Sita : “teman – teman apaka besok ada
tugas?”
Lita : “Ada tugas Bahasa Indonesia”
Sherli : “Iya ada tugas Bahasa Indonesia”
Sita : : “Tugas apa?”
Lita : “Merangkum BAB2”
5. Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b)
surah dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan,
serta (d) nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka.
Contoh :
 Tempo, I (1971), 39:7
Surah Al-Imran: 1-10
Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah
Studi, sudah terbit
Depag. 2001. Petunjuk Pelaksanaan dan Tata Cara Haji
dan Umrah. Jakarta: Depag.
 Kompas, XII, (1999) : 13
Surah al – Alaq : 1 – 5
Kisah Kancil dan Bangau: Majalah Bobo Edisi XV
Divisi SDM. 2007. Company Profile. Jakarta: Citra Van
Titipan Kilat.
D. TANDA HUBUNG ( - )
1. Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh
pergantian baris.
Contoh :
 Anak – anak Desa Sukamaju ber-
main di lapangan saat sore hari.
 Sore hari telah tiba, para pekerja kan-
tor mulai memadati jalan raya.
2. Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.
Contoh :
 Banyak anak di kampung Andi yang gemar bermain
layang – layang.
 Saat tahun baru tiba, wilayah bundaran HI diramaikan
oleh warga Jakarta yang bersorak – sorak bergembira.
3. Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang
dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf dalam kata yang dieja
satu – satu.
Contoh :
 Saat Budi diperintahkan untuk mengulang nama nya satu
– satu, dia menyebutkan secara perlahan menjadi b-u-d-
i.
 Pesta ulang tahun Mira dilaksanakan pada tanggal 15 –
07 –

2018.
Kelompok 4

Tanda Hubung

4. Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (a) hubungan bagian-


bagian kata atau ungkapan dan (b) penghilangan bagian frasa atau
kelompok kata.
Contoh :
 Ber-evolusi
 Karyawan boleh mengajak anak-istri ke acara perkemahan besok
5. Tanda hubung dipakai untuk merangkai :
 Se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital,
 Ke- dengan angka,
 Angka dengan -an,
 Kata atau imbuhan dengan singkatan berhuruf kapital,
 Kata ganti yang berbentuk imbuhan, dan
 Gabungan kata yang merupakan kesatuan.

Contoh :

 Ciptaan-Nya
 Sinar-X
 se-Indonesia
 peringkat ke-2
6. Tanda hubung dipakai untuk merangkai Bahasa Indonesia dengan unsur
bahasa asing.
Contoh :
 di-smash
 di-mark-up
 pen-tackle-an
7. Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi
obyek bahasan.
Contoh :
Kata pasca- berasal dari bahasa sanksekerta.\

Tanda Pisah ( _ )

1. Tanda pisah dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang member
Penjelasan diluar bangun utama kalimat.
Misalnya:
a. Kemerdekaan itu—hak segala bangsa—harus dipertahankan.
b. Keberhasilan itu─saya yakin─dapat dicapai kalau kita mau berusaha keras.

2. Tanda pisah dipakai untuk menegaskan adanya keterangan posisi atau keterangan
yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
Misalnya:
a. Rangkaian temuan ini─evolusi teori kenisbian dan kini juga pembelahan
atom─telah mengubah konsep sikita tentang alam semesta.
b. Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia─amanat Sumpah Pemuda─harus
terus ditingkatkan.

3. Tanda pisah dipakai diantara dua bilangan,tanggal,atau tempat dengan arti' sampai
dengan 'atau' sampai ke'.
Misalnya:
a. Tahun1928─2008
b. Tanggal5─10April2008
c. Jakarta─Bandung
Tanda Tanya ( ? )

1. Tanda tanya dipakai untuk menandakan akhir kalimat pada kalimat pertanyaan.
Contoh :

b. Apakah kamu sudah makan?


c. Bagaimana perasaanmu sekarang?

2. Tanda tanya dipakai untuk menandakan akhir kalimat pada kalimat pertanyaan.

Contoh :

a. Dimana tempat tinggal mu sekarang ?


b. Kapan kita bisa berkumpul lagi ?

Tanda Seru ( ! )

1. Tanda seru kalimat seruan untuk menunjukkan perasaan atau penegasan dan
sering menandai akhir suatu kalimat.

Contoh :

a. Bersihkan kamar itu sekarang juga!


b. Rasakan! Sampai mati juga ia meninggalkan anak-istrinya!

1. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.

Misalnya:

a "Saya belum siap kak," kata Anisa, "tunggu aku sebentar!"


b "Kumpulkan tugas-tugas kalian sekarang juga" seru bu Rina.

2. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, flm, sinetron, artikel,
naskah, atau bab buku yang dipakai da- lam kalimat.

Misalnya:
a Film "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck" terbit pada tahun 2013.
b Menyanyikan lagu "Indonesia Raya" adalah ketentuan pada saat upacara
bendera.

3. Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang ku- rang dikenal atau kata
yang mempunyai arti khusus.

Misalnya:

a Dia bercelana panjang yang biasanya disebut oleh kalangan remaja yaitu
"cutbrai"
b Kata "defisit" pantas untuk menggambarkan pendapatan toko kita pada bulan ini.

Tanda elipsis(…)

1. Tanda elipsis dipakai untuk menunjukan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan
ada bagian yang dihilangkan.
Misalnya:
Pengetahuan dan pengalaman kita …, masih sangat terbatas.
Dalam sila ke-4 disebutkan bahwa kerakyatan yang dipimpin oleh ….

2. Tanda elipsis dipakai untuk untuk menulis ujaran yang tidah sesuai dalam dialog.
Misalnya:
“Jadi pendapat mu menyatakan bahwa ….”
“Kalau menurutku … seperti itu Nis, bagaimana?

Catatan:
(1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
(2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik (jumlah titik
empat buah).
Tanda Petik (“…”)
1. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.

Misalnya:

a. "Saya belum siap kak," kata Anisa, "tunggu aku sebentar!"


b. "Kumpulkan tugas-tugas kalian sekarang juga" seru bu Rina.

2. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, flm, sinetron, artikel,
naskah, atau bab buku yang dipakai da- lam kalimat.

Misalnya:

a. Film "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck" terbit pada tahun 2013.
b. Menyanyikan lagu "Indonesia Raya" adalah ketentuan pada saat upacara
bendera.

3. Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang ku- rang dikenal
atau kata yang mempunyai arti khusus.

Misalnya:

a. Dia bercelana panjang yang biasanya disebut oleh kalangan remaja yaitu
"cutbrai"
b. Kata "defisit" pantas untuk menggambarkan pendapatan toko kita pada
bulan ini.
Kelompok 5

A. Tanda Petik Tunggal (‘...’)


1. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat dalam
petikan lain.
Contoh :
a. “Aku mendengar adik berteriak ‘kakak tolong ibu’, seketika aku panik,” ujar
kakak.
b. “Bu guru menjelaskan bahwa ‘kita harus menjaga kebersihan ‘,” ujar
Nana.

2. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, terjemahan, atau


penjelasan kata atau ungkapan.
Contoh :
a. Mitokondria ‘menghasilkan energi untuk sel’
b. Otak ‘pusat pengendali tubuh’

B. Tanda Kurung ((...))


1. Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh :
a. Ayah ku bekerja sebagai anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat).
b. Rara adalah mahasiswa baru UNJ (Universitas Negeri Jakarta).

2. Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang


bukan bagian utama kalimat.
Contoh :
a. Semua orang yang datang ke Jogja menyempatkan diri untuk mampir ke
Wijilan (daerah sentra gudeg di Jogja).
b. Kenaikan harga garam (lihat grafik 1) membuat pembeli mulai
memperhitungkan pengeluaran belanjaannya.

3. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang keberadaannya
didalam teks dapat di munculkan atau dihilangkan.
Contoh :
a. Ayah berasal dari (kota) Medan.
b. Para turis berbondong-bondong menuju (pantai) Kuta.

4. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau angka yang digunakan
sebagai penanda pemerincian.
Contoh :
a. Syarat-syarat untuk mendaftar pekerjaan ialah:
(1) Akte kelahiran
(2) Kartu keluarga
(3) Surat Keterangan Bebas Narkoba
b. Ibu membeli berbagai macam sayur-sayuran, antara lain:
(1) Tomat
(2) Wortel
(3) Bayam
(4) Cabai

C. Tanda Kurung Siku ([...])


1. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata
sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam
naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh :
a. Ibu mempercayai [tentang] mitos zaman dahulu.
b. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik harus [dengan] kaidah bahasa
Indonesia.

2. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat


penjelas yang terdapat dalam tanda kurung.
Contoh :
a. Surat nya akan di kirim kan (di kirimkan ke alamat jalan melati 2 RT 03
RW 04 [Jakarta Utara]) pada siang ini.
b. Penyakit genetik dapat di lihat ( lihat halaman 18 - 23) mengenai
emriologi.

D. Tanda Garis Miring (/)


1. Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan
penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin.
Contoh :
a. Tahun ajaran 2017/2018.
b. Jalan Kimia III/24.

2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap.
Contoh :
a. Mahasiswa/mahasiswi diharpakan berkumpul di lapangan.
b. Barang bisa dikirimkan lewat JNE/Tiki.

3. Tanda garis miring dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata
sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan didalam
naskah asli yang di tulis orang lain.
Contoh :
a. Ketika Awliyah sedang flu, /h/idungnya terasa gatal.
b. Dari kecil, Dilan /m/emang gemar membaca.

E. Tanda Penyingkat atau Apostrof (`)


Tanda penyingkat dipakai untuk menunjukan penghilangan bagian kata atau
bagian angka tahun dalam konteks tertentu.
Contoh :
a. `kan habis sudah cinta ini untuk dia. (‘kan = akan)
b. `lalu aku yang mengalah jika bertengkar dengannya. (`lalu = selalu)

F. Kata Dasar
Kata dasar di tulis sebagai satu kesatuan.
Contoh :
a. Saya mendapat peringkat satu di kelas.
b. Saya gemar membaca novel.
Kelompok 6

Penulisan Kata

A. Kata Berimbuhan

1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran)


ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.

a. Awalan (Prefiks)
Prefiks adalah imbuhan-imbuhan yang diletakan pada awal kata
dasar. Imbuhan-imbuhan yang termasuk ke dalam awalan (prefiks)
adalah: me-, ber-,ke-, di-, pe-, dan ter-
Contoh :
 Ajeng memberi makanan kepada Putri.
 Dina berjalan di belakang doni.

b. Sisipan (infiks)
Sisipan adalah imbuhan yang diletakan di tengah-tengah kata dasar.
Bentuk-bentuk sisipan antara lain –el-, -em-, dan –er-.
Contoh :
 Bunga mawar itu wanginya semerbak.
 Mobil itu melaju dengan cepat.

c. Akhiran (sufiks)
Akhiran sufiks adalah imbuhan yang diletakan pada akhir kata dasar.
Ada beberapa macam bentuk imbuhan sufiks, diantaranya adalah –kan, -
I, -an, -kah, -tah, dan –pun.
Contoh :
 Bukankah itu terlihat mudah?
 Lukisan yang sangat cantik itu terjual sangat mahal dipameran
tersebut.
d. Awalan – akhiran (konfiks)
Konfliks adalah imbuhan yang diletakan pada bagian awal dan akhir
kata. Imbuhan-imbuhan konfiks diantaranya adalah me-kan, pe-an, ber-
an, se-nya.
Contoh :
 Windi membelikan Ajeng coklat.
 Dinda bersalaman dengan Hani.

2. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.


Contohnya:
Antikorupsi, antarwarga, nonakademik, pascaserjana, prasejarah, multifungsi,
transjakarta, supernatural, internasional, caturwulan, mancanegara, biogas,
perilku, monokotil, paripurna
 Zahra ingin pergi ke Dufan menggunakan transjakarta.
 Rafi memang tidak pintar dipelajaran akedemiknya namun ia sangat
dipuji dengan prestasi nonakedemiknya.
 Sidang paripurna dilaksanakan digedung MPR.
Penjelasanm : seharusnya imbuhan di dan kata gedung dipisah,
karena menyatakan nama tempat sesuai dengan aturan KBBI
Pembenaran : Sidang paripurna dilaksanakan di gedung MPR
Catatan:
(1) Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital atau
singkatan yang berupa huruf kapital dirangkaikan dengan tanda
hubung (-).
Contoh :
 Timor Leste itu non – Indonesia.
 Israel adalah negara yang anti – Amerika.
(2) Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu pada nama
atau sifat Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal kapital.
Contoh :
 Marilah kita menundukan kepala dan berdoa kepada Tuhan
Yang Maha Pengampun.
 Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

(3) Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada nama
atau sifat Tuhan, kecuali kata esa, ditulis serangkai.
Contoh :
 Putra membuat mahakarya yang sangat luar biasa dan
diakui oleh seluruh Dunia.
 Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita.
 Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

B. Bentuk Ulang
Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara
unsur-unsurnya.
Contoh :
 Diana mencari kura – kuranya yang sedang makan tomat.
 Nova sedang membeli sayur - mayur di toko pak Reza.
Penjelasan : seharusnya huruf “p” pada kata Pak Reza berhuruf besar
Pembenaran : Nova sedang membeli sayur-mayur di took Pak Reza.
 Lia memakan buah – buahan supaya sehat.

C. Gabungan Kata
1. Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah
khusus, ditulis terpisah.
Contoh :
 Orang tua Edi sangat bahagia.
 Pasien rumah sakit jiwa itu sangat banyak.
2. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan
membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.
Contoh :
 Suami-istri itu pergi liburan.
 Ibu-bapak kami berada di desa.

3. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika


mendapat awalan atau akhiran.
Contoh :
 Para mahasiswa bertepuk tangan saat sipen mengumumkan bahwa
besok libur.
 Program unbk harus di garis bawahi karena tidak setiap sekolah
memiliki fasilitas komputer yang lengkap.

4. Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis


serangkai
Contoh :
 Berita tentang uang yang dapat dilipatgandakan itu tidak benar.
Penjelasan : seharusnya kata dilipat dan gandakan dipisah
Pembenaran : Berita tentang uang yang dapat dilipat gandakan itu
tidak benar
 Jerrys menyebarluaskan undangan pernikahan di komplek rumahnya.

5. Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai


Contoh :
 Setiap hari rabu saya menggalang dana secara sukarela untuk
korban Rohingya.
 Seorang perawat harus memiliki perilaku yang baik.
D. Pemenggalan Kata
1. Pemenggalan kata merupakan pemisahan huruf/kelompok huruf dari kata.
a. Jika di tengah kata terdapat huruf vokal yang berurutan, pemenggalannya
dilakukan di antara kedua huruf vokal itu.
Contoh :
 Aku sangat terkejut sa-at ibu memberikan kado.
 Ajeng membeli bu-ah di pasar.

b. Huruf diftong ai, au, ei, dan oi tidak dipenggal.


Contoh :
 Seminar keperawatan berada di au-la lantai 7.
 Mahasiswa melakukan sur-vei untuk tugasnya di Purwokerto.

c. Jika di tengah kata dasar terdapat huruf konsonan (termasuk gabungan


huruf konsonan) di antara dua huruf vokal, pemenggalannya dilakukan
sebelum huruf konsonan itu.
Contoh :
 Ba-pak berencana untuk mengikuti lomba karya ilmiah dikantor.
Penjelasan : kata di dan kantor seharusunya dipisah karena
menunjukkan nama tempat
Pembetulan : Ba-pak berencana untuk mengikuti lomba karya
ilmiah di kantor
 Didalam organisasi kita harus melakukan mu-sya-wa-rah untuk
memutuskan kepentingan bersama
Penjelasan : imbuhan di dan kata dalam seharusnya dipisah
Pembetulan : Di dalam organisasi kita harus melakukan mu-sya-
wa-rah memutuskan kepentingan bersama

