Anda di halaman 1dari 9

Tujuan menulis

a. Untuk menceritakan sesuatu


b. Memberikan petunjuk atau pengarahan
c. Menjelaskan sesuatu
d. Untuk meyakinkan
e. Untuk merangkum

Isi atau gagasan tulisan

a. Pengalaman
b. Pengamatan
c. Khayalan atau imajinasi
d. Pendapat atau keyakinan

Seleksi topik:
1. Apakah topic ini sudah sering ditulis orang?
2. Apakah saya cukup tahu banyak topic ini dibandingkan pembaca?
3. Mampukah menarik pembaca?
4. Apakah pembaca mendapatkan manfaat?
5. Mampukah saya menyajikannya topic ini dalam bentuk tulisan yang singkat padat dan jelas?
6. Ada sumber atau bahan penunjang?

Jika sudah tahu tujuan dan telah ada topic, maka selanjtunya adalah bagaimana suatu tulisan itu ingin
disajikan!

Cara penyajian

a. Secara kronologis
Berdasarkan urutan waktu. Biasanya dipakai pada tulisan:
1. Sejarah, riwayat hidup
2. Tulisan narasi (cerpen,novel)
3. Tulisan penjelasan peristiwa (mis:jelaskan peristiwa kecelakaan)
4. Tulisan tentang pngerjaan sesuatu atau pembuatan sesuatu

b. Sistem penyajian ruang


Penyajian berdasarkan tata ruang. Bisa dengan menggunakan kata tunjuk di sana, di sini, di
utara, di selatan, di samping, dan lain-lain. Intinya, menuliskan sesuatu itu dengan menggunakan
batasan ruang atau penjelas ruang. Menuliskan apa yang tampak oleh mata.

c. System penyajian logis


System penyajian logis yaitu dengan menyajikan tulisan berdasarkan apa yang danggap logis
untuk disajikan lebih dulu. Tergantung pemikiran penulis. Ada beberapa pilihan:
a. Dengan penggambaran umum dan pemberian contoh-contoh.
Contoh:
Kalau kamu mendaki gunung atau berkemah, kamu harus hati-hati dan waspada. Bahaya
senantiasa mengancam. Dalam keadaan yang ramah, alam bisa berubah menjadi ganas.
Karena itu, untuk mendirikan kemah, jauhkanlah dari tebing, aliran sungai, dan pohon.
Tebing sewaktu-waktu dapat longsor meimbun seluruh isi kemah. Hujan deras di hulu
sungai dapat membawa air bah., yang akan menggulung tenda. Pohon sewaktu-waktu bisa
tumban meimpa tenda. Selain itu, kamu jangan berkemah di dekat kawah gunung berapi
karena sewaktu-waktu akan bertiup gas belerang yang sangat berbahaya.
b. Perbadingan dan pertentangan
Gagasan ini memerlukan untuk dibandingkan satu dan lainnya. Caranya dengan
memperlihatkan hal yang berbeda atau bertentangan.
Contoh:
Belajar sendiri dan belajar berkelompok, mempunyai kebaikan dan keburukan masing-
masing. Dengan belajar berkelompok,biasanya kita tidak cepat lelah. Kita dapat menguji
mana pendapat yang benar dan yang salah. Kita dapat saling tolong-menolong. Yang kuat
dapat membantu yang lemah. Selain itu, kita terbiasa bertukar pikiran. Kekurangannya
memang ada pula., yaitu seringkali ada yang mau menang sendiri, yang pandai biasanya
menguasai pembicaraan, dan banyak menghabiskan waktu. Belajar sendiri mempunyai
kekuatan, antara lain hemat waktu, tidak bergantung pada kesempatan orang lain, tidak
menghabiskan waktu untuk berdebat. Kelemahannya ialah mudah mengantuk, suka
menganggap pendapat sendirilah yang benar, dan tidak gembira. Oleh sebab itu, sebaiknya
kamu belajar dengan menggunakan belajar berkelompok dengan belajar sendiri.
c. Klasifikasi
Gagasan disajikan secara berkelas-kelas, kelompok-kelompok, dan jenis-jenis.
Contoh:
Kalau kita hendak mendaki gunung atau melakukan kegiatan lintas alam, kita harus
melakukan persiapan dengan sebaik-baiknya. Tanpa persiapan yang baik, ekspedisi dapat
gagal di tengah jalan. Bahkan bukan saja gagal, malah mungkin dapat menimbulkan korban
yang tidak diinginkan. Persiapan yang harus dilakukan ada tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

Pertama,….

