PENDEKATAN KONTEKSTUAL
Dita Haryaningtias(1)
(1) Guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), ditha_tias@yahoo.com
(2) Dosen Pendidikan Fisika FKIP Unila
1
belajar berupa bukupun tidak dalam kegiatan yang disajikan.
dimanfaatkan oleh siswa. Pemberi bantuan berarti membantu
Kegiatan belajar siswa yang siswa dalam mempelajari materi
umumnya hanya mengandalkan buku pelajaran. Arahan berarti mengarah-
cetak sebagai media pembelajaran. Hal kan para siswa untuk mencapai tujuan
ini membuat siswa kadang merasa masing-masing. Petunjuk berarti
bosan dan kurang tertarik dalam memberi informasi tentang cara
pembelajaran fisika yang akhirnya belajar secara efisien dan efektif.
membuat siswa kurang paham akan Motivasi berarti menggerakan kegiat-
konsep pembelajaran yang diberikan an siswa dalam mengikuti kegiatan
oleh guru. Siswa juga mengalami pembelajaran. (Rusman, 2012: 210).
kesulitan dalam pelajaran fisika Selain Multimedia interaktif
khususnya materi gaya, hukum tutorial yang dapat menjadi solusi
newton dan pesawat sederhana. Hal keterbatasan media pembelajaran,
ini terlihat pada observasi lanjutan. diperlukan juga pendekatan yang
Untuk itu, diperlukan media pembela- tepat. Hal ini diperlukan untuk mem-
jaran yang dapat menarik perhatian berikan gambaran yang tersaji dalam
siswa serta memudahkan siswa dalam multimedia interaktif tutorial. Dalam
memahami pelajaran fisika. Media penelitian pengembangan ini peneliti
pembelajaran yang mampu menarik mencoba mengembangkan multimedia
perhatian siswa adalah media yang interaktif tutorial materi gaya, hukum
berbasis komputer. newton dan pesawat sederhana meng-
Multimedia interaktif tutorial gunakan pendekatan kontekstual. Pen-
dapat menjadi solusi keterbatasan dekatan kontekstual ini memberi
media pembelajaran sebagai sumber maksud bahwa materi yang disajikan
belajar bagi siswa. Multimedia Interak- dalam multimedia interaktif tutorial
tif tutorial merupakan format sajian dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari.
multimedia pembelajaran yang dalam Jadi konsep belajar yang membantu
penyampaiannya materinya dilakukan guru atau tutor dalam mengaitkan
secara tutorial, sebagaimana layaknya antara materi yang diajarkan dengan
tutorial yang dilakukan oleh guru atau situasi atau konteks dunia nyata siswa
instruktur. Informasi yang disajikan dan mendorong siswa untuk aktif
berisi teks, gambar, baik diam atau dalam belajar. Sajian Multimedia
bergerak dan grafik (Daryanto, 2010: interaktif tutorial dengan pendekatan
54). Tutorial didefinisikan sebagai kontekstual disesuaikan dengan
bimbingan pembelajaran dalam komponen pendekatan kontekstual.
bentuk pemberian arahan, bantuan, Komponen pendekatan kontekstual
petunjuk, dan motivasi agar para siswa menurut Muslich (2007: 41-49)
belajar secara efesien dan efektif. diantaranya konstruktivisme, mene-
Bimbingan berarti menuntun siswa mukan, bertanya, masyarakat belajar,
2
refleksi, pemodelan dan authentik validasi ahli, 7) melakukan uji coba dan
assesment. Multimedia interaktif revisi, 8) produk akhir.
