a. Pengalaman
b. Pengamatan
c. Khayalan atau imajinasi
d. Pendapat atau keyakinan
Seleksi topik:
1. Apakah topic ini sudah sering ditulis orang?
2. Apakah saya cukup tahu banyak topic ini dibandingkan pembaca?
3. Mampukah menarik pembaca?
4. Apakah pembaca mendapatkan manfaat?
5. Mampukah saya menyajikannya topic ini dalam bentuk tulisan yang singkat padat dan jelas?
6. Ada sumber atau bahan penunjang?
Jika sudah tahu tujuan dan telah ada topic, maka selanjtunya adalah bagaimana suatu tulisan itu ingin
disajikan!
Cara penyajian
a. Secara kronologis
Berdasarkan urutan waktu. Biasanya dipakai pada tulisan:
1. Sejarah, riwayat hidup
2. Tulisan narasi (cerpen,novel)
3. Tulisan penjelasan peristiwa (mis:jelaskan peristiwa kecelakaan)
4. Tulisan tentang pngerjaan sesuatu atau pembuatan sesuatu
Pertama,….
Kedua, ….
Ketiga,….
d. Penjelasan sebab-akibat
Sampaikan gagasan dengan sebab-akibat.
Contoh:
Setiap kali melakukan ekspedisi pendakian gunung kita mesti hati-hati dan waspada,
sekalipun kamu adalah orang yang sudah berpengalaman di gunung. Kalau tidak hati-hati,
bahaya dapat mengintip setiap saat. Sedikit saja kita lengah, mungkin kita akan tersesat.
Bila tersesat, lakukan segera orientasi medan, dimanakah kita sekarang berada. Beri
tanda yan mencolok dan kembalilah ke jalan semula. Ingat, berapa lama kamu tersesat.
Kalau setengah jam, kembalilah setengah jam. jika tidak ditemui tanda semula, kembali ke
titik yang ditandai. Petunjuk itu harus diingat. Jangan sok tahu dan tidak mau mengalah
karena sangat berbahaya. Kamu dapat tersesat lebih parah yang akhirnya tidak dapat
kembali lagi. Akibatnya, maut menanti.
e. Definisi
Dengan memaparkan definisi. Paragraf ini bisa berisi beberapa kalimat yang saling terkait
dengan gagasan yang didefinisikan.
Contoh:
Komunikasi ialah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau
lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
PROSES PENULISAN
a. Tahap pratulis
1. Tetapkan topic
2. Tetapkan tujuan
3. Kumpulkan informasi
b. Tahap penulisan
1. Konsentrasi terhadap gagasan pokok
2. Focus pada tujuan penulisan
3. Focus terhadap criteria pembaca
4. Focus terhadap criteria penerbitan
c. Tahap pascatulis
1. Sunting
2. Tulis naskah jadi
JENIS TULISAN
a. Narasi
1) Narasi artistic
Biasanya pada cerpen dan novel. Memakai kata-kata indah. BACA CERPEN
2) Narasi ekspositorik
Biasanya menceritakan kejadian atau peristiwa kehidupan dengan cara mengemukakan konflik atau
suka duka nya. Menggugah rasa pembaca. Bisa berupa peristiwa lama, namun disajikan dengan cara
yang lebih menarik. BIASA PADA DIARY ATAU BIOGRAFI.
b. Eksposisi
Tulisan yang bertujuan memberikan infomasi, menjelaskan, dan menjawab pertanyaan apa, mengapa,
kapan, dan bagaimana.terbagi atas tiga jenis yaitu 1. Eksposisi, 2. Deskripsi, dan 3. Argumentasi.
a. Tulisan berita
b. Tajuk rencana
c. Surat pembaca
d. Artikel
c. Deskripsi
Untuk memberikan rincian atau detail tentang objek sehingga dapat memberi pengaruh pada
emosi dan menciptakan imajinasi pembaca bagaikan melihat, mendengar, atau merasakan
langsung apa yang disampaikan penulis. Menulis berdasarkan lima indra.
Ciri:
1. Berupaya memperlihatkan detail atau rincian tentang objek, sedangkan eksposisi cenderung
secara umum
2. Deskripsi lebih bersifat memengaruhi emosi dan membentuk imajinasi pembaca, sedangkan
eksposisi tidak.
3. Deskripsi umumnya menyangkut objek yang dapat diindra oleh pancaindra sehingga
objeknya , pada umumnya, benda, alam, warna, dan manusia, sedangkan eksposisi
menyangkut tentang semua hal.
4. Deskripsi disampaikan dengan gaya memikat dan dengan pilihan kata yang menggugah,
sedangkan eksposisi disajikan denhan gaya lugas.
5. Penyajiannya lebih umum menggunakan susunan ruang, eksposisi umumnya menggunakan
susunan logis
Ciri khsusus yang tidak dimiliki eksposisi ialah cara penyajian yang mendetil dan memikat.
1. Deskripsi artistic
Menggunakan kata dan gaya bahasa yang artistic. Coba perhatikan pada cerpen dan novel. Biasanya
digunakan untuk menjelaskan suasana, perilaku tokoh cerita, latar tempat peristiwa, atau tentang
adegan tertentu yang perlu dijelaskan dengan rinci.
2. Deskripsi ekspositorik
Deskripsi yang mendekati bentuk eksposisi, baik mengenai isi, yang cenderung berupa fakta, maupun
gaya penyajiannya yang lugas. Disajikan dengan menekankan pada detil dan rincian yang menyebabkan
tulisan semacam ini dinamakan deskripsi, yaitu deskripsi ekspositorik. Banyak urian tentang ilmu
pengetahuan yang dilakukan secara rinci dapat dikategorikan sebagai deskriptif. Sebagai contoh, tulisan
tentang penjelasan dokter tentang suatu penyakit yang disampaikan dengan
1. Pilih detil secara teliti (pilih hal yang detil untuk dituliskan dan mendukung. Spesifik. Yang tidak
mendukung, jangan tulis).
