Anda di halaman 1dari 17

Pada zaman dahulu kala, ada sebuah kerajaan di Jawa Barat bernama

Kutatanggeuhan. Kutatanggeuhan merupakan kerajaan yang makmur dan damai.


Rakyatnya hidup tenang dan sejahtera karena dipimpin oleh raja yang bijaksana.
Raja Kutatanggeuhan bernama Prabu Suwartalaya dan permaisurinya bernama
Ratu Purbamanah. Sayang Prabu dan Ratu belum dikaruniai keturunan.
Sehingga,ini menjadi kegelisahan Prabu, Ratu, dan juga rakyatnya.

Ratu :”(sedang murung dan menangis)”

Prabu :”Sudahlah dinda. Jangan murung dan menangis terus. Kalau dinda bersedih
terus seperti ini, kanda jadi ikut bersedih.”

Ratu :” Bagaimana dinda tidak bersedih kanda, sudah bertahun-tahun kita


berumah tangga tapi belum dikaruniai seorang anak.”

Penasehat 1 :“Permisi Baginda, supaya Ratu Purbamanah tidak sedih terus


bagaimana kalau mengangkat seorang anak saja baginda. Barangkali bisa
mengurangi kesedihan Ratu.”

Ratu : “Tidak! Aku tidak mau punya anak angkat.”

Prabu :”Iya, penasehat. Akupun juga tidak setuju jika mengangkat seorang anak.
Bagi kami, anak kandung adalah lebih baik dari pada anak angkat.”

Penasehat 2 :” Tapi Baginda…”

Prabu :”Tidak ada tapi. Sebaiknya sekarang kau keluar dulu penasehat,saya ingin
berbicara dengan Ratu.”
Penasehat 1 & 2:” Baiklah Baginda Raja, hamba permisi..”

(Ratu Purbamanah masih terus menangis…)

Prabu :”Sudahlah dinda jangan menangis terus. Kanda akan berusaha lagi. Kanda
akan pergi ke hutan untuk bertapa agar kita cepat dikaruniai seorang anak.”

Ratu :” Jika memang kanda harus pergi ke hutan untuk bertapa, Baiklah kanda.
Dinda akan turut berdo’a. Hati-hati kanda."

Prabu:"Baik dinda, kanda pamit."

Pergilah Prabu pergi ke hutan untuk bertapa. Di hutan, sang prabu terus menerus
berdo’a agar dikaruniai anak.

Akhirnya para dayang dayang sang ratu pun datang dan mengantar kan ratu ke
kamarnya

Dayang 1: Sudah ratu, mungkin ini belum waktunya sang ratu dikaruniai seorang
anak

Dayang 2: Ratu jika ratu terus menerus bersedih bagaimana, kita tidak boleh
berlarut-larut dalam kesedihan

Ratu: Tetapi saya pun merasa sedih karna saya takut mengecewakan prabu

Dayang 3: Prabu tidak akan kecewa padamu ratu, prabu akan terus mengusahakan
ini

Dayang 4: Ratu mari duduk terlebih dahulu saya memabawakan minuman dan
makanan untuk ratu
Sementara itu di hutan yang sedang dikunjungi oleh Raja prabu...

Ada dua pemuda sedang memcari kayu bakar dan mereka di kejutkan oleh suara
dukun

Dukun: heh!!

Penjahat 1 : anying rewas uy

Penjahat 2 : saha sia

Dukun : kalian mau uang gak?

Penjahat 2 : ya mau atuhh

Penjahat 1 : siapa coba yang ga mau duit hahhahahhah

Dukun : tetapi ada syaratnya

Penjahat 1: apaan tuh

Dukun : gelo sia... jadi gini kalian harus halangi raja prabu untuk bertapa agar dia
tidak di karunia keturunan

Penjahat 2 : okay serahkan semua pada kami

Dukun : baguss bersiaplah raja prabu akan segara datang

Mereka pun menunggu raja sambil bersembunyi di belakang pohon

Penjahat 2 : aduh lapar ningg

Penjahat 1: Tah di tas aing aya pisang  2 aing hiji maneh hiji

Penjahat 2: Asik rejeki aing (sambil memakan pisang itu)

Setelah memakan pisang itu mereka membuang kulitnya sembarangan di sekitar


jalan
Beberapa saat kemudian datanglah raja prabu bersama pengawalnya menuju
tempat betapa. Di tengah jalan dua prajurit yang berada di depan terpeleset
karna kulit pisang yang di buang tidak sengaja oleh dua penjahat

Prajurit 1: ADUHH!

Prajurit 2: siapa yang membuang kulit pisang disini

Pengawal yang berada di belakang pun menolong kedua pengawal yang terpeleset

Kemudian kedua penjahat tersebut mendatangi raja saat para pengawal sedang
lengah, dan keadaan raja sedang sendiri. Tetapi ada satu pengawal yang
menyadari akan hal itu, pengawal tersebut akhirnya menyerang salah satu
penjahat tersebut.

Setelah para pengawal tersebut mengalahkan dua penjahat itu, mereka pun
bergegas melakukan perjalanannya untuk betapa di sebuah kuil di sekitar hutan.

Setelah beberapa bulan kemudian semenjak Raja Prabu berdoa di kuil sekitar
hutan, sang ratu sering merasa lemas dan mual. Dan sang ratu pun mengunjungi
tabib yang berada di kerajaan

Tabib 1 : ada apa wahai baginda ratu?

Ratu : mengapa yaa akhir akhir ini saya sering merasa lemas, pusing, dan mual

Tabib 1 : Baiklah baginda , akan saya cek terlebih dahulu

Beberapa menit kemudian, setelah tabib memeriksa sang ratu, akhirnya tabib
mengetahui akibat baginda ratu merasa lemas, pusing, dan mual

Tabib 1 :wah setelah sekian lama akhirnya baginda ratu dinyatakan hamil

Ratu: wahh akhirnya setelah penantian lama aku menunggu untuk mendapat
keturunan akhirnya penantian ini tiba(dengan berkaca kaca)
Tabib 2: saya ucapkan selamat untuk kabar baiknya ini saya berikan vitamin
untuk menjaga kandung dan imun tubuh baginda ratu

Ratu pun dengan segera mendatangi prabu yang sedang berada di kamar

Ratu : kanda, dinda mempunyai kabar baik

Prabu: apakah itu wahai adinda?

Ratu : “ Dinda hamil… kandungan adinda sudah memasuki usia 2 minggu”


(dengan wajah yang berseri- seri).

Prabu : “ Benarkah itu Adinda?” ( dengan nada yang sedikit tak percaya).

Ratu : “ Ya benar, Dinda sudah ke tabib kerajaan dan tabib mengatakan bahwa
dinda hamil.”

Prabu : “ Benarkah? Ini akan menjadi kabar yang paling indah di kerajaan kita.”

Dengan cepat prabu mengumumkan kabar baik ini ke seluruh penjuru kerajaan

Prabu : wahai pengawal, tolong kumpulkan para rakyat di halaman kerajaan, saya
akan mengumumkan kabar baik

Pengawal: Baik baginda

Tidak lama kemudian para rakyat sudah berkumpul di halaman kerajaan

Rakyat 1 : ada apa ya kita dikumpulkan bersama disini?

Rakyat 2 : kamu nanya?

Anak 1 : kita mau ngapain sih disini mengganggu waktu bermain kita saja
Raja pun keluar dari kerajaan dan berdiri di atas podium yang telah di sediakan
oleh para pengawal

Prabu : Wahai para rakyat ku, saya disini mengumumkan kabar baik, bahwa sang
ratu telah mengandung seorang anak yang akan meneruskan kerajaan ini

Para rakyat yang medengar pun ikut senang dan gembira atas kabar baik ini. Lalu
raja pun meninggalkan halaman kerajaan itu

Setelah raja meninggalkan halaman kerajaan rakyat dan anak anak pun mulai
kembali ke tempatnya masing masing, namun anak anak itu tetap melanjutkan
bermainnya

anak 1: wah akuu tidak sabar, kiraa kiraa anakkk sang raja dan ratu cewe apa
cowo yaa??

anak 2: menurut kuuu cowo

anak 3: TIDAK, MENURUTT KU ITU CEWE

anak 1: ih kalian ko malah berantem, aku jadi didiemin seperti ini

anak 3: maaf yaaaa ehehehehehehe

anak 1: sudahhlahh ayooo marii kita bermain lagiii

anak 2 & 3: AYOOOOOOOOO

anak anak itu pun melanjutkan mainnya.

Beberapa Bulan kemudian ....

Tidak terasa, 9 bulan lamanya Ratu mengandung, Ratupun melahirkan seorang


Putri yang sangat cantik. Seluruh rakyat berbondong-bondong memberi ucapan
selamat dan memberi hadiah untuk sang Putri.
Ratu: (menggendong seorang bayi)

Prabu :“Putri kita cantik ya, Dinda. Dan kelihatannya sangat lucu.”

Ratu :” Iya Kanda. Kita harus bersyukur akhirnya kita dikaruniai seorang anak. “

Prabu:”Iya dinda. Putri kita ini juga manis, dan sangat menggemaskan! Oleh
karena itu, bagaimana kalau kita beri nama Gilang Rukmini? Gimana dinda setuju
tidak?”

Ratu :”Dinda setuju setuju saja kanda.”

(Sesaat raja dan ratu sedang berbahagia, datanglah penasehat kerajaan.....)

Penasehat 1 :”Permisi Baginda, ada beberapa rakyat yang ingin bertemu Baginda
Raja dan Ratu. Ia ingin memberi ucapan selamat dan hadiah kepada Putri Baginda
Raja dan Ratu.”

Ratu :”Persilahkan mereka masuk penasehat...”

Penasehat :”Baik Baginda Ratu”

Rakyat :”Permisi  Baginda Raja dan Ratu, saya izin masuk”

Raja :” ya silahkan masuk rakyatku.”


Rakyat :”kami para rakyat kerajaan ingin memberi ucapan selamat kepada
Baginda Raja dan Ratu yang telah dikaruniai seorang Putri yang cantik jelita.
Bertahun-tahun kami rakyat kerajaan dilanda kegelisahan juga karena Raja dan
Ratu belum dikaruniai seorang anak. Namun akhirnya sekarang Raja dan Ratu
telah memiliki anak. Kami rakyat kerajaan sangat berbahagia.”

Ratu :”Terimakasih rakyatku, ini berkat doa seluruh rakyat kerajaan.”

Rakyat :”kami rakyat kerajaan membawakan hadiah-hadiah ini untuk sang Putri. 
Semoga hadiah ini bermanfaat dan disukai sang Putri.”

Ratu:”Wah banyak sekali, kami sangat berterima kasih”

Rakyat :”Baik Baginda Ratu. Kalau begitu kami pamit, permisi”

           

             Tahun demi tahun berlalu, sang putri akhirnya tumbuh menjadi gadis
yang sangat cantik. Namun karena ia anak satu-satunya yang di miliki oleh
baginda raja dan ratu, ia menjadi anak yang sangat manja dan terkadang
omongannya pun kasar. Semua permintaannya harus di penuhi. Jika tidak, ia akan
sangat marah. Walaupun begitu, semua orang tetap menyayanginya.

Rukmini : “ibunda aku tidak suka dengan baju itu!”

Ratu  : “tapi nak itu baju dari leluhur kita. Dulu ibunda juga memakainya saat
seusaimu. Karena itu menunjukkan bahwa kita sudah beranjak dewasa.”
Rukmini :” (duduk di kursi) itu tidak ada hubungannya ibunda! Itu hanya sebuah
kain! Apalagi usianya sudah berabad-abad, aku tidak akan cocok memakainya. Aku
masih muda!

Penasehat 2:” (memotong kuku putri)

Ratu  :” kamu tidak boleh berkata begitu rukimini, kain itu memiliki arti yang
sangat besar. Jika kamu perhatikan dari lurik-luriknya ini menggambarkan
(menjelaskan dengan sabar tapi rukmini memotong pembicaraannya)”

Rukmini  : “(memotong pembicaraan) sudahlah ibunda! Jika ibunda masih


memaksaku memakainya, aku tidak akan mau hadir ke pesta ulang tahunku!
(mengancam dengan ketus)”

Ratu     : (menghela nafas dan pergi dengan wajah sedih)

Rukmini            :” akhirnya ibunda pergi juga. Aku sudah bosan mendengar semua
perintahnya. Penasehat, pokoknya jika ibunda datang jangan kau bukakan pintu
untuknya. Karna seharian ini aku tidak mau melihatnya, aku ingin berdiam diri di
kamar agar dia tidak terus memaksaku.”

Penasehat   2 : “ampun putri, tapi bagaimana kalau baginda ratu marah? (nada
takut)”

Rukmini : “sudah turuti saja perkataanku!””

Penasehat 2 : “tapi putri, hamba takut jika…”


Rukmini : “(memotong pembicaraan) sudah diam! Kalau kau tidak menuruti
perintahku berarti kau tidak takut denganku dan itu artinya kau harus ku usir
dari kerajaan ayahandaku ini! (menunjuk Penasehat )”

Penasehat 2 :”maaf tuan putri, maafkan hamba.”

Putripun meninggalkan penasehat, ia pun keluar dari kerjaan dan berjalan jalan di
sekitar kerajaan, namun tidak lama kemudian, sang putri bertemu seorang laki-
laki yang sedang berjalan juga. Tetapi, pada saat Sang Putri ingin menyusul laki-
laki, laki-laki tersebut pergi dengan cepat sehingga Sang Putri tidak bisa
menyusulnya

Ternyata laki-laki itu adalah seorang Pangeran dari kerajaan lain

  

           Dalam beberapa hari, Putri akan berusia 17 tahun. Para rakyat
berbondong-bondong pergi ke kerajaan. Mereka membawa aneka hadiah yang
sangat indah dan mereka mempersiapkan sebuah tarian untuk ditampilkanb saat
pesta nanti. Prabu mengumpulkan hadiah-hadiah yang sangat banyak itu, lalu
menyimpannya dalam ruangan istana. Prabu mengambil sedikit emas dan permata
lalu pergi ke tempat ahli perhiasan.

Prabu :”Tok tok tok… permisi”

Ahli Perhiasan 2 :”(membuka pintu,lalu terkejut) Baginda Raja? Ayo silahkan


masuk Baginda.”

Prabu :”iya terimakasih.”


Ahli Perhiasan 1:”Ada keperluan apa baginda datang kemari? Apa ada yang bisa
hamba bantu untuk baginda raja?”

Prabu  :”Aku ingin meminta tolong. Bisakah  kamu membuatkan kalung yang paling
indah untuk hadiah ulang tahun Putriku Tercinta?”

Ahli Perhiasan 1:”Tentu saja Baginda,dengan senang hati kami akan buatkan
kalung paling indah untuk Putri Baginda Raja."

Ahli Perhiasan 2:"Silahkan Baginda menunggu sebentar,akan segera kami buatkan


kalung untuk sang putri.”

(Beberapa saat kemudian,kalung itu pun telah selesai dibuat….)

Ahli perhiasan 1:”ini Baginda,kalungnya telah selesai dibuat.”

Prabu :”Wah, ini adalah kalung terindah yang pernah kulihat. Kalian membuatnya
dengan sangat baik.”

Ahli Perhiasan 2:”Terima kasih Baginda,untuk sang Putri kami akan lakukan yang
terbaik”

   

        Akhirnya hari yang di tunggu telah tiba. Semua rakyat datang ke pesta
tersebut. Tak ada satu orang pun rakyat yang ingin melewatkan pesta termegah
itu. Para putri dan putra dari kerajaan lain pun ikut serta dalam pesta tersebut.
Pangeran yang disukai oleh Rukmini pun ikut hadir di pesta tersebut.

Disaat rukmini sedang memperhatikan para rakyat, tiba- tiba ada yang menepuk
pundaknya. Ia terkejut , di saat dia menoleh ternyata itu para putri
Rukmini: " eoh, ku kira siapa, ternyata kalian"

Putri 2: "apakah kami membuatmu terkejut"

Putri 4: " maafkan kami putri, bila kami membuat mu terkejut"

Rukmini: " tidak apa apa, ku kira orang lain"

Putri 5 : "omong omong, selamat ulang tahun putri, sekarang kau sudah dewasa"

Putri 1: " iya putri, selamat ulang tahun"

Rukmini: " terimakasih kalian sudah mau repot repot datang

Putri 2: " tidak apa apa, kami juga senang datang kemari

Setelah itu mereka berbincang bincang, tidak lama dari itu datang lah para
pangeran mengucapkan selamat kepada rukmini. Rukmini terkejut ternyata salah
satu dari mereka ada pangeran itu.

Pangeran Chiko : " selamat ulang tahun putri semoga kau di berkati"(ucap
pangeran 1 dengan ramah)

Rukmini : " ahhh terimakasih pangeran " (rukmini berbicara dengan pangeran 1
gapi tatapannya tertuju kepada pangeran 2)

Pangeran Chiko :" ohh iya kenalkan putri, dia adalah sepupu jauh ku , pangeran
Giarel “

Karena melihat rukmini seperti mengharapkan ucapan selamat dari pangeran


Giarel, pangeran Chiko pun ber inisiatif menyenggol lengan pangeran Giarel agar
mengucapkan selamat. Pangeran Giarel yang mengerti kode nya pun menatap
malas ke arah pangeran Chiko, lalu ia beralih menatap rukmin dengan malas.

Pangeran Giarel : "salam kenal, selamat ulang tahun" (dengan wajah datar)
Mendengar orang yg ia harapkan mengucapkan selamat rukmini pun sangat
senang.

Rukmini : " terimakasih banyak pangeran" ( dengan wajah berseri)

Putri Chyara : " omong² kenapa aku baru melihat dia??" (Tanya nya pada
pangeran 1)

Putri Lucy : " iya kami juga baru melihat nya"

Pangeran Chiko : " ohh, itu karena dia tidak pernah ikut pertemuan bangsawan"

Putri Alaya: " eohh pantas saja "

Putri Chyara : " salam kenal pangeran" (sambil menunduk)

Pangeran Giarel : " hmm" (sambil mengangguk )

Pangeran Chiko : " ahhh, maafkan dia ya, dia memang seperti itu agak cuek, tapi
dia baik kok"

Putri Lucy : " tidak apa apa pangeran kami mengerti"(sambil tersenyum ramah)

Tidak lama kemudian datanglah para penjahat suruhan dukun yang ingin
menghacurkan pesta putri Rukmini

Pesta pun menjadi ricuh dan berantakan, para tamu undangan pun keluar dari
kerajaan, mereka semua menyelamati diri masing masing.

Penjahat 1: Hahahahaha!!!! Sarieuneun euy ka arurang

Penjahat 2: Nya heeh atuh aing tea

Penjahat 1: hayu urang cokotan emas emas na

Penjahat 2 : hayu gaskeunnnn


Penjahat 1:  Heh, serahkeun harta benda maraneh ka urang

Penjahat itu semua sudah mulai mengambil barang barang sang putri

Para putri pun ketakutan dan berteriak monta tolong karna di kerajaan itu hanha
tersisa putri tersebut, Tetapi tidak lama kemudian.....

Pangeran pangeran memasuki kerjaan itu dan bertarung bersama para penjahat
itu, rakyat menolong putri Lucy, Chyara dan Cleo, rukmini yang ditolong oleh
pangeran Chiko sedangkan putri satu lagi yaitu putri Alaya ditolong oleh pangeran
Giarel, ya itu adalah pangeran yag disukai oleh rukmini

Setelah puteri puteri keluar para penjahat itu ditangkap oleh pengawal kerajaan,
suasana diluar kerajaan bercampur lebur, pangeran Chiko yang cemas dengan
keadaan putri rukmini, sedangkan pangeran Giarel yang cemas dengan putri Alaya
lalu berkata....

Pangeran Chiko : Putri, apakah kau baik baik saja?

Rukmini :  pikir aja sendiri (dengan nada ketus)

Pangeran Chiko : (menghela nafas )

Rukmini : harusnya yang menolongku itu pangeran 2

Rukmini pun meninggalkan pangeran Chiko dan ia mencari pangeran Giarel untuk
mengambil perhatianya

Tetapi pada saat ia bertemu dengan pangeran Giarel, ternyata pangeran Giarel
sedang menolong putri Alaya yang sedang kesakitan akibat tergores pedang,
rukmini yang melihat itu pun emosi.

Pangeran 2: kamu bener tidak apa apa putri?

Putri 4 : benar aku tidak apa apa pangeran

Setelah itu, sang raja pun mulai mengusir kedua penjahat tersebut
Prabu : hey ! berani nya kalian berdua membuat kerusuhan di pesta ulang tahun
putriku. Pengawal, tolong singkirkan mereka !

Pengawal : Baik baginda

Pada akhirnya para pengawal berhasil mengusir kedua penjahat tersebut

Semua rakyat pun kembali ke kerajaan

Prabu : rakyat-rakyatku sekalian, mohon maaf jika kejadian tadi membuat kalian
merasa tidak nyaman. Baiklah mari kita lanjutkan pesta ulang tahun putriku.

Rombongan kerajaan pun sampai di alun-alun. Semua pandangan rakyat tertuju ke


arah sang putri. Rakyat pun begitu gembira menyambutnya. Pesta ulang tahun
putri pun di mulai. Sang raja memulainya dengan ucapan terima kasih kepada
seluruh rakyat-rakyatnya.

Raja  : “rakyat-rakyatku sekalian. Terima kasih atas kehadiran kalian semua di


sini. Aku sangat gembira memiliki rakyat-rakyat seperti kalian. Yang sangat
peduli dan sayang terhadap kerajaan terutama dengan putriku Gilang Rukmini.

Kemudian, para rakyat bersiap untuk menampilkan sebuah tarian

(Pertunjukan tari dimulai)

(Pertunjukan selesai)

Prabu : “ Baiklah, sekarang aku akan memberikan hadiah kalian kepada putriku.
Putriku kemarilah nak.”
Rukmini  : “iya ayahanda.”

Putri Chyara :”Wah, cantik sekali Putri Rukmini”

Putri Cleo : “ iya, aku jadi iri dengan kecantikannya”

Raja     : “ ini ada hadiah dari rakyat-rakyat yang menyayangimu.” (memberikan


hadiah)

Rukmini  : (menerima dan membukannya)

Raja     : “bagaimana nak? Apa kau menyukainya?”

Rukmini  : (melihat kalung itu sejenak) “kalung apa ini? aku tidak suka ayahanda.
Kalung ini jelek! Aku tak mau memakainya (kalung dilempar)

(Kalung yang indah pun rusak. Emas dan permatanya tersebar di lantai. Seluruh
rakyat yang hadir terkejut. Tak seorangpun bicara. Suasana hening.)

Ratu   :”Rukmini! Apa yang kau lakukan! Kau membuat ayahanda dan ibundamu
begitu malu! (menangis)”

      Semua orang di kerajaan kutatanggeuhan menangis karena melihat baginda


ratu menangis. Tiba-tiba muncul mata air dari halaman kerajaan, airnya keluar
sangat deras dan membentuk genangan air. Semua orang ketakutan dan
menyalahkan sang Putri.
Ahli Perhiasan 1:”Apa yang telah kau lakukan Putri! Kau telah membahayakan
semua orang disini!Lihatlah ulahmu!”

Ahli Perhiasan 2:"Iya, padahal kami sudah membuatkan kalung yang sangat indah
khusus untukmu, tetapi kau dengan seenaknya membuang kalung itu"

     Sang Putri sangat ketakutan dia menyesal atas perbuatan jahatnya.

Rukmini:"Oh tidak! Apa yang telah aku lakukan?!"

Dan genangan itu telah menjadi sebuah danau yang sangat besar hingga
menenggalamkan kerajaan.

Oleh rakyat sekitar, danau itu disebut sebagai “Telaga Warna” . Warna yang di
hasilkan berasal dari bayangan hutan, tanaman dan langit di sekitar telaga.
Namun orang mengatakan, warna-warna tersebut berasal dari kalung putri yang
tersebar. Dan sekarang telaga 7 warna dijadikan salah satu tempat wisata yang
terkenal di Jawa Barat.

Anda mungkin juga menyukai