Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MEMBACA KOMPREHENSIF

BENTUK BACAAN
(NARASI,
NARASI, DESKRIPSI, ARGUMENTASI DAN EKSPOSISI
EKSPOSISI)

Disusun Oleh:
Kelompok 1
INTAN LIDYA PUTRI
NIM. 211000488201007

MAHARANI ADORA
NIM. 211000488201009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
SOLOK
2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata
kuliah Membaca Komprehensif dengan judul “Bentuk Bacaan (Narasi,
Deskripsi, Argumentasi dan Eksposisi)”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Solok, Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Karangan Narasi .......................................................................... 2
B. Karangan Deskripsi ..................................................................... 4
C. Karangan Argumentasi ................................................................ 9
D. Karangan Eksposisi ..................................................................... 12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .................................................................................. 16
B. Saran ............................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karangan merupakan hasil akhir dari pekerjaan merangkai kata,
kalimat dan alinea untuk menjabarkan atau mengulas topik dan tema tertentu.
Menulis atau mengarang pada hakikatnya adalah menaungkan gagasan,
pendapat gagasan, perasaan keinginan dan kemauan serta informasi ke dalam
tulisan.
Karangan merupakan karya tulis dari kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada
pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam
keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi dan persuasi.
Karangan mempunyai beberapa jenis yaitu karangan ilmiah, karangan non
ilmiah dan juga karangan semi ilmiah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka rumusan masalah pada
makalah yang penulis susun adalah:
1. Apakah konsep dari karangan narasi?
2. Apakah konsep dari karangan deskripsi?
3. Apakah konsep dari karangan argumentasi?
4. Apakah konsep dari karangan eksposisi?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penyusunan makalah
ini adalah:
1. Untuk mengetahui konsep dari karangan narasi
2. Untuk mengetahui konsep dari karangan deskripsi
3. Untuk mengetahui konsep dari karangan argumentasi
4. Untuk mengetahui konsep dari karangan eksposi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Karangan Narasi
1. Pengertian
Karangan narasi adalah salah satu jenis Karangan yang
menceritakan / mengisahkan sesuatu peristiwa secara berurutan
berdasarkan urutan kejadiannya. Unsur-unsur penting dalam sebuah narasi
adalah kejadian, tokoh, konfik, alur/plot, serta latar yang terdiri atas latar
waktu, tempat, dan suasana.
Dengan demikian Karangan jenis ini tidak bermaksud untuk
mempengaruhi seseorang melainkan hanya menceritakan sesuatu kejadian
yang telah disaksikan, dialami dan didengar oleh pengarang (penulisnya).
Narasi dapat bersifat fakta atau fiksi (cerita rekaan). Narasi yang bersifat
fakta, antara lain biografi, autobiografi,pengalaman sedangkan yang
berupa fiksi diantaranya cerpen dan novel.

2. Ciri-ciri Narasi
a. Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis.
b. Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang
benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan
keduanya. atau berupa rekaan.
c. Berdasarkan konfliks, karena tanpa konflik biasanya narasi tidak
menarik.
d. Memiliki nilai estetika.
e. Menekankan susunan secara kronologis.

3. Tujuan Menulis Karangan Narasi


a. Hendak memberikan informasi atau wawasan dan memperluas
pengetahuan.
b. Memberikan pengalaman estetis kepada pembaca.
c. Memberikan hiburan kepada pembaca.

2
3

4. Langkah-Langkah Menulis Karangan Narasi


Adapun langkah-langkah menulis Karangan narasi sebagai berikut.
a. Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan;
b. Tetapkan sasaran pembaca kita;
c. Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam
bentuk skema alur;
d. Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan
akhir cerita;
e. Rincian peristia-peristiwa uatama ke dalam detail-detail peristiwa
sebagai pendukung cerita;
f. Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang.
Langkah menyusun narasi (terlebih yang berupa fiksi) condong
dikerjakan melewati sistem kreatif, diawali dengan melacak, mendapatkan,
serta menggali ide oleh dikarenakan itu, cerita dirangkai gunakan rumus 5
w + h, yang bisa disingkat jadi adik simba.
a. what apa yang dapat dikisahkan,
b. where dimana seting/lokasi ceritanya,
c. when kapan peristiwa-peristiwa berjalan,
d. who siapa pelaku ceritanya,
e. why mengapa peristiwa-peristiwa itu berlangsung, dan
f. how bagaimana cerita itu di uraikan.

