a) Motto pejuang :
• Tiada kehidupan tanpa perjuangan.
• Tiada perjuangan tanpa pengorbanan.
• Tiada pengorbanan tanpa keihklasan.
• Tiada keikhlasan tanpa keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa.
b) Hayati dan amalkan nilai-nilai kejuangan bangsa, utamakan
kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi/golongan.
c) Ingat amanat penderitaan rakyat.
d) Jadilah pelaku penentu, pelopor, pionir pembangunan.
e) Berikanlah yang terbaik untuk rakyat, bangsa dan negara.
3. Visi Widya Mwat Yasa
a) Mahasiswa mampu menempatkan kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi, golongan, daerah,
suku/ras, agama dan kelompok.
b) Mahasiswa Mampu menempatkan dirinya sebagai insan perekat bangsa.
c) Mahasiswa mampu menerima keberagaman/pluralitas dan mampu saling percaya.
d) Mahasiswa mampu dan trampil belajar sehingga menjadi individu manusia yang cepat menguasai bidang
ilmunya.
e) Mahasiswa menjadi toleran, disiplin, kreatif, santun, dapat bekerja sama, bertanggung jawab, bermoral, dan
cinta tanah air.
f) Mahasiswa yang peduli lingkungan.
g) Mahasiswa mampu menyelesaikan konflik dalam dirinya serta mampu berpartisipasi dalam upaya
penyelesaian konflik dalam masyarakat, bangsa.
h) Mahasiswa tanggap dalam perubahan dan perkembangan / perubahan situasi.
i) Mahasiswa bangga menjadi bangsa Indonesia.dan mampu untuk membelanya.
j) Mahasiswa mau dan mampu mempertahankan kebersamaan, persatuan, ketertiban, kedisiplinan dan
keharmonisan.
4. Proses pembelajaran Widya Mwat Yasa mendukung pelaksanaan Pendidikan
Bela Negara, sebagaimana digambarkan dengan pola pikir sebagai berikut :
B. Jati Diri
Identitas berasal dari bahasa Inggris yaitu “identity” yang berarti ciri-ciri,
tanda- tanda atau jatidiri. Ciri-ciri yang dimaksud adalah sesuatu yang
menandai suatu benda atau orang. Contohnya, ciri-c.iri fisik dan ciri-ciri non
fisik seseorang.
Menurut Soemarno Soedarsono seorang widyaiswara/dosen Lemhanas
(2001) menyatakan bahwa identitas atau jatidiri adalah (a). Suatu ciri- ciri,
sikap dan perilaku seseorang yang membedakan dengan orang lain. (b).
Yang kemudian dapat disamakan dengan tanda diri atau bukti diri dari
orang tersebut
1. Unsur Unsur Jati Diri
Jatidiri bangsa Indonesia secara dinamis berubah dan berkembang seiring dengan
perubahan jaman dan situasi yang mengiringi perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
Berikut perkembangan dan perubahan jati diri Bangsa Indonesia sebagai berikut :
a) Masa kejayaan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit tumbuh jatidiri religus &
kesatuan.
b) Setelah kedatangan VOC 1612 dan masa penjajahan Belanda tumbuh jatidiri anti
penjajahan, rasa harga diri sebagai bangsa.
c) Masa kebangkitan nasional tertanam jatidiri nasionalisme dan patriotisme.
d) Masa generasi 1928 tumbuh menjadi jatidiri persatuan dan kesatuan.
e) Masa pendudukan Jepang tumbuh jatidiri disiplin, militansi dan merdeka atau
mati.
f) Masa proklamasi menjadi jatidiri Pancasila dan UUD 1945.
Kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi atau unsur yang ada.
Sebagai suatu proses berpikir kreatif atau proses brpikir divergen.
Suatu kemampuan manusia yang dapat membantu kemampuan yang lain.
Terdapat dua macam karakteristik kreativitas :
Novelly (baru)
Useful (ada gunanya)
c) Kejuangan
Kejuangan merupakan ketahanmalangan dalam menghadapi realita hidup. Semakin
tinggi ketahanmalangan seseorang semakin berpeluang untuk mencapai kesuksesan
dalam hidupnya.
Wawasan kejuangan harus menjadi perhatian kita, karena adanya beberapa hal,
diantaranya :
Kita bisa menikmati keadaan dan yang ada sekarang karena ada jiwa kejuangan dari
para pendahulu kiat, para pejuang dan para veteran.
Orang-orang besar (Bung Karno, Mohammad Hatta, Soedirman dan lain
sebagainya) dapat berhasil karena jiwa kejuangan yang tinggi.