tutorial dengan pendekatan kontek- Subjek penelitian ini adalah para
stual dapat membuat siswa belajar ahli yang menguji kevalidan multimeda
mandiri dan membuat siswa belajar interaktif tutorial dengan meng-
lebih bermakna, karena keterkaitan gunakan pendekatan kontekstual yang
siswa dapat menghubungkan antara terdiri atas ahli desain, ahli materi, ahli
materi yang dengan kehidupan sehari- kesesuaian pendekatan kontekstual, 2
hari siswa. Tanpa bimbingan oleh guru siswa kelas VIII sebagai pengguna
atau tutor diharapkan siswa dapat untuk melihat kesesuaian media yang
memahami konsep yang diberikan dikembangkan, dan satu kelas sampel
dengan menggunakan multimedia secara acak terhadap siswa kelas VIII
interaktif tutorial, dan dengan SMP Negeri 12 Bandar Lampung
menggunakan pendekatan kontekstual sebagai pengguna untuk melihat
siswa dapat mengalami proses tingkat kemenarikan, kemanfaatan dan
pembelajaran melalui penalaran atau kemudahan serta keefektifan multi-
pengetahuan awal siswa sehingga media interaktif tutorial materi gaya,
siswa dapat memperoleh pengetahuan hukum newton dan pesawat seder-
baru siswa. Oleh karena itu, peran hana dengan menggunakan pendeka-
pendekatan kontekstual sangat tan kontekstual.
penting dalam proses pembelajaran. Penelitian pengembangan ini
Berdasarkan uraian di atas penulis menggunakan dua metode pengum-
mengembangkan multimedia interaktif pulan data yaitu 1) metode angket dan
tutorial materi gaya, hukum newton observasi. 2) metode tes khusus.
dan pesawat sederhana dengan Metode angket digunakan untuk
menggunakan pendekatan konteks- mengukur indikator program yang
tual. berkenaan dengan kriteria pendidikan,
tampilan program, dan kualitas teknis.
METODE PENELITIAN Intrumen meliputi dua tahap yaitu
angket uji ahli dan angket respon
Motode penelitian ini diadaptasi
pengguna. Instrumen angket uji ahli
dari model pengembangan media
digunakan untuk menilai dan
pendidikan menurut Sadiman dkk
mengumpulkan data tentang kelaya-
(2011: 99-187) dengan prosedur
kan produk berdasarkan sesuai atau
meliputi: 1) analisis kebutuhan, 2)
tidaknya produk yang dihasilkan
merumuskan tujuan pembelajaran, 3)
sebagai sumber belajar dan media
merumuskan butir-butir materi, 4)
pembelajaran. Sedangkan angket
perumusan alat ukur keberhasilan, 5)
respon pengguna dilakukan melalui uji
menyusun naskah, 6) melakukan
satu lawan satu dan uji lapangan. Uji
satu lawan satu untuk melihat respon
3
peguna terhadap produk yang telah newton dan pesawat sederhana
dibuat. Sedangkan uji lapangan digu- dengan menggunakan pendekatan
nakan untuk mengumpulkan data kontekstual yang layak dan efektif.
tingkat kemenarikan, kemudahan, dan Multimedia interaktif tutorial ini terdiri
kemanfaatan produk. atas teks, animasi, simulasi, gambar
Metode tes khusus digunakan dan suara. Adapun hasil setiap
untuk mengetahui tingkat efektifitas tahapan prosedur pengembangan
ketergunaan produk yang dihasilkan yang dilakukan sebagai berikut:
sebagai media pembelajaran. Pada
1. Analisis Kebutuhan. Analisis
tahap ini, produk digunakan sebagai
kebutuhan dalam penelitian pengem-
sumber belajar, pengguna (siswa)
bangan ini berupa kegiatan untuk
diambil berdasarkan teknik acak atas
mengumpulkan informasi tentang
dasar kesetaraan subjek penelitian
kebutuhan berdasarkan kondisi faktual
untuk memenuhi kebutuhan berdasar-
dan kondisi ideal suatu sekolah.
kan analisis kebutuhan dan mengguna-
Analisis ini dilakukan dengan cara
kan desain penelitian One-Shot Case
obsevasi langsung berupa deskripsi
Study. Tes khusus ini dilakukan oleh
sarana dan prasarana sekolah, dan
satu kelas sampel siswa kelas VIII SMP
observasi tidak langsung berupa
Negeri 12 Bandar Lampung, pada
wawancara terhadap guru dan siswa,
tahap ini siswa menggunakan multi-
dan menggunakan instrumen angket.
media interaktif tutorial sebagai
Hasil observasi sarana dan prasarana
sumber sekaligus media pembelajar-
sekolah menunjukkan sekolah memiliki
an, kemudian siswa diberi soal post-
sarana dan prasarana yang lengkap.
test. Hasil post-test dianalisis keter-
wawancara dilakukan dengan 1
capaian tujuan pembelajaran sesuai
guru dan 1 siswa kelas IX. Hasil wawan-
dengan nilai KKM yang harus
cara diperoleh fakta bahwa, guru
terpenuhi. Jika 75 % siswa tuntas KKM,
membutuhkan multimedia interaktif
maka produk hasil pengembangan
tutorial sebagai alternatif sumber
efektif digunakan sebagai sumber
belajar bagi siswa, dan berdasarkan
belajar.
ungkapan siswa yang telah menempuh
HASIL PENGEMBANGAN DAN materi tersebut, siswa kesulitan saat
PEMBAHASAN mempelajari materi gaya, hukum
newton dan pesawat sederhana.
Hasil Pengembangan pesawat sederhana.
Selanjutnya menganalisis kebu-
Hasil dari penelitian pengem-
tuhan siswa kelas VIII. Hasil Hasil
bangan yang dilakukan di SMP Negeri
rekapitulasi angket tersebut menya-
12 Bandar Lampung adalah multimedia
takan bahwa 70% siswa dari 27
interaktif tutorial materi gaya, hukum
responden kelas VIII SMP Negeri 12
4
Bandar Lampung membutuhkan yang dikenai gaya, (2) membedakan
multimedia interaktif tutorial materi gaya sentuh dan tak sentuh, (3)
gaya, hukum newton dan pesawat menghitung resultan gaya segaris yang
sederhana. Banyak hal yang menjadi searah dan berlawanan arah, (4)
alasan. Dari hasil angket yang diper- menunjukkan beberapa contoh adanya
oleh salah satu penyebab utamanya gaya gesekan yang menguntungkan
adalah keterbatasan sumber belajar dan gaya gesekan yang merugikan, (5)
belajar mandiri siswa (41%), ketidak- membandingkan berat dan massa
tertarikan siswa mengikuti pelajaran suatu benda, (6) menentukan penera-
fisika (37%), hal tersebut dikarenakan pan hukum I newton dalam kehidupan
siswa merasa bosan mengikuti sehari-hari, (7) menentukan penera-
pelajaran fisika (41%). Ketertarikan pan hukum II newton dalam kehidupan
siswa akan kegunaan komputer sehari-hari, (8) menentukan penera-
sebagai media pelajaran dapat pan hukum III newton dalam kehidu-
menjadi solusi masalah yang ada. pan sehari-hari. (9) menjelaskan pe-
Pengembangan multimedia inte- ngertian pesawat sederhana dan jenis-
raktif tutorial telah dikembangkan jenis pesawat sederhana, (10) menen-
menggunakan pendekatan konteks- tukan beberapa penggunaan pesawat
tual. Hal ini dimaksud memberikan sederhana yang sering dijumpai dalam
gambaran bahwa materi yang disajikan kehiduapan sehari hari. (11) menyele-
dalam multimedia interaktif tutorial saikan masalah secara kuantitatif
dikaitkan dengan situasi atau konteks sederhana yang berhubungan dengan
dunia nyata siswa dan mendorong pesawat sederhana.
siswa untuk aktif belajar.
3. Rumusan Butir Materi. Materi
2. Rumusan Tujuan Pembelaja- yang disusun dalam modul multimedia
ran. Tujuan pembelajaran yang interaktif tutorial adalah materi gaya,
dirumuskan berdasarkan dari indikator hukum newton dan pesawat sederhaa.
yang menggambarkan dengan jelas Butir-butir materi meliputi: gaya, gaya
apa yang harus dicapai, apa yang harus sentuh dan tak sentuh, resultan gaya,
dilakukan untuk mencapai tujuan gaya gesek, gaya berat, Hukum I New-
tersebut, diharapkannya setelah siswa ton, Hukum II Newton dan Hukum III
mengikuti tayangan movie flash yang Newton. Sedangkan sub materi
terdapat pada multimedia interaktif pesawat sederhana yang disajikan
tutorial. Siswa mampu merealisasikan dalam multimedia interaktif tutorial
indikator yang telah dirumuskan. adalah pesawat sederhana, tuas atau
Indikator pembelajaran yang harus pengungkit, katrol dan bidang miring.
dicapai diantaranya: (1) mendeskripsi-
kan pengertian gaya, jenis-jenis gaya 4. Alat Ukur Keberhasilan. Penyu-
dan pengaruhnya pada suatu benda sunan alat ukur keberhasilan berupa
5
intrumen evaluasi seperti tugas dan tasi disesuaikan kebutuhan dan
tes. Tes yang dibuat berdasarkan kisi- ketersediaan untuk setiap uraian
kisi indikator, bentuk soal berupa materi.
pilihan jamak, dan teknik penilaian
6. Hasil Validasi Ahli. Validasi ahli
berupa tes tertulis yang dibagikan
dilakukan oleh 3 orang ahli. Ahli
kepada siswa.
desain, ahli materi, dan ahli kesesuaian
5. Naskah/Draft Media. Naskah pendekatan kontekstual. Hasil validasi
media ini disusun sesuai dengan ahli materi, isi soal, dan desain media
perumusan pada tinjauan pustaka. pembelajaran secara berturut-turut
Multimedia interaktif tutorial terdiri dapat dilihat pada Tabel 1, 2, dan 3 di
atas teks, animasi, simulasi, suara dan bawah ini.
evaluasi. Kelengkapan multi represen-
1. Kesesuaian font Bedakan warna sub judul dengan is Warna sub judul sudah
(ukuran, warna, teks. dibedakan.
dan jenis) yang Gunakan warna Font yang kontras Warna font sudah diganti,
digunakan dalam denga background sehingga dapat sehingga terlihat lebih
Multimedia meningkatkan keterbacaan kontras.
Interaktif Tutorial pengguna.
6
No ASPEK REKOMENDASI PERBAIKAN HASIL PERBAIKAN
PENILAIAN
1. Ketepatan Penggambaran vektor gaya disesuaikan, Penggambaran vektor sudah
Materi jangan terlalu besar (harus proporsional) diperbaiki
Panjang vektor mewakilkan besar gaya, Panjang vektor sudah
maka perbandingan panjangnya harus diperbaiki
pas/sesuai
Dengan besarnya.
Coba perbaiki vektor pada animasi
Perbaiki Contoh soal pada gaya berat Contoh soal sudah
diperbaiki
Pada animasi Hukum I newton , diberi Animasi dudah diperbaiki
tangan menarik kertas agar lebih terlihat sehingga terlihat
kontekstualNya kontekstual
Perbaiki keterangan gambar lk dan lb, Keterangan gambar sudah
gunakan aturan penulisan vektor, pangkal diperbaiki
dan ujungnya berbeda
Buat simulasi dengan panjang lengan yang Simulasi sudah dibuat
berbeda.
2. Keakuratan Perbaiki penggambaran vektor gaya dan Penggambaaran vektor gaya
materi beberapa penggambaran sehingga terlihat dan beberapa
kontekstualnya. penggambaran telah
diperbaiki
3. Pendukung Beberapa ilustrasi kurang jelas seperti Ilustrasi sudah diperjelas.
penyajian menarik kertas, menggilingkan bola, dan
materi pemberian simpangan pegas
7
Berdasarkan Tabel 3 dapat siswa. Dalam pembelajaran, siswa
diketahui bahwa kesesuaian pendeka- dibentuk kelompok yang terdiri atas 3
tan kontekstual dalam sajian orang. Masing-masing kelompok difasi-
multimedia interaktif tutorial perlu litasi 1 komputer sebagai sarana untuk
adanya perbaikan. Hal ini dilakukan mempelajari materi tersebut dengan
sebagai penyempurnaan komponen menggunakan multimedia interaktif
pendekatan kontekstual yang tersaji tutorial dengan pendekatan konteks-
dalam multimedia interaktif tutorial. tual. Saat menggunakan multimedia
Validasi ahli materi dan uji interaktif tutorial, siswa dengan bebas
kesesuaian pendekatan kontekstual belajar dalam kelompok maupun antar
dilakukan oleh dosen P.MIPA kelompok, sehingga dapat tercipta
Universitas Lampung, dan uji desain kegiatan bertanya dan masyarakat
dilakukan oleh dosen teknologi belajar (Learning Community). Siswa
pendidikan. Setelah dilakukan revisi juga melakukan kegiatan pemodelan
produk siap untuk uji coba lapangan. yang dapat dilakukan di lingkungan
nyata siswa. Pemodelan yang
7. Uji Coba dan Revisi. Uji coba ini
dimaksud siswa dapat mengoperasikan
melalui dua tahap, yaitu: uji satu lawan
multimedia interaktif tutorial ber-
satu dan uji lapangan. Tahap uji satu
dasarkan petunjuk penggunaan, siswa
lawan satu dilakukan pada dua siswa
dapat mendemontrasikan kegiatan
kelas VIII dan untuk uji lapangan
yang tersaji dalam multimedia
dilakukan pada 31 siswa kelas VIIIC.
interaktif tutorial. Hal ini dilakukan
Pada tahap uji satu lawan satu
agar siswa dapat aktif belajar, dan
digunakan untuk melihat kesesuaian
cepat memahami pelajaran, sehingga
produk yang dibuat. Pada tahap ini di-
terpenuhinya komponen pendekatan
peroleh informasi masih terdapat
kontekstual yang tersaji dalam multi-
kesalahan dalam penulisan. Selain itu,
media interaktif tutorial. Setelah
siswa juga menyatakan bahwa multi-
pembelajaran, siswa diberikan angket
media yang dikembangkan sudah
yang berisikan respon terhadap
menarik, mudah digunakan, bahasa
kemenarikan, kemudahan, dan keman-
yang digunakan mudah dimengerti,
faatan multimedian interaktif tutorial.
dan membantu siswa mempelajari
Hasil uji lapangana dikonversi ke
materi gaya, hukum newton dan
pernyataan kulitatif diperoleh bawah
pesawat sederhana.
multimedia interaktif tutorial pada
Tahap uji lapangan dilakukan untuk
pembelajaran gaya, hukum newton
mengetahui kemenarikaan, kemuda-
dan pesawat sederhana dengan
han, kemanfaatan, dan efektivitas pro-
menggunakan pendekatan kontekstual
duk. Pada uji kemenarikan, kemuda-
telah dikembangakan sangat menarik,
han, dan kemanfaatan dilakukan pada
sangat mudah dan sangat bermanfaat.
seluruh siswa VIII C yang berjumlah 31
Skor tingkat kemenarikan, kemuda-
8
han dan kemanfaatan dapat dilihat pada Tabel 4.
9
yang akan dinilai, serta mengetahui Selanjutnya dilakukan tahap uji
mengapa ia tuntas/belum tuntas dari coba. Tahap ini dilakuka uji satu lawan
sebuah kompetensi dasar melalui tes satu dan uji lapangan. Tahap uji satu
formatif dan penugasan saat mem- lawan satu dimaksud untuk melihat
pelajari materi. kesesuaian media pembelajaran. Hasil
angket, siswa menyatakan multimedia
Pembahasan interaktif yang dikembanngkan sudah
menarik, mudah digunakan, bahasa
Pada pembahasan ini disajikan yang digunakan mudah dimengerti dan
kajian tentang multimedia interaktif membantu siswa dalam mempelajari
tutorial hasil pengembangan yag telah materi gaya, hukum newton dan
direvisi, meliputi kesesuaian produk
yang dihasilkan dengan tujuan pesawat sederhana, tetapi masih
pengembangan dan kelebihan serta terdapat saran masukan atau keritikan
kekurangan multimedia interaktif yaitu beberapa kesalahan penulisan.
tutorial hasil pengembangan. Setelah dilakukan revisi pada bagian
1. Kesesuaian Prouk yang Dihasil- yang diperlukan, selanjutnya dilakukan
kan dengan Tujuan Pengembangan. uji coba lapangan. Uji ini dilakukan
Tujuan pengembangan tujuan untuk mengetahui tingkat kemenari-
menghasilkan multimedia interaktif kan, kemudahan, kemanfaatan, dan
tutorial materi gaya, hukum newton efektivitas produk. Pada uji ini
dan pesawat sederhana dengan melibatkan 31 siswa kelas VIIIC SMP
menggunakan pendekatan kontekstual Negeri 12 Bandar Lampung. Dari hasil
yang layak dan efektif. uji lapangan diketahui multimediia
Multimedia interaktif tutorial ini interaktif tutorial ini sangat menarik,
sudah melalui tahap uji ahli dan uji sangat mudah, dan sangat bermanfaat.
coba. Tahap uji ahli dilakukan oleh tiga Pada uji efektivitas melibatkan 31
orang ahli yaitu ahli desain, ahli materi siswa kelas VIII C. Berdasarka uji
dan ahli kesesuaian pendekatan efektivitas ini diketahui bahwa
kontekstual. Pada tahap ini didapatkan multimedia interaktif tutorial efektif.
beberapa saran perbaikan yang sudah Berdasarkan hasil pada setiap uji
direvisi. yang dilakukan, diperoleh fakta
sebagaimana yang diuraikan dalam
Tabel 5.
10
Tabel 5 Hasil Uji Pengembangan Multimedia Interaktif Tutorial dengan
Pendekatan Kontekstual sebagai Media Pembelajaran Gaya, Hukum
Newton, dan Pesawat Sederhana.
11
serta penelitian munir mengenai Kelemahan produk hasil
multimedia, menyatakan bahwa multi- pengembangan yaitu: 1) produk tidak
media dengan pendekatan kontestual dapat digunaka pada sekolah-sekolah
yang berpusat pada berbagai aspek yang tidak dilengkapi dengan fasilitas
yang mendukung pembelajaran, ling- laboratorium komputer, multimedia
kungan belajar, kelas, laboratorium, dan LCD, 2) Siswa harus diawasi dalam
komputer, websites maupun worsite menggunakan multimedia interaktif
akan menjadi pembelajaran yang tutorial dengan pendekatan konteks-
efektif dan menyenangkan (Munir, tual, agar siswa tetap fokus, aktif dan
2012: 51-53). tidak main-main pada saat pembelaja-
ran dengan menggunaka multimedia
2. Kelebihan dan Kekurangan
interaktif tutorial yang sudah sesuai
Produk Hasil Pengembangan. Produk
dengan kompenen pendekatan kon-
hasil pengembangan ini memiliki
tekstual, dan 3) soal evaluasi yang
beberapa kelebihan yaitu: 1) multi-
tersedia dalam multimedia interaktif
media interaktif tutorial materi gaya,
tutorial terbatas. Berdasarkan kelema-
hukum newton dan pesawat seder-
han tersebut dapat diantisipasi
hana berisi materi yang didalamnya
dengan: 1) terdapat fasilitas sarana
berisikan informasi baik berupa teks,
prasarana disekolah berupa komputer
gambar, animasi dan simulasi yang
atau LCD, 2) Guru hendaknya mem-
mampu memvisualisasikan konsep
bimbing dan mengawasi serta mem-
gaya, hukum newton, dan pesawat
fasilitasi kegiatan pemodelan yang
sederhana serta suara yang dapat
mungkin dapat dilakukan oleh siswa,
memperjelas informasi yang telah
agar siswa tetap aktif dan fokus dalam
diberikan, 2) multimedia Interaktif
kegiatan pembelajaran, 3) Guru dapat
tutorial dibuat praktis dengan terhu-
menindak lanjuti soal evaluasi dengan
bungnya setiap tampilan, 3) produk
cakupan yang lebih luas, sehingga
hasil pengembangan dapat diguna-
dapat menambah pemahaman siswa,
kan sebagai penuntun belajar bagi
4) pengoptimalan peranan guru
siswa baik secara mandiri atau
sebagai fasilitator selama proses
kelompok, 4) selain dapat digunakan
pembelajaran berlangsung sehingga
sebagai media untuk menyampaikan
pembelajaran dengan menggunakan
pesan pembelajaran, produk ini juga
multimedia Interaktif yang kontekstual
dapat digunakan sebagai alat evaluasi
menjadi menarik, efektif, dan
untuk mengetahui tingkat pengua-
bermakna.
saan konsep materi gaya, hukum
newton dan pesawat sederhana pada SIMPULAN DAN SARAN
aspek kognitif, dan 5) membuat siswa
aktif dalam kegiatan pembelajara. Simpulan penelitian pengemba-
ngan ini sebagai berikut: 1) Dihasilkan
12
multimedia interaktif tutorial materi DAFTAR PUSTAKA
gaya, hukum newton dan pesawat
Asyhar, Rayanda. 2012. Kreatif
sederhana dengan menggunakan pen-
Mengembangkan Media
dekatan kontekstual. 2) Multimedia
Pembelajaran. Jakarta: Gaung
interaktif tutorial dengan pendekatan
Persada (GP) Press Jakarta.
kontekstual telah teruji sesuai teori
dengan kualitas: sangat menarik,
Borg, D. Walter, Joyce P. Gall and
sangat mudah digunakan, dan sangat
Meredith D. Gall. 2003.
bermanfaat. 3) Multimedia interaktif
Educational Research An
tutorial dengan pendekatan kon-
Introduction. Boston: Pearson
tekstual dinyatakan efektif digunakan
Education, Inc.
sebagai media pembelajaran berdasar-
kan perolehan hasil belajar siswa pada Daryanto. 2010. Media Pembelajaran.
uji lapangan terhadap siswa kelas VIIIC Yogyakarta: PT Gava Media.
SMP Negeri 12 Bandar Lampung
2012/2013. Munir. 2012. Multimedia Konsep dan
Saran penelitian pengembangan Aplikasi dalam Pendidikan.
ini sebagai berikut: 1) Pengembangan Bandung: CV Afabeta.
multimedia interaktif tutorial materi
gaya, hukum newton dan pesawat Muslich, Mansur. 2007. Pembelajaran
sederhana ini ditujukan untuk siswa Berbasis Kompetensi dan
kelas VIII di SMP Negeri 12 Bandar Kontekstual. Jakarta: PT.Bumi
Lampung. Apabila multimedia interak- Aksara.
tif tutorial tersebut digunakan untuk
sekolah sederajat lainnya perlu adanya Rusman. 2012. Belajar dan
pengkajian kembali tentang identifikasi Pembelajaran Berbasis
kebutuhan, kondisi sekolah, dan Komputer. Bandung: CV Afabeta.
karakteristik siswa. 2) Guru dan siswa Sadiman, Arief S., R. Raharjo, Anung
yang hendak menggunakan multime- Haryono & Rahardjito. 2011.
dia interaktif tutorial tersebut Media Pendidikan: Pengertian,
diharapkan dapat berlatih sebelum Pengembangan, dan
digunakan dalam pembelajaran. 3) Pemanfaatannya. Jakarta: PT
Pengoptimalan peranan guru sebagai Raja Grafindo Persada.
fasilitator selama proses pembelajaran
berlangsung sehingga pembelajaran Sukamto, Ismu.2012. Pengembangan
dengan menggunakan multimedia Media Alat-alat Optik Berbasis
Interaktif yang kontekstual menjadi Teknologi dan Komunikasi.
menarik, efektif, dan bermakna. Skripsi: Universita Lampung.
13