Teks editorial membahas mengenai isu politik, isu ekonomi, isu sosial.
Agar memudahkan kita dalam menulis atau membuat teks editorial, ada baiknya jika kita
memahami kaidah kebahasaan teks editorial terlebih dahulu. Berikut ini adalah kaidah
kebahasaan teks editorial:
1. Penggunaan Adverbia
Adverbia merupakan kelas kata yang digunakan untuk menambahkan keterangan pada
kelas kata lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adverbia adalah kata yang
memberikan keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat,
misalnya sangat, lebih, tidak.
Adverbia yang kerap kali muncul pada teks editorial adalah adverbia frekuentatif.
Adverbia frekuentatif merupakan adverbia yang menerangkan kekerapan sesuatu yang
diterangkan. Contohnya, sering, biasanya, selalu, kadang-kadang, jarang.
Adverbia pada teks editorial digunakan untuk menegaskan dan memperkuat argumentasi.
2. Penggunaan Konjungsi
Konjungsi merupakan kata yang digunakan untuk menghubungkan kata, frasa, atau
kalimat, bahkan paragraf. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konjungsi adalah
kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat.
Konjungsi digunakan dengan tujuan agar kalimat dan paragraf dalam teks editorial
menjadi padu. Konjungsi yang umumnya ditemukan dalam teks editorial antara lain:
sesungguhnya, bahkan, malahan, melainkan, tetapi, namun, sedangkan, sementara itu,
selain itu, disamping itu, dsb.
Konjungsi sebab-akibat (kausalitas) sering ditemukan pada teks editorial, seperti oleh
karena itu, oleh sebab itu, sebab, karena, dsb.
Verba mental adalah verba yang menerangkan afeksi, kognisi, presepsi seseorang
terhadap sesuatu. Oleh karena itu, pada verba mental terdapat kalimat pemicunya.
Menerima
Menolak
Berpendapat
Verba relasional berperan sebagai predikat di dalam sebuah kalimat. Dalam kalimat yang
menggunakan verba relasional, kehadiran pelengkap bersifat wajib hadir.
Misalnya: Kebijakan tersebut berdampak pada pemulihan pembangunan infrastruktur.
Contoh verba relasional:
Menyebabkan
Berdampak
Bersifat
Menulis
Menyelenggarakan
Menangkap
Teks editorial berisi pendapat yang ditulis oleh redaksi dan dianggap sebagai pandangan
penerbit/media sehingga tidak menggunakan pronomina persona saya.
Itu digunakan untuk mengacu pada tempat, waktu, yang agak jauh dan lampau,
dan informasi yang sudah di sampaikan.
Ini digunakan untuk mengacu pada tempat, waktu, yang dekat dan pada masa yang
akan datang, serta informasi yang akan disampaikan.
Selain itu, dengan menggunakan kata populer, pembaca lebih santai walalupun membaca
teks yang penuh dengan fakta dan argumen kritis mengenai suatu permasalahan. Contoh
kata-kata populer: cara, bagian, penghijauan, pencitraan, keuntungan, dsb.