Kedua, ….

Ketiga,….
d. Penjelasan sebab-akibat
Sampaikan gagasan dengan sebab-akibat.
Contoh:
Setiap kali melakukan ekspedisi pendakian gunung kita mesti hati-hati dan waspada,
sekalipun kamu adalah orang yang sudah berpengalaman di gunung. Kalau tidak hati-hati,
bahaya dapat mengintip setiap saat. Sedikit saja kita lengah, mungkin kita akan tersesat.
Bila tersesat, lakukan segera orientasi medan, dimanakah kita sekarang berada. Beri
tanda yan mencolok dan kembalilah ke jalan semula. Ingat, berapa lama kamu tersesat.
Kalau setengah jam, kembalilah setengah jam. jika tidak ditemui tanda semula, kembali ke
titik yang ditandai. Petunjuk itu harus diingat. Jangan sok tahu dan tidak mau mengalah
karena sangat berbahaya. Kamu dapat tersesat lebih parah yang akhirnya tidak dapat
kembali lagi. Akibatnya, maut menanti.
e. Definisi
Dengan memaparkan definisi. Paragraf ini bisa berisi beberapa kalimat yang saling terkait
dengan gagasan yang didefinisikan.
Contoh:
Komunikasi ialah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau
lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.

PENGGUNAAN CARA PENYAJIAN DI ATAS DAPAT DISESUAIKAN DENGAN TUJUAN


PENULISAN. BISA MENGGUNAKAN KETIGANYA UNTUK SATU TULISAN YANG SAMA.
BERKREASILAH.

KETERAMPILAN DASAR MENULIS


a. Keterampilan berbahasa
b. Keterampilan penyajian
c. Keterampilan perwajahan

PROSES PENULISAN

a. Tahap pratulis
1. Tetapkan topic
2. Tetapkan tujuan
3. Kumpulkan informasi
b. Tahap penulisan
1. Konsentrasi terhadap gagasan pokok
2. Focus pada tujuan penulisan
3. Focus terhadap criteria pembaca
4. Focus terhadap criteria penerbitan
c. Tahap pascatulis
1. Sunting
2. Tulis naskah jadi

JENIS TULISAN

a. Narasi

Menceritakan kronologis peristiwa kehidupan manusia. Ciri:


1. Berisi tentang cerita kehidupan manusia
2. Boleh merupakan hal nyata, imajinasi, dan gabungannya.
3. Memiliki keindahan. Baik isi maupun penyajiannya.
4. Ada konflik dalam cerita itu.
5. Bisa ada dialog untuk menghidupkan cerita.
6. Disajikan dengan cara kronologis

Narasi dibagi dua jenis:

1) Narasi artistic

Biasanya pada cerpen dan novel. Memakai kata-kata indah. BACA CERPEN

2) Narasi ekspositorik

Biasanya menceritakan kejadian atau peristiwa kehidupan dengan cara mengemukakan konflik atau
suka duka nya. Menggugah rasa pembaca. Bisa berupa peristiwa lama, namun disajikan dengan cara
yang lebih menarik. BIASA PADA DIARY ATAU BIOGRAFI.

Tips untuk menulis narasi:

1. Pilih topic yang punya nilai


2. Tulis jaringan peristiwa dalam urutan dan kaitan yang jelas
3. Selipkan dialog jika mungkin dan perlu
4. Pilih detail cerita secara teliti (tidak perlu memasukkan yang tidak berkaitan atau tidak
mendukung)
5. Tetapkan pusat pengisahan secara tegas (aku, saya, dia, dll)

b. Eksposisi

Tulisan yang bertujuan memberikan infomasi, menjelaskan, dan menjawab pertanyaan apa, mengapa,
kapan, dan bagaimana.terbagi atas tiga jenis yaitu 1. Eksposisi, 2. Deskripsi, dan 3. Argumentasi.

Ciri tulisan eksposisi:

1. Tulisan itu bertujuan memberikan informasi, pengertian, dan pengetahuan.


2. Bersifat menjawab pertanyaan apa, mengapa, kapan, dan bagaimana
3. Disampaikan dengan gaya lugas dan menggunakan bahasa baku
4. Umumnya disajikan dengan menggunakan susunan logis
5. Disajikan dengan nada netral tidak memancing emosi, tidak memihak dan memaksakan sikap
penulis kepada pembaca.

Contoh tulisan eksposisi.

a. Tulisan berita
b. Tajuk rencana
c. Surat pembaca
d. Artikel

Bila hendak menulis eksposisi:

1. Pilih topic tulisan secara teliti


2. Sadari tujuan tulisan
3. Ingat selalu calon pembaca
4. Pilih organisasi penyajian yang sesuai

c. Deskripsi
Untuk memberikan rincian atau detail tentang objek sehingga dapat memberi pengaruh pada
emosi dan menciptakan imajinasi pembaca bagaikan melihat, mendengar, atau merasakan
langsung apa yang disampaikan penulis. Menulis berdasarkan lima indra.

Ciri:
1. Berupaya memperlihatkan detail atau rincian tentang objek, sedangkan eksposisi cenderung
secara umum
2. Deskripsi lebih bersifat memengaruhi emosi dan membentuk imajinasi pembaca, sedangkan
eksposisi tidak.
3. Deskripsi umumnya menyangkut objek yang dapat diindra oleh pancaindra sehingga
objeknya , pada umumnya, benda, alam, warna, dan manusia, sedangkan eksposisi
menyangkut tentang semua hal.
4. Deskripsi disampaikan dengan gaya memikat dan dengan pilihan kata yang menggugah,
sedangkan eksposisi disajikan denhan gaya lugas.
5. Penyajiannya lebih umum menggunakan susunan ruang, eksposisi umumnya menggunakan
susunan logis

Ciri khsusus yang tidak dimiliki eksposisi ialah cara penyajian yang mendetil dan memikat.

Deskripsi dapat dibagi atas dua jenis:

1. Deskripsi artistic

Menggunakan kata dan gaya bahasa yang artistic. Coba perhatikan pada cerpen dan novel. Biasanya
digunakan untuk menjelaskan suasana, perilaku tokoh cerita, latar tempat peristiwa, atau tentang
adegan tertentu yang perlu dijelaskan dengan rinci.

2. Deskripsi ekspositorik
Deskripsi yang mendekati bentuk eksposisi, baik mengenai isi, yang cenderung berupa fakta, maupun
gaya penyajiannya yang lugas. Disajikan dengan menekankan pada detil dan rincian yang menyebabkan
tulisan semacam ini dinamakan deskripsi, yaitu deskripsi ekspositorik. Banyak urian tentang ilmu
pengetahuan yang dilakukan secara rinci dapat dikategorikan sebagai deskriptif. Sebagai contoh, tulisan
tentang penjelasan dokter tentang suatu penyakit yang disampaikan dengan

Bila hendak menulis karya deskripsi, perhatikan:

1. Pilih detil secara teliti (pilih hal yang detil untuk dituliskan dan mendukung. Spesifik. Yang tidak
mendukung, jangan tulis).
2. Gunakan pilihan kata yang tepat (dalam karya eksposisi, pilihan kata yang bermakna umum lebih
diutamakan. Untuk deskripsi, gunakan kata yang bersifat khusus, bermakna, dan spesifik agar
dapat memancing imajinasi pembaca). Contoh: kamar mandi itu berserakan oleh kotoran
manusia. Atau kamar mandi itu berserakan kencing yang berbau pesing dan tai yang setengah
kering.

d. Argumentasi

Untuk meyakinkan atau membujuk pembaca tentang kebenaran penulis. Pada dasarnya, merupakan
tulisan eksposisi. Ciri:

1. Untuk meyakinkan pembaca, eksposisi untuk memberikan informasi


2. Berusaha membuktikan kebenaran suatu pendapat atau pernyataan, eksposisi hanya
menjelaskan
3. Berusaha mengubah pandangan pembaca atau pandangan pembaca, eksposisi menyerahkan
keputusan kepada pembaca
4. Menampilkan fakta sebagai bahan pembuktian, eksposisi menampilkan fakta untuk
mengkonkretkan

Jelas bahwa tulisan argumentasi merupakan tulisan yang menekankan pada suatu penalaran, baik
dengan metode induktif atau deduktif. Umumnya, bahan yang diangkat adalah suatu hal yang
kontroversi di dalam masyarakat.

Bila hendak menulis:

1. Kumpulkan data dan fakta (buku, berita, tulisan, dan fakta)


2. Tentukan sikap dan posisi penulis (pro atau kontra)
3. Nyatakan sikap penulis pada bagian awal
4. Kembangkan penalaran atau argument dengan penalaran dan urutan yang jelas
5. Uji argumentasi penulis dengan jalan mencoba mengandaikan diri berada pada posisi kontra
6. Hindari menggunakan kata atau istilah yang terlalu umum dan ragu-ragu
7. Penulis harus menetapkan secara tepat titik ketidaksepakatan yang diargumentasikan
PENGEMBANGAN PARAGRAF DALAM MENULIS

Paragraph yang biasanya menggunakan beberapa kalimat saja:

1. Paragraph definisi
2. Paragraph pembuka
3. Paragraph penghubung
4. Paragraph penutup
5. Paragraph penyimpulan
6. Paragraph dialog dalam narasi
7. Paragraph berita
8. Paragraph surat

SYARAT Paragraph yang baik:

1. Unsur kesatuan

Paragraph mengandung satu pokok pikiran (topic paragraph). Topic paragraph ini dituangkan dalam
kalimat yang disebut kalimat topic.

a. Pada awal paragraph

Kelihatannya dia memang sibuk. Tidak hanya dari pagi hingga saat masuk sekolah dia menjada toko,
tetapi juga mengantar barang ke tempat pembeli. Selain itu, ia juga menyibukkan diri belajar karate.
Bahkan, semua kegiatan karang taruna dia pula yang mengaturnya. Belum lagi, dua kali seminggu ia
terlibat sebagai penyiar di radio RB.

b. Pada akhir paragraph

Kerja Rosita tidak hanya duduk di meja kasir. Ia juga mencatat makanan yang dipesan. Terkadang, ikut
membantu mengantarkan makanan ke meja pemesan, ikut membersihkan dan merapikan semua
perabotan restoran. Pokoknya, Rosita bekerja sebagaimana pegawai yang lain walaupun dia anak
pemilik restoran.

c. Pada awal dan akhir paragraph (untuk menegaskan)

Penyempurnaan kelembagaan diarahkan untuk mendudukkan aparatur sesuai dengan fungsinya


agar jelas bidang tanggungjawab masing-masing. Bentuk dan besarnya organisasi disesuaikan dengan
tugas pokok dan beban kerja. Makin besar tugas pokok dan beban kerja, makin besar organisasi kerja
yang diperlukan. Disamping itu, setiap organisasi disusun dengan menegaskan jalur organisasi dan staf
yang terdiri dari unsur pemimpin, pembantu pimpinan, pelaksana, dan unsure pengawas. Masing-
masing unsur hendaknya jelas tugas dan wewenang agar tidak terjadi tumpang tindih yang tidak perlu.
Jadi, sasaran pokok penyempurnaan kelembagaan adalah menyeserasikan struktrur organisasi
aparatur pemerintahan dengan tugas dan beban kerja sehingga tercapai efisiensi yang optmal.

