Anda di halaman 1dari 2

Menelaah Teks Cerita Inspiratif

Aspek kebahasaan : 
1. Kata sifat , contoh : cantik, pendek, besar, pintar, ramah. 
2. Kata Kerja Aksi , contoh : belajar, menanam, bekerja, melompat.

Bacalah dengan saksama teks cerita inspiratif yang bernomor berikut!

Kisah tentang Sang Panglima yang Ahli Memanah


1. Pada zaman dahulu, di Daratan Tiongkok, hidup seorang panglima perang yang sangat terkenal.
Sang Panglima dianggap memiliki kelebihan yang tak dimiliki orang-orang biasa. Ia memiliki keahlian
memanah yang tiada tandingannya. Suatu hari, sang panglima ingin memperlihatkan keahliannya
memanah kepada rakyat di negerinya. Lalu, Sang Panglima memerintahkan prajurit bawahannya
agar menyiapkan papan sasaran yang diletakkan cukup jauh, serta 100 buah anak panah untuknya.
2. Setelah semuanya siap, pada hari yang telah ditentukan, Sang Panglima memasuki lapangan.
Dengan penuh percaya diri, dia memasuki lapangan lengkap dengan perangkat memanah di
tangannya. Di lapangan tersebut, berbondong rakyat yang ingin menyaksikan kehebatan panglima
negerinya. Mereka penasaran, bagaimana Sang Panglima mampu memiliki kehebatan memanah yang
luar biasa.
3. Panglima pun mulai menarik busur dan melepas satu persatu anak panah itu ke arah sasaran.
Rakyat bersorak sorai menyaksikan kehebatan anak panah yang melesat! Sungguh luar biasa!
Seratus kali anak panah dilepas, 100 anak panah tepat mengenai sasaran! Meski beberapa kali angin
menerpa, panah dari Sang Panglima seperti memiliki mata. Sehingga, tak ada satu pun yang meleset
dari sasaran.
4. Dengan wajah berseri-seri penuh kebanggaan, panglima berucap, “Saat ini, keahlian memanahku
tidak ada tandingannya. Bagaimana pendapat kalian?” Berbagai kata pujian pun diucapkan oleh
banyak orang yang menyaksikan. Mereka sangat bangga memiliki panglima yang sangat hebat dalam
memanah. Namun, di antara sekian banyak yang memuji, tiba-tiba ada seorang tua penjual minyak
yang mengucapkan kata-kata yang membuat Sang Panglima dan banyak orang sesaat terdiam,
“Panglima memang hebat! Namun, itu hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan yang terlatih.”
5. Sontak panglima dan seluruh yang hadir memandang dengan tercengang dan bertanya-tanya,
apa maksud perkataan orang tua penjual minyak itu. Sungguh berani si penjual minyak yang orang
biasa itu berkata demikian. Namun, sebelum semuanya menjadi heboh, si tukang minyak berkata
kembali, “Tunggu sebentar!”
6. Sambil beranjak dari tempatnya, dia mengambil sebuah uang koin Tiongkok Kuno yang
berlubang di tengahnya. Koin itu diletakkan di atas mulut botol guci minyak yang kosong. Dengan
penuh keyakinan, si penjual minyak mengambil gayung penuh berisi minyak. Ia pun kemudian
menuangkan minyak tersebut dari atas melalui lubang kecil di tengah koin tadi sampai botol guci
terisi penuh. Meski lubangnya cukup kecil, minyak yang dituang sang penjual minyak tak ada setetes
pun yang mengenai permukaan koin tersebut! Semua tepat masuk ke dalam guci dari lubang koin
itu.
7. Panglima dan rakyat pun tercengang melihat keahlian dari si penjual minyak. Mereka pun
bersorak sorai menyaksikan demonstrasi keahlian si penjual minyak. Namun, dengan penuh
kerendahan hati, tukang minyak membungkukkan badan menghormat di hadapan panglima.
8. Ia pun lantas mengucapkan sebuah kalimat yang penuh makna, “Semua yang bisa saya lalkukan
dan Panglima yang lakukan tadi hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan yang terlatih! Kebiasaan
yang diulang terus-menerus akan melahirkan keahlian. Dari kebiasaan inilah, akan memunculkan
kekuatan.”
9. Semua yang dilatih, semua yang diasah, semua yang dimaksimalkan dengan terus-menerus,
pasti akan melahirkan ketajaman. Untuk itu, mari kita siap melatih, memelihara, dan
mengembangkan kebiasaan berpikir sukses dan bermental sukses secara berkesinambungan.
Karakter sukses yang telah terbentuk, akan membawa kita pada puncak kesuksesan di setiap
perjuangan kehidupan kita.
https://iphincow.com/2019/06/01/kisah-tentang-sang-panglima-yang-ahli-memanah/

Menjawab Pertanyaan

1. Agar kalian dapat menelaah teks cerita inspiratif ditinjau dari segi struktur, lengkapi tabel berikut!

N Struktur Teks Paragraf Nomor


o
a. Orientasi  1
b. Perumitan Masalah 2-3
c. Komplikasi  4–6
d. Resolusi  7–8
e. Koda  9
2. Tuliskan lima kata sifat pada teks yang terdapat paragraf ke-1 s.d. ke-3!
Jawab: - Terkenal
- Jauh
- Percaya diri
- Penasaran
- Luar biasa
3. Siapakah tokoh-tokoh dalam cerita tersebut?
Jawab: - Panglima
- Penjual minyak
- Rakyat
4. Tuliskan kalimat ajakan pada cerita tersebut!
Jawab: Untuk itu, mari kita siap melatih, memelihara,
dan mengembangkan kebiasaan berpikir
sukses dan bermental sukses secara berkesinambungan
5. Tuliskan kalimat yang membuktikan bahwa Sang Panglima berwatak sombong!
Jawab: - Suatu hari, sang panglima ingin memperlihatkan keahliannya memanah kepada
rakyat di negerinya.
- Dengan wajah berseri-seri penuh kebanggaan, panglima berucap, “Saat ini,
keahlian memanahku tidak ada tandingannya.

Nama : Prischilia Kristanti Novena


No : 21
Kelas : 9C

Contoh menelaah teks cerita inspiratif

Struktur Uraian Pernyataan


Teks
Pada masa dahulu ada seorang anak laki-laki. Dia cerdas, berbakat, dan tampan.
Sayangnya, dia sangat egois dan mudah marah,tidak ada yang mau menjadi
Orientasi
temannya. Sering dia marah-marah dan mengumbar kata-kata yang menyakitkan
kepada orang-orang di sekitarnya.
Orangtua anak itu sangat cemas dengan temperamen anaknya. Mereka berpikir apa
yang harus mereka lakukan dan suatu hari ayahnya mendapat suatu ide. Dia
Perumitan
memanggil anaknya dan memberi palu dan sekantong paku kepada anaknya. Sang
Peristiwa
ayah berkata:“Setiap kamu mau marah, ambil paku dan tancapkan ke pagar tua depan
rumah kita sekeras mungkin.”
Meski pagar kayu itu ternyata sangat keras dan palu yang digunakan cukup berat,
namun karena anak lakilaki itu begitu beringas maka pada hari pertama saja dia sudah
menancapkan 37 paku. Hari demi hari, minggu demi minggu, jumlah paku yang
ditancapkan makin lama makin berkurang. Setelah beberapa waktu, anak itu mulai
Komplikasi paham bahwa menahan amarah itu lebih mudah daripada menancapkan paku ke
pagar. Suatu hari anak itu tidak lagi memerlukan palu dan paku setelah dia belajar
menahan amarah dengan baik. Lalu dia datang ke ayahnya dan bercerita tentang
keberhasilannya menahan amarah. “Sekarang setiap saat, jika mampu menahan
amarah dalam sehari, cabut paku yang sudah tertancap di pagar“
Sekian waktu berlalu. Akhirnya sang anak bangga setelah semua paku tercabut hilang
semuanya. Saat dia datang ke ayahnya dan menceritakan semuanya, dia menawarkan
Resolusi untuk merapikan dan merawat pagar. “Kamu sudah berhasil Nak, tetapi coba
perhatikan lubang bekas paku itu. Pagar itu tidak akan bisa menjadi seperti semula,
sudah cacat.
Hal yang sama terjadi saat kamu menyakiti orang dengan ucapanmu, kata-kata
meninggalkan bekas luka di hatisama halnya lubang bekas paku di pagar. Ingat, kita
Koda
harus memperlakukan setiap orang dengan sayang dan hormat, sebab meskipun telah
memohon maaf dan dimaafkan, luka di hati tidak akan pernah hilang.

Anda mungkin juga menyukai