2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk
julukan.
Contoh: Andi Anugrah adalah orang yang baik
Makassar memiliki julukan sebagai Kota Daeng
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab
suci, Tuhan dan kata ganti untuk Tuhan.
Contoh: Islam memiliki kitab suci yang bernama Alquran.
Kristen memiki kitab suci yang bernama Alkitab.
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,
keturunan, keagamaan, profesi serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai
sebagai sapaan.
Contoh: Selamat malam, Pangeran.
Sesuai keinginanmu, Yang Mulia.
Selamat datang, Bos.
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat
yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang
tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Contoh: Bupati Gowa sedang berpidato.
7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa.
Negara Brasil adalah negara yang paling banyak memenangkan piala dunia sepak bola
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan harus
besar atau hari raya.
Contoh: Kantor teman ku libur pada hari Sabtu dan Minggu
BAHASA INDONESIA
A. Aturan Penulisan Huruf Kapital (PUEBI)
1. Dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Misalnya:
Aku sedang berjalan
Apakah dia baik-baik saja?
Kehidupan ini sangat berdinamika.
2. Dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang. Misalnya:
Hijrah Husain
Amir Hamzah
Dewi Sartika
3. Dipakai pada awal kalimat petikan langsung. Misalnya:
adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
“Mereka berhasil meraih medali emas,” katanya.
orang itu menasihati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!”
4. Dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci,
Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan, nama bangsa,
suku bangsa, dan bahasa. Misalnya:
agama Islam
agama Kristen
Alquran
Allah
Weda
Allah akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya
bangsa Indonesia
suku Batak
bahasa Bali
5. Dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,
keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, serta
huruf pertama singkatan nama gelar atau sapaan.
Sultan Hasanuddin
Nabi Ibrahim
Raden Ajeng Kartini
Doktor Mohammad Hatta.
Agung Permana, S.H.
M.Si = magister sains
M.Hum = magister humaniora
Prof. = profesor
Dg. =Daeng
Pdt. = Pendeta
Tn. = tuan
Ny. = Nyonya
6. Dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang
tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
Profesor Supomo
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
7. Dipakai sebagai huruf pertama unsur sapaan. Misalnya:
selamat datang, Yang Mulia.
mohon izin, Jenderal
terima kasih, Dokter.
selamat pagi, Kiai.
silakan duduk, Prof.
semoga berbahagia, Sultan
“Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak.”
“Silakan duduk, Dik!” kata orang itu.
“Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?”
siapa nama Anda?
8. Dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar
atau hari raya
tahun Hijriah
tarikh Masehi
bulan Agustus
hari Jumat
hari Lebaran
hari Galungan
9. Dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah, huruf
pertama nama geografi, dan huruf pertama semua kata (termask semua
unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, dan
dokumen, kecuali kata tugas (di, ke, dari, dan, yang, dan untuk)
Konferensi Asia Afrika
Perang Dunia II
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Jakarta
Asia Tenggara
Gunung Semeru
Kota Makassar
Kabupaten Soppeng
Sungai Musi
Gang Kelinci
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
BAHASA INDONESIA
Tanda baca merupakan unsur yang penting dalam bahasa tulis. Tanda baca dapat
membantu pembaca bisa memahami jalan pikiran sang penulisnya. Bisa dibayangkan
bertapa sulitnya kita dalam memahami suatu tulisan yang tidak dilengkapi dengan
tanda baca sama sekali.
Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti
pemerincian atau penjelasan. Misalnya: Mereka memerlukan perabot rumah tangga:
kursi, meja, dan lemari.
Berikut penggunaan tanda titik dua:
1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti
pemerincian atau penjelasan.
Contoh : Angga membeli komponen PC: processor, graphic card, harddisk, RAM,
motherboard, dan power supply unit.
Bila kita perhatikan contoh tersebut, tanda titik dua digunakan untuk memerinci atau
memberikan penjelasan pada suatu pernyataan lengkap.
2. Tanda titik dua tidak dipakai jika pemerincian atau penjelasan itu merupakan
pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Contoh : Angga membeli processor, graphic card, harddisk, RAM, motherboard, dan
power supply unit.
3. Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan
pelaku dalam percakapan.
Contoh:
4. Tanda titik dua dipakai diantara jilid atau nomor dan halaman.
5. Tanda titik dua dipakai diantara surah dan ayat dalam kitab suci.
Surah Yasin: 20
6. Tanda titik dua dipakai diantara judul dan anak judul suatu karangan.
Akuntansi Advance: Laporan Keuangan Konsolidasi
7. Tanda titik dua dipakai diantara nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka.
Contoh: Yogyakarta: MediaKom
BAHASA INDONESIA
1. Paragraf Deskripsi berasal dari verba to describe, yang artinya menguraikan,
memerikan, atau melukiskan. Paragraf deskripsi adalah paragraf yang bertujuan
memberikan kesan/impresi kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat,
dan peristiwa. Biasanya objek yang diceritakan berupa objek yang dapat di
bayangkan dan dirasakn oleh alat indra kita.
Contoh: Dia adalah pendekar yang gagah berani, memiliki tubuh tinggi nan
kekardengan rambut gimbalnya. Dapat dilihat dari sepatunya pria itu
adalah satrio totosembodo.
Contoh: Sarung ini terbuat dari kain yang bagus dan tidak panas ketika dipakai.
Perkenalkan sarung gajah terbang. Buruan beli, potongan setengah harga, senin
harga naik.
4. Paragraf argumentasi, yaitu sebuah tulisan yang isinya bertujuan membuktikan
kebenaran suatu pendapat dengan data atau fakta sebagai alasan pendukung.
Oleh karena itu, paragraf ini selalu memiliki satu ide atau pendapat utama yang
kemudian didukung dengan beberapa data atau bukti. Dengan kata lain, paragraf
argumentasi bertujuan agar pembaca setuju dengan argumen si penulis.
Ciri-ciri dari paragraf argumentasi adalah sebagai berikut:
5. Paragraf eksposisi adalah paragraf yang menyampaikan isi pendapat atau ide
pikiran yang dapat menambah pengetahuan dan wawasan setiap pembacanya.
Biasanya pada paragraf ini terdapat kalimat atau data yang aktual dan ilmiah
untuk menjadi refrensi. Ataupun biasanya di lengkapi dengan sebuah tabel atau
grafik data dukungan.
Ciri-ciri dari paragraf eksposisi:
BAHASA INDONESIA
Jenis Paragraf menurut letak kalimat utamanya
1. Paragraf deduktif adalah salah satu paragraf yang kalimat utamanya berada di
awal paragraf. Paragraf ini diawali dengan pernyataan yang bersifat umum dan
juga dilengkapi dengan penjelasan yang khusus yang berupa contoh, rincian
khusus, bukti-bukti dll. Sebab paragraf deduktif dikembangkan dari sebuah
pernyataan umum, maka pola kalimatnya adalah dari umum ke khusus.
Umum
Khusus
Khusus
Contoh: Pantai plengkung mempunyai pantai yang sangat indah dan juga ombak
besar yang sangat disukai para peselancar. Pantai ini juga mempunyai
gelombang yang besar dan indah sehingga sangat disukai para peselancar,
pantai ini seolah-olah menjadi surga bagi peselancar sebab ombaknya yang
cukup besar dengan ketinggian 2-6 m dan panjang gelombang 2 km yang susul
menyusul sejauh tujuh gelombang, dalam interval 5 menit bisa menghasilkan
pemandangan yang sangat indah.
2. Kalimat utama Paragraf induktif berada pada bagian akhir paragraf, paragraf ini
diawali dengan kalimat-kalimat penjelas yang berupa fakta, contoh, rincian
khusus maupun bukti-bukti yang kemudian disimpulkan ke dalam satu kalimat
pada akhir paragraf, paragraf induktif menggunkan dari pola khusus ke umum.
Khusus
Khusus
Umum
Contoh: Dikala tes semester telah berakhir, nilai seluruh murid dievaluasi.
Nyatanya, terdapat sebagian nilai siswa yang nilainya melebihi standar kelulusan,
ialah sebanyak 13 siswa. Sebaliknya 9 siswa memperoleh nilai standar kelulusan,
serta tidak terdapat siswa yang menemukan nilai di dasar rata- rata. Dengan
begitu, dapat dibilang kalau aktivitas pendidikan pada sekolah tersebut sukses.
terdiri dari dua kalimat utama atau kalimat umum yang terletak di awal dan
akhir paragraf.
