Anda di halaman 1dari 4

WORKSHEET BELAJAR TERBIMBING (WBT)

SMA TRIDAYA TUNAS BANGSA


Kantor Pusat : Jl. Encep Kartawiria No. 163, Citeureup, Kec. Cimahi Utara, Kota Cimahi,
Jawa Barat (40522). Tlp (022) 86002410
Web :www.sakolatridaya.com IG : @smpsmatridayatunasbangsa YouTube : Sekolah Tridaya Tunas Bangsa

Pelajaran : Bahasa Indonesia Waktu Pertemuan : Senin/10/10/2022


Materi Belajar : Teks Anekdot Jumlah Jam Pertemuan : 3 JP

Mengonstruksi Makna Tersirat Teks Anekdot


Nama : ………………………………………….
Kelas : ………………………………………….

TEKS

Surat Tukang Buah kepada Tukang Sayur


Wajahmu memang manggis sifatmu juga melon kolis
Tapi hatiku nanas karena cemburu Terasa sirsak napasku
Hatiku anggur lebur
Ini delima dalam hidupku Memang ini salakku
Jarang apel di malam minggu Aku ... mohon belimbing-mu
Kalo memang per-pisang-an ini yang terbaik untukmu Semangka kau bahagia dengan pria lain
Sawo nara
Dari: Durianto

Balasan dari Tukang sayur


Membalas kentang suratmu itu Brokoli-brokoli sudah kubilang
Jangan tiap dateng rambutmu selalu kucai Jagungmu tak pernah dicukur
Disuruh dateng malem minggu eh nongolnya hari labu
Ditambah kondisi keuanganmu makin hari makin pare Kalo mau nelpon aku aja mesti ke wortel
Terus terong aja
cintaku padamu sudah lama tomat Jangan kangkung aku lagi
aku mau hidup seledri Cabe dech.
Dari : Sayurati

Hal. 1  SMA Tridaya Tunas Bangsa


TUGAS

Sekarang, cobalah membaca cerita-cerita lucu berikut ini. Kemudian kenalilah mana yang
merupakan anekdot dan mana yang merupakan cerita lucu (humor)? Agar dapat lebih memahami isi
cerita dan menangkap makna yang disampaikan penulisnya, peragakanlah cerita lucu berikut ini di
depan kelas.

Tidak Terlalu Dalam


Tidak Terlalu Dalam Telah berulang kali Nasrudin mendatangi seorang hakim untuk mengurus suatu
perjanjian. Hakim di desanya selalu mengatakan tidak punya waktu untuk menandatangani perjanjian
itu. Keadaan ini selalu berulang sehingga Nasrudin menyimpulkan bahwa si hakim minta disogok.Tapi
kita tahu menyogok itu diharamkan. Maka Nasrudin memutuskan untuk melemparkan keputusan ke si
hakim sendiri. Nasrudin menyiapkan sebuah gentong. Gentong itu diisinya dengan tahi sapi hingga
hampir penuh. Kemudian di atasnya, Nasrudin mengoleskan mentega beberapa sentimeter tebalnya.
Gentong itu dibawanya ke hadapan Pak Hakim. Saat itu juga Pak Hakim langsung tidak sibuk, dan punya
waktu untuk membubuhi tanda tangan pada perjanjian Nasrudin. Nasrudin kemudian bertanya, “Tuan,
apakah pantas Tuan Hakim mengambil gentong mentega itu sebagai ganti tanda tangan Tuan?” Hakim
tersenyum lebar.“Ah, kau jangan terlalu dalam memikirkannya.” Ia mencuil sedikit mentega dan
mencicipinya. “Wah, enak benar mentega ini!” “Yah,” jawab Nasrudin, “Sesuai ucapan Tuan sendiri,
jangan terlalu dalam!” Dan berlalulah Nasrudin.

Modal Huruf Doang


Pada suatu hari ada seorang guru di sebuah sekolah dasar yang sedang bertanya kepada seorang
muridnya tentang hasil belajar menghafalkan huruf.
Pak guru bertanya pada Dani tentang sudah berapa huruf yang Dani hafal, kemudian Dani menjawab
bahwa ternyata dia hanya akan menghafalkan huruf C D E F G A B C.
Setelah mendengar jawaban dari Dani tersebut, pak guru pun bingung dan bertanya kembali
kepada Dani kenapa dia hanya mau menghafalkan tujuh huruf saja.
Lalu Dani menjawab dengan lantang bahwa dengan menghafal tujuh huruf tersebut saja Dani bisa jadi
pemusik yang hebat dan menghasilkan banyak uang. Mendengar jawaban tersebut, kemudian pak guru
hanya mengangguk-ngangguk saja dan berbicara “benar juga”

Hal. 2  SMA Tridaya Tunas Bangsa


Nangka Impor
Seorang teman diplomat yang baru ditempatkan di Belanda bercerita, Saya pernah makan siang di
sebuah restoran Indonesia sederhana di Amsterdam. Saya kaget, ternyata salah satu menunya ada
masakan gudeg Yogya.
Saya penasaran. Maka langsung saya pesan satu porsi.
Setelah saya ciicipi, percaya atau tidak, ternyata rasanya lebih enak daripada gudeg di Yogya yang asli!
Karena penasaran, maka saya bertanya:
“Mas, apa rahasianya kok gudeg di sini rasanya lebih enak dibandingkan dengan di tempat aslinya?”
“Oh, itu karena nangkanya, Mas. Di Yogya kan pakai nangka lokal.
Nah kalau kami di sini memakai nangka impor,” jawabnya. “Emang nangkanya impor dari mana?”
“Dari Yogya, Mas...”

Sampah Banjir
Suatu pagi di dalam kelas, ibu Guru menanyai murid-muridnya.
Ibu Guru: “Murid-murid, coba sebutkan salah satu problem pemerintah yang sering kalian temui dalam
berita.”
Handra: “Kalau itu mudah Bu, Semua orang juga sudah pada tahu bu.”
Ibu Guru: “Kalau begitu apa salah satu problem pemerintah itu Hendra?
Hendra: “Problemnya ya banjir itu bu”.
Ibu Guru: “Tepat sekali Hendra. Coba Hendra sebutkan daerah mana yang sering kebanjiran?”
Hendra: “Gedung DPR Bu!”
Ibu Guru: “Kok bisa Gedung DPR?”
Hendra: “Permasalahan banjir kan gara-gara terlalu banyak sampah yang duduk di Gedung DPR sana bu!”

TUGAS KELOMPOK

1. Berdasarkan keempat teks di atas, mana saja yang termasuk anekdot? Berikan alasannya!
2. Analisislah kritik dan sindiran pada teks anekdot di atas dengan mengisi table di bawah
ini!
Kata, Frasa, Kalimat Makna Idiomatis

3. Tentukanlah kritikan dan makna/pesan tersirat dari teks-teks anekdot yang kalian temukan pada teks di
atas

Hal. 3  SMA Tridaya Tunas Bangsa


TUGAS INDIVIDU

Hal. 4  SMA Tridaya Tunas Bangsa

Anda mungkin juga menyukai