d. Tersirat

Desa Tanganan Pegringsingan terletak sekitar 70 kilometer arah timur Denpasar, atau 3 kilometer dari
Candi Dasa, lokasi wisata beken di bagian timur Bali.kalau berkendaraan pribadi, jarak tersebut bisa
dtempuh dalam satu setengah jam. dibandingkan dengan desa-desa lain di Pulau Dewata, desa ini
menyimpan keunikan tiada tara. Buka pemandangan alam atau pantainya yang menjadi daya tarik.
Melainkan masih bertahannya adat istiadat Hindu lama yang masih dijalankan secar teratur sampai
sekarang. Mereka memeluk agama Hindu Indra, sementara masyarakat Bali lainnya menganut Hindu
Brahma. Karena itu, mereka tidak mengenal tradisi ngaben. Kalau seseorang meninggal, mayatnya
dikubru dengan upacara pemakaman sederhana.

Paragraph ini memiliki topic yaitu uniknya desa Tanganan Pegringsingan.

2. Unsure penyatuan (koherensi)

Untuk mengikat keseluruhan kalimat dalam satu paragraph sehingga menjadi suatu kesatuan kalimat
yang saling terkait dan mendukung topic paragraph. Caranya:

a. Gagasan disusun dengan suatu pola susunan yang tepat dan tertib. Gagasan tersebut disusun
dengan penyusunan berdasarkan aturan yang sesuai. Yaitu dengan menggunakan satu diantara
ketiga pola penyusunan kronologis, ruang, atau logis. Pertimbangkan topic, tujuan, dan bentuk
tulisan.
b. Kalimat disusun dalam kaidah kebahasaan yang teratur. Penyusunan kalimat di dalam paragraph
ini bukan saja bermaksud menyatakan hubungan antar kalimat, melainkan juga untuk menunjuk
kejelasan hubungan itu. Kejelasan itu dapat diperoleh melalui bantuan kata transisi.
1) Hubungan menyatakan tambahan kepada sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya. Mis:
selanjutnya, tambahan pula, lebih lagi, lalu, seperti halnya, disamping itu, berikutnya
2) Hubungan yang menyatakan pertentangan terhadap sesuatu yangsudah disebutkan terlebih
dahulu. Mis: tetapi, namun, bagaimanapun juga, sama sekali tidak, biarpun, meskipun.
3) Menyatakan perbandingan. Mis: sama halnya dengan itu, dalam hal yang sama,
sebagaimana.
4) Menyatakan tujuan. Mis: untuk maksud itu, untuk maksud tersebut
5) Menyatakan akibat atau hasil. Mis:sebab itu, oleh sebab itu, karena itu, jadi,maka,
akibatnya,lantas.
6) Menyatakan waktu. Mis:sementara itu, segera, kemudian, beberapa saat setelah itu,
selanjutnya
7) Menyatakan tempat. Mis: disana, disitu, berampingan dengan, disebelah
8) Menyatakan penyimpulan atau intensitas. Mis: singkatnya, pendeknya, singkatnya, pada
dasarnya, dengan kata lain.
Selain itu bisa juga dengan menggunakan kata ganti (dia, mereka, itu, dll). Bisa juga dengan
pengulangan gagasan atau kata kunci.

c. Penggunaan struktur paralel


Menyampaikan gagasan yang sama, digunakan cara penyajian yang sama. Apabila kalimat
pertama menggunakan frase benda terlebih dahulu, maka kalimat berikutnya juga
menggunakan kosntruksi seperti itu.

SELAIN ITU, TERDAPAT HUBUNGAN ANTARKALIMAT YANG DICIPTAKAN DENGAN HUBUNGAN


SEMANTIS. ARTINYA, KALIMAT SATU DENGAN KALIMAT LAINNYA DIHUBUNGKAN DIIKAT OLEH
ARTI ATAU MAKNA YANG SAMA. CARI CONTOHNYA!!!

3. Unsur kecukupan pengembangan

Kembangkan paragraph dengan pas.

4. Unsur susunan yang terpola

Penyajiannya menggunakan

a. Susunan kronologis
b. Susunan ruang
c. Susunan logis:
1) Pola definisi
2) Pola klasifikasi
3) Perbandingan dan pertentangan
4) Pola pemberian contoh
5) Pola memberikan alasan
6) Pola analisis sebab akibat

Anda mungkin juga menyukai