4. Paragraf Ineratif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah
paragraf. Dalam sebuah paragraf ada kalimat penjelas/pendukung dan kalimat
utama. Nah, di paragraf ineratif, kalimat utama justru diletakkan di tengah
paragraf. Walaupun jarang penulis yang menggunakan pola ineratif, tetapi
kemunculan paragraf ini terkadang bisa membut tulisan menjadi kreatif.
Khusus
Umum
Khusus
Contoh: Menyepelekan kesehatan tubuh saat bekerja malam akan membuat
badan justru rentan terkena sakit saat melakukan pekerjaan. Oleh karena itu,
menjaga kesehatan bagi orang yang bekerja di malam hari sangatlah penting
dilakukan. Adapun hal-hal yang bisa dilakukan agar pekerja malam dapat
menjaga kesehatannya antara lain: mengkonsumsi makanan sehat, tidur sejenak
di waktu istirahat, dan berolahraga sebelum bekerja.
BAHASA INDONESIA
Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang memuat beberapa kalimat.
Kalimat merupakan gagasan yang dibangun oleh rangkaian konsep yang
terkandung dalam kata-kata. Kata-kata ini disusun menurut aturan tata kalimat
atau sintaksis (Septianingsih, 2015). Dalam satu paragraf terdapat satu kalimat
utama yang memuat ide pokok dan beberapa kalimat pendukung. Unsur
pembentuk suatu kalimat terdiri dari Subjek, Predikat, Objek, Pelengkap, dan
keterangan atau disingkat S+P+O/Pel+K.
Paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya terbagi menjadi 3 jenis, yakni:
Ide pokok atau gagasan utama adalah topik yang dibahas dalam suatu paragraf.
Ide pokok dari masing-masing paragraf diatas, yaitu:
a. Paragraf deduktif : KNKT mengungkap kondisi saat-saat terakhir Pesawat
Sriwijaya Air SJ 182 sebelum terjatuh
b. Paragraf induktif : Orang lansia rentan terserang berbagai penyakit
termasuk Covid-19
c. Paragraf campuran : pendidikan karakter merupakan pendidikan utama bagi
anak
BAHASA INDONESIA
1. Bilangan dalam teks yang dinyatakan dapat dinyatakan dengan
satu atau dua
kata ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti
dalam perincian.
Misalnya:
Mereka menonton drama itu sampai tiga kali.
Koleksi perpustakaan itu lebih dari satu juta buku.
Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak
setuju, dan 5 orang abstain.
2. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Misalnya:
Lima puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah
.
Tiga pemenang sayembara diundang ke Jakarta.
3. Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian
dengan huruf lebih luas mudah dibaca. Misalnya:
Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk mengembangkan usa
hanya.
Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar rupiah.
4. Angka yang dipakai untuk menyatakan ukuran panjang, berat,
luas, isi, dan waktu serta nilai uang. Misalnya:
0,5 sentimeter
5 kilogram
4 hektar
2 tahun 6 bulan 5 hari
Rp5.000,00
5. Angka dipakai untuk menomori alamat, sepert jalan, rumah,
apartemen, atau kamar. Misalnya:
Jalan Tanah Abang I No. 15
Jalan Tanah Abang I/15
Hotel Mahameru, Kamar 169
6. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
Misalnya:
Bab X, Pasal 5, halaman 252
Surah Yasin: 9
Markus 16: 15-16
7. Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.
dua belas (12)
tiga puluh (30)
lima ribu (5.000)
setengah atau seperdua (1/2)
seperenam belas (1/16)
satu persen (1%)
dua persepuluh (2/10)
8. Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.
abad XX
abad ke-20
abad kedua puluh
Perang Dunia II
Perang Dunia Ke-2
Perang Dunia Kedua
9. Penulisan angka yang mendapat akhiran –an dilakukan dengan
cara berikut. Misalnya:
lima lembar uang 1.000-an
tahun 1950-an
uang 5.000-an
10. Penulisan bilangan dengan angka dan huruf dilakukan sekaligus
dalam peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi. Misalnya:
Telah diterima uang sebanyak Rp2.950.000,00 (dua juta sembilan
ratus lima puluh ribu rupiah) untuk pembayaran satu unit televisi.
11. Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti
huruf dilakukan seperti berikut. Misalnya:
Saya memberikan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50
(sembilan ratus ribu lima ratus rupiah lima puluh sen).
12. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi dituli
s dengan huruf. Misalnya:
Kelapa dua
Raja ampat
Simpang Lima
BAHASA INDONESIA
A. Tanda Baca Titik
1. Dipakai pada akhir kalimat. Misalnya:
Ani sedang berlari.
Dia akan datang pada pertemuan itu.
2. Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau
daftar. Misalnya:
1. Patokan Umum
1.1 Isi karangan
1.2.1 Ilustrasi
Bahasa Indonesia
Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah bertanda
kurung dalam suatu perincian. Contoh:
1) lambang kebanggaan nasional
a) indentitas nasional
3. Dipakai untuk indikator jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu
atau jangka waktu. Misalnya:
pukul 01.35.20
00.00.30 jam (30 detik)
00.20.30 (20 menit, 30 detik)
4. Dipakai dalam penulisan daftar pustaka diantara nama penulis, tahun,
dan judul yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan
tempat terbit. Misalnya:
Moeliono, Anton M. 1989. Kembara Bahasa. Jakarta: Gramedia.
5. Dipakai untuk nomor bilangan atau kelipatannya yang menunjukkan
jumlah. Misalnya:
Indonesia memiliki lebih dari 13.000 pulau.
Penduduk kota itu lebih dari 7.000.000 orang
B. Penggunaan Tanda Baca Koma
1. Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerintahan atau
pembilangan. Misalnya:
Ia terlambat menyetor tugas. Oleh karena itu, ia dihukum oleh dosen.
Orang tuanya kurang mampu. Meskipun demikian, anak-anaknya berhasil
menjadi sarjana.
Saat ini penyebaran Covid-19 begitu cepat. Sehubungan dengan itu,
seluruh fasilitas umum ditutup.
4. Dipakai jika anak kalimat mendahului induk kalimat. Misalnya:
O, begitu?
Wah, bukan main!
Nak, kapan kamu pulang?
Siapa namamu, Dik?
6. Dipakai untuk petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Misalnya:
12,5 m
27.3 kg
Rp500,00
8. Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau aposisi
Di daerah kami, misalnya, masih banyak tambang yang belum diolah.
Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, harus mengikuti latihan
paduan suara.
Soekarno, Presiden RI, merupakan salah seorang Pendiri Gerakan
Nonblok.
9. Dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat
untuk menghindari salah baca / salah pengertian. Misalnya:
BAHASA INDONESIA
A. Kalimat Rumpang
Contoh:
Soal:
1. Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat bertanda nomor (1) adalah...
a. Memberi
b. Diberikan
c. Diberi
d. Memberikan
2. Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat bertanda nomor (2) adalah...
a. Pemaparan
b. Dipaparkan
c. Terpapar
d. Terpaparkan
3. Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat bertanda nomor (3) adalah...
a. lindungan
b. Dilindungi
c. Perlindungan
d. Melindungi
B. Penulisan Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah daftar rujukan seorang penulis dalam membuat atau
menyusun suatu karya. Unsur-unsurnya adalah nama pengarang, tahun
penerbitan bahan rujukan, judul rujukan (buku, artikel jurnal, majalah,
prosiding), tempat penerbitan, dan penerbit.
Disingkat: Na.Ta.Ju.Tem:Pe.
3. Judul: Judul buku ditulis italic atau miring, sedangkan jurnal dan
prosiding ditulis biasa
4. Tempat: Tempat atau kota penerbitan buku (pustaka yang berupa artikel
jurnal, hanya menuliskan nama jurnal dan volume, serta halaman
letakrujukan
Contoh:
Andi Firda menuliskan buku berjudul Kiat Meraih Prestasi pada tahun 2021. Buku
tersebut Ia tulis di Kota Makassar dan diterbitkan oleh CV. Karya Rakyat.
BAHASA INDONESIA
KALIMAT EFEKTIF
Syarat suatu kalimat dinyatakan efektif, yakni:
1. Struktur atau pola kalimat terdiri dari minimal subjek dan predikat. Secara keseluruhan pola
kalimat yaitu S+P+O/Pel+K
Sangat... Sekali...
B. Kalimat inti
Dapat juga disebut kalimat paling sederhana, terdiri atas minimal subjek dan predikat.
Berikut adalah ciri-cirinya:
1. Kalimat inti dapat berpola S+P atau S+P+O atau S+P+Pel
2. Tidak memiliki unsur keterangan
3. Berupa kalimat aktif
CONTOH: