Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN BHS.

INDONESIA
MEMBERI TANGGAPAN DG
SANTUN
 Syarat tanggapan : objektif dan santun
 Struktur teks tanggapan

MENYAJIKAN TEKS DISKUSI

 Teks diskusi disusun untuk menyajikan pendapat, sudut pandang, atau perspektif yang berbeda
terhadap suatu permasalahan
 Jenis eksposisi dan diskusi merupakan dua jenis teks yang digunakan untuk memengaruhi orang
lain, meyakinkan orang lain (persuasif).
 Struktur teks diskusi

KELAS 9 SEMESTER2
 Menelaah Bahasa teks diskusi

 Ciri – ciri Kebahasaan


o Kata-kata yang digunakan yang menunjukkan waktu kini dan menunjukkan apa yang sedang
terjadi, misalnya adalah, merupakan, sedang, artinya, perlu, bertindak, hentikan;
selamatkan, perang, kehilangan, perbaiki.
o Kata yang mewakili pikiran dan perasaan membawa emosi dari pandangan penulis.
Misalnya, percaya, yakin, pikir, rasa, suka, kagum, senang, terkejut, ragu, harap
o Kata emotif melibatkan pikiran pembaca seakan pembaca melihat persoalan seperti yang
kita pikirkan. Misalnya, ganas, unik, liar, buas, berharga, istimewa, kumal, menakjubkan,
berbahaya, brutal, sejuk, lembut.
o Bahasa evaluatif untuk mengkaji argumen dan bukti pendukung. Misalnya, penting,
sederhana, berpikiran sempit, mengancam, sangat jelas, menguntungkan bagi masa
depan, lebih mudah, diharapkan, terlalu rapuh, penilaian buruk, tidak dapat diakui, hanya
pilihan.
o Derajat kepastian (juga dikenal sebagi modalitas) seberapa pasti dengan pernyataanmu
sendiri? Apakah kamu ingin membuat orang setuju dengan pendapatmu, atau kamu ingin
membuat orang menjadi ragu dengan pendapatnya? Misalnya: dapat, akan, mesti,
seharusnya, selalu, biasanya, hampir, nyaris, tidak pernah, kadang-kadang, umumnya,
tentu, pasti, harus, tak perlu dipersoalkan, hampir tidak pernah.
o Konjungsi dan penanda kohesi-koherensi : dan, tetapi, namun, bagaimanapun, alasan lain
mengapa, juga, dalam hal lain, atau, pertama, kedua, akhirnya, tanpa memperhatikan,
tidak semua orang setuju, sementara, meskipun, yang utama, pada akhirnya, sebab, oleh
karena itu.

KELAS 9 SEMESTER2
 Konjungsi

MENYUSUN CERITA
INSPIRATIF
 Cerita inspiratif merupakan bentuk narasi yang lebih bertujuan memberi inspirasi kebaikan kepada banyak
orang.
 Informasi Cerita Inspiratif

KELAS 9 SEMESTER2
 Unsur – Unsur Cerita Inspiratif
1. Kisah nyata
2. Tema
3. Judul
4. Alur
5. Bersifat Naratif
6. Ada tokoh yang diceritakan
 Ciri – Ciri Teks Inspiratif
1. Terdapat insiden dalam cerita yang menimbulkan perenungan
2. Alurnya sederhana dan hanya menceritakan satu insiden
3. Berisi pelajaran yang dapat dipetik
4. Isi cerita cenderung singkat dan pendek

MACAM – MACAM MAJAS

1. Majas Alegori

Majas yang menyatakan dengan ungkapan kiasan atau penggambaran.

Contoh: Hidup itu seperti roda berputar, kadang di atas, kadang pula di bawah.

2. Majas Metafora

Majas ini merupakan majas yang memakai analogi atau perumpamaan terhadap dua hal yang berbeda.

Contoh: Anak itu dikenal sebagai kutu buku di kelasnya.

3. Majas Metonimia

Majas ini menyatakan suatu hal dengan dengan memakai kata lain yang punya keterkaitan (misalnya sebuah merek
dagang).

Contoh: Jamaah haji Indonesia pergi ke Makkah menggunakan Garuda.

4. Majas Litotes

Majas yang menggunakan ungkapan penurunan kualitas untuk merendahkan diri.

Contoh: Silakan datang ke gubukku yang kumuh.

5. Majas Hiperbola

Majas yang merupakan ungkapan yang berlebihan dan tidak masuk akal.

Contoh: Dentuman itu menggelegar membelah angkasa.

KELAS 9 SEMESTER2
6. Majas Pars Pro Toto

Majas yang menggunakan sebagian unsur/objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.

Contoh: Dari tadi pagi, ia tak menampakkan batang hidungnya.

7. Majas Totem Pro Parte

Majas yang mengungkapkan keseluruhan objek padahal hanya sebagian objek saja.

Contoh: Indonesia mengalahkan Malaysia dalam pertandingan sepakbola tadi malam.

8. Majas Eufimisme

Majas yang menggunakan ungkapan lebih halus terhadap ungkapan yang dirasa kasar atau merugikan.

Contoh: Saat ini sedang dibahas penyesuaian tarif tol

9. Majas Ironi

Majas sindiran ini digunakan dengan cara menyembunyikan fakta dan mengatakan hal yang sebaliknya.

Contoh: Suaranya sangat merdu sekali seperti kaset kusut.

10. Majas Sarkasme

Majas ini bisa dikatakan sebagai sindiran yang kasar.

Contoh: Putih benar wajah kamu, sampai bisa aku sendoki bedaknya.

11. Majas Sinisme

Majas sinisme ini lebih bersifat mencemooh atas ide atau pemikiran.

Contoh: Kamu sudah pintar ‘kan? Kenapa masih bertanya kepada aku?

12. Majas Pleonasme

Majas yang menambahkan keterangan pada kalimat yang sudah jelas (sebenarnya tidak diperlukan.

Contoh: Saya naik lift ke atas.

13. Majas Repetisi

Majas ini merupakan pengulangan kata, frasa, atau klausa untuk mempertegas maksudnya.

Contoh: Awas, tunggu kedatanganku besok! Tunggu!

14. Majas Aliterasi

Majas yang menggunakan pengulangan huruf konsonan pada awal kata.

Contoh: Beli baju biru bersama Budi.


KELAS 9 SEMESTER2

Anda mungkin juga menyukai