Anda di halaman 1dari 51

Membuat Pantun

A.Memahami Ciri-Ciri Pantun

Pantun adalah salah satu contoh puisi lama Indonesia. Pantun digunakan orang untuk mengungkapkan perasaannya kepada orang lain. Coba kamu baca pantun ini!

Jangan suka makan mentimun (a) Mentimun itu banyak getahnya (b) Jangan suka duduk melamun (a) Melamun itu tak ada gunanya (b)

Sampiran

Isi

Amati kembali pantun di atas! Bagaimana ciri-ciri pantun itu? 1. Pantun itu terdiri atas empat baris. 2. Baris pertama diakhiri bunyi mun, diberi simbol a 3. Baris kedua diakhiri bunyi nya, diberi simbol b 4. Baris ketiga diakhiri bunyi mun diberi simbol a

5. Baris keempat diakhiri bunyi nya diberi simbol b 6. Dengan demikian, pantun tersebut memiliki pola sajak atau bunyi akhir a-b-a-b. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran. Baris ketiga dan keempat merupakan isi pantun. Pantun itu berisi nasihat agar kita jangan suka duduk melamun karena tidak berguna.

B. Menyempurnakan Pantun
Sempurnakan pantun-pantun ini dengan memilih pasangannya yang tepat! Ingatlah kembali ciri-ciri pantun! 1. Naik becak ke Siantar a. Jangan suka ganggu adik Putar-putar ke tempat umum Nanti dimarahi oleh Ibu 2. ________________________ ________________________ Kalau ingin cepat sampai Naik saja kapal terbang 3. Pak Mula bawa badik Mau diasah di Jatibaru ______________________ ______________________ c. Sungguh aneh sungguh ajaib Ada rusa beranak lipan b. Jalan-jalan ke tepi pantai Jangan lupa beli pisang

4. ____________________ ____________________ Banyak-banyaklah tanam pohon Agar udara segar selalu

d. Kalau ingin jadi pintar Rajin-rajinlah ke museum

5. Menuntut ilmu hukumnya wajib e. Anak-anak bermain balon Bekal utama 'tuk masa depan Warnanya hijau, merah, dan biru

C. Membuat Pantun
Bentuklah kelompok! Satu kelompok terdiri atas empat orang. Buatlah dua pantun tentang manfaat tempat umum! Contoh: Jalan-jalan ke atas bukit Sambil membawa pisang emas Kalau adik jatuh sakit Segera pergi ke Puskesmas

D. Membacakan Pantun
Bacalah pantun yang telah kamu buat! Bacalah dengan ucapan dan intonasi yang tepat! Kamu dapat membacanya secara berpasangan. Misalnya: Temanmu membaca sampirannya dan kamu membaca isinya.

DISKUSI

Pengertian
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi

Persyaratan Diskusi
Berkomunikasi dalam kelompok dengan catatan : 1.Tata tertib tidak ketat. 2.Setiap orang diberi kesempatan berbicara. 3.Kesediaan untuk berkompromi.

Bagi peserta diskusi : 1.Pengertian yang menyeluruh tentang pokok pembicaraan. 2.Sanggup berpikir bebas dan lugas. 3.Pandai mendengar, menjabarkan dan menganalisa. 4.Mau menerima pendapat orang lain yang benar. 5.Pandai bertanya dan menolak secara

Bagi pemimpin diskusi : 1.Sikap hati-hati,cerdas,tanggap. 2.Pandai menyimpulkan. 3.Sikap tidak memihak.

Macam- macam Diskusi


1. Seminar Pertemuan para pakar yang berusaha mendapatkan kata sepakat mengenai suatu hal. 2. Sarasehan/Simposium Pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat prasaran para ahli mengenai suatu hal/masalah dalam bidang tertentu.

3. Lokakarya/Sanggar Kerja Pertemuan yang membahas suatu karya.

4. Muktamar Pertemuan para wakil organisasi mengambil keputusan mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.

5. Konferensi Pertemuan untuk berdiskusi mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama. 6. Diskusi Panel Diskusi yang dilangsungkan oleh panelis dan disaksikan/dihadiri oleh beberapa pendengar, serta diatur oleh seorang moderator. 7. Diskusi Kelompok Penyelesaian masalah dengan melibat kan kelompokkelompok kecil.

Beberapa tips dalam berdiskusi :


Ungkapkan ide Ide seringkali milik orang yang berani mengungkapkan bukan yang pertama kali memikirkan. Oleh karena itu, terlibatlah secara aktif dengan memberikan ide dan tanggapan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Catat poin poin penting Mencatat poin poin penting juga perlu dilakukan dalam diskusi terutama yang menyangkut dengan tanggungjawab anda. Catatan tersebut juga bisa menjadi alat bantu bila terjadi kesalahpahaman diantara peserta diskusi.

Fokus Agar diskusi menjadi fokus, tentukan terlebih dahulu agenda rapat, seperti berapa lama rapat akan berlangsung serta poin poin yang akan dibahas. Menghargai Orang Lain Jangan memotong pembicaraan orang lain dalam diskusi. Jika terjadi perbedaan pendapat, ajukan argumen berdasarkan fakta dan logika. Mengikuti Hasil Kesepakatan Bila keputusan telah dibuat, ikutilah kesepakatan tersebut walau anda tidak menyukainya secara pribadi. Jika setelah dijalankan ternyata hasil tersebut tidak efektif, anda dapat mengajukan alternatif ide.

Membedakan Fakta dan Opini

Sosialisasi KTSP

C. Membedakan Fakta dan Opini


Fakta: Peristiwa yang benar-benar terjadi. Ciri fakta: objektif, sudah terjadi, bisa diamati. Opini: pendapat seseorang (biasanya berdasarkan fakta). Ciri opini: tanggapan atas suatu peristiwa, belum tentu terjadi.

Pelatihan
Tentukan fakta dan opini dari kutipan editorial berikut ini!
Prakarsa Indonesia untuk menjadi tuan rumah daialog lintas agama Asia-Eropa yang berlangsung di Bali International Convetion Center (BICC), Denpasar, tanggal 21-22 Juli 2005, patut disambut positif. Sebagai negara demokrasi dan pluralis, Indonesia memang harus mengambil prakarsa bagi pertemuan lintas agama dan budaya tersebut. Hal ini penting sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki citra Indonesia di mata internasional.

Kita berharap, lewat dialog dan kerja sama antarbudaya dan agama dapat menjadi andil Indonesia dalam proses perdamaian dunia. Manfaat positif lainnya adalah perbaikan citra Indonesia di mata dunia. Akan tetapi, jangan hanya berhenti pada dialog dalam ruangan. Kita perlu menindaklanjuti dengan langkahlangkah kerja sama yang lebih konkret.

Kemukakan tanggapanmu terhadap kutipan isi artikel tersebut! Apa simpulan yang dapat kamu ambil dari isi artikel tersebut?

Gurindam
adalah puisi lama yang mempunyai ciri-ciri : Terdiri atas dua baris Rimanya aa Isinya mengandung sebab akibat Baris pertama merupakan syarat/sebabnya, dan baris kedua berisi akibat Isinya mengandung ajaran, budi pekerti, atau nasihat keagamaan

Contoh gurindam
Jika hendak mengenal orang berbangsa Lihat kepada budi dan bahasa Jika hendak mengenal orang yang berbahagia Sangat memeliharakan yang sia-sia Jika hendak mengenal orang yang mulia Lihatlah pada kelakuan dia Jika hendak mengenal orang yang berilmu Bertanya dan belajar tiada jemu Jika hendak mengenal orang yang berakal Di dalam dunia mengambil bekal Jika hendak mengenal orang yang baik perangai Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai

Nilai-nilai dalam gurindam


Nilai religius Nilai sosial Nilai budaya Nilai moral Nilai budi pekerti

Kaitan gurindam dan masa kini


Realitas Peristiwa/kejadian pada masa lalu Realitas kehidupan masa kini Perubahan zaman

Pergeseran, nilai sosial, budaya,

Latihan Soal Mandiri


1. Carilah sebuah dalam gurindam ! 2. Tentukan nilai-nilai yang masih dapat diterapkan dan masih relevan dengan kehidupan masa kini dan nilai-nilai yang sudah tidak relevan. 3. Presentasikan hasil temuan Anda di depan kelas secara bergiliran! 4. Berikan komentar dan tanggapan serta saran terhadap presentasi temanmu!
Uji Kompetensi

PUISI

Hal-hal yang harus diperhatikan ketika menulis puisi Diksi Gaya bahasa Rima/persajakan Citraan/imaji

Bandingkan dua petikan puisi ini!


Cinta datang tanpa tersangka Sakit dari segala sakit Bunga dari segala aroma Keindahan dari segala rasa

Terbang dan terbanglah wahai cinta Cari dan temukan Tempat-tempat yang penuh dengan kasih sayang

DIKSI
Diksi adalah pilihan kata yang akan digunakan dalam penulisan puisi. Tema : keindahan laut Kapal, ombak, sampah, biru, pohon kelapa, pasir, matahari terbenam/terbit, ikan, air, putri duyung, angin, karang, perahu, mutiara, rumput laut, pedagang, nelayan, pelabuhan, plankton, cemara, burung, dll.

Kriteria diksi dalam puisi


Berhubungan dengan tema puisi. Kata pedagang tentu kurang berhubungan dengan tema keindahan laut. Diksinya khas/unik/menarik. Untuk menggambarkan bahwa cinta terkadang bisa menyakitkan, seorang penyair menulis Dialah badai yang menghempaskan segala benteng Memiliki makna yang dalam/kuat. Chairil Anwar lebih memilih kata Aku daripada kata Saya untuk judul puisinya karena makna kata aku terasa lebih kuat/dalam maknanya dibandingkan kata saya.

Majas
Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk memperindah sebuah karya tulis (puisi, pidato, dsb.) Secara umum, majas dibagi empat macam : A. Majas Perbandingan B. Majas Sindiran C. Majas Penegasan

Majas Personifikasi
Majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat-sifat manusia kepada benda mati sehingga seolaholah mempunyai sifat seperti manusia atau benda hidup. Contoh : Angin berbisik menyampaikan salamku padanya.

Majas Metafora
Majas yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama. Contoh : Raja siang telah pergi ke peraduannya. (raja siang = matahari)

Majas Hiperbola
Majas yang melukiskan sesuatu dengan mengganti peristiwa/tindakan sesungguhnya dengan kata-kata yang lebih hebat pengertiannya untuk menyangatkan arti. Contoh : Cintaku membara setiap melihat wajahmu.

Majas Litotes
Majas yang melukiskan keadaan dengan kata-kata yang berlawanan artinya dengan kenyataan yang sebenarnya guna merendahkan diri. Contoh : Perjuangan kami hanyalah setitik air dalam samudera luas.

Majas Simbolik
Majas yang melukiskan sesuatu dengan memperbandingkan bendabenda lain sebagai simbol atau perlambang. Contoh : Melati lambang kesucian Bunga lambang kecantikan

Majas Repetisi
Majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa kata berkali-kali. Contoh : Cinta adalah keindahan Cinta adalah kebahagiaan Cinta adalah pengorbanan

Majas Paralelisme
Majas penegasan seperti repetisi tetapi dipakai dalam puisi. Paralelisme dibagi dua : a. Anafora bila kata/frase yang diulang terletak di awal baris/larik. contoh : Kalaulah diam malam yang kelam Kalaulah tenang sawang yang lapang Kalaulah lelap orang di lawang

b. Epifora bila kata/frase yang diulang terletak di akhir baris/larik. contoh : Kalau kau mau, aku akan datang Jika kau kehendaki, aku akan datang Bila kau minta, aku akan datang

c. Gabungan bila kata/frase yang diulang terletak di awal dan akhir baris sekaligus. contoh : Kami jemu pada lagu Kami benci pada lagu Kami runtuh karena lagu

-Awal baris (anafora) Sajak ini mengingatkan Sajak ini melupakan Sajak ini melupakan . -Tengah baris sungai pergi ke laut membawa laut pergi ke laut membawa awan pergi ke hujan membawa -Dalam satu baris dan berebut menyebut nama Allah

Rima / Persajakan

Persamaan bunyi dalam puisi untuk menimbulkan efek irama, estetika, dan suasana tertentu.

Rima Akhir
RIMA BEBAS Rima yang tidak berpola / beraturan
Angin kencang datang dari jiwa Air berpusar dan gelombang naik Memukul hati kita yang telanjang Dan menyelimuti dengan kegelapan

RIMA BERATURAN
Rima yang berpola / beraturan (aaaa, abab, aabb, abba, dsb). Pagiku hilang sudah melayang Hari mudaku sudah pergi Sekarang petang datang membayang Batang usiaku sudah tinggi

CITRAAN / IMAJI
Bayangan, khayalan, pikiran, gambaran. Citraan berfungsi untuk menggugah perasaan, merangsang imajinasi, dan menggugah pikiran di balik sentuhan indera.

Jenis jenis Citraan


Citraan visual (penglihatan) Citraan auditif (pendengaran) Citraan kinestetik (gerak) Citraan termal (rabaan/peraba) Citraan penciuman Citraan perasaan

DEWA TELAH MATI


(Subagio Sastrowardojo)

Tak ada dewa di rawa-rawa ini Hanya gagak yang mengakak malam hari Dan siang terbang mengitari bangkai Pertapa yang terbunuh dekat kuil
----------Baris pertama = citraan visual (tak ada) Baris kedua = citraan auditif (mengakak) Baris ketiga = citraan kinestetik (terbang) dan penciuman (bangkai) Baris keempat = citraan visual (dekat kuil)

Buatlah sebuah puisi bertema bebas dengan memperhatikan penggunaan diksi, majas, citraan, dan rimanya! Kerjakan di buku tugas!

Anda mungkin juga menyukai