Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

TEKS CERITA INSPIRATIF

Nama : ……………………………………

Kelas : ……………………………………

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON


DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 SURANENGGALA
SEKOLAH STANDAR NASIONAL
Jalan Sunan Gunung Jati Km. 10 Kec. Suranenggala Kab. Cirebon 45159 Telp.
0231 - 8228341
Baca dan Resapi Makna Cerita Tentang Pak Budiman

Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman. Sore itu ia
menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di
sebuah toko swalayan. Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas
plastik belanjaan.

Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita
pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. Wanita pengemis itu berkata
kepada istri Budiman, ”Beri kami sedekah, Bu!”

Istri Budiman membuka dompetnya, lalu ia menyodorkan selembar uang kertas


berjumlah 1000 rupiah. Wanita pengemis itu menerimanya. Tatkala tahu jumlahnya
tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke
mulutnya. Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi
ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya, seolah ia ingin berkata,
”Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami tambahan
sedekah untuk bisa membeli makanan!”

Mendapat isyarat pwngwmis wanita itu, Istri Budiman pun membalas isyarat dengan
gerak tangan terbuka tangannya seolah berkata, “Tidak… tidak, aku tidak akan
menambahkan sedekah untukmu!” Ironisnya meski tidak menambahkan sedekahnya
istri dan putrinya Budiman malah menuju ke gerobak gorengan untuk membeli
cemilan. Pada kesempatan yang sama, Budiman berjalan ke arah ATM centre guna
mengecek saldo rekeningnya. Saat iti memang tanggal gajian, Budiman ingin
mengecek saldo rekening dia.

Di depan ATM, ia memasukan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol saldo.
Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman
menyunggingnya senyum kecil dari mulutnya. Ya uang gajiannya sudah masuk ke
rekening Budiman. Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan dari ATM.
Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu
lembar uang berwarna merah juga, tetapi kali ini bernilai 10 ribu yang ditarik dari
dompet. Uang itu kemudian ia lipat kecil untuk diberikan kepada wanita pengemis
yang tadi meminta tambahan sedekah.

Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia.
Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan
kalimat-kalimat penuh kesungguhan: ”Alhamdulillah... Alhamdulillah...
Alhamdulillah... Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk
tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan
dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah. Rumah
tangga harmonis dan anak-anak yang saleh dan salehah. Semoga tuan dan keluarga
juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!”

Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan.


Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja.
Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman
terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu
berkata kepada putri kecilnya, ”Dik, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!”
Deggg...!!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi
sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus
kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari
menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana.

Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali
lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan
istrinya pun mengetahui itu. "Ada apa Pak?" Istrinya bertanya.

Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan: "Aku baru saja
menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!"

Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia
memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis. Namun Budiman kemudian
melanjutkan kalimatnya:

"Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap
hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan
aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa!

“Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian
hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek
saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat
dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan
tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.”

“Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia
kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang
pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur
yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun
sedikitpun aku tak berucap hamdalah."

Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir
air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama
ini kurang bersyukur sebagai hamba. Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang
kerap lalai atas segala nikmat-Mu.

Sumber: http://www.kisahinspirasi.com/2012/09/10-ribu-rupiah-membuat-anda-
mengerti.html
SMP Negeri 1 Suranenggala
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Tanggal : ………………………………….

LEMBAR KERJA

KD 3.11 Menyimpulkan isi ungkapan simpati, kepedulian, empati, atau perasaan


pribadi dari cerita inspiratif yang dibaca dan didengar.

Bacalah teks cerita inspiratif yang terdapat pada buk paket halaman 149 s.d
151 kemudian diskusikan dan jawablah pertanyaan berikut ini.
1. Kesan apa yang kamu dapatkan setelah membaca teks cerita inspiratif
tersebut?
2. Rasa empati (merasakan apa yang dirasakan orang lain) apa yang ada?
3. Pelajaran apa yang kamu dapatkan dari cerita tersebut?
4. Apa yang akan kamu jadikan pedoman hidup berdasarkan pelajaran yang
diambil dari cerita tersebut?

Jawaban:
SMP Negeri 1 Suranenggala
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Tanggal : ………………………………….

LEMBAR KERJA

KD 4.11 Mengumpulkan isi ungkapan simpati, kepedulian, empati atau perasaan


pribadi dalam bentuk cerita inspiratif yang dibaca dan didengar.
Soal : Baca kembali teks cerita inspiratif yang terdapat pada buku paket halaman 149
s.d 151 kemudian simpulkan isi teks tersebut.

Jawaban:
Garam Dan Telaga

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang
anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka
yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.
Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang
bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam,
dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam
gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar
Pak tua itu.
“Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.
Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga
di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan
akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.
Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu.
Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air,
mengusik ketenangan telaga itu. “Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah. Saat tamu
itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi, “Bagaimana rasanya?”.
“Segar.”, sahut tamunya.
“Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?”, tanya Pak Tua lagi.
“Tidak”, jawab si anak muda.
Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu
mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. “Anak muda,
dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak
kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.
“Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita
miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu
semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan
kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah
dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan
itu.”
Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. “Hatimu, adalah wadah itu.
Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya.
Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu
meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”
Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua,
si orang bijak itu, kembali menyimpan “segenggam garam”, untuk anak muda yang lain,
yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa.
Demikianlah, hatimu adalah wadah itu, perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu,
adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas,
buatlah seperti telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya
menjadi kesegaran dan kebahagiaan.

Sumber: http://www.kisahinspirasi.web.id/garam-dan-telaga/
SMP Negeri 1 Suranenggala
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Tanggal : ………………………………….

LEMBAR KERJA

KD 3.12 Menelaah Struktur, kebahasaan dan teks cerita

Petunjuk: Bacalah teks inspirasi yang berjudul “Garam dan Telaga” kemudian jawablah
soal berikut!
1. Telaah dan tuliskan struktur teks cerita inspirasi tersebut.
2. Telaah dan tuliskan ciri kebahasaan teks cerita inspirasi tersebut.

Jawaban:
SMP Negeri 1 Suranenggala
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Tanggal : ………………………………….

LEMBAR KERJA

KD 4.12 Mengungkapkan rasa simpati, empati, kepedulian dan perasaan pribadi dalam
bentuk cerita inspiratif dengan memerhatikan struktur cerita dan aspek
kebahasaan.
1. Buatlah sebuah teks cerita inspiratif yang berisi ungkapan simpati, empati, kepedulian
dan perasaan pribadi dengan memerhatikan struktur dan aspek kebahasaan.

Jawaban:

Anda mungkin juga menyukai