Selain memerhatikan langkah-langkah dalam menulis Karangan


narasi, adapun prinsip-prinsi yang perlu diperatikan dalam menulis
Karangan narasi antara lain:
a. Alur
b. Penokohan
c. Latar
d. Titik Pandang
e. Pemilihan Detail Peristiwa
4

5. Contoh Karangan Narasi


Kegiatan di sekolahku demikian padatnya. Setiap hari, aku masuk
pukul 07.00. Agar tidak terlambat, aku selalu bangun pukul 04.30. Setelah
mandi, akupun shalat subuh. Kemudian, aku segera mengenakan seragam
sekolah. Tak lupa aku lihat-lihat lagi buku yang harus aku bawa. Yah,
sekedar mengecek apakah buku-buku yang aku bawa sudah sesuai dengan
jadwal pelajaran hari itu. Selanjutnya, aku makan pagi. Lalu, kira-kira
pukul 06.00, aku berangkat ke sekolah. Seperti biasanya, aku ke sekolah
naik angkutan umum. Jarak rumah dengan sekolahku tidak jauh, sekitar
enam kilometer. Aku memang membiasakan berangkat pagi-pagi.
Maklum, angkutan kota sering berhenti lama untuk mencari penumpang.
Jika aku berangkat agak siang, wah, bisa terlambat sampai di sekolah.
Di sekolah, aku belajar selama kurang lebih enam jam. Jam
pelajaran berakhir pukul 12.45. Itu untuk hari-hari biasa. Hari Rabu, aku
pulang pukul 14.30, karena mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dulu.
Khusus hari Jum’at, aku bisa pulang lebih awal, yaitu pukul 11.00.

B. Karangan Deskripsi
1. Pengertian Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi adalah tulisan yang berusaha memberikan
perincian atau melukiskan dan mengemukakan objek yang sedang
dibicarakan (seperti orang, tempat, suasana atau hal lain). Atau karangan
jenis ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca
seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut. Karangan
deskrispi bertujuan melukiskan atau memberikan gambaran terhadap
sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat
melihat, mendengar, membaca, atau merasakan hal yang dideskripsikan.
Menurut Keraf (1982: 2), Deskripsi atau pemerian merupakan
sebuah bentuk tulisan yang bertalian dengan usaha para penulis untuk
memberikan perincian-perincian dari objek yang dibicarakan, “Rusyana
(1986:131) mengemukakan bahwa, deskripsi,lukisan atau pemerian ialah
karangan yang melukiskan sesuatu, menyatakan apa yang diindera,
melukiskan perasaan dan perilaku jiwa dalam wujud kalimat”.
5

Menurut Rusyana (1984: 136), “terdapat kaitan antara jenis


karangan yang satu dengan jenis karangan yang lainnya termasuk antara
deskripsi, dengan narasi, eksposisi dan argumentasi. Deskripsi merupakan
jenis karangan yang cenderung dipergunakan oleh ketiga jenis karangan
laiinnya sebagai alat untuk mengkonkretkan pokok pembahasan.

2. Tujuan Karangan Deskripsi


Bertujuan untuk menciptakan atau memungkinkan terciptanya
imajinasi (daya hayal) pembaca, sehingga pembaca seolah-olah melihat,
mengalami, dan merasakan sendiri apa yang dialami penulisnya.

3. Manfaat Karangan Deskripsi


a. Menguraikan karakteristik karangan deskripsi dengan merumuskan
pengertian, menguraikan ciri-ciri, dan mengidentifikasi jenis karangan
deskripsi, penulisan karangan deskripsi, dan menjelaskan langkah-
langkah menulis deskripsi.
b. Membuat karangan deskripsi yang benar dan hasil yang memadai,
yakni karangan memenuhi karaketristik karangan deskripsi.

4. Pengembangan dalam karangan Deskripsi


Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam teknik
pengembangan sebuah karangan deksriptif. Di antaranya adalah teknik
deskripsi tempat, dan orang.
Teknik pengembangan karangan deskripsi itu diuraikan berikut ini
:
a. Deskripsi Tempat
Tempat merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari
sebuah peristiwa. Semua peristiwa terjadi pada suatu tempat. Sebuah
peristiwa akan lebih enak untuk diikuti jika dihubungkan dengan
tempat terjadinya peristiwa tersebut.
Ada beberapa cara yang dapat kita gunakan untuk
mendeskripsikan suatu tempat.
6

1) Kita bergerak secara teratur menelusuri tempat itu dan


mendeskripsikan apa saja yang kita lihat.
2) Kita dapat memulai dengan menyebutkan kesan umum yang diikuti
oleh perincian yang paling menarik perhatian kita. Baru menyusul
perincian lain yang kurang penting yang terdapat di sekitarnya.
3) Suasana hati
Pengarang harus dapat menetapkan suasana hati yang akan
ditonjolkan untuk dijadikan landasan. Suasana hati itu dipertajam
dengan pengalaman-pengalaman sehingga mempengaruhi
pendeskripsian terhadap suatu objek. Disini akan terlihat apakah
pengarang menggunakan pendekatan realistis (objektif) atau
impresionistis (subjektif).
4) Bagian yang relevan
Pengarang deskripsi juga harus mampu memilih detail-detail yang
relevan(terkait, bersangkut paut) untuk dapat menggambarkan
suasana hati.
5) Urutan penyajian
Pengarang deskripsi harus mampu menentukan urutan yang paling
baik dalam menampilkan detail-detail yang dipilih.

b. Deskripsi Orang
Dalam mendeskripsikan keadaan seseorang pengarang harus m
eng-etahui secaramendetail keadaan diri seseorang yang akan
digambarkan itu, misalnya bentuk tubuh, tingkah laku, dan
penampilannya.
Berikut ini dikemukakan cara menggambarkan atau
mendeskripsikan seseorang dalam karangan deskripsi :
a. Penggambaran bentuk fisik
Bentuk fisik seseorang dideskripsikan sejelas-jelasnya
sehingga tampak lebih objektif. Bentuk tubuhnya yang tinggi,
kekar, matanya yang menatap tajam,atau bentuk tubuh yang
kurus,bermata sayu, wajah pucat dapat dideskripsikan dalam
karangan deskripsi.
7

b. Penggambaran tingkah laku atau perbuatan


Tingkah laku seseorang dideskripsikan mendekati keadaan
yang sebenarnya seperti perbuatan (apa yang dilakukan), atau
gerak-gerik yang dilakukan seseorang dari satu tempat tertentu ke
tempat lainnya dan dari suatu waktu tertentu ke waktu lainnya.
c. Penggambaran keadaan yang ada disekitar seseorang
Keadaan di sekitar seseorang dapat pula dideskripsikan
misalnya tempat kediamannya, kendaraan yang digunakan,
pakaian, dan perhiasan yang digunakan.
d. Penggambaran perasaan
Perasaan seseorang agak suka digambarkan akan tetapi hal
itu dapat saja dilakukan misalnya dengan memperhatikan gejala
fisik seseorang seperti pandangan matanya, gerak-gerik,pancaran
wajah, atau tatapan matanya.
e. Penggambaran watak
Watak seseorang juga agak sukar digambarkan akan tetapi
dapat saja dilakukan misalnya dengan melihat gejala fisik
seseorang itu. Perasaan merupakan gejala kejiwaan yang
berlangsung sesaat, sedangkan watak merupakan fenomena
psikologis yang berlangsung permanen.

5. Ciri-Ciri Karangan Deskripsi


a. Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga
pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
b. Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.
c. Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan
kesan indera.
d. Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami
sendiri.
8

6. Langkah-Langkah Dalam Menyusun Karangan Deskripsi


Langkah-langkah dalam menyusun deskripsi:
a. Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan
b. Tentukan tujuan
c. Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan
dideskripsikan
d. Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (menyusun
kerangka karangan)
e. Menguraikan kerangka karangan menjadi dekripsi yang sesuai dengan
tema yang ditentukan

7. Contoh Karangan Deskripsi


Kilometer Nol, Sebuah Lambang

Sebuah tugu di ujung Utara pulau Weh Aceh, berdiri tegak


setinggi delapan meter. Landasannya, beton berteratak mirip tangga
bersusun lima. Dengan panjang dan lebar sekitar enam meter. Tentu itu
terletak di sebuah semak belukar di bilangan Jaboi, kotamadya Sabang.
Itulah kilometer nol Indonesia. Berada di tugu itu, terasa sesuatu merayap
di kalbu, perasaan keindonesiaan. Lagu patriotik Dari Sabang sampai
Marauke seakan-akan tergiang-ngiang di telinga. Kita sedang menginjak
setapak tanah di ujung paling Barat Nusantara.
Lambang Garuda begitu megah bertenger di puncak tugu. Di
bawah kaki Sang Garuda, ada relief yang melukiskan untaian zamrud
kepulauan di Indonesia. Memang, sempat timbul tanda tanya, apakah
kilometer nol ini benar menjadi ukuran pasti dimulainya bentangan jalan
raya dari ujung Barat Indonesia ke Timur. Akan tetapi, berada dititik itu,
slogan Sabang-Marauke tiba-tiba menjadi sangat bermakna.
Dari titik nol kilometer ini, jalan hanya selebar 3 meter. Itupun
hanya permukaan sekitar 2 meter yang kelihatan, selebihnya tertutup
semak belukar. Sulit dibayangkan, jika ada kendaraan 2 arah berada di
jalur itu. Jarak kilometer nol ke kota Sabang 22,5 Km. Lalu, dari Sabang
9

terbentang lagi jarak 28 mil laut atau hampir 52 Km dan tiga jam
perjalanan feri ke ujung utara Sumatra.
Jalan menuju kilometer nol hampir tak berbicara sebagai sebuah
jalan raya. Kilometer nol pun seakan-akan tak berbicara sebagai tanda
kilometer di tempat lain. Bahkan pualam bertuliskan ”KM0” telah dicopot
tangan-tangan jahil. Sedangkan tugu-tugu yang kesepian itu tak pernah
dihiraukan sebagai tanda kilometer jalan raya. Akan tetapi, dalam
keheningan belukar di Jaboi, di bawah bola-bola awan yang keperakan, di
sela-sela deburan ombak, tugu itu tetap tegar sebagai sebuah lambang
yang berbicara tentang kesatuan Indonesia.

C. Karangan Argumentasi
1. Pengertian Karangan Argumentasi
Kata argumentasi berarti alasan. Karangan Argumentasi yaitu
paragraph yang mengemukakan berbagai alasan, contoh, dan bukti yang
kuat atau logis serta meyakinkan agar pembaca terpengaruh dan
membenarkan pendapat, gagasan, sikap dan keyakinan penulis. Dalam
berargumentasi, kita boleh mempertahankan pendapat tetapi juga harus
mempertimbangkan pendapat orang lain yang berbeda dengan pendapat
kita. Penalaran yang sehat dan didukung oleh penggunaan bahasa yang
baik dan efektif sangat menunjang sebuah karangan argumentative.
Karangan argumentasi juga dpat berisi tanggapan atas sanggahan terhadap
suatu pendapat dengan memeparkan alasan-alasan yang logis. Tujuan
Karangan argumentasi yaitu berusaha meyakinkan pembaca akan
kebenaran pendapat pengarang.

2. Ciri-Ciri Karangan Argumentasi


a. Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang
sehingga kebenaran itu diakui pembaca.
b. Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, table, atau gambar.
(Ada alasan, data, atau fakta yang mendukung).
c. Pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat, atau pandangan
pembaca.
10

d. Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan


emosi dan menjauhkan subjektifitas.
e. Dalam menyusun argumentasi, penulis menerapkan kerangka berfikir
rasional, kritis dan logis.
f. Membuktikan kebenaran pendapat pengarang dapat menggunakan
macam-macam pola pembuktian.

Data dan fakta yang digunakan untuk menyusun Karangan atau


paragraf argumentasi dapat diperoleh melalui wawancara, angket,
observasi, penelitian lapangan, dan penelitian kepustakaan. Pada akhir
paragraf atau karangan perlu disajikan kesimpulan.
Contoh: laporan penelitian ilmiah, karya tulis dan sebagainya. Pada akhir
paragraf atau karangan perlu disajikan kesimpulan.

3. Pola Pengembangan Paragraf Argumentasi


a. Pola analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua
hal yang banyak persamaannya. Berdasarkan persamaan kedua hal
tersebut, anda dapat menarik kesimpulan.
Contoh : Sifat manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang luas.
Ketika manusia itu meraih kepandaian, kebesaran, dan kekayaan,
sifatnya akan menjadi rendah hati dan dermawan. Begitu pula dengan
padi yang semakin berisi, ia akan semakin merunduk. Apabila padi itu
kosong, ia akan berdiri tegak.

b. Pola generalisasi (umum) adalah penalaran induktif dengan cara


menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah
data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat
mewakili isi paragraf.
Contoh : Setelah karangan anak-anak kelas 3 diperiksa, ternyata
Alfred, Tom, Alex, dan Sifa mendapat nilai 8. Anak-anak yang lain
mendapat 7. Hanya Albert yang 6, dan tidak seorang pun mendapat
nilai kurang. Boleh dikatakan, anak kelas 3 cukup pandai mengarang.
11

c. Paragraf hubungan sebab akibat adalah paragraf yang dimulai dengan


mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab dan sampai pada
simpulan yang menjadi akibat.
Contoh : Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon
di hutan sebagai penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu,
irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang
semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam
menggarapnya.

Selain itu, ada pula pola pengembangan lain;


a. Pola pengembangan definisi adalah paragraf argumentasi yang
dikembangkan berdasarkan definisi dan biasanya menggunakan kata
(yaitu, yakni, adalah, dan merupakan).
b. Pola pengembangan sebab akibat adalah pola pengembangan ini
biasanya menghubungkan antar kalimat menggunakan kata
penghubung antara lain (sebabnya, akibatnya, sehingga, karena, oleh
karena itu, dan oleh sebab itu).
c. Pola pengembangan persamaan adalah paragraf argumentasi yang di
kembangkan berdasarkan dua data dan fakta yang disimpulkan seolah-
olah memiliki kesamaan.
d. Pola pengembangan perbandingan adalah paragraf argumentasi yang di
kembangkan berdasarkan atas perbandingan dua hal pendapat atau
pengertian (pendapat mana atau pengertian mana yang lebih kuat atau
banyak diakui banyak orang).

4. Contoh Karangan Argumentasi


Desa Tenggar Jaya adalah salah satu desa di wilayah kabupaten
Banyumas. Beberapa fasilitas umum seperti poliklinik desa, Taman
Kanak-Kanak dan dua Sekolah Dasar Negeri berdiri megah disana.
Bangunan megah ini sudah sangat permanen dengan arsitektur yang
beragam. Listrik pun sudah menerangi desa tersebut sejak 7 tahun
12

terakhir. Jaringan telepon sudah banyak dinikmati warga. Semua jalan


yang ada di desa itu juga sudah diaspal. Hampir 75% warganya telah
berpendidikan sarjana. Jadi dapat disimpulkan bahwa desa Tenggar Jaya
adalah desa yang sudah maju.

D. Karangan Eksposisi
1. Pengertian Karangan Eksposisi
Pengertian teks eksposisi adalah teks yang berisi paragraf atau
karangan yang didalamnya terkandung sejumlah Pengetahuan dan
informasi yang disajikan secara singkat, padat, akurat dan tentunya mudah
untuk dipahami. Paragraf atau teks eksposisi bersifat real, nyata dan Ilmiah
atau dapat dikatakan sebagai teks non fiksi.
Pengertian teks eksposisi adalah sebuah paragraf atau karangan
yang terkandung di dalamnya sejumlah informasi yang mana isinya ditulis
dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan
gaya penulisan yang singkat, padat dan akurat.

2. Tahapan Menulis Karangan Eksposisi


a. Menentukan objek pengamatan,
b. Menentukan tujuan dan pola penyajian eksposisi,
c. Mengumpulkan data atau bahan,
d. Menyusun kerangka karangan,
e. Dan mengembangkan kerangka menjadi karangan.

Pengembangan kerangka karangan berbentuk eksposisi dapat


berpola penyajian urutan topik yang ada dan urutan klimaks dan
antiklimaks

3. Struktur Teks Eksposisi


Struktur teks eksposisi umumnya terdiri dari 4 bagian utama yakni
pembukaan, isi, argumentasi, dan penegasan ulang. Adapun penjelasan
tentang susunan teks eksposisi adalah sebagai berikut ini:
a. Pembukaan : Struktur teks eksposisi yang pertama merupakan
pembukaan atau sering disebut dengan orientasi. Pada bagian ini kita
13

akan melihat pandangan awal yang ditulis oleh penulis tentang sebuah
permasalahan dengan rangkaian yang sangat relevan.
b. Isi (Thesis) : Thesis merupakan isi dari teks eksposisi yang berisi
tentang kumpulan pendapat orang lain yang dianggap lebih ahli terkait
permasalahan dan pokok bahasan yang tengah dibahas. Untuk
mengidentifikasi struktur teks eksposisi yang satu ini sangat mudah,
kita dapat mengidentifikasi thesis dengan memperhatikan pemilihan
katanya. seperti contoh "berdasarkan penuturan" dan lain sebagainya.
c. Argumentasi : Argumentasi adalah struktur teks eksposisi yang
memuat tentang bukti bukti relevan yang mendukung thesis atau isi
dari teks eksposisi ini. Umumnya argumentasi akan mengandung fakta
fakta relevan yang berkaitan dengan pokok bahasan seperti tanggal,
latar, narasumber, dan penggunaan angka angka yang umumnya
bersifat konkrit.
d. Penegasan ulang: Penegasan ulang memuat kesimpulan yang meliputi
pembukaan, thesis hingga argumentasi yang disampaikan penulis yang
tentunya disampaikan dengan bahasa yang berbeda dan lebih singkat.

4. Jenis-jenis Karangan Eksposisi


a. Eksposisi Definisi
Eksposisi definisi adalah suatu paragraf eksposisi yang memaparkan
definisi suatu topik tertentu.
b. Eksposisi Proses
Eksposisi proses adalah langkah-langkah atau cara-cara untuk
melakukan sesuatu dari awal hingga akhir.
c. Eksposisi Ilustrasi
Eksposisi ilustrasi adalah teks yang memaparkan informasi atau
penjelasan-penjelasan tertentu dengan caranya memberikan gambaran
yang sederhana mengenai suatu topik dengan topik lainnya yang
memiliki kesamaan sifat atau kemiripan dalam hal-hal tertentu.
d. Eksposisi Laporan
Eksposisi laporan adalah paragraf eksposisi yang mengemukakan
laporan dari sebuah berita atau penelitian tertentu.
14

e. Eksposisi Perbandingan
Eksposisi perbandingan adalah eksposisi yang gagasan utamanya
disajikan dengan cara membandingkan dengan yang lain.
f. Eksposisi Pertentangan
Eksposisi pertentangan adalah eksposisi ini berisi tentang hal
pertentangan akan suatu hal dengan hal lainnya.

5. Contoh Karangan Eksposisi


Jika kamu benar-benar membutuhkan sesuatu yang harganya tidak
terjangkau oleh orang tuamu, kamu bisa mencari pekerjaan guna
memperoleh cukup uang untuk membelinya sendiri. Berikut ini terdapat
empat saran yang membantumu memperoleh pekerjaan. Pertama,
sebarkan berita. Beritahu kepada tetangga, teman ataupun dosen bahwa
kamu membutuhkan pekerjaan. Kalau kamu malu untuk langsung meminta
pekerjaan, kamu bisa menanyakan kepada mereka tentang pekerjaan
mereka sewaktu mereka seusiamu. Semakin banyak orang tahu bahwa
kamu mencari pekerjaan maka semakin banyak peluang untuk
kemungkinan besar kamu dapatkan.
Kedua, tidak lanjuti setiap peluang. Tanggapi iklan lowongan
pekerjaan yang dimuat di surat kabar/harian-harian,seperti Flores Pos
dan Pos Kupang ataupun di radio, yang dipasang di depan toko dan
tempat umum lainnya. Segera mencari tahu informasinya atau kalau tidak
berhasil, bisa meyakinkan orang yang mempunyai usaha bahwa ia
memebutuhkan jasa yang bisa anda berikan.
Ketiga, tuliskan dan sebarkan lamaran serta daftar riwayat hidup.
Tulis surat lamaran yang dilampiri data diri, alamat, nomor telepon, serta
daftar keterampilan dan pengelaman kerjamu. Bagaimana kalau kamu
merasa tidak memiliki keterampilan atau pengelaman kerja?coba diingat-
ingat bahwa anda mungkin pernah mengasuh adikmu ketika orang tuamu
pergi atau pernah diminta untuk menjaga orang-orang lain. Hal itu
menunjukan bahwa anda bisa dipercaya. Cantumkan semuanya itu dalam
daftar riwayat hidupmu dan berikan daftar itu kepada calon atasanmu.
15

Keempat, ciptakan pekerjaan sendiri. Pertama-tama yang harus


dipikirkan adalah lingkungan tempat tinggalmu. Adakah barang atau jasa
yang belum ada penyediaannya? misalnya, kalau kamu suka binatang,
kamu bisa menawarkan diri untuk memandikan atau mencukur bulu
hewan kesayangan tetanggamu dengan tarif tertentu. Atau jika kamu bisa
memainkan alat musik, bagaimana kalau kamu memberikan les musik?
atau kamu bisa melakukan pekerjaan yang biasanya orang lain tidak
melakukannya, seperti membersihkan jendela, atau rumah. Tentu saja
yang paling penting dari semuanya itu adalah bahwa kamu harus
mempunyai motivasi diri, disiplin dan mau berinisiatif.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan satu atau
beberapa kejadian dan bagaimana berlangsungnya peristiwa-peristiwa
tersebut. Rangkaian kejadian atau peristiwa ini biasanya disusun menurut
urutan waktu (secara kronologis). Karangan deskripsi selalu berusaha
melukiskan dan mengemukakan sifat, tingkah laku seseorang, suasana dan
keadaan suatu tempat atau sesuatu yang lain. Karangan eksposisi adalah
karangan yang berusaha menerangkan suatu hal atau suatu gagasan. Dalam
memaparkan sesuatu, kita dapat menjelaskan dan memberi keterangan belaka,
atau dapat pula mengembangkan sebuah gagasan sehingga menjadi luas dan
gampang dimengerti. Karangan argumentasi adalah karangan yang paling
sukar bila dibandingkan dengan karangan-karangan yang telah diuraikan di
muka.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami buat. Apabila ada kata-kata yang
kurang berkenan di hati atau belum sesuai dengan apa yang Anda harapkan,
kami mohon maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun kami agar dalam tugas-tugas selanjutnya,kami dapat
menyelesaikannya dengan lebih baik lagi.

16
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2015. “Wacana Narasi, Deskripsi, Eksposisi, Argumentasi dan


Persuasi. https://sanchezrull.blogspot.com. Diakses tanggal 01/12/2022
pukul 13.35 WIB.

Keraf, Gorys. 1981. Eksposisi dan Deskripsi,. Ende Flores: Nusa Indah.

Keraf, Gorys. 1984. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Keraf. 1985. Argumentasi dan Narasi. Ende Flores: Pustaka Jaya.

Masnur, Muslidi. 2008. Tata Bentuk Bahasa Indonesia (Kajian Ke Arah Tata
Bahasa Deskripsi), Jakarta: Bumi Aksara.

Ratna. 2018. “Wacana Deskripsi, Eksposisi, Argumentasi, Persuasi dan Narasi”.


http://ratnaagustin156124b.blogspot.com. Diakses tanggal 01/12/2022
pukul 13.10 WIB.

Rusyana, Yus. 1984. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung:
CV. Diponegoro

17

Anda mungkin juga menyukai