2. Gunakan pilihan kata yang tepat (dalam karya eksposisi, pilihan kata yang bermakna umum lebih
diutamakan. Untuk deskripsi, gunakan kata yang bersifat khusus, bermakna, dan spesifik agar
dapat memancing imajinasi pembaca). Contoh: kamar mandi itu berserakan oleh kotoran
manusia. Atau kamar mandi itu berserakan kencing yang berbau pesing dan tai yang setengah
kering.
d. Argumentasi
Untuk meyakinkan atau membujuk pembaca tentang kebenaran penulis. Pada dasarnya, merupakan
tulisan eksposisi. Ciri:
Jelas bahwa tulisan argumentasi merupakan tulisan yang menekankan pada suatu penalaran, baik
dengan metode induktif atau deduktif. Umumnya, bahan yang diangkat adalah suatu hal yang
kontroversi di dalam masyarakat.
1. Paragraph definisi
2. Paragraph pembuka
3. Paragraph penghubung
4. Paragraph penutup
5. Paragraph penyimpulan
6. Paragraph dialog dalam narasi
7. Paragraph berita
8. Paragraph surat
1. Unsur kesatuan
Paragraph mengandung satu pokok pikiran (topic paragraph). Topic paragraph ini dituangkan dalam
kalimat yang disebut kalimat topic.
Kelihatannya dia memang sibuk. Tidak hanya dari pagi hingga saat masuk sekolah dia menjada toko,
tetapi juga mengantar barang ke tempat pembeli. Selain itu, ia juga menyibukkan diri belajar karate.
Bahkan, semua kegiatan karang taruna dia pula yang mengaturnya. Belum lagi, dua kali seminggu ia
terlibat sebagai penyiar di radio RB.
Kerja Rosita tidak hanya duduk di meja kasir. Ia juga mencatat makanan yang dipesan. Terkadang, ikut
membantu mengantarkan makanan ke meja pemesan, ikut membersihkan dan merapikan semua
perabotan restoran. Pokoknya, Rosita bekerja sebagaimana pegawai yang lain walaupun dia anak
pemilik restoran.
d. Tersirat
Desa Tanganan Pegringsingan terletak sekitar 70 kilometer arah timur Denpasar, atau 3 kilometer dari
Candi Dasa, lokasi wisata beken di bagian timur Bali.kalau berkendaraan pribadi, jarak tersebut bisa
dtempuh dalam satu setengah jam. dibandingkan dengan desa-desa lain di Pulau Dewata, desa ini
menyimpan keunikan tiada tara. Buka pemandangan alam atau pantainya yang menjadi daya tarik.
Melainkan masih bertahannya adat istiadat Hindu lama yang masih dijalankan secar teratur sampai
sekarang. Mereka memeluk agama Hindu Indra, sementara masyarakat Bali lainnya menganut Hindu
Brahma. Karena itu, mereka tidak mengenal tradisi ngaben. Kalau seseorang meninggal, mayatnya
dikubru dengan upacara pemakaman sederhana.
Untuk mengikat keseluruhan kalimat dalam satu paragraph sehingga menjadi suatu kesatuan kalimat
yang saling terkait dan mendukung topic paragraph. Caranya:
a. Gagasan disusun dengan suatu pola susunan yang tepat dan tertib. Gagasan tersebut disusun
dengan penyusunan berdasarkan aturan yang sesuai. Yaitu dengan menggunakan satu diantara
ketiga pola penyusunan kronologis, ruang, atau logis. Pertimbangkan topic, tujuan, dan bentuk
tulisan.
b. Kalimat disusun dalam kaidah kebahasaan yang teratur. Penyusunan kalimat di dalam paragraph
ini bukan saja bermaksud menyatakan hubungan antar kalimat, melainkan juga untuk menunjuk
kejelasan hubungan itu. Kejelasan itu dapat diperoleh melalui bantuan kata transisi.
1) Hubungan menyatakan tambahan kepada sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya. Mis:
selanjutnya, tambahan pula, lebih lagi, lalu, seperti halnya, disamping itu, berikutnya
2) Hubungan yang menyatakan pertentangan terhadap sesuatu yangsudah disebutkan terlebih
dahulu. Mis: tetapi, namun, bagaimanapun juga, sama sekali tidak, biarpun, meskipun.
3) Menyatakan perbandingan. Mis: sama halnya dengan itu, dalam hal yang sama,
sebagaimana.
4) Menyatakan tujuan. Mis: untuk maksud itu, untuk maksud tersebut
5) Menyatakan akibat atau hasil. Mis:sebab itu, oleh sebab itu, karena itu, jadi,maka,
akibatnya,lantas.
6) Menyatakan waktu. Mis:sementara itu, segera, kemudian, beberapa saat setelah itu,
selanjutnya
7) Menyatakan tempat. Mis: disana, disitu, berampingan dengan, disebelah
8) Menyatakan penyimpulan atau intensitas. Mis: singkatnya, pendeknya, singkatnya, pada
dasarnya, dengan kata lain.
Selain itu bisa juga dengan menggunakan kata ganti (dia, mereka, itu, dll). Bisa juga dengan
pengulangan gagasan atau kata kunci.
Penyajiannya menggunakan
a. Susunan kronologis
b. Susunan ruang
c. Susunan logis:
1) Pola definisi
2) Pola klasifikasi
3) Perbandingan dan pertentangan
4) Pola pemberian contoh
5) Pola memberikan alasan
6) Pola analisis sebab akibat