Anda di halaman 1dari 10

A.

Rumusan Masalah
Sebelum menerangkan tentang masalah peribahasa lebih lanjut, kita harus mengetahui
tentang rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah Peribahasa itu?
2. Ada berapakah jenis pribahasa itu?
3. Jenis Jenis Peribahasa
  
 
A1. Pengertian Peribahasa
    Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang menyatakan suatu maksud,
keadaan seseorang, atau hal yang mengungkapkan kelakuan, perbuatan atau hal mengenai
diri seseorang. Peribahasa mencakup ungkapan, pepatah, perumpamaan, ibarat, tamsil.
(Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan Badudu-Zain (1994). Pada umumnya, kelompok
kata atau kalimat dalam peribahasa memiliki struktur susunan yang tetap, dan merupakan
kiasan terhadap suatu maksud. Kalimat yang dipakai biasanya mengesankan dan memiliki
arti yang luas. Didalam suatu peribahasa terdapat unsur sistem budaya masyarakat yang
berhubungan dengan nilai-nilai, pandangan hidup, norma dan suatu aturan dalam
masyarakat. Di kebudayaan melayu peribahasa sering dipakai atau diucapkan dalam
kehidupan sehari-hari, dengan kata lain sastra lisan ini merupakan salah satu sarana
enkulturasi dalam proses penanaman nilai-nilai adat dari waktu ke waktu.
 

  A2.Jenis jenis Peribahasa Peribahasa


Peribahasa adalah kalimat atau kelompok perkataan yang tetap susunannya dan
biasanya mengiaskan suatu maksud tertentu. Peribahasa terbagi dalam tiga jenis, yakni
pepatah, perumpamaan, dan ungkapan. Jadi, dalam hal ini ungkapan merupakan bagian dari
peribahasa.

1. Pepatah
pepatah adalah pribahasa yang mengandung nasihat atau ajaran dari orang-orang tua
(biasanya dipakai atau diucapkan untuk mematahkan lawan bicara)Adalah jenis
peribahasa yang mengandung nasihat atau ajaran. Contoh:

-    Datang tanpak muka perhi tampak punggung


     (artinya: hendaklah berbaik-baik ketika berkunjung, baik ketika datang maupun pergi)
-    Sepala-pala mandi biar basah
(artinya: mengerjakan sesuatu perbuatan hendaknya sempurna, jangan separu-separuh)
 
2. Perumpamaan
Adalah ibarat, persamaan, peribahasa yang berupa perbandingan. Ciri utama
perumpamaan adanya kata-kata: sebagai, bagai, laksana, bak, seumpama, umpama, atau
sejenisnya. Contoh:
-                Bagai air di daun talas, dikiaskan kepada orang-orang yang tidak tetap hatinya
atau pendiriannya, mudah berubah pendiriannya.
-                Bagai membendarkan diri ke bukit, artinya: mengerjakan perbuatan yang sia-sia.
3. Ungkapan
Adalah perkataan atau kelompok kata yang khusus untuk menyatakan maksud dengan
arti kata kiasan. Seperti: melihat bulan, datang bulan, bulan madu, dan sebagainya.Contoh:

- Pamanku datang dari Bandung. Ia membawa Buah Tangan yang banyak sekali.


- Karena terus diledek oleh teman-temannya. Rudi pun Naik Pitam.

4. Bidal
Peribahasa ini berisi ungkapan yang mengandung peringatan, sindiran, dan atau
ejekan. Contoh bidal adalah:

- Hidup segan mati tak mau

- Malu bertanya sesat dijalan

5. Pameo
Pameo adalah peribahasa yang berisi semboyan. Fungsi dari pameo adalah mengobarkan
suasana.Contoh pameo:

- Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh


3.Ciri-Ciri Peribahasa

● Kata-kata yang berada didalam peribahasa adalah susunan yang sudah pasti dan tidak
bisa diubah
● Peribahasa biasanya digunakan untuk menyindir atau juga bisa digunakan untuk
memperindah bahasa
● Kata-kata dalam peribahasa biasanya teratur, enak jika didengar dan memiliki makna
● Peribahasa biasanya dibentuk atau diciptakan berdasarkan suatu pandangan dan
perbandingan yang sangat teliti terhadap alam sekitar dan juga terhadap
peristiwa-peristiwa yang terjadi dan berlaku dalam masyarakat
● Peribahasa dibentuk dan diciptakan dengan satu ikatan bahasa yang padat dan indah,
sehingga peribahasa tersebut akan melekat di mulut masyarakat hingga turun temurun

