• 1.Memiliki Tema;
• 3.Bersifat Naratif;
• Sebuah kisah inspiratif yang baik tentunya disusun dari struktur yang
baik pula.
• 1.Orientasi
• Pengantar cerita. Berisi pengenalan peristiwa,
tokoh, atau latar cerita.
• 2.Perumitan peristiwa
• Kisah tokoh dan peristiwa menuju ke
puncak cerita inspiratif. Berisi rangkaian
peristiwa dari awal sampai puncak
masalah
• 3.Komplikasi:
• Puncak (inti) cerita, tempat kisah yang
menjadi inspirasi. Berisi puncak peristiwa.
• 4.Resolusi:
• Peristiwa menyadarkan tokoh tentang
kebaikan. Berisi penyelesaian masalah.
•5.Koda:
• Penutup cerita, kesimpulan pesan
moral. Berisi simpulan dan pesan
moral.
TELAAH/ANALISIS CERITA INSPIRATIF
• Orientasi:
• Orang tua anak itu sangat cemas dengan temperamen anaknya. Mereka
berpikir apa yang harus mereka lakukan. Suatu hari ayahnya mendapat suatu
ide. Dia memanggil anaknya dan memberi palu dan sekantong paku kepada
anaknya. Sang ayah berkata, “ Setiap kamu marah, ambil paku dan
tancapkan ke pagar tua depan rumah kita sekeras mungkin.”
• Pagar kayu itu ternyata sangat keras. Palu yang digunakan cukup berat. Karena anak laki-
laki itu begitu beringas, pada hari pertama saja dia sudah menancapkan 37 paku.
• Hari demi hari, minggu demi minggu, jummlah paku yang ditancapkan semakin lama
semakin berkurang. Setelah beberapa waktu, anak itu mulai paham bahwa menahan amarah
itu lebih mudah daripada menancapkan paku ke pagar.
• Suatu hari anak itu tidak lagi memerlukan palu dan paku. Dia telah belajar menahan
amarah dengan baik, lalu dia dating ke ayanya dan bercerita entang keberhasilannya
menahan amarah. “ Sekarang setiap saat, jika mampu menahan amarah dalam sehari, cabut
paku yang sudah tertancap di pagar.”
• (Terjadi konflik pada tokoh anak laki-laki untuk menancapkan paku setiap marah dan
mencabutnya Ketika menahan marah).
• Resolusi:
• Sekian waktu berlalu. Akhirnya sang anak bangga setelah semua paku
tercabut hilang semuanya. Saat dia datang ke ayahnya dan menceritakan
semuanya, dia menawarkan untuk merapikan dan merawat pagar. “ Kamu
sudah berhasil, Nak, tetapi coba perhatikan lubang bekas paku itu. Pagar
itu tidak akan bisa menjadi seperti semula, sudah cacat.
• Hal yang sama terjadi saat kamu menyakiti orang dengan ucapanmu.
Kata-kata meninggalkan bekas luka di hati sama halnya lubang bekas paku
di pagar. Ingat, kita harus memperlakukan setiap orang dengan saying dan
hormat, sebab meskipun telah memohon maaf dan dimaafkan, luka di hati
tidak akan pernah hilang.
• (Pesan moral bahwa semua perbuatan yang kita lakukan pasti ada
akibatnya. Walaupun sikap itu kita lakukan untuk membuat diri kita
senang, namun tetap akan berdampak).
Supaya lebih paham lagi, anak-anak;