Anda di halaman 1dari 13

TEKS EDITORIAL+

MATERI TPS
INDRA PRAYOGA
TEKS EDITORIAL

• Teks editorial merupakan salah satu rubric


yang ada di media massa cetak : Koran,
majalah, bulletin, dll.

• Editorial biasanya menjadi sebuah cara


untuk merespons suatu isu atau
permasalahan dan memberikan tawaran
solusi di akhir teks. Bahasa dalam teks ini
lugas.
PENGERTIAN TEKS EDITORIAL

• Teks editorial adalah artikel utama yang ditulis oleh seorang redaktur Koran yang
berisi pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa (berita) actual, fenomenal, dan
kontroversial (menimbulkan perbedaan pendapat).

• Teks editorial = tajuk rencana

• Teks ini dapat diasumsikan sebagai sikap institusi media massa terhadap peristiwa
yang dibahas.
FAKTA DALAM TEKS EDITORIAL

• Sudah teruji kebenarannya dan bersifat objektif


• Memiliki data yang akurat atau bukti sebagai pendukung kebenarannya
• Pernah dilihat oleh manusia serta telah dilakukan pengujian dan pemastian di depan
khalayak umum
Contoh kalimat fakta
 Pertamina menaikkan harga elpiji tabung 12 kg lebih dari 50%
 Akibatnya sampai di tingkat konsumen harganya menjadi Rp125.000,00 hingga
Rp130.000,00
 Bahkan di lokasi yang jauh dari pangkalan harganya mencapai Rp150.000,00 hingga
Rp200.000,00
OPINI DALAM TEKS EDITORIAL
• Belum teruji kebenarannya dan bersifat subjektif
• Tidak memiliki data pendukung atau bukti yang akurat
• Peristiwanya belum terjadi
• Masih bisa diperdebatkan
• Contoh kalimat Opini
 Pelaksanaan PSBB di Jakarta hendaknya dilakukan dengan penuh kreativitas (saran)
 Kami berharap pusat dan daerah mampu bersinergi dalam menekan angka positif (harapan)
 Langkah berani pemprov DKI untuk kembali menerapkan PSBB ketat patut kita apresiasi (penilaian)
 Kami menduga banyak tenga medis yang gugur karena stress dan kelelahan akibat terlalu banyak menangani
pasien (prediksi)
 Langkah pemerintah dalam menurunkan kasus corona di Indonesia masih setengah-setengah dan terkesan
tidak sungguh-sungguh (kritik)
STRUKTUR TEKS EDITORIAL

1. Pengenalan Isu
Bagian pembuka dalam teks editorial ini untuk mengenalkan isu atau permasalahan yang akan
dibahas pada bagian berikutnya. Disajikan dengan peristiwa actual, fenomenal, dan kontroversial
2. Pernyataan Pendapat/Argumentasi
Bagian ini berisi tanggapan redaksi tentang permasalahan atau isu yang sudah diperkenalkan
sebelumnya
3. Penegasan Ulang
Bagian ini berisi simpulan, saran, atau rekomendasi dari penulis.
KAIDAH BAHASA TEKS EDITORIAL

1. Kalimat retoris
2. Penggunaan Kosakata Populer
3. Penggunaan Kata Ganti Penunjuk : waktu, tempat, atau peristiwa
4. Banyak menggunakan konjungsi kausalitas (sebab-akibat)
Contoh : Sebab, karena, lantaran, oleh sebab itu, oleh karena itu dll.
PENGGUNAAN TANDA HUBUNG

1. Menandai bagian kata yang terpenggal pergantian baris : Ber-khianat.


2. Menyambung unsur kata ulang : ibu-ibu, sayur-mayur
3. Memperjelas hubungan bagian kata atau ungkapan cth : Berevolusi
4. Se-kapital cth : Se-Jawa Barat
5. Ke-angka: Ke-75
6. Kata atau Imbuhan dengan singkatan cth : ber-ktp, hari-H dll
7. Huruf dan angka ( S-1, D-3) (tidak jika angka tsb melambangkan jumlah huruf, P3K)
8. Kata ganti ku, mu, nya dengan singkatan. Cth : SIM-ku dll.
9. Imbuhan dengan bahasa asing/daerah. Men-download dll
PENULISAN KATA ULANG (REDUPLIKASI)
1. Kata Ulang Sebagian 4. Kata Ulang Semu
Daun Dedaunan Lumba-Lumba Kupu-Kupu
Pohon Pepohonan Alun-Alun Kura-Kura
Saji Sesaji 5. Kata Ulang Berimbuhan
2. Kata Ulang Utuh/Murni Tolong-menolong
Mobil-Mobil Bermain-main
Ibu-Ibu Catatan : Bentuk ulang gabungan kata ditulis
3. Kata Ulang Berubah Bunyi dengan mengulang unsur pertama.
Teka-Teki Sayur-Mayur Rak buku Rak-rak buku
Mondar-Mandir Lauk-Pauk Surat kabar Surat-surat kabar
MAKNA KATA ULANG
1. Makna Menyerupai / Mirip. Contoh: rumah-rumahan, anak-anakan, keibu-ibuan.
2. Makna Bermacam-macam. Contoh: buah-buahan, tumbuh-tumbuhan.
3. Makna Jamak. Contoh: anak-anak, buku-buku.
4. Makna Saling. Contoh: bersalam-salaman, tarik-menarik.
5. Makna Agak. Contoh: kemerah-merahan, kekuning-kuningan, kekanak-kanakan.
6. Makna Menguatkan. Contoh: hiruk-pikuk, sunyi-senyap.
7. Makna Berulang-ulang. Contoh: memanggil-manggil.
8. Makna Paling. Contoh: sekecil-kecilnya, selebar-lebarnya
9. Makna Dalam Keadaan. Contoh: hidup-hidup.
10. Makna Intensitas. Contoh: mondar-mandir, bolak-balik.
11. Makna Himpunan. Contoh: berhari-hari.
12. Makna Kolektif atau bilangan. Contoh: tiga-tiga
MENENTUKAN INTI KALIMAT

1. Penjelasan sederhana dari inti kalimat adalah kalimat yang didalamnya terdiri dari subjek (S) dan
predikat (P). Kalimat inti = Kalimat Sederhana/Kalimat Simpel
2. Jika Kalimat tersebut merupakan kalimat transitif maka kalimat intinya terdiri dari S⟷P⟷O. Ini
juga berlaku apabila kalimat merupakan kalimat intransitif maka kalimat intinya terdiri dari S⟷P
⟷Pel.
3. Sementara inti kalimat adalah kepingan dari elemen yang utama dan penting dalam sebuah kalimat
yang terdiri atas: Subjek (elemen penting), Predikat (elemen penting), Objek (elemen tambahan) dan
Pelengkap (elemen tambahan).
SYARAT INTI KALIMAT

a. Terdapat elemen dasar pada kalimat.


b. Memiliki alur seperti S⟷P⟷Pel, S-P⟷O dan S⟷P.
c. Elemen keterangan (K) tidak ada.
d. Memiliki sifat kalimat aktif.
e. Merupakan kalimat berita dan tidak merupakan kalimat perintah dan tanya.
f. Struktur elemen kalimatnya bukan frasa tetapi kata.
g. Kalimatnya berupa positif bukan kalimat negatif.
h. Bukan merupakan kalimat inversi, seperti (P-S).
CONTOH INTI KALIMAT

Para relawan yang berasal dari aneka macam organisasi yang tergabung dalam kerja sama Sehati di Gedung
Perjuangan Rantau Prapat, pada bulan Agustus 2016 kemudian
menyerahkan bantuan yang sudah terkumpul selama satu bulan sebelumnya

Inti Kalimat : Relawan Menyerahkan Bantuan (S-P-O)


Sekalipun udara dingin berembus, orang tetap berduyun-duyun membeli karcis pertunjukan drama
"Surapati“. Apa inti kalimatnya?

Anda mungkin juga menyukai