Contoh Contoh Peribahasa :


- Ada uang abang disayang, tak ada uang abang melayang
(Berbuat baik hanya ketika seseorang mempunyai banyak
harta)
- Ada udang dibalik batu
ada maksud tersembunyi 
- Ada gula ada semut
dimana ada kesenangan, disitu pasti ada keramaian
- Ada asap ada api
segala akibat pasti ada sebabnya
- Air beriak tanda tak dalam
orang yang banyak bicara, biasanya kurang berilmu
- Air tenang menghanyutkan
orang pendiam, tapi banyak ilmu 
- Air susu dibalas dengan air tuba
kebaikan yang dibalas dengan kejahatan
- Air tenang jangan disangka tiada buayanya
orang pendiam belum tentu penakut
- Anjing menggonggong kafilah berlalu
tidak peduli pada omongan, cemoohan, cibiran orang lain

- Ayam berkokok hari siang


mendapatkan sesuatu yang telah lama diidamkan
A. Pengertian Teks Anekdot

Teks Anekdot adalah cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur lucu dan mempunyai
maksud untuk melakukan kritikan. Teks anekdot biasanya mengkritik tentang layanan publik,
politik, lingkungan, dan sosial.

B. Ciri Ciri

Untuk membedakan teks ini dengan teks tantangan maupun teks lain, kalian perlu mengetahui
ciri-cirinya. Ciri-ciri teks anekdot sangat khusus dan mudah dipahami, berikut ini:

● Bersifat humor atau lucu.


● Bersifat menggelitik, bisa membuat pembaca merasa terhibur.
● Bersifat menyindir.
● Bisa jadi mengenai orang penting.
● Memiliki tujuan tertentu.
● Cerita yang disampaikan hampir mirip dongeng.
● Cerita mengenai karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan terlihat
nyata.

C. Struktur Teks Anekdot

Sangat berbeda dengan struktur teks ulasan, anekdot mempunyai 7 struktur yang membangun


teks tersebut sehingga menjadi utuh. Berikut ini 7 struktur penyusunnya:

1. Abstraksi: terletak pada awal paragraf dan berisikan gambaran awal tentang isi teks
anekdot.
2. Orientasi: bagian isi berisi awal mula atau latar belakang terjadinya suatu peristiwa.
3. Event: berisi rangkaian peristiwa yang terjadi.
4. Krisis: berisi mengenai masalah yang muncul yang terjadi dalam teks.
5. Reaksi: berisi langkah penyelesaian masalah yang muncul dalam bagian krisis.
6. Koda: berisi perubahan yang akan terjadi pada tokoh.
7. Re-orientasi: bagian akhir teks sekaligus penutup teks.

D. Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

Adapun kaidah kebahasaan yang biasa digunakan dalam pembuatan teks ini, ciri-ciri nya:

● Menggunakan pertanyaan retorik.


● Menggunakan kalimat perintah.
● Menggunakan penghubung.
● Menggunakan verba atau kata kerja.
● Menggunakan kata keterangan waktu lampau.
● Urut berdasarkan kejadian waktu.

E. Tujuan Teks Anekdot

Seperti teks lainnya, teks ini juga mempunyai tujuan yang ditujukan kepada para pembaca
terhadap setiap cerita singkat lucu dan menyindir nya.

Tujuan yang ingin dicapai merupakan latar belakang penulis atau pengarang untuk membuat teks
anekdot yang lucu dan bisa menyindir. Berikut ini tujuannya:

● Menghibur pembaca.
● Membangkitkan tawa para pembaca.
● Sarana untuk mengkritik dan menyindir.
● Menggambarkan karakter-karakter dengan singkat dan langsung pada intinya.

D. Contoh

Berikut ini contoh teks anekdot singkat yang Yuksinau.id dapat mengenai ujian akhir semeter.

Judul: UAS
Disaat ujian akhir semester akan dilaksanakan, paijo penasaran dengan persiapan
teman-temannya untuk mengukur seberapa jauh persiapan paijo untuk ujian akhir semester.
Akhirnya paijo pun bertanya kepada tukinem.

Paijo: Lu udah siap buat UAS besok?


Tukinem: Gue belum siap sama sekali.
Paijo: Apa lu enggak siapin diri buat ngadepin UAS?
Tukinem: Buat apa siapin diri? UAS kan Ujian Asal Silang
Paijo: Gile lu nem.

Pesan di Online Shop


Customer: Siang Mba, saya mau pesan, boleh?
Penjual: Oh iya tentu boleh dong Mas, silahkan mau pesen apa? dan berapa jumlahnya?
Customer: Oh, maksud saya bukan mau pesen barang Mba…
Penjual: Kok gitu? Terus mau pesan apa mas?
Customer: Jadi saya cuma mau pesan sama Mbak, jangan lupa makan, jaga kesehatan, dan inget
sholat lima waktu ya.
Penjual: Hmmm *senyum-senyum tapi kesel*
  Gara Gara Takut Istri
Pada suatu hari yang lumayan mendung, datanglah seorang pria bertubuh kekar ke sebuah rumah
sakit. Namun terlihat ada yang aneh, kedua telinga pria itu melepuh dan terlihat seperti ada bekas
terbakar.

Kemudian pria bertubuh kekar tersebut masuk ke ruangan dokter.

Dokter: Silahkan, ada yang bisa saya bantu, mas?


Kekar: Ini telinga saya dok, tolong.
Dokter: Telinganya kenapa mas? Coba ceritakan pada saya.
Kekar: Gini dok, meskipun badan saya kekar, tapi aslinya saya ini takut sama istri. Jadi, waktu
kemarin istri saya lagi ke luar rumah dan menyuruh saya untuk nyetrika baju. Pada saat saya lagi
dalam nyetrika, tiba-tiba ada telpon masuk. Karena saya kira telpon itu dari istri saya, maka saya
refleks mengambil telpon dan mengangkatnya, tapi sialnya adalah yang saya akan itu bukan
telpon, tapi adalah setrika. Saya menempelkan setrika panas ke telinga kanan saya dok.
Dokter: Hmm, saya paham sih gimana rasanya takut sama istri. Terus telinga yang bagian kiri
kenapa mas
Kekar: Nah itu dia dok. Ternyata telpon yang pertama itu gak jadi saya angkat karena saya
kesakita. Nah malah tiba-tiba ada yang nelpon lagi, yaudah saya angkat lagi pake telinga kiri.
Mendengar cerita tersebut, seketika langsung si dokter itu mengambil setrika dan
menempelkannya ke muka pria kekar tersebut.

Penjual roti

Pada suatu hari, ada seorang penjual roti keliling dan kebetulan sedang ada di depan
rumah, kemudian teman saya si Komar memanggil si penjual roti tersebut. Tidak lama
kemudian, si penjual roti pun datang dan menghampiri kita yang sedang ngobrol-ngobrol
manja di depan rumah.
Komar: Ada Roti apa aja nih bang?
Penjual Roti: Wah banyak dek, ada berbagai macam rasa
Komar: Oh, kalau yang ini rasa apa bang?
Penjual Roti: Yang itu sih rasa rambutan dek
Komar: Kalau roti yang ini bang?
Penjual Roti: Kalau yang itu rasa stroberi dek, wah mantep tuh yang itu
Komar: Hmm bentar, kalau yang ini gimana bang?
Penjual Roti: Itu rasa mangga dek
Komar: Lah dari tadi saya nanya jawabannya malah nyebutin buah-buahan terus, rotinya
mana bang? Abang ini jualan apa sih? Roti atau buah? Gak konsisten amat bang. Kalau
begini sih saya gak jadi beli deh bang.
Penjual Roti: *Hening*Kemudian si penjual roti tersebut kejang-kejang lalu pingsan
mendadak.
Teks Anekdot

Disusun Oleh : Nesha Nur Zega


: James Viter Silitonga
Kelas :XII-Akuntansi’
B.Studi :Bahasa Indonesia
Peribahasa

Disusun Oleh :Putri Husnul Indah S. Panggabean


:Sarah Noverta Rahel Purba
Kelas :XII-Akuntansi
B.Studi :Bahasa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai