Anda di halaman 1dari 4

PERANCANGAN PRODUK

. Untuk membuat sebuah produk biasanya kita akan melewati


tahap-tahap sebagai berikut:

1. Market Research dan Feasibility Study Market Research


dilakukan untuk mengetahui selera pasar pada umumnya.

2. Brainstorming
Brainstorming, atau dalam bahasa Indonesia juga disebut sebagai curah
pendapat, adalah proses mengumpulkan ide-ide untuk mencari
solusi/jalan keluar dari masalah yang didiskusikan. Dari proses berdiskusi
ini akan didapatkan garis besar barang yang akan dibuat, cara kerja,
komponen yang akan dipakai, dan lain sebagainya.

3. Menentukan Tujuan dan Batasan Produk


Tujuan dan batasan diperlukan agar kita tidak berlebihan dalam
merancang produk tersebut yang akan berakibat mahalnya harga jual ke
konsumen.

4. Menggambar Produk
Dengan menggambarkan produk berdasarkan hubungan dimensi
komponen-komponen yang sudah ditentukan dalam tahap-2 di atas, kita
akan mendapatkan ilustrasi produk jadi. Produk bisa digambar dalam 2
dimensi atau 3 dimensi,

5. Review Produk
Produk review dilakukan untuk mengevaluasi apakah ada
kekurangan pada rancangan yang sudah dibuat desainnya sampai tahap
gambar ini.

6. Membuat Prototype/Sample
Sample barang yang akan diproduksi masal bisa dibuat dengan berbagai
cara.

7. Uji Coba
Sebelum dipasarkan tentu kita perlu menguji apakah barang yg
kita buat ini benar-benar handal atau tidak.

8. Poduksi Masal
Dalam produksi masal perlu adanya kontrol kualitas agar
konsumen tidak sampai menerima barang yang rusak.

9. Garansi
Garansi adalah layanan purna jual yang diberikan oleh perusahaan
yang membuat produk tersebut agar konsumen tenang jika sewaktu-
waktu ada kerusakan pada barang tersebut.

2. Suatu Product Perlu melakukan Perencanaan dan


pengendalian agar product tersebut sukses maupun disukai
dipasaranv Mampu menarik perhatian pasar, apabila sukses
dipasaran dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan .
atribut suksesnya suatu product dapat dilihat dari kualitas, harga
dan lain- lain yang ditawarkan kepada konsumen.

APQP (Advanced Product Quality Planning )


APQP adalah metode yang terstruktur untuk menetapkan dan
menentukan step-step yang diperlukan untuk menjamin produk yang
dihasilkan memuaskan CUSTOMER.

APQP dibuat berdasarkan :


1. Persyaratan atau Permintaan Customer ( Customer Requirements )
2. Rencana proses kerja pembuatan produk
3. Ruang Lingkup proses yang akan dilakukan
4. data pendukung lainnya sebagai masukan untuk proses analisis

Beberapa keuntungan dari Advanced product quality planning adalah :


Mengatur Sumber Daya dalam upaya memenuhi kepuasan Customer
(persyaratan customer)
Menghasilkan identifikasi awal terhadap kemungkinan perubahan
Menghindari adanya perubahan yang terlambat
Menyediakan produk yang berkualitas tepat waktu dan dengan cost
yang serendah mungkin.

PPAP adalah

QCPC Pengendalian mutu (quality control) menurut (Ishikawa, 1988)


adalah mengembangkan, mendesain, memproduksi dan memberikan
layanan produk bermutu yang paling ekonomis, paling berguna, dan
selalu memuaskan pelanggannya.
Melalui proses kontrol kualitas, kualitas produk tetap terjaga, dan cacat
manufaktur akan diperiksa dan disempurnakan.

Untuk mengevaluasi apakah sistem


manufacturing yang dibuat dapt menghasilkan
product sesuai dengan specifikasi product
Prelaunch Contol Plan lebih fokus untuk mengontrol
produk, dengan melakukan pengontrolan yang lebih
sering, evaluasi statistik, menigkatkan produk audit , dll.

Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) adalah pendekatan


sistematik yang menerapkan suatu metode pentabelan untuk membantu
proses pemikiran yang digunakan oleh engineers untuk mengidentifikasi
mode kegagalan potensial dan efeknya. FMEA merupakan teknik evaluasi
tingkat keandalan dari sebuah sistem untuk menentukan efek dari
kegagalan dari sistem tersebut.

Berikut ini adalah tujuan yang dapat dicapai oleh perusahaan dengan
penerapan FMEA:

Untuk mengidentifikasi mode kegagalan dan tingkat keparahan


efeknya

Untuk mengidentifikasi karakteristik kritis dan karakteristik


signifikan

Untuk mengurutkan pesanan desain potensial dan defisiensi proses

Untuk membantu fokus engineer dalam mengurangi perhatian


terhadap produk dan proses, dan membentu mencegah timbulnya
permasalahan.

Sebenarnya Voice of Customer adalah bagian dari teknik riset pasar


(market research) yang menyajikan laporan mengenai keinginan dan
kebutuhan pelanggan yang tertata dalam str Dengan menjalankan proses
Voice of Customer, tim atau organisasi akan mengetahui:
Harapan dan kebutuhan pelanggan sebagai masukan yang harus
dipertimbangan dengan serius dalam setiap pengambilan keputusan.

Data yang dibutuhkan untuk melakukan Quality Function


Development (QFD) metode yang digunakan untuk
mentransformasi user demand menjadi design quality.

Data yang diperlukan dalam merancang spesifikasi desain yang


mendetail.

Anda mungkin juga menyukai