Anda di halaman 1dari 4

MODUL

STRUKTUR
KEBAHASAAN TEKS
CERITA INSPIRATIF

9
Guru Mapel
ITA DWI MAHARANI,S.Pd

0
Modul Pembelajaran SMP Al Irsyad
Banyuwangi
APengertian
Teks Cerita Inspiratif adalah bahan tertulis yang digunakan sebagai media untuk
mendapatkan ilham, ide, atau gagasan yang dapat menambah semangat dalam
mencapai tujuan yang diharapkan.

Teks cerita inspiratif merupakan jenis teks narasi yang menyajikan suatu inspirasi
keteladanan bagi orang banyak. Dan teks cerita inspiratif itu dapat menggugah
seseorang untuk berbuat baik. Cerita inspiratif ini sering disebut dengan cerita
keteladanan atau cerita penuh hikmah.

Berdasarkan definisi tadi, tujuan teks cerita inspiratif adalah untuk menambah dan


menggugah motivasi, semangat, dan rasa percaya diri seseorang sehingga dapat
menghadapi semua tantangan yang mungkin akan dihadapi dalam mencapai tujuan.

B. Struktur Teks Cerita Inspiratif


Struktur teks cerita inspiratif terdiri atas 4, yakni; orientasi, komplikasi, resolusi, dan
koda. berikut ini penjelasannya.

1. Orientasi
Berisi pengenalan peristiwa, tokoh, atau latar cerita.

2. Komplikasi
Berisi cerita tentang masalah yang dialami tokoh utama. Masalah dapat berupa konflik
batin dan konflik fisik dengan tokoh lainnya. Bisa juga dikatakan bahwa komplikasi itu
merupakan Insiden atau bagian yang menceritakan peristiwa atau kejadian yang dialami
tokoh.

Inilah Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Cerita


Inspiratif yang Tepat
3. Resolusi
Resolusi merupakan tahap penyelesaian masalah. Peristiwa atau masalah yang
dikembangkan pada bagaian rangkaian peristiwa dan komplikasi dikendurkan pada
tahap resolusi.

4. Koda
Koda adalah bagian akhir atau penutup dari sebuah cerita inspiratif . Dalam tahap ini
disampaikan kesimpulan dan pesan moral yang dapat diambil dari cerita tersebut.

C. Kaidah Kebahasaan

1
Modul Pembelajaran SMP Al Irsyad
Banyuwangi
Berikut ini dijelaskan beberapa macam kaidah kebahasaan teks cerita inspiratif.

1. Menggunakan kata-kata yang menggambarkan keadaan atau sifat tokohnya.


Misalnya cantik, pendek, besar, pintar, ramah, bingung, sedih, sombong, kecewa, dll.
2. Menggunaka kata ganti orang pertama dan ketiga. Misalnya: aku, saya, ia, dia,
mereka.
3. Menggunakan Dialog atau percakapan
4. Menggunakan ungkapan bernada saran. Seperti: hendaknya, baiknya, jangan.
5. Menggunakan kata kerja tindakan atau aksi, seperti belajar, menanam,
mengembara, memberi, menggapai, melompat, berjalan, menipu, mengusulkan,
membicarakan, dll.
6. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan sesuatu yang dipikirkan atau
dirasakan para tokohnya. Misalnya: membisu, mengeluh, mengerang, letih, lesu.
7. Berisi kalimat fakta. Merupakan hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan
kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi.

Inilah Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Inspiratif yang


Tepat

D. Contoh Teks Cerita Inspirasi dan Analisis


Strukturnya
Garam dan Telaga

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, Orientasi
datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. (berisi
Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak pengenalan
seperti orang yang tak bahagia. tokoh)

Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Komplikasi


Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu (menceritakan
mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil masalah yang
segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya dialami tokoh)
perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak
tua itu.
“Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah ke samping.

Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk
berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua
orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi
telaga yang tenang itu.

Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam


telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk
dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “Coba, ambil air dari

2
Modul Pembelajaran SMP Al Irsyad
Banyuwangi
telaga ini, dan minumlah. Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua
berkata lagi, “Bagaimana rasanya?”.

“Segar.”, sahut tamunya.

“Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?”, tanya Pak Tua lagi.

“Tidak”, jawab si anak muda.

Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia


lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu.
“Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya
segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu
adalah sama, dan memang akan tetap sama.

Inilah Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Cerita


Inspiratif yang Tepat
“Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah
yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita
meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi,
saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada
satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima
semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.”

Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. “Hatimu, adalah wadah itu.
Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu
menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas,
buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan
merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”

Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Resolusi
Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan “segenggam garam”, (berisi
untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa penyelesaian
keresahan jiwa. masalah)

Demikianlah, hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu.


Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan
Koda (berisi
jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu
pesan moral)
meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan
kebahagiaan.

3
Modul Pembelajaran SMP Al Irsyad
Banyuwangi

Anda mungkin juga menyukai