Anda di halaman 1dari 3

Bimbel PPKN

Theresia Setiabudhi / 9A / 20

Pilihan Ganda
1. C
2. B
3. A
4. A
5. C
6. D
7. C
8. B
9. A
10. D

Esai
1. - Pembukaan UUD 1945 merupakan pernyataan kemerdekaan yang terperinci, dengan
memuat pokok-pok pikiran tentang adanya cita-cita luhur. Hal ini menjadi semangat
pendorong ditegakkannya kemerdekaan dalam bentuk negara Indonesia merdeka,
berdaulat, bersatu, adil dan makmur, dengan berdasarkan asas kerohanian Pancasila.
- Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah fundamental negara, dalam hukum
memiliki kedudukan yang tetap, kuat dan tidak berubah. Hal ini terletak pada
kelangsungan hidup negera yang telah dibentuk dengan proklamasi kemerdekaan sebagai
satu rangkaian kesatuan organik dalam kesatuan negara Republik Indonesia.
- Pembukaan UUD 1945 menurut hierarki tertib hukum, adalah peraturan yang tertinggi
merupakan dasar hukum diadakannya UUD negara, sehingga terjalin adanya hubungan
kausal-organik antara Pembukaan UUD 1945 dengan pasal-pasalnya.

2. - Pokok pikiran pertama , sikap positifnya adalah ikut serta melindungi keluarga,
teman, dan masyarakat lainnya dari ancaman bahaya seperti ancaman teroris atau apapun
itu yang dapat merobohkan persatuan bangsa.
- Pokok pikiran kedua , sikap positifnya adalah ikut bakti sosial
- Pokok pikiran ketiga , sikap positifnya adalah membudayakan musyawarah dalam
kehidupan sekolah , keluarga
- Pokok pikiran keempat, sikap positifnya adalah memelihara sikap luhur dengan
bersikap ramah kepada setiap orang
3. Arti penting pokok-pokok pikiran pembukaan UUD Negara RI sebagai berikut :
1. Arti Pokok Pikiran Pertama
"Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dengan berdasar asas persatuan, dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia."
Berarti, negara melindungi dan meliputi segenap bangsa dan wilayah Indonesia
seluruhnya. Negara menghendaki persatuan di atas segala paham perorangan maupun
golongan. Penyelenggara negara dan setiap warga negara mengutamakan kepentingan
negara diatas kepentingan pribadi atau golongan.
2. Arti Pokok Pikiran Kedua
"Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."
Pokok pikiran ini menegaskan suatu tujuan atau cita-cita yang ingin dicapai dan
merupakan suatu sebab dari suatu tujuan, sehingga dapat menentukan cara dan aturan
mana yang harus dilakukan dalam UUD hingga sampai pada tujuan yang didasari
dengan bekal persatuan.
3. Arti Pokok Pikiran Ketiga
"Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan
permusyawaratan/perwakilan."
Berarti, sistem negara yang terbentuk harus berdasar atas kedaulatan rakyat dan
permusyawaratan / perwakilan.
4. Arti Pokok Pikiran Keempat
"Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa, menurut dasar kemanusiaan yang
adil dan beradab."
Berarti, penyelenggara negara dan segenap bangsa indonesia wajib memelihara budi
pekerti kemanusiaan yang luhur.

4. a. Sila Pertama
Pada zaman penjajahan, bangsa Indonesia sudah mengakui adanya Tuhan Sang Pencipta.
Tetapi, pada zaman VOC mereka mengekang kebebasan beragama.
b. Sila Kedua
Pada zaman penjajahan, nilai kemanusiaan dan keadilan tidak banyak diterapkan karena
bangsa penjajah yang menindas habis bangsa Indonesia, dipaksa bekerja, diperlakukan
tidak adil, dan dimonopoli.
c. Sila Ketiga
Pada zaman ini, bangsa Indonesia cenderung belum menerapkan prinsip persatuan karena
sebelum era kebangkitan nasional, ketika bangsa Indonesia dijajah mereka cenderung
melakukan perlawanan yang bersifat kedaerahan.
d. Sila Keempat
Pada zaman penjajahan, bangsa Indonesia sudah menerapkan nilai ini seperti ketika
menentukan strategi berperang.
e. Sila Pertama
Pada zaman penjajahan, keadilan sosial belum banyak diterapkan. Tentunya itu
disebabkan oleh bangsa Indonesia yang mengalami ketidakadilan karena dijajah.
5. a. Sila Pertama
Setiap masayarakat Indonesia mengakui adanya Tuhan Sang Pencipta. Setiap warga
negara Indonesia juga wajib menganut agama dan memiliki kebebasan dalam memilih
agama.
b. Sila kedua
Setiap bangsa Indonesia mengakui adanya persamaan derajat antar sesama.
c. Sila Ketiga
Setiap bangsa Indonesia wajib menjaga persatuan dan kesatuan. Serta bergaul tanpa
melihat perbedaan suku, agama, ras, golongan.
d. Sila Keempat
Bangsa Indonesia cenderung membuat keputusan bersama dengan musyawarah mufakat.
Contohnya ketika pemilihan ketua rt atau rapat rapat dalam organisasi. Selain itu sila ke
empat juga diterapkan melalui pemilu dimana rakyat dapat berpartisipasi untuk memilih
pemimpin mereka.
e. Sila Kelima
Bangsa Indonesia menerapkan keadilan kepada seluruh rakyat Indonesia tanpa membeda
bedakan dan pemerintah yang memberikan berbagai bantuan sosial kepada keluarga
keluarga yang kurang mampu agar dapat menerima fasilitas yang layak.

Anda mungkin juga menyukai