kebahasaan, dan isi teks cerita inspiratif. MATERI PEMBELAJARAN • 1. Struktur Cerita Inspiratif • A.Bagian orientasi, adalah tahap pengenalan atau penyituasian biasanya berisi pengenalan tokoh, latar, dan latar belakang cerita. • B.Bagian rangkaian peristiwa, dimulai dari awal terjadinya sebuah peristiwa sampai pada puncak masalah. • C.Bagian komplikasi, merupakan tahap puncak dari peristiwa-peristiwa yang dikembangkan pada tahap rangkaian peristiwa sampai masalah tersebut di temukan jalan keluarnya. • D.Bagian resolusi, merupakan tahap penyelesaian masalah. Peristiwa atau masalah yang dikembangkan pada bagaian rangkaian peristiwa dan komplikasi dikendurkan pada tahap resolusi. • E.Bagian koda, adalah bagian penutup dari sebuah cerita inspiratif dan jenis teks narasi lainnya. Dalam tahap ini disampaikan kesimpulan dan pesan moral yang dapat diambil dari cerita tersebut. • CONTOH STRUKTUR CERITA INSPIRATIF • Cerpen “ Garam dan Telaga” • 1. Orientasi : • Orientasi Bagian awal yang berisi pengenalan tokoh atau penggambaran situasi. Pengenalan tersebut dapat berupa tempat lahir, kondisi sosial, budaya, atau masa kecil tokoh yang menjadi sorotan dalam teks cerita inspiratif • Contoh : • Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. • 2. Rangkaian Peristiwa : • Bagian yang menceritakan secara kronologis apa saja yang dialami oleh tokoh. Peristiwa yang diceritakan sebisa mungkin yang memiliki kaitan erat dengan amanat dalam cerita inspiratif. • Contoh : • Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu. 3.Komplikasi Terjadi permasalahan pada peristiwa yang diceritakan. Masalah tersebut jadi konflik batin tokoh dalam teks cerita inspiratif. Permasalahan ini pula yang nantinya akan membawa cerita menjadi hal yang membuat pembaca bersemangat dan termotivasi Contoh :Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah. Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi, “Bagaimana rasanya?”. • 4. Resolusi Bagian yang merupakan tahap di mana tokoh menetapkan jalan untuk menghadapi masalahnya. Perjuangan yang telah dilakukan tokoh dalam menghadapi permasalahan, dikemukakan melalui tahap ini. Permasalahan pun perlahan hilang. • Contoh : • Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. “Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.” • 5. Koda Bagian akhir dalam teks cerita inspiratif. Biasa ditutup dengan narasi tentang keadaan tokoh atau situasi setelah terjadi resolusi. Pada beberapa teks cerita inspiratif, penulis menyampaikan pesan atau amanat pada bagian koda. • Contoh : • Demikianlah, hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan. • 6. Unsur Cerita Inspirasi • A.Tokoh dan penokohan • B. Alur/ jalan cerita • C. Setting/ latar cerita • D. Point of View/ sudut pandang • E. Tema Cerita • F. Amanat atau pesan KAIDAH KEBAHASAAN CERITA INSPIRATIF
1. Menggunakan kata keterangan yang menunjukkan
tempat, waktu, tujuan, dan cara. Keterangan tempat berfungsi untuk menunjukkan lokasi atau wilayah pada cerita. Contohnya di, ke, dari, pada dan sejenisnya. 2. Menggunakan Keterangan waktu berfungsi untuk menyusun kejadian atau peristiwa secara kronologis. Contohnya: abad lalu, kemarin, sekarang, lusa, besok, dan sejenisnya. 3. Menggunakan Keterangan tujuan berfungsi untuk menunjukkan informasi atau maksud. Contohnya untuk, supaya, agar, dan sejenisnya. • 4.Menggunakan Keterangan cara berfungsi untuk menunjukkan langkah atau tahap. contohnya dengan dan secara. • 5. Menggunakan kata penghubung atau konjungsi. Konjungsi , berperan penting untuk menjadi jembatan antar kalimat dalam satu kalimat majemuk. Konjungsi pertentangan, contohnya tetapi, namu, walaupun, meskipun dan sekalipun. Konjungsi konsekuensi, contohnya dengan demikian atau maka. Konjungsi akibat, contohnya akibatnya atau oleh sebab itu. • 6. Menggunakan kalimat majemuk . • Terdapat dua jenis kalimat majemuk yang digunakan dalam teks cerita inspiratif, yaitu majemuk setara dan majemuk bertingkat. Majemuk setara: Kalimat majemuk setara disebut juga kalimat majemuk koordinatif. Struktur kalimat di dalamnya terdapat paling sedikit dua kalimat dasar dan masing-masing dapat berdiri sendiri sebagai kalimat tunggal. • CONTOH KALIMAT MAJEMUK SETARA • A.Ayah berangkat tadi pagi } Kal.Tunggal • S P Ket. Waktu} Kal. Tunggal • B. Kami bersiap ke sekolah } K.Tung. • S P Ket. Tempat } • Kalimat Tunggal adalah kalimat lengkap yang hanya memiliki satu subyek dan satu predikat. • C. Ayah berangkat tadi pagi dan kami bersiap • S P K.Waktu Konj. S P • ke sekolah • K.Tempat } Kal. Majemuk Setara • Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang memiliki 2 atau lebih pola kalimat, karena terdiri atas 2 buah subyek, dan 2 buah predikat. Cirinya digabungkan dengan sebuah konjungsi atau kata hubung ( dan) • S= Subyek, P=Predikat, konj. = konjungsi • D. Kalimat Majemuk bertingkat = yaitu kalimat majemuk yang memiliki dua pola kalimat atau lebih yang kedudukannya tidak setara, ada bagian yang disebut inti kalimat dan bagian yang disebut anak kalimat. • Kalimat majemuk bertingkat: jenis kalimat ini adalah kalimat yang mengandung satu kalimat dasar yang merupakan inti (utama) dan satu atau beberapa kalimat dasar yang berfungsi sebagai pengisi salah satu unsur kalimat inti • Contoh kalimat majemuk bertingkat : • Adik pergi ke sekolah sangat pagi • S P K.Temp. K.Waktu } K.Tunggal
• Adik pergi ke sekolah ketika orang-orang
• S P K.Temp. Konj. S • masih sibuk di rumah • P K.Temp. • Pola Kalimat : S P K.Temp K.Waktu • Konj. S P.K.Temp.