SKOR TURUNAN
PRROBABILITAS
PREDIKSI
KORELASI
KURVA NORMAL
Kurva Normal merupakan model
teoritis sejenis frekwensi poligon
yang benar-benar simetris dan mulus.
85 850
SAMPLE SPACE
: KUMPULAN
DARI SEMUA
KEMUNGKINAN
HASIL SEMUA
PERCOBAAN
(EXPERIMENT)
EVENTS :
MERUPAKAN NILAI
KEMUNGKINAN PROBALITAS 0 –
DARI SUATU 1
TINDAKAN
PROBABILITAS
EXPERIMENT :
SUATU JIKA
TINDAKAN PROBABILITIAS
YANG 0 BERARTI
MENGHASILKAN TIDAK TERJADI
EVENT
JIKA
PROBABILITIAS
1 BERARTI
AKAN TERJADI
PENDEKATAN PERHITUNGAN
PROBABILITAS
𝑋
P(A) =
𝑁
○Probabilitas dua peristiwa, misalnya A dan B, yang independen satu sama lain dapat ditentukan
dengan formula:
○Probabilitas tiga peristiwa, misalnya A, B, dan C yang independen satu sama lain dapat
ditentukan dengan formula:
P(A B)
P(B/A)
P(A)
◦ Misalnya A dan B adalah dua peristiwa yang saling dependen.
Besarnya probabilitas terjadinya peristiwa A dengan syarat peristiwa
B terjadi terlebih dahulu adalah
P(A B)
P(A/B)
P(B)
Contoh:
Enam puluh lima persen karyawan perusahaan ABC membaca koran, 45% membaca
tabloid, dan 30% membaca keduanya. Berapa probabilitas terpilih seorang karyawan
yang membaca tabloid dengan syarat dia juga membaca koran?
Jawab:
Misalnya K adalah karyawan menbaca koran dan T adalah karyawan membaca tabloid.
P(K T) 30%
P(T/K) 0,4615
P(K) 65%
SKOR TURUNAN
Skor yang diperoleh dengan Contoh :
mengambil skor mentah dan Ekuivalen usia dan tingkat
kelas, peringkat persentil, dan
mengubahnya menjadi skor
skor standar.
yang lebih berguna untuk
beberapa jenis standar dasar.
EKUIVALEN DAN TINGKAT KELAS
Skor rata-rata pada tes aritmatika awal tahun untuk semua siswa
kelas delapan di negara bagian tertentu adalah 62 dari 100 yang
mungkin. Siswa yang mendapat skor 62 akan memiliki nilai yang
setara dengan 8,0 pada tingkat Tes terlepas dari penempatan nilai
p mereka yang sebenarnya.
PERINGKAT PERSENTIL
Peringkat persentil mengacu pada persentase skor individu pada
skor mentah yang diberikan. Peringkat persentil kadang-kadang
disebut sebagai persentil, Peringkat persentil mudah dihitung.
Rumus sederhana untuk mengonversi skor mentah ke peringkat
persentil (PR) adalah sebagai berikut:
80+2
PR = X 100
100
= 82
Peringkat persentil dari kedua siswa ini adalah 82.
SKOR STANDAR
2. Rata-rata produktivitas padi di Aceh tahun 2009 adalah 6 ton per ha, dengan simpangan
baku (s) 0,9 ton. Jika luas sawah di Aceh 100.000 ha dan produktivitas padi berdistribusi
normal (data tentatif), tentukan
Berapa luas sawah yang produktivitasnya lebih dari 8 ton ?
Jawab :
1. tung nilai z dari nilai x = 8 ton dengan rumus :
𝑥− ഥ𝑥 8 −6 2
Z= = = = 2,22
𝑆 0,9 0,9
2. Hitung luas di bawah kurva normal pada z = 2,22. Caranya buka Tabel Z dan lihat sel pada
perpotongan baris 2,20 dan kolom 0,02. Hasilnya adalah angka 0,98679 dan bila dijadikan
persen menjadi 98,679%. Angka ini menunjukkan bahwa luas di bawah kurva normal baku dari
titik 2,22 ke kiri kurva adalah sebesar 98,679%.
Karena luas seluruh di bawah kurva normal adalah 100%, maka luas dari titik 2,22 ke kanan kurva
adalah 100% – 98,679% = 1,321% (arsir warna hitam pada gambar). Oleh karena itu, luas sawah
yang produktivitasnya lebih dari 8 ton adalah 1,321%, yaitu (1,321/100) x 100.000 ha = 1321 ha.
Defenisi : Mengkaji hubungan 2 variabel atau lebih.
A.Korelasi Linear Sederhana
Mengkaji korelasi antara satu variabel X , satu
variabel Y.
KORELASI Korelasi yang terjadi antara dua pariabel dapat berupa:korelasi
positif,korelasi negatif,tidak ada korelasi dan korelasi
sempurna.
Analisis korelasi dapat dilakukan melalui beberapa cara yaitu
diagram pencar,kofesien korelasi serta segresi.
1. DIAGRAM PENCAR
2. KOEFISIEN KORELASI (r)
2 2 1 -3,8 14,44 -5 25 19
7 5 6 -0.8 0,64 0 0 0
10 3 6 -2,8 7,84 0 0 0
simpangan baku
108 110
kovarian 𝑆𝑥 =
15
= 2,68 𝑆𝑦 =
15
maka
𝑆𝑥𝑦 6,53
r= = = 0,898
𝑆𝑥 𝑆𝑦 2,68 𝑥 2,27
Menghitung
koefisien korelasi
dengan skor asli.
𝑵 σ 𝑿𝒀 −(σ 𝑿)(σ 𝒀)
r=
𝑵 σ 𝑿𝟐 − σ 𝑿 𝟐 𝑵 σ 𝒀𝟐 − σ 𝒀 𝟐
15×620− 87 90
r=
15×613 − 87 2 15×650 − 90 2
9300−7830
r=
9195−7569 9750−8100
𝑁 σ 𝑋𝑌 −(σ 𝑋)(σ 𝑌) 1461
r= r=
𝑁 σ 𝑋2− σ𝑋 2 𝑁 σ 𝑌2− σ𝑌 2 1626 1650
1461
r=
1637,96
r=0,891
Koefisien determinasi memberikan gambaran
berapa persen sumbangan variabel(X) terhadap
Koefisien variabel (Y)
penentu) 0≤ 𝑟 2 ≤ 1
r=0,897
KD= (0,897)2 × 100%
= 0,80 × 100 %
= 80%
Dengan demikian dapat dikatakan 80% variansi prestasi dapat dijelaskan oleh motivasi
belajar dan 20% sisanya dijelakan variabel lainnyadiluar motivasi belajar yang dinamakan
koefisien aliansi.
2. Korelasi Linear Berganda ( Hubungan yang terjadi
antara variabel terikat (Y) dengan dua atau lebih
variabel bebas (𝑿𝟏, 𝑿𝟐 ,…, 𝑿𝒏 )
Keeratan hubungan dapat dinyatakan dengan :
koefisien korelalasi Linear berganda.
Rumah Tangga
Y 3 5 6 7 4 6 9
𝑋1 4 8 9 10 7 7 11
𝑋2 5 3 2 3 2 4 5
3 5 4 9 25 16 15 12 20
5 8 3 25 64 9 40 15 24
6 9 2 36 81 4 54 12 18
7 10 3 49 100 9 70 21 30
4 7 2 16 49 4 28 8 14
6 7 4 36 49 16 42 24 28
9 11 5 81 121 25 99 45 55
𝑛 (σ 𝑋𝑌)−(σ 𝑋 σ 𝑌)
b=
𝑛 (σ 𝑋 2 )−(σ 𝑋 2 )
a=𝑌ത − 𝑏. 𝑋ത
Contoh
Hubungan antara variabel X dan Variabel Y
X 1 2 3 4 5 6
Y 6 4 3 5 4 2
Buatlah persamaan garis regresinya dan tentukan nilai duga Y, jika X -8.
Penyelesaian:
X Y 𝑿𝟐 𝒀𝟐 XY
1 6 1 36 6
2 4 4 25 8
3 3 9 9 9
4 5 16 25 20
5 4 25 16 20
6 2 36 4 12
21 24 91 106 75
𝒏 (σ 𝑿𝒀)−(σ 𝑿 σ 𝒀)
○b=
𝒏 (σ 𝑿𝟐 )−(σ 𝑿𝟐 )
𝟔 𝟕𝟓 −(𝟐𝟏)(𝟐𝟒)
=
𝟔 𝟗𝟏 −(𝟐𝟏)𝟐
−𝟓𝟒
=
𝟏𝟎𝟓
= -0,5
ഥ -b.𝑿
a= 𝒀 ഥ
𝟐𝟒 𝟐𝟏
= -(-0,5)
𝟔 𝟔
= 5,75
○
Maka Persamaannya garis regresinya:
Y’=5,75-0,5X
Jika Nilai X=8 maka
Y’=5,75-0,5(8)
=1,75
Bentuk umum persaman regresi linear berganda dapat dituliskan sebagai
berikut:
Y= a + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2 +𝑏3 𝑋3 + ⋯ + 𝑏𝑘 𝑋𝑘
Jika Y (variabel terikat) dihubungkan dengan 2 variabel bebas (𝑋1 𝑋2 )
maka pessamaan regresinyaadalah:
REGRESI Y=a + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2
Keterangan:
Y =Variabel terikat
LINEAR 𝑋1 𝑋2
a,𝑏1 , 𝑏2
= Variabel bebas
= Koefisien regresi linear berganda
BERGANDA a
𝑏1
=Nilai Y, apabila 𝑋1 = 𝑋2 = 0
=Besarnya kenaikan/turunan Y dalam satuan,jika
𝑋1 naik /turun satu satuan dan 𝑋2 konstan.
𝑏2 = Besarnya kenaikan/turunan Y dalam satuan,jika
𝑋2 naik /turun satu satuan dan 𝑋1 konstan.
+ atau− = arah hubungan Y dan𝑋1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑋2
Contoh
Berikut ini data mengenai indeks pasar, tingkat suku bunga, dan return saham sebuah
perusahaan di Bursa Efek Jakarta selama kurun waktu 1996 sampai 2000.
Tahun 𝑿𝟏 𝑿𝟐 Y
1996 24,48 16,69 -70,53
1997 1,42 16,28 -12,12
1998 -31,45 21,84 -31,03
1999 32,61 22,35 152,5
2000 -9,13 13,80 -59,4
Pertanyaan:
Buatlah persamaan regresi berganda dan tentukan nilai Y jika𝑋1=25 𝑑𝑎𝑛 𝑋2 = 24
○Nilai a, 𝑏1 𝑑𝑎𝑛 𝑏2 dapat ditentukan dengan rumus:
σ 𝑥2 2 σ 𝑥1 𝑦 −(σ 𝑥2 𝑦) σ 𝑥1 𝑥2
𝑏1 = σ 𝑥1 2 σ 𝑥2 2 − σ 𝑥1 𝑥2 )2
Penyelesaian:
Memakai metode kuadrat terkecil σ 𝑥1 2 σ 𝑥2 𝑦 −(σ 𝑥1 𝑦) σ 𝑥1 𝑥2
𝑏2 = σ 𝑥1 2 σ 𝑥2 2 − σ 𝑥1 𝑥2 )2
σ 𝑌−𝑏1 σ 𝑋1 −𝑏2 σ 𝑋1
A=
𝑛
𝑿𝟏 𝑿𝟐 Y 𝑿𝟏 𝟐 𝑿𝟐 𝟐 𝒀𝟐 𝑿𝟏 𝑿𝟐 𝑿𝟏 Y 𝑿𝟐 Y
24.48 16,69 -70,53 599,27 278,556 4974,48 408,57 -1726,57 -1177,15
1,42 16,28 -12,12 2,0164 265,038 146,894 23,1176 -17,2104 -197,314
-31,45 21,84 -31,03 989,103 476,986 962,861 -686,868 975,8935 -677,695
32,61 22,35 152,5 1063,41 499,523 23256,3 728,834 4973,025 3408,38
-9,13 13,8 -59,4 83,3569 190,44 3528,36 -125,994 542,322 -819,72
17,93 90,96 -20,58 2737,16 1710,54 32868,8 347,66 4747,46 536,5
○Di mana:
2 2 (σ 𝑋1 )2
𝑋1 = 𝑋1 −
𝑛
2 2 (σ 𝑋2 )2
𝑋2 = 𝑋2 −
𝑛
σ 2
( 𝑌)
𝑦2 = 𝑌2 −
𝑛
(σ 𝑋 )(σ 𝑌)
1
σ 𝑥1 y = σ 𝑥1 Y −
(σ 𝑋2𝑛)(σ 𝑌)
σ 𝑥2 y = σ 𝑥2 Y −
(σ𝑛𝑋1 )(σ 𝑋2 )
σ 𝑥1 𝑥2 = σ 𝑋1 𝑋2 −
𝑛
selanjutnya: 2
( σ 𝑋 1 )
𝑋1 2 = 𝑋1 2 −
𝑛
○ =2672,863
2 2 (σ 𝑋1 )2
𝑋1 = 𝑋1 −
𝑛
90,962
= 1710,54- 5
= 55,7956
(σ 𝑋1 )(σ 𝑋2 )
σ 𝑥1 𝑥2 = σ 𝑋1 𝑋2 −
𝑛
17,93 (90,960
=347,66- 5
= 21,4774
(σ 𝑋1 )(σ 𝑌)
σ 𝑥1 y = σ 𝑥1 Y −
𝑛
(17,93)(−20,58)
= 4747,46-
5
=4821,259
(σ 𝑋2 )(σ 𝑌)
σ 𝑥2 y = σ 𝑥2 Y −
𝑛
90,96 (−20,58)
=536,5- 5
=910,891
2 2
(σ 𝑌)2
𝑦 = 𝑌 −
𝑛
=32784,093
σ 𝑥2 2 σ 𝑥1 𝑦 −(σ 𝑥2 𝑦) σ 𝑥1 𝑥2
𝑏1 = σ 𝑥1 2 σ 𝑥2 2 − σ 𝑥1 𝑥2 )2
= 1,677
σ 𝑥1 2 σ 𝑥2 𝑦 −(σ 𝑥1 𝑦) σ 𝑥1 𝑥2
𝑏2 = σ 𝑥1 2 σ 𝑥2 2 − σ 𝑥1 𝑥2 )2
= 15,679
σ 𝑌−𝑏1 σ 𝑋1 −𝑏2 σ 𝑋1
a= 𝑛
THANK YOU