Anda di halaman 1dari 9

5 Contoh Teks Editorial (Opini) Singkat

Beserta Strukturnya
Bahasa indonesia, contoh teks
Contoh Teks Editorial Opini Singkat Beserta Strukturnya - Teks
editorial adalah atau opini adalah sebuah karangan yang berisi
sejumlah permasalahan yang baru saja terjadi dan masih hangat
diperbincangkan di kalangan masyarakat. Teks editorial umumnya
berbentuk artikel pokok yang terdapat dalam surat kabar yang
menjadi pandangan terhadap peristiwa atau kejadian yang masih
hangat diperbincangkan ketika surat kabar tersebut diterbitkan.
Struktur teks editorial atau opini adalah terdiri atas informasi yang
merupakan permasalahan aktual yang tengah terjadi, penegasan-
penegasan umum tentang pentingnya perasalahan, opini redaksi
dan opini publik tentang masalah, saran dan kritik atas
permasalahan, dan harapan peran serta pada pembaca.

Pada dasarnya contoh teks editorial dapat dengan mudah kita


temukan dalam kehidupan kita, seperti teks editorial tentang
pendidikan, yakni terjadinya isu pencabutan ujian nasional untuk
smp, sma, smk dan sederajat yang tengah hangat diperbincangkan.
Hal semacam ini sangat cocok untuk dijadikan tajuk sebuah berita
karena memang berita yang beredar masih baru dan masih hangat
dibicarakan. Mengapa teks editorial disebut juga dengan teks opini?
Hal ini mengacu kepada asas dan unsur dimana redaksi
memberikan opini atau pandangan tentang permasalahan.
Contoh teks editorial sendiri dapat digolongkan dan dibagi menjadi
beberapa topik bahasan, salah satunya adalah teks editorial tentang
lingkungan, teks editorial tentang masyarakat, contoh editorial
tentang pendidikan dan lain sebagainya. Permasalahan
permasalahan tersebut sangat umum dijumpai dalam kehidupan
kita.

Contoh Teks Editorial Singkat


Untuk memahami teks editorial secara lengkap maka terlebih dahulu
kita harus melihat struktur dan ciri-ciri dari teks jenis ini karena pada
dasarnya teks ini sama seperti jenis teks lainnya dalam bahasa
indonesia, Apabila anda belum memahami jenis teks dalam bahasa
indonesia maka simaklah artikel sebelunya yang berjudul jenis jenis
teks dalam bahasa indonesia: pengertian, jenis, dan contoh.

Struktur Teks editorial atau Opini


Pada dasarnya teks editorial adalah teks yang termasuk kedalam
jenis teks eksposisi, dan sama seperti teks eksposisi pada
umumnya, Teks ini memiliki struktur untuk membentuknya:

Pernyataan atau pendapat


Pernyataan atau pendapat merupakan sebuah gagasan utama
sekaligus menjadi prediksi penulis tentang permasalahan yang
tengah beredar yang ditulis berdasarkan fakta yang ada.

Argumentasi
Argumentasi pada dasarnya sama dengan tesis, yakni sebuah
penjelasan yang lebih mendalam tentang pendapat maupun
pernyataan sebelumnnya. Argumentasis sendiri pada dasarnya
ditulis kedalam pengungkapan fakta atas dasar keyakinan sang
penulis. Argumentasi dapat ditandai dengan adanya kalimat yang
memuat pendapat sang penulis tentang permasalahan yang tengah
terjadi dan menjadi topik perbincangan.

Pernyataan ulang
Pernyataan ulang adalah bagian dimana sebuah teks editorial
memiliki kalimat kalimat penguat yang telah didukung oleh sejumlah
fakta pada argumentasi sebelumnya. Pada bagian ini umumnya kita
bisa menambahkan pernyataan berupa kritik dan saran agar opini
penulis dapat terbukti dan semakin kuat.

Jika anda masih merasa kebingungan dengan struktur teks editorial


maka sebelumnya anda dapat memahami struktur teks eksposisi
pada artikel sebelumnya yang berjudul Pengertian Teks Eksposisi,
Jenis, Struktur dan Contoh Teks Eksposisi. Karena pada dasarnya
teks editorial merupakan bagian dari teks eksposisi.

Ciri-ciri dan kaidah kebahasaan teks editorial

Sama seperti teks pada umumnya, teks ini memiliki ciri-ciri dan juga
kaidah kebahasaan agar maksut dari sang penulis benar-benar
dapat tersampaikan. Adapaun ciri-ciri dan kaidah teks editorial
adalah sebagai berikut:

Konjungsi (kata penghubung)


Konjungsi atau kata penghubung adalah sekumpulan kata yang
berfungsi untuk menghubungkan kelompok kata dengan kata lain,
kalimat dengan kalimat, klausa dengan klausa. Contoh kata
penghubung diantaranya adalah: dan, karena, tetapi, ketika. Tidak
hanya itu saja, namun kata penghubung juga kerap kali digunakan
untuk menghubungkan sebuah paragraf dengan paragaraf lain.

Dalam teks edtorial sendiri konjungsi digunakan untuk


menghubungkan paragraf dengan paragraf agar tercipta
argumentasi yang saling berhubungan. Hal ini dapat ditandai dengan
adanya kata pertama, kedua, selanjutnya, dan terakhir pada awal
paragraf editorial itu sendiri. Umumnya sebuah konjungsi juga
menyatakan sebuah ikatan antara sebab dan akibat, harapan dan
sebagainya.

Jika anda masih kurang memahami kata hubung atau konjungsi


dalam penggunaan teks editorial maka simaklah artikel sebelumnya
yang berjudul Pengertian, Jenis, Dan Contoh Kata Hubung
(konjungsi) yang berisi tentang pebahasan kata penghubung secara
lengkap.

Kata keterangan
Kata keterangan merupakan sebuah kata yang menunjukkan
sebuah keterangan suatu peristiwa, kata keterangan yang kerap
digunakan adalah keterangan waktu dan keterangan tempat.
Umumnya contoh kata keterangan dalam teks editorial adalah:
kapan, jam, hari, dan sebagainya.

Kata kerja
Dalam teks editorial, kata kerja dapat dibagi menjadi tiga jenis yakni:

1. Kata kerja relasional: Kata kerja ini berfungsi untuk


menghubungkan subjek dan kalimat pelengkap. Sebuah kalimat verb
relasional haruslah memiliki pelengkap karena jika tidak maka bunyi
kalimat akan terdengar rancu.
2. Kata kerja material: Kata kerja ini menunjukkan adanya
aktivitas fisik yang terjadi dan dapat dilihat karena bersifat nyata.
Contoh kata kerja ini adalah membaca, menulis, menari, bernyanyi.
3. Kata kerja mental: Kata kerja ini berhubungan langsung
dengan mental seseorang. Umumnya kata kerja ini digunakan untuk
mengungkapkan perasaan si penulis.
Pemilihan kata (diksi)
Pemilihan kata atau penggunaan diksi yang sesuai bertujuan untuk
mengungkapkan suatu gagasan dan saran dengan menggunakan
efek bahasa tertentu.

Contoh Teks Editorial atau Opini

Cara meningkatkan mutu pendidikan


Pendidikan yang kita kenal sekarang ini telah menjadi kebutuhan
dasar setiap manusia karena pendidikan menjadi kunci kemajuan
dan keberhasilan sebuah bangsa. Dengan tingkat pendidikan yang
tinggi maka kita akan memiliki kesempatan untuk sejajar dengan
bangsa-bangsa besar lainnya. Namun pada kenyataanya kualitas
pendidikan di negara kita tidak sebagus seperti di negara lain.

Banyak lembaga pendidikan yang berupaya untuk menciptakan


lulusan-lulusan yang memiliki kualitas dan daya juang tinggi di
masyarakat. Hal ini bertujuan untuk menghadapi tantangan dan
persaingan yang semakin sulit. Namun perlu kita ingat bahwa
sebuah keberhasilan tidak akan lepas dari segala faktor dan kondisi.

Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan maka dilakukan


berbagai upaya, diantaranya adalah melakukan diagnosis
permasalahan. Dengan mengetahui perasalahan tentunya akan
dengan mudah mencari penyelesaian. Usaha untuk meningkatkan
tingkat dan mutu pendidikan menjadi sangat penting sebagai cara
untuk menghadapi tantangan globalisasi yang terjadi.

Lembaga pendidikan sekarang ini dituntut untuk dapat melahirkan


lulusan yang berkualitas dan kompetitif karena persaingan dan
perlombaan antar bangsa yang tengah berlangsung sangat intensif
dan sengit. Para lulusan juga diharapkan memiliki keahlingan dan
juga kompetensi yang profesional sehingga dapat menghadapi
kompetisi global yang terjadi.

Pada era teknologi sekarang ini, guruk tidak hanya menjadi satu
satunya sumber ingormasi bagi siswanya. Namun peran guru telah
berubah dan berkembang menjadi seorang motivator, administator
dan falisilitator. Selain guru, siswa dapat mencari dan mendapatkan
sumber materi dari berbagai media seperti internet.

Namun pada dasarnya dalam keadaan seperti sekarang ini guru


diharapakan dapat memberikan peran aktif karena pada dasarnya
peran guru sebagai pendidik tidak dapat tergantikan. Untuk
mencapai tujuan dan peran tersebut maka perlu dilakukan
peningkatan kualitas mengajar dan tentunya usaha-usaha yang
jelas. Menciptakan usaha yang dapat meningkatkan kualitas
pendidik pada dasarnya merupakan sebuah tantangan terbesar
untuk pemerintah.

Pendidik tidak menghasilkan orang terdidik, namun hanya


orang pintar semata
Pada era perkembangan jaman sekarang ini kerap terjadi tindakan
memalukan didalam organ negara kita seperti kasus korupsi, suap,
mafia pajak, dan sebagainya. Namun tidak disangka sangka
ternyata pelaku kasus kejahatan tersebut tidak lain dan tidak bukan
adalah orang-orang pintar yang notabennya memiliki ijazah dan
gelar sarjana hingga seorang doktor.

Menanggapi fenomena ini, seperti telah terjadi pola pendidikan yang


tidak benar telah terjadi di negara ini. Pola pendidikan yang saat ini
tengah diterapkan di negara ini hanya mengacu pada ilmu duniawi
semata sehingga hanya menghasilkan orang pintar semata, namun
tidak menghasilkan orang dengan budi pekerti yang baik.

Akibatnya lulusan yang notabennya merupakan orang-orang pintar


tersebut malah menggunakan kepintaran mereka untuk melakukan
kejahatan dan menindas kaum yang lebih lemah dari mereka.
Padahal mestinya mereka menjadi pemimpin sekaligus penolong
yang mampu bermanfaat untuk banyak orang.

Banyak sekali orang-orang pintar nan terhormat yang tertangkap


basah tengah melakukan tindakan suap bahkan korupsi. Meskipun
mereka memiliki tingkat pendidikan yang tinggi dan mengaku
sebagai manusia yang beradab dan beragama namun memiliki
tindakan yang memalukan dan bersifat merugikan.

Umumnya ketika seseorang terlibat kasus kejahatan, mereka tidak


akan pernah sendirian. Namun mereka tertangkap tangan
melakukan kejahatan secara bersama. Mirisnya lagi, ketika telah
tertangkap tangan melakukan kejahatan mereka masih bisa
menebar senyum lebar di muka masyarakat seolah tidak terjadi apa-
apa dan tidak merasakan malu atas apa yang telah mereka perbuat.

Dalam hati masyarakat bertanya, apakah mereka tidak pernah


diajari pengetahua bahwa memakan harta yang bukan merupakan
haknya adalah perbuatan dosa yang hukum dalam agama adalah
haram. Mungkin mereka memang telah hilang akal sehatnya dan
putus urat malunya. Maka dari itu, sistem pendidikan di negara ini
harus segera diperbaiki agar tidak menghasilkan orang pintar saja
namun juga melahirkan orang yang berpendidikan baik secara
jasmani dan rohani.

Ujian nasional online perlu atau tidak?


Dalam kurun waktu beberapa bulan lagi akan diadakan ujian
nasional tingkat SD hingga SMK dan SMA. Bersamaan dengan ini
kemendikbud telah memberlakukan aturan baru yakni
dilaksanakannya ujian nasional online yang diselenggarakan di
beberapa sekolah.

Dilihat dari situasi dan kondisi lapangan sekarang ini, rencana ini
harus lebih dipertimbangkan kembali karena belum tepat sasaran
dan memiliki kendala dalam sarana infrastruktur yang belum benar-
benar merata. Ditambah lagi dengan kurangnya pengetahuan yang
dimilliki oleh tenaga-tenaga pendidik di beberapa sekolah.

Pada dasarnya hal ini merupakan sebuah potensi yang sangat baik.
Jika ujian nasional secara online tatap dilangsungkan, maka akan
terjadi permasalahan di beberapa sekolah seperti kurangnya
infrastruktur berupa komputer, listrik, hingga akses internet.

Dapat dibayangkan bukan ketika sebuah sekolahan memiliki


sejumlah murid 300 siswa maka jumlah komputer yang harus
disediakan minimal adalah 300 unit komputer. Setiap komputer ini
nantinya juga memerlukan tegangan listrik dan akses internet yang
dipakaipun juga akan memiliki skala yang besar.

Katakanlah jika kita tidak memiliki unit komputer yang cukup, maka
solusi untuk masalah ini adalah melakukan ujian nasional secara
bergiliran menggunakan komputer. Tentunya hal ini sangat beresiko
karena dapat menimbulkan kecurangan di kalangan siswa dan
sangat tidak mungkin dilakukan karena pada dasarnya ujian
nasional dilakukan secara serentak dan bersamaan.
Selain itu, terbatasnya pengetahuan yang dimiliki tenaga ahli yang
terdapat di sekolah juga termasuk dalam permasalahan yang harus
dihadapi. Tidak semua sekolah memiliki tenaga ahli yang benar
benar mengerti akan cara kerja dan sistem dari ujian nasional online
ini.

Jika pemerintah ingin mengadakan ujian nasional online yang


dilaksanakan secara serentak sudah semestinya pihak pemerintah
juga harus mendukung dan menyediakan sarana infrastruktur yang
diperlukan. Tidak hanya itu, pemerintah semestinya juga harus
melakukan beberapa sosialisasi ke sekolah sekolah yang tidak
terjangkau teknologi perihal ujian nasional online ini agar tidak
menimbulkan kebingungan dan masalah.

Itulah contoh contoh teks editorial opini singkat beserta strukturnya


yang dapat saya sampaikan kali ini. Selalu ingat bahwa teks
editorial/opini merupakan teks yang masih baru dan hangat
diperbincangkan di masyarakat. Contoh teks ini juga dapat dengan
mudah kita temukan dalam kehidupan kita. Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai