Anda di halaman 1dari 17

TEKS CERITA INSPIRATIF

KEDUA
KOMPETENSI DASAR

• 3.12 Menelaah struktur,


kebahasaan, dan isi teks
cerita inspiratif.
MATERI PEMBELAJARAN
• 1. Struktur Cerita Inspiratif
• A.Bagian orientasi, adalah tahap pengenalan atau
penyituasian biasanya berisi pengenalan tokoh, latar, dan
latar belakang cerita.
• B.Bagian rangkaian peristiwa, dimulai dari awal terjadinya
sebuah peristiwa sampai pada puncak masalah.
• C.Bagian komplikasi, merupakan tahap puncak dari
peristiwa-peristiwa yang dikembangkan pada tahap
rangkaian peristiwa sampai masalah tersebut di temukan
jalan keluarnya.
• D.Bagian resolusi, merupakan tahap
penyelesaian masalah. Peristiwa atau masalah
yang dikembangkan pada bagaian rangkaian
peristiwa dan komplikasi dikendurkan pada
tahap resolusi.
• E.Bagian koda, adalah bagian penutup dari
sebuah cerita inspiratif dan jenis teks narasi
lainnya. Dalam tahap ini disampaikan
kesimpulan dan pesan moral yang dapat
diambil dari cerita tersebut.
• CONTOH STRUKTUR CERITA INSPIRATIF
• Cerpen “ Garam dan Telaga”
• 1. Orientasi :
• Orientasi Bagian awal yang berisi pengenalan tokoh atau
penggambaran situasi. Pengenalan tersebut dapat berupa
tempat lahir, kondisi sosial, budaya, atau masa kecil tokoh
yang menjadi sorotan dalam teks cerita inspiratif
• Contoh :
• Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu
pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang
dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air
muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti
orang yang tak bahagia.
• 2. Rangkaian Peristiwa :
• Bagian yang menceritakan secara kronologis apa saja
yang dialami oleh tokoh. Peristiwa yang diceritakan
sebisa mungkin yang memiliki kaitan erat dengan
amanat dalam cerita inspiratif.
• Contoh :
• Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan
semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya
mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil
segenggam garam, dan meminta tamunya untuk
mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu
kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum
ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu.
3.Komplikasi
Terjadi permasalahan pada peristiwa yang diceritakan.
Masalah tersebut jadi konflik batin tokoh dalam teks
cerita inspiratif. Permasalahan ini pula yang nantinya
akan membawa cerita menjadi hal yang membuat
pembaca bersemangat dan termotivasi
Contoh :Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan
segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan
sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk
dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu.
“Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah. Saat
tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi,
“Bagaimana rasanya?”.
• 4. Resolusi Bagian yang merupakan tahap di mana
tokoh menetapkan jalan untuk menghadapi
masalahnya. Perjuangan yang telah dilakukan tokoh
dalam menghadapi permasalahan, dikemukakan
melalui tahap ini. Permasalahan pun perlahan hilang.
• Contoh :
• Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat.
“Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah
tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu
menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu
itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu
meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya
menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”
• 5. Koda Bagian akhir dalam teks cerita inspiratif.
Biasa ditutup dengan narasi tentang keadaan tokoh
atau situasi setelah terjadi resolusi. Pada beberapa
teks cerita inspiratif, penulis menyampaikan pesan
atau amanat pada bagian koda.
• Contoh :
• Demikianlah, hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu
adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu
menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu
itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang
mampu meredam setiap kepahitan itu dan
merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.
• 6. Unsur Cerita Inspirasi
• A.Tokoh dan penokohan
• B. Alur/ jalan cerita
• C. Setting/ latar cerita
• D. Point of View/ sudut pandang
• E. Tema Cerita
• F. Amanat atau pesan
KAIDAH KEBAHASAAN CERITA INSPIRATIF

1. Menggunakan kata keterangan yang menunjukkan


tempat, waktu, tujuan, dan cara. Keterangan tempat
berfungsi untuk menunjukkan lokasi atau wilayah pada
cerita. Contohnya di, ke, dari, pada dan sejenisnya.
2. Menggunakan Keterangan waktu berfungsi untuk
menyusun kejadian atau peristiwa secara kronologis.
Contohnya: abad lalu, kemarin, sekarang, lusa, besok, dan
sejenisnya.
3. Menggunakan Keterangan tujuan berfungsi untuk
menunjukkan informasi atau maksud. Contohnya untuk,
supaya, agar, dan sejenisnya.
• 4.Menggunakan Keterangan cara berfungsi
untuk menunjukkan langkah atau tahap.
contohnya dengan dan secara.
• 5. Menggunakan kata penghubung atau
konjungsi. Konjungsi , berperan penting untuk
menjadi jembatan antar kalimat dalam satu
kalimat majemuk. Konjungsi pertentangan,
contohnya tetapi, namu, walaupun, meskipun
dan sekalipun. Konjungsi konsekuensi,
contohnya dengan demikian atau maka.
Konjungsi akibat, contohnya akibatnya atau oleh
sebab itu.
• 6. Menggunakan kalimat majemuk .
• Terdapat dua jenis kalimat majemuk yang
digunakan dalam teks cerita inspiratif,
yaitu majemuk setara dan majemuk
bertingkat. Majemuk setara: Kalimat
majemuk setara disebut juga kalimat
majemuk koordinatif. Struktur kalimat di
dalamnya terdapat paling sedikit dua
kalimat dasar dan masing-masing dapat
berdiri sendiri sebagai kalimat tunggal.
• CONTOH KALIMAT MAJEMUK SETARA
• A.Ayah berangkat tadi pagi } Kal.Tunggal
• S P Ket. Waktu} Kal. Tunggal
• B. Kami bersiap ke sekolah } K.Tung.
• S P Ket. Tempat }
• Kalimat Tunggal adalah kalimat lengkap yang
hanya memiliki satu subyek dan satu predikat.
• C. Ayah berangkat tadi pagi dan kami bersiap
• S P K.Waktu Konj. S P
• ke sekolah
• K.Tempat } Kal. Majemuk Setara
• Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang
memiliki 2 atau lebih pola kalimat, karena
terdiri atas 2 buah subyek, dan 2 buah
predikat. Cirinya digabungkan dengan sebuah
konjungsi atau kata hubung ( dan)
• S= Subyek, P=Predikat, konj. = konjungsi
• D. Kalimat Majemuk bertingkat = yaitu kalimat
majemuk yang memiliki dua pola kalimat atau
lebih yang kedudukannya tidak setara, ada
bagian yang disebut inti kalimat dan bagian
yang disebut anak kalimat.
• Kalimat majemuk bertingkat: jenis
kalimat ini adalah kalimat yang
mengandung satu kalimat dasar yang
merupakan inti (utama) dan satu
atau beberapa kalimat dasar yang
berfungsi sebagai pengisi salah satu
unsur kalimat inti
• Contoh kalimat majemuk bertingkat :
• Adik pergi ke sekolah sangat pagi
• S P K.Temp. K.Waktu } K.Tunggal

• Adik pergi ke sekolah ketika orang-orang


• S P K.Temp. Konj. S
• masih sibuk di rumah
• P K.Temp.
• Pola Kalimat : S P K.Temp K.Waktu
• Konj. S P.K.Temp.

Anda mungkin juga menyukai