Anda di halaman 1dari 3

PANGERAN BUNGKUK

1. Narator/Pencerita:
Alkisah, disebuah kerajaan, sang raja memerintah dengan bijaksana dan dicintai oleh
rakyatnya. Raja mempunyai seorang putra mahkota berwajah tampan dan cerdas, tetapi
sayangnya sang pangeran ini mempunyai cacat fisik. Tubuhnya agak bongkok, sehingga ia
tidak bisa berjalan dengan tegap dan gagah.akibatnya, sang pangeran menjadi pendiam, malu
bergaul, dan tidak punya rasa percaya diri.
Pangeran Bungkuk: (tampil sesuai narasi/penceritaan oleh narrator, yakni badan membungkuk, agar
kelihatan bungkuk, duduk sebentar, berdiam diri, jalan lagi, merenung dan keluar panggung.)
2. Narator/Pencerita:
Keadaan tersebut membuat hati sang raja risau dan sedih. Karena bila kelak tiba saatnya sang
pangeran harus naik tahta, ia pasti tidak dapat memimpin rakyatnya dengan baik karena tidak
memiliki wibawa dan kepercayaan diri.
Sang Raja: (menggeleng-gelengkan kepala, jalan-jalan berputar-putar tak tentu arah, lalu keluar
panggung.)
Para Penasehat (2orang): (menyaksikan dengan sedih, sang raja)
3. Narator/Pencerita:
Para penasihat raja yang setia sangat memahami kegundahan hati junjungannya itu.
Penasehat 1 : Kawan aku ada ide
Penasehat 2 : Apa idemu?
Penasehat 1 : Mendekatlah, aku kasih tahu!
Penasehat 2 : Baik (lalu mendekat)
Penasehat 1 : (berbisik agak lama ke telinga penasehat 2, lalu berucap) “Setuju!”
Penasehat 2 : (dengan menunjukkan jempol) “Se-tu-ju!
(Lalu menepuk tangan kawan:cao)
4. Narator/Pencerita:
Setelah berembuk berulangkali, diam – diam mereka memesan sebuah patung kepada seorang
pemahat istana yang sangat ahli. Para penasihat meminta itu membuat patung sang pangeran
yang berwajah tampan dengan posisi tubuh tagap dan perkasa. Nantinya, patung itu akan
dihadiahkan kepada sang pangeran pada hari ulang tahunnya.
Pembuat patung: (Keluar dengan kelengkapan alat-alat pahat, gergaji, kuas lukisan dan
lain-lain)
Penasehat 1: (menunjuk kepada tukang patung, dengan bahasa isyarat mengajak penasehat 2
menemuinya dan memesan patung, dengan gerak-gerik saja. Lalu sama-sama
keluar panggung, sesuai narasi)
Pembuat patung: (juga keluar panggung)
5. Narator/Pencerita:
Saat hari istimewa sang pangeran tiba. Dalam suasana yang gembira, dihadapkan raja dan
permaisuri, hadiah patung dipersembahkan kepada sang pangeran.
-Musik pengantar perayaan Ulang Tahun terdengar.
Penasihat 1 dan 2: (Keluar membawa patung, dibuat dengan bahan baner/plastic – diperkuat
dengan stiriofoam)
Sang Raja dan Permaisuri :(keluar)
Sang Raja: “Wah bagus bagus… nampaknya ruangan siap untuk peryaan hari ulang tahun
sang pangeran.”
Permaisuri: “Tapi mana kue ulang tahunnya?
Penasehat 1 : Maafkan hamba permaisuri, kami tidak menyiapkan kue ulang tahun. Tetapi
sebuah hadiah yang lebih berguna bagi sang pangeran, bukan Cuma untuk hari
ini, tetapi mudah-mudahan seumur hidup sang pangeran.
Sang Raja : Wah luar biasa penasehatku, semoga benar hadiah kalian berguna untuk
sepanjang hidup sang pangeran.
Permaisari: Benar rajaku, kalau begitu mari kita panggil sang pangeran, agar kita segera bisa
merayakan hari ulang tahunnya.
Sang Raja : Benar, ayo penasehat, jemput sang pangeran
Penasehat 1 : Baik tuanku (lalu keluar panggung sebentar)
Penasehat 2 : Saudara-saudar sekalian, bulan ini , bulan kelahiran sang pangeran, untuk itu
sang raja mengundang kita menyabut kehadiran sang pangeran. Mari kita rayakan
ulang tahunnya, dengan bersama-sama menyanyikan: Panjang umurnya, sehat
badannya kuat imanya di dalam Tuhan di dalam Tuhan….
Sementara nyanyian diiringi music…sang pangeran datang bersama penasehat
Sang pangeran : (datang membungkuk-bungkuk
Penasehat 1 : (menyusul dari belakang)…pergi ke patung, dan mengucapkan): “untuk sang
pangeran, calon pemimpin kami, atas nama seluruh rakyat yang mencintai sang
pangeran, terimalah hadiah dari kami” (lalu membuka kerudung hadiah)
Raja dan Ratu , Penasehat 1 & 2: (tepuk tangan )
Sang Pangeran: (sambil membungkuk, mengelus elus wajah, dada, tangan, kaki dari patungnya,
lalu membawa keluar dengan memluknya di dada)
Sang Raja: Para penasehatku, nampaknya, sang pangeran sangat menyukai hadiah kalian,
lebih dari kue ulang tahun yang mewah sekalipun.
Sang Ratu: Benar rajaku. Seandainya tidak suka pasti dia tidak memeluknya seperti itu
Penasehat 2: Yah, kami berharap dia akan menangkap maksud kami.
Penasehat 1 : Kami ingin dia berlatih untuk mengangkat wajahnya dan akhirnya bisa menjadi
seperti patung yang kami berikan.
Sang Raja: Akupun rindu dia bisa tegak kembali dan memimpin rakyat dengan gagah
perkasa!
Musik pengantar semua keluar panggung
6. Narator/Pencerita :
Dalam hatinya pangeran berkata; “patung pemberian ini tentu melambangkan keinginan
rakyatku, memiliki raja bertubuh normal dan tegap. Sudah tentu, aku ingin menjadi seperti
yang diharapkan oleh rakyatku”.
Sang Pangeran: (Keluar latihan berusaha tegap, perlahan-lahan…sesuai dengan narrator)
(sementara narrator melanjutkan membaca)
Menyadari akan hal itu, setiap hari sang pangeran dengan semangat berjalan mengelilingi
taman. Pangeran pun mulai berlatih menirukan sikap berdiri tegap dan berjalan tegak seperti
postur sang patung. Tidak terasa, tahun pun berganti. Akhirnya, hasil yang dicapai sungguh
menakjubkan. Masih dengan wajah yang sangat tampan seperti dulu, kini sang pangeran telah
memiliki tubuh setegap dan setegak seperti patung ditaman belakang istana.
Penasehat 1&2: (mengintip, saling menunjukkan jempol, lalu keluar dan bertepuk tangan)
Sang Raja dan Ratu: (keluar dan ikut tepuk tangan)
Lalu bersama-sama keluar dari penggung.
7. Narrator:
Pembaca yang budiman,
Dari cerita tersebut kita bisa simpulkan betapa kekuatan dari kebiasaan yang terlatih dan
fokus pada tujuan, ternyata mampu mengubah apa yang semula tampak tidak mungkin
menjadi mungkin, apa yang tidak bisa menjadi bisa.
Sama halnya di dalam kehidupan kita. Jika kita ingin mengubah sebuah mimpi menjadi
kenyataan, membuat harapan menjadi wujud nyata, membuat sesuatu yang sudah mundur
menjadi maju kembali, maka kita harus berani mengambil keputusan untuk membangun,
kebiasaan – kebiasaan positif secara keras, ketat, berkesinambungan dan fokus. Dengan
kebiasaan – kebiasaan baru yang positif, terlatih dan konstruktif, saya yakin, kekuatan itu
akan mampu mengantarkan kita pada kesuksesan yang gemilang.

Anda mungkin juga menyukai