Anda di halaman 1dari 18

PENDAHULUAN

• Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,


semoga hari ini dalam keadaan sehat semua,
Aamiin
TABIK PUN !
KOMPETENSI DASAR

• 3.4 Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi teks


inspiratif
Indikator Pencapaian Kompetensi
 Menganalisis struktur teks inspiratif
MATERI PEMBELAJARAN

• Sebelum kita belajar Struktur, mari kita ulang sedikit,


• Ciri Teks Inspiratif:

• 1.Memiliki Tema;

• Cerita inspiratif biasanya memiliki tema tertentu yang


dapat dikembangkan menjadi sebuah kisah yang menarik.
• 2.Memiliki Alur;

• Cerita inspiratif memiliki alur cerita tertentu hingga pembaca dapat


memahami cerita yang disajikan serta pesan yang terkandung di
dalamnya.

• 3.Bersifat Naratif;

• Teks inspiratif bersifat naratif karena menceritakan tentang


seseorang atau sesuatu yang dapat memberikan inspirasi bagi siapa
pun yang membaca kisah tersebut.
• 4.Memiliki Amanat;

• Cerita inspiratif memiliki amanat atau pesan yang hendak


disampaikan kepada pembacanya.

• 5.Kisah Hidup Tokoh;

• Cerita inspiratif umumnya menceritakan kisah hidup seorang tokoh


yang dapat menjadi suri tauladan bagi pembacanya. Tokoh dalam teks
cerita inspiratif dapat berupa tokoh yang ada dalam kehidupan nyata
atau rekaan.
STRUKTUR TEKS INSPIRATIF

• Sebuah kisah inspiratif yang baik tentunya disusun dari struktur yang
baik pula.

• Struktur Teks Cerita Inspiratif sebagai berikut:

• 1.Orientasi
• Pengantar cerita. Berisi pengenalan peristiwa,
tokoh, atau latar cerita.
• 2.Perumitan peristiwa
• Kisah tokoh dan peristiwa menuju ke
puncak cerita inspiratif. Berisi rangkaian
peristiwa dari awal sampai puncak
masalah
• 3.Komplikasi:
• Puncak (inti) cerita, tempat kisah yang
menjadi inspirasi. Berisi puncak peristiwa.
• 4.Resolusi:
• Peristiwa menyadarkan tokoh tentang
kebaikan. Berisi penyelesaian masalah.
•5.Koda:
• Penutup cerita, kesimpulan pesan
moral. Berisi simpulan dan pesan
moral.
TELAAH/ANALISIS CERITA INSPIRATIF
• Orientasi:

•Pada masa dahulu ada seorang anak laki-laki. Dia cerdas,


berbakat, dan tampan. Sayangnya, dia sangat egoistis dan mudah
marah, tidak ada yang mau menjadi temannya. Sering dia marah-
marah dan mengumbar kata-kata yang menyakitkan kepada orang-
orang di sekitarnya.

•(Memperkenalkan seorang anak laki-laki yang cerdas, berbakat,


dan tampan, tetapi mempunyai tempramen yang tidak baik)
• Perumita peristiwa:

• Orang tua anak itu sangat cemas dengan temperamen anaknya. Mereka
berpikir apa yang harus mereka lakukan. Suatu hari ayahnya mendapat suatu
ide. Dia memanggil anaknya dan memberi palu dan sekantong paku kepada
anaknya. Sang ayah berkata, “ Setiap kamu marah, ambil paku dan
tancapkan ke pagar tua depan rumah kita sekeras mungkin.”

• (Menyajikan rangkaian peristiwa yaitu kecemasan orang tua terhadap


tempramen anaknya kemudian memberikan tugas untuk menancapkan paku
setiap marah).
• Komplikasi:

• Pagar kayu itu ternyata sangat keras. Palu yang digunakan cukup berat. Karena anak laki-
laki itu begitu beringas, pada hari pertama saja dia sudah menancapkan 37 paku.

• Hari demi hari, minggu demi minggu, jummlah paku yang ditancapkan semakin lama
semakin berkurang. Setelah beberapa waktu, anak itu mulai paham bahwa menahan amarah
itu lebih mudah daripada menancapkan paku ke pagar.

• Suatu hari anak itu tidak lagi memerlukan palu dan paku. Dia telah belajar menahan
amarah dengan baik, lalu dia dating ke ayanya dan bercerita entang keberhasilannya
menahan amarah. “ Sekarang setiap saat, jika mampu menahan amarah dalam sehari, cabut
paku yang sudah tertancap di pagar.”

• (Terjadi konflik pada tokoh anak laki-laki untuk menancapkan paku setiap marah dan
mencabutnya Ketika menahan marah).
• Resolusi:

• Sekian waktu berlalu. Akhirnya sang anak bangga setelah semua paku
tercabut hilang semuanya. Saat dia datang ke ayahnya dan menceritakan
semuanya, dia menawarkan untuk merapikan dan merawat pagar. “ Kamu
sudah berhasil, Nak, tetapi coba perhatikan lubang bekas paku itu. Pagar
itu tidak akan bisa menjadi seperti semula, sudah cacat.

• ( Penyelesaian masalah yakni menyadarkan tokoh tentang betapa


pentingnya menahan amarah).
• Koda:

• Hal yang sama terjadi saat kamu menyakiti orang dengan ucapanmu.
Kata-kata meninggalkan bekas luka di hati sama halnya lubang bekas paku
di pagar. Ingat, kita harus memperlakukan setiap orang dengan saying dan
hormat, sebab meskipun telah memohon maaf dan dimaafkan, luka di hati
tidak akan pernah hilang.

• (Pesan moral bahwa semua perbuatan yang kita lakukan pasti ada
akibatnya. Walaupun sikap itu kita lakukan untuk membuat diri kita
senang, namun tetap akan berdampak).
Supaya lebih paham lagi, anak-anak;

•Cari cerita inspiratif lagi, kemudian


tentukan strukturnya ya anak-anak !
PENUTUP

• Demikian pelajaran hari ini,mari kita tutup


dengan mengucap hamdalah,
• Alhamdulillahi Robbal Alamin,
• Wasalamualaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh,
• Tabik Pun !

Anda mungkin juga menyukai