d. Jika di tengah kata dasar terdapat dua huruf konsonan yang berurutan,
pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.
Contoh :
 Taqy berkata bahwa dirinya sang-gup memimpin anggotanya di
organisasi majelis.
 Sekumpulan kerbau man-di di sungai.
e. Jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan atau lebih yang
masing-masing melambangkan satu bunyi, pemenggalannya dilakukan
di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua.
Contoh :
 Warga Desa Cipali ben-trok dengan warga Desa Cililitan.
 Untuk mendapatkan informasi yang kuantitatif, kita harus
melakukan in-stru-men penelitian.
Catatan :
Gabungan huruf konsonan yang melambangkan satu bunyi tidak
dipenggal.
Contoh :
 Perusahaan besar di Indonesia mengalami bang-krut.
 Sistem kurikulum 2013 di Indonesia memiliki ba-nyak manfaat.
2. Pemenggalan kata turunan sedapat-dapatnya dilakukan di antara bentuk
dasar dan unsur pembentuknya.
Contoh :
 Anisa mem-bantu bibi memasak rendang.
 Kartu perpustakaan ter-bawa oleh Galang.
Catatan :
1) Pemenggalan kata berimbuhan yang bentuk dasarnya mengalami
perubahan dilakukan seperti pada kata dasar.
Contoh :
 Tania me-ma-kai seragam berwarna putih biru.
 Anis me-nya-pu halaman rumahnya.
2) Pemenggalan kata bersisipan dilakukan seperti pada kata dasar.
Contoh :
 Pada malam hari, ge-mu-ruh dari deruan ombak terdengar
sangat kencang.
 Anak-anak bermain ge-lem-bung balon di taman kota.
3) Pemenggalan kata yang menyebabkan munculnya satu huruf di
awal atau akhir baris tidak dilakukan.
Contoh :
 Beberapa masyarakat tidak setuju jika anak mereka disuntik
rubella.
Penjelasan : kata rubella seharusnya huruf awal berhuruf besar
Pembetulan : beberapa masyarakat tidak setuju jika anak
mereka disuntik Rubella.
 Walaupun ayah tidak menunjukkan perhatian kepadaku, tapi
sebenarnya ia sangat peduli
3. Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu
unsurnya itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalannya
dilakukan di antara unsur-unsur itu. Tiap unsur gabungan itu dipenggal
seperti pada kata dasar.
Contoh :
 Calon mahasiswa baru harus melengkapi bi-o-da-ta.
 Kita harus in-tro-spek-si diri sebelum menilai orang lain.
4. Nama orang yang terdiri atas dua unsur atau lebih pada akhir baris
dipenggal di antara unsur-unsurnya.
Contoh :
 Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jakarta 3 itu bernama Rizkhi Windi
Andamsuri.
 Lagu “Indonesia Raya” ditulis oleh Wage Rudolf
Supratman.
5. Singkatan nama diri dan gelar yang terdiri atas dua huruf atau lebih tidak
dipenggal.
Contoh :
 Ia bekerja di DLLAJR.
 Pujangga terakhir Keraton Surakarta bergelar R.Ng. Rangga Warsita.
Kelompok 7

Kata Depan
Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Contohnya :
1) Sekar tinggal di Jalan Imam Bonjol.
2) Ayah mengantar ibu berbelanja ke pasar.
Kata Ganti ku-, kau-, -mu, dan, -nya
Kata Ganti ku-, dan, kau- ditulis serangkai dengan kata yang memgikutinya,
sedangkan –ku, -mu, dan, -nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contohnya :
1) Dirinya tidak pernah memerdulikan keadaan saya.
2) Buku saya boleh kaupinjam selama seminggu.
Pembetulan: Buku saya boleh kau pinjam selama seminggu.

Partikel poin 1

Partikel -lah, -kah, dan, -tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Contohnya :
1) Belajarlah dengan sungguh-sungguh.
2) Siapakah Presiden Indonesia?
Partikel poin 2
Terdapat dua penulisan partikel pun yaitu ditulis terpisah dan ditulis gabung.
a. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahulinya.
Contohnya :
1) Jika kita berkerja keras hasilnya pun akan maksimal sesuai usaha kita.
2) Saya pun tidak menyangka dia melakukan hal seperti itu.
3) Dalam memperingati hari-hari nasional mahasiswa dan dosen pun
melaksanakan upacara.
b. Partikel pun yang merupakan unsure kata penghubung ditulis serangkai atau
gabung
Contohnya :
1) Walaupun saya gagal saya akan terus berusaha dan tetap berusaha.
2) Pengetahuan dapat kita peroleh dari buku maupun dari internet.
Partikel poin 3
Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari kata
yang mengikutinya.
Contohnya :
1) Harga jeruk itu per kilogram Rp.15.000.
Pembetulan: Harga jeruk itu per kilogram Rp 15.000. karena didepan Rp tidak
boleh ada tanda titik. ‘

2) Para penumpang memasuki pintu masuk kapal satu per satu.


Singkatan dan Akronim poin 1
Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan
tanda titik pada setiap unsur singkatan itu.
Contohnya :
1) K.H (Kyai Haji)
 K.H Maulana Syarif sedang memberikan kajian islam di Jakarta selatan.
2) Jend. (Jendral)
Pembetulan: Jend. (jenderal)
 Jend. Sudirman adalah tokoh pahlawan kita yang memiliki semangat
nasionalisme yang patut dicontoh.

Singkatan dan Akronim poin 2

a. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi, serta nama
dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Contohnya :
1) UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)
 Dini mahasiswa di UPI jurusan pendidikan guru sekolah dasar.
2) DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
 Tugas DPR adalah menyusun program legislasi.
b. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama diri ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Contohnya :
1) KTM (Kartu Tanda Mahasiswa)
 Azka sedang membuat KTM.
2) SMP (Sekolah Menengah Pertama)
 Bu Anggi adalah guru Sejarah di SMP 1 Bekasi.
Singkatan dan Akronim poin 3
Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik.
Contohnya :
1) Lab. (Laboratorium)
 Lab. Keperawatan anak Poltekkes Jakarta 3 berada dilantai 5 gedung
keperawatan.
2) sdr . (Saudara)
 Rapat karang taruna “Tri Manunggal” pada hari minggu bertempat di rumah
sdr. Roni.
Singkatan dan Akronim poin 4
Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai didalam surat-
menyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik.
Contohnya :
1) s.d. (sampai dengan)
 Rapat akan dilaksanakan mulai tanggal 30 september s.d. 2 oktober 2017.
2) d.a. (dengan alamat)
 Diresi bingkisan keripik pisang tertulis d.a. Jatiwarna, Pondok Melati 2.
Singkatan dan Akronim poin 5
Lambang kimia,singkatan satuan ukuran, takaran timbangan dan mata uang
yang tidak diikuti tanda titik.
Contohnya :
1) m (meter)
 Ayah membeli tali pita sepanjang 10 m.
2) gr (gram)
 Ibu membutuhkan 1 gr garam untuk memasak.
Singkatan dan Akronim poin 6
Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf
kapital tanpa tanda titik.
Contohnya :
1) STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan)
 Setiap tahun kendaraan bermotor harus memperpanjang STNK.
2) BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor)
 Kendaraan yang tidak memiliki BPKB dianggap kendaraan yang illegal.
Singkatan dan Akronim poin 7
Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku
kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.
Contohnya :
1) Akabri (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)
 Lulusan Akabri begitu diangkat menjadi tentara berpangkat Letnan.
2) Sespa (Sekolah Staf Pimpinan Administrasi)
 Setiap pimpinan diangkatan darat diwajibkan masuk Sespa.
Singkatan dan akronim poin 8
Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku kata atau
gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil.
Contohnya :
1) Pilkada (pemilihan kepala daerah)
 Warga Jakarta telah melaksanakan pilkada yang dimenangkan oleh Annies
Baswedan.
2) Bandara (bandar udara)
 Penerbangan pesawat dari bandara Adi Sucipto menuju Jakarta ditunda
selama 1 jam.
Kelompok 8

ANGKA DAN BILANGAN

1. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis
dengan huruf, kecuali jika dipakai secara beruntutan jika dipakai ansecara
berurutan.
Contoh kalimat :
- Paman mendapatkan tiga proyek sekaligus
- Jumlah mahasiwa yang lolos dalam seleksi perguruan tinggi negiri antara
lain, SNMPTN sebanyak 148 ribu mahasiswa, SBMPTN sebanyak 101
ribu mahasiswa, dan bidik misi sebanyak 80 ribu mahasiswa.

2. a. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.


Contoh kalimat :
- Seratus Tiga Puluh masyarakat roingnya dibunuh termasuk wanita dan
anak-anak
- Sepuluh rumah ludes terbakar dalam waktu 30 menit

b. Apabila bilangin pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu atau
dua kata.

Contoh kalimat :

- Polisi menangkap 80 orang terkai demo anti rasisme.


- Proyek rehabilitas jembatan yang telah berusia 53 tahun tersebut
dikerjakan PT Airlangga.

3. Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf
supaya lebih mudah dibaca
Contoh Kalimat :
- Dia mencairkan asuransi senilai 200 juta rupiah untuk keperluan
mendadak.
- Pembangunan gedung pencakar langit ini memerlukan biaya sekitar 125
miliar rupiah.

4. Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, isi, dan waktu
serta (b) nilai uang.
Contoh Kalimat :
(a) Cincin pernikahan itu berdiameter 1,5 sentimeter (panjang)
Umur Hikmah saat ini 17 tahun 6 bulan 10 hari (waktu)
(b) Ia menjual sepatunya seharga Rp. 300.000,00
Jus buah yang dijual di pasar seharga Rp. 10.000,00

5. Dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah apartemen atau kamar
Contoh kalimat:
- Wanita paruh baya itu tinggal di Jalan Merapi No. 35
- Acara perpisahan SMA Garuda akan berlangsung di Gedung Merdeka,
Lantai IV, Ruang 102
- Korban kecelakaan itu di rawat secara intensif di ruang 305

6. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci

Contoh kalimat : - Berita tentang pemilihan umum dihalaman 3 surat kabar hari
ini.

- Pada surat Al-Ahzab : 70 – 71 menjelaskan agar kita


berkata jujur niscahaya allah memperbaiki amal-amalmu
dan mengampuni dosa-dosamu

7. Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut:


a. Bilangan utuh.
Contoh kalimat:
- Terdapat dua puluh tabung reaksi yang rusak di laboratorium
kimia
- Sebanyak tujuh puluh ribu TKW dari Indonesia berangkat
menuju Arab Saudi

b. Bilangan pecahan
Contoh kalimat:
- Enam puluh persen dari warga kampung nangka tidak setuju
dengan rencana pembangunan pabrik sepatu
- Lagu Hari Merdeka memiliki birama dua perempat

8. Penulisan bilangan tingkat.


Contoh kalimat :
- Mahasiswa tingkat II Jurusan Ilmu Kehutanan di suatu universitas
mengadakan penelitian ke berbagai hutan di Indonesia.
- Lila mendapatkan juara ke-3 dalam lomba membaca puisi antar provinsi.

9. Penulisan angka yang mendapat akhiran –an dilakukan dengan cara berikut.
Contoh Kalimat :
- Lokasi konser musik ini menampung 1.500-an penonton.
- Peristiwa kerusuhan akibat demo buruh pabrik tersebut terjadi pada tahun
1990-an.

10. Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan dalam
perundang-undangan, akta dan kuitansi.

Contoh kalimat :
- Telah diterima uang sebanyak Rp. 3.500.000,00 (tiga juta lima ratus ribu
rupiah) untuk pembayaran satu unit laptop.
- Setiap orang wajib memberika pertolongan kepada seseorang yang
membutuhkan, sebagaimana telah di atur pada pasal 531 KUHP yang
berbunyi barang siapa menyaksikan sendiri ada orang dalam keadaan
bahaya maut, lalai memberikan pertolongan sedangkan pertolongan itu
dapat diberikannya dengan tidak akan menguatirkan, bahwa ia sendiri
atau orang lain akan kena bahaya dihukum kurungan selama-lamanya
tiga bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp.4.500,00 (empat ribu lima
ratus rupiah).

11. Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti huruf
Contoh kalimat:
- Untuk melakukan transaksi uang sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah) ke atas harus menunjukkan identitas diri dan mengisi formulir
resmi dari bank.
- Kantor Maju Jaya telah melampirkan tanda terima uang sebesar
Rp720.000,00(tujuh ratus dua puluh ribu rupiah).

12. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf.

Contoh kalimat:
- ketika menjelang Hari Raya Idul Fitri orang-orang membeli baju di mol
Jambudua yang berada di daerah Bogor.
1) Penjelasan : Kata ketika seharusnya huruf kapital karena di awal
kalimat.
Pembetulan : Ketika menjelang Hari Raya Idul Fitri orang-orang
membeli baju di mol Jambudua yang berada di daerah Bogor.
2) Penjelasan : Kata Jambudua seharusnya tidak bercetak miring
karena nama tempat.
Pembetulan : Ketika menjelang Hari Raya Idul Fitri orang-orang
membeli baju di mol Jambudua yang berada di daerah Bogor.
- Rina dan keluarganya pergi ke rumah neneknya di yang berada di kota
Salatiga, Jawa Tengah.

Kata sandang
1. Kata sandang yang menyatakan jumlah tunggal

 Sang
Contoh kalimat :
- Sang raja memberikan tahtanya kepada ahli waris. (meninggikan
martabat)
- Sang kodok sepertinya tidak mengorek lagi hari ini. (menyindir)
- Sang saka merah putih berkibar di langit Indonesia.

 Sri
Contoh kalimat :
- Sri Sultan Mahmud meninggalkan keraton untuk melihat rakyatnya.
- Sri baginda memerintahkan seluruh rakyatnya untuk datang ke acara
pernikahan anaknya.
-

 Hang
Contoh kalimat :
- Hang Tuah bertemu dengan Hang Bae untuk berunding.
- Hang jebat merupakan pahlawan pembela kebenaran orang-orang
Melayu.
Penjelasan : Kata jebat seharusnya huruf kapital diawal kata karena
nama orang.
Pembetulan : Hang Jebat merupakan pahlawan pembela kebenaran
orang-orang Melayu.

 Dang
Contoh kalimat :
- Dang Shinta dilamar oleh Hang Jebat.
- Sungguh elok paras Dang Siti sehingga membuat semua pria di
kampungnya memperebutkannya.

 Hyang
Contoh kalimat :
- Umat Hindu di Indonesia menyembah tuhan mereka, Hyang Widhi.
Penjelasan : Kata tuhan seharusnya huruf kapital diawal kata karena
merujuk ke Yang Maha Kuasa.
Pembetulan : Umat Hindu di Indonesia menyembah Tuhan mereka,
Hyang Widhi.

- Sang Hyang Widhi Wasa pasti akan menjawab semua doa kita, ucap
Mpu Pandita di akhir acara doa bersama Pura Jagatnatha.

 Yang
Contoh:
- Yang Maha Pengampun, Ampunilah semua dosa-dosaku dan orang
tuaku.
Penjelasan : Kata ampunilah seharusnya huruf kecil karena bukan
diawal kalimat.
Pembetulan : Yang Maha Pengampun, ampunilah semua dosa-
dosaku dan orang tuaku.
- Kejadian ini sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
- Serahkaan semua masalahmu kepada Yang Maha Adil.

2. Kata sandang yang menyatakan jumlah jamak/kelompok.

 Para
Contoh kalimat :
- Para dokter sedang mengoperasi seorang pasien kanker di ruang
operasi.
- Para manula yang terlantar di rawat oleh panti jompo.
- Para pembalap memacu sepedanya dengan cepat pada putaran
terakhir.

 Umat
Contoh kalimat :
- Umat Islam memiliki hari Raya Idull Fitri sebagai hari yang suci,
sedangkan Umat Kristen memiliki hari Natal.
- Umat Nabi Muhammad SAW di Indonesia memperingati Isra’ Miraj
dengan khusyuk.
- Untuk menghormati umat Hindu yang sedang menyepi, Umat Islam di
Bali mengumandangkan adzan tanpa pengeras suara.

 Kaum
Contoh kalimat :
- Kaum Soddom di Azab oleh Allah Swt karena perilakunya yang sangat
menyimpang.
- Kaum wanita pada jaman dahulu dipandang sebelah mata oleh kaum
laki-laki.
- Kaum menengah ke bawah tidak bisa merasakan apa yang dirasakan
oleh kaum kaya raya.

3. Kata sandang sebagai penunjuk kata ganti orang/kata benda yang bermakna
netral atau seimbang.

 Si
Contoh kalimat :
- Si Budi mengajak Sinta pergi ke sekolah bersama.
- Si gendut, Si manis, Si kurus, Si tampan
- Si kancil sangat pintar sehingga dia bisa menipu buaya.
 Yang
Contoh kalimat :
- Yang mengalami kecelakaan itu adalah tetangga dekatku.
- Aku tak melihat orang yang memanggil namaku dari belakang.
- Budi bertemu dengan orang yang telah ditunggu-tunggu olehnya.

Kata serapan

1. Bahasa Inggris
Contoh :
- (Application = aplikasi) : Aplikasi Line banyak digunakan orang untuk
berkomunikasi.
- (Aquarium = akuarium) : Rina sangat senang karena mendapat hadiah
akuarium dari ayahnya.
- (Bus = bis ) : Dino terlambat ke sekolah karena bis yang ku naiki mengalami
pecah ban.
- (Ballon = balon) : Banyak yang tertarik untuk mengikuti lomba joget balon
esok hari.

2. Bahasa Belanda
Contoh :
- (Akte = Akte): Untuk membuat passport dibutuhkan akte lahir.
- (Atleet = Atlet) : Susi Susanti adalah salah satu atlet bulu tangkis nasional.
- (Berichten = Berita) : Kasus pembunuhan Angeline menjadi berita paling
populer.
- (Chocolade = Coklat) Nina menyukai permen rasa coklat.

3. Bahasa Jawa Kuno


Contoh :
- (Garem = Garam) : Lila sedang memasukkan garam ke dalam masakannya.
- (Duraka = Durhaka) : Malin kundang dikutung oleh ibunya karena telah
durhaka kepada ibunya.
- (Phala = Pahala) : Rudi membantu orang lain agar ia mendapat pahala.

4. Bahasa Arab
Contoh :
- (Abadi = Abadi) : akhirat merupakan kehidupan yang abadi
- (Bakhil/Baligh = Baligh) : bagi wanita yang sudah baligh ditandai dengan
adanya menstruasi.
- (Halal = Halal) : bagi seorang muslim wajib memakan makanan yang halal.
- (Haram = Haram) : makan daging babi haram hukumnya bagi ajaran muslim

Anda mungkin juga menyukai